BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis memaparkan hasil penelitian yang mencakup;uji validitas dan reliabilitas soal,deskripsi data hasil penelitian, uji persyaratan, pengujian hipotesis, dan pembahasan..1 Hasil Penelitian.1.1 Uji itas dan Reliabilitas Tes.1.1.1 Uji itas Instrumen Tujuan melakukan validitas instrument untuk mengetahui validitas setiap butir soal menggunakan rumus korelasi produck moment untuk mengetahui apakah instrument tersebut yakin untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Untuk menghitung validitas setiap butir soal menggunakan rumus product moment yaitu: r xy N xy x y N x x N y y Dengan menggunakan taraf nyata α = 0,05 dan N= maka diperoleh harga r daftar = r α (n)= 0,0. Dengan membandingkan harga r hitung dengan r daftar r hitung setiap item soal diperoleh bahwa r hitung > r dafta. Hal ini menunjukan bahwa semua item pada soal valid dan baik jika digunakan sebagai instrument pengumpulan data. Korelasi dari hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. 33
Nomor Soal 1 3 5 6 7 Tabel.1 Koefisien asi dan Status asi Koefisien asi r hitung 0,555 0,698 0,630 0,518 0,616 0,587 0,60 r daftar 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 Status asi.1.1. Uji Reliabilitas Tes Pengujian reliabilitas tes mengunakan rumus Alfa Crombach dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan varians setiap item dengan menggunakan rumus : i X x N N Hasil perhitungan varians dapat dilihat pada tabel dibawa ini : Tabel. Varians Tiap Item Soal No σ t Varians Item 1 σ 1 8,61 σ 9,1 3 σ 3 1,8 σ, 5 σ 5 13,88 6 σ 6 13,68 7 σ 7 1, 3
b. Menghitung varians total Berdasarkan data hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh varians total yaitu σ t = 353,08. c. Dari hasil perhitungan pada lampiran 9 diperoleh reliabilitas tes r 11 = 0,691. Berdasarkan pedoman interpretasi koofisien reliabilitas tes r 11 = 0,691 pada bab III terlihat bahwa r 11 = 0,691 berada pada koefisien reliabilitas tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini..1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Dalam penelitian ini, data hasil penelitian diperoleh dari pemberian tes hasil belajar siswa, baik itu pada siswa kelas kontrol maupun pada siswa di kelas eksperimen. Untuk kelas ekspersimen, dalam proses pengambilan data hasil belajar siswa, yaitu menggunakan model pembelajaran ARIAS, sedangkan pada kelas control menggunakan pembelajaran konvensional. Kelas eksperimen dalam penelitian ini adalah VII-7 yang berjumlah 6 siswa dan kelas kontrol adalah kelas VII-1 yang berjumlah 8 siswa. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan menggunakan instrument tes hasil balajar matematika yang terdiri atas 7 butir soal dengan rentang skor 0-100. Secara umum, deskripsi data hasil belajar matematika dari kedua kelas tersebut dapat disajikan pada tabel berikut: 35
Tabel.3 Deskripsi Data Penelitian Sumber data N Skor Min Skor Max Mean Median (Me) Modus (Mo) St. Deviasi Post Test E 6 5 90 60,5 6,83 77, 19,01 K 8 15 9 9,3 7,0 3,6 3,06 Selengkapnya uraian tentang deskripsi data hasil belajar siswa disajikan sebagai berikut : 1. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan,skor minimum yang diperoleh kelompok ini adalah 5 dan skor maksimum adalah 90.Nilai rata-rata hitung (X) yang diperoleh setelah data dikelompokan adalah 60,5,modus (Mo) adalah 77,,median (Me) adalah 6,83 dan standar deviasi adalah 19,01.Data hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dapat dilihat pada tabel distribusi frekwensi dibawa ini Tabel. Daftar Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS No. 1.. 3.. 5. Kelas Interval 5 37 38 50 51 6 65 77 78 90 Frekuensi Absolut 5 3 8 6 Frekwensi Relatif (%) 19,3 15,38 11,5 30,77 3,08 Jumlah 6 100 36
Tabel di atas menunjukkan, dari 6 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS, terdapat 9 orang siswa atau 3,61% memperoleh skor di bawah dari kelas interval yang memuat skor rata-rata, 3 orang siswa atau 11,5% berada pada kelas interval yang memuat skor rata-rata dan 1 orang siswa atau 53,85% memperoleh skor di atas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen pada daftar distribusi frekuensi dapat digambarkan pada histogram berikut: 8 7 6 5 3 1 0 Kelas Interval 5-37 38-50 51-6 65-77 78-90 Gambar.1 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Model Pembelajaran ARIAS.. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Pembelajaran Konvensional. Skor minimum yang diperoleh kelompok ini adalah 15 dan skor maksimum adalah 9. Nilai rata-rata hitung (X) yang diperoleh setalah data dikelompokan adalah 9,3; modus (Mo) adalah 3,6; median (Me) adalah 7 dan standar deviasi adalah 3,06 (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada 37
lampiran 10). Data hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada Tabel Distribusi Frekwensi dibawah ini: Tabel.5 Daftar Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa Yang Menggunakan Pembelajaran Konvensional No. 1.. 3.. 5. 6. Kelas Interval 15 7 8 0 1 53 5 66 67 79 80 9 Frekuensi Absolut 7 6 5 Frekwensi Relatif (%),99 1,9 1,3 1,9 7,1 17,86 Jumlah 8 100 Tabel diatas menunjukkan, dari 8 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar dengan pembelajaran konvensional, terdapat 11 orang siswa atau 39,8% memperoleh skor di bawah dari kelas interval yang memuat skor ratarata, 6 orang siswa atau 1,% berada pada kelas interval yang memuat skor rata-rata dan 11 orang siswa atau 39,9% memperoleh skor diatas dari kelas interval yang memuat skor rata-rata. Sebaran data hasil belajar siswa untuk kelas kontrol pada daftar distribusi frekuensi dapat digambarkan pada histogram berikut: 38
7 6 5 3 1 15-7 8-0 1-53 5-66 67-79 80-9 0 Kelas Interval Gambar. Histogram Data Hasil Belajar Siswa yang menggunakan pembelajaran Konvensional Hal ini berarti bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pembelajaran konvensional..1.3 Pengujian Persyaratan Analisis.1.3.1 Pengujian Homogenitas Varians Data Pengujian homogenitas varians data dilakukan setelah kedua sampel telah diberikan perlakuan.pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua sampel dalam penelitian ini memiliki varians yang homogen atau tidak.pengujian homogenitas varians dilakukan dengan uji F(varians terbesar dibagi dengan varians terkecil). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 1 diperoleh nilai varians terbesar S = 533,157 dan varians terkecil s = 393,015. Dengan demikian F hitung = 1,357 sedangkan nilai F tabel = 1,93 dengan dk pembilang n 1 1 = 7 dan 39
dk penyebut n 1 = 5. Karena F hitung < F tabel maka H 0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang homogen. Tabel.6 Hasil Uji Homogenitas Varians Data/Sumber F hitung F tabel Kesimpulan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 1,357 1,93 Homogen.1.3. Pengujian Normalitas Data Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Liliefors pada taraf signifikan α = 0,05.Pengujian ini dikelompokan menjadi dua bagian yaitu : 1. Pengujian Data Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 1 di peroleh L hitung sebesar 0,1153. Untuk taraf signifikan α = 0,05 dan n = 6 diperoleh nilai L tabel sebesar 0,175. Karena nilai L hitung = 0,1153 < L tabel = 0,175 maka hipotesis H 0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.. Pengujian Data Kelas Kontrol Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 1 diperoleh nilai L hitung sebesar 0,1086. Untuk taraf signifikan α = 0,05 dan n = 8 diperoleh nilai L tabel sebesar 0,176. Karena L hitung = 0,1086 < L tabel = 0,176 maka hipotesis H 0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut berdistribusi normal. 0
Tabel.7 Hasil Uji Normalitas Data Data/Sumber L 0 L tabel 0,05 Kesimpulan Kelas Eksperimen 0,1153 0,175 Normal Kelas Kontrol 0,1086 0,176 Normal.1. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 13 diperoleh nilai t hitung sebesar,019 dan t tabel sebesar 1,67 dengan dk=n 1 +n = 5 dan taraf signifikan α = 0,05.Selanjutnya membandingkan antara t hitung dengan t tabel. Hasil pengujian menunjukan bahwa t hitung =,019 > t tabel = 1,67. Hal ini berarti bahwa t hitung berada didaerah penolakan H o, dengan demikian H 1 diterima. Daerah Penerimaan H 0 H 1 Daerah Penolakan H 0 α = 0,05 1,67,019 Gambar.3 Kurva Penerimaan dan Penolakan H o Dapat disimpulkan bahwa Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. 1
. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilatar belakangi oleh upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi bentuk aljabar dengan menggunakan model pembelajar ARIAS. Dalam penilitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan pengundian terhadap populasi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan terpilih kelas eksperimen yang akan diajar menggunkan model pembelajaran ARIAS adalah kelas VII-7 dan kelas kontrol yang akan diajar menggunakan pembelajaran konvensional adalah kelas VII-1. Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan tes hasil belajar (Postest) untuk memperoleh data. Sebelum tes digunakan terlebih dahulu peneliti melakukan sebuah proses validasi instrument untuk mengetahui apakaah tes ini layak digunakan pada siswa atau tidak. asi instrument dilakukan dalam dua tahap yaitu melalui bimbingan dosen kemudian oleh guru mata pelajaran (validitas konstruksi) dan dilanjutkan dengan pengujian soal (validitas isi) yang dilakukan pada kelas yang bukan sampel. Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas pada lampiran 9 diperoleh bahwa semua soal valid sehingga bisa digunakan sebagai alat pengumpul data. Setelah diketahui bahwa test yang akan digunakan sudah valid dan reliabel, selanjutnya adalah perlakuan pada kedua sampel. Perlakuan untuk kelas
eksperimen menggunakan model pembelajran ARIAS sedangkan kelas kontrol diberikaan perlakuan pembelajaran konvensional. Setelah kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapat perlakuan, guru memberikan post-test. Pemberian post-test ini bertujuan untuk melihat hasil belajar siswa setelah perlakuan. Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata untuk kelas eksperimen X 1 = 60,31 dan nilai rata-rata untuk kelas kontrol adalah X = 8,5.Hal ini menunjukkan bahwa kelas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas yang diajarkan dengan pembelajaran langsung. Selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas terhadap hasil belajar yang diperoleh dengan menggunkan uji F (varians terbesar dibagi dengan varians terkecil). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 1 diperoleh F hitung = 1,357 sedangkan nilai F tabel adalah 1,93. Karena F hitung < f tabel maka dapat disimpulkan bahwa varians data berasal dari populasi yang homogen. Setelah pengujian homogenitas, selanjutnya adalah pengujian normalitas terhadap data hasil belajar.pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai L hitung = 0,1153. Untuk taraf nyata α = 0,05 dengan n = 6 diperoleh L tabel = 0,175. Karena L hitung < L tabel, maka H O diterima. Dengan demikian hasil belajar untuk kelas eksperimen berdistribusi normal. Pengujian normalitas data juga dilakukan pada hasil belajar kelas kontrol. Dari hasil belajar siswa diperoleh nilai L hitung = 0,1086. Untuk taraf nyata α = 0,05 3
dengan n = 8 diperoleh L tabel = 0,176 karena L hitung < L tabel, dengan demikian hasil belajar untuk kelas kontrol juga berdistribusi normal. Setelah melakuakan pengujian persyaratan analisis, dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t (satu pihak), dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n 1 + n. Adapun hipotesis yang akan di uji adalah terimah 0 jika t hitung t tabel dalam hal lain H o ditolak. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan,diperoleh t hitung =,019 dan t tabel = 1,67. Dari hasil perhitungan terlihat bahwa t hitung > t tabel. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional pada materi bentuk aljabar. Dimana nilai rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Salah satu yang menyebabkan rata-rata skor kedua kelas berbeda adalah model pembelajaran yang digunakan. Pada kelas eksperimen nilai rata-rata lebih tinggi sebab adanya penggunakn model pembelajaran ARIAS. Perbedaan ini disebabkan karena Model pembelajaran ARIAS ini merupakan model pembelajaran yang dapat menanamkan kepercayaan diri, membangkitkan semangat atau minat dalam belajar, menumbuhkan rasa dihargai/bangga bagi siswa dalam mempersentasekan/menyajikan materi dalam rangka untuk menguasai konsep-konsep pada materi yang dipelajari sehingga dapat membangkitkan semangat siswa untuk belajar, karena yang paling utama untuk
mempengaruhi cara belajar siswa adalah dengan menanamkan nilai-nilai yang dapat menyentuh hati dan pikiran mereka untuk belajar, sehingga kemauan belajar itu akan timbul dari diri siswa itu sendiri karena model pembelajaran ARIAS dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan yaitu nilai dari tujuan yang akan dicapai dan harapan agar berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.dalam penerapan model pembelajaran ARIAS ini lebih mengutamakan mental dan emosi siswa.jadi perhatian siswa,minat dan kepercayaan diri siswa dalam belajar perlu ditumbuhkan dan dijaga selama proses pembelajaran. Berbeda halnya dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini, guru lebih banyak menempatkan siswa sebagai obyek dan bukan sebagai subjek didik. Dalam hal ini,guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuaan berfikir kreaatif,objektif dan logis sehingga menyebabkan siswa cenderung pasif dan juga interaksi siswa kurang terjadi selamaa proses pembelajaran.dengan demikian dalam pelaksanaan kan terdapat kecenderungan perbedaan hasil belajar yang dicapai. Dari uraian diatas,dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa lebih aktif dan percaya diri. 5