SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN II I II III IV I II III IV I II III IV I II

KONDISI TRIWULAN II-2007

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

Grafik 3. Pertumbuhan Per Jenis Kredit Konsumsi. Grafik 2. Perkembangan NPL Per Jenis Kredit (%) 3.0. (%, yoy)

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

Grafik 1. Permintaan Kredit Baru (SBT, %)

No. Jenis Kredit Rincian Kredit

(%, SBT) (%, qtq)

(%, SBT) (%, qtq)

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN III 2008 MASIH CUKUP EKSPANSIF

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN II 2008 MAKIN EKSPANSIF

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN BABEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

-2- II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 3 Huruf a Perhitungan pemenuhan GWM Primer secara harian dilakukan berdasarkan posisi s

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

% yoy. Jan*

meningkat % (yoy) Feb'15

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

Kajian Ekonomi Regional Banten

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

KREDIT/PEMBIAYAAN PERBANKAN SUMSEL TRIWULAN I 2008 TETAP EKSPANSIF

KINERJA PERBANKAN 2008 (per Agustus 2008) R e f. Tabel 1 Sumber Dana Bank Umum (Rp Triliun) Keterangan Agustus 2007

1. Tinjauan Umum

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI TERPILIH

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar. aruhi. Nov. Okt. Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Beredar, Dana dan Kredit KOMPONEN UANG BEREDAR

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI PERSEPSI PASAR

abungan, baik dalam rupiah giro valuta

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan I 2014

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar Mar Apr'15 % (yoy)

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

Laporan Perkembangan Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta Triwulan III 2014

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

SURVEI PERSEPSI PASAR

Perkembangan Uang Beredar (M2)

Analisa Statistik Uang Beredar (M2) dan Perkembangan Dana, Kredit serta Suku Bunga Perbankan

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

SURVEI PERSEPSI PASAR

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memen

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN I-2003

SURVEI PERSEPSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

% (yoy) Feb'15 Mar'15*

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

L A M P I R A N. Kantor Bank Indonesia Ambon 1 PERTUMBUHAN TAHUNAN (Y.O.Y) PDRB SEKTORAL

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

HASIL SURVEI KREDIT KONSUMSI A. Karakteristik Bank

% (yoy) Oct'15 Nov'15*

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH

Transkripsi:

SURVEI PERBANKAN Triwulan I-2008 Permintaan terhadap kredit baru pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang 70,4%, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (86,8%) Sebanyak 66,7% responden menyatakan bahwa realisasi kredit pada triwulan I-2008 sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sebagian besar responden menyatakan bahwa pemberian kredit baru pada triwulan II-2008 akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,9%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (86,2%). Secara nominal, rata-rata target pertumbuhan kredit baru pada triwulan II 2008 diperkirakan sebesar 11,9% (q-t-q) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (7,4%). Secara keseluruhan selama tahun 2008, target pertumbuhan kredit baru diperkirakan sebesar 29,8% (y-o-y). Secara umum, suku bunga rupiah dan valas pada triwulan I-2008 mengalami penurunan, dan diperkirakan akan berlanjut pada triwulan II-2008. KONDISI TRIWULAN I-2008 Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 70,4% Berdasarkan hasil survei triwulan I-2008, permintaan kredit baru menunjukkan peningkatan, dengan angka neto tertimbang sebesar 70,4%, namun masih lebih rendah dibandingkan triwulan lalu yang sebesar 86,8% (grafik 1). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh tingginya kebutuhan nasabah terhadap pembiayaan usaha dan diikuti dengan membaiknya prospek usaha nasabah. Permintaan terbesar berupa kredit modal kerja, sementara pada kredit konsumsi mayoritas permintaan adalah untuk pembelian kendaraan bermotor. Sementara, secara sektoral permintaan kredit terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti dengan sektor pertambangan. Sementara itu, jumlah aplikasi permohonan kredit yang tidak disetujui oleh bank rata- rata sebanyak 19,1%, sedikit mengalami peningkatan dibandingkan triwulan lalu sebesar 16,9%. Grafik 1 Permintaan Kredit Baru (%) 120.0 100.0 80.0 60.0 40.0 20.0 0.0-20.0-40.0 I II III IV I II III IV I II III IV I 2005 2006 2007 2008 Seluruh Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil M etodologi Survei Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta yang mewakili sekitar 80% total kredit nasional. Pengirim an dan pengum pulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat, faksimili dan email. M etode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode saldo bersih tertim bang (net balance weighted), yakni jawaban responden dikalikan dengan bobot kreditnya (total 100% ), selanjutnya dihitung selisih antara persentase jumlah responden yang mem berikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang mem berikan jawaban menurun atau disebut dengan istilah angka neto tertimbang (sebelum nya m enggunakan istilah angka neto ) Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 1

Tabel 1 Permintaan Kredit Baru Triwulan I-2008 No. Jenis Kredit Rincian Kredit Prioritas IV-07 I-08 a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 1 1 Kredit Investasi 2 2 Kredit Konsumsi 3 3 b. Kredit Konsumsi Kendaraan Bermotor 1 1 Multiguna 2 2 Perumahan (KPR) 3 3 c. Sektor Ekonomi Perdagangan, Hotel dan Restoran 1 1 Pertambangan 3 2 Jasa Dunia Usaha 2 3 d. Golongan Kredit Kredit Kecil (> Rp 50 juta s.d. Rp 500 juta) 3 1 Kredit Menengah (500 juta s.d Rp 5 miliar) - 2 Kredit Besar (di atas Rp 5 miliar) 1 3 Kredit Mikro (s.d Rp 50 juta) 2 - e. Orientasi Penggunaan Kredit Non Ekspor 1 1 Kredit Ekspor 2 2 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Sekitar 66,7% responden menyatakan penyaluran kreditnya sesuai dengan target yang telah ditetapkan Deviasi Penyaluran Kredit Dari target pemberian kredit yang telah ditetapkan dalam triwulan I-2008, sekitar 66,7% responden menyatakan bahwa penyaluran kredit barunya sesuai dengan target yang telah ditetapkan, lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (76,7%). Faktor utama penyebab deviasi ini adalah karena masih relatif tingginya tingkat suku bunga kredit. Berdasarkan penggunaannya, deviasi tertinggi terjadi pada kredit modal kerja (38,3%), sementara secara sektoral deviasi tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 29,8%. Tabel 2 Realisasi Kredit Baru di Bawah Target yang Ditetapkan (% responden) No. Jenis Kredit Rincian Kredit IV-2007 I-2008 a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 20.7 38.3 Kredit Investasi 18.0 36.2 Kredit Konsumsi 31.1 25.5 b. Kredit Kendaraan bermotor 27.4 23.4 Konsumsi Properti/perumahan 17.8 23.4 c. Sektor Industri Pengolahan 17.8 29.8 Ekonomi Pertanian 17.8 27.7 Bangunan 17.8 27.7 d. Golongan Kredit Menengah (> Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar) 20.0 29.8 Kredit Kredit Mikro (s.d Rp. 50 juta) 20.0 27.7 Kredit Kecil (>Rp.50 s.d 500 juta) 20.0 27.7 Kredit di atas Rp.5 Miliar 17.8 25.5 e. Orientasi Kredit Non Ekspor 8.9 14.9 Penggunaan Kredit Ekspor 6.7 12.9 TOTAL 23.3 33.3 Sementara itu, sektor-sektor ekonomi yang dihindari oleh perbankan dalam menyalurkan kreditnya selama triwulan I-2008 relatif tidak mengalami perubahan, yaitu: sektor industri pengolahan, terutama industri tekstil/garment (pada beberapa jenis tekstil tertentu) dan industri pengolahan kayu. Hal ini disebabkan oleh sulitnya bersaing dengan produk tekstil impor yang berasal dari Cina. Sementara itu, penyaluran kredit kepada industri pengolahan kayu dihindari karena terkait dengan upaya menghindari ilegal logging. sektor bangunan (properti khususnya mall) karena dinilai sudah over supply sehingga beresiko cukup tinggi Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 2

Pemberian kredit investasi pada triwulan I-2008 meningkat, dengan angka neto tertimbang 89,7% Suku bunga dana dan kredit rupiah pada triwulan I-2008 mengalami penurunan dibandingkan triwulan IV-2007 Pemberian Kredit Investasi Mayoritas responden menyatakan bahwa pemberian kredit investasi pada triwulan I-2008 mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang sebesar 89,7%, lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2007 (86,3%). Suku Bunga Dana dan Kredit Suku bunga dana dan kredit pada triwulan I-2008 mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan IV-2007. Rata-rata cost of funds (rupiah) pada triwulan I-2008 sebesar 6,27%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (6,41%) sementara rata-rata cost of loanable funds (rupiah) sebesar 8,62% lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,87% (tabel 5). Seperti halnya suku bunga dana, rata-rata suku bunga kredit rupiah dan valas (kecuali kredit konsumsi) pada triwulan I-2008 juga menunjukkan penurunan (tabel 6). PERKIRAAN TRIWULAN II - 2008 Target Pemberian Kredit Baru Target pemberian kredit baru pada triwulan II-2008 diperkirakan meningkat dengan angka neto tertimbang 92,9%, dan rata-rata target pertumbuhan kredit (nominal) sebesar 11,9% (q-t-q) Mayoritas responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru pada triwulan II-2008 akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 92,9%, lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2008 lalu yang sebesar 86,2% (grafik 2). Secara nominal, rata-rata target pertumbuhan kredit baru pada triwulan II- 2008 mendatang diperkirakan sebesar 11,9% (q-t-q), lebih tinggi dibandingkan dengan target pertumbuhan triwulan I-2008 sebesar 7,4% (q-t-q). Alasan internal dari peningkatan target pemberian kredit baru tersebut didorong oleh masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta membaiknya kualitas portofolio kredit. Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia dalam mendorong penurunan suku bunga, kemampuan nasabah dalam membayar pinjaman lama serta persaingan dengan bank lain merupakan alasan eksternal yang turut mendorong peningkatan tersebut. Grafik 2 Target Pemberian Kredit Baru (%) 120,0 100,0 80,0 60,0 40,0 20,0 0,0-20,0-40,0 I II III IV I II III IV I II III IV I II* 2005 2006 2007 2008 * perkiraan Semua Bank Bank Besar Bank Menengah Bank Kecil Prioritas utama penyaluran kredit pada triwulan II-2008 diperkirakan masih pada kredit modal kerja, sementara secara sektoral diperkirakan dominan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan (tabel 3). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3

Tabel 3 Prioritas Target Pemberian Kredit Baru No J enis Kredit Rincian Kredit Prioritas Triwulanan I-2008 II-2008 Prioritas Tahun 2008 a. Menurut Penggunaan Kredit Modal Kerja 1 1 1 Kredit Investasi 3 2 3 Kredit Konsumsi 2 3 2 b. Kredit P erumahan (KP R ) 1 1 1 Konsumsi Kendaraan Bermotor 2 2 2 Kredit Multiguna 3 3 3 c. S ektor P erdagangan, Hotel dan R estoran 1 1 2 E konomi Industri P engolahan 3 2 1 Jasa-jasa Dunia Usaha 2 3 3 d. Golongan Kredit Besar (diatas R p.5 miliar) 1 1 1 Kredit Kredit Menengah (> R p 500 juta s.d. R p 5 miliar) 2 2 2 Kredit Kecil (R p.50 s.d 500 juta) 3 3 3 e. Orientasi P enggunaan Kredit Non E kspor 1 1 1 Kredit Ekspor 2 2 2 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Pemberian kredit investasi pada triwulan II-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan dengan angka neto tertimbang sebesar 91,9% Khusus untuk pemberian kredit investasi, pada triwulan II-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, dengan angka neto tertimbang sebesar 91,9%, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I-2008 sebesar 83,5%. Sementara itu, sektor industri pengolahan tekstil/garment, sektor pertanian (pengolahan produk kayu dan turunannya, serta HPH), sektor properti (mall) diperkirakan masih akan menjadi sektor yang dihindari oleh bank dalam menyalurkan kreditnya. Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan DPK pada triwulan II-2008 diperkirakan akan mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan lalu Sebagian besar responden memperkirakan bahwa penghimpunan dana pihak ketiga pada triwulan II-2008 masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto 72,3%, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan I-2008 (75,6%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh perbankan dan ditambah dengan adanya pemberian insentif diluar suku bunga, merupakan faktor utama yang diperkirakan akan mendorong penghimpunan dana tersebut. Sementara itu, SBI masih menjadi prioritas utama bagi penempatan dana perbankan pada saat mengalami kelebihan likuiditas. Selain SBI, instrumen moneter lainnya (FASBI), dan surat berharga lainnya menjadi prioritas berikutnya bagi bank dalam menempatkan kelebihan dananya. No. Tabel 4 Prioritas Penempatan Dana Bank Instrumen Prioritas Triwulanan I-2008 II-2008 Prioritas Tahun 2008 1 SBI 1 1 1 3 Obligasi Pemerintah - 2 2 2 Antar Bank 2 3 3 Keterangan : 1=prioritas pertama; 2=prioritas kedua; 3=prioritas ketiga Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4

Suku Bunga Dana dan Kredit Penurunan suku bunga dana dan kredit (rupiah) diperkirakan akan berlanjut pada triwulan II-2008. Untuk suku bunga penghimpunan dana rupiah diperkirakan rata-rata sebesar 6,20%, sedangkan rata-rata terendah suku bunga kredit rupiah diperkirakan pada kredit modal kerja sebesar 12,98%. Seperti halnya suku bunga dana dan kredit rupiah, rata-rata suku bunga dana dan kredit valas pada triwulan II-2008 menunjukkan penurunan (kecuali kredit konsumsi). Rata-rata suku bunga dana diperkirakan sebesar 3,11%, sedangkan ratarata terendah suku bunga kredit valas diperkirakan pada kredit modal kerja, sebesar 7,18%. Tabel 5 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) SUKU BUNGA DANA Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Cost of funds 7,14% 5,44% - 8,85% 6.84% 5,19% - 8,49% 6.41% 4,66% - 8,15% 6,27% 4,57% - 7,98% 6,20% 4,80% - 7,61% 2. Cost of loanable funds 9,27% 6,78% - 11,77% 9.05% 6,83% - 11,28% 8.87% 6,39% - 11,36% 8,62% 6,35% - 10,89% 8,49% 6,27% - 10,71% 1. Cost of funds 3,63% 2,23% - 5,04% 3.90% 1,95% - 5,86% 3.55% 2,51%% - 4,58% 3,28% 2,47% - 4,09% 3,11% 2,24% - 3,97% 2. Cost of loanable funds 4,55% 2,81% - 6,28% 4.77% 2,98% - 6,56% 4.92% 3,32% - 6,52% 4,66% 2,96% - 6,36% 4,55% 2,76% - 6,35% * perkiraan Tw II-2007 Tw III-2007 Tw IV-2007 Tw I-2008 Tw II-2008* Tabel 6 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) SUKU BUNGA KREDIT Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran 1. Kredit Modal Kerja 13,53% 10,70% - 16,36% 13.32% 10,84% - 15,80% 12,94% 10,23% - 15,64% 12,98% 10,23% - 15,73% 2. Kredit Investasi 13,65% 10,99% - 16,31% 13.75% 11,31% - 16,18% 13,21% 10,80% - 15,62% 13,17% 10,74% - 15,60% 3. Kredit Konsumsi 14,02% 10,20% - 17,84% 16.25% 8,65% - 23,84% 14,99% 7,96% - 22,02% 15,34% 8,02% - 22,67% 1. Kredit Modal Kerja 8,18% 6,37% - 9,99% 7.57% 5,85% - 9,29% 7,30% 5,48% - 9,13% 7,18% 5,03% - 9,34% 2. Kredit Investasi 8,23% 6,49% - 9,97% 7.75% 6,26% - 9,24% 7,73% 6,01% - 9,44% 7,67% 5,78% - 9,57% 3. Kredit Konsumsi 7,47% 4,46% - 10,48% 7.03% 4,90% - 9,15% 7,30% 4,59% - 10,01% 7,39% 4,60% - 10,17% * perkiraan Tw III-2007 Tw IV-2007 Tw I-2008 Tw II-2008* PERKIRAAN TAHUN Target Pemberian Kredit Baru Target pemberian kredit baru selama tahun 2008 diperkirakan mengalami peningkatan, dengan angka neto 94,5%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 sebesar 29,8% (y-o-y) Berdasarkan hasil survei triwulan I-2008, mayoritas responden memperkirakan bahwa target pemberian kredit baru selama tahun 2008 akan mengalami peningkatan, sebagaimana ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 94,5%, dan rata-rata pertumbuhan kredit (nominal) selama tahun 2008 diperkirakan sebesar 29,8% (y-o-y). Masih tingginya rasio kecukupan modal bank serta membaiknya kualitas portfolio kredit merupakan alasan internal utama yang akan mendorong peningkatan ekspektasi tersebut. Sementara itu, arah kebijakan BI dalam mendorong penurunan suku bunga serta semakin kompetitifnya persaingan antar bank, merupakan alasan eksternal utama yang turut mendorong peningkatan tersebut. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 5

Sejalan dengan perkembangan tersebut, target pemberian kredit investasi pada tahun 2008 diperkirakan masih akan mengalami peningkatan, ditunjukkan dengan angka neto tertimbang 97,3%. Secara sektoral, pemberian kredit kepada sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran akan mendorong peningkatan kredit di tahun 2008. Sumber dan Penempatan Dana Penghimpunan dana pihak ketiga masih akan mengalami peningkatan, dengan angka neto 78,7%, namun lebih rendah dibandingkan hasil survey triwulan IV-2007 (93,5%) Sumber pendanaan yang berasal dari pihak ketiga pada tahun 2008 diperkirakan akan meningkat, ditunjukkan dengan angka neto 78,7%, lebih rendah dibandingkan hasil survei triwulan IV-2007 (93,5%). Masih cukup menariknya tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank, disertai dengan adanya pemberian insentif diluar tingkat suku bunga menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan tersebut. Berdasarkan jenis simpanannya, sebagian besar peningkatan dana tersebut diperkirakan berasal dari simpanan giro. Sementara itu, penempatan dana di SBI masih menjadi pilihan utama pada saat bank mengalami kelebihan likuiditas, diikuti dengan obligasi pemerintah dan penempatan dana antar bank Suku Bunga Dana dan Kredit Untuk suku bunga penghimpunan dana Rupiah pada tahun 2008 diperkirakan rata-rata 6,11%, sementara rata-rata terendah suku bunga kredit Rupiah diperkirakan pada kredit modal kerja sebesar 12,85%. Tabel 7 Perkiraan Suku Bunga Dana Tahun 2008 SUKU BUNGA DANA Rata-rata Kisaran 1. Cost of funds 6,11% 4,74% - 7,48% 2. Cost of loanable funds 8,38% 6,17% - 10,59% Tahun 2008 1. Cost of funds 3,06% 2,17% - 3,95,% 2. Cost of loanable funds 4,55% 2,74% - 6,37% Tabel 8 Perkiraan Suku Kredit Tahun 2008 Perkiraan Tahun 2008 SUKU BUNGA KREDIT Rata-rata Kisaran 1. Kredit Modal Kerja 12,85% 10,20% - 15,50% 2. Kredit Investasi 13,09% 10,80% - 15,37% 3. Kredit Konsumsi 15,18% 7,96% - 22,40% 1. Kredit Modal Kerja 7,13% 4,88% - 9,37% 2. Kredit Investasi 7,70% 5,68% - 9,72% 3. Kredit Konsumsi 6,31% 3,38% - 9,24% Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 6