Dwi Cahyo P.U. Young Outing Games. (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator outing baru Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, dan Umum. cahyocayo.webs.

dokumen-dokumen yang mirip
Paket 9 STRATEGI PEMBELAJARAN TEMATIK

100 PERMAINAN UNTUK TRAINING

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit)


BAB I PENDAHULUAN. (Aunurrahman, 2010: 12) berpendapat bahwa usaha dalam mengembangkan

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

MODUL TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PENDERITA GAGAL GINJAL. Disusun Oleh : Anggi Permana

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran di sekolah saat ini sangat menekankan pada konsep teoritis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

HIDUP DI SINI DAN SEKARANG: Dasar yang Kokoh, 21 Maret 2015

BAB II TINJAUAN UMUM Kawasan Outbound Training

BAB I PENDAHULUAN. di zaman modern, sehingga lulusan tersebut dituntut memiliki kualitas yang baik

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Presentasi adalah salah satu bentuk komunikasi yaitu pertukaran. pesan/informasi antara Anda dengan seseorang atau beberapa orang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

PERANGKAT PEMBELAJARAN R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. MATA PELAJARAN AL~QUR`AN HADITS MI AL~FALAH KELAS 2 SEMESTER 1 Oleh : Anita

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk

III. METODE PENELITIAN. yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari ibukota Kabupaten Pringsewu.

Perumusan Isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil tes pada tiap siklus. Selanjutnya data yang diperoleh diuraikan dalam

3. SASARAN PESERTA Mahasiswa pada umumnya dan anggota FoSSEI pada khususnya.

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manusia untuk selalu berpikir dan mencari hal-hal baru.

Pembelajaran Aktif dalam Kelas Satu Komputer:

Paket 5 METODE PERMAINAN DALAM PEMBELAJARAN BI MI

Pelatihan dan Pengembangan

Menemukan Tempat Saya (Sangat Ingin Memiliki), 28 Februari B. Apa yang dikatakan tentang Menemukan Tempatku

Lampiran VI. Modul METODE DAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN SARAPAN PAGI

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, DAN KERANGKA BERFIKIR

PELATIHAN KONSEP DIRI

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan metode ceramah adalah sebagai berikut:

GARIS BESAR PELATIHAN PENYEGARAN IMPLAN-2: 3 hari, 6 sesi (4 jam setiap sesi) Protokoler dan Kegiatan Interaktif

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TEKNIS BABAK SEMIFINAL DAN FINAL APOTEMA 2017

Adhyatman Prabowo, M.Psi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SETIAP ORANG PUNYA HAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan

SUATU HAL TENTANG WAKTU (Waktu Berlalu Dengan Cepat), 29 Desember 2012

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP:

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan

Syarat dan Ketentuan. ATMI Run 2017

Nama Sekolah :... I. STANDAR KOMPETENSI I. PKn 1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

KATAKAN HAL ITU DENGAN BIJAKSANA (Taktik Yang Bijaksana), 8 Desember 2012

SYNCORE - always deliver value

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

a. Bilangan bulat nol negatif tambah b.operasi kurang

KEBAIKAN RAHASIA (Perbuatan-perbuatan Tersembunyi), 10 November 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. cara untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pelajaran Persiapan. Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! Hidup Melebihi Diri Sendiri Ini bukan Tentang Anda! A.

MODUL PEMBELAJARAN PETA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, peneliti merumuskan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas Instrumen

TRANSLITERASI, TUJUAN, MANFAAT KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

Nokia Bluetooth Headset BH-100. Edisi 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

Memahami wacana lisan tentang benda-benda di sekitar dan dongeng.

OLIMPIADE SAINS NASIONAL VII

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya game saat ini di Indonesia menumbuhkan minat masyarakat

BAB II KAJIAN TEORI. Sehubungan dengan keberhasilan belajar, Slameto (1991: 62) berpendapat. bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah dasar merupakan pondasi awal pendidikan yang

Pelatihan dan Pengembangan SDM (Training) MSDM-TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Dwi Cahyo P.U Young Outing Games (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator outing baru Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, dan Umum cahyocayo.webs.id

Young Outing Games (icebreaking) Panduan trainer/fasilitator outing baru Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, dan Umum Oleh: Dwi Cahyo P.U Copyright 2012 by (Dwi Cahyo) Penerbit cahyocayo.webs.id (cahyocayo@gmail.com) Desain Sampul: Cahyo PU Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2

KEGIATAN Perbedaan secara keseluruhan Sedikit sekali trainer/fasilitator baru yang mengetahui definisi games, simulasi dan bermain peran. Definisi berikut sangatlah luas dan merupakan definisi yang telah saya sertakan bagi trainer/fasilitator baru untuk digunakan. Semakin banyak pengalaman yang diperoleh fasilitator, maka semakin banyak pula definisi mereka sendiri yang dapat diterapkan. Bahkan dengan melihat beberapa contoh yang diberikan di sini, Anda akan dapat mengetahui bahwa sulit untuk mengkategorikan beberapa latihan dalam satu pengelompokan. Catur, misalnya, bukanlah semata-mata game atau simulasi, melainkan kombinasi keduanya. Bagi mereka yang tertarik, catur dikembangkan di India pada abad ke-6 dan dirancang untuk mensimulasikan pertempuran kontemporer. Games Game adalah suatu latihan dimana pesertanya terlibat dalam sebuah kontes dengan peserta lain (atau sekelompok orang) dengan dikenai sejumlah peraturan. Sebagian besar games pelatihan sekarang lebih diarahkan pada kompetisi trainee secara individual terhadap dirinya sendiri dari pada berkompetisi dengan sesama trainee. 3

Istilah games meliputi, games ketrampilan psikomotorik, ketrampilan intelektual dan paling banyak adalah adu untung. Beberapa tipe game yang umum meliputi lempar panah, ular tangga, sepakbola, tebak kata dan bermacam-macam permainan kartu. Games yang dimainkan secara individual, meliputi solitaire, teka-teki silang dan bahkan mesin poker. Simulasi Simulasi adalah contoh situasi aktual atau imajiner. Simulasi umumnya digunakan untuk melatih operator masa depan dimana akan sangat tidak praktis atau terlalu berbahaya bagi trainee untuk menggunakan peralatan atau lokasi sesungguhnya. Simulasi biasanya dirancang serealistis mungkin supaya traeinee dapat belajar dari tindakan mereka tanpa khawatir harus memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak. Contoh simulasi meliputi simulator penerbangan, simulator mengemudi, dan perang-perangan. Asah Otak Asah otak berada di kelasnya tersendiri. Bukan merupakan games atau simulasi murni melainkan teka-teki yang dapat menyibukkan pikiran peserta atau menunjukkan titik kuncinya. Asah otak umumnya tidak memiliki peraturan, fasilitator boleh 4

merancang peraturan mereka sendiri untuk menyesuaikannya dengan sesi pelatihan individual. Asah otak tertentu meliputi latihan-latihan seperti menggabungkan titik dan paling banyak merupakan latihan persepsi. Bermain Peran Bermain peran digunakan dalam pelatihan untuk melihat bagaimana peserta bereaksi dalam situasi tertentu sebelum dan sebuah sesi pelatihan. Bermain peran sangat bermanfaat untuk memberikan kesempatan peserta mempraktekkan bagaimana berhubungan dengan orang lain sesuai skenario yang diberikan. Bahkan meski peserta keliru melakukannya, mereka tetap dapat mengambil suatu pelajaran. Kapan sebaiknya kegiatan tersebut dilaksanakan? Latihan-latihan training dapat digunakan kapan saja selama pelatihan sepanjang relevan dengan poin pelatihan atau telah dirancang untuk tujuan tertentu. Tujuan tertentu bisa untuk menyibukkan peserta pada saat menunggu rekan mereka yang belum siap, dan untuk menghilangkan rasa kantuk peserta setelah makan siang. Tujuan ini boleh saja asal disebutkan. 5

Garis besar 1. Saya adalah Peserta menulis hal-hal tentang mereka untuk dilihat oleh anggota kelompok lainnya. Icebreaker ini dapat digunakan di awal pelatihan dimana para peserta tidak saling mengenal. Tujuan 1. Mendorong partisipasi peserta. 2. Agar peserta saling mengenal satu sama lain. Waktu yang dibutuhkan 30-40 menit Jumlah peserta Tidak dibatasi. Materi yang dibutuhkan Selembar kertas untuk setiap peserta dengan tulisan Saya adalah di atasnya. Sebuah pulpen untuk masing-masing peserta dan selotip atau peniti untuk memasang kertas itu di depan kaos atau baju peserta. 6

Prosedur 1. Bagikan kertas bertuliskan Saya adalah dan pulpen untuk masing-masing peserta. 2. Beritahukan kepada peserta mereka memiliki waktu 10 menit untuk menulis 10 jawaban dari pertanyaan. 3. Setelah waktu persiapan habis, mintalah peserta untuk memasang kertas tersebut di depan kaos atau baju mereka kemudian berjalan mengelilingi ruangan sambil membaca kertas peserta lainnya. Tahap ini dilakukan tanpa bersuara. 4. Setelah 10 menit para peserta diminta untuk berbicara dengan orang yang memiliki kertas yang kelihatannya menarik atau mereka boleh mengajukan pertanyaan yang mungkin muncul pada saat membaca lembaran tersebut. Poin diskusi 1. Apakah ada seseorang yang menemukan orang dengan jawaban yang sama dengannya? 2. Apakah orang merasa terancam menuliskan informasi tersebut dikarenakan orang lain akan membacanya? Variasi 1. kalimat lain seperti Saya ingin menjadi, atau 10 hal yang saya sukai dari diri saya adalah dapat digunakan. 7

2. Langkah 3 bisa dihapus. 2. Siapa Nama Anda? Garis besar Latihan ini merupakan icebreaker yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada anggota kelompok, juga fasilitator dalam mengingat nama setiap orang. Tujuan 1. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengingat nama setiap orang. 2. Memberikan kesempatan kepada fasilitator untuk mengingat nama setiap orang. Waktu yang dibutuhkan 15-20 menit. Jumlah peserta 8-20 peserta. Materi yang dibutuhkan Tidak ada. 8

Prosedur 1. Katakan kepada anggota kelompok bahwa di akhir latihan ini mereka diharapkan mengetahui nama seluruh peserta. Jika ada papan nama, mintalah peserta untuk melepaskannya. 2. Katakan kepada peserta bahwa masing-masing orang akan memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan nama dan satu hal yang tidak lazim tentang mereka. Misalnya Nama saya Purnomo dan saya memiliki sebuah kebun mawar. 3. Kemudian beritahukan bahwa peserta berikutnya harus mengulangi nama dan satu hal tidak lazim yang disebutkan orang pertama. Lalu orang ini menyebutkan nama dan satu hal yang tidak lazim tentang dirinya sendiri. 4. Peserta lainnya harus melakukan prosedur serupa tapi mengingat seluruh nama dan hal-hal tidak lazim dari mulai orang pertama hingga orang sebelum mereka. Poin diskusi 1. Dapatkah setiap orang mengingat nama seluruh peserta? 2. Di kehidupan sehari-hari kita memiliki kesulitan dalam menghafalkan nama. Tekhnik ini dapat dicoba, namun orang mungkin akan berpikir terlebih dahulu tentang hal yang tidak lazim mengenai diri mereka. 9

Variasi 1. Sebaiknya Anda mulai terlebih dulu. Kemudian peserta dapat memahami apa yang harus mereka lakukan. 2. Anda bisa mengambil giliran terakhir, supaya memastikan bahwa mereka memiliki motivasi untuk mengingat semua nama. 3. Name tag dapat digunakan dalam kelompok yang lebih besar. Name tag ditutup dengan tangan peserta dan hanya ditunjukkan apabila orang yang harus menyebutkan nama tersebut tidak dapat melakukannya. 10

Garis besar 3. Tanda Tangan Ini merupakan latihan sederhana untuk digunakan sebagai icebreaker. Tujuan 1. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperkenalkan diri mereka kepada peserta lain. Waktu yang dibutuhkan 10-20 menit tergantung jumlah peserta. Jumlah peserta Tidak dibatasi Materi yang dibutuhkan Sebuah flipchart atau whiteboard. Prosedur 1. Katakan pada anggota kelompok bahwa mereka akan memperkenalkan diri secara individual kepada peserta lain. 11

2. Para peserta maju ke flipchart atau whiteboard satu-persatu dan menandatangani nama mereka. Kemudian mereka memperkenalkan diri. Poin diskusi 1. Bagaimana perasaan orang-orang ketika berdiri di depan peserta lain untuk memperkenalkan diri mereka? 2. Bagaimana peserta mengontrol keberanian mereka di depan kelompoknya? Variasi 1. Anda, sebagai fasilitator, bisa memulai dengan menandatangani nama Anda dan melakukan perkenalan pertama. 2. Urutan maju bisa ditentukan terlebih dahulu, yaitu, berurutan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. 3. Jika yang digunakan adalah board elektronik, Anda bisa membuat salinan board setelah setiap orang menandatangani namanya. Kemudian salinan ini diperbanyak dan diberikan kepada seluruh peserta sebagai memento program. 12