PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI. Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH JURUSAN STATISTIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PERHITUNGAN PEMBIAYAAN DANA PENSIUN DENGAN METODE ATTAINED AGE NORMAL DAN PROJECTED UNIT CREDIT

PENGGUNAAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN PENDETA DI SINODE GEREJA KRISTEN JAWA SKRIPSI. Disusun Oleh :

Penerapan Metode Projected Unit Credit dan Entry Age Normal pada Asuransi Dana Pensiun (Studi Kasus : PT. Inhutani I Cabang Kabupaten Berau)

PENGGUNAAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN ENTRY AGE NORMAL DALAM PEMBIAYAAN PENSIUN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

PERHITUNGAN SUPPLEMENTAL COST DENGAN METODE BENEFIT PRORATE PADA PROGRAM PENDANAAN PENSIUN MANFAAT PASTI (DEFINED BENEFIT)

Perhitungan Dana Pensiun untuk Pensiun Normal Berdasarkan Metode Constant Dollar; Studi Kasus: PT. Taspen Palembang

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN KOMPETENSI TERAPAN SKRIPSI LIA JENITA JURUSAN MATEMATIKA

PENDANAAN PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus Pada PT. Wooil Indonesia) Devni Prima Sari dan Sudianto Manullang

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN UNIT CREDIT COST METHOD (ACCRUED BENEFIT) MAKALAH

Prosiding Matematika ISSN:

PERHITUNGAN BIAYA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE ATTAINED AGE NORMAL PADA DANA PENSIUN

METODE CONSTANT PERCENT OF SALARY DALAM MENENTUKAN BENEFIT DAN IURAN NORMAL PROGRAM PENSIUN NORMAL DAN DIPERCEPAT

PENENTUAN PREMI ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN SUKU BUNGA VASICEK

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

( : WETTY ANGGUN WERTI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

ESTIMASI KURVA YIELD OBLIGASI PEMERINTAH KODE FR (FIXED RATE) MENGGUNAKAN CUBIC B-SPLINE

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP. Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)

PENERAPAN METODE COST PRORATE CONSTANT PERCENT DALAM PERHITUNGAN IURAN DANA PENSIUN DENGAN SUKU BUNGA STOKASTIK MODEL COX INGERSOLL ROSS

PENGHITUNGAN PREMI ASURANSI LONG TERM CARE UNTUK MODEL MULTI STATUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

BAB I PENDAHULUAN. mencapai batas usia yang telah ditentukan, ada beberapa penyebab lain seorang

PREDIKSI INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena dia berhenti bekerja. Sedangkan perencanaan pensiun (pension plan)

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN MENGGUNAKAN DATA PDRB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERHITUNGAN DAN ANALISIS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN HARGA KONSTAN

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

PEMODELAN DINAMIS PRODUKSI PADI DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE KOYCK DAN ALMON

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS JENIS VARIABEL PADA PRODUKSI MAKANAN (Studi Kasus pada Pabrik Wingko Babat Cap Moel Semarang)

PERHITUNGAN DANA PENSIUN UNTUK PENSIUN NORMAL BERDASARKAN METODE CONSTANT DOLLAR (Studi Kasus : PT. Taspen Persero Pekanbaru) TUGAS AKHIR

PENENTUAN VALUE AT RISK

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai atau karyawan adalah orang yang bekerja dengan menerima

METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT DOLLAR UNTUK PENGHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN SUKU BUNGA MODEL VASICEK TUGAS AKHIR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus

PENENTUAN DANA PENSIUN DAN PERHITUNGAN PREMI DENGAN METODE ACCRUED BENEFIT COST PADA ASURANSI DANA PENSIUN

DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PERHITUNGAN ASURANSI DANA PENSIUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN

ABSTRAK. Kata Kunci :PBCM, Benefit, Pensiun Normal, Pension Plan, Kurs Valuta Asing.

SKRIPSI. Disusun oleh : NAILATIS SHOFIA JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE KOMPETENSI TERAPAN SKRIPSI

Asuransi Jiwa

PEMODELAN GEOGRAPHICALLY WEIGHTED LOGISTIC REGRESSION

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT BERDASARKAN JARAK DI PT ARA SHOES SKRIPSI. Disusun Oleh : GALUH AYU ARGHI P

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

MENENTUKAN PREMI TAHUNAN UNTUK TIGA ORANG PADA ASURANSI JIWA HIDUP GABUNGAN (JOINT LIFE) KOMPETENSI FINANSIAL SKRIPSI TRI YANA BHUANA

PENDUGAAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE PREDIKSI TAK BIAS LINIER TERBAIK EMPIRIK PADA MODEL PENDUGAAN AREA KECIL SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI 2 SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK ORDINAL

SKRIPSI. Disusun Oleh: MARTA WIDYASTUTI

SKRIPSI. Disusun Oleh: YULI ANITA NIM

KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

SKRIPSI JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

SKRIPSI. Disusun Oleh : CANDRA SILVIA

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART)

PENENTUAN BOBOT PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA DATA BERDISTRIBUSI NORMAL SKRIPSI

PERBANDINGAN METODE VARIANCE COVARIANCE DAN HISTORICAL SIMULATION UNTUK MENGUKUR RISIKO INVESTASI REKSA DANA

APLIKASI REGRESI DATA PANEL UNTUK PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

IDENTIFIKASI LAMA STUDI BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5

PENDUGAAN AREA KECIL TERHADAP PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN PENDEKATAN KERNEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang menginginkan kehidupan layak dan menyenangkan

PEMODELAN REGRESI 3-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Lamanya pendidikan Anak di Kabupaten Semarang)

SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANANN CUSTOMER SERVICE PT. BANK X

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2k-p DENGAN METODE LENTH

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 AKUNTANSI BIAYA MANFAAT PENSIUN

PERAMALAN JUMLAH TAMU HOTEL DI KABUPATEN DEMAK

PERBANDINGAN ANALISIS FAKTOR KLASIK DAN KELOMPOK BAHAN MAKANAN DI JAWA TENGAH

ANALISIS JALUR TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWA STATISTIKA UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya. Penghasilan tetap yang diperoleh saat bekerja tidak diperoleh lagi

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI

Sedangkan pengertian Pensiun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003; 850) adalah :

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

PEMODELAN VARIABEL-VARIABEL PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI TELUR ATAU SUSU DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT

Sistem dan Beban Kesejahteraan Karyawan serta Pendanaannya

PEMODELAN REGRESI 2-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Tingkat pendidikan Anak di Kabupaten Semarang)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI MEDAN

ANALISIS ANTRIAN DALAM OPTIMALISASI SISTEM PELAYANAN KERETA API DI STASIUN PURWOSARI DAN SOLO BALAPAN

ANALISIS INTERVENSI FUNGSI STEP

UPAYA MEMINIMALISASI CACAT PRODUK. KEMASAN CUP AIR MINERAL 240 ml (STUDI KASUS PERUSAHAAN AIR MINUM)

Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo ABSTRAK

SKRIPSI. Oleh : LAILI ISNA NUR KHIQMAH NIM :

PENDUGAAN NILAI ASET PENDANAAN PENSIUN DENGAN DUA JENIS PEMULUSAN: STUDI KASUS DATA MORTALITAS INDONESIA 2011 AYUB PRISNA WARDANA

SKRIPSI. Disusun oleh : OKA AFRANDA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KRIMINALITAS DI KABUPATEN BATANG TAHUN 2013 DENGAN ANALISIS JALUR

ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT)

KAJIAN AVAILABILITAS PADA SISTEM KOMPONEN SERI

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

SEGMENTASI PASAR PADA PUSAT PERBELANJAAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 137

ANALISIS NILAI RISIKO (VALUE AT RISK) MENGGUNAKAN UJI KEJADIAN BERNOULLI (BERNOULLI COVERAGE TEST) (Studi Kasus pada Indeks Harga Saham Gabungan)

(Studi Kasus di PT Panca Bintang Tunggal Sejahtera)

PERBANDINGAN MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA TENGAH DENGAN METODE REGRESI LINIER BERGANDA DAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION SKRIPSI

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERHITUNGAN DANA PENSIUN MENGGUNAKAN METODE INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM BERBASIS MOBILE APPLICATION

Transkripsi:

PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE ACCRUED BENEFIT COST PADA PENDANAAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI SKRIPSI Disusun Oleh : SITI NURLATIFAH 24010211130052 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

PERHITUNGAN BIAYA TAMBAHAN DENGAN METODE ACCRUED BENEFIT COST PADA PENDANAAN PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI Oleh : SITI NURLATIFAH 24010211130052 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Statistika pada Jurusan Statistika JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 i

HALAMAN PENGESAHAN I Judul : Perhitungan Biaya Tambahan dengan Metode Accrued Benefit Cost pada Pendanaan Program Pensiun Manfaat Pasti Nama : Siti Nurlatifah NIM : 24010211130052 Telah diujikan pada sidang Tugas Akhir tanggal 19 Mei 2015 dan dinyatakan lulus pada tanggal 29 Mei 2015. Semarang, 29 Mei 2015 Mengetahui, a.n. Ketua Jurusan Statistika Sekretaris Jurusan Statistika FSM UNDIP Panitia Penguji Ujian Tugas Akhir Ketua, Drs. Agus Rusgiyono, M.Si NIP. 196408131990011001 Dra. Hj. Dwi Ispriyanti, M.Si NIP. 195709141986032001 ii

HALAMAN PENGESAHAN II Judul : Perhitungan Biaya Tambahan dengan Metode Accrued Benefit Cost pada Pendanaan Program Pensiun Manfaat Pasti Nama : Siti Nurlatifah NIM : 24010211130052 Telah diujikan pada sidang Tugas Akhir tanggal 19 Mei 2015. Semarang, 29 Mei 2015 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Sudarno, M.Si NIP. 196407091992011001 Abdul Hoyyi, S.Si, M.Si NIP. 197202022008011018 iii

KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Perhitungan Biaya Tambahan dengan Metode Accrued Benefit Cost pada Pendanaan Program Pensiun Manfaat Pasti. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan selama proses penyusunan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Dra. Hj. Dwi Ispriyanti, M.Si selaku Ketua Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro. 2. Bapak Drs. Sudarno, M.Si dan Bapak Abdul Hoyyi, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis hingga terselesaikannya tugas akhir ini. 3. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Statistika Universitas Diponegoro 4. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan tugas akhir ini, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya. Harapan penulis semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semarang, Mei 2015 Penulis iv

ABSTRAK Biaya tambahan dalam pendanaan program pensiun merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak pemberi kerja kepada pihak dana pensiun apabila terjadi kekurangan dana ( defisit) dalam pendanaan program pensiun manfaat pasti. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, salah satunya adalah metode accrued benefit cost. Penelitian ini menjelaskan tentang perhitungan biaya tambahan pada program pensiun manfaat pasti dengan studi kasus pada BMKG Semarang. Data yang digunakan adalah data 34 gaji pegawai BMKG yang belum mencapai usia 50 tahun pada tahun 2015. Perhitungan dilakukan dengan memperhatikan besar gaji awal pegawai, masa kerja pegawai, tingkat suku bunga, dan tingkat kenaikan gaji. Biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh BMKG pada tahun 2015 adalah Rp. 81.748.084. Biaya tersebut dapat mencukupi manfaat pensiun yang akan diterima karyawan apabila pendanaan mengalami defisit. Namun, jika pendanaan pensiun mengalami surplus, maka dana tersebut dapat digunakan sebagai investasi perusahaan. Kata Kunci:biaya tambahan, program pensiun manfaat pasti, accrued benefit cost. v

ABSTRACT Supplemental costs in funding pension plan is a cost to be issued by the employer to the pension fund in case shortage of funds (deficit) in the funding of defined benefit plans. There are several methods can be used, one of them is accrued benefit cost method. This research eplained about the calculation of the supplemental costs on defined benefit plans with a case study on BMKG Semarang. The data used 34 BMKG employee salaries who had not attained 50 years old in 2015. The calculation is done by concern the beginning of an employee salary, interest rate, period of employment, and increase of salary rate. Supplemental costs that must be issued by BMKG in 2015 is Rp. 81.748.084. That cost can sufficient the pension benefits that will be received by the employee if the funding was deficit. If the funding pension had a surplus, that cost can be used as an investment company. Keywords:supplemental cost, defined benefit pension plans, accrued benefit cost. vi

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN I... HALAMAN PENGESAHAN II... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR SIMBOL... i ii iii iv v vi vii i ii iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Pensiun dan Dana Pensiun... 5 2.1.1 Pensiun... 5 2.1.2 Dana Pensiun... 6 2.2 Tabel Mortalitas... 8 vii

2.3 Anuitas Hidup... 9 2.3.1 Anuitas Seumur Hidup... 10 2.3.2 Endowment Murni... 11 2.3.3 Anuitas Berjangka... 12 2.3.4 Anuitas Ditunda... 14 2.4 Asumsi Aktuaria... 16 2.4.1 Asumsi Tingkat Penyusutan... 17 2.4.2 Asumsi Tingkat Kenaikan Gaji... 17 2.4.3 Asumsi Tingkat Suku Bunga... 17 2.5 Fungsi Dasar Aktuaria... 18 2.5.1 Fungsi Kelangsungan Hidup... 18 2.5.2 Fungsi Bunga... 19 2.5.3 Fungsi Gaji... 20 2.5.4 Fungsi Manfaat... 21 2.6 Metode Perhitungan Aktuaria... 23 2.6.1 Metode Accrued Benefit Cost... 24 2.6.2 Metode Projected Benefit Cost... 24 2.7 Ukuran Kewajiban Pensiun... 25 2.7.1 Kewajiban Penghentian Rencana... 25 2.7.2 Kewajiban Aktuaria... 26 2.8 Iuran Normal... 27 2.9 Biaya Tambahan... 27 viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 29 3.1 Data... 29 3.2 Variabel Penelitian... 29 3.3 Tahapan Analisis... 30 3.4 Diagram Alir Analisis... 31 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 33 4.1 Data dan Asumsi Aktuaria... 33 4.1.1 Data... 33 4.1.2 Asumsi Aktuaria... 34 4.2 Tabel Perhitungan... 35 4.3 Perhitungan dan Analisis... 36 BAB V KESIMPULAN... 47 DAFTAR PUSTAKA... 48 LAMPIRAN... 50 GLOSSARY... 69 i

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Anuitas Seumur Hidup... 10 Gambar 2. Endowment Murni... 12 Gambar 3. Anuitas Berjangka... 13 Gambar 4. Anuitas Akhir Ditunda n Tahun... 14 Gambar 5. Anuitas Berjangka n Tahun Ditunda m Tahun... 15 Gambar 6. Diagram Alir Analisis... 32

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Perhitungan Nilai Sekarang Manfaat Pensiun 1 Orang Pegawai BMKG Semarang... 38 Tabel 2. Perhitungan Nilai Kewajiban Penghentian Rencana 1 Orang Pegawai BMKG Semarang... 40 Tabel 3. Perhitungan Nilai Kewajiban Aktuaria 1 Orang Pegawai BMKG Semarang... 41 Tabel 4. Perhitungan Iuran Normal 1 Orang Pegawai BMKG Semarang... 43 Tabel 5. Perhitungan Biaya Tambahan 1 Orang Pegawai BMKG Semarang... 45 Tabel 6. Perhitungan Biaya Tambahan 34 Orang Pegawai BMKG Semarang... 46 i

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Tabel Mortalitas US CSO 1941... 50 Lampiran 2. Data Nominatif Pegawai BMKG Semarang... 53 Lampiran 3. Variabel Penelitian... 55 Lampiran 4. Tabel Perhitungan 1971 GAM MALE... 57 Lampiran 5. Tabel Perhitungan 1971 GAM FEMALE... 60 Lampiran 6. Tabel Penyusutan Jamak... 63 Lampiran 7. Perhitungan Biaya Tambahan Satu Orang Pegawai BMKG Semarang... 64 Lampiran 8. Perhitungan Biaya Tambahan 34 Pegawai BMKG Semarang pada Tahun 2015... 66 ii

DAFTAR SIMBOL a : Nilai tunai anuitas awal seumur hidup seseorang berusia a : Nilai tunai anuitas akhir seumur hidup seseorang berusia : : Nilai tunai anuitas awal berjangka n tahun seseorang berusia : : Nilai tunai anuitas akhir berjangka n tahun seseorang berusia : Nilai tunai anuitas awal seumur hidup bagi seseorang berusia m a pembayaran ditunda selama m tahun a m : Nilai tunai anuitas akhir seumur hidup bagi seseorang berusia pembayaran ditunda selama m tahun a m : n : Nilai tunai anuitas awal berjangka n tahun bagi seseorang berusia m : n pembayaran ditunda selama m tahun a : Nilai tunai anuitas akhir berjangka n tahun bagi seseorang berusia pembayaran ditunda selama m tahun ( ) : Nilai kewajiban aktuaria seorang peserta berusia dengan usia pensiun normal r b B B r C n : Manfaat pensiun pada tahun peserta berusia : Kumulatif manfaat pensiun pada tahun peserta berusia : Kumulatif manfaat pensiun seorang peserta pada usia pensiun r : Koefisien manfaat biaya tambahan d : Banyaknya orang yang meninggal antara usia dan +1 (d ) d : Banyaknya peserta yang menjadi cacat pada usia iii

(m) d : Banyaknya peserta yang meninggal pada usia (r) d : Banyaknya peserta yang pensiun normal pada usia (t) d : Banyaknya peserta yang mengundurkan diri pada usia (T ) d : Banyaknya peserta yang keluar dari program pensiun pada usia D : Simbol komutasi yang menyatakan hasil perkalian antara v dengan p E n : Nilai tunai endowment murni untuk seseorang berusia selama jangka waktu n tahun i : Tingkat suku bunga k : Proporsi dari gaji yang dipersiapkan untuk manfaat pensiun (%) l : Banyaknya orang yang tepat berusia (T ) l : Banyaknya karyawan yang masih aktif bekerja pada usia (T ) l n n N : Banyaknya karyawan yang masih aktif bekerja pada usia +n : Lama kerja : Simbol komutasi yang menyatakan akumulasi dari D +t dengan t mulai dari 0 hingga usia tertinggi w ( ) : Iuran normal seorang peserta berusia dengan usia pensiun normal r p : Peluang seseorang berusia akan mencapai usia +1 p n : Peluang seseorang berusia akan hidup paling sedikit n tahun p (T ) n : Peluang seorang karyawan berusia akan tetap bekerja untuk n tahun mendatang r p (m) : Peluang seorang karyawan berusia akan tetap hidup hingga usia r- iv

( ) : Nilai kewajiban penghentian rencana seorang peserta yang mengundurkan diri dari program pensiun pada usia r ( PVFB) : Nilai sekarang (pada usia ) manfaat pensiun (pada usia r) q : Peluang seseorang berusia meninggal antara usia dan +1 (r) q : Tingkat pensiun normal (retirement) (d ) q : Tingkat kecacatan (disability) (t) q : Tingkat pengunduran diri (termination) (m) q : Tingkat kematian (mortality) q n r : Peluang seseorang berusia akan meninggal sebelum usia +n : Usia pensiun normal s : Tingkat kenaikan gaji (%) s S S r AB (SC n ) v w y : Gaji karyawan pada saat usia : Kumulatif gaji karyawan pada tahun karyawan berusia : Kumulatif gaji karyawan pada usia pensiun r : Biaya tambahan seorang peserta berusia pada tahun ke-n : Faktor diskonto : Usia tertinggi dalam tabel mortalitas : Usia saat perhitungan dilakukan : Usia masuk kerja v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pada era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sangat pesat, sehingga menuntut seseorang untuk mencari pekerjaan dengan jaminan kesejahteran untuk menjamin hidup mereka. Namun demikian, usia dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya. Ada masa ketika seseorang harus berhenti bekerja dan menikmati masa-masa tuanya. Kesejahteraan pada masa pensiun merupakan dambaan setiap orang. Hal ini terlihat dari sikap serta tindakan hampir setiap individu yang berusaha meningkatkan penghasilannya dengan berbagai cara agar dapat menyisihkan atau menginvestasikan penghasilan mereka untuk tujuan di masa mendatang. Keyakinan akan adanya kesinambungan penghasilan menimbulkan ketentraman kerja, sehingga akan meningkatkan motivasi kerja karyawan yang merupakan iklim yang kondusif bagi peningkatan produktivitas (Undang-Undang Dana Pesiun). Kepedulian pemerintah dalam rangka memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua diwujudkan melalui penetapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Dana pensiun merupakan bentuk investasi jangka panjang yang hasilnya dapat dinikmati setelah karyawan yang bersangkutan memasuki masa pensiun. Penyelenggaraan dana pensiun dilakukan dalam suatu program, yaitu program pensiun. 1

2 Program pensiun merupakan suatu program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi pesertanya melalui sistem pemupukan dana yang lazim disebut dengan pendanaan. Sistem pendanaan suatu program pensiun memungkinkan terbentuknya akumulasi dana yang dibutuhkan untuk memelihara kesinambungan penghasilan peserta program pada hari tua (Undang-Undang Dana Pensiun). Sebagai sumber utama pendanaan/pembiayaan dana pensiun adalah iuran dana pensiun, baik yang berasal dari pemberi kerja maupun yang berasal dari peserta (Wahab, 2005). Iuran pemberi kerja terdiri dari iuran normal (bulanan) dan iuran tambahan, dalam hal terdapat defisit. Iuran normal adalah iuran yang diperlukan dalam satu tahun untuk mendanai bagian dari nilai sekarang manfaat pensiun yang dialokasikan pada tahun berjalan, sedangkan iuran tambahan merupakan iuran yang diperlukan untuk menutup defisit (SPA -DP No. 5.01). Perhitungan biaya tambahan berfungsi membantu perusahaan untuk mencukupi manfaat yang diterima peserta pensiun apabila terdapat defisit. Namun apabila tidak terdapat defisit, maka biaya tambahan yang telah disediakan dapat dialokasikan sebagai investasi bagi perusahaan tersebut. Dalam Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) No. 24, program pensiun dibedakan menjadi dua, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti dan program Pensiun Iuran Pasti. Besar iuran pada Program Pensiun Iuran Pasti ditetapkan diawal sesuai dengan kesepakatan. Sedangkan pada Program Pensiun Manfaat Pasti besar iuran dihitung dengan rumus tertentu dan tidak pasti. Metode accrued benefit cost merupakan salah satu metode perhitungan aktuaria yang bisa digunakan untuk menghitung besarnya iuran dana pensiun pada Program Pensiun Manfaat Pasti. Metode accrued benefit cost ditandai dengan

3 pembagian total manfaat pensiun yang dapat menjadi hak seorang peserta bila bekerja sampai usia pensiun normal dengan jumlah masa kerja yang telah dan akan dijalaninya sejak mulai bekerja sampai usia pensiun normal tersebut (SPA- DP No. 3.01). Pada metode accrued benefit cost, manfaat yang diperoleh adalah iuran yang umumnya lebih rendah dibandingkan dengan metode lainnya (Tunggal, 1995). Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang perhitungan biaya tambahan dalam program pensiun manfaat pasti menggunakan metode accrued benefit cost. Adapun contoh penerapannya menggunakan data gaji pegawai BMKG Semarang. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah bagaimana cara menghitung besarnya biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh pihak pemberi kerja kepada dana pensiun jika terjadi kekurangan dana (defisit) dalam pembiayaan program pensiun menggunakan metode accrued benefit cost. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka batasan masalah yang dimunculkan adalah: 1. Tabel mortalitas yang digunakan adalah tabel 1971 US Group Annuity Mortality (GAM). 2. Data yang digunakan adalah data gaji awal pegawai BMKG Semarang. 3. Pegawai BMKG yang diteliti adalah pegawai aktif BMKG Semarang yang belum mencapai usia 50 tahun pada tahun 2015. 4. Anuitas yang digunakan adalah anuitas awal seumur hidup.

4 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menghitung besar manfaat pensiun. 2. Menghitung nilai sekarang manfaat pensiun. 3. Menghitung nilai kewajiban penghentian rencana dan nilai kewajiban aktuaria. 4. Menghitung biaya iuran normal dalam program pensiun manfaat pasti. 5. Menjelaskan serta memberikan ilustrasi mengenai biaya tambahan pada pendanaan program pensiun manfaat pasti.