BAB V HASIL YANG DICAPAI TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN TELUK MERANTI

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

LAPORAN TAHUNAN DINAS 2012

KATA PENGANTAR. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan sehingga tersusunnya laporan ini.

RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sekitar pulau

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di

BOKS : PENGEMBANGAN SUB SEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI KAWASAN MINAPOLITAN KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU

USAHA PERIKANAN IKAN ASAP SELAIS DI RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

Peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan kebutuhaan bahan. pangan akan meningkat pula. Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun 2009

I. PENDAHULUAN. pembangunan di Indonesia yakni sektor pertanian. Sektor pertanian. merupakan sektor yang penting dalam pembangunan Indonesia karena

I. PENDAHULUAN * 2009 ** Kenaikan ratarata(%)

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

KONDISI PERIKANAN DI KECAMATAN KUALA KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian di Indonesia Tahun

4 PEMBANGUNAN PERIKANAN DI WILAYAH PENELITIAN

rovinsi alam ngka 2011

KAJIAN PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL BERBASIS PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN DI KABUPATEN PELALAWAN RIAU. Sumarto 1) dan Pareng Rengi 1)

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 of 10 02/09/09 11:54

Peranan Sektor Perikanan dan Kelautan Dalam Perekonomian Wilayah Propinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMUN BATHARA & ENI YULINDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru, Provinsi Riau, INDONESIA. Abstract

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. tulang punggung dunia dalam memasok pangan dunia terutama dari sektor

PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI PASAR TERATAK BULUH KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU. Oleh ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Masyarakat di sekitar Sungai Terhadap Keberadaan Ekosistem Sungai Siak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas perairan yang di dalamnya terdapat beraneka kekayaan laut yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sektor perikanan dan kelautan terus ditingkatkan, karena sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG SENTRA PRODUKSI PERIKANAN UNGGULAN DI KABUPATEN CIAMIS

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG DAN JASA DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN ANGGARAN 2012

SEMANGAT DONNA OCTAVIANA, PENYULUH PERIKANAN OKI TUMBUHKEMBANGKAN POKDAKAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian mempunyai kontribusi penting terhadap perekonomian Indonesia hal ini bisa dilihat dari besarnya

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENGUMUMAN HASIL PELELANGAN UMUM Nomor : 010/PAN-PENG/BPMPD/2012/1

DOKUMEN POTENSI DESA PULAU MUDA

PASOKAN DAN DISTRIBUSI IKAN DARI PASAR TERATAK BULUH SERTA HUBUNGANNYA DENGAN AKTIVITAS DI SEKITAR LINGKUNGAN PERAIRAN

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. lapangan kerja, memeratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

K A B U P A T E N B I N T A N MUSRENBANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2015 Rabu, 1 APRIL 2015

RALAT PENGUMUMAN LELANG Nomor : 01.a / PAN / CT - PLLW / RALAT / 2011

BAB I PENDAHULUAN. pangan sejak beberapa abad yang lalu. Ikan sebagai salah satu sumber daya alam

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka secara

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

Oleh : Dr. Ir. Made L Nurdjana Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi di Indonesia yang mulai terjadi sekitar pertengahan 1997

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BAB I PENDAHULUAN. ini, mencakup kemampuan daerah untuk mengantisipasi pemanfaatan sumber daya daerah

Budidaya ikan sistem karamba jaring apung di Waduk Kedungombo Kabupaten Boyolali. Sutini NIM K UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

PERTANIAN.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PERANGKAT DAERAH CONTOH

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

PROFIL KABUPATEN / KOTA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Dr. Ir. Sri Yanti JS. MPM

PEMERINTAH KABUPATEN PELALAWAN DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG Jalan Maharaja Indra No. 379, Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan 28300

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu pembangunan Perikanan diarahkan untuk memenuhi kecukupan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. buatan. Diperairan tersebut hidup bermacam-macam jenis ikan. Hal ini merupakan

I. PENDAHULUAN. potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

B A B I V U r u s a n P i l i h a n K e l a u t a n d a n P e r i k a n a n URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KARYA ILMIAH TERTULIS

DOKUMEN POTENSI DESA TELUK MERANTI

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN TAHUN ANGGARAN 2012

Transkripsi:

BAB V HASIL YANG DICAPAI TAHUN 2011 Hasil kegiatan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan tahun anggaran 2011 baik kegiatan pokok maupun kegiatan pembangunan sudah direalisasikan sepenuhnya. Hasil yang dicapai pada tahun 2011 adalah : Kondisi ekonomi makro ekonomi yang terkait dengan pemulihan iklim investasi dan peningkatan kesempatan kerja menjadi salah satu agenda utama. Dalam konteks ini, sektor Perikanan dan Kelautan menjadi sektor yang diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pemulihan tersebut. Tugas ini tentu tidak ringan, tapi juga bukan hal yang mustahil. Paling tidak ada 5 (lima) alasan yang mendasari optimisme sektor ini. Selain faktor kekayaan sumberdaya alam (natural resources endowment) yang dimiliki, sektor perikanan dan Kelautan juga merupakan penggerak utama (prime mover) ekonomi nasional. Hal tersebut didasari oleh kenyataan bahwa : pertama, dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia dan kesadaran akan pentingnya kualitas gizi pangan maka permintaan produk perikanan dan Kelautan diperkirakan akan semakin tinggi. Kedua, terkait dengan peningkatan permintaan ini, maka sektor Perikanan dan Kelautan diharapkan mampu menghasilkan backward and inward linkages economies dalam struktur perekonomian nasional. Ketiga, dengan berbasis pada sumberdaya alam terbarukan (renewable resources), maka basis pembangunan berkelanjutan dapat diwujudkan. Keempat, pengembangan sektor Perikanan dan Kelautan termasuk 1

daerah-daerah terpencil dan wilayah terluar Kabupaten dapat membantu mengatasi persoalan perbatasan dan revitalisasi fungsi ekonomi, ekologi, budaya dan Hankam dari wilayah tersebut serta menciptakan distribusi kesejahteraan antar wilayah. Peningkatan Hasil Perikanan dan Kelautan Produksi Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Pelalawan berasal dari usaha penangkapan, budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Peningkatan produksi dicapai dengan beberapa kegiatan seperti : Penangkapan dan Budidaya. A.Perikanan Budidaya Tabel 17.Data Keragaan Perikanan Budidaya Kabupaten Pelalawan Tahun 2011 Kecamat an Jumlah Pembudi daya Kolam Keramb a Jenis Tambak RTP Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi RTP RTP (Ha) (Ton) (unit) (Ton) (Ha) (Ton) 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 Langgam 47 282 48 416 155 155 69 - - - Pangkalan Kerinci 46 265 50 420 198 198 45 - - - Bandar Sei Kijang 56 56 29 26 - - - - - - Pangkalan Kuras 46 0 59 640 16 16 52 - - - Ukui 250 250 60 55 - - - - - - Pangkalan Lesung 166 166 4 405 - - - - - - Bunut 105 105 22 208 - - - - - - Pelalawan 2 182 8 02 51 51 28 - - - Bandar Petalangan 158 158 27 196 - - - - - - Kuala Kampar 90 10 10 - - - 80 80,5 105 Kerumutan 150 150 15 120 - - - - - - Teluk Meranti 165 125 25 200 40 40 10 - - - Jumlah 2.619 2.079 410.508 460 460 1.2 80 80,5 105 Jumlah petani pembudidaya ikan di Kabupaten Pelalawan pada tahun 2011 berjumlah 2.619 orang. Kegiatan budidaya terdiri dari budidaya kolam, keramba dan Tambak. Produksi yang dihasilkan dari masing-masing kegiatan budidaya tersebut sebagiannya diolah oleh pembudidaya dengan harapan harga jual produk (Ikan) bisa lebih baik dari harga jual ikan basah. Kenaikan produksi Budidaya lebih banyak 2

NO disebabkan adanya bantuan dari pemerintah dalam hal pengadaan keramba baru maupun rehab. Begitu juga dengan budidaya kolam. Adapun penurunan jumlah unit keramba dikarenakan adanya keramba yang mengalami kerusakan, namun produktifitas budidaya keramba makin meningkat. Pada produksi budidaya tambak juga mengalami penurunan dikarenakan sebagian areal tambak tidak dikelola oleh masyarakat. B. Perikanan Tangkap Tabel 18.Keragaan Perikanan Tangkap Kabupaten Pelalawan Tahun 2011 KECAM ATAN JUMLA H NELAY AN (RTP) JENIS KAPAL BERMO TOR JENIS ALAT TANGK AP (UNIT) PERAH U MOTOR PERAH U TIDAK BERMO TOR JARING PATIN JALA GUMB ANG PRODUKSI (TON) JARING RAWAI LUKAH PENGIL AR 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 14 1 2 4 LANG GAM PANGK ALAN KERIN CI BAND AR SEIKIJA NG PANGK ALAN KURAS 517-80 518 - - - 29 24 27 5.170 40,50 7 - - - - - - - - - - 28,70 - - - - - - - - - - - - 144-44 100 - - - 520 4 44 24 18,50 5 UKUI 58 - - - - - - - - - - - 6 PANGK ALAN LESUN G - - - - - - - - - - - - 7 BUNUT - - - - - - - - - - - - 8 9 10 11 12 PELAL AWAN BAND AR PETAL ANGA N KUALA KAMPA R KERU MUTA N TELUK MERA NTI 01 101 6 960 - - 457 1.800 - - 21,00 - - - - - - - - - - - - 621 218 6 1.454-52 28 21 - -.468, 10 6-2 80 - - - 15-59 - 216,20 41-21 67 29 159-164 81 892 2.181 225,00 JUMLAH 2.082 6 676 1.164 2.65 15 9 52 4.51 2.26 9 1.80 2 7.75 5.065, 00

Bila dilihat dari tabel diatas bahwa Jumlah Nelayan Perikanan Tangkap di Kabupaten Pelalawan sebanyak 2.082 RTP dengan produksi sebesar 5.065,00 Ton/Thn. Aktivitas nelayan tangkap diperairan umum pedalaman (PUD) meningkat seiring dengan berubahnya pola kerja masyarakat yang dulunya berusaha di sektor kehutanan berangsur-angsur beralih keusaha perikanan khususnya usaha penangkapan. 4 C. Pengolahan Hasil Perikanan Tabel 19.Data Keragaan Produksi Pengolahan Tahun 2011 NO KECAMAT AN JUMLAH UNIT PENGOLA HAN IKAN (UPI) JUMLAH PRODUK SI (TON) JUMLAH PRODUKSI / JENIS OLAHAN PENGASA PAN (TON) PENGERI NGAN (TON) LAINNYA (TON) 1 2 4 5 6 7 1 LANGGAM 25,00 621,95 49,70 127,94 0,1 2 PANGKALA N KERINCI 114,00 298,79 11,99 116,80 50,00 BANDAR SEI KIJANG,00 0,75-0,75-4 PANGKALA N KURAS 116,00 296,75 214,76 81,99-5 UKUI 9,00 22,00 8,72 1,28-6 PANGKALA N LESUNG 2,00 4,10-4,10-7 BUNUT 8,00 1,65 15,8 16,27-8 PELALAWA N 16,00 45,20 28,41 16,79 - BANDAR 9 PETALANG AN,00 0,76-0,76-10 KUALA KAMPAR 154,00 91,50-76,00 15,50

11 KERUMUT AN 57,00 154,75 0,91 12,84-12 TELUK MERANTI 95,00 249,80 189,80 60,00 - JUMLAH 812,00 2.118,0 0 1.11,67 98,52 65,81 Bila dilihat dari tabel diatas bahwa Jumlah Unit Pengolahan Ikan di Kabupaten Pelalawan sebanyak 812 UPI dengan produksi sebesar 2.118 Ton/Thn. Tabel 20. Harga rata-rata ikan hasil olahan di wilayah Kabupaten Pelalawan Tahun 2011 No Jenis Ikan Olahan Kisaran harga jual/kg (Rp) 1 Udang Ebi 0.000-40.000 2 Lomek Kering 0.000-40.000 Ubur-ubur kering 40.000-50.000 4 Selais Asap 140.000 170.000 5 Baung Asap 120.000 170.000 6 Ikan Asin (laut) 50.000-60.000 7 Patin Asap 60.000 70.000 8 Ikan Asin Tambakan 0.000 5.000 9 Ikan Asin Gabus 60.000-65.000 10 Ikan Asin patin 45.000-50.000 11 Ikan Asap Lele 60.000 70.000 12 Ikan Asin Toman 60.000-65.000 Sumber : BAPPEDA Laporan Akhir Strategi Pengembangan Sektor Ekonomi Bidang Perikanan Pedesaan 2011 Dari tahun ke tahun konsumsi protein hewani (ikan) terus meningkat seiring bertambahnya pengetahuan manusia terhadap pentingnya nilai gizi ikan, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan gizi ikan maka harus diimbangi dengan hasil produksi perikanan di Riau, khususnya Kabupaten Pelalawan. Tabel 21.Produksi dan nilai perikanan laut dan perairan umum Tahun 2011 Jenis Ikan Produksi (Ton) Nilai (Rp. X1.000) a. Perikanan Laut.468,00 60.90.000 1. Lomek 1.514,00 7.850.000 5

2. Udang 1.064,00 15.960.000. Biang 890,00 7.120.000 b. Ikan Perairan Umum 1.597,00 62.208.500 1. Patin 191,60 1.412.000 2. Gabus 22,00 6.960.000. Selais 152,40 5.4.000 4. Toman 196,70 6.884.500 5. Sepat Rawa 78,00 1.170.000 6. Baung 198,70 8.941.500 7. Pantau 52,40 1.84.000 8. Motan 47,10 706.500 9. Gurame 28,90 867.000 10.Lele 159,60.192.000 11.Ikan lainnya 81,00-405.000 40 12.Udang Galah 178,60 12.502.000 c. Tambak 105,00 2.625.000 1. Udang Windu 105,00 2.625.000 d. Kolam.508,00 71.799.000 1. Patin 1.806,00 40.65.000 2. Nila 50,00 6.60.000. Gurame 09,00 9.270.000 4. Lele 86,00 15.54.000 e. Keramba 1.2,00 55.075.000 1. Patin 210,00 4.620.000 2. Nila 55,00 660.000. Baung 889,00 40.005.000 4. Tapah 178,00 9.790.000 Jumlah 10.010,00 252.68.00 Untuk mengetahui peningkatan hasil kegiatan Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Pelalawan, maka dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 22.Data Produksi Hasil Perikanan Selama tahun 2011 No Kegiatan Tahun 6

2010 2011 1 2 4 1. Produksi (Ton) a. Penangkapan Ikan - Perairan Umum - Laut b. Budidaya - Kolam (ton) - Keramba (ton) - Tambak (ton) c. Pengolahan Hasil Perikanan 2 Luas Areal a. Kolam (Ha) b. Keramba (Unit) c. Tambak (Ha) 10.560 7.006.554 4.76.57 1.224 155 2.068 9 550 80,5 5.065,00 1.596,90.468,10 4.945,00.508,00 1.2,00 105,00 2.118,00 410 460 80,5 Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa produksi penangkapan ikan pada tahun 2011 menurun dari tahun sebelumnya hal ini dikarenakan adanya perbaikan data (akurasi) yang diperoleh oleh petugas statistik. Tapi pada prinsipnya produktifitas nelayan tangkap mengalami peningkatan dikarenakan kondisi lingkungan perairan penangkapan mendukung serta adanya bantuan alat tangkap bagi nelayan 7

tangkap. Sementara produksi budidaya ikan dikolam, keramba dan tambak juga meningkat, hal ini disebabkan pihak Dinas Perikanan dan Kelautan memberikan pembinaan bagi petani/pembudidaya serta bantuan berupa keramba dan pellet. Dengan bantuan yang diberikan tersebut sehingga produksi dari Budidaya dapat meningkat dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan Pengolahan hasil perikanan juga mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya hasil budidaya tersebut maka meningkat jugalah pengolahan hasil perikanannya. Luas areal usaha Budidaya juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya hal ini dikarenakan Dinas Perikanan dan Kelautan memberi bantuan kepada pihak petani berupa Sarana dan prasarana perikanan, keramba dan pellet serta pembinaan dan bimbingan bagi petani/pembudidaya sehingga areal budidaya dapat meningkat dari tahun sebelumnya. Strategi kebijakan Kabupaten Pelalawan tersebut perlu diimplementasikan sampai pada tingkat Kecamatan/Desa/Kelurahan. Kabupaten Pelalawan harus berupaya untuk mengintensifkan kegiatan pembangunan yang orientasinya mengarah kepada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu Kabupaten Pelalawan dituntut untuk membuat prioritas-prioritas pembangunan yang bertujuan untuk memacu pertumbuhan perekonomian masyarakat. Tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat selain bertumpu pada kekuatan sumberdaya alam yang dimiliki, sumberdaya manusia juga harus memiliki kemampuan dalam penguasaan ilmu dan teknologi, sehingga rancangan pembangunan 8

yang dibuat oleh pihak pemerintah daerah itu tepat pada sasarannya dan berhasil dengan baik. Pembangunan bidang Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang berarti, namun masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian yang serius. Permasalahan tersebut diantaranya adalah pengembangan bidang Perikanan dan Kelautan yang belum terkonsentrasi pada daerah atau lokasi dengan potensi yang mendukung untuk dikembangkan. Kondisi ini dapat menjadi penghambat bagi perkembangan pembangunan di bidang Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Pelalawan. 9