HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PADA PELAYANAN ADMINISTRASI RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN JAMKESMAS DI INSTALASI HEMODIALISA RUANG DAHLIA BLU RSUP PROF. DR. R. D.

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Keywords: health quality care, patient satisfaction

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TENGKU RAFI AN SIAK SRI INDRAPURA. Ahmad Satria Efendi

HuBunGan mutu PelaYanan PeraWaT dengan TinGkaT kepuasan Pasien rawat inap di rumah sakit dr. soediran mangun sumarso WOnOGiri TaHun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Gap Analysis Between Patient Expectation and Perception of Quality Services at In-Patient Installation of RSUD Masohi Central Maluku

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

: Mutu Pelayanan, BPJS Kesehatan, Kepuasan Pasien

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DEWASA KELAS I DI RUMAH SAKIT DHARMAIS PUSAT KANKER NASIONAL ABSTRAK

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS SANITASI RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sadiman 1) dan Islamiyati 2) 1) dan 2) Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI POLI KEBIDANAN RSUD WONOSARI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN GIZI PADA RSUD dr. SOEDIRAN MS. WONOGIRI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PETUGAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN PUSKESMAS BENGKOL KOTA MANADO

Andry Listiana Kurniawati. Laboratorium Kesehatan Daerah Abstrak

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, dokter, dan kualitas keperawatan yang dirasakan. Pengalaman pasien

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

Wahyu Dwi Astuti,1 Didik Budijanto1

HUBUNGAN MUTU ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO

Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Kesehatan, Karakteristik Pasien.

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN OBAT PADA PASIEN BPJS DI DEPO FARMASI BLUD RSUD BALANGAN PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

FAKTOR KEPUASAN PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN PERAWATAN PADA PASIEN BEDAH DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN UMUM, ASKES, DAN JAMKESMAS TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP KASUS BEDAH TULANG DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR.

Factors that Affect the Service Quality Toward Patient Satisfaction In Clinical Disease In Sunan Kalijaga Demak Period Of May 2015 Oktober 2015

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

ANALISIS LOYALITAS PASIEN BERDASARKAN KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RS. BHAYANGKARA MAPPA OUDANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

¹Patima, ²Suryani as ad, ³Ariyanti saleh,

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

Evaluasi Mutu Pelayanan Kategori Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Informasi Obat Di Salah Satu Puskesmas Di Kecamatan Tampan Pekanbaru

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PADA PELAYANAN ADMINISTRASI RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Arisa Wulandari 1, Adenan 2, Musafaah 3 1 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung 2 Departemen AKK Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru 3 Departemen Biostatistik Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru Email: arisshaandhari@live.com Abstrak Persepsi pasien terhadap pemberi jasa merupakan dasar usaha peningkatan kepuasan pelanggan. Rumah sakit sebagai jasa layanan umum sering dikeluhkan karena kualitas pelayanannya terhadap pelanggan. Kepuasan terjadi akibat terpenuhinya harapan dan kebutuhan. Kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas pelayanan yaitu dengan menggunakan analisis pelanggan antara lain reability, credibility, competence, tangible dan responsiveness. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara persepsi pada pelayanan administrasi rawat inap dengan kepuasan keluarga pasien peserta JKN di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh. Rancangan penelitian ini bersifat studi observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian. Pengambilan sampel menggunakan uji hipotesis beda dua proporsi dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menggunakan uji fisher exact menunjukkan ada hubungan antara persepsi dengan kepuasan keluarga pasien pada pelayanan administrasi dengan p-value=0,005 (α= 0,05). Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanannya, perbaikan sarana dan fasilitas kesehatan serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap indikator mutu pelayanan rumah sakit agar persepsi dan kepuasan yang ditimbulkan dari pengunjung rumah sakit ternilai baik dan berpengaruh positif bagi pelayanan prima rumah sakit. Kata-kata kunci: persepsi, pelayanan administrasi, kepuasan, keluarga pasien, kualitas pelayanan Abstract Patients perceptions of the service providers is the basis for efforts to increase customer satisfaction. A hospital as public services often complained because of the quality of service to customers. Satisfaction results from compliance the expectations and needs. Customer satisfaction can be improved by increasing the quality of services by using customer analytics, among others Reability, credibility, competence, tangible and responsiveness. The purpose of this study was to determine relationship between the perception of administrative services at inpatient hospital with family patient satisfaction health coverage national participants in RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. The design of this study is analytic observational study with cross sectional approach. The study population is the whole object of research. Sampling using two different proportion hypothesis test with a sample size of 60 sampels. The research instrument using a questionnaire. The results using Fisher exact test showed that relationship between the perception of administrative services at inpatient hospital with family patient satisfaction health coverage national participants with p-value=0,005 (α= 0,05). This research is expected to be input for hospitals improving the quality of services, repair health facilities and conduct periodic evaluation of indicators the quality of hospital services so that perception and satisfaction arising from hospital visitors an invaluable good and positive for the excellent service hospital. Keyword: perception, administrative services, satisfaction, family patient, quality of services Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 3 No. 2, Agustus 2016 45

PENDAHULUAN Persepsi pasien terhadap pemberi jasa merupakan dasar usaha peningkatan kepuasan pelanggan. Rumah sakit sebagai jasa layanan umum sering dikeluhkan karena kualitas pelayanannya terhadap pelanggan. Kepuasan terjadi akibat terpenuhinya harapan dan kebutuhan. Kepuasan pelanggan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas pelayanan yaitu dengan menggunakan analisis pelanggan antara lain reability, credibility, competence, tangible dan responsiveness (1,2). Menurut Muzakar (2010) dalam Ester (2009) kepuasan berawal dari apa yang dirasakan atau dipersepsikan pasien atau keluarga terdekat terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Kepuasan juga akan tercapai apabila diperoleh hasil yang optimal dengan memperhatikan kemampuan pasien, ada perhatian terhadap keluhan pasien, kondisi lingkungan fisik dan tanggap kepada kebutuhan pasien, sehingga terjadi keseimbangan antara rasa puas dengan jerih payah yang dialami untuk memperoleh kepuasan pasien (1). Tanggapan yang diberikan pasien mengenai kepuasan akan dipengaruhi oleh beberapa karakteristik internal diantaranya usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, tingkat pengetahuan dan persepsi, sedangkan faktor eksternal berhubungan dengan keinginan berkunjung kembali, kualitas pelayanan serta lingkungannya (3). RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh sebagai Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B menyelenggarakan pelayanan dengan menyediakan fasilitas terdepan yang terjangkau bagi masyarakat serta mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasien melalui keramahan, kecepatan dan kelancaran pelayanan. Selain memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum, rumah sakit juga melayani peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maupun program Asuransi Sosial lainnya. Berdasarkan data kunjungan selama 2014 didapatkan 11.517 kunjungan pasien di rawat inap RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh. Banyaknya kunjungan yang semakin meningkat setiap bulannya menyebabkan rumah sakit harus lebih meningkatkan kinerja pelayanannya (4). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin, pelayanan administrasi yang dilakukan cukup baik dan mudah. Hasil wawancara dari 9 orang yang diwawancarai, ada 4 orang keluarga pasien menyatakan bahwa pelayanan administrasi pada saat pendaftaran masuk rawat inap cukup mudah namun belum merasa puas dengan layanan yang diberikan. Mereka mengharapkan pelayanan prima dari petugas dan kemudahan dalam proses administrasinya. Di sisi lain, terdapat 5 orang keluarga pasien yang menyatakan puas dengan pelayanan diberikan. Pelayanan administrasi bisa dipengaruhi oleh beberapa hal seperti persepsi terhadap pelayanan, kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan, pengetahuan dan loyalitas. Oleh sebab itu, informasi terkait pelayanan administrasi harus jelas agar keluarga pasien puas dengan pelayanan yang diberikan (5). Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara persepsi pada pelayanan administrasi rawat inap dengan kepuasan keluarga pasien peserta jaminan kesehatan nasional di RSUD Dr. H. Moch.Ansari Saleh Banjarmasin. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian ini bersifat studi observasional analitik yang mana penelitian dilakukan dengan maksud mencoba menggali bagaimana masalah terjadi serta menjelaskan dan melakukan analisis hubungan antara persepsi pada pelayanan administrasi rawat inap dengan kepuasan keluarga pasien peserta jaminan kesehatan nasional di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin (6,7). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional atau studi potong lintang. Cross Sectional Study (studi potong lintang) merupakan suatu teknik pengumpulan semua data yang dilakukan dalam satu waktu dimana data didapat dari suatu tempat tertentu (7). Populasi dalam penelitian terbagi menjadi populasi target dan aktual. Jumlah populasi target diambil berdasarkan jumlah kunjungan pasien rawat inap tahun 2014 yaitu 11.517 orang. Sedangkan populasi aktual yaitu salah seorang keluarga pasien yang mendampingi pasien. Sedangkan untuk teknik sampling yang diambil adalah teknik proportionate stratified random sampling. Teknik ini diambil apabila populasi heterogen. Populasi yang bersangkutan harus dibagi berdasarkan strata dan dari setiap strata itu baru diambil secara acak. Teknik sampling ini dianggap peneliti mampu menggambarkan dan bersifat representatif dengan kriteria inklusi sebagai berikut (8): 1. Keluarga pasien yang mendampingi pasien dan mengurus administrasi pasien 2. Keluarga pasien yang berada di ruang rawat inap 3. Pasien telah mendapatkan perawatan ± 2 hari perawatan 4. Pasien dan keluarganya adalah peserta JKN baik PBI atau Non PBI Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 3 No. 2, Agustus 2016 46

Besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan perhitungan rumus uji hipotesis beda dua proporsi. Perhitungan besar sampel ini digunakan jika jumlah populasi tidak diketahui secara pasti (9). Berdasarkan perhitungan rumus sampel tersebut, besar sampel adalah 60 orang responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar persetujuan dan kuisioner. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat untuk menjelaskan distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel. Sedangkan analisis bivariat untuk menjelaskan hubungan persepsi pada pelayanan administrasi rawat inap dengan kepuasan keluarga pasien peserta JKN di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh dengan menggunakan uji fisher exact 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian kepada 60 responden diperoleh distribusi distribusi frekuensi persepsi dan kepuasan keluarga pasien pada pelayanan administrasi yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi dan Kepuasan Pada Pelayanan Administrasi No Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%) 1. Persepsi 1. TIdak baik 10 2. Baik 50 2. Kepuasan 1. Tidak puas 18 30 2. Puas 42 70 16,7 83,3 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa ada 50 responden (83,3%) dari 60 responden yang diambil memiliki persepsi baik terhadap pelayanan yang diterimanya saat mengurus keperluan administrasi pasien. sedangkan sebesar 16,7% atau 10 responden memiliki persepsi negatif terhadap pelayanan administrasi. Persepsi yang positif akan mendorong pasien untuk mempercayakan kesehatannya pada rumah sakit. Persepsi pasien terhadap mutu pelayanan akan menentukan perilaku pasien di dalam keputusan membeli produk jasa layanan kesehatan (10). Begitu pula pada keluarga pasien yang mendampingi di rumah sakit, jika pada proses pelayanan administrasi yang dilakukan sesuai dengan prosedur maka akan menghasilkan persepsi yang positif bagi keluarga untuk memutuskan kunjungan selanjutnya ke rumah sakit tersebut (1,11). Ada beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi persepsi seperti faktor pada pemersepsi, faktor obyek atau target yang dipersepsikan dan faktor situasi dimana persepsi itu dilakukan. Faktor situasi dan target yang dipersepsikan dipengaruhi oleh waktu, keadaan saat menerima pelayanan, lokasi, keadaan lingkungan, sikap petugas, tanggapan terhadap keluhan, kemudahan komunikasi, dan prosedur pelayanan yang jelas. Kenyataan pelayanan yang dirasakan maupun diterima pasien dan keluarganya jika sesuai dengan harapan mereka maka akan menghasilkan persepsi bahwa pelayanan yang diterima baik. Sebaliknya jika tidak sesuai dengan harapan maka timbul persepsi bahwa pelayanan yang diterima tidak baik (9,12). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dari 60 responden yang merasa puas pada pelayanan administrasi yang dilakukan ada 42 responden (70%) dan ada 18 responden (30%) merasa tidak puas. Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan puas dengan pelayanan yang telah diberikan. Kepuasan merupakan output sikap atau evaluasi yang dibentuk oleh konsumen dengan membandingkan perkiraan sebelum pembelian dengan apa yang akan diterima dari sebuah produk atas persepsi subyektif dari performa aktual yang diterima (11). Teori lain dari Kotler dan Keller (2009) menyebutkan bahwa perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja yang diharapkan dengan kinerja atau hasil yang nyata. Kepuasan konsumen dinyatakan sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan atas barang atau jasa yang telah mereka peroleh dan gunakan. Dengan demikian, kepuasan pasien atau pengunjung rumah sakit merupakan salah satu tujuan dari peningkatan mutu layanan kesehatan. komponen kepuasan dari mutu pelayanan menjadi salah satu komponen utama (13,14). Namun dari sebagian besar responden, ada 18 responden (30%) menyatakan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini bisa saja berpengaruh pada pelayanan rumah sakit. Menurut Surya (2003) dalam Firdaus (2010) sistem pelayanan administr asi adalah proses pengaturan atau pengelolaan pasien di rumah sakit yang harus diikuti oleh pasien mulai dari kegiatan pendaftaran sampai pasien rawat inap. Dengan pelayanan yang baik akan memudahkan pasien atau keluarga untuk mengakses hal-hal yang dibutuhkan dalam proses perawatan selanjutnya (15). Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 3 No. 2, Agustus 2016 47

Kepuasan bersifat subyektif tergantung dari latar belakang individu, sehingga penilaian setiap individu bisa saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda walaupun persepsi mereka terhadap suatu layanan tersebut baik (16). Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit sangat perlu untuk diperhatikan, yang bertujuan untuk mencapai kepuasan yang tinggi bagi pengujung rumah sakit tersebut. Hasil analisis hubungan antara persepsi pada pelayanan administrasi dengan kepuasan keluarga pasien menggunakan uji fisher exact dengan derajat kepercayaan 95% dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Analisis Hubungan Antara Persepsi Pada Pelayanan Administrasi dengan Kepuasan Keluarga Pasien Kepuasan Keluarga Pasien No Persepsi Total p-value Baik Tidak baik 1 Tidak baik 7(70%) 3(30%) 10(100%) 0,005 2 Baik 11(22%) 39(78%) 50(100%) α > 0,05 Tabel 2 menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi pada pelayanan administrasi rawat inap dengan kepuasan keluarga pasien (p-value 0,005). Pelayanan administrasi merupakan salah satu gerbang pertama ketika akan mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Dalam pelayanan administrasi ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu persepsi, kepuasan, pengetahuan dan loyalitas. Proses pelayanan yang baik akan mempengaruhi persepsi seseorang yang kemudian akan timbul rasa puas atau ketidakpuasan terhadap pelayanan tersebut (11). Hasil penelitian menyatakan bahwa bahwa dari 60 responden ada 39 responden (78%) yang memiliki persepsi baik dan puas terhadap pelayanan administrasi di rawat inap. Terkait kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan rumah sakit, tidak terlepas dari beberapa aspek kualitas pelayanan karena hasil dari kepuasan tersebut menjadi tolak ukur meningkatnya citra rumah sakit. Ada 5 dimensi mutu pelayanan meliputi kehandalan (reliability), daya tanggap (responsive), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan bukti fisik (tangible). Kelima dimensi ini merupakan indicator penentu kualitas pelayanan yang memiliki keterkaitan dengan indikator kepuasan yaitu rasa senang, kepuasan terhadap pelayanan dan kepuasan terhadap sistem. Rasa senang keluarga pasien terhadap proses pelayanan yang cepat, mudah, tanggap, ramah serta mendapatkan pelayanan yang optimal akan menghasilkan dampak positif terhadap kualitas pelayanan rumah sakit dan keinginan untuk berkunjung kembali. Studi Gould (1998) dalam Syamsiah (2009) menilai bahwa strategi pengelolaan kualitas pelayanan (service quality) merupakan sebuah strategi korporasi yang penting (17). Selain itu dikuatkan oleh pendapat dari Tjiptono (2004) dalam Wira DIA (2014) yang menyatakan faktor utama yang dapat menentukan kepuasan pasien adalah persepsi pelanggan meliputi kebutuhan pelanggan, pengalamanan dari teman-teman dan informasi dari iklan (18). Berdasarkan hasil penelitian, ada 3 responden yang memiliki persepsi tidak baik namun setelah lama dirawat dan mengurus administrasi keluarga pasien mendapatkan perbaikan pelayanan yang akhirnya menimbulkan rasa puas terhadap layanan administrasi yang didapatkannya. Disamping itu, ada 7 responden (30%) yang memiliki persepsi tidak baik dan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan dan 11 responden (11%) yang memiliki persepsi yang baik namun masih merasa belum puas dengan layanan yang diberikan oleh rumah sakit. Hal ini bisa saja terjadi karena persepsi dan kepuasan juga dipengaruhi oleh faktor seperti umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, lingkungan, serta kualitas pelayanan. Menurut Sangadji (2013), persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda. Oleh karena itu, persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya (19). SIMPULAN 1. Distribusi dan frekuensi keluarga pasien yang memiliki persepsi baik sebanyak 50 responden (83,33%) dan persepsi yang tidak baik sebanyak 10 responden (16,7%). 2. Distribusi dan frekuensi keluarga pasien yang puas terhadap pelayanan sebanyak 42 responden (70%) dan tidak puas terhadap pelayanan yang diterima ada 18 responden (30%). 3. Ada hubungan yang bermakna antara persepsi pada pelayanan administrasi dengan kepuasan keluarga pasien peserta JKN dengan pvalue=0,005 dan α=0,05 sehingga Ho ditolak (nilai p - value< α=0,05). Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 3 No. 2, Agustus 2016 48

REKOMENDASI 1. Bagi rumah sakit diharapkan lebih meningkatkan kualitas pelayanannya, perbaikan sarana dan fasilitas kesehatan serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap indikator mutu pelayanan rumah sakit agar persepsi dan kepuasan yang ditimbulkan dari pengunjung rumah sakit ternilai baik dan berpengaruh positif bagi pelayanan prima rumah sakit. 2. Bagi program studi, perlu penelitian lebih lanjut terkait persepsi dan kepuasan, tidak hanya berfokus pada kedua hal tersebut namun diharapkan perkembangan penelitian seperti citra rumah sakit maupun aspek manajemen pelayanan rumah sakit. 3. Bagi peneliti diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian yang telah didapat khususnya 4. dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan terkait kualitas pelayanan di rumah sakit dan meningkatkan kepuasan pasien dirumah sakit. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan peningkatan kekurangan penelitian yang ada dengan menambah variabel yang diteliti dan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai perbandingan. DAFTAR PUSTAKA 1. Trimumpuni EN. Analisis pengaruh persepsi mutu pelayanan asuhan keperawatan terhadap kepuasan klien rawat inap di RSU Puri Asih Salatiga. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, 2009. 2. Yamid Z. Manajemen kualitas produk dan jasa. Dalam: Namakule MR, Maidin MA, Pasinring Syahrir A. Analisis kesenjangan antara harapan dan persepsi pasien tentang mutu pelayanan di instalasi rawat inap RSUD Masohi. Yogyakarta: Ekonisia, 2010. 3. Suryawati C. Kepuasan pasien rumah sakit (tinjauan teoritis dan penerapannya pada penelitian). JMPK 2005; 7 (4). 4. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Moch. Ansari Saleh. Banjarmasin: 2013. 5. Gunawan WH. Analisis pengaruh kualitas pelayanan medis dan pelayanan administrasi terhadap loyalitas pasien (Studi pada pasien rawat inap rumah sakit Pertamina Cirebon). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro, 2013. 6. Wahyu T. Pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap pemanfaatan jaminan kesehatan pada ibu hamil miskin di Kota Blitar. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2010. 7. Trimurthy IGA. Analisis hubungan persepsi pasien tentang mutu pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, 2008. 8. Musafaah dkk. Buku ajar metodologi penelitian. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat, 2014. 9. Hamidiyah A. Hubungan persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dengan minat kunjungan ulang di klinik umum Rumah Sakit Bhinneka Bakti Husada Kota Tangerang Selatan Tahun 2013. Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri, 2013. 10. Ariadi H. Persepsi pasien terhadap mutu pelayanan dokter ditinjau dari karakteristik dan mutu pelayanan dokter di Instalasi Rawat Jalan RSI Sunan Kudus Tahun 2005. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, 2005. 11. Imbalo S, Pohan. Jaminan mutu layanan kesehatan (Dasar -dasar pengertian dan penerapan). Jakarta: EGC Kedokteran, 2002. 12. Subekti D. Analisis hubungan persepsi mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien balai pengobatan (bp) umum puskesmas di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2009. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, 2009. 13. Saha, dkk. Relationship Between Online Service Quality And Customer Satisfaction A study in Internet Banking. Master Thesis:083 SHU, 2005. 14. Hendrik GL. Analisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pasien pada Rumah Sakit Elim Kabupaten Toraja Utara. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin, 2012. 15. Firdaus Z, Muhlisin AB. Analisis faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Surakarta. Artikel Penelitian. Surakarta: Universitas Muhammadiyah, 2013. 16. Dewi RK Hubungan metode pembiayaan dengan persepsi kualitas pelayanan pasien rawat inap di RSUD Tipe A Dr. Moewardi. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2010. 17. Syamsiah N. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai yang dirasakan pelanggan untuk menciptakan kepuasan pelanggan di RSUP Dokter Kariadi Semarang (Studi kasus pada pavilion Garuda RSUP Dr. Kariadi). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, 2009. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 3 No. 2, Agustus 2016 49

18. Wira IAD. Hubungan antara persepsi mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien rawat inap kelas III Di Rsud Wangaya Kota Denpasar. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana, 2014. 19. Orah OAM. Hubungan antara persepsi pasien tentang pelayanan tenaga kesehatan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Lansot Kota Tomohon. Skripsi. Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2015. Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 3 No. 2, Agustus 2016 50