PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN DARUSSALAM LAWANG-MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) : Ellyana Utami NPM :

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Pembangkitan Jawa-Bali Unit

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ELECTRONIC COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI PRODUK PAKAIAN DI BUNDA CINTA SHOP SANGATTA

BAB III METODE PENELITIAN. PT. Charoen Pokphand Unit 7 Jombang yang terletak di Desa Penggaron,

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

III. METODE PENELITIAN. dengan interpretasi yang bersifat kualitatif. Menurut Ghozali (2005 : 4) yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Pendekatan Penelitian. dan kepuasan yang diberikan perusahan. Sedangkan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengambil sampel pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PR. TRUBUS ALAMI MALANG. Oleh : Ahmad Zainul Arifin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

Pada bagian ini dijelaskan mengenai hasil-hasil yang diperoleh setelah. melakukan penelitian yang meliputi karakteristik dari responden dan diskripsi

2. Untuk menguji apakah variabel budaya organisasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap produktivitas kerja

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

Disusun oleh: VENNY PRADANA B

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

Bab 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH GAJI DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA GURU SDIT AL IKHLAS 86

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

Analisis Pengaruh Program Pelatihan Terhadap Produktivitas. Cengkareng Paper Tangerang

BAB III METODE PENELITIAN. dan retail peralatan petualangan alam terbuka terbesar di Indonesia.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

kelancaran operasional perusahaan. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh tersebut digunakan angket yang berisi pertanyaan dengan jumlah

Kata Kunci : Rekruitmen, Seleksi, Mutasi

BAB III METODE PENELITIAN. (Persero) Kantor Cabang Syariah Malang Jl. Bandung No. 40 Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATEMATIKA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

Contoh Kasus Regresi sederhana

BAB III METODE PENELITIAN. yang mengkonsumsi produk minuman Teh Botol Sosro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membagikannya ke pihak lain. Hal ini dikarenakan menurut web Kementrian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

fasilitas-fasilitas, meliputi: media pembelajaran, ruang kantor, tempat

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENGUMPULAN DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

Transkripsi:

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SANTRI DI PONDOK PESANTREN MODERN DARUSSALAM LAWANG-MALANG Adi Hendra Sofyan Jln. Anjasmoro IIIC/07. Turirejo, Lawang-Malang (0341) 444445 e-mail : 7fyan@gmail.com 08531143116 Abstract: The study aims at determining whether organizational communication has a partially and simultaneous effect on students learning achievement. The results show that Vertical Communications, Horizontal Communication, and Informal Communication variables simultaneously have significant influence on learning achievement. Partially, the t value of Horizontal Communication is.448 and its beta coefficient is 0.467. It becomes the largest and the most significant effect on the achievement. Vertical Communication has a smaller effect and only has a t value of 0.90 and a beta coefficient of 0.163. The t value of Informal Communications is 0.570 and its beta coefficient is 0.086. Therefore, vertical and informal communication have no significant influence on students achievement and there is no enough evidence to affirm the influence partially. Keywords: Organizational Communication, Learning Achievement komunikasi dalam organisasi yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam hubungan jaringan yang saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang selalu berubah-ubah. (Goldhaber,1986 : 97). Menurut Kathleen K, Reardon dalam buku Interpersonal Communication, Where Minds Meet (1987), komunikasi berasal dari bahasa latin communis atau common dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita sedang berusaha untuk mencapai kesamaan makna, commonness. Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah kita sering kali mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama. Oleh karena itu, komunikasi seharusnya dipertimbangkan sebagai aktifitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang diberi makna secara penuh, kecuali jika diinterpretasikan oleh partisipan komunikasi yang terlibat. (Sendjaya, 007: 44 ). 1

Dalam melakukan kegiatan sehari-hari, komunikasi sangat membantu dalam mengutarakan maksud dan tujuan, serta memperjelas hal-hal yang ingin kita kemukakan. Namun, tidak hanya di dalam keluarga, teman, atau masyarakat, komunikasi juga diperlukan didalam sebuah organisasi. Pace dan Faules (001 : 5) berpendapat, bahwa tujuan utama seseorang mempelajari komunikasi organisasi adalah untuk memahami organisasi dengan mendeskripsikan komunikasi organisasinya, memahami kehidupan organisasi, dan menemukan bagaimana kehidupan terwujud lewat komunikasi. Definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Everett. M. Rogers (dalam Hafied Cangara, 00 : 19) bahwa komunikasi adalah proses suatu ide di alihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sedangkan menurut Hovland, Janis dan Kelley (dalam Arni Muhammad, 004 : ), mengatakan bahwa, communication is the process by which an individual transmits stimuly (usually verbal) to modify the behavior of other individual. Dengan kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Secara umum komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirim seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Jika dikaitkan dengan kehidupan suatu organisasi atau lembaga, maka komunikasi yang berlangsung didalamnya disebut komunikasi organisasi. Lewis (1987 : 8) menegaskan bahwa komunikasi organisasi adalah pembagian pesan, ide-ide atau sikap dalam suatu struktur dalam organisasi seperti bisnis, industri, pemerintahan dan pendidikan. Adapun dalam dunia pesantren memberikan respon yang berbeda-beda. Sebagian pesantren ada yang menolak campur tangan dari pemerintah, karena mereka menganggap akan mengancam eksistensi pendidikan khas pesantren. Tetapi ada juga pesantren yang memberikan respon adaptif dengan mengadopsi sistem persekolahan yang ada pada pendidikan formal. Sehingga banyak bermunculan pondok pesantren dengan variasi yang beragam dan menamakan diri sebagai pondok pesantren modern (S.Masyhud, 004). Pondok pesantren

3 memiliki cara yang khas serta berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya dalam menunjukkan rasa hormat seorang murid (santri) kepada gurunya (kiai), rasa hormat ini mereka tunjukkan dengan cara berkomunikasi yang mereka lakukan. Cara berkomunikasi yang mereka lakukan bukan hanya sekedar komunikasi verbal saja tapi juga yang sifatnya non verbal seperti jarak yang digunakan ketika santri berkomunikasi dengan kiai, cara berbicara dengan kepala tertunduk, berjalan membungkuk dan sebagainya merupakan contoh komunikasi non verbal antara santri dan kiai. Sehingga Efektifitas komunikasi yang dibangun dengan baik akan menghasilkan interaksi dan hasil belajar yang baik. Dan untuk membangunnya diperlukan suatu kepercayaan dari tiap-tiap pelajar agar tercipta atmosfer lingkungan belajar yang nyaman. Sehingga komunikasi yang terjalin dapat berjalan efisien dan mencapai tujuan. Penelitian tentang komunikasi organisasi terhadap prestasi belajar dilakukan oleh penulis di pondok pesantren modern Darussalam lawang-malang. Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi organisasi secara simultan, parsial terhadap prestasi belajar santri, serta untuk mengetahui variable mana yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Berdasarkan latar belakang penelitian dan masalah yang ingin diteliti maka yang menjadi tujuan penelitian adalah : (1) untuk menjelaskan signifikansi pengaruh komunikasi organisasi secara simultan terhadap prestasi belajar. () untuk menjelaskan signifikansi pengaruh komunikasi organisasi secara parsial terhadap prestasi belajar. (3) untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh dari komunikasi organisasi terhadap prestasi belajar. METODE Penelitian ini merupakan penelitian survei, yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Dilihat dari permasalahan yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif sebagai metode panelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan datanya menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic (berhubungan dengan

4 angka-angka), dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi belajar. Menurut Sulistyo-Basuki metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode yang digunakan dalam penelitian (006 : 93). Suatu penelitian ilmiah bermaksud memperoleh data yang dapat diandalkan dalam menguji suatu kebenaran ilmu, untuk memperoleh data tersebut diperlukan langkah-langkah antara lain; jenis penelitian, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian serta pengolahan dan analisis data berdasarkan metode yang dapat dipertanggungjawabkan, karena dalam suatu penelitian ilmiah, masalah metode turut menetapkan berhasil tidaknya penelitian yang akan dilakukan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan dibahas mengenai jenis penelitian, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel penelitian serta pengolahan dan analisis data. Populasi dari penelitian ini adalah santri yang bermukim di pondok pesantren modern Darussalam lawang-malang. mengingat jumlah populasi tidak terlalu besar yakni keseluruhan jumlah 70 orang, maka teknik sampling yang digunakan untuk mengambil sampel adalah teknik simple random sampling. Purwanto dan Dyah (007: 41) menyatakan, Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara random atau acak dari semua populasi. Semua anggota populasi, tanpa kecuali, memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Pada penelitian ini sampel yang diambil sejumlah 41 orag dengan menggunakan rumus slovin. Selanjutnya, agar diperoleh hasil penelitian yang akurat, maka dilakukan analisa terhadap data dengan metode pengolahan data menggunakan komputerisasi program SPSS for Windows versi 0.0, maka model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Penggunaan model analisis ini dengan alasan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel terikat, yaitu antara komunikasi vertikal (X 1 ), komunikasi horizontal (X ) komunikasi informal (X 3 ) terhadap prestasi belajar (Y). Sedangkan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

5 Yˆ a0 a1x1 ax a3x3 Keterangan: Yˆ a 0 e : Prestasi belajar : Bilangan konstanta a a,, : Koefisien regresi 1, a3 X 1 X X 3 e : Komunikasi vertikal : Komunikasi horizontal : Komunikasi informal : standard eror of the estimate Komunikasi Vertikal (X 1) Komunikasi Horizontal (X ) Prestasi Belajar (Y) Komunikasi Informal (X 3) Keterangan : : Parsial : Simultan Model Hipotesis Penelitian Langkah berikutnya adalah menguji hipotesis sebagai acuan maka adanya uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas yang terdapat di dalam model secara bersama-sama (Simultan) terhadap variabel terikat. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara

6 variabel-variabel bebas dengan variabel terikatnya, baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji F, yaitu untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan mampu menjelaskan variabel terikat. Apabila dari perhitungan H Fhitung Ftabel maka 0 ditolak, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi dapat menerangkan variabel terikat secara serentak. Sebaliknya jika F F maka H 0 diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel bebas dari model hitung regresi linier berganda tidak mampu menjelaskan variabel terikatnya. Adapun dalam uji parsial digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial dengan menggunakan uji t. Pengambilan keputusan dilaksanakan berdasarkan perbandingan nilai nilai tabel tabel t hitung masing-masing koefisien regresi dengan t pada taraf signifikansi 5%. Apabila Fhitung Ftabel, maka H 0 ditolak, ini berarti bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat yang diuji. Selain uji t, juga digunakan uji r untuk mengetahui sumbangan parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji parsial yang dilakukan adalah dengan analisis regresi untuk mengetahui nilai koefisien regresi, regresi yang dilakukan tersebut dapat diketahui pula nilai t hitung. r dan dari analisi Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel idependen. Apabila diperoleh angka signifikan < 0,05 maka pengaruh dari variabel independen lemah, dan apabilla angka signifikan > 0,05 maka pengaruh dari variabel independen kuat. Selain uji t dilakukan uji r, uji r tersebut digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel bebas, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel terikat. r

7 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) Koefisien regresi Komunikasi Vertikal (X1) sebesar 0,148 dan Koefisien regresi yang bernilai Positif menjelaskan bahwa apabila Komunikasi Vertikal mengalami peningkatan (membaik) satu satuan maka Prestasi belajar responden akan mengalami peningkatan sebesar 0,148 dengan syarat variabel lain konstan. () Koefisien regresi Komunikasi Horisontal sebesar 0,567 dan Koefisien regresi yang bernilai Positif menjelaskan bahwa apabila Komunikasi Horisontal mengalami peningkatansatu satuan maka Prestasi belajar responden akan mengalami peningkatan sebesar 0,567 dengan syarat variabel lain konstan. (3) Koefisien regresi Komunikasi Informal sebesar 0,164 dan Koefisien regresi yang bernilai Positif menjelaskan bahwa apabila Komunikasi Informal mengalami peningkatan satu satuan maka Prestasi Belajar responden akan mengalami peningkatan sebesar 0,164 dengan syarat variabel lain konstan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis I yang menggunakan uji statistik F, diduga bahwa secara Komunikasi pengaruh simultan dari variabel Komunikasi Vertikal (X1), Komunikasi Horisontal (X), dan Komunikasi Informal (X3) secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Prestasi belajar (Y). karna F hitung sebesar 8,889 (Sig F =0,000). Pada pengujian hipotesis II yaitu pengaruh parsial dari variabel komunikasi vertikal (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 0,90. Pada Komunikasi Horisontal (X) memiliki nilai t hitung sebesar,448. Dan Komunikasi Informal (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 0,570. Sehingga pengujian hipotesis untuk Ho menyatakan bahwa secara parsial Komunikasi Horisontal (X) yang lebih mempengaruhi terhadap Prestasi belajar (Y), adapun variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel Y, dapat dilakukan dengan membandingkan koefisien regresi (Beta) dengan demikian variabel yang memiliki koefisien regresi yang paling besar adalah variabel X (Komunikasi Horizontal ) dibandingkan dengan variabel lain. Koefisien yang dimiliki oleh variabel X bertanda positif, hal ini yang berarti bahwa semakin baik Komunikasi Horizontal yang diterapkan atau diberikan maka semakin meningkatkan Prestasi Belajar responden. Adapun variabel komunikasi vertikal (X1) yang hanya memiliki nilai t hitung sebesar 0,90 dan Komunikasi Informal (X3) memiliki nilai t hitung

8 sebesar 0,570 tidak signifikan dikarnakan kurangnya interaksi serta kemauan peserta didik dalam berkomunikasi secara vertical dan informal, sehingga berdampak pada tingkat prestasi belajar yang masih kurang Komuikasi Vertikal Dalam uji validitas dan reliabilitas variable komunikasi vertical (X1) didapatkan nilai r hitung Korelasi Product Moment dan nilai signifikansi korelasi untuk setiap pertanyaan, Dari hasil tersebut dapat diambil keputusan menolak H 0 dan disimpulkan bahwa setiap pertanyaan adalah valid karena nilai r hitung untuk setiap item pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel (0,308) dan signifikansi lebih kecil dari tingkat toleransi kesalahan (alpha) 5%. Adapun nilai Cronbach s Alpha untuk variabel Sikap Komunikasi Vertikal (X1) sebesar 0,784, hasil tersebut dapat diambil keputusan menolak H 0 dan disimpulkan bahwa item pertanyaan adalah reliabel karena nilai Cronbach s Alpha untuk indikator tersebut lebih besar dari nilai pembanding 0,600 atau termasuk dalam kriteria tinggi dalam Indeks Koefisien Reliabilitas dan pada pengujian hipotesis II yaitu pengaruh parsial dari variabel komunikasi vertikal (X1) memiliki nilai t hitung sebesar 0,90. Komunikasi Horizontal Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Komunikasi Horisontal (X) didapatkan nilai r hitung Korelasi Product Moment dan nilai signifikansi korelasi untuk setiap pertanyaan, hasil tersebut dapat diambil keputusan menolak H 0 dan disimpulkan bahwa setiap pertanyaan adalah valid karena nilai r hitung untuk setiap item pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel (0,308) dan signifikansi lebih kecil dari tingkat toleransi kesalahan (alpha) 5%. Cronbach s Alpha untuk variabel Komunikasi Horisontal (X) sebesar 0,760. Dari hasil tersebut dapat diambil keputusan menolak H 0 dan disimpulkan bahwa item pertanyaan adalah reliabel karena nilai Cronbach s Alpha untuk indikator tersebut lebih besar dari nilai pembanding 0,600, termasuk dalam kriteria Tinggi dalam Indeks Koefisien Reliabilitas, pada pengujian hipotesis II Komunikasi Horisontal (X) memiliki nilai t hitung sebesar,448.

9 Komunikasi Informal Hasil uji validitas dan reliabilitas pada komunikasi informal (X3) setiap pertanyaan adalah valid karena nilai r hitung untuk setiap item pertanyaan lebih besar dari nilai r tabel (0,308) dan signifikansi lebih kecil dari tingkat toleransi kesalahan (alpha) 5%. Cronbach s Alpha untuk variabel Komunikasi Informal (X3) sebesar 0,79. Dari hasil tersebut dapat diambil keputusan menolak H 0 dan disimpulkan bahwa item pertanyaan adalah reliabel karena nilai Cronbach s Alpha untuk indikator tersebut lebih besar dari nilai pembanding 0,600 atau termasuk dalam kriteria Tinggi dalam Indeks Koefisien Reliabilitas, pada pengujian hipotesis II Komunikasi Informal (X3) memiliki nilai t hitung sebesar 0,570. Prestasi Belajar Adapun dalam uji validitas dan reliabilitas pada prestasi belajar (Y), didapatkan nilai r tabel (0,0) dan signifikansi lebih kecil dari tingkat toleransi kesalahan (alpha) 5%. Serta nilai Cronbach s Alpha untuk variabel Prestasi Belajar (Y) sebesar 0,840. Dari hasil tersebut dapat diambil keputusan menolak H 0 dan disimpulkan bahwa item pertanyaan adalah reliabel karena nilai Cronbach s Alpha untuk indikator tersebut lebih besar dari nilai pembanding 0,600 atau termasuk dalam kriteria Tinggi dalam Indeks Koefisien Reliabilitas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil-hasil analisis dan pembahasan serta keterkaitannya dengan tujuantujuan penelitian ini maka dihasilkan beberapa kesimpulan antara lain Berdasarkan dari hasil analisis variabel Komunikasi Vertikal, Komunikasi Horisontal, dan Komunikasi Informal secara bersama-sama mempunyai pengaruh simultan yang signifikan terhadap Prestasi belajar. Secara parsial, Komunikasi Horisontal memiliki nilai t hitung sebesar,448 memberikan sumbangan dan lebih berpengaruh terhadap Prestasi belajar paling besar dibandingkan dengan Komunikasi Vertikal yang hanya memiliki nilai t hitung 0,90 dan Komunikasi Informal 0,570. Adapun variabel independen

10 yang paling berpengaruh terhadap variabel Y, dapat dilakukan dengan membandingkan koefisien regresi (Beta) antara variabel yang satu dengan yang lain, sehingga dalam penelitian ini variable komunikasi horizontal adalah variabel yang memiliki koefisien beta 0,467 paling besar dan signifikan terhadap prestasi belajar dibandingkan dengan variabel lain. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Pace dan Faules (001) yang mengemukan bahwa dalam organisasi, terdapat empat jenis aliran informasi dalam organisasi, yaitu komunikasi vertikal, komunikasi horizontal, lintas saluran dan komunikasi informal, namun peneliti hanya fokus dalam meneliti komunikasi vertikal, horizontal dan informal. Alasan peneliti tidak meneliti komunikasi lintas saluran dikarnakan penelitian ini pada santri dipondok pesantren modern Darussalam lawang-malang yang berinteraksi langsung dengan dewan asatidz mengenai segalah hal-hal kegiatan belajar pondok maupun perizinan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan didalam maupun diluar pondok. Saran Hasil permodelan memberikan rekomendasi bahwa, walaupun hasil penelitian ini menunjukkan komunikasi horizontal lebih dominan dari pada komunikasi vertical dan komunikasi informal, usaha untuk meningkatkan prestasi belajar pada santri dibutuhkan juga dengan adanya komunikasi vertical agar dapat mencari informasi bagaimana melakukan pekerjaan, mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission) sehingga dapat memahami dan mengetahui seberapa besar tingkat prestasi belajar pada santri Memberikan mereka keleluasan tanpa adanya batasan-batasan dalam menyampaikansaran atau gagasan untuk perbaikan dalam dalam prestasi belajar pada diri mereka. Hasil penelitian ini minimal dapat mendorong dan memicu dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya dalam pengaruh komunikasi organisasi terhadap prestasi belajar seperti beberapa penelitian terdahulu, sehingga dapat diketahui factor-faktor apa saja yang lebih dominan berpengaruh pada komunikasi organisasi terhadap prestasi belajar.