BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan arus globalisasi di Indonesia sangatlah begitu terasa dirasakan oleh masyarakat luas. Selain perkembangan teknologi dan informasi sekarang yang sudah semakin canggih, ada juga hal lain yang berkembang di Indonesia saat ini yaitu munculnya perusahaan perusahaan asing maupun lokal di Indonesia. Apabila dilihat dari jenis jenis perusahaan, menurut Reeve (2006:3) terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk mengasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur (manufacturing), perusahaan dagang (merchandising) dan perusahaan jasa (service). Setiap jenis perusahaan mempunyai karakteristik masing masing. Perusahaan manufaktur (manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada konsumen atau pelanggan. Contohnya adalah perusahaan Honda menghasilkan produk mobil atau motor. Kemudian perusahaan dagang (merchandising business) juga menjual produk kepada konsumen. Namun mereka tidak memproduksi barangnya sendiri, melainkan membelinya dari perusahaan lain (misalnya dari perusahaan manufaktur). Dengan kata lain, perusahaan dagang mempertemukan produk dengan pembeli, contohnya ialah Carrefour yang menjual kebutuhan sehari hari. Yang ketiga adalah perusahaan jasa (services business) menghasilkan jasa dan bukan barang atau produk untuk pelanggan. Contohnya adalah Citibank yang memberi jasa keuangan dan perbankan (Reeve, 2006:3). Apabila melihat pengertian dari jenis jenis perusahaan yang telah dijelaskan diatas, maka perusahaan yang bergerak di bidang asuransi bisa dikategorikan sebagai sebuah perusahaan jasa (services business) karena perusahaan tersebut bergerak untuk 1
memberikan layanan asuransi kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan jasa asuransi. Di dalam menjalani kehidupan, manusia tidak mungkin dapat meramalkan apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang, meskipun dengan menggunakan berbagai alat analisis. Resiko dimasa datang bisa saja terjadi terhadap kehidupan seseorang misalnya kematian, sakit dan juga resiko dipecat atau tidak memiliki pekerjaan dimasa yang akan datang. Oleh karenanya setiap resiko tersebut harus bisa kita tanggulangi, sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. Dalam kondisi demikian kehadiran asuransi tentu akan membuat resiko dimasa yang akan datang dapat teratasi dengan baik atau minimal meminimalisir resiko yang akan datang di kemudian hari. Menurut Jurnal Aplikasi Pemilihan Produk Asuransi Unit Link Berbasis Expert System,asuransi memiliki arti sebagai suatu produk jasa keuangan yang berkembang di Indonesia seiring dengan tumbuhnya perekonomian nasional. Fungsi primer dari asuransi pada dasarnya memberikan perlindungan kepada nasabah atau pihak tertanggung terhadap resiko yang dihadapinya (Setiawan, Setiabudi dan Rasubala, 2013:1). Pada prinsipnya asuransi adalah suatu perjanjian antar tertanggung dan penanggung untuk merundingkan ganti rugi yang diderita tertanggung yang kemudian akan diganti oleh penanggung (pihak asuransi) setelah tertanggung menyepakati pembayaran sejumlah uang yang disebut premi. Terdapat beberapa perusahaan asuransi di Indonesia yang menempati posisi teratas kategori asuransi jiwa Top Brand Index diantaranya yaitu : 2
Tabel 1.1 Top Brand Award Kategori Asuransi Jiwa MEREK Top Brand Index (%) 2015 2014 2013 2012 Prudential Life Assurance 29,6% 24,5% 23,6% 26,9% AJB Bumiputera 1912 10,5% 10,4% 11,7% 10,8% AXA Mandiri 9,0% 8,7% 8,2% 10,5% Manulife Indonesia 8,0% 3,3% 3,9% 6,6% AIA Financial 6,1% 3,9% 3,1% 2,8% Jiwasraya 5,8% 2,4% 5,3% 8,3% Allianz Life Indonesia 5,4% 3,9% 4,3% 3,7% (Sumber: www.topbrand-award.com diakses pada tanggal 8 Oktober 2015 pukul 21.00 wib) PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, dimana PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memberikan layanan asuransi jiwa dengan cara menawarkan berbagai macam produk jasa asuransi jiwa yang mereka miliki. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki catatan sejarah sejak tanggal 31 Desember 1859 dengan Akta Notaris William Henry Herklots Nomor 185 dan diakui sebagai perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali di Indonesia.Sehingga PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) dapat dikatakan juga sebagai perusahaan asuransi tertua dan berpengalaman di Indonesia.PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) memiliki cukup banyak jaringan di hampir setiap provinsi Indonesia. Salah satunya yang ada di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung. Kota Bandung merupakan kota terpadat di Provinsi Jawa Barat (http://www.bandungaktual.com/2013/10/penduduk-kota-bandung.htm) diakses tanggal 31 Oktober 2015 pukul 20.00 wib. Menurut database SIAK (Sistem Informasi 3
Administrasi dan Kependudukan) Provinsi Jawa Barat tahun 2011 jumlah penduduk yang tinggal di Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi) sebanyak 8.670.501 jiwa atau 18% dari total penduduk Jawa Barat. Artinya hampir seperlima penduduk Jawa Barat tinggal di Bandung Raya/Ibu Kota Provinsi (http://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/75) diakses tanggal 31 Oktober 2015 pukul 23.00 wib. Resiko di masa mendatang yang akan dihadapi pun akan semakin besar seperti kematian, penyebaran penyakit dan resiko tidak memiliki pekerjaan. Oleh karenanya diperlukan suatu jaminan untuk masa depan bagi diri pribadi dan keluarga untuk melindungi atau meminimalisir resiko resiko tersebut, seperti jaminan asuransi jiwa. Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Officemenyediakan layanan produk individu yang terdiri atas anuitas (anuitas ideal, anuitas sejahtera ideal, anuitassejahtera prima), investasi (unit link: Js pro idaman &Js pro mapan, non unit link: Js plan optima & Js proteksi extra income), pendidikan (Js prestasi), proteksi (Js siharta, Js dana multi proteksi plus,personal accident A, personal accident B). Dan produk kumpulan terdiri atas proteksi (asuransi kecelakaan diri & asuransi kredit), saving (siharta kumpulan), purna jabatan (arthadana eksekutif & dwiguna eksekutif). Untuk bisa memasarkan produk produk jasa asuransi jiwa yang dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office diperlukan kerja sama yang baik antar setiap elemen karyawan yang ada di kantor Branch Office Bandung Barat PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) tak terkecuali para sales agent atau biasa disebut dengan Marketing Associate. Marketing Associate berdiri paling depan untuk urusan mencari calon nasabah. Marketing Associate yang dimiliki oleh PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office berjumlah 158 orang. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada Staff Operasional PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office, Bapak Wahyu Aji Pradipta, S.H mengatakan bahwa pelatihan motivasi oleh Instruktur kepada para 4
Marketing Associate dilakukan kurang lebih satu minggu sekali. Instruktur tersebut adalah sebutan untuk motivator yang bertugas memberikan motivasi kepada para Marketing Associate sebelum mereka melakukan tugas untuk mencari nasabah agar menggunakan produk jasa asuransi Jiwasraya, atau dengan kata lain Instruktur tersebut lah yang bisa memberikan motivasi bekerja kepada Marketing Associate untuk bisa memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan, khususnya PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office. Berikut ini adalah data jumlah nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office : Tabel 1.2 Jumlah NasabahPT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office Tahun Jumlah Nasabah 2012 635 2013 459 2014 453 (Sumber: Daftar polis kantor Branch Office) Pada tabel 1.2 ini dapat dilihat bahwa terjadi penurunan jumlah nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office dari tahun 2012 hingga tahun 2014. Di tahun 2012 jumlah pelanggan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office sebanyak 635 orang. Kemudian pada tahun 2013 dan tahun 2014 secara berturut turut mengalami penurunan jumlah nasabah, masing masing sebanyak 459 pada tahun 2013 dan 453 orang pada tahun 2014. Apabila digambarkan dalam grafik sebagai berikut : 5
800 600 400 200 0 Jumlah Nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) 635 459 453 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Jumlah Nasabah Gambar 1.1 GrafikJumlah Nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office Dapat dilihat pada grafik 1.1 terjadi penurunan jumlah nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office secara terus-menerus pada tahun 2012 sampai tahun 2014. Penurunan yang cukup signifikan terjadi dari tahun 2012 ke tahun 2013 sebesar 176 orang, sedangkan dari tahun 2013 ke tahun 2014 hanya terjadi penurunan 6 orang. Penurunan jumlah nasabah tersebut bisa saja diakibatkan dari kurangnya kinerja dari Marketing Associate dalam mencari nasabah untuk PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office. Menurut buku yang ditulis oleh Wibowo (2013:109-110) motivasi memiliki banyak pengertian salah satunya oleh Robert Heller (1998:6) yang menyatakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk bertindak. Setiap orang dapat termotivasi oleh beberapa kekuatan yang berbeda. Sedangkan menurut Stephen P. Robbins motivasi ialah keinginan untuk berusaha/berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan organisasi yang dikondisikan/ditentukan oleh kemampuan usaha/upaya untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual (Suwarto, 2010:87). Pada proses motivasi, orang akan berusaha memenuhi berbagai macam kebutuhannya, kebutuhan yang tidak terpenuhi menyebabkan orang akan mencari jalan untuk mengurangi 6
ketegangan yang disebabkan oleh kekurangan kekurangannya. Oleh karena itu orang lalu memilih suatu tindakan,maka terjadilah perilaku yang mengarah pada pencapaian tujuan. Sementara itu Newstrom (2011:109) mengatakan bahwa motivasi kerja adalah hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal yang menyebabkan pekerja memilih jalan bertindak yang sesuai dan menggunakan perilaku tertentu. Idealnya, perilaku ini akan diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi. Motivasi memiliki tiga teori dasar yang merupakan dasar dari berkembangnya teori teori yang ada saat ini yang menjelaskan konsep konsep tentang motivasi. Ketiga teori ini adalah hierarki teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow pada tahun 1954, Teori X dan Y yang dikemukakan oleh Douglas McGregor pada tahun 1960, dan teori dua faktor yag dikemukakan oleh Frederick Herzberg pada tahun 1959. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori kebutuhan McClelland yang dikemukakan pada tahun 1974yang merupakan teori motivasi kontemporer.peneliti menggunakan teori tersebut karena menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan. Teori kebutuhan McClelland (McClelland s theory of needs) dikembangkan oleh David McClelland dan rekan rekannya. Teori tersebut berfokus pada tiga kebutuhan : pencapaian atau achievement, kekuatan atau power dan hubungan atau affiliation (Robbins dan Judge, 2008:230). Sedangkan kinerja ialah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009:67). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan jika kinerja dari seorang Marketing Associate baik maka hasil kerja yang diberikan pun akan baik, tetapi sebaliknya jika kinerja dari seorang Marketing Associate kurang baik maka hasil yang nantinya didapat juga akan kurang baik atau kurang maksimal. Kinerja memiliki kaitan yang erat dalam motivasi berdasarkan hasil dari penelitian McClelland (1961), Murray (1957), Miller dan Gordon W (1970) dalam 7
Mangkunegara (2009:104) yang mengatakan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian prestasi. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja Marketing Associate pada perusahaan Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office, penulis mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Marketing Associate Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja Marketing Associate di PT. Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah pada rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian adalah : Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja Marketing Associate di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja Marketing Associate di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan bahan refrensi bagi pembaca dalam mengkaji perkembangan lebih lanjut mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja Marketing Associate. 8
1. Manfaat Teoritis Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan ilmu untuk memperkaya penelitian di bidang Ilmu Komunikasi dan dapat dijadikan literatur untuk dijadikan penelitian penelitian serupa dikemudian hari. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office mengenai perkembangan motivasi dan kinerja Marketing Associate. 1.5 Tahapan Penelitian Kegiatan Tabe1.3 Waktu Penelitian Bulan September Oktober November Desember Januari Observasi Perumusan & Identifikasi Masalah Menentukan Populasi & Sampel Penyebaran Kuisioner Pengumpulan Data Menganalisis Data Penyajian & Pembahasan 9
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Di PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Barat Branch Office. 1.6.2 Waktu Penelitian Dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. 10