BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal penting dalam mendukung kemajuan suatu negara diera globalisasi. Kemajuan pendidikan didukung oleh kemajuan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan. Banyak orang yang belajar ke luar negeri dengan harapan demi mendapatkan pendidikan yang baik seperti di Australia, Amerika, Jepang, Jerman dan Korea. Walaupun mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup besar setiap tahunnya. Tetapi mereka tetap melakukannya dengan harapan bila kelak nantinya setelah lulus dari pendidikan di luar negeri dapat mendapat pekerjaan yang terbaik dengan gaji yang tinggi. Padahal Sistem pendidikan di Indonesia terbesar ketiga di wilayah Asia dan bahkan terbesar keempat di dunia (berada di belakang China, India dan Amerika Serikat). Belanja pendidikan meningkat dari 2000 sampai 2006. Di tahun 2007, belanja untuk pendidikan lebih besar daripada sektor lain, nilainya mencapai US$14 miliar, atau lebih dari 16 persen dari total pengeluaran pemerintah. Ada sekitar lebih dari 50 juta siswa dan 2,6 juta guru di lebih dari 250.000 sekolah. Dan sekitar 7 persen sekolah dasar merupakan sekolah swasta, porsi ini meningkat menjadi 56 persen di tingkat menengah pertama dan 67 persen di tingkat menengah umum. Sekolah merupakan alat yang sangat vital dalam menunjang proses pendidikan. Sekolah yang terdapat di Indonesia terdapat sekolah national, sekolah national plus dan sekolah international. Sekolah national yang masih mengadopsi kurikulum pengajaran dari departemen pendidikan dan sekolah ini masih banyak terdapat di Indonesia, sekolah national plus mengadopsi kurikulum Singapura dan Australia untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan. Mata pelajaran itu juga diperkaya dengan buku berbahasa Mandarin. Sekolah nasional plus menawarkan pengayaan kurikulum, fasilitas berbasis teknologi informasi, dan kemampuan berbahasa asing dengan tujuan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tuntutan globalisasi. Sekolah ini sudah mulai cukup 1
2 berkembang di Indonesia. Sedangkan sekolah international SI adalah sekolah yang diperuntukkan untuk anak-anak asing yang mengikuti orang tuanya ke Indonesia. Kurikulum mengunakan kurikulum Singapura, Australia, Cambridge Univ. Dengan mengunakan bahasa pengantar bahasa asing. Begitu banyaknya sekolah yang terdapat di Indonesia tepatnya di Jakarta. Menurut situs Wikipedia terdapat sekitar 115 sekolah SMA negeri di Jakarta. Belum termasuk sekolah SMA swasta yang jumlahnya sudah banyak terdapat di Jakarta. Berikut merupakan nama-nama sekolah SMA favorit yang terdapat di Jakarta : SMA 8, SMA 70, SMA 28, SMA 81, SMA 68, SMA 21, SMA BUDI UTOMO(NEGERI) dan SMA Kolese Kanisius, SMA Kolese Gonzaga, SMA Santa Ursula, SMA Pelita Harapan, SMA Bina Nusantara, SMA Don Bosco, SMA Tarakanita I dan SMA Santa Theresia (Swasta). Setiap orang tua ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Orang tua dalam menentukan sekolah bagi anaknya pasti menpertimbangkan apakah sekolah itu sudah memiliki nama yang sudah dikenal banyak orang dengan pendidikan yang terbaik, apakah sekolah itu menawarkan kurikulum dan tenaga pengajar yang terbaik, apakah sekolah itu memiliki fasilitas yang memadai dan biaya uang sekolah yang dikeluarkan. Persaingan yang dilakukan antar sekolah dengan menawarkan guru-guru yang profesional dibidangnya ataupun mendatangkan pengajar dari luar negeri dan menawarkan kurikulum dengan standar national plus atau international serta fasilitas yang lengkap bagi murid-murid seperti ruangan ber-ac, lapangan olaharaga, ruang perpustakaan dan lain-lainya. Sekolah yang ingin menang dalam persaingan yang begitu ketat antar sekolah harus memiliki persepsi kualitas (perceived quality) di mata konsumen yang baik. Oleh karena itu sekolah harus meningkatkan terus-menerus kualitas setiap tahunnya. Jika tidak sekolah itu akan ditinggalkan oleh murid-muridnya. Kualitas yang harus ditingkatkan adalah kualitas dari kurikulum pendidikan, kualitas guru dan karyawan serta kualitas fisik gedung sekolah. Kualitas kurikulum pendidikan yaitu materi pendidikan yang berguna bagi muridmurid, Kualitas guru dan karyawan yaitu kualitas guru serta karyawan memiliki pengetahuan
3 kompetensi serta profesional dalam melakukan pekerjaannya dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada orang tua dan murid. Kualitas fisik gedung yaitu dengan kebersihan gedung dan kelengkapan fasilitas fisik gedung. Sekolah yang memiliki persepsi kualitas (perceived quality) yang baik dimata konsumen akan membentuk citra merek (brand image) yang kuat akan sekolah tersebut. Citra merek (brand image) ialah ialah apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika mereka mendengar atau melihat nama suatu merek atau pada intinya apa yang konsumen telah pelajari tentang merek. Semakin baik persepsi kualitas di mata konsumen akan semakin kuat citra merek (brand image) dalam benak konsumen. Citra merek (brand image) yang kuat akan menentukan sikap konsumen apakah konsumen senang/tidak senang menimba ilmu disekolah tersebut. Baik komponen kognitif, komponen afektif serta komponen konatif tentunya akan dipengaruhi oleh persepsi kualitas (perceived quality) dan citra merek (brand image). Sekolah Kristen Ketapang adalah sekolah Kristen yang sudah berdiri sejak tahun 1952 sampai sekarang. Sekolah ini sekarang sudah memiliki 3 sekolah yaitu Sekolah Kristen Ketapang I, Sekolah Kristen Ketapang II dan Sekolah Kristen Ketapang III. Sekolah Kristen Ketapang terdiri TK, SD, SMP, SMA dan SMEA. Sekolah Kristen Ketapang merupakan salah satu sekolah Kristen yang telah meng-online-kan keberadaannya dengan membuat sebuah situs yang dinamis dan informatif. Melalui situs yang memiliki warna dasar biru ini, Anda dapat menyimak berbagai berita kegiatan sekolah, artikel, renungan, pokok doa, dan juga informasi mengenai Sekolah Kristen Ketapang. Selain menjadi sarana informasi, situs ini juga menjadi mading (majalah dinding) online untuk menampung kreativitas para siswanya. Dengan alamat website http://www.skketapang.org/. Ditengah persaingan antar sekolah dalam memperebutkan murid-murid yang sangat ketat. Sekolah Kristen Ketapang dapat bertahan setelah sekitar 57 tahun berdiri tentunya peran citra merek (brand image) dan persepsi kualitas (perceived quality) memiliki andil besar dalam kesuksesan Sekolah Kristen Ketapang.
4 Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti persepsi kualitas (perceived quality) dan citra merek (brand image) terhadap sikap konsumen. Maka dalam penelitian ini akan dibahas mengenai Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas ( Perceived Quality ) Terhadap Citra Merek ( Brand Image ) Serta Dampaknya Terhadap Sikap Konsumen. Agar lebih fokus penelitian ini dilakukan pada salah satu cabang Sekolah Kristen Ketapang yaitu Sekolah Kristen Ketapang I tepatnya SMA yang beralamat Jl. K.H. Zainul Arifin No. 35-37 Jakarta Pusat. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah ada pengaruh persepsi kualitas (perceived quality) terhadap citra merek (brand image) pada sekolah SMA Ketapang 1? 2. Apakah ada pengaruh persepsi kualitas (perceived quality) terhadap sikap konsumen pada sekolah SMA Ketapang 1? 3. Apakah ada pengaruh citra merek (brand image) terhadap sikap konsumen pada sekolah SMA Ketapang 1? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh persepsi kualitas (perceived quality) terhadap citra merek (brand image) pada sekolah SMA Ketapang 1. 2. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh persepsi kualitas (perceived quality) terhadap sikap konsumen pada sekolah SMA Ketapang 1. 3. Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh citra merek (brand image) terhadap sikap konsumen pada sekolah SMA Ketapang 1. 1.4. Manfaat Penelitian a. Bagi kepentingan sekolah Penelitian ini menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam menilai pentingnya persepsi kualitas (perceived quality) terhadap citra merek (brand image) serta dampaknya terhadap sikap konsumen.
5 b. Bagi kepentingan ilmu pengetahuan Diharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. c. Bagi penulis Diharapkan semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan baik dalam kegiatan studi maupun dalam dunia kerja nantinya. Serta dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis, khususnya dibidang pemasaran.