STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO. Sarmini Moedjiarto *)

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E

HUBUNGAN PEKERJAAN ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK SURYA BARU PLOSOWAHYU LAMONGAN. Lilis Maghfuroh.

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

Berkaitan dg perubahan besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, atau individu, yang bisa diukur dg ukuran berat, panjang, umur tulang,

PENGARUH STIMULASI MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4 5 TAHUN DI TAMAN KANAK KANAK PERTIWI TIRIPAN BERBEK NGANJUK

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

76 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) PENDAHULUAN. Latar Belakang

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

BAB II TINJAUAN TEORI

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

Pendahuluan Pemberian makan pada anak memang sering menjadi masalah bagi orang tua atau pengasuh anak. Fenomena yang ada di masyarakat saat ini masih

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

Abdul Rokhman Program Studi S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun psikososial. Namun, sebagian orang tua belum. pertumbuhan dan perkembangannya (Nursalam, 2005: 31-

PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN BOLA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA TODDLER DI PAUD TUNAS CENDIKIA KEJAPANAN GEMPOL PASURUAN.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

HUBUNGAN STIMULASI PSIKOSOSIAL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSI PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK YAYASAN WANITA KERETA API MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA DI DESA KALIGONO. Pratiwi Dyah Kusumanti, Elvy Nurika Zulaicha

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI MOTORIK KASAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN STIMULASI PENDIDIKAN TK DENGAN INDEKS PRESTASI DI SD JURANG SAPI 3 KECAMATAN TAPEN KABUPATEN BONDOWOSO

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

BAB I PENDAHULUAN. proses pematangan dan belajar (Wong, 1995) fungsi pematangan organ mulai dari aspek sosial, emosional, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau

PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1-2 TAHUN

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK PLUS AL KAUTSAR MALANG. Hani Riska Ariyanti *)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya yang dalam perkembangannya akan mengalami suatu perubahan.

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN RIWAYAT BBLR DENGAN RETARDASI MENTAL DI SLB YPPLB NGAWI Erwin Kurniasih Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan toddler. Anak usia toddler yang banyak

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPATUHAN DALAM TINDAKAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 4-12 TAHUN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan berbagai kegiatan fisik lainnya. Bermain dapat membebaskan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

PENDAHULUAN. A. Latar belakang

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

PENGARUH POLA ASUH IBU TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-6 TAHUN ABSTRAK

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

Dinamika Kebidanan vol. 1 no. 2 Agustus 2011 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI KOTA SEMARANG

Sartika Tolingguhu NIM :

GAMBARAN HASIL PELAKSANAAN KPSP, TDL, TDD ANAK USIA 4 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

RELATIONSHIP OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EDUCATIONAL TOYS WITH DEVELOPMENT OF PRESCHOOL CHILDREN IN THE VILLAGE OF JOMBOR CEPER KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan ekspresi terhadap pemikiran menjadi kreatif. Permainan dapat

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KONSEP DIRI PADA REMAJA USIA TAHUN DI SMA PGRI I TUBAN

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM DENGAN PROSES KESEMBUHAN LUKA PERINEUM DI RSUD SIDOARJO. Abdul Muhith *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global.

Transkripsi:

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH PADA IBU BEKERJA DAN TIDAK BEKERJA di TK TUNAS HARAPAN JETIS MOJOKERTO Sarmini Moedjiarto *) ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbandingan perkembangan anak usia prasekolah (4-6 tahun) pada ibu bekerja dan tidak bekerja yang menggunakan rancangan probability sampling, dengan menggunakan observasi langsung pada anak dan dilakukan wawancara pada ibu. Subjek ditarik dari populasi dengan cara simple random sampling dengan besar sample 38 responden. Hasil penelitian menunjukkan dari 12 anak yang ibunya bekerja 2 anak perkembangannya normal, 2 anak abnormal, 1 anak tidak dapat dites dan 7 anak meragukan. Sedangkan pada ibu tidak bekerja dari 26 anak, 23 anak perkembangannya normal, dan 3 anak meragukan. Sehingga hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa anak yang diasuh oleh ibu bekerja dan tidak bekerja berbeda dalam perkembangannya. Diharapkan agar ibu lebih memperhatikan perkembangan anaknya, meskipun ibu harus bekerja. Kata kunci : Perkembangan Anak, Ibu Bekerja A. PENDAHULUAN Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 1995). Perkembangan yang ada di Indonesia pada beberapa puluh tahun lalu dan sampai saat ini kemajuannya dalam berbagai bidang kegiatan baik secara kualitatif dan kuantitatif masih *) Penulis adalah Dosen Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto 32

memprihatinkan. Pada perkembangan anak hal yang harus digarisbawahi dan yang paling penting adalah pada perkembangan sosial, motorik kasar, bahasa dan motorik halus, karena pada umur 4, 5, 6 tahun anak sudah mulai berteman, terlibat dalam permainan dan kompetensi, mampu berkomunikasi dan sosialisasi yang meningkat. Anak juga mengalami keseimbangan badan yang sudah berkembang cukup baik. Tetapi pada umur 6 tahun pertumbuhan badan menjadi agak lambat daripada waktu waktu sebelumnya. Faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan anak adalah dari keluarga, lingkungan dan faktor internal (Yusuf, 2005). Peran dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga sangat besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak (Ketua Badan Pelaksana Harian pelaksana). Hal yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan status kesehatan dan perkembangan otak adalah dengan cara memberi rangsangan berupa kehangatan dan cinta kasih yang tulus, memberi pengalaman langsung dengan menggunakan inderanya, mengajak bercakap cakap dengan suara yang lembut dan memberikan rasa aman. Pengasuhan yang baik juga sangat penting untuk dapat menjamin tumbuh kembang anak yang optimal. Karena adanya dampak krisis moneter sehingga betambahnya kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi dan semakin mahalnya harga harga kebutuhan, peran ibu tidak lagi menjadi sempurna karena ibu harus bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut salah satu caranya adalah menambah penghasilan keluarga dengan biasanya hanya ayah yang bekerja sekarang ibu pun ikut bekerja. Ibu bekerja adalah ibu yang mencari nafkah untuk menambah pemasukan bagi keluarganya dan juga menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga (Fitriyani, 2002). Sedangkan ibu tidak bekerja dapat dikatakan sebagai ibu yang hanya menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga dan menghabiskan banyak waktunya di rumah tanpa terikat pekerjaan di luar rumah (Fitriyani, 2002). Dampak yang ditimbulkan pada anak jika ibu bekerja adalah lebih banyak memberikan dampak negatif walaupun ditemukan pula dampak positif. Penting dicatat bahwa pengasuh anak yang berkualitas tinggi setidaknya dapat mengurangi 33

dampak negatif tersebut. Pengasuhan anak berdampak pada perilaku, semakin anak dititipkan pada pengasuhan orang lain sebelum usianya 4,5 tahun, akan meningkat agresivitas dan ketidakpatuhan anak (Harja, 2005). Berdasarkan hasil studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa pada 2 anak yang diasuh orang lain memiliki tingkat ketidakpatuhan anak yang lebih tinggi, memiliki keterbatasan sosial yang lebih rendah, pemahaman bahasa yang kurang dan anak terlihat kurang sopan. Pada motorik kasar anak lebih agresif dan lebih nakal. Pada motorik halus sudah baik. Sedangkan pada 3 anak yang diasuh oleh ibu sendiri cenderung lebih penurut karena setiap hari anak berhadapan terus dengan ibu. Untuk semua aspek perkembangan yang ada tidak ada yang mengalami keterlambatan. Tingkah laku sosial dan bahasa yang baik pula. Untuk motorik halus baik anak yang diasuh orang lain dan ibu sendiri motoriknya hampir sama, lebih tergantung pada sifat dan watak anak itu sediri.anak yang diasuh ibu sendiri pada perkembangannya lebih mendekati sempurna. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perkembangan anak usia pra sekolah 4 6 tahun pada ibu bekerja dan tidak bekerja di TK Tunas Harapan Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. B. METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survey. Populasinya adalah anak yang berumur 4 6 tahun di TK Tunas Harapan dengan jumlah 61 anak. Sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan desain penelitian teknik simple random sampling, yaitu dengan sampel sejumlah 38 anak. Berikut adalah kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini : 34

Perkembangan anak usia pra sekolah (4-6 tahun) Faktor-faktor yang mempengaruhi : 1. Faktor herediter atau bawaan 2. Faktor lingkungan pra natal a. Gizi ibu pada waktu hamil b. Mekanis c. Toxin atau zat kimia d. Endokrin e. Radiasi f. Infeksi g. Stress h. Imunitas i. Anoksia embrio 3. Faktor lingkungan post natal a. Lingkungan biologis (ras atau suku bangsa, jenis kelamin, umur) b. Faktor fisik (cuaca atau musim, sanitasi, keadaan rumah) c. Faktor psikososial (stimulasi, motivasi belajar, stress, sekolah) d. Faktor keluarga (Pekerjaaan ibu, pendidikan orang tua, jumlah saudara, kepribadian orang tua) Gambar 1. Kerangka konseptual studi perbandingan perkembangan anak usia pra sekolah pada ibu bekerja dan tidak bekerja Keterangan : : Diteliti : Tidak diteliti 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di TK Tunas Harapan Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto dimulai pada tanggal 4-7 September 2007. 35

3. Analisis Data Pada variabel perkembangan anak digunakan teknik pengumpulan data dengan lembar DDST secara observasional dan variabel status ibu menggunakan teknik wawancara langsung. Pada peneltian ini data juga diperoleh dengan pengambilan data melalui observasi langsung pada responden. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan hasil datanya disajikan mengikuti frekuensi dalam bentuk tabel frekuensi. C. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase (%) 1. 2. Laki-laki Perempuan 23 anak 15 anak 60 40 Jumlah 38 100 Dari tabel di atas lebih dari 50% responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 anak (60%). 2. Karakteristik status ibu Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Ibu No. Status Ibu Jumlah Responden Prosentase (%) 1. 2. Bekerja Tidak Bekerja 12 26 32 68 Jumlah 38 100 Dari tabel diatas lebih dari 50% responden ibu tidak bekerja sebanyak 26 orang (68%). 36

3. Perbandingan perkembangan anak yang diasuh ibu bekerja dan tidak bekerja Tabel 3. Perbandingan Perkembangan Anak yang Diasuh Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja No. Klasifikasi 1. 2. 3. 4. Normal Abnormal Meragukan Tidak dapat dites Ibu Bekerja 2 2 7 1 Prosentase (%) 17 17 58 8 Ibu Tidak Bekerja 23 0 3 0 Prosentase (%) 88 0 12 0 Jumlah 12 100 26 100 Dari hasil tabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada anak yang abnormal dan tidak dapat dites pada ibu yang tidak bekerja, sedangkan pada ibu bekerja proporsi anak yang normal dan abnormal adalah sama dengan prosentase 17%. D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian dalam pembahasan ini akan diuraikan secara singkat, serta mengarah pada pencapaian tujuan yaitu adanya perbandingan perkembangan anak antara anak yang diasuh oleh ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Berdasarkan hasil penelitian di TK, bahwa 23 anak (61%) berjenis kelamin laki-laki dan 15 anak (39%) berjenis kelamin perempuan. Anak yang diasuh oleh ibu bekerja sebanyak 12 anak (32%) dan yang di asuh oleh ibu tidak bekerja sebanyak 26 anak (68%). Pada masing-masing aspek perkembangan anak yang diasuh oleh ibu bekerja pada aspek personal yang mengalami perkembangan normal sebanyak 6 anak (50%), meragukan 6 anak (50%). Pada aspek motorik halus yang mengalami perkembangan normal sebanyak 8 anak (67%), 37

meragukan 3 anak (25%) dan tidak dapat dites sebanyak 1 anak (8%). Aspek bahasa yang mengalami perkembangan normal sebanyak 6 anak (50%), meragukan 5 anak (42%) dan tidak dapat dites sebanyak 1 anak (8%). Dan untuk aspek motorik kasar semuanya mengalami pertumbuhan normal yaitu 12 anak (100%). Anak yang diasuh oleh ibu tidak bekerja pada aspek personal sosial yang mengalami perkembangan normal sebanyak 26 anak (100%). Motorik halus semuanya mengalami perkembangan yang normal yaitu 26 anak (100%), untuk sistem bahasa yang mengalami perkembangan normal sebanyak 23 anak (88%) dan meragukan sebanyak 3 anak (12%). Pada sistem motorik kasar semuanya mengalami perkembangan normal sebanyak 26 anak (100%). Anak yang diasuh oleh ibu bekerja dan tidak bekerja berbeda dalam perkembangannya. Pada personal sosial yang mengalami perkembangan normal pada ibu bekerja pada 12 anak sebanyak 6 anak (50%) dan meragukan 6 anak (60%). Pada motorik halus yang mengalami perkembangan normal ada 8 anak (67%), meragukan ada 3 anak (25%) dan tidak dapat dites ada 1 anak (8%), aspek bahasa yang mengalami perkembangan normal sebanyak 6 anak (50%), meragukan 5 anak (42%) dan tidak dapat dites 1 anak (8%), pada sistem motorik kasar semuanya mengalami perkembangan normal. Pada anak yang diasuh oleh ibu tidak bekerja personal sosial semuanya mengalami perkembangan normal yaitu 26 anak (100%). Pada motorik halus semuanya normal yaitu 26 anak (100%). Pada aspek bahasa yang mengalami perkembangan normal ada 23 anak (88%) dan meragukan 3 anak (12%), untuk motorik kasar semuanya mengalami perkembangan normal pada 26 anak tersebut. Perkembangan perekonomian yang memburuk membuat seorang ibu harus bekerja. Ibu bekerja adalah ibu yang mencari nafkah untuk menambah pemasukan bagi keluarganya dan juga menjalankan fungsinya sebagai ibu rumah tangga (Fitriani, 2002). Dampak negatif ibu bekerja adalah rendahnya keharmonisan interaksi ibu dan anak, anak kurang mendapat perhatian dari ibu, perilaku anak akan menjadi ambisius dan agresif. Sehingga pada perkembangannya, anak akan terhambat karena 38

kurang mendapat perhatian langsung dari ibu. Dampak positif yang ditimbulkan jika anaknya dititipkan pada tempat penitipan anak (TPA) yang berkualitas baik, mereka cenderung memiliki kemampuan berbahasa yang lebih baik, kemampuan mengingat dan kemampuan memecahkan masalah merekapun cenderung lebih baik dibandingkan dengan anak yang diasuh oleh ibunya (Harja, 2005). Dari hasil penelitian yang dilakukan, mereka tidak dititipkan di tempat penitipan anak (TPA) melainkan diasuh oleh nenek dan sanak saudara yang lain, sehingga perkembangan mereka cenderung mengalami hambatan daripada anak yang diasuh oleh ibunya sendiri. Peran aktif orang tua dalam tumbuh kembang adalah usaha langsung orang tua terhadap anak dan peran lain yang penting dalam menciptakan lingkungan rumah sebagai lingkungan sosial yang pertama oleh anak. E. PENUTUP Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak yang diasuh oleh ibu bekerja pada aspek personal sosial, motorik halus dan bahasa ada yang mengalami keterlambatan (dengan hasil perkembangan abnormal, tidak dapat dites dan meragukan) dan untuk motorik kasar semuanya mengalami perkembangan normal. Perkembangan pada anak yang diasuh oleh ibu tidak bekerja untuk aspek personal sosial, motorik kasar dan motorik halus semuanya mengalami perkembangan normal tetapi pada bahasa ada yang mengalami keterlambatan dengan hasil perkembangan meragukan. pada anak yang diasuh oleh ibu bekerja dan tidak bekerja dalam perkembangannya berbeda, yaitu dari personal sosial, motorik kasar dan bahasa tetapi pada motorik halus tidak ada perbedaan karena anak sudah dapat melakukan semuanya. Diharapkan agar ibu lebih memperhatikan perkembangan anaknya meskipun ibu harus bekerja dan anak dititipkan pada orang yang tepat agar perkembangannya tidak terlambat dan untuk ibu yang hanya dirumah lebih ditingkatkan lagi dalam memperhatikan perkembangan 39

anaknya. Untuk tenaga kesehatan perlu ditingkatkan lagi dalam pemberian Asuhan Keperawatan khususnya pada perkembangan anak. DAFTAR PUSTAKA Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Fitriyani, Susi. Perbedaan Kematangan Sosial Remaja Yang Ibunya Bekerja dan Tidak Bekerja. http//digilib.unikom.ac.id (16 Juli 2007) Hariweni, Trie. Library Usu.ac.id (16 Juli 2007) Harja, Agnes Tri. Ibu Bekerja Mencari Solusi. http//agnes.ismailfahmi.org (16 Juli 2007) Hidayat, A. Aziz Alimul. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2005. Pengantar llmu Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika. Ketua Badan Pelaksana Harian Yayasan. Htto://www.tarumanagara. ac.id (17 Nopember 2006) Markum, AH. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI. Notoatmodjo, Soekidjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam dan Siti Pariyani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: Info Medika. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Silalahi, Garbies Amin. 2003. Metodologi Penelitian dan Studi Kasus. Sidoarjo: Citra Medika. Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Suherman. 2000. Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta: EGC. Suryanah. 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC. Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 40

Yusuf, syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. 41