SDG Goal 7 dan RPJMN

dokumen-dokumen yang mirip
Versi 27 Februari 2017

DEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

ANALISIS KONSUMSI LISTRIK DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA

Perencanaan Strategis Bidang Energi Tahun Di DIY

STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

Inisiatif Sustainable Energy for All di Indonesia. Fabby Tumiwa Institute for Essential Services Reform Yogyakarta, 23 Mei 2014

Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

Indonesia Water Learning Week

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

INSTRUMEN KELEMBAGAAN KONDISI SAAT INI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ENERGI INDIKASI PENYEBAB BELUM OPTIMALNYA PENGELOLAAN ENERGI

PEMBANGUNAN PERKOTAAN BERKELANJUTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kerjasama (bantuan) Internasional Pengembangan Energi Terbarukan Berbasis Biomasa Di Indonesia: Memasuki Era EBT untuk Kedaulatan Energi Nasional

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

KEBIJAKAN KONVERSI BAHAN BAKAR GAS UNTUK KENDARAAN BERMOTOR

KEBIJAKAN PEMANFAATAN PANAS BUMI UNTUK KELISTRIKAN NASIONAL

Peningkatan Akses Energi: Inisiatif Energi Berkelanjutan untuk Semua dan Implikasinya pada Indonesia

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

BAB 6 P E N U T U P. Secara ringkas capaian kinerja dari masing-masing kategori dapat dilihat dalam uraian berikut ini.

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

Sosialisasi ARN 2016 Komisi Teknis Bidang Energi. Samarinda, 20 Desember 2016 Dr. Ir. Arnold Soetrisnanto Ketua Komtek Energi Dewan Riset Nasional 1

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

Kemiskinan Multi-Dimensi Anak di Indonesia: Pola, Perbedaan dan Asosiasi. Gracia Hadiwidjaja, Cindy Paladines, dan Matthew Wai-Poi

ENERGI DAN KESEJAHTERAAN

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

PROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI BIOMASSA (TSHE) INDONESIA

IDENTIFIKASI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN ENERGI GEOTERMAL DI INDONESIA

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN. Minggu 13

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN ENERGI

ANALISIS PENYEDIAAN DAN KEBUTUHAN ENERGI SEKTOR RUMAH TANGGA DI PROVINSI GORONTALO

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

Pembangunan Infrastruktur peranan sektor swasta

Membangun Kedaulatan Energi Nasional

Diskusi Kelompok Masyarakat Sipil di Kupang terkait Sustainable Energy for All Initiative Laporan Diskusi

MENGATASI TINGKAT KEMISKINAN DESA DENGAN AIR

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI PADA SEKTOR RUMAH TANGGA DI INDONESIA

Perumusan Strategi dan Posisi Indonesia Menghadapi G20 Turki Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan RI Jakarta, 3 Maret 2015

10. PENGELUARAN DAN KONSUMSI PENDUDUK/Expenditure and Consumptions of People

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Semua kekayaan bumi Indonesia yang dikelola sebagai pengembangan

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

Proyeksi Kebutuhan dan Penyediaan Energi serta Indikator Energi - OEI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI (RUED-P) JAWA BARAT

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMSI ENERGI PADA SEKTOR RUMAH TANGGA DI INDONESIA. Yano Hurung Anoi

Indonesia Komitmen Implementasikan Agenda 2030 Senin, 05 September 2016

Masih Perlukah Kebijakan Subsidi Energi Dipertahankan Rabu, 22 Oktober 2014

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TERKAIT BAHAN BAKAR UNTUK KENDARAAN BERMOTOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di banyak tempat dan beberapa lokasi sesuai dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

PEMETAAN KEMBALI MODEL PENDIDIKAN DI INDONESIA RZ ABD AZIZ Bandar Lampung, 21 Februari 2011

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI BENGKULU DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI BENGKULU

RINGKASAN EKSEKUTIF PERTEMUAN TAHUNAN PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL 2010

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

Pembangunan Kota Berkelanjutan

Untuk mengatasi permasalahan di atas, pada tahun 2003 pemerintah meluncurkan program kemitraan konservasi energi. Program kemitraan ini merupakan kese

ANALISIS PENGARUH KONSERVASI LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA TERHADAP TOTAL KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA

ANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL

PERENCANAAN URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

RINGKASAN EKSEKUTIF INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2008

PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN

RENCANA STRATEGIS ENERGI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM SEMINAR NASIONAL: OPTIMALISASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ENERGI UNTUK KETAHANAN ENERGI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

RENSTRA BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI

KEBIJAKAN NASIONAL PENGEMBANGAN TRANSPORTASI BERKELANJUTAN

Chapter 2 Comparative Economic Development

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

I. PENDAHULUAN. Salah satu paradigma pembangunan perdesaan yang bersifat bottom-up

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA SEMINAR NASIONAL: THORIUM SEBAGAI SUMBER DAYA REVOLUSI INDUSTRI JAKARTA, 24 MEI 2016

PP NO. 70/2009 TENTANG KONSERVASI ENERGI DAN MANAGER/AUDITOR ENERGI

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

F A C T S H E E T S B Kebijakan Realokasi Anggaran

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

OPTIMASI NILAI GAS ALAM INDONESIA

Transkripsi:

SDG Goal 7 dan RPJMN 2015-2019 Fabby Tumiwa Ins.tute for Essen.al Services Reform Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6 Oktober 2015 1

Energi & Pembangunan Manusia (1) Energy services are a crucial input to the primary development challenge of providing adequate food, shelter, clothing, water, sanita9on, medical care, schooling, and access to informa9on. Thus energy is one dimension or determinant of poverty and development, but it is vital. Energy supports the provision of basic needs such as cooked food, a comfortable living temperature, ligh9ng, the use of appliances, piped water or sewerage, essen9al health care (refrigerated vaccines, emergency and intensive care), educa9on aids, communica9on and transport. Energy also fuels produc9ve ac9vi9es, including agriculture, commerce, manufacture, industry, and mining. Conversely, lack of access to energy contributes to poverty and depriva9on and can contribute to economic decline. (Brundland Report, 1986) 2

Energi & Pembangunan Manusia (2) Akses terhadap energi yang bersih dan terjangkau merupakan faktor pen9ng untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk miskin, mempromosikan pembangunan ekonomi dan menciptakan peluang kerja, mendukung penyediaan pelayanan sosial serta secara umum mendukung pembangunan manusia yang berkelanjutan (GEA IIASA, 2012) 3

4

Correlation Between Human Development and Per Capita Electricity Consumption Human Development Index 4,000 kwh per person per year is the dividing line between developed and developing countries. The Human Development Index is a comparative measure of life expectancy, literacy, education, and standards of living. Countries fall into four broad categories based on their HDI: very high, high, medium, and low human development. Annual Per Capita Electricity Consumption (kwh) Source: Human Development Index 2010 data United Nations; Annual Per Capita Electricity Consumption (kwh) - 2007 data World Bank Updated: 4/11 5

Akses Energi - Situasi Global 1,3 milyar orang belum mendapatkan akses listrik Elektrifikasi Global 2,7 milyar orang masih bergantung pada biomassa tradisional untuk memasak Akses Bahan Bakar Modern Tanpa Listrik 18% Biomass 40% Modern Cooking 60% Listrik 82% Energi merupakan kontributor utama pada perubahan iklim. 6 60% emisi GRK berasal dari pembakaran bahan bakar fossil.

7

Health Impacts of household energy use WHO, 2009 8

Akses Energi - Indonesia Kelistrikan: 8,5 9 juta rumah tangga, 2519 desa dan 136 kecamatan belum memperoleh akses listrik. Konsumsi listrik per kapita/tahun (2014): 865 kwh (1/5 dari Singapore, 1/5 dari Malaysia, 1/3 dari Thailand). Tingkat elektrifikasi (2015): 86% Bahan Bakar: 105 juta orang Indonesia masih bergantung pada biomassa tradisional untuk memasak. 77%.nggal di desa dan 23% di kota 9

SDG Goal 7 Memas.kan akses energi yang terjangkau (affordable), handal (reliable), dan berkelanjutan (sustainable) 10

Target SDG Goal 7 Pada 2030 memas.kan akses universal terhadap layanan energi yang terjangkau, handal dan modern (7.1) Pada 2030 memas.kan kenaikan energi terbarukan secara substansial pada bauran energi (7.2) Pada 2030 menggandakan perbaikan efisiensi energi (7.3) Pada 2030 meningkatkan kerjasama internasional untuk memfasilitasi akses pada riset dan teknologi energi bersih termasuk energi terbarukan, efisiensi energi dan teknologi bahan bakar fossil yang lebih maju dan bersih, dan mempromosikan investasi pada infrastruktur energi dan teknologi energi bersih (7.4) Pada 2030 perluasan infrastruktur dan pemutakhiran teknologi untuk memasok energi modern yang berkelanjutan untuk semua di negara berkembang khususnya LDC, SIS, LC berdasarkan program dan dukungan masing- masing yang ada (7.5) 11

SDG Goal 7 & RPJMN SDG Goal 7.1. akses energi ditambahkan dalam RPJMN 2015-2019 Sasaran pembangunan ketahanan energi: Meningkatkan peranan energi terbarukan dalam bauran energi Pemanfaatan SDA untuk PLTA Meningkatkan aksesibilitas energi Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan listrik 12

Peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi penyelenggaraan riset dalam bidang energi baru dan terbarukan 13

RPJMN 2015 2019 Sasaran Kedaulatan Energi 14

Tujuan, Sasaran Strategis dan Kinerja KESDM 2015-2019 15

Perbandingan Target SDG Goal 7 dan Agenda Strategis RPJMN 2015-2019 Goal Target SDG RPJMN 7.1. Akses energi yang universal Peningkatan akses listrik dan bahan bakar bersih 7.2. Kenaikan energi terbarukan dalam bauran energi Pengembagnan energi terbarukan 7.3. Menggandakan efisiensi energi Perbaikan intensitas dan elas.sitas energi 7.4. Kerjasama internasional untuk meningkatkan akses pada riset dan teknologi energi bersih dan promosi investasi pada energi bersih. 7.5. Perluasan infrastruktur dan pemutakhiran teknologi untuk memasok energi modern yang berkelanjutan untuk semua di negara berkembang 16 [Sumir] Parsial, isu.dak terlalu relevan dengan Indonesia, karena indikator ini fokus pada SIDS dan LDC

Arah kebijakan dan Strategi RPJMN SDG Goal 7 Meningkatkan peranan energi baru dan terbarukan dalam bauran energi Menerapkan kebijakan harga dan insen.f yang tepat untuk mendorong investasi di bidang energi baru terbarukan; Relevan dengn indikator 7.2 Meningkatkan pemanfaatan aneka energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik Relevan dengan indikator 7.2 dan 7.4 Meningkatkan pemanfaatan bahan bakar naba. untuk transportasi melalui Fuel Blending bio diesel dan bio etanol Relevan dengan indikator 7.2 17

Arah kebijakan dan Strategi RPJMN SDG Goal 7 Strategi meningkatkan aksesibilitas energi Meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik melalui pembangunan pembangkit baru maupun upgrading pembangkit yang telah ada dan salah satunya dengan pelaksanaan program Pembangunan Pembangkit Listrik; Relevan dengn indikator 7.1 Memperluas cakupan wilayah pembangunan transmisi listrik dan penyediaan listrik untuk pulau- pulau dan desa- desa terpencil termasuk desa nelayan bila mungkin dengan energi surya dan energi terbarukan lainnya; Relevan dengan indikator 7.1 dan 7.2 18

Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN SDG Goal 7 Mempercepat pembangunan jaringan distribusi (depo) BBM terutama di Relevan dengan indikator 7.1 wilayah terpencil; Meningkatkan pemanfaatan BBG dan LPG sebagai alterna.f BBM dan minyak tanah; Relevan dengan indikator 7.1 Menambah dan memperluas cakupan pembangunan jaringan gas kota; dan Relevan dengan indikator 7.1 Melakukan konservasi sumber energi pembangkit listrik dari bersumber BBM menjadi non- BBM. Relevan dengan indikator 7.3 19

Kesenjangan antara SDG Goal 7 dan RPJMN 2015-2019 Akses energi universal Definisi energi modern Akses bahan bakar bersih untuk memasak - dibatasi pada LPG dan gas (pipa). Pembangunan infrastrutur kelistrikan: sentrasilasi vs. desentralisasi Kebutuhan pendanaan Kerja sama internasional masih sumir 20

Kesimpulan (1) RPJMN 2015-2019 telah mengintegrasikan target/indikator SDG Goal 7 dalam sasaran, arah kebijakan dan strategi yang hendak dicapai khususnya dalam hal akses energi dan bauran energi terbarukan. Rencana Strategis Kementerian ESDM 2015-2019 juga telah mengintegrasikan rencana dan target RPJMN. Kesenjangan antara SDG Goal 7 dan RPJMN dan Renstra KESDM 2015-2019 adalah penyediaan bahan bakar bersih dan modern untuk memasak, justru yang dibutuhkan oleh hampir separuh orang Indonesa, khususnya penduduk perdesaan. 21

Kesimpulan (2) Rencana dalam mencapai perbaikan efisiensi energi.dak dielaborasi secara matang dalam RPJMN. Tantangan terbesar dalam mewujudkan/mencapai sasaran atau target SDGs adalah: Kapasitas ins.tusi (pemerintah pusat dan daerah) Kondisi geografis pulau- pulau di Indonesia Kemampuan dan ketersediaan pendanaan Kemampuan BUMN (PLN dan Pertamina) Ketertarikan par.sipasi dan investasi swasta dalam pengembangan sumber daya energi dan pembangunan infrastruktur energi 22

fabby@iesr.or.id www.iesr.or.id TERIMA KASIH 23