BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) adalah perguruan tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Telkom (YPT). Dewan Pembina YPT, secara ex-officio adalah Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (PT. Telkom). IM Telkom didirikan sebagai bentuk tanggung jawab PT. Telkom untuk menjadi Good Corporate Citizenship yang ingin berkontribusi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. IM Telkom pada saat ini menyelenggarakan: satu program pasca sarjana, lima program strata-1, dan satu program diploma-3. Kampus IM Telkom barada di tiga lokasi, yaitu: kampus Gegerkalong, kampus Setiabudi, dan kampus Dayeuh Kolot. Ketiga kampus tersebut berada di wilayah Bandung. Jumlah mahasiswa yang menempuh studi di IM Telkom pada tahun 2010 ini berkisar pada angka 5.000 mahasiswa aktif, 1
yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, ditambah dengan mahasiswa internasional dari beberapa negara asing. Perjalanan Perguruan Tinggi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), dimulai pada tahun 1990 dengan nama MBA-Bandung, lalu berubah menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) pada tahun 1994, kemudian berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom) pada tahun 2004, sebelum pada akhirnya bertransformasi menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tahun 2008. Kampus pertama MBA-Bandung adalah Gedung H & I Kompleks Pusdiklat Telkom yang berlokasi di Jalan Gegerkalong Hilir 47 Bandung. MBA-Bandung adalah penyelenggaran program Master in Business Administration pertama di Jawa Barat, mendahului program sejenis yang kemudian diselenggarakan oleh perguruan tinggi negeri di Bandung. Pada awal pendiriannya, MBA-Bandung mengadopsi secara utuh, schooling system dari Asian Institute of Management (AIM) Philipines, yang pada saat itu dikenal sebagai Harvard Business School Asia. Ketika didirikan, para Professor dari AIM mengajar dan membimbing penyelenggaraan program MBA sampai dengan tahun 1995. Dengan kondisi ini, pada tahun 1992 MBA Bandung berhasil masuk kedalam tujuh sekolah bisnis terbaik versi majalah SWA, bersama-sama dengan IPPM, IPMI, Prasetya Mulya, UI, dan ITB. Menyikapi ada regulasi dari pemerintah mengenai penertiban penyelenggaraan program MBA di Indonesia, maka pada tahun 1994, MBA- Bandung mengubah bentuk organisasinya menjadi Sekolah Tinggi dengan nama Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB). Dengan status sekolah tinggi, STMB mengubah program MBA menjadi program Magister Manajemen (MM). Selain itu, STMB juga semakin meragamkan varian 2
program MMnya, menjadi program MM Reguler, MM Eksekutif, dan MM Cooperative Education. Pada kesempatan akreditasi pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah, program MM STMB memperoleh akreditasi A (Unggul). Adanya tuntutan regulasi pemerintah agar sekolah tinggi tidak hanya menyelenggarakan program pasca sarjana, ditambah dengan adanya keinginan dari Direksi PT.Telkom (pada saat itu dijabat oleh AA Nasution) agar STMB makin berkiprah dalam dunia pendidikan tinggi, pada tahun 1997 STMB memyelenggarakan program strata-1 (sarjana). Program studi yang dibuka di STMB pada saat itu adalah S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika (MBTI). Minat masyarakat terhadap program studi ini meningkat terus disertai dengan daya serap industri terhadap alumni STMB yang cukup tinggi. Pada kesempatan akreditasi oleh pemerintah di tahun 2002, program S- 1 MBTI STMB memperoleh akreditasi A. Untuk memberikan identitas yang lebih kuat pada bidang keilmuan manajemen bisnis telekomunikasi, pada tahun 2004 STMB berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom. Perubahan nama ini diikuti dengan peningkatan kapasitas penerimaan mahasiswa baru program S- 1 MBTI, dalam rangka memenuhi permintaan pasar. Selain itu, program pasca sarjana juga menambah varian program dengan program MM Bisnis Telekomunikasi (MM Biztel). Eksistensi STMB Telkom yang semakin kuat telah mendorong upaya transformasi STMB Telkom menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tahun 2008. Transformasi ini ditandai dengan bertambahnya program studi yang diselenggarakan oleh IM Telkom. Program studi baru yang diselenggarakan sejak tahun 2008 adalah program studi : S-1 Ilmu Komunikasi, S-1 Desain Komunikasi Visual, S-1 Akuntansi, S-1 Administrasi 3
Niaga, D-3 Pemasaran. Transformasi ini selanjutnya diikuti dengan pengembangan fasilitas kampus, dimana pada awalnya hanya berlokasi di Kompleks Telkom Learning Center Jalan Gegerkalong Hilir, kini diperluas dengan 2 kampus baru yaitu: Kampus Jalan Setiabudi, dan Kampus Dayeuh Kolot. Oleh sebab itu diperlukan sebuah komunikasi yang efektif dan interaktif antar civitas akademika Institut Manajemen Telkom, dalam hal penyebaran informasi yang berhubungan dengan perkuliahan atau bidang akademik, hal itu disikapi IM Telkom dengan membuat account official Fanpages IM Telkom (www.facebook.com/pages/im-telkom), di Facebook dan account official Twitter dengan nama @info_imtelkom yang terhubung otomatis dengan website official IM Telkom (www.imtelkom.ac.id), dengan tujuan agar mahasiswa IM Telkom mengetahui secara luas tentang informasi yang disebarkan lewat account official social network tersebut. 4
1.1.1 Struktur Organisasi IM Telkom Gambar 1.2 Struktur Organisasi Institut Manajemen Telkom 1.1.2 Visi dan Misi IM Telkom Visi Menjadi lembaga pendidikan tinggi bidang bisnis dan manajemen konvergensi yang unggul di Asia pada tahun 2021 Misi a) Menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin Asia masa depan b) Mengembangkan Institusi knowledge enterprise kelas dunia 5
c) Menghasilkan kontribusi yang determinant bagi kemandirian bangsa dalam persaingan global 1.2 Latar Belakang Penelitian Kampus IM Telkom berada di tiga lokasi, yaitu: kampus Gegerkalong, kampus Setiabudi, dan kampus Dayeuh Kolot. Ketiga kampus tersebut berada di wilayah Bandung. Jumlah mahasiswa yang menempuh studi di IM Telkom pada tahun 2010 ini berkisar pada angka 5.000 mahasiswa aktif, yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, ditambah dengan mahasiswa internasional dari beberapa negara asing. Berdasarkan kenyataan bahwa kampus IM Telkom tidak berada pada satu kawasan yang sama, tetapi berada di tiga kawasan yang berbeda yang jaraknya relative jauh, sehingga mahasiswa mengandalkan social network untuk saling berkomunikasi antar sesama mahasiswa IM Telkom atau Institusi untuk mencari informasi tentang perkuliahan. Social network dirasa sangat membantu, karena mereka tidak perlu bersusah payah datang ke tempat yang dituju. Hal ini juga sesuai dengan kebutuhan dasar manusia untuk saling berkomunikasi dan bersosialisasi. Komunikasi menggunakan internet juga bisa meningkatkan webometrics untuk IM Telkom. Secara singkat, webometrics adalah perhitungan peringkat suatu universitas atau sekolah di dunia berdasarkan kelengkapan informasi yang didapatkan lewat situs resmi universitas atau sekolah tersebut. Data per Juli 2011 yang dilansir dari situs resmi webometrics business school di http://business-schools.webometrics.info menyebutkan IM Telkom berada di peringkat enam Sekolah bisnis di Indonesia versi webometrics. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari peringkat webometrics ini adalah berdampak pada reputasi perguruan tinggi. Selain itu, 6
webometrics merupakan salah satu poin penting Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (DIKTI) dalam memberikan penilaian terhadap sebuah Institusi pendidikan tinggi. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh kepala bagian SISFO IM Telkom, Bapak Nyoman Bogi yang dilansir dari majalah internal M-Bizz No.06/IV/Juli 2011. Era internet dengan bentuk dasar yang tidak menghiraukan batasan apapun. Semua mahasiswa dapat terkoneksi di atas satu medium, siapapun dapat mengakses situs apapun. Dan karenanya, saat sebuah situs jejaring sosial dimana orang-orang berkumpul disediakan, banyak mahasiswa secara alami tertarik untuk datang ke sana. Hal ini perlu disikapi secara baik oleh IM Telkom, dengan membuat social media yang efektif dan interaktif untuk seluruh civitas akademika. Tabel 1.1 Daftar Social Network yang dimiliki IM Telkom No Social Account Official Account Unofficial Network 1 Twitter twitter.com/info_imtelkom a) www.twitter.com/imtelk om b) twitter.com/studentsimt c) twitter.com/infoimtelk om 2 Facebook www.facebook.com/pages/ IM-Telkom 7
Pada tabel diatas bisa terlihat account official dari IM Telkom, juga terdapat daftar account unofficial yang ternyata lebih variatif. Account unofficial di tangani oleh mahasiswa IM Telkom sendiri. 1.3 Perumusan Masalah IM Telkom memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak, yaitu 5.000 mahasiswa di tahun 2010, yang tersebar di tiga kampus yang berbeda, oleh sebab itu dibutuhkan social network yang efektif dan interaktif dari pihak kampus, sebagai media penyebaran informasi bidang akademik. Dalam tabel 1.1 bisa dilihat bahwa sebenarnya IM Telkom memiliki account official, tetapi pada kenyataannya account official itu tidak pernah memberikan informasi kepada mahasiswa. Berdasarkan latar belakang dan topik yang diteliti, maka dapat diambil permasalahan berikut: a) Bagaimana tanggapan pihak institusi terhadap social network yang ada di IM Telkom? b) Apakah social network di kampus IM Telkom efektif sebagai media informasi bidang akademik untuk mahasiswa IM Telkom? 1.4 Tujuan Penelitian a) Untuk mengetahui tanggapan dari pihak institusi terhadap social network di IM Telkom b) Untuk mengetahui efektivitas social network sebagai media informasi bidang akademik di kampus IM Telkom 1.5 Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini, peneliti mengharapkan adanya kegunaan baik dari sisi praktis maupun dari sisi pengembangan ilmu yang dapat dirasakan oleh semua pihak. 8
a) Aspek teoritis Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi keilmuan bidang informasi dan teknologi, dan diharapkan temuantemuan yang diperoleh dapat menjadi bahan-bahan kajian sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya tentang analisis efektivitas social network. b) Aspek praktis 1) Bagi peneliti Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tugas akhir ini, peneliti dapat memperoleh pengetahuan tentang efektivitas social network yang di hadapi oleh suatu Institusi, untuk meningkatkan layanan komunikasinya, serta dapat memberikan masukan untuk pemecahan masalah yang dihadapi Institusi tersebut. 2) Bagi Institusi Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan juga informasi bagi Institusi untuk bisa menyesuaikan cara komunikasi yang efektif dan interaktif dengan menggunakan social media dalam era internet sekarang ini. 1.6 Sistematika Penelitian Tugas Akhir Penelitian skripsi ini terbagi dalam lima bab: BAB I : PENDAHULUAN Pada Bab I berisi mengenai tinjauan terhadap obyek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian skripsi. 9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab II berisi tinjauan pustaka yang membahas teori-teori yang mendukung penelitian ini dan mendukung pemecahan permasalahan. Pada Bab II menceritakan tentang kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN Pada Bab III menjelaskan tentang jenis penelitian, tahapan penelitian, metode rancangan sistem informasi, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV mengemukakan tentang analisis sistem berjalan dan sistem usulan yang merupakan rancangan sistem informasi. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V berisi tentang kesimpulan hasil pembahasan dan memberikan masukan serta saran yang bisa diimplementasikan oleh organisasi selaku obyek penelitian. 10