BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) Oktober 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Wholesales (unit)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Year Production Wholesales Export

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kecelakaan angkutan jalan pertahun ( darat)

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kepadatan tersebut diimbangi dengan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

UNIVERSITAS DIPONEGORO TUGAS AKHIR FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun jumlah penduduk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Permintaan akan jasa transportasi dari penumpang/orang timbul akibat adanya

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tidak dikelola dengan baik. Disamping itu, perusahaan asuransi juga padat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi informasi yang begitu pesat telah membantu

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan, perawatan, perbaikan kendaraan-kendaraan dinas angkutan

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan terjadi karena kualitas dan harga produk dari tiap-tiap. target dan tujuan usaha yang telah direncanakannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis faktor..., Agus Imam Rifusua, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

HASIL ANALISIS DATA KECELAKAAN UNTUK MENGETAHUI KONTRIBUSI PENYEBAB KECELAKAAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

BAB I PENDAHULUAN DKI Jakarta memiliki jumlah penduduk jiwa. Menurut dinas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nicholas Cugnot Kart Benz

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antara perusahaan-perusahaan jasa yang semakin ketat, agar dapat bertahan,

BAB I PENDAHULUAN PT JATI WIRYA MOBILINDO AUTO BODY REPAIR & ENGINE SERVICE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sekarang ini, menyebabkan perubahan yang cukup besar dalam segala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Semakin maju dan berkembangnya teknologi serta bertambahnya jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Dalam meningkatkan kemajuan pembangunan di suatu negara sangat

Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Tingkat Kesulitan Berjalan Indonesia Perkotaan + Perdesaan Laki-laki + Perempuan

BAB l PENDAHULUAN. Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, untuk lalu lintas dan angkutan jalan ratarata

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. hanya kebutuhan primer saja tapi kebutuhan lainnya, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bengkel Workshop Motoartz Bandung

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan produksi terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menjadi ponsel pintar atau smartphone sehingga semakin mempermudah. pemakainya dengan tersedianya fasilitas yang lebih lengkap.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang menunjang pergerakan baik orang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) DENGAN SEPEDA MOTOR DI JAKARTA

2015 PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR BEBEK SUZUKI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak perangkat-perangkat atau alat-alat yang dioperasikan secara otomatis,

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tabel 1 Perkembangan otomotif di Indonesia tahun Produksi (juta. Penjualan Jenis.

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri transportasi mengalami kemajuan pesat. Salah satu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangya suatu kota, tentu saja semakin meningkatnya kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada zaman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Implementasi kebijakan..., Ramdha Hari Nugraha, FISIP UI, 2008

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB 1 PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan makin mahalnya harga BBM dan ongkos transportasi publik, jumlah pemakai sepeda motor di Indonesia semakin meningkat. Menurut Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia penjualan sepeda motor dari tahun ke tahun terus meningkat. Tercatat di periode tahun 2010, sampai dengan akhir bulan Oktober seluruh ATPM sepeda motor di Indonesia berhasil membukukan angka penjualan sebesar 6.205.377 unit. Hal ini dikarenakan masyarakat menilai sepeda motor merupakan suatu solusi dari kebutuhan masyarakat akan transportasi yang efektif dan efisien, sehingga menjadikan sepeda motor sebagai alat transportasi dengan populasi terbesar di Indonesia. Tahun 2006 2007 2008 2009 Oktober 2010 Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) (unit) 4.428.274 22 juta 4.688.263 26,6 juta 6.215.831 32,8 juta 5.881.777 38,6 juta 6.205.377 44,8 juta Penambahan jumlah sepeda motor setiap tahun yang cukup banyak ini menimbulkan permasalahan yang tidak kecil yaitu frekuensi kecelakaan sepeda motor juga masih sangat tinggi dan cenderung naik tiap tahunnya. Tapi itu kecelakaan yang bisa terdata, sedangkan yang tidak terdata juga sangat banyak. Jumlah kecelakaan yang terdata pada tahun 2007 sebanyak 48508 kasus kecelakaan, pada tahun 2008 terjadi 59264 kasus dan pada tahun 2009 terjadi 62960 kasus [13]. Kecelakaan ini mengakibatkan pengendaranya luka parah dan/atau meninggal dunia serta kerugian materi yang tidak sedikit. Data statistik menunjukkan kecelakaan memang banyak terjadi karena ketidak hati-hatian pengendara sepeda motor itu sendiri, tetapi faktor lain penyebab kecelakaan diantaranya disebabkan karena kegagalan fungsi komponen kendaraan.

2 Tabel 1.2 Data Statistik Dinas Perhubungan [13] No Jenis Satuan 2005 2006 2007 2008 2009 1 Mobil Penumpang 7.484.175 7.678.891 9.501.241 10.779.687 11.828.529 2 Mobil beban 4.573.864 4.896.065 5.013.544 6.025.023 6.225.588 3 Mobil bus 2.413.711 2.737.610 2.854.990 3.870.741 4.223.677 4 Sepeda motor 33.193.076 35.102.492 45.948.747 51.687.879 59.447.626 Fokus Tugas Akhir yang dibahas di sini adalah mengkaji penerapan Reliability Centered Maintenance (RCM) pada komponen sub-assy sepeda motor yang berbasis pada estimasi kehandalan sistim dan komponen, dengan harapan umur komponen menjadi lebih awet dan memperkecil resiko kecelakaan karena kegagalan fungsi komponen kendaraan. Hasil akhir dari Tugas Akhir ini adalah schedule perawatan, rincian biaya perawatan dan perbaikan (nantinya juga dibahas perbandingannya dengan tanpa perawatan), serta resiko yang mungkin terjadi bila tidak mengikuti schedule perawatan yang disarankan. Pada Tugas Akhir ini yang dibahas adalah sub-assy rem sepeda motor Honda Supra X 125 yang memiliki resiko tinggi terjadi kecelakaan bila tidak dilakukan perawatan dengan baik.

3 1.2. Tujuan 1. Menganalisa jenis-jenis kerusakan pada sub-assy rem dan perambatan rusak bila tidak dilakukan perawatan dengan baik. 2. Menyusun tabel tingkat kekritisan komponen pada sub-assy rem dan mengestimasi umur komponen kritis. 3. Mengkaji penerapan RCM dan menyusun schedule perawatan secara rinci. 4. Menyusun daftar resiko yang timbul mulai dari hanya sekedar penggantian komponen dan biayanya hingga resiko terjadinya kecelakaan, bila tidak dilakukan perawatan dengan baik. 1.3. Batasan Masalah 1. Tidak membahas secara detail analisa kegagalan komponen sub-assy rem. 2. Penyusunan table kekritisan komponen diestimasi berdasar informasi mekanik expert dan perhitungan hanya dilakukan pada komponen utama karena resikonya yang tinggi. 3. Informasi kerusakan dan perambatan rusak serta resiko yang timbul bila tidak dilakukan perawatan dengan baik sebagian diperoleh dari mekanik expert. 4. Kriteria kehandalan ditetapkan berdasar pada umur komponen utama dan daerah operasi sistim yang aman. 5. Informasi ongkos perawatan dan harga komponen diperoleh dari bengkel resmi Honda. Sementara harga komponen mengacu pada daftar parts tahun 2010.

4 1.4. Metodologi Penelitian Agar penelitian dapat dilakukan dengan terstruktur, maka diterapkan langkahlangkah yang tersusun dalam metodologi sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Adapun studi pustaka ini diperoleh dari beberapa literatur, baik berupa buku-buku perpustakaan, jurnal-jurnal yang diperoleh dari internet, serta laporan Tugas Akhir yang berkaitan dengan tugas sarjana ini. 2. Observasi dan Interaksi Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan pada bengkel resmi Honda. 3. Bimbingan Bertujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dan masukan dari dosen pembimbing serta koreksi tehadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam pembuatan Tugas Akhir dan penyusunan laporan. 1.5. Sistimatika Penulisan 1. Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. 2. Bab II Reliability Centered Maintenance (RCM) dan Penerapan pada Sub-Assembly Rem Berisi tentang teori Reliabilty Centered Maintenance (RCM), bagian-bagian RCM, penerapan RCM pada sub-assembly rem Supra X 125

5 3. Bab III Konstruksi Sub-Assembly Rem dan Penentuan Komponen Kritis Berisi konstruksi sistem rem Supra X 125 beserta prinsip kerja dan kerusakan yang mungkin terjadi. Penentuan komponen kritis dan perhitungan umur komponen kritis berdasarkan Elemen Mesin II. Penyusunan kekritisan komponen sub-assembly rem. 4. Bab IV Pengujian Operasional Sepeda Motor dan Penyusunan Schedule Perawatan Berisi tentang pengujian operasional kendaraan dengan rute tertentu, perawatan standar Honda dan yang paling penting yaitu menyusun schedule perawatan berdasarkan RCM. 5. BAB V Resiko Kegagalan Sub-Assembly Rem Berisi tentang resiko yang akan terjadi bila perawatan tidak dilakukan dengan baik. 6. Bab VI Penutup Berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan tugas akhir penyusunan schedule perawatan sub-assembly rem berdasar RCM serta saran yang dianjurkan oleh penulis.