BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rut, 2014 Peningkatan Kadar Mentol Pada Minyak Permen Dementolized Menggunakan Katalis Raney Nikel

dokumen-dokumen yang mirip
2014 OPTIMASI KONDISI HIDROGENASI ETANOL-NATRIUM UNTUK MENINGKATKAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci : mentol, minyak permen, mentha piperita, hidrogenasi, natrium

Prarancangan Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dan Gas Hidrogen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BABI PENDAHULUAN 1-1. Bab I-Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam tersebut adalah tumbuh-tumbuhan. Berbagai macam tumbuhan tersebut

membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan Ca-Bentonit. Na-bentonit memiliki kandungan Na +

dapat mencapai hingga 90% atau lebih. Terdapat dua jenis senyawa santalol dalam minyak cendana, yaitu α-santalol dan β-santalol.

BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemanfaatan sumber daya alam yang

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR. A.

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Asam Salisilat dan Metanol dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

I. ISOLASI EUGENOL DARI BUNGA CENGKEH

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Gliserol dari Epiklorohidrin dan NaOH Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumberdaya hayati Indonesia sangat berlimpah dan beranekaragam.

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangan Pabrik Bromopropiopenon dari Propiopenon dan Bromida Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam

Prarancangan Pabrik Pentaeritritol dari Asetaldehid dan Formaldehid dengan Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian dpl.

I. PENDAHULUAN. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris (Essential oil volatile) yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Prarancangan Pabrik Dietil Eter dari Etanol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas Ton/Tahun Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. barang (good product) maupun jasa (services product) dan konservasi. Produk

BAB 1 PENDAHULUAN. pada permulaan terjadinya karies gigi (Purnamasari et al., 2010). Namun, tanpa

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

ISOLASI EUGENOL DALAM MINYAK CENGKEH DENGAN PROSES DISTILASI FRAKSIONASI TEKANAN RENDAH

KONVERSI SITRONELAL HASIL ISOLASI MINYAK SEREH WANGI MENJADI SITRONELOL DAN ISOPULEGOL

Prarancangan Pabrik Metil Merkaptan dari Metanol dan Hidrogen Sulfida dengan Kapasitas ton /tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang

BAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak atsiri yang cukup penting, dikenal dengan nama Patchauly Oil,

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Gambar 1.1. Struktur eugenol.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mengakibatkan konsumsi minyak goreng meningkat. Selain itu konsumen

PEMBUATAN ASAM SALISILAT DARI MINYAK GANDAPURA

I PENDAHULUAN A Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri kimia yang membutuhkan adiponitril sebagai bahan baku di dalam

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK

TINGKATAN KUALISTAS KITOSAN HASIL MODIFIKASI PROSES PRODUKSI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan dalam menghadapi persaingan perdagangan internasional.

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

BAB I PENDAHULUAN. gugus hidrofilik pada salah satu sisinya dan gugus hidrofobik pada sisi yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

Pengaruh Kadar Logam Ni dan Al Terhadap Karakteristik Katalis Ni-Al- MCM-41 Serta Aktivitasnya Pada Reaksi Siklisasi Sitronelal

SINTESIS SENYAWA METOKSIFLAVON MELALUI SIKLISASI OKSIDATIF HIDROKSIMETOKSIKALKON

AROMATISITAS (Aromaticity)

BAB I PENDAHULUAN. buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Meskipun

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini akan dibahas tentang sintesis katalis Pt/Zr-MMT dan

Prarancangan Pabrik Xylen dari Etil Benzen Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Prarancangan Pabrik Metil Ester Sulfonat dari Crude Palm Oil berkapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman cengkeh berasal dari kepulauan Maluku. Pada abad ke-18 Perancis

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

apakah memenuhi syarat SNI atau tidak - Untuk dapat mengetahui mutu minyak sereh yang di uji. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Intisari. BAB I. Pengantar 1. I. Latar Belakang 1 II. Tinjauan Pustaka 3. BAB II.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III DASAR TEORI. 3.1 Katalis Heterogen. Katalis merupakan suatu zat atau spesies yang dapat mempercepat suatu

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

Sintesis Asam Salisilat Dari Minyak Gandapura Dan Kenaikan Titik Leleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karya Ilmiah Bisnis Kulit Jeruk dijadikan sebagai Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fosil

METODA AKTIVASI ZEOLIT ALAM DAN APLIKASINYA SEBAGAI MEDIA AMOBILISASI ENZIM α-amilase. Skripsi Sarjana Kimia. Oleh WENI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Prarancangan Pabrik Biodiesel dari Biji Tembakau dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

BALSEM JAHE STICK USAHA PENGOPTIMALAN PEMANFAATAN REMPAH JAHE MELALUI BALSEM SEBAGAI ALTERNATIFNYA

<Pra (Rancangan (pabri^ metil'klorida dari <MetanoCdan asam Florida ton/tafiun PENDAHULUAN

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

NURUL MU NISAH AWALIYAH ( ) 3 APRIL 2014 SINTESIS ASAM SALISILAT DARI MINYAK GANDAPURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Berbagai cara

BAB I PENDAHULUAN. oksigen. Senyawa ini terkandung dalam berbagai senyawa dan campuran, mulai

PENGARUH TEMPAT TUMBUH DAN LAMA PENYULINGAN TERHADAP RENDEMEN MINYAK ATSIRI RAMBU ATAP

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian mengenalnya sebagai tanaman beraroma. Bau khas dari tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cengkeh dengan nama ilmiah Eugenia caryophyllata berasal dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4:1, MEJ 5:1, MEJ 9:1, MEJ 10:1, MEJ 12:1, dan MEJ 20:1 berturut-turut

EKSTRAKSI KURKUMIN DARI TEMULAWAK DENGAN MENGGUNAKAN ETANOL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan berbagai tanaman rempah-rempah selain India, Cina, dan Brazil. Salah satu produk rempah-rempah negara kita dan merupakan komoditas ekspor adalah minyak atsiri. Minyak atsiri dikenal sebagai minyak eteris atau minyak terbang yang dihasilkan oleh tanaman. Minyak atsiri memiliki sifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir, berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air (Guenther, 2006). Mentha arvensis L. merupakan salah satu tanaman herbal aromatik penghasil minyak atsiri yang dewasa ini merupakan komoditas masa depan yang cukup prospektif sebagai penambah aroma dan rasa pada makanan, minuman, obat, kosmetik, dan produk penyegar lainnya. Mentha arvensis merupakan jenis mentha yang paling berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia. Mentha arvensis dapat tumbuh di daerah lembab dan hutan-hutan pada ketinggian 150 m sampai 900 m dpl. Mentha arvensis mampu beradaptasi di dataran rendah dengan pertumbuhan tegak dan dapat berbunga. Minyak Mentha arvensis atau biasa disebut juga minyak permen dalam perdagangan disebut Cornmint oil, banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan permen, pasta gigi, minyak angin, balsem, dan berbagai obatobatan. Kandungan utama minyak Mentha arvensis (Cornmint Oil) adalah mentol, menton, dan mentil asetat, dengan mentol sebagai kandungan tertinggi. Mentol berkhasiat sebagai obat karminatif (penenang), antispasmodik (anti batuk) dan diaforetik (menghangatkan dan menginduksi keringat). Pada tahun 2004, Indonesia mengimpor minyak permen sebanyak 242 ton/tahun dengan nilai US $ 1,756 juta dan kristal mentol 483 ton/tahun dengan nilai US $ 3,277 juta. Sementara pada tahun 2005, Indonesia mengimpor minyak permen sebanyak 345 ton/tahun dengan nilai US $ 3,99 juta dan kristal mentol

2 684,1 ton/tahun dengan nilai US $ 4.6 juta. Kebutuhan minyak permen (cornmint oil), DMO (Demenhtolized Oil ) dan kristal mentol terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga pengembangan tanaman mentha dinilai akan sangat menguntungkan jika dikembangkan di Indonesia. Pengembangan tanaman mentha di Indonesia diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor, menghemat devisa, menambah lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Mentol adalah salah satu senyawa monoterpen yang merupakan senyawa volatil yang memiliki aroma dan rasa khas yang dimanfaatkan sebagai pemberi aroma dan rasa dari produk-produk yang bersifat komersial seperti kosmetik, obat-obatan, pewangi, dan makanan. Di Indonesia mentol digunakan dalam industri makanan berbahan dasar coklat dan kembang gula (confectionery), minuman ringan, farmasi, rokok kretek, jamu, sabun, dan bahan pembersih keperluan rumah tangga termasuk pasta gigi, kosmetik dan perekat/lem (BPSb, 2007). Permintaan tinggi akan mentol mendorong perkembangan sintesis senyawa ini terus meningkat. Mentol alam diperoleh secara fisik melalui proses destilasi dari sumber-sumber alami (minyak permen/cornmint oil), seperti minyak dari Mentha arvensis atau Mentha piperita. Produk yang dihasilkan dari proses destilasi ini hanya sedikit, sehingga dilakukan usaha untuk memproduksi mentol sintesis dari bahan baku yang lebih mudah didapat. Mentol sintetis dapat diperoleh dari senyawa terpenoid seperti (+)-sitronelal, sitral, (+)-pulegone, (+)- limonene, dan (+)-β-pinene (Trasarti et al., 2007). Produksi mentol dari minyak sitronelal merupakan cara yang paling populer. Proses ini telah digunakan di Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Sitronelal dipisahkan dari minyak sitronelal dengan destilasi kemudian dilakukan siklisasi menggunakan katalisator seperti zeolit, bentonit, atau silika. Isopulegol yang dihasilkan selanjutnya dihidrogenasi menggunakan katalis Raney nikel pada suhu 75-100 0 C. Konversi maksimum isopulegol menjadi mentol adalah 85,47%, yang memiliki aroma pepermint dan memberi pengaruh rasa dingin. Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai usaha dilakukan untuk

3 menyederhanakan sintesis mentol dari sitronelal melalui proses satu tahap menggunakan katalis heterogen yang dapat berfungsi untuk reaksi siklisasi dan untuk reaksi hidrogenasi (katalis dwifungsi). Metode ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya hasil produk yang tinggi dan aman karena produk mudah dimurnikan tanpa penggunaan peralatan yang mahal (Milone, et.al. 2000). Minyak permen yang dihasilkan melalui destilasi uap tanaman Mentha arvensis mengandung senyawa mentol sebagai komponen tertinggi sekitar 53-78 %, sedangkan komponen yang lain adalah alfa-pinen, beta-pinen, limonen, menton, mentil asetat dan piperiton ( Sastrohamidjojo, 1981). Beberapa senyawa yang terkandung dalam minyak permen, dapat dikonversi menjadi mentol sehingga kadar mentol dapat ditingkatkan. Pada penelitian terdahulu, telah dilakukan usaha untuk meningkatkan kadar mentol dari minyak permen yang dilakukan oleh Sastrohamidjojo. Pada penelitian tersebut minyak permen yang diperoleh terlebih dahulu direaksikan dengan NaOH atau KOH, kemudian isolasi mentol dilakukan dengan pendinginan langsung pada suhu -25 0 C. Usaha peningkatan mentol dengan cara saponifikasi baik dengan KOH maupun dengan NaOH bertujuan untuk mengkonversi semua senyawa mentil asetat yang terkandung. Senyawa lain, seperti menton dan piperiton dapat dikonversi menjadi mentol dengan menggunakan pereaksi NaBH 4. Namun pada perkembangannya, peneliti menemukan bahwa mentil asetat pun dapat dikonversi menjadi mentol dengan menggunakan pereaksi NaBH 4, sehingga pereaksi NaBH 4 dapat digunakan untuk mengkonversi piperiton, menton dan mentil asetat ( Gambar 1.1) menjadi mentol dalam satu kali proses. Pada percobaannya, minyak permen direaksikan dengan NaBH 4 dalam media etanol. Campuran ini akan direfluks selama 6 jam, kemudian ditambahkan H 2 O dan HCl 20% hingga ph 2-3. Selanjutnya, hasil diekstrak dengan eter dan dikeringkan dengan Na 2 SO 4. Dari hasil analisis GC menunjukkan mentol yang terdapat dalam minyak permen naik sebesar 30,4%.

4 Gambar 1.1. Senyawa Yang Dikonversi Menjadi Mentol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonversi menton, mentil asetat dan piperiton yang terkandung pada minyak permen menjadi mentol. Salah satu cara adalah dengan melakukan reaksi reduksi pada senyawa organik tersebut. Reduksi dilakukan dengan menggunakan metode hidrogenasi katalitik. Reaksi hidrogenasi merupakan reaksi adisi yang terjadi antara molekul hidrogen dengan senyawa yang mengandung ikatan rangkap. Pada penelitian ini akan diamati reaksi hidrogenasi pada gugus karbonil. Variabel pertama dalam hidrogenasi katalitik adalah katalis. Katalis yang kebanyakan digunakan adalah Raney nikel dan rhodium. ( Sastrohamidjojo, 2002). Katalis Raney nikel telah berhasil dicoba sebagai katalis pada optimasi proses hidrogenasi glukosa menjadi sorbitol (Ahmed et al., 2009), serta hidrogenasi katalitik fruktosa menjadi manitol (Toukoniitty et al., 2005). Penggunaan Raney nikel sebagai katalis dalam penelitian ini dinilai sebagai alternatif yang dapat digunakan. Raney nikel telah banyak digunakan pada sintesis senyawa organik karena dikenal sebagai katalis yang murah, stabil dan memiliki aktivitas katalik yang tinggi pada suhu kamar. Selain itu, pada tahap pengerjaannya campuran yang telah direfluks dapat langsung disaring dan hasil dapat langsung dianalisis. Peneliti akan mencoba untuk menkonversi menton, mentil asetat dan piperiton menjadi mentol dari minyak permen dementolized melalui hidrogenasi menggunakan katalis Raney nikel dan mencari kondisi optimum untuk menghasilkan kadar mentol yang tinggi. Variabel suhu dan jumlah katalis reaksinya divariasi dan dipilih yang memberi jumlah mentol tertinggi.

5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka masalah yang dapat dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah kadar mentol dapat meningkat pada proses hidrogenasi menggunakan katalis Raney nikel? 2. Bagaimana pengaruh suhu dan jumlah katalis pada proses hidrogenasi minyak permen menggunakan katalis Raney nikel? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai kondisi optimum berupa waktu dan jumlah katalis yang dibutuhkan untuk proses hidrogeasi minyak permen menggunakan katalis Raney nikel. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaaan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi bagi dunia sains dan memperkaya hasil-hasil penelitian. Selain itu juga dapat menjadi metode alternatif dalam mensintesis mentol baik dalam bidang pendidikan maupun industri.