PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PADA INDUSTRI KACA DI PT. XYZ

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI KEUNTUNGAN PEMBELIAN MANIK-MANIK DI C.V BURHANI SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN LINIER

OPTIMASI PRODUKSI INDUSTRI PERHIASAN EMAS di PT X DENGAN METODE LINEAR PROGRAMMING

MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

PERENCANAAN SISTEM PERSEDIAAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR UNTUK MENGURANGI BIAYA PERSEDIAAN PADA PT. UTOMO MOTOR DI SURABAYA

PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK PROSES PRODUKSI BUKU PAD DENGAN INTEGER PROGRAMMING

Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)

MINIMASI BIAYA PRODUKSI TEGEL MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINIER PROGRAMMING DI PERUSAHAAN TEGEL CV. PENATARAN BLITAR

OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK

Kata kunci: Analisis Pengendalian Persediaan, Metode Peramalan.

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER

PERANCANGAN SISTEM ALOKASI DAN PERENCANAAN PRODUKSI KEMAS BOTOL GELAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINIER PROGRAMMING

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN

Goal Programming untuk PeRencanaan Produksi Agregat dengan kendala sumber daya

Penentapan Perencanaan Produksi guna Menentukan Besaran Produksi yang Tepat pada PT Goodyear Indonesia Tbk

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK DENGAN SIKLUS HIDUP PENDEK (Studi Kasus Produk Portable Computer)

berhati-hati dalam melakukan perencanaan agar tidak terjadi kekosongan stok akan bahan baku dan produk jadi. Salah satu kesalahan perencanaan yang dil

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA RUNTUN WAKTU DENGAN METODE FEEDBACK CONTROL DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK.

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MELALUI PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCES PLANNING (MRP II) PADA PRODUK BET TENIS MEJA

PENERAPAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN

SILABUS MATA KULIAH. 1. Mendiskusikan siklus manufaktur 2. Mendiskusikan peran perencanaan dan pengendalian produksi

Perencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI TEH (Studi Kasus: PT Perkebunan Nusantara IV Pabrik Teh Bah Butong)

PENENTUAN POLA PEMOTONGAN PELAT LEMBARAN UNTUK MEMINIMALKAN PELAT SISA PADA PT. X DENGAN METODE INTEGER LINEAR PROGRAMMING

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI CAT DI PT. XYZ DENGAN METODE MIXED INTEGER PROGRAMMING

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

Jurnal Flywheel, Volume 2, Nomor 2, Desember 2009 ISSN :

APLIKASI SISTEM INFERENSI FUZZY METODE MAMDANI UNTUK PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI PAKAIAN DI CV CIPTA SARANA MANDIRI

UJIAN TUGAS AKHIR EKA NOVI NURHIDAYATI. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dibandingkan dengan metode konvensional yang diterapkan Fungiyaki.

Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia (1)

PENENTUAN METODE PERAMALAN SEBAGAI DASAR PENENTUAN TINGKAT KEBUTUHAN PERSEDIAAN PENGAMAN PADA PRODUK KARET REMAH SIR 20

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

INVENTORY CONTROL USING STATISTICS FORECASTING ON MANUFACTURE COMPANY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Model Inventory Perishable Material dengan Mempertimbangkan Faktor Kapasitas Gudang Penyimpanan Bahan Baku PT. So Good Food Manufacturing

ANALISIS STRATEGI TATA LETAK TERHADAP PRODUKTIVITAS OPERASIONAL PRODUKSI DAN INVENTORY CONTROL PADA PT.MEGATAMA PLASINDO

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X

OPTIMASI KINERJA BTS PADA JARINGAN RADIO SELULER GSM DENGAN METODE MULTIPLE RESPONSE SURFACE DI PT. INDOSAT

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V PENUTUP. 2. Hasil peramalan dengan menggunakan bantuan aplikasi ForecastX menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan.

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU RAKET

PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik

Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri

Rencana Produksi & Rencana Induk

1. Strategi bersaing yang digunakan oleh Merdeka Motor dalam menjual

PERENCANAAN AGREGAT PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA DENGAN METODE HEURISTIK DI PT CNM SOLOK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BERDASARKAN PENDEKATAN OPTIMASI PROGRAMA LINIER DI PERUSAHAAN SEPATU OLAH RAGA

SILABUS. : Perencanaan dan Pengendalian Produksi

PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

ABSTRAK Universitas Kristen Maranatha

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Optimasi Produksi Produk KDT di PT. XYZ Menggunakan Programa Dinamik

EVALUASI SIGNIFIKANSI METODE OPTIMASI DALAM MEMINIMUMKAN BIAYA PERENCANAAN PRODUKSI

Devie Oktarini 2)

DAFTAR PUSTAKA. Haksever, Cengiz, et all Service Management and Operations, Second Edition. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

APLIKASI THEORY OF CONSTRAINTS (TOC) DALAM UPAYA UNTUK MENGOPTIMALKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XYZ

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

ABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming.

PERENCANAAN AGREGAT HEURISTIK UNTUK PENENTUAN SUMBER DAYA YANG OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

OPTIMASI PRODUKSI UNTUK PRODUK PESANAN PADA PERUSAHAAN PESTISIDA MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING. Oleh: Rossy Susanti ( )

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya dunia bisnis dari waktu ke waktu mengakibatkan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

PERAMALAN PRODUKSI SARUNG TENUN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN DATA

PENGEMBANGAN SI STOK BARANG DENGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT. TOMAH JAYA ELEKTRIKAL)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

Perbaikan Rencana Produksi untuk Meminimasi Ongkos Overtime pada Proses Perakitan (Studi Kasus : PT. X)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Perkembangan bisnis dan industri sejalan dengan persaingan yang

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT. CENTRAL KARYA SENTOSA

ANALISIS PERENCANAAN PRODUKSI DISAGREGAT FAMILY DVD PADA PT XYZ

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

SIDANG TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE INTEGER PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PRODUKSI MAKE TO ORDER DENGAN MESIN PARALEL

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB 3 METODE PENELITIAN

Minggu 11: Perencanaan Kegiatan Produksi

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENENTUAN NILAI INVENTORY DENGAN INDEX INVENTORY TURN OVER (ITO) SEBAGAI STANDAR KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI) DI PT.

Transkripsi:

PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT PADA INDUSTRI KACA DI PT. XYZ 1 Martinus Harun Koentjoro, 2 Bobby Oedy P. Soepangkat, 3 Nurhadi Siswanto 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi 2 Dosen Magister Manajemen Teknologi email: martinus_h_koentjoro@yahoo.com ABSTRAK PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kaca yang selama ini menjalankan proses produksi tanpa melakukan perencanaan produksi agregat dengan benar. Kondisi saat penelitian ini dibuat adalah banyak kendala-kendala yang timbul pada saat proses produksi berjalan. Perencanaan produksi agregat mutlak diperlukan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan proses produksinya. Banyak metode perencanaan produksi agregat yang berkembang dewasa ini dengan berbagai keistimewaan serta karakteristik dalam pelaksanaannya. Salah satu metode yang bisa dipakai adalah metode mixed integer programming. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data produksi yang juga diasumsikan sebagai data permintaan produk di masa lalu untuk diolah dengan menggunakan peramalan deret berkala. Hasil peramalan tersebut selanjutnya dipakai sebagai dasar perhitungan perencanaan produksi agregat di PT. XYZ dengan menggunakan metode mixed integer programming untuk menghasilkan jadwal induk produksi serta meminimalkan biaya produksi yang ada. Hasil perhitungan total biaya untuk 6 bulan perencanaan adalah sebesar Rp. 5.949.095.000,-. Untuk tipe Gofin dikerjakan oleh sub kontrak, sedangkan 9 tipe lainnya tetap dikerjakan sendiri. Setelah dilakukan analisis sensitivitas dengan mengubah parameter permintaan produk sebesar 2% sampai 10%, dihasilkan analisa bahwa kenaikan biaya produksi secara persentase semakin rendah. Kata kunci: perencanaan produksi agregat, peramalan deret berkala, mixed integer programming, jadwal induk produksi. PENDAHULUAN Industri kaca merupakan salah satu bidang usaha yang masih mempunyai peluang sangat besar untuk berkembang di negara Indonesia pada khususnya dan juga di negara-negara lain di seluruh dunia. Industri kaca dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu industri yang menghasilkan raw glass dan industri yang menghasilkan final glass. Industri yang menghasilkan raw glass adalah industri yang memproduksi kaca dari biji kaca, pasir silica, dan komponen-komponen lain. Lembaran-lembaran kaca yang dihasilkan memiliki ukuran-ukuran standar maupun dalam ukuran cut size yang diinginkan oleh pengguna. Industri yang kedua adalah industri yang menghasilkan produk akhir. Produk akhir adalah lembaran-lembaran raw glass yang telah melalui proses potong sesuai dengan ukuran yang diminta oleh end user, juga telah melalui proses-proses pengerjaan baik itu gosok pada tepi kaca maupun tambahan proses pada permukaan kaca seperti proses grafir, penambahan kekuatan, pewarnaan, pelengkungan dan lain-lain. Kedua industri ini masih mempunyai peluang yang besar untuk terus berkembang mengingat semakin banyak end user yang menggunakan kaca dalam

proyek-proyek property, otomotif maupun produk-produk furniture. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri kaca. Berdasarkan produk yang dihasilkan, perusahaan ini memiliki dua departemen produksi. Departemen pertama adalah departemen yang menghasilkan produk kaca building, karoseri, dan kaca proyek. Departemen kedua adalah departemen yang menghasilkan kaca untuk keperluan industri terutama untuk pabrik furniture. PT.XYZ memiliki dua permasalahan pokok pada bagian produksi. Permasalahan pertama adalah adanya ketidaksesuaian antara jumlah produk yang dihasilkan dengan permintaan jumlah produk oleh pelanggan. Permasalahan kedua adalah persaingan harga di pasar yang semakin tajam sehingga diperlukan pemilihan produk tertentu yang dapat meningkatkan penjualan dan menekan biaya produksi. Pada pokok pembahasan kali ini akan dipilih faktor terbesar yaitu perencanaan produksi agregat dengan tujuan meminimalkan harga sampai pada titik terendah untuk bersaing dengan pabrikan lain. Selain itu juga menentukan jumlah kaca yang akan diproduksi dalam 6 bulan ke depan berdasarkan permintaan tahun 2005 dan konstrainkonstrain lain dengan tujuan meminimalkan biaya. Produk kaca pada PT. XYZ mempunyai jenis dan bentuk yang beraneka ragam. Total jenis produk mencapai jumlah lebih dari 100 tipe, sehingga pada penelitian ini dibatasi hanya pada 10 jenis produk yang memiliki output terbesar dengan tidak mengesampingan keuntungan yang dihasilkan masing-masing jenis produk. Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan produksi yang dapat memberikan alternatif-alternatif tentang jenis produk kaca yang harus diprioritaskan untuk diproduksi dengan biaya produksi yang minimal. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana rencana produksi agregat di PT. XYZ yang dapat meminimalkan total biaya produksi pada tahun 2006? Sesuai dengan perumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menentukan rencana produksi agregat kaca industri yang memberikan total biaya produksi minimum serta dapat memenuhi permintaaan konsumen. Agar pembahasan dalam penelititan ini dapat lebih terfokus, maka diperlukan batasan-batasan dan asumsi-asumsi sebagai berikut: Batasan Masalah: 1. Perencanaan dilakukan untuk periode mulai Juli sampai dengan Desember 2006. 2. Produk yang menjadi obyek penelititan tesis di PT. XYZ adalah produk kaca yang memiliki volume penjualan tertinggi. 3. Data produksi kaca yang diambil berdasarkan permintaan konsumen pada tahun 2005. 4. Selang waktu perencanaan adalah bulanan. 5. Biaya tetap tidak masuk dalam formulasi perencanaan produksi agregat. Asumsi Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data biaya pembelian raw glass yang digunakan adalah batas maksimum berdasarkan anggaran perusahaan. A-22-2

2. Kebutuhan raw glass selalu dapat dipenuhi oleh pemasok berdasarkan stok minimum. 3. Semua mesin bekerja secara normal. 4. Kapasitas produksi konstan setiap bulannya. 5. Setup mesin dilakukan pada setiap pergantian tipe produk 6. Tidak ada penambahan sumber daya selama waktu penelitian. 7. Waktu setup produk tidak tergantung pada proses setup produk sebelumnya. DATA PRODUKSI Data produksi untuk kaca yang dikerjakan akan dipilih 10 jenis berdasarkan atas tipe yang paling banyak diproduksi (Tabel 1), mengingat banyaknya model yang dikerjakan. Tabel 1 Data Produksi tahun 2005 Jumlah Produksi kaca (unit) Bulan Karma Sign Jvc Jvc Sign Jvc Bisel Dsn 08 29 07 12 34 05 Ginco Gofin 1 5500 13200 6200 10000 5500 2500 3500 1050 1200 0 2 12000 9550 5800 5000 5320 4500 3850 0 1325 580 3 1180 9300 6000 5500 5440 6000 3200 505 235 652 4 12800 7300 5940 5000 5600 6000 3400 2225 1442 750 5 14200 7750 5700 7500 5210 2500 3500 3750 1652 885 6 13500 7500 5820 5000 4300 3500 3400 3545 2354 825 7 14210 8100 6010 5500 5800 3000 3300 3285 105 954 8 14620 7500 5850 7500 5720 2600 4200 4300 1845 750 9 14700 9500 5650 4000 5680 8000 4500 1325 1320 725 10 15200 9250 2500 5500 2200 7500 4550 2585 1250 685 11 11300 8000 7500 5500 5900 7250 3700 0 1305 248 12 15620 10500 8500 5000 5850 7250 4600 3545 1050 561 Total 144830 107450 71470 71000 62520 60600 45700 26115 15083 7615 HASIL PERAMALAN Untuk memilih metode peramalan yang paling sesuai diantara metode yang telah dihitung, dipakai metode simpangan rata-rata harga mutlak (Mean Absolute Deviation) disingkat MAD (Hanke dan Arthur 1998). Dari hasil perhitungan MAD metode-metode tersebut, maka dipilih metode dengan nilai MAD terkecil. Setelah didapat metode yang paling sesuai, maka dapat ditentukan hasil peramalan produk. Tabel 2 menunjukkan hasil peramalan 10 produk untuk 6 bulan mendatang. Tabel 2 Hasil Peramalan Produk Bulan Karma08 Sign29 Jvc07 Bisel Jvc12 Dsn Sign34 Jvc05 Ginco Gofin Juli 17947 9291 5985 5594 5067 7336 4416 3229 1195 690 Aug 17635 8017 5871 7070 4945 6918 4613 3329 1491 612 Sep 17511 9555 6012 5086 4818 8550 4576 3031 1085 602 Okt 20198 9291 5985 5594 4958 8357 4706 3637 1195 690 Nov 19887 8017 5871 7070 4838 7939 4903 3737 1491 612 Des 19762 9555 6012 5086 4713 9571 4867 3439 1085 602 A-22-3

PERMODELAN SISTEM Tujuan penelitian ini adalah meminimalkan total biaya produksi. Dari formulasi perencanaan produksi agregat dengan metode mixed integer programming (Vollman dan Berry 1998), diambil variable-variabel keputusan serta parameter-parameter yang sesuai dengan permasalahan yang ada di PT. XYZ, yaitu i (jenis produk), j (jenis mesin yang digunakan), k (waktu kerja normal/lembur), l (mesin lama/baru), t (periode penelitian). Hasil dari formulasi tersebut adalah sebagai berikut: Minimasi Z = 10 6 9 2 1 9 2 2 Σ Σ (CIi. Invit + CSubi.Skit + Σ Σ Σ CPik. Xijklt + i=1 t=1 j=1 k=1 l=1 j=1 k=1 l=2 9 2 2 + Σ Σ Σ CSij. SXijklt) j=1 k=1 l=1 Σ Σ Σ CPik.Xijklt Dimana: CIi = biaya persediaan produk i CSubi = biaya sub kontrak produk i CPik = biaya produksi produk i pada jam kerja k CSij = biaya setup produk i pada mesin j Invit = jumlah persediaan produk i pada periode t Skit = jumlah produk i pada periode t untuk sub kontrak Xijklt = jumlah produk i pada mesin j pada jam kerja k pada status mesin l pada periode t PEMBATAS Ada beberapa batasan-batasan yang harus dipenuhi untuk mencapai fungsi tujuan yaitu: 1. Pembatas persediaan untuk t > 1 8 2 2 Skit + Invit-1 Invit + Σ Σ Σ Xijklt j=8 k=1 l=1 = Dit 2. Pembatas persediaan untuk t = 1 8 2 2 Skit + InvAwali Invit + Σ Σ Σ Xijklt 3. Pembatas setup mesin j=8 k=1 l=1 = Dit Xijklt Q. SXijklt 4. Kapasitas produksi jam kerja normal 10 10 Σ CTij. Xijklt i=1 i=1 JJN. FRjt Σ WSij. SXijklt A-22-4

5. Kapasitas produksi jam kerja lembur 10 10 Σ CTij. Xijklt i=1 i=1 JJL. FRjt Σ WSij. SXijklt 6. Urutan mesin Ximklt Xijklt = 0 7. Pembatas biner untuk setup: SXijklt = 0 atau 1 HASIL RUNNING PROGRAM Dari hasil running program yang sudah dilakukan, didapatkan hasil total biaya perencanaan produksi agregat untuk 6 bulan perencanaan adalah sebesar Rp.5.949.095.000,-. JADWAL INDUK PRODUKSI Dari hasil running program diatas maka dapat disusun Jadwal Induk Produksi kaca untuk 10 tipe produk terpilih,seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Jadwal Induk Produksi JENIS JUL AUG SEP OKT NOV DES KAR08 17947 17635 17511 20198 19887 19762 SIG29 9291 8017 9555 9291 8017 9555 JVC07 5985 5871 6012 5985 5871 6012 BISEL 5594 7070 5086 5594 7070 5086 JVC12 5067 4945 4818 4958 4838 4713 DSN 7336 6918 8550 8357 7939 9571 SIG34 4416 4613 4576 4706 4903 4867 JVC05 3229 3329 3031 3637 3737 3439 GINCO 1195 1491 1085 1195 1491 1085 GOFIN 690 612 602 690 612 602 ANALISA SENSITIVITAS Analisis yang dilakukan adalah dengan melakukan perubahan pada permintaan untuk 10 tipe produk terpilih, seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Perubahan tersebut adalah dengan mencoba melakukan penambahan terhadap permintaan produk yang ada pada saat ini, dengan harapan akan diperoleh total biaya produksi yang minimal. A-22-5

Skenario Setelah penambahan permintaan(%) Tabel 4 Analisa Sensitivitas Objective Value (Rp) Persentase Penambahan Fungsi Obyektif 1 2% 6066843000.00 1.98% 2 4% 6184573000.00 1.94% 3 6% 6302233000.00 1.90% 4 8% 6419990000.00 1.87% 5 10% 6537918000.00 1.84% Jika dilihat dari persentase kenaikan, maka terlihat semakin tinggi penambahan permintaan akan menyebabkan persentase yang semakin rendah terhadap kenaikan biaya produksi. KESIMPULAN Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan kecenderungannya, peramalan permintaan untuk produk kaca terbagi menjadi 3 golongan, yaitu: - Cenderung naik : Karma08, DSN, Sign34, JVC05. - Cenderung konstan : Sign29, JVC07, Bisel, Ginco, Gofin. - Cenderung turun : JVC12. 2. Bila terjadi penambahan permintaan keseluruhan produk kaca sebesar 2% sampai dengan 10%, dapat dilihat bahwa semakin tinggi permintaan, maka biaya produksi juga semakin meningkat, namun dengan peningkatan persentase yang semakin kecil. 3. Hasil optimasi biaya menetapkan bahwa produk Gofin tidak dikerjakan sendiri, tetapi di sub kontrakkan. Dengan demikian, order-order yang lain dapat dikerjakan sendiri sesuai dengan jumlah permintaan. SARAN Saran yang diberikan, baik terhadap sistem yang diamati maupun untuk penelitian selanjutnya adalah sebaiknya dilakukan peramalan dan permodelan tersendiri untuk keseluruhan jenis produk yang produksinya melalui mesin-mesin yang mempunyai cycle time yang panjang. DAFTAR PUSTAKA Chase, R.B., Aquilano, N.J., and Jacobs, F.R. 1998. Production and Operations Management Manufacturing and Services. Eight Edition. Irwin/McGraw Hill, Boston. Gasperz, Vincent., 2001, Production Planning and Inventory Control, Edisi Revisi, PT. Gramedia Pustaka Tama. Hanke, John, E., and Arthur, G. 1998. Business Forecasting. Sixth Edition. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey. Makridakis, Sypros., Wheelwright, Steven., McGee, Victor., 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan, Edisi Revisi, terjemahan Ir. Hari Suminto, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Vollman, T.E., Berry, W.L., and Whyback, D.C., 1998. Manufacturing Planning and Control System, Second Edition, Irwin Homewood, Illinois. A-22-6