BAB I PENDAHULUAN. sebab merupakan hasil ciptaan manusia (Faruk, 2012:77). Lukens (2003:9)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang dipandang lebih luas pengertiannya daripada karya fiksi.

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1990: 11). Selain kata sastra, dalam KBBI juga ada kata susastra (tambah awalan

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. khas, dan menuntut pembaca yang khas pula. Lukens (via Nurgiyantoro, 2010 b:3)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide, semangat, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

BAB I PENDAHULUAN. (Goldman via Faruk, 1994:79). Sebagaimana juga disampaikan oleh Lukens

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK...

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN. Alif - - Jim J Je ح. Dal D De Żal Ż Zet dengan titik di atas. Sin S Es. Syin Sy Es dan ye

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakannya. Hasil kreasi yang orisinil tersebut adalah karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Quinn mengatakan (via Sarumpaet, 2010:1) sastra adalah Tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang berada dalam

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

STRATEGI BANK BRISYARIAH CABANG BANJARMASIN DALAM MEMPEROLEH NASABAH PRODUK TABUNGAN HAJI

PEDOMAN TRANSLITERASI

Daftar Tabel... Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia... Latar Belakang Masalah... Batasan Masalah Penelitian...

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

PELAKSANAAN PEMBINAAN AKHLAK DI PANTI ASUHAN YATIM PUTERI AISYIYAH CABANG KOTTA BARAT MANAHAN BANJARSARI SURAKARTA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya. Di satu pihak,

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Tempat/Tgl. Lahir : Amuntai, 19 Juli 1981

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kumpulan isyarat yang digunakan oleh orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. dilukiskan dalam karya sastra merupakan masalah-masalah yang ada di. lingkungan kehidupan pengarangnya sebagai anggota masyarakat

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN AKHLAK DI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

Halaman Motto... v Halaman Persembahan... vi

S K R I P S I. Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Fakultas Syariah Jurusan Siyasah Jinayah SURABAYA

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

Abstrak. Kata kunci: Kurs Rupiah, BI Rate, JII, LQ45.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... SURAT PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBNG... PENGESAHAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR...

MINAT PEDAGANG DI DESA CEMPAKA MULIA BARAT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR UNTUK MEMBELI MESIN EDC(ELECTRONIC DATA CAPTURE)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gela Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi

ARAB-LATIN. A. KONSONAN TUNGGAL Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan. Bâ' B - ت. Tâ' T - ث. Jim J - ح. Khâ Kh - د. Dâl D - ذ. Râ' R - ز.

TRANSLITERASI ARAB LATIN.

PERAN PIMPINAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI DI SMK ROUDLOTUL MUBTADIIN BALEKAMBANG KECAMATAN NALUMSARI KABUPATEN JEPARA

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN

PENGARUH POLA ASUH DEMOKRATIS ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ṢALAT FARḌU PESERTA DIDIK KELAS X SMK ISLAM PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI SISWA BAB THAHARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE PAIRS CHECK

DAFTAR ISI. Halaman SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... MOTTO... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERSEMBAHAN...

PERNYATAAN KEASLIAN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya: : Novianti AsiyahNingrum Solikha. : Mekanisme Fundraising Dana Zakat, Infaq Dan

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM BISNIS PERIKLANAN ADSENSECAMP

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan... Halaman Persembahan... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Motto...

PERSEPSI KARYAWAN PT. BANK BNI SYARIAH DAN PT. BANK BRI SYARIAH TERHADAP MUTU MAHASISWA PERBANKAN SYARIAH IAIN ANTASARI BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi jiwa pengarang dalam mengilustrasikan kehidupan imajinatifnya (Wellek

TINJAUAN MASLAHAT TERHADAP DISPENSASI NIKAH MENURUT HAKIM PENGADILAN AGAMA SEMARANG. SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. (Endraswara, 2003:49). Menurut Junus, (1990:1) sastra adalah bentuk. Sastra

STRATEGI PENGELOLAAN USAHA FOTOKOPI CAHAYA DI BANJARMASIN SKRIPSI OLEH NURUL AIDA

( Word to PDF Converter - Unregistered )

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. PANDUAN TRANSLITERASI... iv. ABSTRAK...

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1436 H

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. isi dan ungkapannya (KBBI, 2011:1001).Sastra adalah ungkapan pribadi manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sarana cerita. Fakta cerita meliputi tokoh dan penokohan, alur, dan latar,

PENYELESAIAN HUKUM KASUS RUMAH TANGGA SUAMI YANG MAFQUD DI KECAMATAN BANJARMASIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mempergunakan medium bahasa (Pradopo, 2010: ), sedangkan bahasa

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN DRILL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS MATERI QOLQOLAH KELAS VIII SEMESTER I

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP POLA KERJASAMA PEMBUATAN BATU BATA DI DESA GEMEKAN MOJOKERTO SKRIPSI

PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN GADAI SAWAH DALAM MASYARAKAT DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN KOTA BANJARMASIN)

BAB I PENDAHULUAN. menghayati pengalaman hidup manusia sewajarnya. Memahami sebuah karya

ABSTRAK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan anak usia 0-10 tahun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Arab, sastra disebut adab. Istilah adab mempunyai arti lain

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

UPAYA SOSIALISASI PERBANKAN SYARIAH DI KOTA BANJARBARU

BUAH-BUAHAN DALAM AL-QUR AN (KAJIAN TEMATIK)

IJTIHAD DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBARUAN PEMIKIRAN HUKUM ISLAM (Studi atas Pemikiran Syāh Walî Allāh Ad-Dihlawî 1114 H/ 1703 M 1176 H/ 1762 M)

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN DI AL WUSTHO ISLAMIC DIGITAL BOARDING COLLEGE CEMANI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memiliki sifat-sifat yang abadi dengan

STUDI ANALISIS KONSEP MUNÂSABAH ANTAR AYAT

PENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP KESADARAN RELIGIUS SISWA DI MTs. DARUN NAJAH NGEMPLAK KIDUL MARGOYOSO PATI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ANALISIS TERHADAP PENYALURAN DANA ZAKAT GURU DAN PEGAWAI OLEH LZIS ASSALAAM SURAKARTA (Studi Kasus di LZIS Assalaam Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 2010:11). Melalui bahasa, manusia bisa menyampaikan ide dan keinginannya.

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA ALQUR AN PADA SISWA KELAS X SMK

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI SYIRKAH di RENTAL PLAY STATION di DESA MLORAH KEC. REJOSO KAB. NGANJUK SKRIPSI. Oleh : ACHMAD ARDANI

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH (STUDI KASUS BPRS BANGUN DRAJAT WARGA YOGYAKARTA)

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BMT UGT SIDOGIRI SE-SURABAYA

PENERAPAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING

PERANAN USAHA PERKEBUNAN NANAS UNTUK MENUNJANG PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI TAMBAN SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah objek manusiawi, fakta kemanusiaan, atau fakta kultural, sebab merupakan hasil ciptaan manusia (Faruk, 2012:77). Lukens (2003:9) mengemukakan bahwa sastra menawarkan dua hal utama, yaitu kesenangan dan pemahaman. Sastra hadir kepada pembaca pertama-tama adalah memberikan hiburan, hiburan yang menyenangkan. Sastra menampilkan cerita yang menarik, mengajak pembaca untuk memanjakan fantasi, membawa pembaca ke suatu alur kehidupan yang penuh daya suspense, daya yang menarik hati pembaca untuk ingin tahu dan merasa terikat karennya, mempermainkan emosi pembaca sehingga ikut larut ke dalam arus cerita, dan kesemuanya itu dikemas dalam bahasa yang juga tidak kalah menarik. Dalam sastra dikenal berbagai macam genre. Salah satu genre yang ada adalah genre sastra anak.sastra anak adalah sastra buku-buku bacaan yang sengaja ditulis untuk dikonsumsikan kepada anak, buku-buku yang isi kandungannya sesuai dengan minat dan dunia anak, sesuai dengan minat dan dunia anak, sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak, dan buku-buku yang dapat memuaskan anak. Anak yang dimaksud dalam sastra anak itu adalah orang yang

berusia 0 tahun sampai sekitar 12 atau 13 tahun, atau anak yang sudah masuk dalam masa remaja awal (Nurgiyantoro 2010 a:10,12). Genre sastra anak adalah cerita fiksi. Karakteristik cerita fiksi mencerminkan unsur-unsur fiksi yang membangunnya, baik yang tergolong isi (apa yang ingin diungkapkan) maupun unsur bentuk (bagaimana cara mengembangkannya). Kedua unsur ini haruslah jalin menjalin untuk menghadirkan sebuah cerita yang mengambil perhatian dan pusat pengisahan dari kaca mata anak.unsur-unsur intrinsik cerita anak adalah unsur-unsur yang secara langsung berada di dalam, menjadi bagian, dan ikut membentuk eksistensi cerita yang bersangkutan (Nurgiyantoro 2010 a:220-221). Karya sastra anak memiliki struktur berupa unsur-unsur intrinsik yang sama dengan sastra dewasa. Namun perbedaannya adalah dalam penggunaan bahasa lebih lugas, tidak memiliki cerita yang kompleks karena keterbatasan pengalaman anak dan ceritanya mudah diimajinasikan oleh anak (Nurgiyantoro 2010 a:9). Cerita anak yang berjudul al-akhawātu aṡ-ṡalāṡu karya Ādil al-gaḍbān merupakan cerita fiksi yang mudah dipahami oleh anak. Cerita yang terdiri dari empat puluh enam halaman ini merupakan struktur yang dibangun oleh unsur-unsur intrinsik. Oleh karena itu, cerita al-akhawātu aṡ-ṡalāṡu karya Ādil al-gaḍbān dapat dianalisis menggunakan teori struktural sehingga diketahui unsur-unsur intrinsik serta keterkaitan antarunsurnya. 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana unsur-unsur intrinsik yang membangun cerita anak al-akhawātu aṡ-ṡalāṡu karya Ādil al-gaḍbān dan keterkaitan antarunsur intrinsik dalam cerita tersebut. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik yang membangun dalam cerita al-akhawātu aṡ-ṡalāṡu karya Ādil al-gaḍbān dan keterkaitan antarunsur intrinsik dalam cerita tersebut. 1.4 Tinjauan Pustaka Penelitian dengan menggunakan metode struktural sudah sering dilakukan, namun sejauh pegamatan penulis penelitian mengenai sastra anak baru dilakukan oleh Mustamin (2007) dalam skripsinya Cerita Anak al-bintu wal-asad karya Muhammad Aṭiyah Al-Ibrāsyī: Analisis Struktural menyimpulkan bahwa unsurunsur yang terdapat dalam cerita tersebut adalah tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang. Tema dalam cerita tersebut adalah tentang cinta sejati yang memerlukan pengorbanan yang besar. Dengan rasa cinta dan kasih sayang yang dalam, maka seseorang akan rela berkorban apa saja sesuai dengan kemampuannya demi membahagiakan orang-orang yang dikasihinya. Tokoh utama pada cerita tersebut adalah sang putri. Alur yang digunakan mampu menunjukkan jati diri semua kehidupan para tokoh sehingga sampai kepada klimaks dan mampu menggambarkan

tentang tokoh-tokoh yang ada dalam cerita. Latar yang digunakan adalah daerah di sekitar Laut Merah. Putri (2012) dalam skripsinya Unsur-unsur Intrinsik Cerita Anak Al-Aranib Wa Bi ru Al-Maa karya Asyihab Sultan: Analisis Struktural menyimpulkan bahwa unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita tersebut adalah tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang. Tema dalam cerita tersebut adalah persaudaraan akan membuahkan rasa kepedulian untuk menolong saudaranya yang mengalami kesulitan tanpa mempedulikan perlakuan di masa lalu. Tokoh utamanya adalah seekor kelinci putih dan beberapa tokoh lain. Alur yang digunakan dalam cerita tersebut adalah alur yang dapat menggambarkan keseluruhan isi cerita. Latar yang digunakan adalah latar tempat dan latar waktu. Latar tempat yang digunakan adalah sebuah dunia khayalan tempat hidupnya para kelinci dan binatang lainnya yang tidak ada di dalam kenyataan.adapun latar waktu yang digunakan adalah malam hari dan pagi hari. Sari (2013) dalam skripsinya Unsur-unsur Intrinsik Cerita Anak Ar-Ra i Asy-Syuja karya Muhammad Aṭiyyah Al-Ibrasyī: Analisis Struktural menyimpulkan bahwa ada beberapa tokoh yaitu tokoh utama protagonist, tokoh tambahan protagonist dan tokoh tambahan antagonis. Alur yang digunakan dalam cerita anak tersebut adalah pola alur progresif (linear kronologis). Latar pada cerita tersebut menggunakan latar netral yaitu latar pada tempat di suatu negara yang dipimpin oleh seorang raja. Adapun moral dan tema yang terdapat adalah bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut

pandang orang ketiga mahatahu.stile dan nada yang digunakan adalah stile sederhana dengan nada parodial yang umumnya memang digunakan dalam karya sastra anak. Hubungan antarunsurnya sangat erat dan saling mendukung. Vauzi (2014) dalam skripsinya Unsur-unsur Intrinsik Cerita Anak Aṭfāl al- Gābah karya Muhammad Aṭiyyah al-ibrasyī: Analisis Struktural Robert Stanton menyimpulkan bahwa terdapat beberapa tokoh, yaitu tokoh utama protagonis, tokoh tambahan protagonist dan tokoh tambahan antagonis. Alur yang digunakan dalam cerita tersebut adalah alur progresif (linear-kronologis) sehingga lebih mudah dipahami oleh anak-anak. Latar yang digunakan adalah latar netral. Moral dan tema yang terdapat adalah saling menyayangi dalam keluarga akan mengantarkan pada kebahagiaan bersama. Sudut pandang pada cerita anak ini menggunakan sudut pandang orang ketiga mahatahu.stile dan nada yang digunakan adalah stile yang sederhana dengan nada parodial yang pada umumnya memang digunakan dalam sastra anak. Luthfiati (2015) dalam skripsinya Unsur-unsur Intrinsik Cerita Anak Al- Amīratu Wa ṡ-ṡu bānu Karya Muhammad Atiyyah Al-Ibrasyī: Analisis Struktural Robert Stanton menyimpulkan bahwa terdapat dua tokoh yaitu tokoh utama dan beberapa tokoh tambahan. Alur yang digunakan dalam cerita ini adalah alur progresif dan padat. Latar yang digunakan yaitu latar tempat dan waktu, namun latar yang digunakan bersifat netral sehingga tidak begitu menonjol. Tema yang terdapat pada cerita ini adalah cinta yang tulus seseorang dapat dilihat dari ketaatan, kesetiaan, dan pengorbanan untuk orang yang dicintainya. Adapun sudut pandang yang digunakan

dalam cerita ini adalah orang ketiga tidak terbatas. Tema cerita anak tersebut juga didukung oleh gaya dan tone dengan struktur kalimat yang sederhana serta tidak terdapat bahasa retorika yang menggunakan ungkapan kiasan yang sulit dipahami oleh anak. Berdasarkan tinjauan pustaka maka penelitian mengenai unsur-unsur intrinsik dalam cerita anak al-akhawātu aṡ-ṡalāṡu karya Ādil al-gaḍbān layak untuk dilakukan penelitian sebagai penambah khazanah penelitian dalam bidang sastra anak. 1.5 Landasan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian cerita anak al-akhawātu aṡ- Ṡalāṡu karya Ādil al-gaḍbān adalah analisis struktural. Secara definitif strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur, yaitu struktur itu sendiri, dengan mekanisme antarhubungannya, di satu pihak antarhubungan unsur yang satu dengan unsur lainnya, di pihak lain hubungan antar unsur dengan totalitasnya. Secara etimologis, struktur berasal dari kata structura (Latin), berarti bentuk, bangunan, sedangkan sistem berasal dari kata systema (Latin), berarti cara (Ratna, 2011:91). Adapun unsur intrinsik menurut Nurgiyantoro (2010, a:221) terdiri dari tokoh dan penokohan, alur cerita, latar, tema, moral, sudut pandang, stile dan nada serta judul. Menurut Farhud, Sadzili wa Asdiqā uhu (dalam Sangidu, 2009:9) unsur-unsur intrinsik prosa Arab meliputi al-hikāyah (cerita), asy-syakhsiyyat (penokohan), alhabkah (alur), az-zamān wal-makān (latar waktu dan tempat), dan al-fikrah (ide, gagasan). Sementara itu menurut Stanton (2007:20) struktur dalam karya sastra

terbagi menjadi tiga unsur, yaitu fakta cerita, tema, dan sarana-sarana sastra. Dalam penelitian ini teori yang digunakan yaitu teori struktural Robert Stanton dalam bukunya Teori Fiksi Robert Stanton (2007). Fakta cerita merupakan elemen-elemen yang berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita yang terdiri dari karakter, alur, dan latar. Apabila dirangkum menjadi satu, ketiga elemen ini disebut struktur faktual atau tingkatan faktual cerita (Stanton, 2007:22). Karakter biasanya dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama, karakter merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita. Konteks kedua, karakter merujuk pada percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi dan prinsip moral dari individu-individu tersebut (Stanton, 2007:33). Adapun tokoh menurut Nurgiyantoro (2010 a:222) adalah adalah pelaku yang yang menjadi fokus perhatian baik karena pelukisan fisik maupun karakter yang disandangnya baik mencerminkan tokoh realistik maupun tidak dalam sebuah peristiwa. Menurut Stanton (2007:26) alur merupakan rangkaian peristiwaperistiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terhubung secara kasual saja. Peristiwa kasual merupakan peristiwa yang menjadi dampak dari peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena berpengaruh pada keseluruhan karya. Adapun latar menurut Stanton (2007:35) merupakan lingkungan yang melingkupi sebuah peristiwa dalam cerita, semesta yang berinteraksi dengan peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Tema adalah makna penting dalam sebuah cerita (Stanton, 2007:7). Tema merupakan aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia;

sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu diingat (Stanton, 2007:36). Adapun tema menurut Nurgiyantoro (2010 a:261) merupakan gagasan utama atau makna utama cerita. Makna cerita secara keseluruhan dapat ditemukan pada tema. Dalam menemukan sebuah tema tidaklah mudah karena tema dapat diungkapkan secara eksplisit dan adakalanya juga diungkapkan secara implisit Sarana-sarana sastra adalah metode (pengarang) memilih dan menyusun detail cerita agar tercapai pola-pola yang bermakna (Stanton, 2007:46). Sarana-sarana sastra terdiri atas judul, sudut pandang, gaya bahasa dan nada, simbolisme, dan ironi (Stanton, 2007:46-71). Judul selalu relevan terhadap karya yang diampunya sehingga keduanya membentuk satu kesatuan (Stanton, 2007:51). Judul adalah hal utama yang lazimnya dibaca oleh pembaca.dalam pemberian judul juga harus diperhatikan apakah judul tersebut memiliki keterkaitan dengan isi cerita (Nurgiyantoro, 2010:282). Stanton (2007:53) mengungkapkan bahwa sudut pandang terbagi menjadi empat tipe yaitu orang pertama utama, orang pertama sampingan, orang ketiga terbatas, dan orang ketiga tidak terbatas. Menurut Stanton (2007:61) gaya adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa, sedangkan tone adalah sikap emosional pengarang yang ditampilkan dalam cerita. Simbolisme adalah detail-detail konkret dan faktual dan memiliki kemampuan untuk memunculkan gagasan dan emosi dalam pikiran pembaca. Adapun ironi adalah cara untuk menunjukkan bahwa sesuatu berlawanan dengan apa yang telah diduga sebelumnya.

1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode struktural. Prinsip analisis struktural adalah membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semendetail, dan semendalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh (Teeuw, 2003:112). Dengan demikian, pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antarunsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan (Nurgiyantoro, 2010 a:37). Penelitian ini mengungkapkan dan mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang menyusun cerita anak al-akhawātu aṡ-ṡalāṡu. Unsur-unsur intrinsik pada cerita anak al-akhawātu aṡ-ṡalāṡu karya Ādil al-gaḍbān yang akan diteliti adalah faktafakta cerita dan sarana-sarana sastra. Elemen fakta-fakta cerita terdiri dari karakter, alur, latar, dan tema. Adapun sarana-sarana sastra terdiri dari sudut pandang, gaya dan tone serta judul. Selanjutnya, mencari keterkitan antarunsur yang menyusun cerita anak tersebut untuk mendapatkan suatu kesatuan makna yang utuh dari unsurunsur tersebut. 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi empat bab. Bab I berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, sistematika penulisan, dan pedoman transliterasi Arab-Latin. Bab II berisi sinopsis cerita anak al-akhawātu aṡ- Ṡalāṡu. Bab III berisi tentang analisis struktural, yaitu unsur-unsur intrinsik dan

keterkaitan hubungan antarunsur cerita yang berisi tokoh dan penokohan, alur cerita, latar, tema, moral, sudut pandang, stile dan nada serta judul. Bab IV berisi kesimpulan. 1. 8 Pedoman Transliterasi Arab-Latin Pedoman transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini berdasarkan pada transliterasi berdasarkan SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 tahun 1987 dan 0543 b/u/1987. 1. Konsonan Konsonan bahasa Arab dilambangkan dengan h}arf hija`iyyah atau disebut huruf Arab. Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian yang lain dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut huruf konsonan bahasa Arab pada tabel. No Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan 1 ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan 2 ب Ba B Be 3 ت Ta T Te 4 ث Ṡa Ṡ Es dengan titik diatasnya 5 ج Jim J Je 6 ح Ḥa Ḥ Ha dengan titik dibawahnya 7 خ Kha Kh Huruf ka dan ha 8 د Dal D De 9 ذ Żal Ż Zet dengan titik diatasnya 10 ر Ra R Er

No Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan 11 ز Za Z Zet Sin S Es س 12 Syin Sy Es dan ye ش 13 Ṣad Ṣ Es dengan titik dibawahnya ص 14 Ḍad Ḍ De dengan titik dibawahnya ض 15 Ṭa Ṭ Te dengan titik dibawahnya ط 16 Ẓa Ẓ Zet dengan titik dibawahnya ظ 17 atas) ain Koma terbalik (di ع 18 Gain G Ge غ 19 Fa F Ef ف 20 Qaf Q Qi ق 21 Kaf K Ka ك 22 Lam L El ل 23 Mim M Em م 24 Nun N En ن 25 Wawu W We و 26 Ha H Ha ه 27 Hamzah ` Apostrof condong ke kiri ء 28 Ya Y Ye ي 29 2. Vokal Vokal dalam bahasa Arab terdiri atas vokal tunggal, vokal rangkap, dan vokal panjang.penulisan ketiga vokal sebagai berikut. Vokal tunggal Vokal Rangkap Vokal Panjang ي Tanda Huruf Tanda Huruf Tanda Huruf A ي Ai ى ا Ā I و Au Ī

_ U ي Ū Contoh: :żukira ا : qāla ب ي ت :baitun 3. Ta>`Marbu>t}ah Transliterasi untuk ta>` marbūṭahada dua, yaitu transliterasi ta>` marbūṭah hidup atau mendapat harakat fatḥah, kasrah, dan ḍammah, transliterasinya adalah /t/ dan ta>` marbūṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang alserta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta>` marbūṭah itu ditransliterasikan dengan /h/. ي و ا ط ا Contoh: : rauḍah al-aṭfāl / rauḍatul-aṭfāl 4. Syaddah (Tasydīd) Syaddah atau tasydid dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda. Tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah tersebut. ب ن Contoh ::rabbanā 5. Kata sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu dua. ". Akan tetapi, dalam transliterasi ini, kata sandang dibedakan menjadi ا " Pertama, kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang

langsung mengikuti kata sandang tersebut. Kedua, kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan huruf aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya. Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang. Contoh: : ar-rajulu ا : al-qalamu ال 6. Hamzah Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof jika terletak di tengah atau di akhir kata. Apabila terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: : qara`a ب 7. Penulisan kata Pada dasarnya setiap kata, baik fi l, ism, maupun ḥarf ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. ا ا ي Contoh: :Wa innallāha lahuwa khairu ar-rāziqīna و ا ي ب 8. Huruf kapital Wa innallāha lahuwa khairur-rāziqīna

Meskipun dalam tulisan Arab tidak dikenal huruf kapital, tetapi dalam transliterasinya huruf kapital digunakan sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Diantaranya adalah huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang dituliskan dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. ي تا Contoh: :Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l و ت Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh: ي ت :Nasrun minallāhi wa fatḥun qarīb ي ت ا و ب ي ت