HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

MOTIVASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TATA HIDANG DI JURUSAN PKK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MANADO

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

HAYATI

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

E-JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh : RUSPA DINA

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA, LINGKUNGAN SEKOLAH, DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIAK HULU

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS X IIS DI SMAN 3 KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

PENGARUH MOTIVASI, FASILITAS DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA N 1 BAYANG E-JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TILATANG KAMANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA (EFFECT ON STUDENT MOTIVATION TO LEARN MATHEMATICS ACHIEVEMENT OF STUDENT)

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

Abstract

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TEKNIK PERMAINAN SUCKER BALL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI SOS SMA NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONSSTUDENT HAVETERHADAP HASIL BELAJAR SISWAKELAS XI IPS SMAN 1KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Jurnal Siliwangi Vol. 3. No.1, 2017 ISSN Seri Pendidikan

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

KONTRIBUSI KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS VIII MTsN 01 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

JURNAL. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) DESI RATNA SARI

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMPN I PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

DINA FITMILINA A1A110053

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

ANALISIS MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH HILIR

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

FAKTOR EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI I TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT JURNAL

HUBUNGAN MOTIVASI PEMBELAJARAN OLEH GURU KELAS TERHADAP NILAI RAPORT SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI. Sogi Hermanto

E-JURNAL. Oleh : AFIFATUL MUSRIFA

KATA PENGANTAR..iii. DAFTAR ISI vii. DAFTAR TABEL DAN BAGAN...xii. DAFTAR LAMPIRAN xiii Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah 10

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN F ASILITAS PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH)

Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK SMP di Kota Padang

*

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PESISIR SELATAN. Cici Syafri Wenty Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR TERHADAPA HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR BANGUNAN SISWA SMK NEGERI 2 SOLOK

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

E-JURNAL. Oleh : ERIK NOVRIZAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

Transkripsi:

MENARA Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR Citra Ayu, M. Pd Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan PMIPA, STKIP Ahlussunnah Bukittinggi citraayubrilliant@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian yang dilakukan di SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah datar ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika akan berakibat pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Siswa tidak bersemangat untuk belajar matematika, dalam artian tidak tertarik untuk bertanya atau membahas pelajaran, baik yang sedang dipelajari di sekolah maupun dari tugas rumah yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua gejala atau lebih. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar dengan jumlah populasi sebanyak 26 orang siswa. Instrument penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah dengan menggunakan angket (kuesioner) dalam bentuk pilihan ganda. Pengolahan data dilakukan dengan analisis korelasi spearman. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (X) dan hasil belajar (Y). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar yaitu sebesar 14,07%. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Hasil Belajar Matematika ABSTRAC This research was done at Senior High School (SMA) N I X Koto Kabupaten tanah Datara and was background by the low motivation as students in Mathematic learning process. The low motivation of students in studying Mathematic will cause low result of their study. The students do not have spirit to study mathematic, it means they are not interested in asking or discussing the topic whether the topic which is being studied at school or the assighment whis will be done at home. This research is to know whether there is correlation between motivation and students result of studying mathematic for the class XI IA at SMA N I X Koto Kabupaten Tanah Datar. This research is correlational which purposes to see the correlation between two tendencies or more. The subjects in this research were students of class XI IA at SMA N I X Koto Kabupaten Tanah Datar, the number of population is 26 students. The research instruments used get data are questionaire in the form of objective and documents. The data processing was done by Spearman Correlation annalysis. The variable researched are Motivation of studying (X) and Result of studying (Y). Based on the result of data annalysis, it can be concluded that the correlation between students motivation of studying and result of studying mathematic for students class XI IA SMA N I X Koto Kabupaten Tanah Datar is 14.07 % Key Word : Motivation os Studying, Result of Studying Mathematic PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini menuntut tersedianya sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Salah satu upaya ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 1

Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 MENARA Ilmu untuk menyediakan sumber daya manusia yang demikian adalah melalui jalur pendidikan. Melalui pendidikan manusia menerima dan melakukan perubahan sehingga tingkah lakunya berkembang sebagai proses pembentukan kepribadian, oleh karenanya pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang tersusun secara sistematis dan terstruktur pada terbentuknya kepribadian siswa. Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, sehingga perlu diberikan kepada siswa dimulai dari jenjang pendidikan dasar. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (2007:10) bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta berkemampuan bekerjasama. Pendidikan berarti menyangkut proses pembelajaran dan semua faktor yang mempengaruhinya. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran adalah motivasi belajar. Motivasi merupakan aspek yang sangat penting dalam proses pembelajaran, sebab motivasi dapat memberikan semangat terhadap seorang siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal ini dapat diasumsikan bahwa dalam belajar seorang siswa harus diberi motivasi dengan berbagai cara agar tujuan dalam pembelajaran tersebut dapat dicapai. Sardiman (2012: 75) menyatakan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai. Artinya, siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran, seorang guru haruslah dapat memperhatikan siswanya, sehingga dirinya dapat memberikan motivasi terhadap siswanya dalam usaha untuk membantu mengembangkan dirinya. Mata pelajaran matematika pada umumnya tidak disukai dan ditakuti karena dianggap sukar oleh siswa, sehingga hal ini dapat mempengaruhi perkembangan belajar matematika siswa dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Kesulitan belajar matematika terutama disebabkan oleh sifat khusus dari matematika yang memiliki obyek abstrak. Pembelajaran matematika yang berjalan saat ini cenderung ditujukan pada keterampilan siswa mengerjakan dan menyelesaikan soal-soal matematika. Banyak siswa secara individual kurang memahami konsep matematika, sehingga siswa kurang termotivasi terhadap pembelajaran matematika. Sekarang ini masih banyak ditemui siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar matematika, terutama disekolah. Siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar matematika salah satunya dipengaruhi oleh strategi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran yang bersifat monoton. Rendahnya motivasi belajar matematika siswa akan berakibat pada rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar matematika yang diharapkan adalah hasil belajar yang mencapai ketuntasan belajar matematika. Siswa dikatakan tuntas belajar matematika apabila hasil belajar matematika siswa tersebut telah mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah (Depdiknas, 2006). Hal inilah yang sering terjadi di sekolah-sekolah, khususnya di SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Memotivasi belajar penting artinya dalam proses pembelajaran karena fungsinya mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar. Motivasi adalah prasyarat dalam pembelajaran, tanpa motivasi hasil belajar yang dicapai tidak akan optimal dan motivasi sendiri merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri sendiri atau ditimbulkan oleh lingkungan sekitar. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran. Keberhasilan belajar seseorang tidak lepas dari motivasi orang yang bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi belajar merupakan factor yang sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang. Motivasi merupakan factor-faktor penggerak maupun dorongan yang dapat memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia atau individu. 2 LPPM UMSB ISSN 1693-2617

MENARA Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 Motivasi belajar adalah proses yang memberikan semangat belajar, arah dan kegigihan prilaku terhadap mata pelajaran. Mc. Donald dalam Sardiman (2012:73) mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dalam munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dengan adanya motivasi akan dapat meningkatkan, memperkuat, dan mengarahkan proses belajarnya sehingga akan diperoleh keefektifan belajar lainnya. Fungsi motivasi belajar menurut Sardiman (2012:84) ada tiga, yaitu : (1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi, tidak akan timbul suatu perbuatan, seperti belajar (2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya, motivasi mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (3) motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan. Adapun jenis dari motivasi ada dua yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, misalnya dari lingkungan keluarga, masyarakat, guru, orang tua, teman, dll. Pandangan atau persepsi dari masyarakat terhadap matematika bahwa matematika itu sulit juga berdampak pada motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika. Pengalaman pembelajaran matematika dari jenjang sebelumnya juga sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa. Siswa tidak akan termotivasi jika pembelajaran matematika dalam jenjang sebelumnya tidak berjalan dengan baik Siswa yang termotivasi dapat dilihat dari cirri-ciri siswa tersebut. Adapun cirri-ciri siswa yang memiliki motivasi dalam belajar adalah ; (1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai) (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan hasil yang telah dicapainya) (3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (4) Lebih senang bekerja mandiri (5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif) (6) Dapat mempertahankan pendapatnya (7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini (8) Senang memecahkan masalah soal-soal. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh peserta didik setelah proses pembelajaran dilaksanakan. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. Sudjana (2004) mengatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar terwujud dalam tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa mengalami proses pembelajaran. Menurut Sudjana (2009), Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil peristiwa belajar dapat muncul dalam berbagai jenis perubahan atau pembuktian tingkah laku seseorang. Hasil belajar pada diri seseorang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Hamalik (2002) menyatakan bahwa Perubahan disini dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengemabngan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau menjadi tidak tau. Hasil belajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang dicapai dalam meteri pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Hasil tes ini kemudian dianalisis oleh guru dan diberikan penilaian. Hasil belajar yang dicapai diharapkan mempunyai efek yang bagus terhadap peningkatan hasil belajar. ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 3

Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 MENARA Ilmu Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara dua gejala atau lebih (Hadi, 1998:52). Metode penelitian ini diharapkan dapat menemukan hubungan antara variabelvariabel yang diteliti yaitu motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar yang berjumlah 26 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, sehingga yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Instrumen yang digunakan adalah berupa angket dan dokumentasi. Angket berupa daftar pernyatan yang telah disediakan jawabannya. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah ; a) scoring yaitu memberikan bobot nilai untuk setiap pernyataan angket. Kategori penskoran untuk altervative jawaban angket motivasi belajar matematika siswa di adopsi dari skala Likert ; b) tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan ke dalam bentuk table selanjutnya dinyatakan dalam bentuk frekuensi dan persentase. Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Hadi, 1998:110). Dokumentasi dilakukan untuk melihat nilai ujian mid semester 1 mata pelajaran matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Analisis data menggunakan uji t, dengan terlebih dahulu mencari seberapa kuat korelasi antara motivasi belajar dan hasil belajar matematika siswa menggunakan korelasi Rank Spearman. PEMBAHASAN Setelah penelitian dilapangan selesai, selanjutnya data hasil penelitian dianalisis untuk mengungkapkan bagaimana hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Angket diberikan pada siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Siswa yang mengisi angket motivasi belajar ini ada 26 orang siswa. Hasil angket dimasukkan dalam tabulasi yang merupakan proses mengolah data dan instrument pengumpulan data (angket). Berdasarkan skor instrument motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa, kita dapat mengetahui indicator mana yang lebih dominan memiliki hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika. Dari jawaban responden, kita peroleh yang memilih untuk indicator pertama yaitu tekun dalam menghadapi tugas sebanyak 282. Untuk indicator kedua yaitu ulet menghadapi kesulitan sebanyak 229. Indicator ketiga yaitu menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah sebanyak 288. Indicator keempat yaitu lebih senang bekerja sendiri sebanyak 170. Indicator kelima yaitu cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin sebanyak 236. Indicator keenam yaitu dapat mempertahankan pendapatnya sebanyak 282. Indicator ketujuh yaitu tidak mudah melepaskan hal yang diyakini sebanyak 290, sedangkan untuk indicator kedelapan yaitu senang mencari dan memecahkan masalah sebanyak 219. Sementara jumlah seluruh alternative sebanyak 1996. Untuk kedelapan indicator tersebut proporsi responden dapat kita tentukan dengan menggunakan rumus : P = x 100% ; dengan f = jumlah total alternative jawaban yang dipilih dan n = jumlah keseluruhan alternative jawaban. Proporsi responden bertujuan untuk mencari presentase responden yang memberikan jawaban pada setiap alternative jawaban disetiap pertanyaan atau pernyataan (Siregar, 2010:193). Berdasarkan rumus tersebut kita dapat mencari presentase kedelapan indicator motivasi belajar. Untuk indicator satu diperoleh 14,13%, indicator dua diperoleh 11,47%, indicator tiga diperoleh 14,43%, indicator empat diperoleh 8,52%, indicator lima diperoleh 11,82%, indicator enam diperoleh 14,13%, indicator tujuh diperoleh 14,53%, dan indicator delapan diperoleh 10,97%. 4 LPPM UMSB ISSN 1693-2617

MENARA Ilmu Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 Teknik pengumpulan data yang kedua adalah dokumentasi. Dokumentasi yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen (Hadi, 1998:10). Dokumentasi ini dilakukan untuk melihat nilai ujian mid semester I mata pelajaran matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kab. Tanah Datar Tahun Pelajaran 2016/2017. Untuk melihat hasil belajar matematika siswa, maka nilai mid tersebut harus dirangking terlebih dahulu. Berdasarkan perangkingan diperoleh siswa yang berada pada peringkat pertama berjumlah 6 orang, peringkat kedua dua orang, peringkat ketiga satu orang, peringkat keempat satu orang, peringkat kelima dua orang, peringkat keenam satu orang, peringkat ketujuh empat orang, peringkat kedelapan satu orang, peringkat kesembilan satu orang, peringkat kesepuluh satu orang, peringkat kesebelas satu orang, peringkat keduabelas tiga orang dan peringkat ketigabelas dua orang. Jadi, total keseluruhan siswa berjumlah 26 orang. Untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel yang diteliti yaitu, motivasi belajar sebagai variabel X dan hasil belajar sebagai variabel Y, maka dilakukan uji korelasi. Namun, sebelum dihitung korelasinya, nilai mid semester I terlebih dahulu dirangking. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Spearman Rank yaitu : r = (Riduwan, 2007:74), maka diperoleh angka nilai koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa sebesar 0,3751. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar, maka nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel. Sebelum membandingkannya, terlebih dahulu dicari statistic uji t. Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh statistic uji t = 1,983 pada taraf kepercayaan α = 0,05 dan derajat kebebasan = n 2 = 26 2 = 24, maka diperoleh t tabel = t (1-α)(n-2) = 1,711. Ternyata t hitung lebih besar dari t tabel atau 1,983 > 1,711. Ini berarti H a diterima dan H o ditolak, dengan kata lain ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar dengan koefisien determinasi sebesar R = r 2 x 100% = 0,3751 2 x 100% = 14,07% artinya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa hanya sebesar 14,07%, dengan kata lain motivasi memberikan kontribusi terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar 14,07%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat adanya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kabupaten Tanah Datar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Dengan demikian hipotesis yang diajukan yaitu adanya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI. IA SMA N 1 X Koto Kab Tanah Datar dapat diterima. Motivasi sangat penting dalam belajar, sehingga siswa menjadi tekun dalam proses pembelajaran. Dengan adanya motivasi belajar kualitas hasil belajar siswa dapat dicapai dengan baik, khususnya pada pembelajaran matematika. Siswa yang mempunyai motivasi belajar akan tekun dan rajin dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Motivasi belajar menjadi salah satu factor penyebab keberhasilan suatu program pendidikan. Dengan tindakan tentang persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar, maka guru menguatkan motivasi belajar siswa. Sebaliknya, dilihat dari segi emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar semakin meningkat pada saat tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar akan memiliki hasil belajar yang tinggi pula. Mengingat pentingnya motivasi terhadap peningkatan belajar siswa maka guru hendaknya membangkitkan motivasi belajar siswa karena tanpa motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum sekali. Guru selalu ingat betapa pentingnya memberikan alasanalasan kepada siswa mengapa siswa-siswa itu harus belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk berprestasi dengan sebaik-baiknya. ISSN 1693-2617 LPPM UMSB 5

Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017 MENARA Ilmu SIMPULAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, dimana penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti yaitu motivasi belajar siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA N 1 X Koto Kab Tanah Datar yaitu sebesar 0,3751 dengan koefisien korelasi sebesar 14,07%. Artinya, hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa hanya sebesar 14,07%. Saran Penelitian ini menekankan pada adanya hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Berdasarakan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dari temuan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi semua pendidik khususnya guru bidang studi matematika agar lebih dapat memotivasi siswanya dalam belajar agar nantinya siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya. 2. Guru harus mampu meningkatkan motivasi dalam pembelajaran matematika dengan menyajikan matematika sebagai pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. 3. Motivasi siswa dalam belajar tidak hanya bergantung pada guru disekolah saja tetapi peran yang lebih penting lagi adalah motivasi dan dukungan dari orang tua. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2006. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas Hadi, Amirul dan Haryono. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia: Bandung Hamalik, Oemar. 2002. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, social, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers Sudjana, Nana. 2004. Landasan Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Slameto. 1995. Belajar dan Factor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Siregar, Syofian. 2011. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 6 LPPM UMSB ISSN 1693-2617