KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN. Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KERJA SUAMI DAN ISTRI DI LUAR SEKTOR PERIKANAN

BAB 9. KELUARGA DAN TENAGA KERJA WANITA (TKW) Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

KONTRIBUSI PENDAPATAN ISTRI TERHADAP KEBUTUHAN KELUARGA DI KECAMATAN POLOKARTO. Endang Sri Sudalmi dan Dewi Ratna Nurhayati

BAB I PENDAHULUAN. masih memandang mereka sebagai subordinat laki-laki. Salah satu bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

ANALISIS HASIL PENELITIAN

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

2015 PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA

BAB V PROFIL RUMAHTANGGA MISKIN DI DESA BANJARWARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan pengurangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kemiskinan (Madris, 2010). Indikator ekonomi makro (PDRB)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ANTISIPASI PELAKSANAAN U U DESA NO.6 TAHUN 2014 DALAM MEMPERCEPAT PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENDAHULUAN Latar Belakang

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN. Pendapatan rumahtangga nelayan terdiri dari pendapatan di dalam sub

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Abstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN

V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Wanita adalah perempuan yang sudah dewasa, sedangkan perempuan adalah

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN TRADISIONAL

BAB VI PERAN (PEMBAGIAN KERJA) DALAM RUMAHTANGGA PESERTA PRODUK PEMBIAYAAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan serta dididik sampai menjadi dewasa. Kewajiban suami selain menafkahi ekonomi keluarga, juga diharapkan menjadi

BAB V MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM INDUSTRIALISASI PEDESAAN

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

l. Latar Belakang ALOKASI PENGGUNAAN WAKTU WANITA TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau lebih dari 100 juta jiwa mengalami beraneka masalah

KERANGKA BERPIKIR Kerangka Konseptual Kegiatan Bekerja dalam Keluarga ).

I. PENDAHULUAN. membentuk sumberdaya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas. Menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia setelah Republik Rakyat China, India, Amerika Serikat dan kemudian

PENGELOLAAN SUMBERDAYA KELUARGA BADRANINGSIH LASTARIWATI/UNY

BAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Riwayat Contoh Sebagai Pekerja Buruh

DAFTAR ISI. iii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

PENGARUSUTAMAAN GENDER SEBAGAI UPAYA STRATEGIS UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRATISASI DALAM BIDANG EKONOMI. Murbanto Sinaga

BAB VI KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN RUMAHTANGGA PETANI PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI TEKNOLOGI DAN INFORMASI PERTANIAN (P3TIP)

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada saat ini tidak hanya suami saja yang harus bekerja untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan bagi sumber daya wanita untuk berkarya. Khususnya di kota-kota besar dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. peran wanita berbeda bagi setiap masyarakat (Hutajulu, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. individu tersebut. DEPKES RI (1988) Keluarga merupakan unit terkecil dari

TINJAUAN PUSTAKA. ontribusi sosial budaya. Perbedaan peran ini bukan disebabkan perbedaan

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berkembang adalah adanya kegiatan ekonomi subsistence, yakni sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP TERHADAP PERAN GENDER PADA MAHASISWA FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR NI NYOMAN SUSI RATNA DEWANTI

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

Oleh: Elfrida Situmorang

Konsep dan Implementasi Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan: Upaya Mendorong Terpenuhinya Hak Rakyat Atas Pangan

2016 WORK FAMILY CONFLICT - KONFLIK PERAN GANDA PADA PRAMUDI BIS WANITA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAH TANGGA PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perikanan menjadi salah satu sub sektor andalan dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSEPSI PERAN GENDER TERHADAP PEKERJAAN DOMESTIK DAN PUBLIK PADA MAHASISWA IPB

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

HASIL. Tabel 20 Sebaran nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi karakteristik keluarga Rata-rata ± Standar Deviasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

Perempuan dan Industri Rumahan

I. PENDAHULUAN. dihasilkan dan paling banyak menyerap tenaga kerja. Devisa yang dihasilkan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam

Transkripsi:

KONTRIBUSI EKONOMI PEREMPUAN Dr. Ir. Herien Puspitawati, M.Sc., M.Sc

Tuntutan Kemiskinan terhadap Peran Ekonomi Perempuan Permasalahan keluarga yang ada saat ini didominasi oleh adanya masalah sosial ekonomi (social economics problems) atau kemiskinan yang mengakibatkan masalah keluarga lainnya seperti perceraian, konflik antar anggota keluarga, kekerasan dalam rumahtangga, dan kenakalan remaja. Pembangunan ekonomi nasional selama ini masih belum mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat secara luas. Indikator utamanya adalah tingginya ketimpangan dan kemiskinan.

Lanjutan. Angka kemiskinan ini akan lebih besar lagi jika dalam kategori kemiskinan dimasukkan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang kini jumlahnya mencapai lebih dari 21 juta orang. Perempuan mempunyai hak untuk melaksanakan pemenuhan hak ekonomi sebagai salah satu kebutuhan dasar khususnya guna meningkatkan taraf kesejahteraan keluarga di samping untuk menyetarakan posisi dan kondisi perempuan dengan laki-laki.

Isu Gender dalam UKM yang Dilakukan Oleh Perempuan 1. Adanya beban kerja yang tinggi dialami perempuan usaha mikro karena selain melakukan pekerjaan-pekerjaan produktif sebagai pengusaha mikro-kecil dari pagi hari sampai sore hari, kelompok perempuan juga masih mendapatkan beban pekerjaan-pekerjaan reproduktif di dalam rumah. 2. Beberapa macam pengelompokan kerja perempuan, seperti sistem produksi subsistem, pekerjaan tanpa upah dalam sistem produksi keluarga, sistem putting-out, pekerja rumahan (home worker), pekerja dalam usaha rumahan (home-based worker), pembantu rumahtangga, buruh upahan, dan usaha mandiri (self-employed). Ke semua jenis pekerjaan tersebut menunjukkan bahwa hanya itulah ruang yang tersisa bagi perempuan.

Lanjutan 3. Pada hampir sebagian besar perempuan yang membantu suami pada usaha mikro kecil menjadi pekerja yang tidak dibayar. 4. Keputusan politik seringkali menafikan peran perempuan dalam ekonomi: Politik ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan menghasilkan pandangan masyarakat bahwa yang masuk dalam kategori usaha adalah usaha skala besar dan menghasilkan keuntungan yang besar pula. 5. Persoalan riil perempuan di tingkat usaha mikro: Usaha atau pekerjaan perempuan dianggap sampingan. Pengambilan keputusan usaha dipegang suami/keluarga. Ketergantungan asset; aset atas nama suami. 6. Masalah Perempuan di usaha produktif pada umumnya adalah: Usaha produktif yang berstereotipe feminin adalah usaha konveksi (koden), batik, makanan, mainan anak. UKM perempuan dianggap tidak membutuhkan keterampilan, modal kecil, sampingan, musiman, sehingga menciptakan image kurang penting.

Kontribusi Perempuan dalam Kegiatan Ekonomi Peran gender khususnya kontribusi perempuan dalam kegiatan ekonomi pada sistem keluarga adalah sangat penting mengingat keluarga adalah sebagai unit sosial-ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi. Secara umum sudah terjadi kemitraan peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Kemitraan gender ini tercermin dalam akses dan kontrol terhadap sumberdaya keluarga. Masih ditemui adanya kendala terhadap peran perempuan dalam berkontribusi pada kegiatan ekonomi dan sosial budaya.

Lanjutan Berkaitan dengan budaya masyarakat tradisional yang patriarki. Budaya tersebut menganggap bahwa laki-laki sebagai a main/primary breadwinner dan perempuan sebagai a secondary breadwinner. Perkuatan ketahanan keluarga berperspektif gender didasari pada kesetaraan dan keadilan dalam akses, partisipasi, kontrol dan manfaat terhadap penggunaan sumberdaya dan memperoleh informasi untuk mencapai kesejahteraan keluarga.

Hasil-hasil Penelitian tentang Kontribusi Ekonomi Perempuan Judul Penelitian Tenaga Kerja Wanita Pada Industri Sandang Di Propinsi Bali. 5.3 Peranan Ibu Rumahtangga dalam usaha warung makan dan Sumbangannya terhadap konsumsi pangan keluarga di lingkar kampus IPB Branangsiang dan Dramaga, Bogor. 5.4 Kontribusi Perempuan terhadap Pendapatan Keluarga dan Dampaknya terhadap Kepuasan Keluarga (Kasus Peremouan Pedagang Pasar Tradisional di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam). 5.5 Hasil Kontribusi Sumbangan secara keseluruhan terhadap pendapatan rumahtangga masing-masing adalah 29,55% bordir, konveksi rata-rata 35,70%, dan tenun rata-rata 34,85% Usaha warung makan memberikan kontribusi yang besar (66,2%) terhadap pendapatan keluarga. Rata-rata kontribusi pendapatan istri terhadap pendapatan total sebesar 61,2 persen, sedangkan rata-rata kontribusi pendapatan suami adalah 38,8 persen.

Manfaat Perempuan Bekerja dan Ilustrasi Pengambilan Keputusan Seorang Perempuan Bekerja atau tidak Berdasarkan Pertimbangan Untung dan Ruginya. Bermanfaat nyata sehari-hari dalam kontribusi ekonomi Keluarga sejahtera dan penggunaan sumberdaya manusia optimal Menjadi contoh bagi anakanaknya agar menghargai jerih payah orangtuanya Secara regional memajukan perekonomian masyarakat dan semakin dinamis Manfaat Perempuan Bekerja bagi Keluarganya Secara makro meningkatkan HDI, GDI dan GEM, Bangsa dan Negara semakin kuat Bermanfaat bagi kepercayaan diri perempuan, merasa berguna, semangat, tertantang untuk maju

Kasus 1: Peran Perempuan Sebagai Buruh Pabrik Garmen Kontribusi perempuan terhadap pendapatan keluarga menunjukkan bahwa sepertiga (33,3%) contoh memiliki persentase kontribusi pendapatan terhadap keluarga berada pada rentang 41 hingga 50 persen dengan rata-rata kontribusi yang diberikan contoh terhadap pendapatan keluarga sebesar 53,5 persen. Dewasa ini seorang istri dituntut untuk bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, terjadi pergeseran peran, suami tidak lagi berperan sebagai pencari nafkah utama melainkan digantikan oleh istri yang bekerja sebagai buruh (primary breadwinner).

Strategi Perempuan Bekerja Perempuan yang berada pada tahapan siklus kehidupan keluarga awal (early family life cycle), akan menghadapi tuntutan keluarga yang lebih besar daripada tuntutan karier, sehingga kemungkinan harus mengalokasikan waktu dan energi lebih besar kepada keluarga daripada pekerjaan, terutama apabila anaknya sakit. Perempuan yang berada pada tahapan family life cycle pertengahan, akan mempunyai banyak waktu dan energi untuk berkonsentrasi lebih besar pada karir mengingat tuntutan keluarga yang lebih kecil daripada tuntutan karir.

Kasus 1: Strategi Penyeimbangan Keluarga dengan Anak Pertama Usia Balita

Kasus 2: Strategi Penyeimbangan Keluarga dengan Anak Pertama Usia Sekolah

TERIMA KASIH