TOT BASIC STUDY SKILLS BAGI CALON INSTRUKTUR PELATIHAN BSS MAHASISWA UNHAS ANGKATAN I 2011

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkrip Video Modul 2.2. Kursus Membaca Cepat Online

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA TINGKAT SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dalam berbagai bidang. Hal ini dikarenakan matematika

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan & Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Yosef Yulius, S.Sn., M.Sn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB V PENUTUP A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODEMIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KOPERASI DI KELAS IV A SDN BUAHBATU LEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tidaknya suatu komunikasi, bila proses gerakan komunikasi itu mampu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting. Namun, sampai sekarang Matematika masih saja

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR

MK Etika Profesi. Pertemuan 10 Analisa Isu Etika. Diadopt dari materi Heru Priyanto, S.T.,MBA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

TEKNIK MENULIS RILIS WORKSHOP MEDIA KEMENTERIAN PERTANIAN RI

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga terciptalah masyarakat membaca (reading society). Masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LESSON PLAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES. A. IDENTITAS : Sri Kusumastuti, S.Pd.

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

DAFTAR ISI. 2.4 Pengertian Seni Universitas Desain Otak Manusia Sel Otak Manusia Fakta Tentang Otak Manusia...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

RENCANA PROSES BELAJAR MENGAJAR SMAN 5 MALANG - SEMESTER GANJIL 2012

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KUESIONER SISTEM HORENSO

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN GURU DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Penelitian Guru FKIP Universitas Subang, Volume 1 No. 1 Maret 2018 ISSN (p) (e)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dwi Sukmalanita, 2013 Keefektifan Teknik Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang mampu mendukung dimasa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa.

SEMINAR PEMBEKALAN SKRIPSI S1-TEKNIK INFORMATIKA

Membuat Press Release

Pelatihan Joyfull learning pada Pembelajaran Tematik Integratif dalam Kurikulum 2013, Adaptasi dari modul 2 USAID prioritas

BAB V PEMBAHASAN. Setelah melakukan analisis data hasil penelitian, selanjutnya peneliti dapat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 03)

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta

BAB I PENDAHULUAN. yang diwariskan. Tanpa belajar individu akan kesulitan dalam. juga tidak boleh membiarkan proses belajar terjadi begitu saja.

PENGGUNAAN STRATEGI KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MODUL PENULISAN KERTAS KERJA

BAB I PENDAHULUAN. penerapannya yang semakin luas ke berbagai bidang tak terkecuali dalam

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT ANGKET UJI KEPRAKTISAN MEDIA PEMBELAJARAN INDIVIDUAL BERBASIS ICT

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Kelompok Berkemampuan Penalaran Analogi Tinggi. tinggi akan dipaparkan pada Tabel 5.1 berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ASPEK PENILAIAN MATA KULIAH ADAPTIF SOFTSKILL I. Tingkatan kemampuan kemampuan ranah kognitif. Indikator Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Rencana Usaha/ Business Plan. Cara Membuat Rencana Usaha/ Business Plan

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

MODUL READING A. PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB V PENUTUP. 5.1 Simpulan. 1. Ditinjau dari aspek sintaksis, bingkai jurnalisme profetik yang terlihat di

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kemampuan penalaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh

PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa Indonesia. Bagi siswa sekolah menengah atas pembelajaran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 242

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PROSES BELAJAR MENGAJAR SMAN 5 MALANG - SEMESTER GANJIL 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Teknik Survey dan Reportase KKN TIM I

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERAN DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA DALAM MELAKUKAN PERLINDUNGAN KONSUMEN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (P.I.R.T)

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan manusia lainnya. Menurut Chaer (2006:1) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan

Menulis Berita. Silahkan mencoba menulis sebuah berita sesuai kaedah ejaan yang benar. Drs. Masari, MM. Modul ke: Fakultas TEKNIK

Transkripsi:

TOT BASIC STUDY SKILLS BAGI CALON INSTRUKTUR PELATIHAN BSS MAHASISWA UNHAS ANGKATAN I 2011 MODUL: SS 05 MIND MAPPING OLEH: Alwy Rachman & Amrin Rapi PUSAT BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS HASANUDDIN 2011 1

Modul SS 05 MIND MAPPING Pemetaan Pikiran Great minds discuss ideas, average minds discuss events, small minds discuss people. Eleanor Roosevelt A. PENDAHULUAN Ungkapan Eleanor Roosevelt yang disemat di awal tulisan ini bukanlah ungkapan yang biasa. Ungkapan ini menyimpan pesan kuat tentang pikiran (mind). Jelas sekali, sebagaimana pesan kuat yang tersimpan di kutipan ini, berpikir memiliki ranah dan jenjang. Dunia kampus adalah dunia akademis. Dunia akademis adalah dunia gagasan (dunia ide) yang terhubung dengan ilmu pengetahuan. Menjadi mahasiswa baru ibarat memasuki tahap awal dari satu dunia sebagaimana di atas, sebuah dunia yang sarat dengan informasi dari berbagai disiplin pengetahuan. Oleh karenanya, memetakan pikiran dan gagasan (mind mapping) adalah keterampilan yang diperlukan bagi siapa saja yang berhubungan dengan dunia pikiran dan gagasan. Mahasiswa baru adalah mahasiswa yang relatif belum mengenali keperluan akan keterampilan memetakan pikiran. Salah satu penyebabnya adalah, sesuai dengan sifat sekolah menengah, keterampilan seperti ini belum diperkenalkan karena pembelajaran di sekolah menengah memang masih bersifat hafalan. 2

Modul sederhana ini bertujuan menjelaskan secara ringkas apa yang dimaksud dengan pemetaan pikiran (mind mapping). Selain itu, modul ini akan memuat beberapa hal penting di dalam penyelenggaraan pelatihan pemetaan pikiran (mind mapping). SASARAN 1. Melatih mahasiswa baru, secara sederhana, penggunaan teknik pencatatan hasil belajar dari berbagai modus pembelajaran (dari aktivitas membaca hingga aktivitas belajar interaktif) secara taxonomi. 2. Melatih dan memampukan mahasiswa baru berpikir secara locomotion dan dapat menuangkan kembali informasi pengetahuan yang diperolehnya ke dalam bentuk skematik-visual-ruang. 3. Meyakinkan mahasiswa baru bahwa setiap orang dapat bergerak ke tingkat berpikir yang lebih tinggi (dari ranah berpikir fakta (faktual) ke tingkat berpikir konsep (konseptual) dan dari ranah hafalan ke ranah locomotion. B. APA ITU MIND MAPPING? 1. Secara sederhana, yang dimaksud dengan mind mapping di modul ini adalah keterampilan mengambil, memilah (discrete), dan menyusun ulang semua informasi pengetahuan yang diperolehnya ke dalam bentuk skematik-visual. 2. Taxonomi adalah struktur atau susunan informasi yang merupakan jawaban atas Who, Where, When, What, How, dan Why. 3

3. Locomotion, secara harafiah berarti kekuatan bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Dengan analogi ini, berpikir secara locomotion adalah kemampuan melihat pikiran dan gagasan (mind) dari satu struktur informasi ke struktur informasi lain. Misalnya, struktur informasi yang menjawab konteks, pengetahuan dan nilai. C. STRATEGI MELATIH MIND MAPPING Tahap 1: Tahap 2: Tahap 3: Tampilkan slide 1 mind mapping; secara sederhana jelaskan ke mahasiswa baru tentang apa yang dimaksud dengan keterampilan mind mapping. Tampilkan slide 2, yaitu slide yang memuat kutipan Eleanor Roosevelt. Jelaskan apa makna kutipan ini (great mind, average mind, dan small mind). (Optional) Jedah; mainkan game yang bermatra tatanan. (lihat game yang dilampirkan dalam modul ini). Selama game dimainkan biarkan slide 2 tetap tampil di layar. Tahap 4: Lakukan refleksi pengalaman mahasiswa baru ketika mengerjakan game tadi. Minta komentar 3 orang mahasiswa. Tahap 5: Tampilkan slide 3. Slide ini memuat Bagian Pendahuluan. Ada tiga butir gagasan dalam bagian ini. (Jelaskan secara sederhana bahwa locomotion adalah kemampuan bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Dengan demikian, berpikir locomotion adalah kemampuan mengambil informasi dari berbagai tempat dan menyatukannya ke dalam 4

bentuk diagram visual. Jelaskan pula secara sederhana apa yang dimaksud dengan bentuk skematik visual ruang). Tahap 6: Tahap 7: Tahap 8: Tahap 9: Tampilkan slide 4; Jelaskan strategi 1 (siapkan bahan bacaan). Tampilkan slide 5; Jelaskan ke mahasiswa baru bahwa kita akan berlatih melalui bahan bacaan. Tampilkan slide 6; Jelaskan secara sederhana apa yang dimaksud Taxonomi dan kegunaannya dalam memisahkan informasi dari bahan bacaan (bacaan sebagai bahan pembelajaran). Tambahkan pula bahwa Taxonomi ini dapat dipakai secara kreatif. (Misalnya, sisi kiri dari piramida Taxonomi bisa mengumpulkan masalah dan sisi kanan piramida bisa dipakai untuk memikirkan penyelesaian. Bagi bahan bacaan (handout) Tahap 10: Tampilkan slide 7; Jelaskan fungsi dan cara menggunakan piramida ini dalam mengelompokkan informasi. Tahap 11: Anjurkan mahasiswa bekerja sama secara berpasangan (pairlearning). Instruksikan ke mahasiswa agar mencari informasi melalui bacaan tadi dengan menggunakan kategori taxonomi. Kelompokkan informasi menurut kategori yang ada pada taxonomi. Tahap 12: (Di depan mahasiswa lain) Minta dua atau tiga orang mahasiswa atau lebih, untuk menjelaskan hasil belajar secara berpasangan tadi. 5

Tahap 13: Tampilkan slide 8. Jelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan melalui taxonomi tadi akan diubah (ditransformasikan) ke dalam bentuk skema visual. Tahap 14: Perlihatkan contoh dan bentuk skema visual pada slide 9. Tahap 15: Minta mahasiswa bekerja kembali memindahkan informasinya ke dalam bentuk skema visual. (bisa dikerjakan secara berpasangan, bisa juga dikerjakan secara sendiri-sendiri). Tahap 15: Undang beberapa mahasiswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Tahap 16: Refleksi hasil belajar kelas. Tahap 17: Tampilkan slide 10. Ucapkan terima kasih. D. PENUTUP Dengan menguasai keterampilan memetakan pikiran, mahasiswa mampu memanfaatkannya ke dalam berbagai keperluan. Misalnya, dimanfaatkan untuk keperluan membuat review, membuat ringkasan, menyusun konsep, merumuskan sinopsis, dan lain-lain. 6