BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam. Kekayaan alam yang dimiliki meliputi hasil laut, darat dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kondisi perekonomian yang semakin buruk dan persaingan

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia memiliki perkembangan fashion busana muslim yang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam produk, baik itu berupa barang ataupun jasa. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan usahanya, perusahaan sebagai suatu organisasi

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap sebagai perusahaan yang berkembang maju. Suatu perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga mampu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

PERANCANGAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PIPA PVC DI PT. DJABES SEJATI MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME (JIT) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

Tabel I.1 Dimensi Rak Penyimpanan Jumlah Area Dimensi Rak Material

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan karena

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN I.1

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, jenis usaha penyaluran produk relatif lebih diminati

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Persediaan

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sekarang ini sedang menghadapi persaingan di pasar bebas. Di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. CV. JOGI CITRA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri

Perbaikan Sistem Persediaan Karpet dan Spon di UD Luas, Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Ir. Rini Anggraini MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

Pengelolaan Persediaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB III METODE PENELITIAN. masalah atas apa yang diteliti, untuk mencapai tujuan dari penelitian ini perlu

PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB 2 Landasan Teori

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DENIA FADILA RUSMAN

PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN DI UD KRISNO SIDOARJO

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

PENERAPAN METODE FIXED ORDER INTERVAL ATAU FIXED ORDER QUANTITY DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan memperoleh laba yang sebesarbesarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO PADA PT DELIJAYA GLOBAL PERKASA

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MIDSOLE PADA INDUSTRI SEPATU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS PADA PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan hasil yang terbaik serta maksimum apabila tidak ingin tersingkir dari persaingan tersebut. Strategi yang dapat dipakai perusahaan untuk memenangkan persaingan adalah dengan berupaya memenuhi kebutuhan konsumen. Produk yang ditawarkan harus berorientasi pada Customer Oriented, baik dalam kualitas produk, harga produk, maupun ketepatan waktu dalam memenuhi permintaan konsumen. Untuk mencapai itu semua, maka salah satu upaya manajemen perusahaan adalah menentukan jumlah pemesanan ekonomis.. Peramalan merupakan hal yang pertama kali dilakukan oleh perusahaan ketika perusahaan tersebut hendak menganalisis sistem produksi atau manajemen persediaannya. Sebuah perusahaan akan sulit untuk melakukan analisis terhadap sistem produksi yang sedang dilakukan apabila perusahaan tersebut tidak memiliki kemampuan untuk memperkirakan hal yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan memerlukan sebuah sistem peramalan yang akurat. Selama ini perusahaan melakukan sistem peramalan dengan melihat pada demand / permintaan pada bulan sebelumnya. Peramalan dilakukan berdasarkan I - 1

intuisi dan pengalaman pihak manajemen. Apabila pada bulan sebelumnya, permintaan pasar tinggi, maka perusahaan akan melakukan pemesanan dalam jumlah yang besar demikian pula sebaliknya. Kelemahan metode ini ketika terjadi interval yang tinggi antara permintaan bulan lalu dan permintaan bulan ini. Hal ini mengakibatkan tidak tersedianya bahan baku ketika dibutuhkan atau terjadi penumpukan inventory secara berlebih. Penumpukan inventory yang berlebih akan menimbulkan biaya inventory yang besar karena timbulnya biaya penyimpanan (holding cost) dari setiap material yang disimpan di gudang. Sebaliknya, apabila perusahaan melakukan pemesanan dengan frekuensi yang lebih tinggi untuk meminimasi jumlah persediaan bahan baku yang ada di gudang, akan terjadi biaya pemesanan (ordering cost) yang tinggi. Karena itu, perusahaan harus menentukan jumlah pemesanan ekonomis yang meminimasi biaya penyimpanan (holding cost) dan biaya pemesanan (ordering cost). PT. Mega Lestari sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi pakaian jadi. Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi pada perusahaan ini adalah kain kniting (kaos), benang jahit, benang polyster, dan berbagai aksesoris seperti pita, resleting, kancing dan lain- lain. Untuk mendapatkan bahan baku tersebut perusahaan membeli dari supplier baik dari dalam maupun luar kota. Adapun pakaian yang diproduksi perusahaan tersebut yaitu pakaian anak laki-laki dan perempuan berupa kaos dan celana pendek. Jenis kaos yang diproduksi perusahaan ini ada 2 macam yaitu kaos model oblong dan kaos model kerah. I - 2

Masalah yang timbul dalam pengendalian persediaan di PT MEGA LESTARI disebabkan perusahaan belum menerapkan metode pengendalian persediaan yang tepat, dimana perusahaan memesan bahan baku setelah ada permintaan produknya secara periodik. Akibatnya banyak pelanggan yang tidak mau menunggu karena waktu pemenuhan pakaian terlalu lama. Dari masalah ini dapat diartikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan berapa banyak bahan baku yang dipesan dan kapan pemesanan dilakukan. Selain itu pada pemesanan ini sering terjadi keterlambatan dalam pemenuhan pemesanan pakaian yang disebabkan persediaan bahan baku untuk proses produksi kadangkadang tidak mencukupi. Saat ini perusahaan berusaha mengatasi keterlambatan dalam pemenuhan permintaan konsumen dengan bantuan perusahaan konfeksi lain. Sistem yang dilakukan pada perusahaan konfeksi ini dinamakan makloon. Akibat sistem makloon ini maka keuntungan perusahaan menjadi berkurang karena perusahaan membayar sejumlah uang yang besar untuk makloon ini. Sebenarnya perusahaan dapat meminimalkan biaya- biaya yang terjadi dengan mengadakan persediaan yang cukup. Untuk itu diperlukan sistem persediaan yang paling tepat agar dapat menghemat biaya persediaan dalam perusahaan ini. Atas dasar itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap penerapan pengendalian persediaan ( inventory control ) pada perusahaan pakaian jadi PT MEGA LESTARI, dan menuangkan hasilnya dalam bentuk skripsi yang ditulis sebagai berikut: I - 3

PENENTUAN JUMLAH PEMESANAN EKONOMIS DAN TINGKAT REORDER POINT MENGGUNAKAN METODE PROBABILISTIK UNTUK BAHAN BAKU KAIN. 1.2 Identifikasi Masalah Masalah yang terjadi pada perusahaan tersebut dapat didefinisikan sebagai masalah yang berkaitan dengan jumlah pemesanan bahan baku yang tepat. Pemesanan bahan baku yang tepat dapat meminimalisasi biaya persediaan yang terjadi tanpa terjadi lost sales. Untuk saat ini, masalah pengadaan bahan baku yang terbesar terletak pada bahan baku kain. Sebagian besar penundaan produksi berasal dari kurangnya bahan baku kain yang tersedia di gudang. Jenis kain yang tersedia di gudang seringkali bukanlah jenis kain yang dibutuhkan untuk membuat produk yang diinginkan. Masalah perencanaan dan pengendalian bahan baku kain dapat terlihat pada tabel di bawah ini: No Bulan Tabel 1.1 Data Persediaan Bahan Baku Kain (dalam unit pakaian) Persediaan Awal Periode Januari 2005- Juli 2005 Pemesanan Bhn baku Kebutuhan Produksi Persediaan Akhir Error (%) 1 Jan '03 5000 27000 28720 3280 11.42 2 Feb '03 3280 21000 20567 3713 18.05 3 Mar '03 3713 18000 19345 2368 12.24 4 Apr '03 2368 23000 26892-1524 -5.67 5 Mei '03 0 24000 18456 5544 30.04 6 Jun '03 5544 21000 21342 5202 24.37 I - 4

No Bulan Persediaan Pemesanan Kebutuhan Persediaan Error Awal Bhn baku Produksi Akhir (%) 7 Jul '03 5202 22000 24567 2635 10.73 8 Ags '03 2635 24000 19876 6759 34.01 9 Sept '03 6759 23000 20987 8772 41.80 10 Okt '03 8772 20000 27432 1340 4.88 11 Nov '03 1340 27000 28543-203 -0.71 12 Des '03 0 30500 30564-64 -0.21 13 Jan '04 0 33000 32670 330 1.01 14 Feb '04 330 34000 22540 11790 52.31 15 Mar '04 11790 32000 24345 19445 79.87 16 Apr '04 19445 25000 20231 24214 119.69 17 Mei' 04 24214 23000 19160 28054 146.42 18 Jun '04 28054 15000 23640 19414 82.12 19 Jul '04 19414 10000 24890 4524 18.18 20 Ags '04 4524 17000 19178 2346 12.23 21 Sept '04 2346 20000 22678-332 -1.46 22 Okt '04 0 25000 24345 655 2.69 23 Nov '04 655 30000 26540 4115 15.50 24 Des '04 4115 30000 29115 5000 17.17 25 Jan '05 5000 32000 35180 1820 5.17 26 Feb '05 1820 18000 16751 3069 18.32 27 Mar '05 3069 20000 22492 577 2.57 28 Apr '05 577 27000 26590 987 3.71 29 Mei '05 987 27000 24230 3757 15.51 30 Jun '05 3757 16000 12710 7047 55.44 31 Jul '05 7047 20000 25438 1609 6.33 Sumber: PT. Mega Lestari Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang terjadi di PT. Mega Lestari sebagai berikut: 1. Berapa jumlah pemesanan kain yang tepat untuk setiap kali adanya permintaan? 2. Kapan waktu yang tepat bagi perusahaan untuk melakukan pemesanan bahan baku (reorder point)? 3. Seberapa besar pengaruh penggunaan metode pengendalian persediaan probabilistik terhadap biaya persediaan secara keseluruhan? I - 5

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Menghitung jumlah pemesanan ekonomis terhadap kain yang harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat meminimasi biaya persediaan. 2. Menentukan reorder point agar tidak terjadi stockout pada persediaan. 3. Menentukan metode terbaik untuk menentukan jumlah pemesanan yang menghasilkan biaya total terkecil. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan suatu sumbangan pemikiran yang berguna bagi perusahaan, dimana penulis mengadakan penelitian, bagi masyarakat khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa maupun bagi penulis sendiri. 1. Bagi penulis sendiri, penyusunan hasil penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam rangka menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. 2. Bagi perusahaan, memberikan usulan kepada perusahaan berupa jumlah pemesanan ekonomis untuk setiap jenis kain yang digunakan untuk memproduksi berbagai jenis model; memberikan segala usulan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan bahan baku tertentu ke masingmasing supplier. I - 6

3. Bagi masyarakat khususnya di lingkungan perguruan tinggi, penulis berharap hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi tambahan untuk penelitian lebih lanjut mengenai masalah penentuan pemesanan ekonomis bahan baku. 1.5 Kerangka Pemikiran Di dalam dunia usaha, ilmu manajemen sangat penting demi kelancaran menjalankan usaha, terdapat disiplin ilmu yang membawahi manajemen yakni Manajemen Operasi, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Manajemen Pemasaran. Tetapi disini difokuskan pada Manajemen Operasi. Intisari Manajemen operasi adalah membuat suatu produk yang berkualitas dan memberikan pelayanan yang baik. Operasi ini tidak hanya dilakukan oleh lembaga yang mencari laba saja tetapi oleh perusahaan yang tidak mencari laba. Menurut Richard B. Chase, Nicholas J. Aquilano dan F. Robert Jacobs, pengertian Manajemen Operasi yaitu: Operations managements may be defined as the design, operation, and improvement, of production system that create the firm s primary products or service. ( Chase, Aquilano, Jacobs, 2001, p.5) artinya, definisi manajemen operasi adalah suatu desain, operasi, dan perbaikan sistem produksi yang membuat produk primer atau jasa suatu perusahaan. Bagi perusahaan yang menghasilkan suatu produk, proses produksi merupakan faktor yang sangat penting. Jika suatu proses produksi tidak berlangsung secara efektif dan efisien maka produktivitas akan turun dan I - 7

menimbulkan pemborosan baik modal dan tenaga kerja, oleh karena itu proses produksi harus dikelola secara cermat agar produktivitas sesuai dengan yang diharapkan. Dalam melaksanakan proses produksinya, perusahaan harus memiliki persediaan bahan baku yang cukup memadai dengan kebutuhan, agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa menghadapi hambatan-hambatan baik berupa keterlambatan pasokan bahan baku dari supplier atau permintaan yang tinggi. Disini akan dijelaskan pengertian pengendalian persediaan menurut Everett.E.Adam.JR and Ronald.J.Ebert, (1995; 453) adalah : Inventory control is activities that maintain stock keeping items at desired levels artinya, pengendalian persediaan adalah kegiatan yang mempertahankan item-item persediaan pada tingkat yang diinginkan. Persediaan ( inventories ) dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas operasi suatu perusahaan. Ada enam penggunaan persediaan, yaitu ( Barry Render dan Jay Heizer ; 2001; p 314 ). 1. Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul dari konsumen. 2. Untuk menghubungkan produksi dengan distribusi. 3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah, karena pembelian dalam jumlah besar dapat secara substansial menurunkan biaya produk. 4. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga. I - 8

5. Untuk menghindari kekurangan stok yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu atau pengiriman yang tidak tepat. 6. Untuk menjaga operasi dapat berlangsung dengan baik dengan menggunakan barang-barang dalam proses dalam persediaannya. Total biaya persediaan dapat diminimumkan dengan perencanaan pembelian dan penjualan yang lebih baik karena menyediakan barang pada saat yang tepat dengan jumlah yang sesuai merupakan hal yang harus diperhatikan oleh semua perusahaan. Penarapan model pengendalian persediaan ini digunakan untuk mengetahui cara-cara dalam memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan mengenai persediaan. Model pengendalian persediaan yang dapat digunakan ada 2 macam, yaitu: 1. Model deterministik Yaitu model yang digunakan apabila semua parameter ( variabel-variabel ) dianggap telah diketahui dan pasti ( konstan ). 2. Model probabilistik Yaitu jika satu atau lebih parameternya (variabel-variabel) merupakan variabel acak. Variabel-variabel yang dimaksud adalah permintaan tahunan, permintaan harian, lead time, biaya simpan, biaya pesan, biaya kehabisan persediaan dan harga bahan baku. Karena data permintaan perusahaan setiap bulannya tidak tetap, maka pada perusahaan ini cocok untuk diterapkan dengan model probabilistik metode Q ( kuantitas ).Sebenarnya model probabilistik ada 2 macam, yaitu metode P dan I - 9

metode Q. Dimana metode P ( Fixed Ordert Interval ) merupakan metode yang menerapkan periode pemesanan yang tetap, karena itu jumlah yang dipesan setiap kalinya tidak sama, sedangkan metode Q (Fixed Order Size) merupakan metode persediaan yang menerapkan pemesanan dalam kuantitas yang sama, pemesanan dilakukan pada saat mencapai Reorder Point (ROP), karena itu waktu antara setiap kali memesan tidak sama tergantung saat persediaan mencapai ROP. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara untuk mencari, mendapatkan, mengumpulkan serta mencatat data baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat dipergunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah, dan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang telah diperoleh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu menggambarkan kondisi perusahaan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian diolah menjadi data dan selanjutnya diadakan suatu analisis untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Metode deskriptif analitis mempunyai ciri-ciri: 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang atau masa yang aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis, sehingga metode ini disebut metode analisis. I - 10

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam rangka memperoleh data adalah sebagai berikut: Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan atau proses yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Wawancara Penulis melakukan wawancara langsung terhadap staf- staf dan bagian- bagian yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data penting dalam penelitian ini. Mengumpulkan Data Tertulis Penulis mengumpulkan data tertulis atau data primer yang berhubungan dengan penelitian dari pihak- pihak berwenang. Study Kepustakaan Penulis memperoleh data dengan cara membaca dan mempelajari literaturliteratur, buku- buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh landasan teori yang dapat dipertanggungjawabkan dalam pembahasan masalah. 1.6.2 Teknik Analisis Data Analisis data penelitian akan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Adapun langkah- langkah pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: I - 11

1. Peramalan Penulis melakukan peramalan terhadap demand masa yang akan datang diperoleh dari data historis perusahaan dengan menggunakan bantuan model trend. 2. Membuat Agregat Planning Digunakan untuk menentukan jumlah barang yang akan diproduksi dan waktu produksi sehingga dapat dijadikan landasan data untuk melakukan jumlah pemesanan. 3. Menentukan jumlah dan waktu pemesanan Digunakan untuk menentukan jumlah bahan baku yang akan dipesan dan waktu pemesanan dimana diasumsikan demand berubah- ubah dan lamanya waktu pemesanan ( lead time ) tetap. Ketika pihak perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan, pihak pelanggan diasumsikan menunggu sehingga tidak terjadi lost sales. 1.7 Lokasi dan Lamanya Penelitian Adapun penelitian ini dilakukan di PT. Mega Lestari berlokasi di daerah Pasteur, Bandung dengan waktu penelitian selama tiga bulan yaitu dari bulan September sampai November 2005. 1.8 Sistematika Pembahasan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan lengkap tentang masalah yang akan dibahas serta untuk memudahkan pembahasan, berikut ini penulis akan I - 12

menguraikan secara singkat garis besar skripsi yang terbagi dalam lima bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis mengungkapkan latar belakang penelitian yang menjelaskan tentang pentingnya penentuan jumlah pemesanan ekonomis yang bertujuan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dengan biaya yang minimum. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini, penulis akan menguraikan secara teoritis mengenai pengertian manajemen operasi / produksi, pengertian pengendalian persediaan (inventory control), menjelaskan mengenai teknik dan beberapa alat bantu dalam pelaksanaan pengendalian persediaan. Teori- teori yang dituliskan merupakan teori yang mendukung dalam rangka pemecahan masalah perusahaan yang penulis amati. BAB III OBJEK PENELITIAN Pada bab ini penulis menguraikan secara singkat mengenai gambaran umum perusahaan yang menjadi objek penelitian dan uraian tentang kegiatan proses produksi pada perusahaan. BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN Pada bab ini berisi mengenai hasil perhitungan- perhitungan matematis untuk menjawab permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat studi lapangan dilakukan. Kemudian berisi tentang analisis terhadap perhitungan- perhitungan yang dibuat. I - 13

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan akhir dari hasil perhitungan dari bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memperlancar proses produksi. I - 14