PEDESAAN DAN KEPENDUDUKAN. Oleh Agustina Bidarti, S.P, M.Si. dan M. Arby, S.P., M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Mulai Tahun 1961 sampai Tahun 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transmigrasi merupakan alternatif penting dalam rangka memecahkan

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang dapat memperlambat lajunya pembangunan, walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pembangunan yang berkembang disekitar kita antara lain konsep

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

tersebut hanya ¼ dari luas lahan yang dimiliki Thailand yang mencapai 31,84 juta ha dengan populasi 61 juta orang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembahasan mengenai transmigrasi merupakan pembahasan yang dirasa

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (pendapatan) yang tinggi. Petani perlu memperhitungkan dengan analisis

KONTRIBUSI APBD MENDUKUNG TARGET SASARAN RPJMN PROGRAM PKP2TRANS

PERTUMBUHAN PENDUDUK 1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Propinsi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Luas keseluruhan dari pulau-pulau di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I.PENDAHULUAN Pada Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) yang sedang berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. salah satu badan, yang juga menjamin atas kesejahteraan rakyat. Sehingga,

URBANISASI DAN TRANSMIGRASI

BAB I PENDAHULUAN. antar masing-masing daerah, antar golongan pendapatan dan di seluruh aspek. kehidupan sehingga membuat stuktur ekonomi tidak kokoh.

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya

I. PENDAHULUAN. Untuk tingkat produktivitas rata-rata kopi Indonesia saat ini sebesar 792 kg/ha

. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.

I. PENDAHULUAN. berpenghuni.pada pulau-pulau yang berpenghuni, penduduk nya tersebar secara

BAB 2 ANALISIS LINGKUNGAN MAKRO

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MASALAH KEPENDUDUKAN DI NEGARA INDONESIA. Sri Rahayu Sanusi,SKM,Mkes. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

Historiografi. (Jakarta: PT Gramedia.1985) Hal Wawancara dengan Adi Waluyo, 40. tahun peteni etnis Jawa desa Rami Mulya, 29 Desember

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. pemerintah serta ditetapkan melalui undang-undang. Berdasarkan undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. untuk tanaman pangan salah satunya yaitu ubi kayu (Manihot utilissima). Ubi

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta (DIY) di bagian selatan dibatasi Samudera Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian selalu dikaitkan dengan kondisi kehidupan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan nasional suatu negara yakni melalui jumlah dan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu unsur permintaan agregat.

Community Development di Wilayah Lahan Gambut

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

MODAL DALAM PRODUKSI PERTANIAN. Oleh : Agustina BIDARTI, S.P., M.Si. Sosek Pertanian FP Unsri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Program transmigrasi di Indonesia mulai nampak memperoleh perhatian

I. PENDAHULUAN. Transmigrasi penduduk sudah dikenal sejak tahun 1905, yaitu pada masa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempertahankan eksistensinya. Penggunaan lahan yang semakin meningkat

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. empat dunia setelah China, India dan Amerika Serikat, jumlah penduduk

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Timur dan 7,12 hingga 8,48 Lintang Selatan. Sedangkan luas Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kota dengan segala macam aktivitasnya menawarkan berbagai ragam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya lahan yang terdapat pada suatu wilayah, pada dasarnya

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) merupakan tanaman komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 1,2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Geografis dan Demografis Provinsi Kalimantan Timur

berkembang seperti Indonesia dewasa ini adalah tingginya pertumbuhan penduduk terutama pada pusat-pusat perkotaan, dimana terpusatnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Formal Latar Belakang Material

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ANALISIS USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI, JAGUNG DAN KEDELE

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah klasik yang belum tuntas terselesaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 4. Kepadatan Populasi Hubungannya dengan LingkunganLatihan Soal 4.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun

BAB I PENDAHULUAN. energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Tidak perlu di ragukan lagi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1978 TENTANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN SEKOLAH DASAR (TAHAP KEDUA) TAHUN 1978/1979

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia menjadi potensi besar sebagai paru-paru dunia,

APA ITU URBANISASI???? Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua

BAB I PENDAHULUAN. dan luas daratan sebesar km 2, memiliki potensi sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal

BAB I PENDAHULUAN. hasil berupa suatu karya yang berupa ide maupun tenaga (jasa). Menurut Dinas. kualitas kerja yang baik dan mampu memajukan negara.

Tabel 3.1. Jumlah Penduduk indonesia Menurut Pulau Tahun 1930, 1961, 1971, 1980, dan 1990 (juta)

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara pemerintah dan pihak swasta (masyarakat) sehingga sumber daya yang ada

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dalam pelaksanaannya didasarkan pada latar belakang, tujuan, dan kebijakan yang

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi fiskal dan otonomi daerah telah membawa konsekuensi pada

I. PENDAHULUAN. luas dan garis pantai yang panjang menjadi daya dukung yang sangat baik untuk

EVALUASI KONDISI DEMOGRAFI SECARA TEMPORAL DI PROVINSI BENGKULU: Rasio Jenis Kelamin, Rasio Ketergantungan, Kepadatan Peduduk

BAB I PENDAHULUAN. berkurang, ditambah lagi semakin besarnya impor pangan, pakan, dan bahan baku

SOLUSI MASALAH IBU KOTA JAKARTA. Sebuah Pemikiran Alternativ dari Perspektif Demografi Sosial

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRODUKSI PANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

Transkripsi:

PEDESAAN DAN KEPENDUDUKAN Oleh Agustina Bidarti, S.P, M.Si. dan M. Arby, S.P., M.Sc

PENDAHULUAN Dalam konteks pembangunan modern, terutama di negara2 berkembang, pedesaan dan kependudukan merupkan dua topik utama yg menjadi masalah pokok yg melahirkan sederet perdebatan panjang dikalangan pakar ilmu sosial, ekonomi dan budaya, dan mereka merasa prihatin. Jumlah penduduk pedesaan yg demikian besar merupakan suatu masalah yg menyolok bagi negara2 berkembang.

PERMASALAHAN PENDUDUK DI PEDESAAN Tingkat kelahiran hidup di pedesaan, umumnya lebih tinggi dari pada perkotaan Pengembangan sumber mata pencaharian hidup tidak dapat mengimbangi tingkat kenaikan jumlah penduduk Pengembangan usahatani menjadi terbatas, karena kekeurangan lahan dan tenaga kerja yg makin mahal

DISTRIBUSI PENDUDUK Jumlah pertambahan penduduk yg terus meningkat dan penyebaran penduduk yg tidak merata merupakan satu problema nasional. Hampir 92 juta orang dari seluruh penduduk (62%) tinggal di P.Jawa, madura, dan Bali yg luas keseluruhannya kira2 hanya 7 persen dari luas wilayah Indonesia.(kepadatan penduduk Jawa 690 org/km2) Kalimantan yg merupakan pulau terbesar mempunyai tingkat kepadatan penduduk yg hanya 60 orang per km bujur sangkar.pulau2 lain termasuk Irian Jaya, kecuali Sumatera & Sulawesi kepadatan penduduknya kurang dari 20 orang/km2. Kalimantan yg luasnya 29 % dari luas daerah RI merupakan salah satu pulau terbesar di dunia hanya dihuni kira-kira 8 juta orang atau kepadatan penduduknya 12 orang per km bujur sangkar. Bandingkanlah dengan kepadatan penduduk DKI Jakarta lebih dari 12.000 orang/km2. Dan penduduk DIY sebesar 868 org/km2. Dan Provinsi Irian Jaya hanya 3 orang/km2. (BPS, 1992)

TENDENSI PENDUDUK PEDESAAN Pada umumnya penduduk yg menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian menurun jumlahnya, dan pemukiman desa yg bukan petani meningkat. Ini yg merupakan salah satu sebab orang2 desa sering kelihatan seperti perilaku orang kota.artinya, nilai2 yg dihayati oleh penduduk kota dan daerah pedesaan hampir tidak lagi memperlihatkan perbedaan yg mencolok. Agaknya perkembangan kondisi ini telah ditunjang oleh kemajuan perkembangan teknologi, terutama dalam bidang komunikasi dan pengembangan sarana dan prasaranatransportasi yang baik. Ada beberapa alasan sehubungan dengan kecenderungan jumlah penduduk pedesaan yg menurun : 1. Adanya pergeseran definisi tentang pemukiman yg dulu dianggap desa pada tahun sebelumnya, sekarang sudah menjadi kota. 2. Erat hubungannya dengan pertumbuhan kota yg mengalami perubahan yg pesat. Suatu desa yg dulunya ada di pinggiran kota, karena perluasan wilayah kota, secara berangsur angsur menjadi bagian kota. 3. Kedatangan orang desa menuju kota dan menjadi pemukim baru. Umumnya orang desa yg kategori umur produktif.

Faktor Penyebab Orang Desa Pindah ke Kota Kota memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi orang2 muda di desa Desa yg tiap saat menjadi relatif lebih kecil, karena pertumbuhan dan pertambahan penduduk yg cepat menjadi daerah pemukiman yang semakin sempit. Perkotaan lebih banyak menjanjikan lapangan pekerjaan.

TRANSMIGRASI Tujuan transmigrasi : a. tujuan demografis, b. tujuan ekonomi dan pembangunan,

a. Tujuan Demografis Bermakna untuk mengurangi kepadatan dan perbaikan distribusi penduduk, terutama di P. Jawa, Bali dan Madura dengan memindahkan sebagian dari penduduknya ke daerah2 yg penduduknya relatif masih jarang, seperti : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.

b. Tujuan Pembangunan dan Ekonomi Dapat dipahami sebagai suatu upaya agar daerah2 tujuan transmigrasi dapat berkembang lebih cepat. Migrasi seperti ini memungkinkan para peserta untuk memperbaiki kesejahteraan hidupnya di daerah tujuan migrasi. Di daerah transmigrasi mereka di beri lahan 25 ha lahan pekarangan bersama rumah dan 75 ha lahan usaha utama, 1,0 ha lahan usaha kedua (penunjang). Sarana usahatani untuk tahun pertama seperti bibit tanaman, pupuk, alat2 pertanian dibagikan secara gratis termasuk biaya hidup selama menunggu panen.

KENDALA TRANSMIGRASI Memindahkan penduduk memerlukan dana yang cukup besar Menyeleksi orang2 yang memenuhi syarat untuk dipindahkan mengalami kesulitan Pemerintah membutuhkan dana yg besar untuk mengadakan pelatihan kepada calon tranmigran sebelum diberangkatkan Menimbulkan kesenjangan sosial terhadap penduduk lokal di tempat para transmigran ditempatkan.