BAB IV ANALISIS KORELASI PELAKSANAAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DENGAN HASIL UJIAN NASIONAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN BACAAN FIKSI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS V SDN 02 PEGADEN TENGAH WONOPRINGGO

BAB IV HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA STAIN PEKALONGAN JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI ANGKATAN 2012

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB IV PENGARUH METODE QIRA AH TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS XI DI MAN 2 PEKALONGAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Satriyan kecamatan Tersono kabupaten Batang. Langkah-langkah yang dilakukan

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS EKSTRAKURIKULER MARAWIS DALAM PENGEMBANGAN POTENSI RELIGIUS SISWA MADRASAH ALIYAH SALAFIYAH SYAFI IYAH PROTO

BAB IV ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAPEL PAI DENGAN SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 02 SRAGI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DENGAN KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH VARIASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV HUBUNGAN KEAKTIFAN SISWA MENGIKUTI KEGIATAN TADARUS AL-QUR AN DENGAN HASIL BELAJAR QUR AN HADIS SISWA MI WALISONGO PEKAJANGAN TAHUN 2014/2015

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. tentang Model Kepemimpinan Demokratis Remaja Masjid dan Sikap Sosial

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. membaca dengan ketekunan belajar siswa di mts at-taqwa desa jatingarang

BAB III METODE PENELITIAN. Tapa, Kabupaten Bone Bolango Kota Gorontalo. Waktu penelitian diadakan dalam jangka waktu paling kurang tiga bulan,

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI MATA PELAJARAN AL QUR AN HADITS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB IV PENGARUH KETELADANAN BERIBADAH DALAM KELUARGA TERHADAP KESADARAN BERIBADAH ANAK DI MIS WINDUAJI PANINGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB IV ANALISIS PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dzikir iklil dengan tingkat agresivitas warga nelayan (studi kasus Jama ah

BAB IV ANALISIS PENGARUH PROFESIONALITAS GURU TERHADAP SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK DI MI YMI WONOPRINGGO 04 PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN PENGAJIAN RUTIN DENGAN AKHLAK REMAJA DI DESA PAMUTIH KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

R-1 65 R R-2 74 R R-3 65 R-18 78

BAB IV PENGARUH METODE EKLEKTIK TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS X IPS I DI MAN PEMALANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGARUH KETELADANAN GURU TERHADAP KEPRIBADIAN MUSLIM PESERTA DIDIK DI MTs N PLANJAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah.

BAB IV ANALISIS PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK DI DESA WIYANGGONG KEL. PEKUNCEN KEC. WIRADESA

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara dua variabel atau lebih. dengan alamat Jl. Putri Hijau No.2 A Medan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI VARIASI MENGAJAR PADA MATA PELAJARAN FIQIH KELAS V DI MIS KERTIJAYAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

BAB II METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DATA PENELITIAN. maka dalam bab ini akan penulis analisis dengan menggunakan analisis data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei Semester genap Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB IV. adalah menganalisis data mengenai hasil angket tentang keaktifan. pekalongn periode 2014/2015 atau variabel X adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. yang dalam hal ini yaitu siswa SMP Quraniah kelas VIII. Adapun teknik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PERBEDAAN KEMAMPUAN KOMUNIKSAI ISLAMI ANTARA MAHASISWA AKTIVIS DENGAN MAHASISWA BUKAN AKTIVIS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Kemampuan Membaca Al-Qur an Santri TPQ Baiturrohim Denasri

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Kedisiplinan Belajar Untuk memperoleh data tentang pengaruh kedisiplinan belajar peserta

BAB IV HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN KASEPUHAN 03 BATANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORANG TUA PERANTAUAN TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK. A. Analisis Komunikasi Orang Tua Perantauan di Desa Sidokare

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian asosiatif Kuantitatif dengan menggunakan analisa data kuantitatif.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengolahan data yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS KORELASI PELAKSANAAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DENGAN HASIL UJIAN NASIONAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Setelah data hasil penelitian tentang pelaksanaan program kelas unggulan dan data hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut. A. Analisis Pelaksanaan Program Kelas Unggulan di SMP Muhammadiyah Pekalongan Untuk memperoleh data khususnya tentang pelaksanaan program kelas unggulan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket yang diajukan langsung kepada responden yang berjumlah 16 item pertanyaan. Dari tiap-tiap item mempunyai 4 (empat) alternatif jawaban yang memiliki bobot skor yang berbeda, yaitu sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban A memiliki bobot nilai 4. 2. Alternatif jawaban B memiliki bobot nilai 3. 3. Alternatif jawaban C memiliki bobot nilai 2. 4. Alternatif jawaban D memiliki bobot nilai 1. Adapun analisis data terkait pelaksanaan program kelas unggulan adalah sebagai berikut: 68

69 Tabel 8 Nilai Hasil Angket Pelaksanaan Program Kelas Unggulan Jawaban Angket Skor Nilai Ratarata No. a b c d a b c d Jumlah 4 3 2 1 1. 9 2 5 0 36 6 10 0 52 3,25 2. 6 4 5 1 24 12 10 1 47 2,94 3. 8 5 3 0 32 15 6 0 53 3,31 4. 10 3 3 0 40 9 6 0 55 3,44 5. 10 3 3 0 40 9 6 0 55 3,44 6. 7 4 5 0 28 12 10 0 50 3,12 7. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 8. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 9. 6 4 5 1 24 12 10 1 47 2,94 10. 6 5 4 1 24 15 8 1 48 3,00 11. 8 3 5 1 32 9 10 1 52 3,25 12. 6 4 2 4 24 12 4 4 44 2,75 13. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 14. 9 4 3 0 36 12 6 0 54 3,37 15. 5 7 2 2 20 21 4 2 47 2,94 16. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 17. 10 2 4 0 40 6 8 0 54 3,37 18. 7 2 7 0 28 6 14 0 48 3,00 19. 7 5 4 0 28 15 8 0 51 3,19 20. 6 5 4 1 24 15 8 1 48 3,00 21. 7 4 5 0 28 12 10 0 50 3,12 22. 7 3 5 1 28 9 10 1 48 3,00 23. 8 3 4 1 32 9 8 1 50 3,12 24. 7 7 1 1 28 21 2 1 52 3,25 25. 7 4 4 1 28 12 8 1 49 3,06 26. 8 2 5 1 32 6 10 1 49 3,06 27. 7 3 6 0 28 9 12 0 49 3,06 28. 6 4 6 0 24 12 12 0 48 3,00 29. 8 4 4 0 32 12 8 0 52 3,25 Jumlah Total 1454 90,71 Data yang diperoleh dari angket tentang pelaksanaan program kelas unggulan dengan populasi 29 orang didapatkan skor nilai tertinggi 3,44 dan skor terendah adalah 2,75. Dari angket tentang pelaksanaan program kelas

70 unggulan sebagai variabel X dengan skor nilai tertinggi hingga skor terendah adalah sebagai berikut: 3,44 3,44 3,37 3,37 3,31 3,25 3,25 3,25 3,25 3,19 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 3,06 3,06 3,06 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,94 2,94 2,94 44 2,75 Dari data tersebut dapat diketahui ΣX = 90,71. Selanjutnya adalah menentukan kelas interval dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai a. Manentukan jumlah interval kelas K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K n log : jumlah interval kelas : jumlah data pengamatan : logaritma dengan banyaknya data 29 responden, maka jumlah interval kelas sebanyak: K = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,82 = 5,82 dibulatkan menjadi 6 b. Menentukan rentang data (Range/ R) R = Xmax Xmin = 3,44 2,75 = 0,69

71 2. Menentukan panjang interval kelas Rumus : i = R K Keterangan: i R K : panjang interval kelas : rentang data : banyaknya interval kelas Diketahui : R = 0,69 dan K = 6, maka: i = R K = 0,69 6 = 0,115 Dengan panjang interval 0,115, maka nilainya adalah 2,75-2,864, 2,865-2,97, 2,98-3,094, 3,095-3,20, 3,21-3,324, 3,325-3,44. Interval tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi di bawah ini. Tabel 9 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X Interval Frekuensi Prosentasi (%) 2,75 2,864 1 3 2,865 2,97 3 10 2,98 3,094 8 28 3,095 3,20 8 28 3,21 3,324 5 17 3,325 3,44 4 14 Jumlah 29 100

72 Berdasarkan tabel di atas diketahui frekuensi terbanyak pada interval antara 2,98 3,094 dan 3,095 3,20 yaitu 28%, sedangkan frekuensi terendah pada interval antara 2,75 2,864 yaitu 3%. 3. Menentukan nilai rata-rata dari variabel X dengan menggunakan rumus mean, yaitu: µ = ΣX N Keterangan: µ : mean (nilai rata-rata) ΣX N : jumlah nilai X : jumlah responden Diketahui: ΣX sebesar 90,71 dan n sebesar 29, maka µ = 90,71 29 = 3,128 Jadi nilai mean (nilai rata-rata) dari data tentang pelaksanaan program kelas unggulan sebesar 3,128. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan program kelas unggulan termasuk dalam kategori baik karena berada pada interval 3,095-3,20. Ini dapat dilihat melalui tabel penilaian sebagai berikut: Tabel 10 Tabel penilaian Interval Penilaian 2,75 2,864 Sangat kurang 2,865 2,97 Kurang 2,98 3,094 Cukup 3,095 3,20 Baik

73 3,21 3,324 Baik sekali 3,325 3,44 Sangat baik sekali B. Analisis Hasil Ujian Nasional Siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014 Untuk memperoleh data khususnya tentang hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi yang didapatkan langsung dari sekolah merupakan nilai murni hasil ujian nasional siswa. Dan untuk menganalisis hasil ujian nasional siswa, maka peneliti mengambil nilai rata-rata siswa dari seluruh mata pelajaran yang diujikan. Adapun analisis data hasil ujian nasional siswa kelas unggulan SMP Muhammadiyah Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 11 Nilai Hasil Ujian Nasional Siswa Kelas Unggulan SMP Muhammadiyah Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014 Mata Pelajaran No B. Indo B.Inggris Matematika IPA Jumlah Rata-rata 1 8,20 8,20 8,25 8,00 32,65 8,16 2 8,60 7,20 4,75 6,50 27,05 6,76 3 7,00 4,60 2,25 3,75 17,60 4,40 4 8,00 7,40 4,25 5,25 24,90 6,22 5 8,00 6,20 4,75 6,25 25,20 6,30 6 7,40 4,40 2,75 7,00 21,55 5,39 7 6,80 5,00 3,25 5,50 20,55 5,14 8 7,20 6,20 5,50 4,75 23,65 5,91 9 7,00 7,20 4,25 5,75 24,20 6,05 10 7,40 7,00 2,75 5,00 22,65 5,67 11 7,00 5,60 4,50 5,75 22,85 5,71 12 6,80 5,20 2,00 3,75 17,75 4,44

74 13 7,80 5,00 3,75 5,75 22,30 5,58 14 7,20 7,40 6,00 6,50 27,10 6,78 15 6,40 5,40 3,00 3,25 18,05 4,51 16 6,60 4,00 4,00 4,50 19,10 4,78 17 8,20 9,40 9,75 9,25 36,60 9,15 18 8,40 6,80 3,00 5,25 23,45 5,86 19 7,00 5,60 4,25 5,75 22,65 5,65 20 7,40 3,80 3,25 3,75 18,20 4,55 21 7,40 5,00 5,00 5,50 22,90 5,72 22 7,60 5,20 4,50 4,25 21,55 5,39 23 8,00 5,60 7,00 7,50 28,10 7,02 24 7,00 4,40 3,00 3,75 18,15 4,54 25 7,60 6,80 6,25 6,75 27,40 6,85 26 8,00 8,20 6,00 6,25 28,45 7,11 27 8,60 6,00 3,75 6,50 24,85 6,21 28 6,40 5,40 3,00 4,25 19,05 4,76 29 7,40 6,40 5,75 5,50 25,05 6,26 Jumlah Total 170,88 Data yang diperoleh dari hasil ujian nasional siswa dengan populasi 29 orang didapatkan nilai rata-rata tertinggi 9,15 dan nilai rata-rata terendah adalah 4,40. Adapun dari seluruh data hasil ujian nasional siswa sebagai variabel Y dari nilai rata-rata tertinggi hingga nilai rata-rata terendah dapat dilihat melalui data berikut ini: 9,15 8,16 7,11 7,02 6,85 6,78 6,76 6,30 6,26 6,22 6,21 6,05 5,91 5,86 5,72 5,71 5,67 5,65 5,58 5,39 5,39 5,14 4,78 4,76 4,55 4,54 4,51 4,44 4,40 Dari data tersebut dapat diketahui ΣY = 170,88. Selanjutnya adalah menentukan kelas interval dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai a. Manentukan jumlah interval kelas K = 1 + 3,3 log n

75 Keterangan: K n log : jumlah interval kelas : jumlah data pengamatan : logaritma dengan banyaknya data 29 responden, maka jumlah interval kelas sebanyak: K = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,82 = 5,82 dibulatkan menjadi 6 b. Menentukan rentang data (Range/ R) R = Xmax Xmin = 9,15 4,40 = 4,75 2. Menentukan panjang interval kelas Rumus : i = R K Keterangan: i R K : panjang interval kelas : rentang data : banyaknya interval kelas Diketahui : R = 4,75 dan K = 6, maka i = R K = 4,75 6

76 = 0,79 Dengan panjang interval 0,79, maka nilainya adalah 4,40-5,18, 5,19-5,97, 5,98-6,76, 6,77-7,55, 7,56-8,34, 8,35-9,15. Interval tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi di bawah ini. Tabel 12 Tabel distribusi frekuensi variabel Y Interval Frekuensi Prosentasi (%) 4,40 5,18 8 28 5,19 5,97 8 28 5,98 6,76 7 24 6,77 7,55 4 14 7,56 8,34 1 3 8,35 9,15 1 3 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui frekuensi terbanyak pada interval antara 4,40-5,18 dan 5,19-5,97 yaitu 28%, sedangkan frekuensi terendah pada interval antara 7,56-8,34 dan 8,35-9,15 yaitu 3%. 3. Menentukan nilai rata-rata dari variabel X dengan menggunakan rumus mean, yaitu: µ = ΣX N Keterangan: µ : mean (nilai rata-rata) ΣX N : jumlah nilai X : jumlah responden Diketahui: ΣX sebesar 170,9 dan N sebesar 29, maka

77 µ = 170,9 29 = 5,89 Jadi nilai mean (nilai rata-rata) dari data tentang hasil ujian nasional siswa sebesar 5,89. Berdasarkan hasil perhitungan terssebut dapat diketahui bahwa hasil ujian nasional siswa termasuk dalam kategori kurang, karena berada pada interval 5,19-5,97. Ini dapat dilihat melalui tabel penilaian sebagai berikut: Tabel 13 Tabel penilaian Interval Penilaian 4,40 5,18 Sangat kurang sekali 5,19 5,97 Kurang 5,98 6,76 Cukup 6,77 7,55 Baik 7,56 8,34 Baik sekali 8,35 9,15 Sangat baik sekali C. Analisis Korelasi Pelaksanaan Program Kelas Unggulan dengan Hasil Ujian Nasional Siswa di SMP Muhmmadiyah Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014 Untuk membuktikan apakah ada korelasi antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa, maka peneliti menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahuinya. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: R xy = N ΣXY (ΣX) (ΣY) {NΣX 2 (ΣX) 2 }{NΣY 2 (ΣY) 2 }

78 Keterangan: R xy N X Y ΣX 2 ΣY 2 ΣXY : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y : banyaknya sampel penelitian : variabel bebas : variabel terikat : jumlah skor X yang dikuadratkan : jumlah skor Y yang dikuadratkan : jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y Untuk memperoleh angka indeks korelasi antara variabel X dengan variabel Y, langkah selanjutnya adalah membuat tabel perhitungan sebagai berikut: Tabel 14 Tabel Nilai Koefisien Korelasi No. X Y X 2 Y 2 XY 1 3,25 8,16 10,56 66,58 26,52 2 2,94 6,76 8,64 45,69 19,87 3 3,31 4,40 10,96 19,36 14,56 4 3,44 6,22 11,83 38,69 21,39 5 3,44 6,30 11,83 39,69 21,67 6 3,12 5,39 9,73 29,05 16,82 7 3,12 5,14 9,73 26,41 16,04 8 3,12 5,91 9,73 34,93 18,44 9 2,94 6,05 8,64 36,60 17,78 10 3,00 5,67 9,00 32,14 17,01 11 3,25 5,71 10,56 32,60 18,56 12 2,75 4,44 7,56 19,71 12,21 13 3,12 5,58 9,73 31,14 17,41 14 3,37 6,78 11,36 45,96 22,85 15 2,94 4,51 8,64 20,34 13,26 16 3,12 4,78 9,73 22,84 14,91

79 17 3,37 9,15 11,36 83,72 30,84 18 3,00 5,86 9,00 34,33 17,58 19 3,19 5,65 10,18 31,92 18,02 20 3,00 4,55 9,00 20,70 13,65 21 3,12 5,72 9,73 32,71 17,85 22 3,00 5,39 9,00 29,05 16,17 23 3,12 7,02 9,73 49,28 21,90 24 3,25 4,54 10,56 20,61 14,75 25 3,06 6,85 9,36 46,92 20,96 26 3,06 7,11 9,36 50,55 21,76 27 3,06 6,21 9,36 38,56 19,00 28 3,00 4,76 9,00 22,65 14,28 29 3,25 6,26 10,56 39,19 20,34 Jumlah 90,71 170,88 284,43 1041,92 536,4 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa: N = 29 Σx = 90,71 Σy = 170,88 Σx 2 = 284,43 Σy 2 = 1041,92 Σxy = 536,4 Kemudian langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: R xy = N ΣXY (ΣX) (ΣY) {NΣX 2 (ΣX) 2 }{NΣY 2 (ΣY) 2 } = 29 x 536,4 (90,71) (170,88) {29 x 284,43 (90,71) 2 } {29 x 1041,92 (170,88) 2 } = 15555,6 15500,52 {8248,47 8228,30} {30215,68 29199,97}

80 = 55,08 (20,17) (1015,71) = 55,08 143,13 = 0,385 Peneliti juga melakukan perhitungan dengan menggunakan program SPSS.16, didapat data sebagai berikut: Tabel 15 Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS X Pearson Correlation 1.379* Sig. (2-tailed).042 N 29 29 Y Pearson Correlation.379* 1 X Sig. (2-tailed).042 N 29 29 Y Dengan penghitungan dengan rumus korelasi product moment dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara pelaksanaan program kelas unggulan (variabel X) dan hasil ujian nasional siswa (variabel Y) SMP Muhammadiyah Pekalongan sebesar 0,385, dan dari tabel perhitungan SPSS.16 dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara pelaksanaan program kelas unggulan (variabel X) dan hasil ujian nasional (variabel Y) siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan sebesar 0,379. Langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi yang diperoleh untuk menguji

81 apakah ada korelasi pelaksanaan program kelas unggulan (variabel X) dengan hasil ujian nasional siswa (variabel Y) SMP Muhammadiyah Pekalongan. 1. Interpretasi secara sederhana Interpretasi ini dilakukan dengan melihat tabel berikut ini: Tabel 16 Tabel patokan interpretasi nilai r Nilai r Interpretasi 0,00 0,20 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat lemah, sehingga dianggap tidak ada korelasi 0,21 0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah 0,41 0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang cukup 0,71 0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat 0,91 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa R xy = 0,385 terletak pada interval 0,21 0,40 sehingga antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif yang lemah. Ini berarti bahwa pelaksanaan program kelas unggulan mempunyai korelasi positif yang lemah dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan tahun ajaran 2013/2014. 2. Interpretasi secara lebih cermat Pada interpretasi yang kedua dengan membandingkan nilai r hasil perhitungan (r h /R xy ) dan nilai r pada tabel (r t ) dengan tingkat kesalahan 1% dan 5%. Jika koefisien korelasi (R xy ) lebih besar dari pada r t maka hipotesis yang diajukan: H a diterima dan H 0 ditolak. Sebaliknya jika koefisien korelasi (R xy ) lebih kecil dari r t maka hipotesis yang diajukan H a ditolak dan H 0 diterima.

82 Adapun langkah-langkah dalam interpretasi secara lebih cermat adalah sebagai berikut: a. Menentukan nilai r t Dengan melihat tabel r product moment, dengan jumlah responden (N) sebanyak 29 maka nilai r tabel (r t ) pada tingkat kesalahan 5% sebesar 0,367 dan pada tingkat kesalahan 1% nilai r tabel (r t ) sebesar 0,470. Nilai r tabel product moment dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 17 Nilai-nilai r Product Moment N Taraf Signifikan 5% 1% 25 0,396 0,505 27 0,381 0,487 28 0,374 0,478 29 0,367 0,470 30 0,361 0,463 b. Rumus hipotesis berikut: Pada penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis sebagai H a : terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan progam kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa di SMP Muhammadiyah Pekalongan. H 0 : tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan progam kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa di SMP Muhammadiyah Pekalongan.

83 Jika nilai R xy > r t maka Ha diterima dan H 0 ditolak. Ini berarti bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan. Jika nilai R xy < r t maka Ha ditolak dan H 0 diterima. Ini berarti bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan. c. Perbandingan harga mutlak nilai r hitung/ r h dengan nilai r tabel (r t ) Pada tingkat kesalahan 5% dapat diketahui nilai r tabel (r t ) sebesar 0,381 dan nilai r h = 0,367. Ini berarti bahwa nilai nutlak r h = 0,385 r t (0,367), maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan tahun ajaran 2013/2014. Pada tingkat kesalahan 1% dengan r t sebesar 0,470 dapat diketahui bahwa nilai r h = 0,385 r t (0,470), maka H a ditolak dan H 0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan tahun ajaran 2013/2014.