BAB IV ANALISIS KORELASI PELAKSANAAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DENGAN HASIL UJIAN NASIONAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Setelah data hasil penelitian tentang pelaksanaan program kelas unggulan dan data hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut. A. Analisis Pelaksanaan Program Kelas Unggulan di SMP Muhammadiyah Pekalongan Untuk memperoleh data khususnya tentang pelaksanaan program kelas unggulan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket yang diajukan langsung kepada responden yang berjumlah 16 item pertanyaan. Dari tiap-tiap item mempunyai 4 (empat) alternatif jawaban yang memiliki bobot skor yang berbeda, yaitu sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban A memiliki bobot nilai 4. 2. Alternatif jawaban B memiliki bobot nilai 3. 3. Alternatif jawaban C memiliki bobot nilai 2. 4. Alternatif jawaban D memiliki bobot nilai 1. Adapun analisis data terkait pelaksanaan program kelas unggulan adalah sebagai berikut: 68
69 Tabel 8 Nilai Hasil Angket Pelaksanaan Program Kelas Unggulan Jawaban Angket Skor Nilai Ratarata No. a b c d a b c d Jumlah 4 3 2 1 1. 9 2 5 0 36 6 10 0 52 3,25 2. 6 4 5 1 24 12 10 1 47 2,94 3. 8 5 3 0 32 15 6 0 53 3,31 4. 10 3 3 0 40 9 6 0 55 3,44 5. 10 3 3 0 40 9 6 0 55 3,44 6. 7 4 5 0 28 12 10 0 50 3,12 7. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 8. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 9. 6 4 5 1 24 12 10 1 47 2,94 10. 6 5 4 1 24 15 8 1 48 3,00 11. 8 3 5 1 32 9 10 1 52 3,25 12. 6 4 2 4 24 12 4 4 44 2,75 13. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 14. 9 4 3 0 36 12 6 0 54 3,37 15. 5 7 2 2 20 21 4 2 47 2,94 16. 7 5 3 1 28 15 6 1 50 3,12 17. 10 2 4 0 40 6 8 0 54 3,37 18. 7 2 7 0 28 6 14 0 48 3,00 19. 7 5 4 0 28 15 8 0 51 3,19 20. 6 5 4 1 24 15 8 1 48 3,00 21. 7 4 5 0 28 12 10 0 50 3,12 22. 7 3 5 1 28 9 10 1 48 3,00 23. 8 3 4 1 32 9 8 1 50 3,12 24. 7 7 1 1 28 21 2 1 52 3,25 25. 7 4 4 1 28 12 8 1 49 3,06 26. 8 2 5 1 32 6 10 1 49 3,06 27. 7 3 6 0 28 9 12 0 49 3,06 28. 6 4 6 0 24 12 12 0 48 3,00 29. 8 4 4 0 32 12 8 0 52 3,25 Jumlah Total 1454 90,71 Data yang diperoleh dari angket tentang pelaksanaan program kelas unggulan dengan populasi 29 orang didapatkan skor nilai tertinggi 3,44 dan skor terendah adalah 2,75. Dari angket tentang pelaksanaan program kelas
70 unggulan sebagai variabel X dengan skor nilai tertinggi hingga skor terendah adalah sebagai berikut: 3,44 3,44 3,37 3,37 3,31 3,25 3,25 3,25 3,25 3,19 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 3,06 3,06 3,06 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,94 2,94 2,94 44 2,75 Dari data tersebut dapat diketahui ΣX = 90,71. Selanjutnya adalah menentukan kelas interval dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai a. Manentukan jumlah interval kelas K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K n log : jumlah interval kelas : jumlah data pengamatan : logaritma dengan banyaknya data 29 responden, maka jumlah interval kelas sebanyak: K = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,82 = 5,82 dibulatkan menjadi 6 b. Menentukan rentang data (Range/ R) R = Xmax Xmin = 3,44 2,75 = 0,69
71 2. Menentukan panjang interval kelas Rumus : i = R K Keterangan: i R K : panjang interval kelas : rentang data : banyaknya interval kelas Diketahui : R = 0,69 dan K = 6, maka: i = R K = 0,69 6 = 0,115 Dengan panjang interval 0,115, maka nilainya adalah 2,75-2,864, 2,865-2,97, 2,98-3,094, 3,095-3,20, 3,21-3,324, 3,325-3,44. Interval tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi di bawah ini. Tabel 9 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X Interval Frekuensi Prosentasi (%) 2,75 2,864 1 3 2,865 2,97 3 10 2,98 3,094 8 28 3,095 3,20 8 28 3,21 3,324 5 17 3,325 3,44 4 14 Jumlah 29 100
72 Berdasarkan tabel di atas diketahui frekuensi terbanyak pada interval antara 2,98 3,094 dan 3,095 3,20 yaitu 28%, sedangkan frekuensi terendah pada interval antara 2,75 2,864 yaitu 3%. 3. Menentukan nilai rata-rata dari variabel X dengan menggunakan rumus mean, yaitu: µ = ΣX N Keterangan: µ : mean (nilai rata-rata) ΣX N : jumlah nilai X : jumlah responden Diketahui: ΣX sebesar 90,71 dan n sebesar 29, maka µ = 90,71 29 = 3,128 Jadi nilai mean (nilai rata-rata) dari data tentang pelaksanaan program kelas unggulan sebesar 3,128. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan program kelas unggulan termasuk dalam kategori baik karena berada pada interval 3,095-3,20. Ini dapat dilihat melalui tabel penilaian sebagai berikut: Tabel 10 Tabel penilaian Interval Penilaian 2,75 2,864 Sangat kurang 2,865 2,97 Kurang 2,98 3,094 Cukup 3,095 3,20 Baik
73 3,21 3,324 Baik sekali 3,325 3,44 Sangat baik sekali B. Analisis Hasil Ujian Nasional Siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014 Untuk memperoleh data khususnya tentang hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi yang didapatkan langsung dari sekolah merupakan nilai murni hasil ujian nasional siswa. Dan untuk menganalisis hasil ujian nasional siswa, maka peneliti mengambil nilai rata-rata siswa dari seluruh mata pelajaran yang diujikan. Adapun analisis data hasil ujian nasional siswa kelas unggulan SMP Muhammadiyah Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 11 Nilai Hasil Ujian Nasional Siswa Kelas Unggulan SMP Muhammadiyah Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014 Mata Pelajaran No B. Indo B.Inggris Matematika IPA Jumlah Rata-rata 1 8,20 8,20 8,25 8,00 32,65 8,16 2 8,60 7,20 4,75 6,50 27,05 6,76 3 7,00 4,60 2,25 3,75 17,60 4,40 4 8,00 7,40 4,25 5,25 24,90 6,22 5 8,00 6,20 4,75 6,25 25,20 6,30 6 7,40 4,40 2,75 7,00 21,55 5,39 7 6,80 5,00 3,25 5,50 20,55 5,14 8 7,20 6,20 5,50 4,75 23,65 5,91 9 7,00 7,20 4,25 5,75 24,20 6,05 10 7,40 7,00 2,75 5,00 22,65 5,67 11 7,00 5,60 4,50 5,75 22,85 5,71 12 6,80 5,20 2,00 3,75 17,75 4,44
74 13 7,80 5,00 3,75 5,75 22,30 5,58 14 7,20 7,40 6,00 6,50 27,10 6,78 15 6,40 5,40 3,00 3,25 18,05 4,51 16 6,60 4,00 4,00 4,50 19,10 4,78 17 8,20 9,40 9,75 9,25 36,60 9,15 18 8,40 6,80 3,00 5,25 23,45 5,86 19 7,00 5,60 4,25 5,75 22,65 5,65 20 7,40 3,80 3,25 3,75 18,20 4,55 21 7,40 5,00 5,00 5,50 22,90 5,72 22 7,60 5,20 4,50 4,25 21,55 5,39 23 8,00 5,60 7,00 7,50 28,10 7,02 24 7,00 4,40 3,00 3,75 18,15 4,54 25 7,60 6,80 6,25 6,75 27,40 6,85 26 8,00 8,20 6,00 6,25 28,45 7,11 27 8,60 6,00 3,75 6,50 24,85 6,21 28 6,40 5,40 3,00 4,25 19,05 4,76 29 7,40 6,40 5,75 5,50 25,05 6,26 Jumlah Total 170,88 Data yang diperoleh dari hasil ujian nasional siswa dengan populasi 29 orang didapatkan nilai rata-rata tertinggi 9,15 dan nilai rata-rata terendah adalah 4,40. Adapun dari seluruh data hasil ujian nasional siswa sebagai variabel Y dari nilai rata-rata tertinggi hingga nilai rata-rata terendah dapat dilihat melalui data berikut ini: 9,15 8,16 7,11 7,02 6,85 6,78 6,76 6,30 6,26 6,22 6,21 6,05 5,91 5,86 5,72 5,71 5,67 5,65 5,58 5,39 5,39 5,14 4,78 4,76 4,55 4,54 4,51 4,44 4,40 Dari data tersebut dapat diketahui ΣY = 170,88. Selanjutnya adalah menentukan kelas interval dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan kualifikasi dan interval nilai a. Manentukan jumlah interval kelas K = 1 + 3,3 log n
75 Keterangan: K n log : jumlah interval kelas : jumlah data pengamatan : logaritma dengan banyaknya data 29 responden, maka jumlah interval kelas sebanyak: K = 1 + 3,3 log 29 = 1 + 4,82 = 5,82 dibulatkan menjadi 6 b. Menentukan rentang data (Range/ R) R = Xmax Xmin = 9,15 4,40 = 4,75 2. Menentukan panjang interval kelas Rumus : i = R K Keterangan: i R K : panjang interval kelas : rentang data : banyaknya interval kelas Diketahui : R = 4,75 dan K = 6, maka i = R K = 4,75 6
76 = 0,79 Dengan panjang interval 0,79, maka nilainya adalah 4,40-5,18, 5,19-5,97, 5,98-6,76, 6,77-7,55, 7,56-8,34, 8,35-9,15. Interval tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi di bawah ini. Tabel 12 Tabel distribusi frekuensi variabel Y Interval Frekuensi Prosentasi (%) 4,40 5,18 8 28 5,19 5,97 8 28 5,98 6,76 7 24 6,77 7,55 4 14 7,56 8,34 1 3 8,35 9,15 1 3 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel di atas diketahui frekuensi terbanyak pada interval antara 4,40-5,18 dan 5,19-5,97 yaitu 28%, sedangkan frekuensi terendah pada interval antara 7,56-8,34 dan 8,35-9,15 yaitu 3%. 3. Menentukan nilai rata-rata dari variabel X dengan menggunakan rumus mean, yaitu: µ = ΣX N Keterangan: µ : mean (nilai rata-rata) ΣX N : jumlah nilai X : jumlah responden Diketahui: ΣX sebesar 170,9 dan N sebesar 29, maka
77 µ = 170,9 29 = 5,89 Jadi nilai mean (nilai rata-rata) dari data tentang hasil ujian nasional siswa sebesar 5,89. Berdasarkan hasil perhitungan terssebut dapat diketahui bahwa hasil ujian nasional siswa termasuk dalam kategori kurang, karena berada pada interval 5,19-5,97. Ini dapat dilihat melalui tabel penilaian sebagai berikut: Tabel 13 Tabel penilaian Interval Penilaian 4,40 5,18 Sangat kurang sekali 5,19 5,97 Kurang 5,98 6,76 Cukup 6,77 7,55 Baik 7,56 8,34 Baik sekali 8,35 9,15 Sangat baik sekali C. Analisis Korelasi Pelaksanaan Program Kelas Unggulan dengan Hasil Ujian Nasional Siswa di SMP Muhmmadiyah Pekalongan Tahun Ajaran 2013/2014 Untuk membuktikan apakah ada korelasi antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa, maka peneliti menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahuinya. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: R xy = N ΣXY (ΣX) (ΣY) {NΣX 2 (ΣX) 2 }{NΣY 2 (ΣY) 2 }
78 Keterangan: R xy N X Y ΣX 2 ΣY 2 ΣXY : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y : banyaknya sampel penelitian : variabel bebas : variabel terikat : jumlah skor X yang dikuadratkan : jumlah skor Y yang dikuadratkan : jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y Untuk memperoleh angka indeks korelasi antara variabel X dengan variabel Y, langkah selanjutnya adalah membuat tabel perhitungan sebagai berikut: Tabel 14 Tabel Nilai Koefisien Korelasi No. X Y X 2 Y 2 XY 1 3,25 8,16 10,56 66,58 26,52 2 2,94 6,76 8,64 45,69 19,87 3 3,31 4,40 10,96 19,36 14,56 4 3,44 6,22 11,83 38,69 21,39 5 3,44 6,30 11,83 39,69 21,67 6 3,12 5,39 9,73 29,05 16,82 7 3,12 5,14 9,73 26,41 16,04 8 3,12 5,91 9,73 34,93 18,44 9 2,94 6,05 8,64 36,60 17,78 10 3,00 5,67 9,00 32,14 17,01 11 3,25 5,71 10,56 32,60 18,56 12 2,75 4,44 7,56 19,71 12,21 13 3,12 5,58 9,73 31,14 17,41 14 3,37 6,78 11,36 45,96 22,85 15 2,94 4,51 8,64 20,34 13,26 16 3,12 4,78 9,73 22,84 14,91
79 17 3,37 9,15 11,36 83,72 30,84 18 3,00 5,86 9,00 34,33 17,58 19 3,19 5,65 10,18 31,92 18,02 20 3,00 4,55 9,00 20,70 13,65 21 3,12 5,72 9,73 32,71 17,85 22 3,00 5,39 9,00 29,05 16,17 23 3,12 7,02 9,73 49,28 21,90 24 3,25 4,54 10,56 20,61 14,75 25 3,06 6,85 9,36 46,92 20,96 26 3,06 7,11 9,36 50,55 21,76 27 3,06 6,21 9,36 38,56 19,00 28 3,00 4,76 9,00 22,65 14,28 29 3,25 6,26 10,56 39,19 20,34 Jumlah 90,71 170,88 284,43 1041,92 536,4 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa: N = 29 Σx = 90,71 Σy = 170,88 Σx 2 = 284,43 Σy 2 = 1041,92 Σxy = 536,4 Kemudian langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus korelasi product moment sebagai berikut: R xy = N ΣXY (ΣX) (ΣY) {NΣX 2 (ΣX) 2 }{NΣY 2 (ΣY) 2 } = 29 x 536,4 (90,71) (170,88) {29 x 284,43 (90,71) 2 } {29 x 1041,92 (170,88) 2 } = 15555,6 15500,52 {8248,47 8228,30} {30215,68 29199,97}
80 = 55,08 (20,17) (1015,71) = 55,08 143,13 = 0,385 Peneliti juga melakukan perhitungan dengan menggunakan program SPSS.16, didapat data sebagai berikut: Tabel 15 Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS X Pearson Correlation 1.379* Sig. (2-tailed).042 N 29 29 Y Pearson Correlation.379* 1 X Sig. (2-tailed).042 N 29 29 Y Dengan penghitungan dengan rumus korelasi product moment dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara pelaksanaan program kelas unggulan (variabel X) dan hasil ujian nasional siswa (variabel Y) SMP Muhammadiyah Pekalongan sebesar 0,385, dan dari tabel perhitungan SPSS.16 dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara pelaksanaan program kelas unggulan (variabel X) dan hasil ujian nasional (variabel Y) siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan sebesar 0,379. Langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi terhadap nilai koefisien korelasi yang diperoleh untuk menguji
81 apakah ada korelasi pelaksanaan program kelas unggulan (variabel X) dengan hasil ujian nasional siswa (variabel Y) SMP Muhammadiyah Pekalongan. 1. Interpretasi secara sederhana Interpretasi ini dilakukan dengan melihat tabel berikut ini: Tabel 16 Tabel patokan interpretasi nilai r Nilai r Interpretasi 0,00 0,20 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat lemah, sehingga dianggap tidak ada korelasi 0,21 0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah 0,41 0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang cukup 0,71 0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang kuat 0,91 1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang sangat kuat Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa R xy = 0,385 terletak pada interval 0,21 0,40 sehingga antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi positif yang lemah. Ini berarti bahwa pelaksanaan program kelas unggulan mempunyai korelasi positif yang lemah dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan tahun ajaran 2013/2014. 2. Interpretasi secara lebih cermat Pada interpretasi yang kedua dengan membandingkan nilai r hasil perhitungan (r h /R xy ) dan nilai r pada tabel (r t ) dengan tingkat kesalahan 1% dan 5%. Jika koefisien korelasi (R xy ) lebih besar dari pada r t maka hipotesis yang diajukan: H a diterima dan H 0 ditolak. Sebaliknya jika koefisien korelasi (R xy ) lebih kecil dari r t maka hipotesis yang diajukan H a ditolak dan H 0 diterima.
82 Adapun langkah-langkah dalam interpretasi secara lebih cermat adalah sebagai berikut: a. Menentukan nilai r t Dengan melihat tabel r product moment, dengan jumlah responden (N) sebanyak 29 maka nilai r tabel (r t ) pada tingkat kesalahan 5% sebesar 0,367 dan pada tingkat kesalahan 1% nilai r tabel (r t ) sebesar 0,470. Nilai r tabel product moment dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 17 Nilai-nilai r Product Moment N Taraf Signifikan 5% 1% 25 0,396 0,505 27 0,381 0,487 28 0,374 0,478 29 0,367 0,470 30 0,361 0,463 b. Rumus hipotesis berikut: Pada penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis sebagai H a : terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan progam kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa di SMP Muhammadiyah Pekalongan. H 0 : tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan progam kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa di SMP Muhammadiyah Pekalongan.
83 Jika nilai R xy > r t maka Ha diterima dan H 0 ditolak. Ini berarti bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan. Jika nilai R xy < r t maka Ha ditolak dan H 0 diterima. Ini berarti bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan. c. Perbandingan harga mutlak nilai r hitung/ r h dengan nilai r tabel (r t ) Pada tingkat kesalahan 5% dapat diketahui nilai r tabel (r t ) sebesar 0,381 dan nilai r h = 0,367. Ini berarti bahwa nilai nutlak r h = 0,385 r t (0,367), maka H 0 ditolak dan H a diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan tahun ajaran 2013/2014. Pada tingkat kesalahan 1% dengan r t sebesar 0,470 dapat diketahui bahwa nilai r h = 0,385 r t (0,470), maka H a ditolak dan H 0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara pelaksanaan program kelas unggulan dengan hasil ujian nasional siswa SMP Muhammadiyah Pekalongan tahun ajaran 2013/2014.