BAB III METODE PENELITIAN. dalam hipotesis akan menggunakan pre-experimental (non design). Menurut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Metode

PENGGUNAAN GERAKAN TARI KREASITERHADAP PERKEMBANGAN GERAK DASAR ANAK JURNAL. Oleh USWATUN HASANAH ( )

III. METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. dengan metode yang digunakan oleh peneliti. pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

III. METODE PENELITIAN. Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Design, menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

III. METODELOGI PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan dalam penelitin ini adalah metode experimen dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. di SMP Wiyatama Bandar Lampung yang dilaksanakan pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PAUD Melati yang terletak di jalan Telogo Rejo

III.METODE PENELITIAN. Sugiyono (2011:74) dikatakan Pre-Experimental Designs, karena desain ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Natar yang beralamatkan Jl. Mawar no.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III.METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian tentunya memiliki cara untuk memaparkan hasil dari

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Designs, menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo. Penelitian ini adalah eksperimen semu yang menggunakan one group

Experimental Design. Tjipto Juwono, Ph.D. March TJ (SU) Experimental Design March / 22

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental, menurut Sugiyono

METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 60) dalam bukunya menyimpulkan bahwa variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk

Penelitian Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Pre-Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuantitatif. Penelitian ini dikatakan kuantitatif karena hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. penelitian yang didasari oleh asumsi asumsi dasar pandangan pandangan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MEDOTE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rumbia. Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Telaga Kabupaten Gorontalo tepatnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam metode eksperimen terdapat beberapa bentuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar. Waktu penelitian ini. adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN EKSPERIMEN

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh sebab akibat untuk menguji pengaruh sebab akibat variabel yang sudah dirumuskan dalam hipotesis akan menggunakan pre-experimental (non design). Menurut Sugiyono (2011: 73) penelitian pre-experimental merupakan belum eksperimen sungguh-sungguh yang masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh, desain ini tidak adanya variabel kontrol. pre-experimental ada beberapa macam yaitu, one shot case study, one group pretest posttest, dan intact group comparison. Desain penelitian yang digunakan peneliti menggunakan One Shot Case Study, penelitian ini tidak ada kondisi awal atau tidak ada perlakuan awal karena melibatkan sekelompok subjek yang diberi satu perlakuan (X) dan dites akhir (O). Tujuan penelitian One Shot Case Study dalam penelitian adalah untuk mengetahui penggunaan tari kreasi terhadap gerak dasar anak hasil dengan cara memberikan perlakuan dengan menggunakan tari kreasi pada kelompok eksperimen yakni kelas B.

29 Penjelasan di atas maksudnya tidak ada kelompok kontrol sebagai bandingan dari kelompok eksperimen. Mengetahui seberapa jauh hasilnya, di laksanakan pengukuran pada akhir kegiatan. Berikut ini adalah desain penelitian One Shot Case Study yang menurut Sugiyono (2011: 109) XO Keterangan: Gambar 2. Desain Penelitian One Shot Case Study X O = Treatment yang diberikan (Variabel Independen) = Observasi (Variabel Dependen) Model eksperimen dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen,dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Menurut Sianipar (2007:249) menyatakan bahwa : Desain one shot case study Merupakan sekelompok subjek yang diberi satu Perlakuan (X) dan dites akhir (O). Disini pengujian tidak penting karena tes awal tidak dilakukan. Itu berarti bahwa skor tinggi yang diperoleh subjek dalam tes akhir belum tentu disebabkan perlakuan. Alasannya, tidak diketahui apa yang dimiliki subjek sebelum perlakuan. Adapun kelemahan dan keuntungan dari desain one shot case study menurut Sumadi (2003:100) adalah : 1) Kelemahan : 1. Penelitian ini sama sekali tidak ada kontrol dan tidak ada internal validity. Sifatnya yang cepat dan mudah menyebabkan rancangan

30 ini sering digunakan untuk meneliti sesuatu pendekatan yang inovatif, misalnya dalam bidang pendidikan 2. Tidak ada dasar untuk melakukan komparasi, kecuali secara implisit, intuitif dan impresionistik 3. Cara pendekatan ini biasanya dilakukan sebaik-baiknya untuk mengumpulkan data yang kesimpulannya cuma impresionistik dan tidak cermat. 4. Usaha untuk menggunakan test-test terbaku sebagai ganti kelompok kontrol tak banyak menolong, karena variable-variabel lain juga menjadi sumber perbedaan yang timbul cukup banyak. 2) Keuntungan: Metode ini mungkin berguna untuk menjajagi masalah-masalah yang dapat diteliti, atau untuk mengembangkan gagasan-gagasan atau alat-alat tertentu, misalnya dalam action research. Rancangan ini tidak menghantar kita untuk sampai kepada kesimpulan yang dapat dipertahankan dalam penelitian. Bahaya yang mungkin timbul adalah bahwa orang akan membuat justifikasi mengenai apa yang dilakukan semata-mata atas dasar bukti-bukti impresionistik semata-mata. Uraian langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Pembuatan RKH b. Pembuatan instrumen penelitian lembar observasi 2. Tahap pengumpulan a. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi 3. Tahap akhir a. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari instrumen penelitian melalui lembar observasi 3.2 Subjek Penelitian 3.2.1 Populasi Menurut Sugiyono (2011: 119) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

31 dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah anak kelompok B Paud Nabilah Tanjung Karang Timur Bandar Lampung, yang keseluruhan anak berjumlah 51 anak. Tabel 1 Data Populasi anak di Paud Nabilah Tanjung Karang Timur Bandar Lampung No Kelompok Jumlah Siswa 1 B 51 Total 51 Sumber: Guru Paud Nabilah Tanjung Karang Timur Bandar Lampung Kelompok yang dijadikan uji validitas dan reliabilitas adalah kelompok B, karena dari 50 anak diduga hampir 25 anak yang kurang berkembang. 3.2.2 Sampel Menurut Sugiyono (2011: 297) sampel adalah sebagian dari populasi itu. Penentuan didasarkan pada perbedaan karakter daripada populasi, oleh karena itu, penentuan sampel akan digunakan sampling jenuh, karena semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2 Data Sampel kelompok B Paud Nabilah Tanjung Karang Timur Bandar Lampung No Kelompok Jumlah Siswa 1 Eksperimen : B 25 Total 25 Sumber: Guru Paud Nabilah Tanjung Karang Timur Bandar Lampung Jadi sampel kelompok B sebagai kelompok yang akan diberi perlakuan tari kreasi.

32 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu, variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (dependen). 1. Variabel bebas (independen) dilambangkan dengan simbol X. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen) menurut Sugiyono (2011: 4). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tari kreasi. 2. Variabel terikat (dependen) dilambangkan dengan simbol Y. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas menurut Sugiyono (2011:4). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah dasar. Gerak dasar merupakan nyata yang dilakukan terus menerus dari kebiasaan menjadi dasar yang penting untuk dilakukan seperti mengayun, berlari, berjingkat dan berjalan. 3.4 Defenisi Variabel 3.4.1 Defenisi Konseptual Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tari Kreasi Tari kreasi merupakan bentuk tari yang timbul karena adanya kesadaran untuk mengolah, mencipta, ataupun mengubah tarian yang menjadi dasarnya. Tari kreasi juga tarian modern dengan sebutan tarian masa kini yang bisa diciptakan sendiri oleh siapapun.

33 2. Gerak dasar Gerakan dasar merupakan gerak pengulangan yang dilakukan terus menerus dari kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar dari pengalaman dan lingkungan mereka. Gerak dasar sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan fisiknya, dengan pertumbuhan fisik yang semakin tinggi maka peningkatan gerak dasar semakin meningkat. Gerakan dasar dilakukan dengan pengulangan dan secara terus menerus agar gerak dasar dapat dilakukan anak dengan benar. 3.4.2 Defenisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tari Kreasi Tari kreasi memiliki kebebasan penuh dalam mencipatakan sebuah tarian. Tari diperkenalkan kepada anak usia dini untuk memberikan pengalaman kreatif. Sebuah tarian anak Paud akan dikatakan menarik apabila tarian tersebut menjadi media bagi anak untuk mengungkapkan ide-idenya dalam melakukan sebuah. Tari kreasi yang digunakan adalah tari kipas, dimana dalam tari kipas tersebut meliputi - dasar seperti mengayun, berlari, berjingkat dan berjalan. 2. Gerakan Dasar Gerakan dasar adalah kemampuan anak dalam melakukan dasar seperti mengayun, melakukan berlari, melakukan berjingkat, melakukan berjalan.

34 3.5 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian, peneliti menggunakan teknik: 1. Observasi Sutrisni Hadi (dalam Sugiyono, 2011:196) mengemukakan bahwa, suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun, yaitu proses pengamatan dan ingatan. Peneliti menggunakan observasi terstruktur dengan menggunakan pedoman observasi, yang akan diobservasi yaitu anak kelompok B kelas B1. 2. Dokumen Sugiyono (2011:326) menjelaskan dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan seperti catatan harian, biografi, peraturan dan kebijakan, bisa berbentuk gambar seperti foto. Penelitian ini menggunakan dokumen berupa bentuk tulisan yaitu absensi anak dan foto. 3.6 Uji Instrumen 3.6.1 Uji Validitas Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Putro, 2012:141). Validitas terbagi menjadi beberapa bagian yaitu validitas isi (content Validity), validitas konstruk (construct validity), validitas ukuran, validitas sejalan. Penelitian ini menggunakan pengujian validitas internal yang dilakukan dengan cara pengujian validitas konstruk (uji ahli), dimana dapat dibantu dengan menggunakan alat ukur kisi-kisi instrumen atau lembar observasi yang sudah diuji oleh ahlinya, yang memvalidasi

35 instrumen peneliti yaitu Dr. Een Yayah Haenilah, M.Pd, Gian fitri A, S.Pd., M.Pd dan Nia Fatmawati, S.Pd., M.Pd. Adapun saran-saran yang diberikan kepada peneliti sesuaikan indikator dengan judul gerak dasar dan sesuaikan indikator dengan aktivitas yang dipakai dalam instrumen yang peneliti pakai. tabel dibawah ini menjelaskan sebelum divalidasi dan sesudah divalidasi : Tabel 3 Sebelum divalidasi Variabel Aspek Indikator Aktivitas Kriteria Penilaian 1 2 3 4 Gerakan tari kreasi Gerak dasar Motorik Motorik berjalan berlari meloncat melakukan berjalan berlari meloncat Berjalan berjinjit, berjalan maju, berjalan mundur Lari kedepam, lari kebelakang, lari melompat Menjaga keseimbangan, meloncat dengan satu kaki Berjalan berjinjit, berjalan maju, berjalan mundur Lari kedepan, lari kebelakang, lari sambil melompat Menjaga keseimbangan, meloncat dengan satu kaki

36 Tabel 4 Sesudah divalidasi Variabel Aspek Indikator Aktivitas Gerakan kreasi tari Motorik berjalan berlari meloncat Gerak dasar Motorik melakukan berjalan berlari meloncat Berjalan berjinjit, berjalan maju, berjalan mundur Lari kedepam, lari kebelakang, lari melompat Menjaga keseimbangan, meloncat dengan satu kaki Berjalan berjinjit, berjalan maju, berjalan mundur Lari kedepan, lari kebelakang, lari sambil melompat Menjaga keseimbangan, meloncat dengan satu kaki Maka dapat disimpulkan bahwa sesudah di lakukan perubahan, maka instrumen yang peneliti gunakan bisa dipakai dan bisa dilanjutkan untuk kelapangan. 3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian mempunyai keandalaan sebagai alat ukur, diantaranya di ukur melalui konsistensi hasil pengukuran yang telah divalidasi oleh ahlinya.

37 Tabel 5 Uji Reabilitas Teori Defenisi Operasional Indikator Aktivitas Hidayat(2005:15),meny Tari kreasi memiliki atakan bahwa: tari kebebasan penuh kreasi disebut juga dalam mencipatakan dengan tari modern. Tari sebuah tarian. Tari modern adalah tari yang lepas kaidah-kaidah atau diperkenalkan kepada anak usia dini untuk tradisional. Artinya sebuah (tari) yang ingin membangun sebuah pernyataan baru dan memiliki kebebasan penuh berekspresi. dalam Kamtini(2005:89)menjel askan bahwa: Gerak dasar adalah merupakan dasar untuk macammacam keterampilan dan merupakan gerak alami yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan secara sadar dan akan menunjukkan keterampilan bertahap. memberikan pengalaman kreatif. Sebuah tarian anak Paud akan dikatakan menarik apabila tarian tersebut menjadi media bagi anak untuk mengungkapkan ideidenya dalam melakukan sebuah. Tari kreasi yang digunakan adalah tari kipas Gerakan dasar adalah kemampuan anak dalam melakukan - dasar seperti mengayun, melakukan berlari, melakukan berjingkat, melakukan berjalan. 1. Mengayun Mengayun tangan, lengan dan badan 2. Berlari Lari kedepan, lari kebelakang,lar i cepat 3. Berjingkat Berjingkat kedepan, berjingkat ditempat, berjingkat membentuk lingkaran 4. Gerakan berjalan. 1. Mengayun, Berjalan cepat, berjalan maju, berjalan mundur Mengayun tangan, lengan dan badan 2. Berlari, Lari kedepan, lari kebelakang,lar i cepat 3. Berjingkat Berjingkat kedepan, berjingkat ditempat, berjingkat membentuk lingkaran 4. Gerakan berjalan. Berjalan cepat, berjalan maju, berjalan mundur 3.7 Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data atau melaksanakan tugas mengumpulkan data tentang yang sedang di teliti. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ada dua, yaitu:

38 1. Lembar Observasi Penelitian ini peneliti menggunakan observasi secara terstruktur dengan menggunakan pedoman observasi dalam bentuk lembar observasi (checklist). Proses kegiatan anak di buat dalam daftar penilaian yang sudah dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang akan dinilai sesuai dengan indikator yang diajarkan dan yang sudah berisi lajur cek list dalam kisi-kisi instrumen penelitian. Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Aspek Indikator Aktivitas Tari Kreasi Motorik Mengayun 1. Mengayun tangan 2. Mengayun badan 3. Mengayun lengan Berlari 1. Lari kedepan 2. Lari kebelakang 3. Lari cepat Berjingkat 1. Berjingkat kedepan 2. Berjingkat ditempat 3. Berjingkat membuat lingkaran Berjalan 1. Berjalan cepat 2. Berjalan maju Gerakan Dasar 3. Berjalan mundur Motorik Mengayun 1. Mengayun tangan 2. Mengayun badan 3. Mengayun lengan Berlari Berjingkat Berjalan 1. Lari kedepan 2. Lari kebelakang 3. Lari cepat 1. Berjingkat kedepan 2. Berjingkat ditempat 3. Berjingkat membuat lingkaran 1. Berjalan cepat 2. Berjalan maju 3. Berjalan mundur

39 2. Dokumentasi Catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan seperti catatan harian, biografi, peraturan dan kebijakan, bisa berbentuk gambar seperti foto. 3.8 Teknik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk pengujian dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif dengan menggunakan lembaran observasi diperoleh dari hasil checklist yang dilihat dari instrumen penilaian (rubrik) yang telah dibuat peneliti. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini ada empat indikator dan setiap indikator ada 3 aktivitas. Skor maksimal dari keempat skor itu adalah 4. Setelah skor didapat, maka dilakukan penghitungan untuk mengetahui nilai anak, berdasarkan empat indikator yang akan dijadikan indikator penilaian. Skor maksimal dari keseluruhan indikator yaitu 48 karena indikatornya ada 4 dan aktivitasnya ada 3 skor maksimal nya 4, 4x3x4 = 48. Rumusnya sebagai berikut : Nilai akhir = x 100 %. Data yang didapat dari kegiatan gerak dasar melalui tari kreasi akan dianalisis dengan cara sebagai berikut : 1. Mengamati anak pada hari pertama menskor kemampuan gerak dasar anak pada hari kedua dari setiap indikator yang telah ditentukan 2. Menghitung kemampuan anak berdasarkan setiap indikator yang dipecah kedalam aktivitas yang telah ditentukan dengan rumus :

40 N = x 100 % Keterangan : N = nilai Contoh : Bunga memperoleh skor dari keseluruhan indikator dari pertemuan, pertama sampai pertemuan keempat dinilai yaitu 24. Untuk menghitung nilai skor yang diperoleh Bunga berdasarkan rumus perhitungan penilaian dapat dihitung sebagai berikut: Nilai anak = x 100 % = 50 Dengan demikian, jika dimasukkan ke kategori tingkat pencapaian nilai skor maka Bungan termasuk kekategori mulai berkembang. 3. Menafsirkan hasil perhitungan data setiap indikator yang telah ditentukan, kemudian digolongkan dalam kriteria tingkat pencapaian, dengan tabel berikut: Tabel 7 Kriteria penilaian berdasarkan setiap pertemuan atau setiap indikator kemampuan gerak dasar Kriteria penilaian Keterangan 0-25% Belum berkembang 26-50% Mulai berkembang 51-75% Sudah Berkembang 76-100% Berkembang Sesuai Harapan 4. Menjumlahkan skor kemampuan gerak dasar anak secara utuh 5. Menentukan tingkat perkembangan gerak dasar anak melalui gerak tari 6. Menghitung rerata gerak dasar anak dengan rumus : X = x 100% Keterangan : X = skor rata-rata

41 = jumlah hasil skor perkembangan gerak dasar anak melalui gerak tari n = jumlah sampel 7. Menggolongkan dalam kriteria tingkat pencapaian dari seluruh indikator yang telah ditentukan