PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

dokumen-dokumen yang mirip
PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 September 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Daftar Isi. Neraca Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas Catatan Atas Laporan Keuangan...

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

JUMLAH AKTIVA

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT ALLBOND MAKMUR USAHA

Jumlah Aktiva Lancar 2,143,505,394 11,563,141,645

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Keuangan Konsolidasi 30 Juni 2010 dan 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2009 DAN 2008

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

JUMLAH ASET LANCAR

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DAFTAR PUSTAKA. Belkaoui, Ahmed Riahi. Teori Akuntansi, Edisi Lima, Buku Dua, Jakarta: Salemba

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

P.T. EKADHARMA INTERNATIONAL TBK. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2007 DAN 2006

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT Selamat Sempurna Tbk. Dan Anak Perusahaan

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Alam Karya Unggul Tbk dan Anak Perusahaan (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

Ronny Kusuma Moentoro Rudy Kurniawan Leonardi

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk

30 Juni 31 Desember

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Transkripsi:

PT Yanaprima Hastapersada Tbk Laporan Keuangan (tidak diaudit) 30 Juni 2010 Dengan Angka Perbandingan Periode 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

LAPORAN KEUANGAN (tidak diaudit) Daftar Isi Halaman Neraca... 1-2 Laporan Laba Rugi... 3 Laporan Perubahan Ekuitas... 4 Laporan Arus Kas... 5 Catatan Atas Laporan Keuangan... 6-27 ************************

NERACA (tidak diaudit) ASET Catatan 30 Juni 2010 30 Juni 2009 ASET LANCAR Kas dan bank 3 1.911.361.418 976.439.324 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 10 694.481.067 3.816.736.202 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 715.755.657 pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 2b, 4, 10 51.409.252.849 34.794.569.372 Piutang lain-lain 80.005.342 142.579.666 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp 343.222.481 pada tanggal 30 Juni 2010 dan Rp 161.029.076 pada tanggal 30 Juni 2009 2d, 6, 10 45.477.169.633 43.895.400.514 Pajak dibayar di muka 2l, 12 300.606.604 159.222.124 Biaya dibayar di muka 2e 144.021.409 72.697.329 Uang muka pembelian 7 2.565.861.665 1.135.672.280 Jumlah Aset Lancar 102.582.759.987 84.993.316.811 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2l, 12 106.317.831 396.388.199 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.313.504.901 pada tanggal 30 Juni 2010 dan Rp 31.476.900.320 pada tanggal 2f, 2g, 2h, 30 Juni 2009 8, 10 100.065.547.127 99.933.718.827 Uang muka pembelian aset tetap 8 3.634.114.971 129.780.429 Lain-lain - bersih 2f, 9 3.744.522.983 1.161.890.399 Jumlah Aset Tidak Lancar 107.550.502.912 101.621.777.854 JUMLAH ASET 210.133.262.899 186.615.094.665 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 1

NERACA (tidak diaudit) (lanjutan) KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 30 Juni 2010 30 Juni 2009 KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek 10 50.183.845.035 34.171.030.433 Hutang usaha Hubungan istimewa 2c, 5, 11 2.466.752.250 587.184.087 Pihak ketiga 11 25.164.798.400 15.353.879.072 Hutang pajak 2l, 12 715.901.469 542.337.121 Biaya harus dibayar 13 2.768.534.017 2.352.446.563 Hutang dividen 16-11.995.470.220 Uang muka penjualan 17 825.403.508 625.955.415 Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 10 1.230.000.000 1.230.000.000 Jumlah Kewajiban Lancar 83.355.234.679 66.858.302.911 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 10 2.340.000.000 3.570.000.000 Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan 2k, 21 2.737.907.014 2.319.773.625 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 5.077.907.014 5.889.773.625 Jumlah Kewajiban 88.433.141.693 72.748.076.536 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 2.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 668.000.089 saham 14 66.800.008.900 66.800.008.900 Tambahan modal disetor - bersih 2n, 15 28.054.021.637 28.054.021.637 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum 16 7.000.000.000 3.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 19.846.090.669 16.012.987.592 Jumlah Ekuitas 121.700.121.206 113.867.018.129 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 210.133.262.899 186.615.094.665 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 2

LAPORAN LABA RUGI (tidak diaudit) ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 2010 2009 Catatan (Enam Bulan) (Enam Bulan) PENJUALAN BERSIH 2c, 2i, 5, 17 176.537.352.146 131.281.412.792 BEBAN POKOK PENJUALAN 2c, 2i, 5, 18 (151.079.364.994) (109.775.627.569 ) LABA KOTOR 25.457.987.152 21.505.785.223 BEBAN USAHA Penjualan 2i, 19 3.052.037.696 2.348.386.814 Umum dan administrasi 2i, 19 4.775.127.411 4.735.624.337 Jumlah Beban Usaha 7.827.165.107 7.084.011.151 LABA USAHA 17.630.822.045 14.421.774.072 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Beban keuangan 2i, 20 (2.762.352.026) (2.798.220.994) Selisih kurs - bersih 2j 353.133.505 519.642.598 Pendapatan bunga 2i 2.393.247 12.496.670 Lain-lain - bersih 8 1.854.581 64.210.139 Beban Lain-lain - Bersih (2.404.970.693) (2.201.871.587) LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15.225.851.352 12.219.902.485 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2l, 12 Pajak kini (3.737.224.750) (3.352.501.880) Pajak tangguhan (98.358.917) (129.556.295) Beban Pajak Penghasilan (3.835.583.667) (3.482.058.175) LABA BERSIH 11.390.267.685 8.737.844.310 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2m, 25 17 13 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 3

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (tidak diaudit) ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL Saldo Laba Tambahan Modal Disetor Belum Ditentukan Telah Ditentukan Catatan Modal Saham - Bersih Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Jumlah Ekuitas Saldo 31 Desember 2008 66.800.000.000 28.053.970.017 23.135.143.282 500.000.000 23.635.143.282 118.489.113.299 Perolehan saham dari pelaksanaan waran seri I 8.900 51.620 - - - 60.520 Dana cadangan umum 16 - - (2.500.000.000) 2.500.000.000 - - Dividen tunai 16 - - (13.360.000.000) - (13.360.000.000) (13.360.000.000) Laba bersih periode 2009 - - 8.737.844.310-8.737.844.310 8.737.844.310 Saldo 30 Juni 2009 66.800.008.900 28.054.021.637 16.012.987.592 3.000.000.000 19.012.987.592 113.867.018.129 Saldo 31 Desember 2009 66.800.008.900 28.054.021.637 25.315.824.764 3.500.000.000 28.815.824.764 123.669.855.301 Dana cadangan umum 16 - - (3.500.000.000 ) 3.500.000.000 - - Dividen tunai 16 - - (13.360.001.780 ) - (13.360.001.780 ) (13.360.001.780 ) Laba bersih periode 2010 - - 11.390.267.685-11.390.267.685 11.390.267.685 Saldo 30 Juni 2010 66.800.008.900 28.054.021.637 19.846.090.669 7.000.000.000 26.846.090.669 121.700.121.206 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 4

LAPORAN ARUS KAS (tidak diaudit) ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 2010 2009 Catatan (Enam Bulan) (Enam Bulan) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 160.765.153.823 126.506.974.535 Pembayaran kas kepada pemasok (122.494.918.972) (98.725.421.028) Pembayaran kas kepada karyawan (11.028.103.456) (10.147.165.202) Kas yang Diperoleh dari Operasi 27.242.131.395 17.634.388.305 Pembayaran beban keuangan (2.583.738.667) (2.555.280.716) Pembayaran beban usaha (7.255.905.421) (5.767.588.367) Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (4.487.058.400) (4.037.274.471) Penerimaan (pembayaran) piutang lain-lain 14.055.656 (6.209.400) Penerimaan (pembayaran) hutang lain-lain 2.124.206.496 (1.392.302.616) Pembayaran aset lain-lain (2.801.518.761) (505.190.399) Penghasilan bunga 2.393.247 12.496.670 Penerimaan lain-lain 177.487.297 326.684.015 Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 12.432.052.842 3.709.723.021 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) uang muka pembelian aset tetap 8 (3.610.531.097) 6.332.225.431 Perolehan aset tetap 8 (3.483.038.928) (14.890.953.390) Hasil penjualan aset tetap 8-58.000.000 Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (7.093.570.025) (8.500.727.959) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Dividen 16 (13.360.001.780) - Kenaikan (penurunan) hutang bank 10 9.493.766.851 (449.894.422) Penambahan modal saham dari pelaksanaan waran seri I - 8.900 Penambahan tambahan modal disetor dari pelaksanaan waran seri I - 51.620 Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (3.866.234.929) (449.833.902) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1.472.247.888 (5.240.838.840) KAS DAN BANK AWAL PERIODE 439.113.530 6.217.278.164 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 1.911.361.418 976.439.324 AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap ke aset tetap 23.583.874 6.332.225.430 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 5

1. U M U M a. Pendirian Perusahaan PT Yanaprima Hastapersada Tbk ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1995 berdasarkan akta Notaris Emmy Hartati Yunizar, S.H., No. 38. Akta pendrian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-3253.HT.01.01.TH.1996 tanggal 1 Maret 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 40 tanggal 17 Mei 1996, Tambahan No. 4599. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., No. 154 tanggal 22 Mei 2009, sehubungan dengan pengubahan dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan, untuk disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM & LK No. IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM & LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49219.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 13 Oktober 2009. Sesuai anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah bergerak dalam bidang industri karung plastik dan yang sejenisnya. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat berlokasi di Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan, sedangkan pabriknya berlokasi di Sidoarjo dan Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada bulan Juli 1997. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 22 Februari 2008, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) dengan suratnya No. S-1109/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum atas 68.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 545 per saham serta penerbitan 68.000.000 Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 680 setiap waran yang menyertai saham biasa atas nama Perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya beserta waran terkait pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 5 Maret 2008 (lihat Catatan 15). c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama : Alexander Tanzil Komisaris : Santoso Wijaya Komisaris Independen : Singgih Wihardjo Direksi Direktur Utama : Ishadi Direktur : Umar Usman Direktur Tidak Terafiliasi : Rinawati Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah Rp 288 juta dan Rp 228 juta, masing-masing pada periode 2010 dan 2009. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan masing-masing sejumlah 270 orang dan 254 orang (tidak diaudit). 6

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan No. VIII.G.7 dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. b. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan atas akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode. c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. d. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir periode, untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih. e. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. f. Aset Tetap Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) Aset Tetap yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) Aktiva Tetap dan Aktiva Lainlain dan PSAK No. 17 (1994) Akuntansi Penyusutan. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Aset Tetap (lanjutan) Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 4-20 Perlengkapan pabrik 4-8 Peralatan kantor 4-8 Kendaraan 4-8 Sesuai dengan PSAK No. 47, Akuntansi Tanah, seluruh beban dan biaya insidentil yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, seperti biaya legal, pengukuranpematokan-pemetaan ulang, notaris dan pajak terkait, ditangguhkan dan disajikan terpisah dari biaya perolehan tanah sebagai akun Aset Tidak Lancar - Lain-lain - Bersih. Biaya ditangguhkan atas perolehan hak atas tanah tersebut diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selanjutnya, sesuai dengan PSAK No. 47 tersebut, tanah tidak disusutkan, kecuali dalam suatu kondisi tertentu. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi pada periode yang bersangkutan. g. Penurunan Nilai Aset Pada tanggal neraca, nilai aset ditelaah kembali atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan. h. Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian (disajikan sebagai bagian dari akun Aset Tetap pada neraca) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat aset tersebut telah diselesaikan dan siap untuk digunakan. i. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan untuk penjualan lokal dan penyerahan barang di atas kapal untuk penjualan ekspor. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi periode berjalan. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan, masingmasing adalah Rp 9.083 dan Rp 10.225 per US$ 1. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan mencatat akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Hak karyawan atas uang pensiun, pesangon, uang jasa dan imbalan lainnya diakui dengan metode akrual. Pada bulan Juni 2004, Ikatan Akuntan Indonesia telah mengeluarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja yang mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri yang mencakup imbalan pasca kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon, pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut, dimana perhitungan akrual atas estimasi imbalan kerja karyawan dilakukan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit yang dihitung oleh aktuaris independen. l. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca dan yang akan diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. m. Laba Bersih per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih masing-masing periode dengan jumlah rata-rata tertimbang saham Perusahaan yang beredar pada periode yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang dijadikan sebagai dasar perhitungan laba bersih per saham dasar, adalah sebesar 668.000.089 saham dan 668.000.062 saham, masing-masing pada periode 2010 dan 2009 (lihat Catatan 25). n. Biaya Emisi Efek Ekuitas Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - agio saham yang berasal dari penawaran umum saham tersebut (lihat Catatan 15). 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Informasi Segmen Bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dari Perusahaan, karena risiko dan tingkat imbalan dipengaruhi secara dominan oleh jenis produk yang dihasilkan Perusahaan. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menyediakan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. p. Penggunaan Estimasi oleh Manajemen Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya. 3. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Kas 163.806.670 271.144.034 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 765.125.487 94.379.612 PT Bank Permata Tbk 3.869.980 2.438.533 The Royal Bank of Scotland 4.455 176.455 Dolar Amerika Serikat The Royal Bank of Scotland (US$ 104.738 pada tanggal 30 Juni 2010 dan US$ 58.455 pada tanggal 30 Juni 2009) 951.334.891 597.702.375 PT Bank Permata Tbk (US$ 2.046 pada tanggal 30 Juni 2010) 18.581.457 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 951 pada tanggal 30 Juni 2010 dan US$ 1.037 pada tanggal 30 Juni 2009) 8.638.478 10.598.315 Jumlah 1.911.361.418 976.439.324 10

4. PIUTANG USAHA - BERSIH Rincian piutang usaha: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) PT Berkah Sarana Irjatama 634.050.125 3.259.937.360 PT Forindoprima Perkasa 60.430.942 556.798.842 Jumlah - Pihak Hubungan Istimewa 694.481.067 3.816.736.202 Pihak Ketiga Lokal 49.920.741.917 34.066.745.696 Ekspor 2.204.266.589 1.443.579.333 Jumlah - Pihak Ketiga 52.125.008.506 35.510.325.029 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (715.755.657) (715.755.657) Jumlah - Pihak Ketiga - Bersih 51.409.252.849 34.794.569.372 Piutang Usaha - Bersih 52.103.733.916 38.611.305.574 Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing Ekuivalen Jumlah 30 Juni 2010 Rupiah Jumlah (US$) Dalam Rupiah Dalam Rupiah Belum jatuh tempo 34.571.552.581 178.282 1.619.335.406 36.190.887.987 Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 10.932.444.396 - - 10.932.444.396 31-60 hari 1.031.482.371 - - 1.031.482.371 61-90 hari 64.410.220 - - 64.410.220 >90 hari 4.018.492.851 67.206 581.771.748 4.600.264.599 Jumlah 50.618.382.419 245.488 2.201.107.154 52.819.489.573 Mata Uang Asing Ekuivalen Jumlah 30 Juni 2009 Rupiah Jumlah (US$) Dalam Rupiah Dalam Rupiah Belum jatuh tempo 652.604.525 84.284 861.807.585 1.514.412.110 Lewat jatuh tempo: 1-30 hari 31.532.025.017 - - 31.532.025.017 31-60 hari 2.683.798.170 - - 2.683.798.170 61-90 hari 2.881.070.280 - - 2.881.070.280 >90 hari 133.983.906 67.206 581.771.748 715.755.654 Jumlah 37.883.481.898 151.490 1.443.579.333 39.327.061.231 Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Saldo awal periode 715.755.657 715.755.657 Perubahan selama periode berjalan - - Saldo akhir periode 715.755.657 715.755.657 Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang. 11

4. PIUTANG USAHA - BERSIH (lanjutan) Pada tanggal 30 Juni 2010, piutang usaha tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10. 5. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi usaha dilakukan dalam bentuk transaksi penjualan, pembelian dan sewa, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak ketiga. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Aset (%) 30 Juni 2010 30 Juni 2009 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Piutang Usaha PT Berkah Sarana Irjatama 634.050.125 3.259.937.360 0,30 1,75 PT Forindoprima Perkasa 60.430.942 556.798.842 0,03 0,30 Jumlah 694.481.067 3.816.736.202 0,33 2,05 Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Kewajiban (%) 30 Juni 2010 30 Juni 2009 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Hutang Usaha PT Forindoprima Perkasa 2.466.752.250 587.184.087 2,79 0,81 Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Akun yang Bersangkutan (%) 2010 2009 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) (Enam Bulan) (Enam Bulan) Penjualan Bersih PT Berkah Sarana Irjatama 4.966.318.664 5.045.572.009 2,81 3,84 PT Forindoprima Perkasa 1.044.135.336 638.646.093 0,60 0,49 Jumlah 6.010.454.000 5.684.218.102 3,41 4,33 Pembelian PT Forindoprima Perkasa 2.934.153.255 1.023.871.550 3,08 1,35 Beban Sewa (Catatan 19 dan 23) Ishadi 20.000.000 15.000.000 100 100 Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut: a. PT Forindoprima Perkasa dan PT Berkah Sarana Irjatama merupakan perusahaan yang memiliki anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan dan/atau merupakan perusahaan yang sepengendali dengan Perusahaan. b. Ishadi, merupakan direktur utama Perusahaan. 12

6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Barang jadi 11.192.344.571 15.634.824.781 Barang dalam proses 6.959.647.027 9.472.612.836 Bahan baku dan bahan pembantu 27.668.400.516 18.948.991.973 Jumlah 45.820.392.114 44.056.429.590 Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan (343.222.481) (161.029.076) Bersih 45.477.169.633 43.895.400.514 Mutasi penyisihan atas penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Saldo awal periode 161.029.076 167.850.206 Perubahan selama periode berjalan 182.193.405 (6.821.130) Saldo akhir periode 343.222.481 161.029.076 Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 30 Juni 2010, persediaan tersebut dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10. Pada tanggal 30 Juni 2010, persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 5 milyar dan US$ 6.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. 7. UANG MUKA PEMBELIAN Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki uang muka pembelian kepada pihak ketiga atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu, masing-masing sebesar Rp 2.565.861.665 dan Rp 1.135.672.280. 8. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 12.981.719.500 - - - 12.981.719.500 Bangunan dan prasarana 36.114.683.501 142.000.000 - - 36.256.683.501 Mesin dan peralatan 81.433.578.061 4.200.000 - - 81.437.778.061 Perlengkapan pabrik 1.620.900.510 114.764.000 - - 1.735.664.510 Peralatan kantor 809.857.975 24.256.709 - - 834.114.684 Kendaraan 1.935.273.553 365.360.819 - - 2.300.634.372 Jumlah 134.896.013.100 650.581.528 - - 135.546.594.628 13

8. ASET TETAP (lanjutan) 30 Juni 2010 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Aset dalam Penyelesaian Mesin dan peralatan - 2.832.457.400 - - 2.832.457.400 Jumlah Nilai Tercatat 134.896.013.100 3.483.038.928 - - 138.379.052.028 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana 7.212.030.756 906.417.089 - - 8.118.447.845 Mesin dan peralatan 24.855.968.927 2.383.001.931 - - 27.238.970.858 Perlengkapan pabrik 1.094.258.843 84.201.890 - - 1.178.460.733 Peralatan kantor 620.873.228 38.667.190 - - 659.540.418 Kendaraan 1.031.034.073 87.050.974 - - 1.118.085.047 Jumlah Akumulasi Penyusutan 34.814.165.827 3.499.339.074 - - 38.313.504.901 Nilai Buku 100.081.847.273 100.065.547.127 30 Juni 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 12.408.419.500 - - - 12.408.419.500 Bangunan dan prasarana 33.114.319.865 281.454.545 - - 33.395.774.410 Mesin dan peralatan 65.884.196.145 15.426.838.010 - - 81.311.034.155 Perlengkapan pabrik 1.379.370.474 180.540.035 - - 1.559.910.509 Peralatan kantor 731.683.475 49.830.000 - - 781.513.475 Kendaraan 1.542.188.008 450.000.000 38.220.910-1.953.967.098 Jumlah 115.060.177.467 16.388.662.590 38.220.910-131.410.619.147 Aset dalam Penyelesaian Mesin dan peralatan 1.497.709.200 9.460.262.404 - (10.957.971.604) - Jumlah Nilai Tercatat 116.557.886.667 25.848.924.994 38.220.910 (10.957.971.604 ) 131.410.619.147 Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana 5.493.790.520 832.548.906 - - 6.326.339.426 Mesin dan peralatan 20.380.596.927 2.089.734.400 - - 22.470.331.327 Perlengkapan pabrik 957.489.268 63.022.737 - - 1.020.512.005 Peralatan kantor 547.655.810 34.892.571 - - 582.548.381 Kendaraan 1.025.981.497 89.408.594 38.220.910-1.077.169.181 Jumlah Akumulasi Penyusutan 28.405.514.022 3.109.607.208 38.220.910-31.476.900.320 Nilai Buku 88.152.372.645 99.933.718.827 Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 3.499.339.074 dan Rp 3.109.607.208, masing-masing untuk periode 2010 dan 2009 yang dibebankan sebagai berikut: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Beban pabrikasi 3.153.456.457 2.797.400.970 Beban umum dan administrasi (Catatan 19) 345.882.617 312.206.238 Jumlah 3.499.339.074 3.109.607.208 Penambahan aset tetap adalah termasuk reklasifikasi aset dalam penyelesaian sejumlah Rp 10.957.971.604 untuk periode 2009. 14

8. ASET TETAP (lanjutan) Rincian penjualan aset tetap pada periode 2009 adalah sebagai berikut: 2009 (Enam Bulan) Nilai tercatat 38.220.910 Akumulasi penyusutan (38.220.910) Nilai buku - Harga jual 58.000.000 Laba penjualan aset tetap 58.000.000 Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun Lain-lain - Bersih di Penghasilan (Beban) Lain-lain dalam laporan laba rugi periode 2009. Pada tanggal 30 Juni 2010, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 33 milyar dan US$ 8.527.700. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2010, aset tetap berupa tanah, bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik Perusahaan dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagaimana yang dijelaskan dalam Catatan 10. Pada tanggal 30 Juni 2010, Hak Guna Bangunan (HGB) Perusahaan masih memiliki sisa jangka waktu berkisar antara 3-22 tahun. Manajemen berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki uang muka pembelian aset tetap, berupa mesin dan peralatan, kepada pihak ketiga sebesar Rp 3.634.114.971 dan Rp 129.780.429. 9. ASET LAIN-LAIN - BERSIH Aset lain-lain terdiri dari: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Bank garansi 3.064.830.650 505.190.399 Beban ditangguhkan hak atas tanah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 46.391.667 pada periode 2010 510.308.333 556.700.000 Lain-lain 169.384.000 100.000.000 Jumlah 3.744.522.983 1.161.890.399 Jumlah beban amortisasi atas beban ditangguhkan pada periode 2010 adalah sebesar Rp 15.463.889, yang dicatat pada akun Beban Umum dan Administrasi di Beban Usaha dalam laporan laba rugi periode 2010. 15

9. ASET LAIN-LAIN - BERSIH (lanjutan) Bank garansi merupakan kas di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk milik Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas bank garansi yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 10). 10. HUTANG BANK Hutang bank terdiri dari: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Hutang bank jangka pendek PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Modal Kerja 50.183.845.035 34.171.030.433 Hutang bank jangka panjang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kredit Investasi 3.570.000.000 4.800.000.000 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (1.230.000.000) (1.230.000.000) Hutang jangka panjang - bersih 2.340.000.000 3.570.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Bank Mandiri yang bersifat revolving dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 71.000.000.000, yang ditujukan untuk modal kerja usaha industri pembuatan karung plastik dan kantong semen. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 27 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 27 Maret 2011, dengan tingkat bunga per tahun berkisar antara 11% - 12,5% pada periode 2010 dan 13% - 14,5% pada periode 2009. Selanjutnya, berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 5.000.000.000, yang ditujukan untuk pembiayaan pembelian mesin dan peralatan pabrik. Fasilitas kredit ini memiliki jangka waktu selama 48 (empat puluh delapan) bulan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 14,5% pada periode 2010 dan 2009. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Mandiri apabila terdapat perubahan anggaran dasar Perusahaan dan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Fasilitas tersebut dijamin dengan piutang usaha, persediaan, sertifikat Hak Guna Bangunan beserta bangunan pabrik, mesin dan peralatan milik Perusahaan (lihat Catatan 4, 6 dan 8), serta jaminan pribadi dari Ishadi, Alexander Tanzil dan Santoso Wijaya, pihak hubungan istimewa Perusahaan. Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan juga memperoleh fasilitas bank garansi dari Bank Mandiri dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 1.500.000.000, yang ditujukan untuk tender dan pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas bank garansi tersebut memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan sampai dengan tanggal 27 Maret 2008 dan terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 27 Maret 2011 (lihat Catatan 9). 16

11. HUTANG USAHA Akun ini merupakan kewajiban yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Pihak Hubungan Istimewa (lihat Catatan 5) PT Forindoprima Perkasa 2.466.752.250 587.184.087 Pihak Ketiga - Lokal Dolar Amerika Serikat (US$ 1.454.030 pada tanggal 30 Juni 2010 dan US$ 759.525 pada tanggal 30 Juni 2009) 13.206.954.490 7.766.138.012 Rupiah 11.957.843.910 7.587.741.060 Jumlah - Pihak Ketiga 25.164.798.400 15.353.879.072 Jumlah 27.631.550.650 15.941.063.159 Pemasok utama Perusahaan antara lain adalah PT Tripolyta Indonesia Tbk, PT Polymer Spectrum Sentosa, PT Pura Nusapersada dan Basell Asia Pacific Ltd. Rincian umur hutang dihitung sejak tanggal terjadinya hutang: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Sampai dengan 1 bulan 22.939.249.088 12.639.684.689 > 1 bulan - 3 bulan 4.631.142.095 2.395.331.623 > 3 bulan - 6 bulan - 844.887.380 > 6 bulan - 1 tahun 61.159.467 61.159.467 Jumlah 27.631.550.650 15.941.063.159 12. PERPAJAKAN a. Hutang pajak dan pajak dibayar di muka Hutang pajak Hutang pajak terdiri dari: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Pajak Penghasilan: Pasal 21 12.156.734 7.309.983 Pasal 23 35.202.218 144.682.604 Pasal 25 543.122.260 237.152.572 Pasal 26 390.000 - Pasal 29 1.150.079 114.287.417 Pasal 4 ayat 2 123.880.178 38.904.545 Jumlah 715.901.469 542.337.121 17

12. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Hutang pajak dan pajak dibayar di muka (lanjutan) Pajak dibayar di muka Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan - Bersih Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebesar Rp 300.606.604 dan Rp 159.222.124, yang disajikan sebagai akun Pajak Dibayar di Muka pada neraca. b. Beban pajak penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 15.225.851.352 12.219.902.485 Beda temporer: Penyusutan aset tetap (403.077.756) (462.701.053) Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.640.087 - Beda tetap: Kesejahteraan karyawan 102.553.130 102.887.929 Sumbangan dan representasi 66.268.227 14.123.150 Penyusutan aset tetap 86.141.890 41.475.130 Penghasilan yang pajaknya bersifat final dan lain-lain - bersih (138.476.934) 57.534.317 Taksiran penghasilan kena pajak - periode berjalan 14.948.899.996 11.973.221.958 Beban pajak penghasilan (periode berjalan) dan perhitungan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) 14.948.899.000 11.973.221.000 Beban pajak penghasilan - periode berjalan 3.737.224.750 3.352.501.880 Pajak penghasilan dibayar di muka (Pasal 22, 23, 25 dan fiskal) (3.736.074.671 ) (3.238.214.463) Taksiran hutang pajak penghasilan - Pasal 29 1.150.079 114.287.417 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum beban pajak penghasilan dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 18

12. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 15.225.851.352 12.219.902.485 Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku 3.806.462.838 3.421.572.428 Pengaruh pajak atas beda tetap: Kesejahteraan karyawan 25.638.283 28.808.620 Sumbangan dan representasi 16.567.057 3.954.482 Penyusutan aset tetap 21.535.473 11.613.036 Penghasilan yang pajaknya bersifat final dan lain-lain - bersih (34.619.984 ) 16.109.609 Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi 3.835.583.667 3.482.058.175 c. Aset pajak tangguhan - bersih Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Aset pajak tangguhan Estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan 684.476.754 649.536.615 Penyisihan piutang ragu-ragu 178.938.914 200.411.583 Penyisihan penurunan nilai persediaan 85.805.620 46.998.058 Jumlah 949.221.288 896.946.256 Kewajiban pajak tangguhan Penyusutan aset tetap (842.903.457 ) (500.558.057) Aset pajak tangguhan - bersih 106.317.831 396.388.199 d. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahuntahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. e. Perubahan undang-undang pajak penghasilan Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. 19

12. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Perubahan undang-undang pajak penghasilan (lanjutan) Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta. Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak tanggal 1 Januari 2010. Perhitungan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan tarif pajak baru tersebut. 13. BIAYA HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2010 30 Juni 2009 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 779.408.453 739.246.334 Beban pengangkutan 305.893.900 147.378.240 Bunga 115.615.395 100.273.553 Lain-lain 1.567.616.269 1.365.548.436 Jumlah 2.768.534.017 2.352.446.563 14. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah PT Hastagraha Bumipersada 597.650.500 89,469 % 59.765.050.000 Ishadi (Direktur Utama) 2.349.500 0,352 234.950.000 Lain-lain (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%) 68.000.089 10,179 6.800.008.900 Jumlah 668.000.089 100,000 % 66.800.008.900 Anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: Persentase Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Jumlah Direksi Ishadi 2.349.500 0,352 % 234.950.000 15. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Rincian tambahan modal disetor-bersih pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: Jumlah Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) 30.260.000.000 Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 2n) (2.206.029.983) Agio saham sehubungan - pelaksanaan waran seri I 51.620 Bersih 28.054.021.637 20

16. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 14 Mei 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13.360.001.780 atau Rp 20 per saham yang akan dibayarkan pada tanggal 18 Juni 2010 kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham tanggal 10 Juni 2010. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 3.500.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2009, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 22 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 13.360.000.000 atau Rp 20 per saham yang akan dibayarkan pada tanggal 1 Juli 2009 kepada pemegang saham yang tercatat pada Daftar Pemegang Saham tanggal 17 Juni 2009. Pada tanggal 30 Juni 2009, dividen yang belum dibayarkan tersebut dicatat sebagai Hutang Dividen di neraca. Dalam RUPST tersebut, para pemegang saham juga menyetujui untuk mencadangkan sejumlah Rp 2.500.000.000 dari laba bersih Perusahaan tahun 2008, sebagai dana cadangan umum Perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. 17. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Lokal 159.015.156.206 120.760.349.235 Ekspor 17.522.195.940 10.521.063.557 Jumlah 176.537.352.146 131.281.412.792 Sebagian penjualan, yaitu sekitar 3,41% dan 4,33%, masing-masing pada periode 2010 dan 2009, dilakukan kepada pihak hubungan istimewa (Catatan 5). Penjualan kepada pihak hubungan istimewa tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti dengan pihak ketiga. Pada periode 2010 dan 2009, penjualan kepada pihak ketiga dengan jumlah penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih (%) 2010 2009 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) (Enam Bulan) (Enam Bulan) Penjualan Bersih PT Semen Tonasa 22.261.435.500 13.558.286.520 12,61 10,33 PT Industri Kemasan Semen Gresik 13.002.540.965 11.194.644.002 7,37 8,53 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 12.542.929.380 21.463.575.000 7,10 16,35 Jumlah 47.806.905.845 46.216.505.522 27,08 35,21 Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki uang muka penjualan dari pelanggan (pihak ketiga) sebesar Rp 825.403.508 dan Rp 625.955.415. 21

18. BEBAN POKOK PENJUALAN Akun ini terdiri dari: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Bahan baku yang digunakan 87.932.199.828 69.870.467.701 Upah buruh langsung 6.752.964.494 6.271.092.880 Beban pabrikasi 41.894.593.290 28.680.194.266 Jumlah Beban Produksi 136.579.757.612 104.821.754.847 Persediaan barang dalam proses Awal periode 3.713.742.020 8.104.008.927 Akhir periode (6.959.647.027) (9.472.612.836) Beban Pokok Produksi 133.333.852.605 103.453.150.938 Persediaan barang jadi Awal periode 15.306.878.530 18.972.612.575 Pembelian 13.630.978.430 2.984.688.837 Akhir periode (11.192.344.571) (15.634.824.781) Beban Pokok Penjualan 151.079.364.994 109.775.627.569 Sebagian pembelian, yaitu sekitar 3,08% dan 1,35%, masing-masing pada periode 2010 dan 2009, dilakukan dengan pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 5). Pada periode 2010 dan 2009, pembelian dari pemasok pihak ketiga dengan jumlah pembelian melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Jumlah Penjualan Bersih (%) 2010 2009 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) (Enam Bulan) (Enam Bulan) Pembelian PT Tripolyta Indonesia Tbk 57.808.015.640 45.781.342.448 32,75 34,87 19. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Beban Penjualan Pengangkutan dan transportasi 2.873.788.948 2.032.903.644 Iklan, komisi dan promosi penjualan 101.222.200 142.197.330 Lain-lain 77.026.548 173.285.840 Jumlah 3.052.037.696 2.348.386.814 22

19. BEBAN USAHA (lanjutan) 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan 1.564.861.444 1.600.502.777 Beban pengangkutan dan transportasi 1.110.120.665 1.014.175.630 Perbaikan dan pemeliharaan 450.791.284 647.756.732 Penyusutan dan amortisasi (Catatan 8 dan 9) 361.346.506 312.206.238 Beban kantor 366.753.521 287.283.921 Perjalanan dinas 139.153.270 124.633.850 Asuransi 89.360.931 107.756.241 Sewa (Catatan 5) 23.333.333 15.000.000 Sumbangan dan representasi 26.366.250 14.123.150 Lain-lain 643.040.207 612.185.798 Jumlah 4.775.127.411 4.735.624.337 Jumlah Beban Usaha 7.827.165.107 7.084.011.151 20. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2010 2009 (Enam Bulan) (Enam Bulan) Beban bunga pinjaman bank 2.584.852.026 2.541.052.233 Beban provisi dan administrasi bank 177.500.000 257.168.761 Jumlah 2.762.352.026 2.798.220.994 21. ESTIMASI KEWAJIBAN ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Perusahaan mencatat estimasi kewajiban atas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Pada laporan tahun 2009 dan 2008, perhitungan aktuarial dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tabel mortalitas Umur pensiun : 11% per tahun : TMI-1999 (2008; TMI-2 MALE) : 55 tahun Analisis kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai Estimasi Kewajiban Atas Imbalan Kerja Karyawan di neraca pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, masingmasing adalah sebesar Rp 2.737.907.014 dan Rp 2.319.773.625. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi kewajiban tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku. 23

22. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut: Mata Uang Asing Ekuivalen Dalam Rupiah Aset Kas dan bank US$ 107.735 978.554.826 Piutang usaha US$ 245.488 2.201.107.154 Jumlah 3.179.661.980 Kewajiban Hutang usaha US$ 1.454.030 13.206.954.490 Kewajiban - Bersih 10.027.292.510 Perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam mata uang asing, namun demikian manajemen secara berkelanjutan senantiasa mengevaluasi struktur aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Pada tanggal 27 Juli 2010 (tanggal penyelesaian laporan keuangan), kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah: US$ 1 = Rp 9.014. 23. PERJANJIAN DAN KONTINJENSI a. Perusahaan memiliki ijin penempatan ruangan dari Ishadi (pihak hubungan istimewa) untuk kantor pusat Perusahaan yang beralamat di Gedung Graha Irama Lantai 15G, Jalan H.R. Rasuna Said Blok. X/1 Kav. 1-2, Jakarta Selatan. Selanjutnya, pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor dengan Ishadi (pihak hubungan istimewa) untuk kantor pusat Perusahaan tersebut, yang berlaku untuk periode 1 (satu) tahun mulai tanggal 1 September 2007 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2008 dengan nilai sewa sebesar Rp 20.000.000 dan telah diperpanjang kembali untuk periode mulai tanggal 1 September 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Perjanjian sewa tersebut telah diperpanjang kembali untuk periode mulai tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, dengan nilai sewa sebesar Rp 40.000.000. Jumlah beban sewa pada periode 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar Rp 20.000.000 dan Rp 15.000.000 (lihat Catatan 5). b. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan (tanggal 27 Juli 2010) terdapat perkara yang melibatkan nama Perusahaan dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) berdasarkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004. Perkara tersebut melibatkan nama Perusahaan dalam tender pengadaan tinta sidik jari Pemilu Legislatif Tahun 2004 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (Tender), dimana berdasarkan Putusan KPPU, Perusahaan dinyatakan telah membentuk suatu Konsorsium Perusahaan, yang dalam perkara ini kegiatannya dijalankan oleh Mus ab Mochamad (pihak ketiga), dan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta menghukum Konsorsium Perusahaan tersebut (beserta 5 Konsorsium lainnya) secara bersama-sama untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) karena dinyatakan telah melakukan persengkokolan. 24

23. PERJANJIAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) Atas Putusan KPPU tersebut, telah diajukan Surat Keberatan tertanggal 8 Agustus 2005, yang kemudian telah diputus oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Putusan tertanggal 5 Januari 2006, yang pada dasarnya menguatkan Putusan KPPU No. 08/KPPU-L/2004 tersebut dan saat ini perkara tersebut sedang dalam proses pemeriksaan pada Mahkamah Agung Republik Indonesia berdasarkan pengajuan Memori Kasasi pada tanggal 10 Februari 2006 yang telah didaftarkan dengan Nomor 16/Srt.Pdt.Kas/2006/PN.JKT.PST pada tanggal 13 Februari 2006. Sehubungan dengan perkara yang melibatkan nama Perusahaan tersebut, terdapat dugaan manajemen Perusahaan bahwa nama Perusahaan dalam Konsorsium Perusahaan tersebut telah digunakan oleh pihak lain untuk dapat berpartisipasi dalam Tender, mengingat bahwa sebelumnya Perusahaan telah menyatakan mengundurkan diri dari kesepakatan kerjasama membentuk suatu konsorsium bersama-sama dengan PT Winahyudi Ambahmancapraja dan PT Surajaya Panangansakti untuk keperluan proses Tender tersebut dan menyatakan niatnya untuk tidak melanjutkan keikutsertaannya dalam proses Tender tersebut. Saat ini Perusahaan masih mengkaji upaya-upaya lanjutan yang akan dilakukan oleh Perusahaan sehubungan dengan perkara tersebut. Direksi Perusahaan berpendapat bahwa keterlibatan nama Perusahaan dalam perkara sebagaimana tersebut di atas tidak mempengaruhi secara material harta kekayaan, keadaan keuangan dan kelangsungan usaha Perusahaan. 24. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam 4 (empat) segmen usaha utama, yaitu Karung Plastik, Kantong Semen, Roll Sheet dan Sandwich Sheet dan Lain-lain. Segmen ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen usaha. Pembebanan harga antar segmen, jika ada, didasarkan pada harga pokok segmen (at cost). Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Karung Kantong Roll Sheet dan 30 Juni 2010 Plastik Semen Sandwich Sheet Lain-lain Jumlah PENJUALAN BERSIH Pihak eksternal 45.966.213.261 73.546.641.232 51.838.154.675 5.186.342.978 176.537.352.146 HASIL Hasil segmen (laba kotor) 2.252.181.783 16.412.274.559 6.090.938.625 702.592.185 25.457.987.152 Beban usaha tidak dapat dialokasikan 7.827.165.107 Laba usaha 17.630.822.045 Beban keuangan (2.762.352.026) Lain-lain - bersih 357.381.333 Laba sebelum beban pajak penghasilan (15.225.851.352 ) Beban pajak penghasilan (3.835.583.667 ) Laba bersih 11.390.267.685 Aset segmen - Persediaan 19.270.309.592 7.607.211.400 17.242.445.219 1.357.203.422 45.477.169.633 Aset tidak dapat dialokasi 164.656.093.266 Jumlah aset 210.133.262.899 Kewajiban tidak dapat dialokasi 88.433.141.693 Jumlah kewajiban 88.433.141.693 Penambahan aset tetap 3.483.038.928 Penyusutan 3.499.339.074 25