BAB 6 PEMBAHASAN. 6.1 Korelasi antara paparan arus listrik dosis bertingkat dengan jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Diagnosis mengenai sebab kematian sengatan listrik ditegakkan bila terjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Arus listrik didefinisikan sebagai aliran elektron-elektron yang menyeberangi

BAB I PENDAHULUAN. 50% dari jumlah korban sengatan listrik akan mengalami kematian. 1 Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. ialah muatan listrik yang bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi

Petir : Volt Volt = Kvolt PLN : Sumber 1 KVolt Gardu 1000 Volt Rumah 220 Volt Baterei : 9 Volt, 1,5 Volt

BAB 4 METODE PENELITIAN. Tikus wistar diadaptasi di Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat berubahnya energi listrik menjadi panas. 1 Kerusakan yang timbul

EFEK PAPARAN ARUS LISTRIK SECARA LANGSUNG TERHADAP KERUSAKAN HISTOPATOLOGI OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

EFEK PAPARAN ARUS LISTRIK MELALUI MEDIUM AIR TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIK OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

Efek Paparan Arus Listrik terhadap Jumlah Titik Hiperkontraksi Otot Jantung dan Kadar Kreatin Kinase - MB Serum Tikus Wistar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bergerak dari tempat yang berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah,

Efek Paparan Arus Listrik terhadap Jumlah Titik Hiperkontraksi Otot Gastrocnemius dan Kadar Kreatin Kinase Serum Tikus Wistar

PERBEDAAN KERUSAKAN OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR AKIBAT PAPARAN ARUS LISTRIK SECARA LANGSUNG DAN MELALUI MEDIA AIR

HUBUNGAN PAPARAN ARUS LISTRIK SECARA LANGSUNG TERHADAP KERUSAKAN HISTOPATOLOGIK OTOT GASTROKNEMIUS TIKUS WISTAR ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) DI AIR TERHADAP KERUSAKAN OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi

PERBEDAAAN KERUSAKAN OTOT EKSTREMITAS TIKUS WISTAR AKIBAT PAPARAN ARUS LISTRIK SECARA LANGSUNG DAN MELALUI MEDIA AIR

PERBEDAAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR AKIBAR PAPARAN ARUS LISTRIK MELALUI MEDIA AIR TAWAR DAN AIR LAUT

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

HUBUNGAN ANTARA VARIASI BESAR PAPARAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK TERHADAP WAKTU KEJADIAN KEMATIAN TIKUS WISTAR ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

(electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara. tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat

I. PENDAHULUAN. aktivitas berteknologi tinggi mengakibatkan manusia sering kali berhubungan

ARTIKEL ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

PENGARUH INDUKSI TOKSIN UBUR-UBUR (Physalia physalis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR

PERBEDAAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI OTOT JANTUNG TIKUS WISTAR AKIBAT PAPARAN ARUS LISTRIK MELALUI MEDIA AIR TAWAR DAN AIR LAUT

Hubungan antara Kadar Troponin T dengan Fungsi Diastolik Ventrikel Kiri pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Al Islam Bandung Tahun 2014

Cardiac arrest DEFENISI Cardiac arrest ETIOLOGI cardiac arrest

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

Cardiac Arrest 1. Pengertian 2. Sistem Konduksi Jantung

PENGGUNAAN & EFEK LISTRIK PADA PERMUKAAN TUBUH. Arif Yachya

SISTEM PENGAMAN KEBOCORAN ARUS LISTRIK PADA PEMANAS AIR ELEKTRIK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN (Sari, 2007). Parasetamol digunakan secara luas di berbagai negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK (AC) DALAM AIR TERHADAP KERUSAKAN OTOT INTERCOSTALIS TIKUS WISTAR

KORELASI ANTARA BESAR ARUS LISTRIK MELALUI MEDIUM AIR DENGAN KERUSAKAN HISTOPATOLOGI OTOT GASTROKNEMIUS TIKUS WISTAR ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kasus keracunan pestisida organofosfat.1 Menurut World Health

BAB 2 PEMBAHASAN. 2.1 Manfaat Energi Listrik Bagi Kehidupan Manusia Pengertian Energi Listrik. Gambar 1. Energi Listrik

Mekanisme kerja Kreatin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang berperan sebagai substrat sumber energi tinggi yang menghasilkan adenosin trifosfat

Efek Paparan Arus Listrik terhadap Jumlah Titik Hiperkontraksi Otot Gastrocnemius dan Kadar Kreatin Kinase Serum Tikus Wistar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) merupakan suatu

PENGANTAR STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masyarakat telah mengetahui bahwa kebiasaan. berolah raga adalah cara yang efektif untuk menjaga

ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

Curah jantung. Nama : Herda Septa D NPM : Keperawatan IV D. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Intro. - alifis.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

BAB I. PENDAHULUAN. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. suhu yang tinggi, syok listrik, atau bahan kimia ke kulit. 1, 2

SOAL-SOAL PELATIHAN BLS RS PUSURA SURABAYA

KONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)

BAB I PENDAHULUAN. dengan panas, api, bahan kimia, listrik, atau radiasi. 1. mortalitas yang tinggi, terutama pada usia dibawah 40 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga listrik adalah unsur yang paling penting dalam kehidupan modern

BAB I PENDAHULUAN. segmen ST yang persisten dan peningkatan biomarker nekrosis miokardium.

DAFTAR PUSTAKA. 3. Janssen W. Forensic histopathology. Berlin : Springer-Verlag;

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat. Pola penyakit yang semula didomiasi penyakit-penyakit menular

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: indikator Penyakit

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

PENGENALAN KOMPONEN DAN ALAT UKUR : KOMPONEN PASIF

PERCOBAAN I KARAKTERISTIK SINYAL AC

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

RJPO. Definisi. Indikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

PERBEDAAN KERUSAKAN KULIT TIKUS WISTAR AKIBAT PAPARAN ARUS LISTRIK SECARA LANGSUNG DAN MELALUI MEDIA AIR

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

listrik Gaya fundamental Berkas Elektron Sinar - X Hukum Coloumb Induksi Tabung Katoda Tabung Televisi Isolator dan konduktor Sistem Syaraf

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kegiatan olahraga sekarang ini telah benar-benar. menjadi bagian masyarakat kita, baik pada masyarakat

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Luka adalah terjadinya diskontinuitas kulit akibat trauma baik trauma

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN LAMA PAPARAN ARUS LISTRIK BOLAK-BALIK DI AIR TERHADAP DERAJAT KERUSAKAN OTOT EKSTREMITAS TIKUS WISTAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

RESUSITASI JANTUNG PARU ( RJP ) CARDIO PULMONARY RESUSCITATION ( CPR )

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

I. PENDAHULUAN. Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang sangat vital, karena jantung

SISTEM CARDIO VASCULAR

Gambaran Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Cholesterol Dan Creatine Kinase-Myocardial Band (CK-MB) Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Transkripsi:

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Korelasi antara paparan arus listrik dosis bertingkat dengan jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi bermakna antara paparan arus listrik dosis bertingkat secara langsung dan melalui medium air dengan jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung. Hasil penelitian sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa arus listrik bolak balik (alternating current) menyebabkan kontraksi otot yang bersifat tetani antara 40-110 kali per detik. Aliran listrik rumah tangga mempunyai frekuensi 50 Hertz. Frekuensi ini mempunyai efek merangsang saraf dan otot sehingga terjadi kontraksi otot. 24,25 Fineschi V,dkk (2006) melaporkan dari hasil pemeriksaan histopatologis otot jantung 16 korban sengatan listrik menunjukkan bahwa terjadi perubahan serat otot jantung berupa teregang dan atau terputusnya diskus interkalatus dan terputusnya myofibril (myofibril break up/mfb) pada 90 % kasus tersebut. MFB didefinisikan sebagai berkas sel miokar yang hiperdistensi diselingi dengan sel miokar yang hiperkontrkasi. Inti sel pada miokardium yang hiperkontraksi memilik bentuk persegi dibandingkan pada sel yang terdistensi. Pada kelompok sel yang lain ditemukan juga adanya pelebaran atau ruptur (segmentasi) diskus 63

interkalatus. Gambaran MFB mengisyaratkan terjadinya kekacauan dan ketidaksinkronan listrik jantung dan dapat diinduksi oleh aliran listrik abnormal. 9 Qin ZQ et al meneliti perubahan struktur pada sengatan listrik. Penelitian dilakukan pada tikus, dan didapatkan perubahan pada otot jantung berupa nekrosis dan hiperkontraksi. 16 Otot merupakan jaringan tubuh yang memiliki kelistrikan sendiri dan dapat dirangsang (exitable cells) oleh rangsang kimia dan fisika dari luar. Otot dan saraf adalah jaringan tubuh yang paling rentan dari pengaruh sengatan listrik. Jaringan otot yang dilalui arus listrik akan mengalami kerusakan yang dapat pulih (reversible) maupun tidak dapat pulih (ireversible) melalui mekanisme elektroporasi, panas (joule heating), hiperkontraksi dan ruptur serabut-serabut otot. 28,35 Kerusakan organ dalam akan semakin parah bila arus listrik yang memasuki tubuh semakin besar. Jumlah arus listrik yang memasuki tubuh dipengaruhi oleh variabel-variabel elektrofisik, yaitu: besar tegangan listrik, besar tahanan jaringan tubuh, lama kontak dan luas kontak dengan listrik, medium air (kadar elektrolit dan suhu air) yang dilalui arus listrik. 5,11 6.2 Korelasi antara paparan arus listrik dosis bertingkat dengan kadar kreatin kinase MB serum Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara paparan arus listrik dosis bertingkat secara langsung dan melalui medium air dengan kadar keratin kinase - MB serum. 64

Kreatin kinase-mb pada infark miokar akut akan muncul dalam serum 4-6 jam. mencapai puncak 10-24 jam dan lenyap dalam sirkulasi darah dalam waktu 3-4 hari setelah serangan akut. 15,39,41-2 Hasil penelitian yang dilakukan di RS Midwestern terhadap 225 yang mengalami infark miokar mendapatkan hasil yang berbeda mengenai waktu kemunculan kadar kreatin kinase-mb.hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa pada pasien infark miokar akut didapatkan kadar kreatin kinase-mb meningkat pada jam ke nol sebanyak 31 pasien, jam ke 6 sebanyak 14 pasien, jam ke 12 dan 24 jam masing-masing sebanyak 2 pasien. 40 Berdasarkan penelitian Hausinger TA, Green L dkk pada penelitiannya dengan 26 kasus sengatan listrik didapatkan 56 % terjadi peningkatan kadar CK-MB. 19 Zhang B dkk melakukan penelitian terhadap 32 pasien akibat trauma listrik dengan mengevaluasi gambaran elektrokardiogram (EKG ), kadar CK dan kadar CKMB. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kerusakan jantung akibat trauma listrik dapat diperkirakan dari kadar CK dan CK-MB serum. 23 Kadar kreatine kinase MB dilepaskan ke sirkulasi darah secara berangsurangsur pada orang yang masih hidup. 16,39 Penelitian yang dilakukan Hausinger TA, Green L dkk dan Zhang B dkk kadar kreatine kinase-mb diambil pada korban akibat sengatan listrik yang masih hidup dan diambil beberapa jam setelah sengatan listrik. 17,23 Penelitian yang peneliti lakukan saat ini tikus langsung mati setelah mendapat paparan arus sebesar 61-90 ma, 90-120 ma dan sampel diambil segera setelah paparan arus listrik hal inilah yang menyebabkan tidak ada korelasi yang yang bermakna antara paparan arus listrik dosis bertingkat dengan kadar kreatine kinase MB serum. 65

6.3 Korelasi antara jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung dengan kadar kreatin kinase MB serum Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung dengan kadar kreatin kinase-mb serum. Sesuai dengan teori bahwa pada kasus sengatan listrik, kreatin kinase - MB tidak hanya dilepaskan ke sirkulasi darah oleh kerusakan sarkomer ketika terjadi hiperkontraksi sel otot, namun juga oleh peristiwa elektroporasi, denaturasi protein, dan ruptur serabut otot, serta nekrosis sel otot. 30,34 Faktor-faktor lainnya yang berpengaruh pada kadar kreatin kinase-mb serum adalah usia, jenis kelamin, berat otot, iskemi jantung, infark otot jantung,radang kandung jantung,sengatan listrik, serangan jantung, paska defrilasi jantung dan paska operasi. 16,39,41,42 6.4 Perbedaan jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung antara paparan listrik secara langsung dibandingkan dengan melalui medium air Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata yang bermakna jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung antara paparan listrik secara langsung dan melalui medium air. Pada penelitian ini rerata jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung akibat paparan listrik secara langsung lebih tinggi daripada rerata jumlah titik hiperkontraksi serabut otot jantung akibat paparan listrik melalui medium air, karena air merupakan konduktor yang baik 66

maka semakin besar arus yang dialirkan semakin besar arus yang masuk kedalam tubuh sehingga sebelum terjadi hiperkontraksi terjadi fibrilasi ventrikel dan asistol. Syamsun A ( 2010) melakukan penelitian efek paparan arus bertingkat secara langsung dan melalui medium air terhadap jumlah titik hiperkontraksi serabut otot gastrocnemius dan kadar kreatin kinase pada tikus wistar didapatkan bahwa semakin besar arus maka semakin tinggi jumlah titik hiperkontraksi. 5 Berbeda dengan hasil penelitian Syamsun A, hasil penelitian ini rerata jumlah titik hipetrkontraksi serabut otot pada paparan arus listrik melalui air meningkat dan mencapai puncaknya pada kelompok paparan arus 31-60 ma kemudiasn rerata menurun pada paparan arus 61-90 ma dan 91-120 ma. Jantung mempunyai proses adaptasi ketika aliran listrik berlebih masuk ke dalam tubuh berupa hiperkontraksi serabut otot. Terdapat puncak rerata jumlah titik hiperkontraksi srabut otot jantung pada arus 31-60 ma menunjukkan bahwa adaptasi maksimal otot jantung terhadap aliran listrik yang berlebih adalah 60 ma, selanjutnya bila arus listrik yang masuk makin besar jantung tidak dapat lagi melakukan adaptasi sehingga terjadi fibrilasi ventrikel dan berakhir dengan henti jantung (cardiac arrest) 44 Makin besar arus yang masuk melalui medium air maka makin besar pula arus listrik yang masuk kedalam tubuh karena tahanan listrik pada air kecil, berbeda dengan apabila kontak langsung maka apabila arus listrik menyebabkan pengarangan (karbonisasi) maka tahanan tubuh menjadi besar dan arus yang masuk menjadi kecil. 67

Teori menyatakan bahwa terdapat dua keadaan jantung yang dapat menyebabkan kematian akibat sengatan listrik, yaitu asistole dan fibrilasi ventrikel. Asistole disebabkan oleh sengatan listrik bertegangan > 1000 Volt dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu sekejap. Fibrilasi ventrikel disebabkan oleh sengatan listrik bertegangan 65 1000 Volt dan menyebabkan kematian dalam waktu beberapa detik (< 15 detik), tetapi lebih lambat dari kematian akibat asistole. Fibrilasi ventrikel yang sangat fatal dapat terjadi jika aliran yang melewati dada sebesar 50 miliampere atau lebih meskipun aliran tersebut hanya terjadi beberapa detik. Arus bolak-balik (AC) jauh lebih berbahaya daripada arus searah (DC) sehubungan dengan timbulnya aritmia jantung. 5,10,24 6.5 Perbedaan kadar kreatin kinase MB serum antara paparan listrik secara langsung dibandingkan dengan melalui medium air Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar kreatin kinase-mb serum tikus wistar yang terpapar arus listrik secara langsung dibandingkan dengan melalui medium air. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori yang mengatakan bahwa sengatan listrik di air juga menyebabkan kejadian asfiksi oleh proses masuknya air ke dalam saluran pernafasan (drowning) di air. Kejadian asfiksi juga menyebabkan cedera seluler, sehingga kejadian tersebut menjadi co-incidence cedera seluler akibat sengatan listrik. 5,8,11 Penelitian ini mendapatkan hasil yang berbeda karena sampel darah 68

segera diambil setelah paparan listrik, sehingga kadar kreatin kinase-mb serum yang ada belum menunjukkan kadar puncaknya. 10,12 6.6. Tidak terdapat sel otot jantung yang mengalami nekrosis Gambaran nekrosis sel otot jantung setelah paparan arus listrik tidak ditemukanpada pada penelitian ini. Proses terjadinya nekrosis memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari setelah sengatan listrik. Penelitian pada penelitian ini sampel otot jantung diambil segera setelah paparan listrik sehingga gambaran nekrosis sel otot jantung belum nampak. Pengambilan segera setelah paparan listri bertujuan untuk menghindari kerancuan hasil gambaran kerusakan otot jantung akibat paparan arus listrik dengan kerusakan otot jantung yang disebabkan oleh karena proses setelah kematian (postmortem). 69