ABSTRAK ABSTRACT. sektor perusahaan jasa seperti Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Persaingan antar. Pendahuluan Globalisasi di Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari ah Al-Hidayah)

ANALISIS WAKTU KELULUSAN MAHASISWA DENGAN METODE CHAID (STUDI KASUS: FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA)

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT

SEGMENTASI PASAR MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION (CHAID) (Studi Kasus di PD. BPR-BKK Purwokerto Utara)

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI DENGAN METODE CHAID

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB III LANDASAN TEORI

Klasifikasi Variabel Penentu Kelulusan Mahasiswa FMIPA Unpatti Menggunakan Metode CHAID

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN PREFERENSI PENGAJUAN KREDIT USAHA MIKRO (KUM) DI BANK X OLEH PEMILIK USAHA MIKRO DI SURABAYA DENGAN METODE CHAID

Faktor-Faktor Yang Mem pengaruhi Waktu Penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa S1 (Studi Kasus : Mahasiswa FMIPA Unsyiah)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART

Nina Milana 1 dan Abadyo 2 Universitas Negeri Malang

BAB I PENDAHULUAN. atau benda ke dalam golongan atau pola-pola tertentu berdasarkan kesamaan ciri.

METODE QUEST DAN CHAID PADA KLASIFIKASI KARAKTERISTIK NASABAH KREDIT [SKRIPSI] KOMPETENSI STATISTIKA

ANALISIS DAYA TAHAN MAHASISWA DALAM MELANJUTKAN STUDI DENGAN CHI-SQUARED AUTOMATATIC INTERACTION DETECTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH KREDIT MENGGUNAKAN BOOTSTRAP AGGREGATING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (BAGGING CART)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGGUNA GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION MENGGUNAKAN METODE CHI-SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION

METODE KAJIAN Pengumpulan Data

SEGMENTASI NASABAH DALAM PENGEMBALIAN KREDIT DENGAN METODE CHAID HANIF AKBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, )

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

PENENTUAN KARAKTERISTIK KELANCARAN PEMBAYARAN KARTU KREDIT MENGGUNAKAN METODE CHAID MERLINDA YANTHY

KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELITUS DENGAN METODE CHAID (CHI SQUARE AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREE)

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI NASABAH MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) DAN EXHAUSTIVE CHAID PADA KLASIFIKASI PRODUKSI JAGUNG DI PULAU JAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

SEGMENTASI DAN PREFERENSI KONSUMEN SIGARET KRETEK MESIN Low Tar Low Nicotine (LTLN) DENGAN ANALISIS CHAID

Taufiq Kurniawanl, Aunuddin2, Yayah K. Wagion03. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE CHAID EXHAUSTIVE

PERFORMANSI MODEL-MODEL CREDIT SCORING PADA DATA DEBITUR KREDIT PRODUKTIF PT. BANK X

BAB V PEMBAHASAN. Data dikumpulkan dari 239 alumni Prodi Statistika FMIPA UII, sebagai

SKRIPSI. Disusun Oleh : ZULFA WAHYU MARDIKA NIM. J2E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART

III. METODE PELAKSANAAN

PEMODELAN REGRESI 3-LEVEL DENGAN METODE ITERATIVE GENERALIZED LEAST SQUARE (IGLS) (Studi Kasus: Lamanya pendidikan Anak di Kabupaten Semarang)

MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN DENGAN ALGORITMA DECISION TREE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN DATA MINING KLASIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITNMA C 4.5 PADA DATA NASABAH KREDIT KOPERASI SIMPAN PINJAM GRAHA MANDIRI TEGAL

MODEL KLASIFIKASI KELAYAKAN KREDIT KOPERASI KARYAWAN BERBASIS DECISION TREE

DECISION TREE BERBASIS ALGORITMA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

PENERAPAN METODE CART

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI

ANALISIS KARAKTERISTIK PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) PADA PRODUK XYZ

PENERAPAN DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITME C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN SISWA SMA NEGERI 2 SURAKARTA

PPDAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Yuni Melawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 20, No. 1, Maret

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA

MENGGUNAKAN DATA MINING

DAFTAR ISI PHP... 15

Kuisioner Penelitian untuk Debitur ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT PRODUK KREDIT MASYARAKAT DESA KOMERSIL DI BANK X BOGOR

ANALISIS PENGARUH SIMPANAN WAJIB ANGGOTA DAN PINJAMAN ANGGOTA TERHADAP SISA HASIL USAHA ANGGOTA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan simpan pinjam layaknya bank, dimana ijin operasionalnya di bawah

EKSPLORA INFORMATIKA 127

PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Informasi, Simple Additive Weighting, Sistem Pendukung Keputusan. iv Maranatha Christian University

Implementasi Algoritme Modified-Apriori Untuk Menentukan Pola Penjualan Sebagai Strategi Penempatan Barang Dan Promo

Amalia Maharani, Dewi Retno Sari Saputro, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS

PROSIDING ISBN :

ABSTRAK. Kata Kunci: kredit, klasifikasi, analisis diskriminan kernel

KLASIFIKASI TINGKAT KELANCARAN NASABAH DALAM MEMBAYAR PREMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN NAÏVE BAYES SKRIPSI

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 8, Nomor 2, Nopember 2017 ISSN

III. METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Disusun Oleh : DINI PUSPITA JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 koperasi Indonesia adalah

ANALISIS SEGMENTASI NASABAH PEMBIAYAAN MURABAHAH JANGKA MENENGAH (Studi Kasus pada PT. BPR Syariah AMANAH UMMAH) VIEN SYAFRINA NASUTION

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETERNAK DALAM MENGEMBANGKAN USAHATERNAK DOMBA (Kasus : Desa Cigudeg Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor)

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR DENGAN KEPEMILIKAN KENDARAAN DALAM RUMAH TANGGA DI TIGA KOTA

MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur

PEMBENTUKAN POHON KLASIFIKASI BINER DENGAN ALGORITMA QUEST (QUICK, UNBIASED, AND EFFICIENT STATISTICAL TREE) PADA DATA PASIEN LIVER

Transkripsi:

METODE IMPROVED CHAID (CHI-SQUARED AUTOMATIC INTERACTION DETECTION) PADA ANALISIS KREDIT MACET BMT (BAITUL MAL WA TAMWIL) Muhammad Muhajir Program Studi Statistika FMIPA Universitas Islam Indonesia Jalan Kaliurang KM 14,5, Sleman, Yogyakarta, 55584 E-mail: muhammad.muhajir.stat89@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menetukan segmentasi nasabah berdasarkan karakteristik status kreditnya pada BMT El Bummi 372. Segmentasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi segmen nasabah potensial dengan harapan resiko kredit macet yang dapat diminimumkan. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yang terdiri dari 945 nasabah yang terdiri dari 94 macet dan 851 tidak macet. Salah satu metode riset segmentasi yaitu Improved CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis) yang merupakan perbaikan dari metode CHAID dengan mengelaborasi tabel kontingensinya dengan Tschuprow s T. Improved CHAID akan menghasilkan diagram yang mirip dengan diagram pohon keputusan yang menyediakan informasi tentang derajat hubungan antara variabel dependen terhadap variabel independen serta informasi mengenasi karakteristik segmen. Pada kasus BMT El Bummi 372,didapatkan enam segmen. Segmen nasabah dengan karakteristik pendidikan (Diploma/S1/Profesi, S2/S3), usia 50 tahun, ukuran keluarga 3 orang dan penghasilan >Rp. 1.500.000,00 adalah segmen yang memiliki rasio kredit macet yang paling rendah. Kata Kunci: Segmentasi nasabah, Status Kredit, Tschuprow s T, Improved CHAID ABSTRACT This research aims to determine customer segmentation based on characteristics of credit status customers in BMT EL Bummi 372. The aim of this segmentation to identify a potential customer by loan status stalledwhich can be minimized. This research used secondary data, which consist of 94 customers withunpaid status and 851 customers withpaid status. One of method market segmentation is Improved CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis) which improved contingency table by Tschuprow s T. Improved CHAID will produce the decision tree which provide information on degrees relations between variables dependent on variables independent and information about characteristic segments. In BMT El Bummi 372 case, there are six segments were identified. Relationship segment which haseducation (elementary school, junior high school, and senior high school), less than equal 50 years, family size less than equal 3 persons, and monthly income more than Rp 1.500.000,00 is the lowest ratio of unpaid credit segment. Keyword: Customer segmentation, Credit status,tschuprow s T, Improved CHAID Pendahuluan Globalisasi di Indonesia, sektor perusahaan jasa seperti Baitul Mal Wa Tamwil (BMT). Persaingan antar menyebabkan tingginya kompetisi pada BMT yang semakin ketat untuk menarik Muhammad Muhajir 55

minat para konsumen atau mempertahankan nasabah dalam roda bisnis perekonomian merupakan salah satu cara dalam mempertahankan eksitensinya. Setiap perusahaan jasa khususnya BMT, selalu berusaha untuk mencapai target dengan cara menarik nasabah sebanyak-banyaknya untuk menabung maupun pemberian pembiayaan (kredit) di BMT tersebut (Suhendi dkk, 2004). Pembiayaan yang diberikan kepada para nasabah tidak akan lepas dari resiko terjadinya pembiayaan bermasalah yang akhirnya dapat memengaruhi terhadap kinerja bank syariah ataupun lembaga keuangan syariah lainnya tersebut (Samti, 2011). Dalam rangka meminimalkan resiko kredit tersebut, dapat dilakukan dengan cara memperhatikan faktor ketidaklayakan debitur melalui status demografi nasabahnya berdasarkan status kredit, sehingga diperlukan segmentasi pasar berdasarkan hubungan faktor-faktor tersebut (Kunto dan Hasana, 2006). Dari beberapa metode segmentasi pasar (nasabah) yang ada, penulis tertarik menggunakan metode Improved CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection). Metode ini dipilih karena menghasilkan improvisasi tabel kontingensi Tschuprow s T pada algoritma CHAID, sehingga hasil segmentasinya akan lebih baik. Metode ini digunakan pada segmentasi nasabah, dan diharapkan dapat menemukan aturan klasifikasi yang dapat digunakan untuk memprediksi potensi seorang nasabah baru dengan pinjaman berstatus macet. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi segmen nasabah potensial dengan harapan resiko kredit macet dapat diminimumkan berdasarkan aturan klasifikasi yang sesuai. Metode Penelitian Untuk melakukan segmentasi nasabah yang potensial dengan cara mengimplementasikannya dengan metode klasifikasi pohon Improve CHAID. Sistem tersebut memiliki tiga buah komponen utama yaitu : i. Variabel dataset nasabah BMT El Bummi 372 (input) ii. Proses signifikansi variabel dengan uji Tschuprow s T untuk pembentukan segmen nasabah Muhammad Muhajir 56 iii. Proses pembuatan diagram pohon Improve CHAID dengan aturan Top-down stopping rule Data dan software yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder, yaitu data Pengguna Pembiayaan BMT El Bummi 372 Patuk, Gunung Kidul tahun 2011-2013 yang akan diolah pada software SIPINA. Data yang diambil hanyalah data nasabah yang melakukan peminjaman selama tahun 2011-2013. Data tersebut kemudian dipergunakan sebagai variabel dalam melakukan analisis Improved CHAID. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan independen sebagai berikut (Kunto dan Hasana, 2006): a) Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna pembiayaan BMT yang dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Nasabah dengan pinjaman yang berstatus macet (M) 2. Nasabah dengan pinjaman yang berstatus tidak macet (TM) b) Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini diambil dari variabel demografis data pengguna pembiayaan BMT. Variabel tersebut terdiri dari lima komponen demografis, yaitu: 1. Usia Usia nasabah dibedakan sebagai berikut: - Usia Remaja ( 23 tahun) Usia remaja merupakan usia transisi yang pada umumnya sangat mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. - Usia 24 30 tahun Usia ini merupakan usia kedewasaan nasabah serta biasanya usia di mana nasabah mulai merintis karir dalam kehidupannya. - Usia 31 40 tahun Usia yang merupakan usia peningkatan karir dan kematangan dalam bersikap. - Usia 41 50 tahun Usia di mana pada masa ini biasanya menjadi masamasa kejayaan bagi nasabah dan masa di mana kemapanan diraih. - Usia Lanjut ( 51 tahun) Usia di mana nasabah mulai menikmati hari tuanya. 2. Pendidikan terakhir Nasabah dikelompokkan dapat menurut tingkat pendidikan yang telah dicapai. Dalam hal ini tingkat Muhammad Muhajir 57

pendidikan nasabah akan dibagi menjadi: - SD - SMP/sederajat - SMU/sederajat - Diploma/S1/Profesi - S2/S3 3. Penghasilan rata-rata keluarga Penghasilan rata-rata keluarga nasabah per bulan BMT ini dibagi menjadi: - Rp. 750.000,00 - Rp. 750.000,00 Rp. 1.500.000,00 - Rp. 1.500.000,00 Rp. 2.000.000,00 - Rp. 2.000.000,00 4. Ukuran keluarga Ukuran keluarga adalah jumlah orang atau individu dalam satu rumah tempat nasabah tinggal. Variabel ini dibedakan atas: - 1 orang - 2 orang - 3 orang - 4 orang - 5 orang atau lebih RancanganPenelitian Algoritma Improved CHAID Secara umum ada dua tahap utama dalam algoritmaimproved CHAID sebagai berikut (Belaid, 2001): 1) Memisahkan dataset menjadi training dan testing data Pada tahap ini dataset dibagi menjadi dua antara lain training data yaitu data yang akan dijadikan input dalam proses pembentukkan pohon klasifikasi untuk menemukan aturan klasifikasi. Testing data yaitu data yang akan digunakan dalam pengujian aturan klasifikasi yang telah terbentuk. 2) Melakukan Proses Analisis CHAID Ada lima langkah analisis CHAID dengan Tschuprow s T sebagai berikut (Kass, 1980): Untuk tiap variabel independen, X 1, X 2, X k dan variabel dependen Y 1. Bentuk tabel kontingensi dua arah dengan variabel dependennya berdasarkan Tschuprow s T. 2. Hitung statistik Tschuprow s T untuk setiap pasang kategori yang dapat dipilih untuk digabung menjadi satu, untuk menguji kebebasannya dalam sebuah sub tabel kontingensi 2 x 2 atau minimal dua kelompok yang menunjukkan bahwa jumlah kelompok adalah persis sama dengan jumlah nilai kelas. 3. Hitung p-value terkoreksi Bonferroni didasarkan pada tabel Muhammad Muhajir 58

yang telah digabung(sharp dkk, 2002). 4. Pilihlah variabel independen terbaik, yaitu variabel independen dengan nilai p-value yang terendah, dan kemudian melakukan pembagian kelompok dengan variabel independen ini (yaitu gunakan masing-masing kategori-kategori variabel independen tersebut, yang telah digabung secara optimal, untuk menentukan sub pembagian dari kelompok induk menjadi sub kelompok yang baru). Jika tidak ada variabel independen dengan nilai p-value yang signifikan, jangan memulai pembagian kelompok tersebut. 5. Kembali ke langkah nomor 1 untuk menganalisis sub kelompok berikutnya. Hentikan ketika semua sub kelompok telah dianalisis dan juga telah berisi pengamatan-pengamatan dengan jumlah yang terlalu sedikit. 6. Lihat tingkat akurasi dari aturan yang telah terbentuk dari hasil pohon klasifikasi. Klasifikasi dengan tingkat keakuratan 80 % yang dianjurkan (baik) digunakan dalam pengklasifian (Ramdhany dkk, 2006). Alur kerja segmentasi nasabah dengan metode Improved CHAID digambarkan pada Gambar 1. Pengumpulan data pembiayaan nasabah Menentukan variabel dependen dan independen Penentuan variabel independen yang signifikan terhadap variabel dependen dengan uji Tschuprow s T Uji Bonferroni Penentuan peringkat signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen Gambar 1. Rancangan Penelitian Muhammad Muhajir 59 Mulai Penentuan penggabungan kategori-kategori variabel independen Variabel independen sisa Semua sub kelompok signifikan Selesai Tidak Ya Ya Tidak

Pembahasan Pada bab ini akan dibahas aplikasi algoritma Improved CHAID dalam penentuan segmentasi nasabah yang mempunyai dataset berskala ordinal. Metode ini digunakan pada segmentasi nasabah, dan diharapkan dapat menemukan aturan klasifikasi yang dapat digunakan untuk memprediksi potensi seorang nasabah baru dengan pinjaman berstatus macet Demografi Nasabah Data yang diambil hanyalah data nasabah yang melakukan peminjaman selama tahun 2011-2013. Jumlah total nasabah pada kurun waktu tiga tahun tersebut adalah sebanyak 945 nasabah. Data tersebut kemudian dipergunakan sebagai variabel dalam melakukan analisis Improved CHAID. Deskripsi data peminjam BMT El Bummi 372 yang melakukan peminjaman dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasar Tabel 1 terlihat, bahwa nasabah peminjam kredit terbanyak berdasarkan variabelnya yaitu usia antara 41-50 tahun sebanyak 359 orang, pendidikan terakhir SMP/Sederajat sebanyak 308 orang, penghasilan antara Rp. 750.000,00 Rp. 1.500.000,00, dan ukuran keluarga 2 orang sebanyak 340 orang. Variabel Dependen Status Kredit 1. Macet 2. Tidak macet Variabel Independen Usia Tabel 1. Deskriptif Data 1. Usia Remaja ( 23 tahun) 2. Usia 24 30 tahun 3. Usia 31 40 tahun 4. Usia 41 50 tahun 5. Usia Lanjut ( 51 tahun) Pendidikan 1. SD 2. SMP/sederajat 3. SMU/sederajat 4. Diploma/S1/Profesi 5. S2/S3 Penghasilan 1. Rp. 750.000,00 2. Rp. 750.000,00 Rp. 1.500.000,00 3. Rp. 1.500.000,00 Rp. 2.000.000,00 4. > Rp. 2.000.000,00 Ukuran Keluarga 1. 1 Orang 2. 2 Orang 3. 3 Orang 4. 4 Orang 5. 5 Orang atau lebih Frekuensi 94 851 43 129 269 359 145 161 308 282 167 27 342 296 199 108 52 340 185 183 185 Prosentase (%) 9.95 90.05 4.55 13.65 28.47 37.99 15.34 17.04 32.59 29.84 17.67 2.86 36.19 31.32 21.06 11.43 5.50 35.98 19.58 19.37 19.58 Muhammad Muhajir 60

Aplikasi Algoritma Improved CHAID terbentuk enam segmen yang berbeda, sebagai berikut: Gambar 2. Hasil Pohon Klasifikasi Improved CHAID Dari pohon analisis Improved CHAID pada Gambar 2 diketahui bahwa pada node teratas diketahui jumlah total nasabah 945 nasabah, terdiri dari 94 nasabah (10%) dengan status kreditnya macet dan 851 nasabah (90%) dengan status kredit yang tidak macet. Dari pohon klasifikasi Improved CHAID 1. Jika nasabah dengan pendidikan<4 (SD, SMP, SMA), maka dari data diperoleh Tidak Macet sebanyak 686 nasabah dan Macetsebanyak 65 2. Jika nasabah dengan pendidikan 4 (Diploma/S1/Profesi, S2/S3), usia < 4.5 ( 50 tahun), ukuran keluarga < 3.5 ( 3 orang) dan penghasilan < 2.5 ( Rp. 1.500.000,00), maka dari data diperoleh Tidak Macet sebanyak 35 nasabah dan Macet sebanyak 7 3. Jika nasabah dengan pendidikan 4 (Diploma/S1/Profesi, S2/S3), usia < 4.5 ( 50 tahun), ukuran keluarga < 3.5 ( 3 orang) dan penghasilan 2.5 (>Rp. 1.500.000,00), maka dari data diperoleh Tidak Macet sebanyak 59 nasabah dan Macet sebanyak 2 kelompok ini diduga tidak akan mengalami 4. Jika nasabah dengan pendidikan 4 (Diploma/S1/Profesi, S2/S3), usia < 4.5 ( 50 tahun) dan ukuran keluarga 3.5 ( 4 orang), maka dari data diperoleh Tidak Macet sebanyak 50 Muhammad Muhajir 61

nasabah dan Macet sebanyak 12 5. Jika nasabah dengan pendidikan 4 (Diploma/S1/Profesi, S2/S3), usia 4.5 ( 51 tahun) dan penghasilan 2.5 (>Rp. 1.500.000,00), maka dari data diperoleh Tidak Macet sebanyak 11 nasabah dan Macet sebanyak 1 6. Jika nasabah dengan pendidikan 4 (Diploma/S1/Profesi, S2/S3), usia 4.5 ( 51 tahun) dan penghasilan < 2.5 ( Rp. 1.500.000,00), maka dari data diperoleh Tidak Macet sebanyak 11 nasabah dan Macet sebanyak 1 Tingkat Akurasi Metode Pada tahap akurasi sistem perhitungan analisis Improved CHAID. Berikut tabel tingkat akurasi output Improved CHAID Tabel 3.Tingkat Akurasi analisis Improved CHAID Output Akurasi (%) Improved CHAID 90.5 Tabel 3 menunjukkan hasil tingkat akurasi analisis Improved CHAID sebesar 90.5 %. Hal ini berarti metode ini sudah cukup baik, bila digunakan dalam pengklasifikasian calon nasabah peminjam kredit. Kesimpulan. BMT El Bummi 372 sebaiknya memprioritaskan calon nasabah dengan karakteristik nasabah menurut metode Improved CHAID yaitu nasabah dengan pendidikan (Diploma/S1/Profesi, S2/S3), usia 50 tahun, ukuran keluarga 3 orang dan penghasilan >Rp. 1.500.000,00, maka diduga tidak akan mengalami Selain itu BMT sebaiknya memperhatikan (selektif) terhadap calon nasabah dengan karakteristik peminjamnya Pustaka Belaid, A. 2001. Data Mining in Document Structure Retroconversion. ACM Transactions on Computational Logic, Vol. 2, No. 3. Kass, G., 1980, An Exploratory Technique for Investigating Large Quantities of Categorical Data, Applied Statistics, Vol. 29, No. 2, 119-127. Kunto, Y.S. dan Hasana, S.N. 2006. Analisis CHAID sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar. Jurnal Manajemen, Vol.1 No.2. Universitas Kristen Petra, Surabaya. http://fportfolio.petra.ac.id/user_file s/05-011/mar06010205.pdf. Tanggal akses 13 September 2015. Ramdhany, D.N., Kustiyo, A., Handharyani, E., dan Buono, A., 2006, Diagnosis Gangguan Sistem Muhammad Muhajir 62

Urinari pada Anjing dan Kucing Menggunakan VFI 5, Institut Pertanian Bogor. Samti,A.M, 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembal Kredit Bermasalaholeh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor. Skripsi S- 1, FEM IPB, Bogor. Sharp, A., Romaniuk, J., and, Cierpicki, S., 2002, The Performance Of Segmentation Variables : A Comparative Study, http://anzmac.info/conference/199 8/Cd_rom/Sharp222.pdf, Tanggal akses : 15 September 2015. Suhendi, H., Praja J.S., Abdullah H.N., Sadrah, H., Ridwan A.H., Solehudin, E., Janwari, Y., Yusuf, D.K., 2004, BMT dan Bank Islam, Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Muhammad Muhajir 63