BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien dan efektif (Jogiyanto, 2004). Desain penelitian yang digunakan adalah dengan cara survey. Dalam penelitian peneliti mengumpulkan data dengan meminta tanggapan responden baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan alat bantu kuesioner (Suliyanto, 2006). Pengambilan data dengan metode survei sangat bergantung pada kemauan, kejujuran, dan kondisi responden. Dari sisi dimensi waktu, penelitian ini termasuk dalam kategori cross-sectional atau one shot, yaitu data hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan peneliti. Unit analisis penelitian ini adalah tingkat individual yaitu data yang dianalisis berasal dari setiap individu atau pemilik perusahaan. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita 17
tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah IKM di Sukoharjo 2. Sample Sampel adalah sebagian dari observasi yang dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya (Durianto, 2001). Ferdinand, (2000) memberikan pedoman ukuran sampel yang diambil, yaitu : a. 100-200 sampel untuk teknik Maximum Likelihood Estimation b. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. c. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. d. Bila sampelnya sangat besar, maka peneliti dapat memilih teknik estimasi. Sampel penelitian ini adalah IKM di Kabupaten Sukoharjo. Sampel minimal yang akan diambil dalam penelitian ini adalah berdasarkan jumlah parameter yang diestimasi yaitu berjumlah 100-200 sampel. Maka sampel yang digunakan sebanyak 120. 18
3. Teknik Pengambilan Sample Sampel diambil secara convinience, dimana sampel diambil sesuai dengan ketentuan dari populasi dengan mempertimbangkan faktor kemudahan, yaitu paling mudah dijangkau atau didapatkan. Penentuan besarnya sampel ini didasarkan pada pendapat (sekaran, 2000). C. SUMBER DATA a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan yang menggunakan metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2003). Data ini diperoleh secara langsung dari IKM di Sukoharjo melalui kuisioner. Data responden meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, jenis IKM. Pertanyaan dalam quesioner meliputi item-item pertanyaan mengenai Commitment to learning, Shared vision, Open mindedness, Product innovation efficacy, Product innovation efficiency dimana terdapat lima pilihan jawaban, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju dan sangat setuju. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya (Azwar, 1999:91). Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data sekunder 19
dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber yang diteliti yang terkait dengan masalah yang ditelit. Data ini diperolaeh dari DISPERIDAG Kab. Sukaharjo, seperti halnya jumlah IKM di Kab.Sukoharjo. D. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL 1. Variabel independen a) Commitment To Learning Commitment To Learning ( komitmen untuk belajar) adalah kesiapan organisasi untuk mengubah cara itu tidak hal dengan menggabungkan pengetahuan yang ada atau menggabungkan pengetahuan baru. Pertanyaan pada item Commitment To Learning berjumlah 6 pertanyaan dengan alternatif jawaban 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju dan 5=sangat setuju. b) Shared Vision Shared Vision (visi bersama) Sebuah arah yang jelas untuk belajar, visi cenderung meningkatkan kekuatan organisasi serta meningkatkan kualitas pembelajaran (Calantone et al., 2002). Visi bersama mungkin sangat penting bagi perusahaan untuk menjamin suatu pembelajaran dengan arah yang sama (Ussahawanitchakit, 2008). Pertanyaan pada item Shared Vision berjumlah 6 pertanyaan dengan alternatif jawaban 20
1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju dan 5=sangat setuju. c) Open Mindednes Open Mindednes (Keterbukaan pikiran) adalah "mempertanyakan cara-cara tradisional melihat informasi pasar dan mencari cara-cara baru dalam memandang fenomena pasar "(Troy et al., 2001). Karena sebagian besar ide-ide baru berasal dari anggota organisasi (Daft, 1978). Pertanyaan pada item Open Mindednes berjumlah 6 pertanyaan dengan alternatif jawaban 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju dan 5=sangat setuju 2. Variabel Dependen Product Innovation Efficacy adalah tingkat keberhasilan suatu inovasi dan Product Innovation Efficiency adalah upaya yang dilakukan untuk mencapai tingkat keberhasilan (Alegra dan Chiva, 2008; p 317.). Pertanyaan pada item Product Innovation Efficacy berjumlah 7 pertanyaan dengan alternatif jawaban 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju dan 5=sangat setuju Pertanyaan pada item Product Innovation Efficiency berjumlah 4 pertanyaan dengan alternatif jawaban 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=kurang setuju, 4=setuju dan 5=sangat setuju 21
E. PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data observasi agar pihak lain dapat dengan mudah memperoleh gambaran mengenai sifat objek dan data tersebut (Sekaran, 2000). Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan penjelasan yang memudahkan dalam menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya. 2. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Sekaran, 2000: 309). Dalam mengukur validitas dalam penelitian ini menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA).Analisis faktor konfimatori digunakan untuk menguji apakah suatu konstruk mempunyai unidimensionalitas atau apakah indikatorindikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel. Jika masing-masing indikator merupakan indicator pengukur konstruk autonomi maka akan memiliki nilai loading yang tinggi. Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variable dan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure 22
of Sampling Adequecy).Nilai KMO bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai yang dikehendaki harus > 0,5 untuk dapat dilakukan analisis faktor (Ghozali, 2005: 47). 3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsistensi terhadap instrumen-instrumen yang mengukur konsep. Reliabilitas merupakan syarat untuk tercapainya validitas suatu kuesioner dngan tujuan tertentu. Untuk menguji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS FOR WINDOWS versi 12. Hair et al., (1998:118) menyatakan bahwa nilai Cronbach Alpha dapat dikatakan reliable (andal) apabila nilainya > 0,60. Indikator pengukuran reliabilitas menurut (Sekaran, 2000: 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut: Jika alpha atau r hitung: 1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik 2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima 3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dikarenakan variabel dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antara peubah respon (variabel dependen) dengan faktor-faktor 23
yang mempengaruhi lebih dari satu prediktor (variabel independen). Regresi linier berganda merupakan teknik analisis regresi yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Arsyad, 1997;206). Analisis regresi bertujuan unutuk memeperkirakan atau meramalkan nilai Y dan untuk mengetahui besarnya pengaruh setiap variabel bebas yang terdapat dalam persamaan (Supranto, 2004;23) Apabila koefisien regresi variabel X bertanda positif maka menunjukan bahwa variabel X tersebut memiliki pengaruh yang searah dengan variabel Y. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi nilai variabel X maka semakin tinggi pula nilai variabel Y. koefisien regresi yang diperoleh dari variabel yang standar disebut beta joefisien yang berguna untuk membandingkan koifisien regresi dari persamaan lainnya dengan satuan / unit yang berbeda. Persamaan regresi dengan nilai β yang lebih besar berarti menunjukan pengaruh yang lebih besar pada Y (Supranto, 2004;23) 24