TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #14 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bacaan Harian BUDAYA KERJAKU

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut dijelaskan langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian di gudang toko Petruk.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

IDENTIFIKASI KEKURANGAN KANBAN MANUAL DENGAN METODE 5S PADA PT. EDC BAGIAN TESTING

BAB V PENUTUP. pada perusahaan UKM Dian Rubber Semarang adalah sebagai berikut: a. Pemilahan sesuai dengan frekuensi (rendah, sedang, tinggi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

WHAT IS LEAN MANAGEMENT?

Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

UPAYA PENGHEMATAN WAKTU BAKU MELALUI PENERAPAN PROGRAM 5S PADA BAGIAN LINI PRODUKSI (Studi Kasus Di Mujahid Meubel Kadipiro Solo)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDEKATAN 5S UNTUK MENGHILANGKAN PEMBOROSAN (KASUS: PT. DIAN SEMANGAT INSANI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

IMPLEMENTASI 6S DI CV. PANDANUS INTERNUSA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara

DESIGN IMPROVEMENT MACHINING AREA COMPONENTS ISOLATING COCK IN PT PINDAD (PERSERO) TO MINIMIZE WASTE USING 5S METHODE WITH LEAN MANUFACTURING APPROACH

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan ketat pada dunia industri saat ini membuat perusahaan harus

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT.

No HP : Trainer Agri Group Tier-2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

Improvement Sistem Pemenuhan dan Penyimpanan Seragam PT. XYZ

PERANCANGAN 5S PADA HOME INDUSTRY PEMBUATAN TEMPE PAK SAPTO SKRIPSI. Katolik Soegijapranata Semarang.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

MATERI III GUGUS KENDALI MUTU (GKM) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

USULAN PERBAIKAN BERDASARKAN METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE) UNTUK AREA KERJA LANTAI PRODUKSI DI PT.X *

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi 4 Ganjil 2015/2016 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

KADIN-JETRO PROGRAM BIMBINGAN USAHA. Pertumbuhan UMKM Berdasarkan Program KADIN-JETRO. Tenaga Ahli JETRO Pembimbing UMKM HAYASHI

Maya Anestasia, 2 Pratya Poeri, 3 Mira Rahayu 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

BAB 9 MANAJEMEN OPERASIONAL SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)

PENGARUH KAIZEN TERHADAP OPERASIONAL BENGKEL DI NEW ARMADA MAGELANG

ANALISIS ATRIBUT LAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN MODEL KANO UNTUK PENENTUAN SKALA PRIORITAS PERBAIKAN LAYANAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Silabus Program Online Training With Expert Personal Coach

Written by Administrator Monday, 28 February :18 -

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

Bab 5. Ringkasan. sebesar 40 miliar dolar AS, dan hubungan perdagangan kedua negara masih memberikan

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

CCR314 - Riset Operasional Materi #1 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun oleh : DARWIN HARAHAP

1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI PROGRAM 5S SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

GEMBA KAIZEN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KUALITAS ISO 9001

BAB V ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

Mulai. Studi Pendahuluan. Perumusan Masalah. Penetapan Tujuan. Pemilihan Variable. Pengumpulan Data. Menggambarkan Process Activity Mapping

BAB V PEMBAHASAN.

Transkripsi:

Materi #14 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 5S Orisinal 2 6623 - Taufiqur Rachman 1

Aktivitas 5S 3 Metode untuk pengaturan tempat kerja dan pengendalian secara visual. Dipopulerkan oleh Hiroyuki Hirano (1990). Awalnya berasal dari konsep Frederick W. Taylor and Henry Ford umum dipelajari oleh manajer-manajer di Jepang. Pentingnya 5S 4 Reduksi Biaya Pemenuhan Deadline Seiri Seiton Peningkatan Produktivitas Tempat Kerja yang Nyaman Jaminan Mutu Kepuasan Kerja Perbaikan Tempat Kerja Seiso Volume Produksi yang Pasti Seiketsu Shitsuke 6623 - Taufiqur Rachman 2

Tujuan 5S 5 Menghilangkan Pemborosan Sehingga pemborosan (waste) menjadi mudah dilihat dan dihilangkan. Pemborosan = Kerja saat ini modal untuk kerja. Dari kerja saat ini dihilangkan komponen yang tidak memberikan hasil atau nilaitambah Prinsip 5S 6 Penghilangan pemborosan. Setiap orang terlibat, upaya bekerjasama dan bekerja bersama. Tangani dan atasi akar penyebab masalah. Manusia bisa berbuat salah. 6623 - Taufiqur Rachman 3

Definisi 5S 7 1) Seiri (Sort: Pemilahan) Pembedaan antara item yang diperlukan dan yang tidak diperlukan, serta penyisihan item yang tidak diperlukan tersebut. 2) Seiton (Set in Order: Peletakan) Peletakan yang teratur sehingga item yang diperlukan bisa diperoleh secara efisien pada saat yang tepat. Definisi 5S (Lanjutan) 8 3) Seiso (Shine: Pembersihan) Penciptaan tempat kerja yang bersih tanpa sampah dan debu. 4) Seiketsu (Standardization: Penetapan standar) Adanya standarisasi untuk tindakan yang terbaik. 5) Shitsuke (Sustain: Penegakan disiplin) Praktek pemberlakuan kebiasaan sehingga peraturan dan standarisasi di tempat kerja ditepati dengan baik. 6623 - Taufiqur Rachman 4

Promosi 5S 9 (1) SEIRI (Pemilahan) (2) SEITON (Peletakan) (3) SEISO (Pembersihan) (4) SEIKETSU (Standarisasi) Sisihkan yang tidak diperlukan Bisa ditemukan saat dibutuhkan Buat tempat kerja selalu bersih Penetapan standar dari solusi (5) SHITSUKE (Penegakan Disiplin) Pengembangan kebiasaan yang memberlakukan peraturan dan standar Disiplin-Diri Mendukung 5S 10 Disiplin-diri menjadi dasar untuk kesuksesan dari 5S Seiso (Pembersihan) Seiketsu (Standarisasi) Seiri (Pemilahan) Seiton (Peletakan) Shitsuke (Penegakan Disiplin ) 6623 - Taufiqur Rachman 5

Pola Pikir Umum 11 Merupakan beban tambahan. Terlalu sibuk untuk melakukan aktivitas 5S. Mengapa membersihkan? Nanti akan kotor kembali. Kita tidak bisa mengubah set-up yang ada saat ini. Beban kerja bertambah Tidak ada waktu untuk halhal ini. Mahal Mengapa memboroskan uang? Kita merasa nyaman Mengapa harus berubah? Akan memerlukan waktu. Pernyataan Perusahaan Yang Berhasil 12 Efisiensi kerja meningkat karena tempat kerja yang lebih teratur. Mencapai reduksi biaya yang signifikan dalam proses produksi dan meningkatkan produktivitas sebesar 20%. Menghasilkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan enak dilihat. Dari daftar yang ada kami menjadi pembuat keuntungan nomor dua. Penghilangan pemborosan, reduksi waktu siklus, penyediaan ruangan lebih, reduksi persediaan, dan etika kerja yang membaik. Perusahaan kelas dunia tidaklah sukses dengan sendirinya, manusianya lah yang melakukannya! 6623 - Taufiqur Rachman 6

Seiri 13 Aktivitas Pemilahan dari 5S hanya apa yang dibutuhkan, dalam jumlah yang diperlukan, sebagaimana diminta. SEIRI (Pemilahan) berarti: Pembedaan antara item yang diperlukan dan yang tidak diperlukan, serta penyisihan item yang tidak diperlukan tersebut. Pembedaan Penyisihan Penetapan tempat yang tetap Tahap Pembedaan 14 Pembedaan berarti: Pengelompokkan berbagai item yang ada menjadi item yang diperlukan dan item yang tidak diperlukan. Selain daripada item yang digunakan tiap hari adalah item yang tidak diperlukan. Jumlah yang lebih daripada yang digunakan tiap hari adalah tidak diperlukan. Lakukan dua hal ini. Tergantung kondisinya tidak diperbolehkan secara tegas! 6623 - Taufiqur Rachman 7

Tahap Penyisihan (Standar Waktu) 15 Standar Penggunaan Item Digunakan kira-kira 1 kali dalam waktu 6 12 bulan Digunakan kira-kira 1 kali dalam waktu 1 6 bulan Digunakan tiap minggu Digunakan tiap hari Digunakan tiap jam Tindakan Sisihkan dari tempat kerja Gabungkan dan letakan di tempat kerja Letakan di lokasi tertentu Letakan sehingga mudah diambil Buat mudah untuk mengembalikannya Mudah dikenali Letakan dalam jangkauan tangan sehingga mudah untuk dicapai Tahap Penyisihan (Pemberian Label) 16 Berikan instruksi penyisihan bila diperlukan. Tuliskan pada review board untuk item yang meragukan. Review pada waktu yang ditentukan. Simpan item yang mungkin diperlukan ditempat tertentu. Biarkan item dengan label ini di tempat kerja. Tentukan lokasi akhirnya kemudian. 6623 - Taufiqur Rachman 8

Tahap Penyisihan (Kategori) 17 Kategori Produk, Komponen, Material, dst. Item yang menjadi Kandidat Produk yang Rusak, Produk yang Cacat, Material yang Berkarat, dst. Permesinan, Jig, Peralatan, Mold, dst. Produk, Komponen, Material yang Usang Drawing, Dokumen, Majalah, Katalog, dst. Item yang tidak direncanakan untuk digunakan Item yang tidak digunakan selama beberapa tahun Item yang sudah kadaluarsa Item yang tidak diperlukan Item yang sudah tua Tahap Penetapan Tempat 18 Penetapan tempat berarti: Penyiapan aturan dan membuat mudah dilihat dimana dan berapa banyak item yang diperlukan akan diletakkan. Tentukan lokasi untuk item-item yang tersisa. Buat aturan untuk lokasi. Buat mudah dilihat dengan visual management. Mulailah dengan apa yang bisa dilakukan. 6623 - Taufiqur Rachman 9

Tahap Penetapan Tempat (Lokasi) 19 Lokasi untuk item-item yang tersisa harus mempertimbangkan: Dimana item akan digunakan Dimana item akan diletakkan Berapa banyak yang diletakkan Bagaimana akan diletakkan Seiton 20 Aktivitas Peletakan dari 5S Ada tempat untuk segala sesuatu dan segala sesuatu berada pada tempatnya. SEITON (Peletakan) berarti: Penyimpanan fungsional dengan menentukan metode dan tata letak penempatan yang tepat sehingga item yang diperlukan bisa secara cepat didapatkan. Penetapan lokasi dan jumlah yang tetap Buat menjadi teratur 6623 - Taufiqur Rachman 10

Tahap Penetapan 21 Penetapan lokasi dan jumlah yang tetap: Berarti memfasilitasi pengambilan dan penempatan serta memastikan tidak ada kekurangan. Berikan prioritas berdasarkan frekuensi penggunaan dan tentukan lokasi tetapnya. Pertimbangkan pula safety (diutamakan): Letakkan item yang berat pada ketinggian yang memudahkan untuk pengambilan. Hilangkan pekerja yang disediakan untuk pencarian dan pengembalian. Tentukan jumlah yang disediakan sesuai dengan jumlah penggunaan. Standar Keputusan 22 1) Dimana akan digunakan; Kejelasan tujuan dan tempat penggunaan. 2) Dimana akan diletakkan; Cukup dekat sehingga pekerjaan masih tetap bisa dilakukan (Stand-up operations). 3) Berapa yang diletakkan; Maksimum, Minimum, Order point. 4) Bagaimana peletakannya; Mudah ditaruh, Mudah dipindah (onetouch operation). 5) Tanda lokasi peletakan; Pewarnaan, pemberian batasan. 6) Pengenalan secara visual; Indikasi penjelasan, identitas item, indikasi jumlah. 7) Urutan waktu mudah dilihat; First in- First out, melalui tanggal peletakan. 8) Tentukan penanggung jawab; Indikasikan personil yang bertanggung jawab. 6623 - Taufiqur Rachman 11

Contoh: Peletakan Alat 23 Peletakan Yang Sistematis 24 Tentukan dimana item harusnya berada. Penggunaan berbagai simbol yang standar. Metode analitis untuk penyimpanan. Tentukan bagaimana item diletakkan. Nama dan lokasi untuk segala sesuatunya. Berikan label yang jelas. Simpan material dari fungsionalitasnya. Cegah kesalahan dengan kode bentuk dan warna. 6623 - Taufiqur Rachman 12

Peletakan Yang Sistematis 25 Tentukan bagaimana item diletakkan. Ikuti aturan first-in first-out. Untuk item yang identik, simpan terpisah dan berikan kode warna. Patuhi aturan peletakan Kembalikan segala sesuatu pada tempatnya semula setelah selesai digunakan. Gunakan: Signboards, Kode Warna, Outline markings, Pelabelan. Teknik Analisis 26 String Diagram untuk aliran material. Prinsip dari Ergonomi untuk tempat kerja. 6623 - Taufiqur Rachman 13

Contoh Peletakan yang Baik 27 Seiso 28 Aktivitas Pembersihan dari 5S. SEISO (Pembersihan) berarti: Penghilangan kotoran dan dengan mencari sumbernya untuk penanggulangan. Identifikasi sumber Ambil tindakan untuk mencegah kotoran dan kemunculannya 6623 - Taufiqur Rachman 14

Tindakan Pencegahan 29 Tindakan untuk mencegah kotoran dan kemunculannya: Penanggulangan terhadap sumber kotoran termasuk penanggulangan dari metode proses (misalnya kesalahan dalam kondisi pemrosesan dst.). Poin dasarnya adalah pemeriksaan dan pembersihan dan inspeksi. Juga penting untuk melakukan tindakan segera misalnya memberikan pelindung dst. Akumulasi dari poin-poin kecil akan mengarah pada tidak diperlukannya pemeriksaan. Aturan 5 Menit 30 Sediakan 5 menit setiap hari untuk membersihkan area dari tempat kerja. Diperlukan partisipasi dari setiap orang pada setiap bagian. Berupaya keraslah untuk membersihkan tempat kerja secara teratur. 6623 - Taufiqur Rachman 15

Seiketsu 31 Aktivitas Penetapan Standar dari 5S. SEIKETSU (Standarisasi) berarti: Penetapan standar dari 5S melalui visual management. 5S mudah untuk dilakukan sekali waktu, namun konsistensilah yang sulit! Tunjukkan poin vital untuk manajemen Buat ketidak-biasaan mudah terlihat dalam poin manajemen Standarisasi 5S 32 1) Penjelasan berbagai poin vital untuk manajemen. Apa detail dari cacat atau ketidak-sesuaian. Kondisi dasar: Kebersihan, pengisian-ulang, posisi pemasangan, kelonggaran. Kondisi pengoperasian: tekanan, temperatur, waktu, jumlah aliran, berat, perangkat, jig dan peralatan, dst. 2) Siapkan standar untuk kondisi. Standar penilaian yang obyektif untuk normal dan tidak-normal. Penilaian tanpa pengukuran, pengetahuan, intuisi dan perkiraan. 3) Standar penilaian untuk ketidak-normalan. Metode inspeksi yang bisa digunakan oleh siapapun. Metode untuk melakukan tindakan terhadap ketidak-sesuaian. 6623 - Taufiqur Rachman 16

Poin Untuk Visual Management 33 1) Kenali dengan baik meskipun dari jarak yang jauh. 2) Ada indikator pada item yang harus dikelola. 3) Apakah baik atau tidak adalah jelas, dan siapapun bisa tahu. 4) Siapapun bisa menggunakan, serta cukup mudah. 5) Siapapun bisa mengikuti dan memperbaiki dengan cepat. 6) Penggunaan peralatan mengarah pada keteraturan. Simbol Komunikasi Visual 34 6623 - Taufiqur Rachman 17

Jadwal Aktivitas 35 Shitsuke 36 Aktivitas Penegakan Disiplin dari 5S. SHITSUKE (Penegakan Disiplin) berarti: Penyiapan lingkungan tempat kerja dimana visual management ditinjau secara tepat. Periksa kondisi standarisasi dari 5S Lakukan inovasi untuk meyakinkan peninjauan 6623 - Taufiqur Rachman 18

Aktivitas Shitsuke 37 Komite 5S. Pelatihan 5S. Kompetisi / Evaluasi 5S. Bulan 5S. Poster, Literatur, dan lainnya. Delapan Alat Shitsuke 38 6623 - Taufiqur Rachman 19

Perbandingan Kondisi 39 Aturan 5S 40 Hilangkan ide yang standar. Berpikirlah cara untuk membuatnya mungkin. Tidak boleh ada pengecualian. Cari solusi yang sederhana, bukan yang paling sempurna. Cepat lakukan perbaikan dari kesalahan. Ulangi bertanya Mengapa 5 kali. Tanya ide dari banyak orang. Tidak ada akhir untuk perbaikan! 6623 - Taufiqur Rachman 20

Implementasi 5S 41 Pemimpin harus memulai dan memberikan contoh. Harus memiliki komitmen, luangkan waktu untuk mengembangkan dan menerapkan perubahan 5S. Implementasi apapun harus memiliki pendorong. Pilih area yang perlu 5S sebagai contoh. Bagikan kesuksesan. Hasil Implementasi 5S (Set-up Cage) 42 6623 - Taufiqur Rachman 21

Hasil Implementasi 5S (Set-up Cage) 43 Hasil Implementasi 5S (Office Entryway) 44 6623 - Taufiqur Rachman 22

Hasil Implementasi 5S (Misc. Table) 45 Hasil Implementasi 5S (Supply Cabinet) 46 6623 - Taufiqur Rachman 23

Hasil Implementasi 5S 47 Hasil Implementasi 5S 48 6623 - Taufiqur Rachman 24

6623 - Taufiqur Rachman Hasil Implementasi 5S 49 50 6623 - Taufiqur Rachman 25