Seminar Nasional Informatika 2015 (semnasif 2015) ISSN: UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA PADA INDUSTRI MENGGUNAKAN INTERACTIVE APPROACH

Abstract. Keywords: multi-criteria decision making, a compromise solution, the minimum deviation method. Abstrak

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMMING

PERENCANAAN PRODUKSI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus di Bakpia Pathuk 75 Yogyakarta)

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-492 Nama Mata Kuliah : Multicriteria Decision Making Jumlah SKS :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini, perusahaan sering dihadapkan pada masalah masalah yang

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

BAB 1 PENDAHULUAN. dari ekonomi global yang melanda hampir negara-negara di Amerika dan Asia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian Indonesia menghadapi perdagangan bebas dituntut untuk lebih giat dan

MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI BATIK DENGAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING PADA BATIK HANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI JADWAL KUNJUNGAN EKSEKUTIF PEMASARAN DENGAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian selanjutnya diperiksa apakah berhasil mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGINTEGRASIKAN CLUSTER ANALYSIS, ANP DAN TOPSIS SERTA ALOKASI ORDER DENGAN BEBERAPA FUNGSI TUJUAN

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

OPTIMASI KUANTITAS DAN JENIS PRODUKSI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. produk ataupun jasa dalam interval waktu tertentu. Perencanaan kapasitas

APLIKASI LINIER PROGRAMMING UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT DI UKM ROKOK KRETEK

PROGRAM LINEAR MULTI-OBJECTIVE DENGAN FIXED-WEIGHT METHOD

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor masyarakat meluas dengan cepat[4]. menentukan tingkat kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, dimana masingmasing

JURNAL TEKNIK POMITS Vol.1, No. 1, (2013) 1-6 II. URAIAN PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE DE NOVO PROGRAMMING DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING 3.1 DESKRIPSI UMUM LEXICOGRAPHIC GOAL PROGRAMMING

PENGEMBANGAN MODEL PEMULIHAN KOMPONEN KENDARAAN END-OF-LIFE DENGAN INTEGRASI TRIPPLE BOTTOM LINE DAN TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI OBJEKTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI BIAYA PRODUKSI PADA PRODUK AIR MINERAL AQUA DI BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

Oleh: Nurul Budi Murtini Drs. Sulistiyo, MT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Elis Ratna Wulan a, Diana Ratnasari b

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SNASTIKOM 2013) ISBN

Sistem Pendukung Keputusan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode TOPSIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISA PEMILIHAN ALTERNATIF PROYEK MANAJEMEN AIR DI PT X DENGAN METODE MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISA PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL CV. CIPTA UNGGUL PRATAMA

Pencarian Solusi Optimal Fuzzy Untuk Masalah Program Linier Fuzzy Menggunakan Metode Level-Sum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: persediaan, multi item, program linier

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perencanaan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

PENERAPAN MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu investasi, portofolio, return dan expected return, risiko dalam berinvestasi,

Penerapan Metode Weighted Product Model Untuk Seleksi Calon Karyawan

ABSTRAK. Kata Kunci: Proyeksi Permintaan, Optimasi, Integer Linear Programming.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-TOPSIS

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

PEMROGRAMAN LINIER: FORMULASI DAN PEMECAHAN GRAFIS

Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. bisnis telah memberikan dampak terhadap perubahan lingkungan. Dampak

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

agar dapat melaksanakan penelitian secara baik, benar dan terarah. Dengan kegiatan produksi perusahaan dapat berjalan lancar dan mampu memenuhi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendapatkan pemesanan dari para konsumen. Agar produk-produk

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi MASALAH TRANSPORTASI DENGAN FUZZY SUPPLY DAN FUZZY DEMAND

BAB 2 LANDASAN TEORI

Efektifitas Metode Nadir Compromise Programming dalam Menentukan Nilai Optimum Portofolio Saham

BAB I PENDAHULUAN. paling tepat bagi perusahaan. Selain itu pengelolaan dan strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini, perusahaan

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan optimisasi multi-objektif merupakan permasalahan yang

PENERAPAN LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN JUMLAH PRODUKSI DALAM MEMPEROLEH KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA CV CIPTA UNGGUL PRATAMA

PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY TOPSIS (Studi Kasus UD PRAKTIS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN WINQSB I KOMANG SUGIARTHA

APLIKASI METODE GOAL PROGRAMMING PADA PERENCANAAN PRODUKSI KLAPPERTAART PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) NAJMAH KLAPPERTAART

TUGAS AKHIR. Studi Pemenuhan Kriteria Green Manufacturing

Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process

konsumen yang pada akhirnya dapat memberikan laba atau keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYELESAIAN PERMASALAHAN TRIM LOSS DENGAN MODEL INTEGER LINEAR PROGRAMMING DAN MIXED INTEGER LINEAR PROGRAMMING

EVALUASI KONSEP PRODUK DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (Studi Kasus di PT.BINTANG JAYA KLATEN)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan yang semakin ketat pada dunia usaha. Sebagian besar,

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi

Ardaneswari D.P.C., STP, MP.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan output yang memenuhi tujuan sistem tersebut. lainnya yang ditentukan oleh manajemen.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 015 SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MULTI KRITERIA PADA INDUSTRI MANUFAKTUR UNTUK MEWUJUDKAN ECOMANUFACTURING MENGGUNAKAN COMPROMISE PROGRAMMING (STUDI KASUS DI CV. ADI LOGAM KARYA CEPER KLATEN) Laila Nafisah 1), Gunawan Madyono Putro ) 1,) Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari Tambakbayan Yogyakarta 5581 e-mail : Abstrak Sekarang ini isu lingkungan telah menjadi faktor strategis yang menentukan bagi dunia industry untuk bisa bersaing di dunia global. Industri harus memasukkan isu lingkungan dalam sistem manajemennya. Komitmen terhadap konsep pembangunan berkelanjutan (sutainable development) yang kemudian dilajutkan dengan pemberlakuan standar Environmental Management System-ISO 14000, telah mengharuskan industry pada khususnya industri manufaktur untuk menerapkan ecomanufacturing. Dengan menerapkan ecomanufacturing maka dampak lingkungan dari industri manufaktur dapat diminimalkan sehingga dapat mengurangi terjadinya global warming. Penelitian ini mengembangkan sistem pengambilan keputusan multi criteria di industry maufaktur CV. Adi Logam Karya Ceper Klaten. Persoalan multi criteria disini adalah tujuan perusahaan yang ingin mengoptimalkan dua tujuan perusahaan yang saling kontradiktif, yaitu minimasi biaya produksi dan meminimasi dampak lingkungan. Persoalan tersebut akan diselesaikan menggunakan Compromise Programming. Tahapan pengembangan system pengambilan keputusan multi kriterianya dimulai dengan melakukan pemodelan system terhadap permasalahan di CV. Adi Logam Karya yang pada akhirnya menghasilkan model matematika persoalan multi criteria. Model matematika persoalan multi criteria akan diselesaikan menggunakan Compromise Programming, dimana solusi yang dihasilkan adalah solusi kompromi diantara dua tujuan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa solusi kompromi (trade-off) yang dihasilkan sudah mendekati solusi ideal masing-masing fungsi tujuan, sehingga sudah memuaskan manajemen perusahaan sebagai pengambil keputusan yang ingin meminimasi biaya produksi dan meminimasi dampak lingkungan. Kata Kunci : Pengambilan Keputusan Multi Criteria, Ecomanufcturing, Compromise Programming 1. PENDAHULUAN Sekarang ini isu lingkungan telah menjadi faktor strategis yang menentukan bagi dunia industry untuk bisa bersaing di dunia global, oleh karena itu sistem industri harus memasukkan isu lingkungan dalam sistem manajemennya. Tekanan masyarakat, pasar, regulasi, atau karena komitmen terhadap konsep pembangunan berkelanjutan (sutainable development) yang kemudian dilajutkan dengan Kyoto Protocol dan pemberlakuan standar Environmental Management System-ISO 14000, telah mengharuskan industry pada khususnya industri manufaktur untuk menerapkan ecomanufacturing dalam pengelolaan sistem industrinya. Dengan menerapkan ecomanufacturing maka dampak lingkungan dari industri manufaktur dapat diminimalkan sehingga dapat mengurangi terjadinya global warming. CV. Adi Logam Karya di Ceper Klaten menghasilkan berbagai macam produk cor logam yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. CV. Adi Logam Karya berusaha menerapkan ecomanufacturing untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari proses produksinya sebagai usaha untuk mendapatkan sertifikat ISO:14000. Sekarang ini dalam proses produksinya, CV. Adi Logam Karya di Ceper Klaten melakukan proses pembakaran yang menyebabkan terjadinya polusi udara yang berdampak pada lingkungan sekitar. Untuk mengurangi polusi udara yang terjadi maka perlu dilakukan perubahan pada proses produksinya, dimana hal tersebut akan memerlukan biaya yang tidak sedikit, padahal perusahaan juga masih mempunyai pengeluaran lain seperti gaji karyawan dan biaya material, sehingga dapat menambah biaya produksi perusahaan. Untuk itu perlu dikembangkan suatu sistem pengambilan keputusan multi criteria yang dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan mengenai dua tujuan perusahaan yang saling bertentangan tersebut, yaitu meminimalkan dampak lingkungan dan meminimalkan biaya produksi perusahaan. 11

UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 015 Penelitian ini mengembangkan suatu sistem pengambilan keputusan multi kriteria untuk mencari trade off dari dua tujuan perusahaan yaitu meminimalkan biaya produksi dan meminimalkan dampak lingkungan yang ditimbulkan menggunakan compromise programming. Dengam dikembangkannya sistem pengambilan keputusan multi criteria tersebut diharapkan perusahaan dapat meminimalkan biaya produksi tanpa mengabaikan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Compromise programming merupakan salah satu tool untuk menyelesaikan permasalahan multi kriteria khususnya untuk masalah multi objektif atau permasalahan dengan fungsi tujuan lebih dari satu. Kelebihan compromise programming dibandingkan dengan tool tool lain untuk masalah multi objektif adalah lebih presisi atau mempunyai deviasi lebih kecil dalam menentukan nilai trade off diantara fungsi-fungsi tujuannya jika dibandingkan dengan tool-tool lain untuk masalah multi objektif.. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem pengambilan keputusan multi kriteria di CV. Adi Logam Karya Ceper Klaten untuk mewujudkan ecomanufacturing menggunakan compromise programming. 3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem pengambilan keputusan multi kriteria pada CV. Adi Logam Karya di Ceper Klaten, sehingga dapat membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai dua tujuan perusahaan yang saling kontradiktif dalam rangka mewujudkan ecomaufacturing menggunakan compromise programming. 4. BATASAN PENELITIAN Agar pembahasan masalah lebih fokus terhadap permasalahan yang telah dirumuskan maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Sistem pengambilan keputusan yang dibangun merupakan model optimasi terhadap dua tujuan perusahaan yang saling kontradiktif. Dua tujuan perusahaan yang saling kontradiktif yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah minimasi biaya produksi dan minimasi dampak lingkungan yang ditimbulkan 3. Dampak lingkungan yang dimaksud adalah dampak dari polusi udara yang ditimbulkan. 5. METODOLOGI PENELITIAN 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah industri manufaktur pengecoran logam CV. Adi Logam Karya Ceper Klaten. Penelitian ini mengembangkan sistem pengambilan keputusan multi kriteria dengan objek penelitian di industri pengecoran logam CV. Adi Logam Karya Ceper Klaten untuk mewujudkan ecomanufacturing menggunakan compromise programming.. Kerangka Penelitian Langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada kerangka penelitian Gambar.1 1

UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 015 Studi Literatur Perumusan Masalah Bagaimana membangun sistem pengambilan keputusan multi kriteria di CV Adi Logam Karya untuk mewujudkan ecomanufacturing menggunakan Compromise Programming Tujuan Penelitian Membangun sistem pengambilan keputusan multi kriteria pada CV. Adi Logam Karya di untuk mewujudkan ecomanufacturing menggunakan Compromise Programming Pengolahan Data - Melakukan pemodelan sistem terhadap sistem industri di CV Adi Logam Karya - Pemodelan sistem tersebut akan menghasilkan sistem pengambilan keputusan multi kriteria - Sistem pengambilan keputusan multi criteria yang dihasilkan adalah model matematika yang merupakan model optimasi terhadap dua tujuan perusahaan yang saling kontradiktif dengan pembatas-pembatasnya. - Model optimasi yang dikembangkan merupakan optimasi dua tujuan perusahaan yang saling kontradiktif, yaitu minimasi biaya produksi dan minimasi dampak lingkungan yang ditimbulkan untuk mewujudkan ecomanufacturing dengan pembatas berupa keterbatasan sumber daya perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan tersebut. - Untuk melakukan optimasi terhadap model optimasi yang telah dihasilkan dilakukan menggunakan Compromise Programming. Analisa dan Pembahasan Melakukan analisa dan pembahasan terhadap sistem pengambilan keputusan multi kriteria yang dihasilkan dan solusi yang dihasilkan Kesimpulan dan Saran Kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya Gambar 1 Kerangka Penelitian 6. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA HASIL 1. Pengumpulan data. Data-data yang diperlukan untuk mengembangkan model pengambilan keputusan multi kriteria di CV. Adi Logam Karya dengan fungsi tujuan minimasi biaya produksi dan minimasi dampak lingkungan adalah data kapasitas tenaga kerja, data ketersediaan jam kerja, bahan baku, proses produksi, data pengamatan waktu proses, data jumlah penjualan produk, data biaya produksi, biaya minimalisasi polusi untuk masing-masing produk, kontribusi polusi masing-masing produk terhadap polusi total, dan polusi maksimum yang masih diperbolehkan yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur.. Pengolahan data. Data-data yang sudah dikumpulkan akan dilakukan pengolahan data dengan melakukan perhitungan biaya produksi, perhitungan kapasitas jam kerja, proses agregasi data penjualan, peramalan data agregat, disagregasi data peramalan. 3. Pengembangan system pengambilan keputusan multi criteria. Sistem pengambilan keputusan multi criteria yang dibangun merupakan model matematika yang merupakan hasil pemodelan system pada langkah pengumpulan data dan pengolahan data. Tahapan pegembangan system pengambilan keputusan multi criteria adalah sebagai berikut. a. Menentukan variable keputusan. Variabel keputusan merupakan output yang akan dioptimalkan sehingga memenuhi kendala. Dengan demikian, yang menjadi variabel keputusan adalah jumlah masing-masing jenis produk yang akan dibuat. x 1 = jumlah produk cashing diproduksi per hari x = jumlah produk bearings housing diproduksi per hari 13

UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 015 x 3 = jumlah produk cooling fan diproduksi per hari b. Menentukan fungsi tujuan. Fungsi tujuan dari model ini adalah meminimalkan biaya produksi dan meminimalkan dampak lingkungan, formulasi fungsi tujuan adalah sebagai berikut: Min Z 1 = f 1 () = 11875,95 x 1 + 8549,8 x + 1430,4 x 3 Min Z = f 1 () = 0,15 x 1 + 0, x + 0,7 x 3 c. Menentukan fungsi batasan 1) Batasan Permintaan Batasan permintaan mempunyai formulasi matematika sebagai berikut: 1 78 80 7 3 ) Batasan ketersediaan jam kerja Batasan waktu proses mempunyai formulasi matematika sebagai berikut: 16,57 19,18 19,64 3 1 860 3) Batasan tingkat produksi Batasan ini disesuaikan dengan kebijakan dari perusahaan mengenai jumlah unit maksimal yang diproduksi untuk tiap-tiap jenis produk setiap bulannya. Formulasi matematika untuk a. batasan tingkat produksi adalah sebagai berikut: 1 15 95 3 75 4) Batasan polusi total maksimal yang masih diperbolehkan dihasilkan oleh perusahaan manufaktur 0,15 1 + 0, + 0,7 3 50 5) Batasan non negative Semua nilai variable keputusan adalah nol atau positif, karena variable keputusan tersebut merupakan jumlah masing-masing produk phia yang diproduksi sehingga tidak mungkin bernilai negatif. 1,, 3, 4, 5, 6 0 4. Menentukan penyelesaian dari system pengambilan keputusan multi criteria yang dibangun menggunakan Compromise Programming Manajemen CV. Adi Logam Karya menyatakan bahwa tingkat kepentingan dua tujuan perusahaan, yaitu minimasi biaya produksi dan minimasi dampak lingkungan adalah sama. Dua tujuan perusahaan mempunyai tingkat kepentingan sama, sehingga bobot masing-masing fungsi tujuan adalah 0,5. Langkah-langkah penyelesaian system pengambilan keputusan multi criteria menggunakan Compromise Programming adalah sebagai berikut: a. Menentukan solusi ideal masing-masing fungsi tujuan Solusi ideal masing-masing fungsi tujuan dicari menggunakan metode simplek dengan bantuan software winqsb. Solusi ideal masing-masing fungsi tujuan adalah Z 1 * = 834344 dengan 1 = 90, = 85, dan 3 = 73 Z * = 49,9 dengan 1 = 9, = 80, dan 3 = 74 b. Menentukan model matematika yang ekivalen Pembatas 1 78 80 3 7 16,57 19,18 19,64 3 1 14 860 a.

UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 015 1 15 95 75 3 0,15 1 + 0, + 0,7 3 50 1,, 3, 4, 5, 6 0 c. Solusi optimal model matematika yang ekivalen Model matematika yang ekivalen tersebut diselesaikan menggunakan metode simpleks dengan bantuan software winqsb. Solusi optimal model matematika yang ekivalen adalah Z * = 0.006448 dengan 1 = 91, = 81, dan 3 = 7 d. Solusi kompromi (trade off) model pengambilan keputusan multi criteria Solusi kompromi dari model pengambilan keputusan multi criteria menggunakan compromise programming adalah sebagai berikut: Z 1 adalah nilai Z 1 dengan 1 = 91, = 81, dan 3 = 7, Z 1 = 91675 Z adalah nilai Z dengan 1 = 91, = 81, dan 3 = 7, Z 1 = 49,78 5. Analisa hasil. Solusi kompromi menggunakan compromise programming adalah Z 1 = 91675 (biaya produksi per hari adalah Rp.91.675,-) dan Z = 49,78 (dampak lingkungan yang dihasilkan adalah 49,78 ISPU) dengan 1 = 91 (produk cashing diproduksi sebanyak 91 unit per hari), = 81 (produk bearing housing diproduksi sebanyak 81 unit per hari), serta 3 = 7 (produk cooling fan diproduksi sebanyak 7 unit per hari). Biaya produksi per hari Rp.91.675,- sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan biaya produksi ideal per hari yang sebesar Rp.834.344,- demikian juga dengan dampak lingkungan per hari 49,78 ISPU sedikit lebih besar dari pada dampak lingkungan ideal perhari sebesar 49,9, hal tersebut sesuai dengan kaidah trade off atau solusi kompromi dari permasalahan pengambilan keputusan multi criteria. Dengan meminimasi dua fungsi tujuan, yaitu minimasi biaya produksi dan minimasi dampak lingkungan maka manajemen sudah berusaha untuk mewujudkan ecomanufacturing dengan meminimasi dampak lingkungan. Minimasi dampak lingkungan pasti memerlukan biaya, sehingga dapat menaikkan biaya produksi, tetapi kenaikan biaya produksi tersebut dapat ditekan oleh perusahaan dengan meminimasi dampak lingkungan. 7. Kesimpulan Sistem pengambilan keputusan multi kriteria menggunakan Compromise Programming telah dapat membantu manajemen CV. Adi Logam Karya dalam mewujudkan ecomanufacturing dengan meminimasi dampak lingkungan dengan tetap memperhatikan biaya produksi perusahaan tidak naik terlalu besar. Hal tersebut diperlihatkan dengan diakomodasinya dua fungsi tujuan, yaitu minimasi biaya dan minimasi dampak lingkungan. Solusi kompromi yang dihasilkan memperlihatkan bahwa biaya produksi per hari dan dampak lingkungan per hari tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan nilai idealnya. DAFTAR PUSTAKA Gungor, 1999, Issues in environmentally Conscious Manufacturing and Product Recovery: a survey, Computer & Industrial Engineering, Elsevier, Volume 36, issue 4, 811-853 Gupta, 001, Novel Combustion Concepts for Sustainable Energy Development, Elsevier Hwang, Yoon, (1981), Multiple Attribute Decision Making: Methods and Applications, Springer Indrianti, N., Sutrisno, 014, Buku Ajar Pengambilan Keputusan Multi Kriteria, UPN Veteran Yogyakarta, Yogyakarta Kleindorfer, 005, Sustainable Operations Management, Production and Operations Management, Volume 14, Issue 4, 48-49 Maystre, (1994), Méthodes multicritères ELECTRE, Lausanne: Presses Polytechniques. 15

UPN Veteran Yogyakarta, 14 November 015 Plous, (1993), The Psychology of Judgment and Decision Making, Penn Libraries, University of Pennsylvania, Amerika Serikat Ristono, 011, Pemodelan Sistem, Graha Ilmu, Yogyakarta Simon, (1983), Rational decision making in business organizations, American Economic Review 69: 493 513. 16