PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN HIPOTESIS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA PANGGUNG BONEKA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERBANDINGAN SKALA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS- ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SD NEGERI BALEHARJO 3, SUKODONO, SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MENDONGENG PADA SISWA KELAS III SDN TIRTOYOSO NO. 111 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA REALIA SISWA KELAS II SD NEGERI KARANGWARU 1, PLUPUH, SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN HASIL PERCOBAAN TENTANG GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata kunci : Hasil belajar, sifat cahaya, Metode Inkuiri

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

Transkripsi:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) Novianti Putri Dwi Setyani 1), Kartono 2), Suharno 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449 57126 e-mail: noviantisetyani94@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to improve the communicate skill by applying Project Based Learning (PjBL) model on the fourth primary school of SDIT Nur Hidayah Surakarta at 2015/2016 academic years. The model of the research is classroom action research with two cycles. Each cycle consist of four stages they are planning, action, observation, and reflection. The subject of this research is 4B grade teacher and student of SDIT Nur Hidayah Surakarta which consist of 37 students. The data collecting tehnique use test, interview, observation, and document. The data analyzing tehnique used is an interactive model which consist of three components, they are data reduction, presenting data, and conclusion drawing. The result of this research showesd that application of Project Based learning models can improve the communicate skill of students showen by the improvement of comunicating skill from each cycle. At precycle the classical average value of communicate orally is 52,85, while in writing is 54,15. At the first cycle the classical average score of communicate in orally is 78, while in writing is 77. At the second cycle the classical average value of communicate orally is 86, while in writing is 85. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengomunikasikan melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Model penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaa, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta dengan jumlah siswa sebanyak 37 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan keterampilan mengomunikasikan baik secara tertulis ataupun lisan pada siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Tahun Pelajaran 2015/2016. Peningkatan tersebut terlihat dari peningkatan nilai keterampilan mengomunikasikan pada setiap siklus. Nilai sebelum tindakan nilai rata-rata kelas mengomunikasikan secara lisan sebesar 52,85, sedangkan secara tertulis sebesar 54,15. Pada siklus I nilai rata-rata mengomunikasikan secara lisan sebesar 78, sedangkan secara tertulis sebesar 77. Pada siklus II nilai rata-rata kelas mengomunikasikan secara lisan sebesar 86, sedangkan secara tertulis sebesar 85. Kata Kunci : Project Based Learning (PjBL), Keterampilan Mengomunikasikan, Siswa Sekolah Dasar Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik dirancang sedemikian rupa agar peserta didik aktif mengonstruk konsep melalui keterampilan proses dengan tahapan-tahapan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menganalisis, dan mengomunikasikan (Hosnan, 2014: 34). Menurut Majiddan Chaerul (2014: 196) keberhasilan pembelajaran tergantung pada efektivitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut. Oleh karena itu keterampilan mengomunikasikan penting dalam pembelajaran. Menurut Bundu (2006: 26) komunikasi adalah kemampuan untuk menyampaikan hasil pengamatan atau pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Hadiat (Bundu, 2006: 31), ciri-ciri keterampilan mengomunikasikan yang perlu dilatihkan pada siswa di sekolah adalah membaca grafik, tabel atau diagram, menjelaskan hasil percobaan, mendiskusikan hasil percobaan, dan menyampaikan laporan secara sistematis. Indikator keterampilan mengomunikasikan yang perlu dilatihkan tersebut masih belum semua terpenuhi pada siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru dan siswa kelas IV B SD- IT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015- /2016 diketahui bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam mengomunikasikan hasil belajarnya secara lisan dan tertulis. Siswa mengalami kendala dalam pemilihan kosakata dan lebih sering menghafal/membaca- 1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2, 3) Dosen Program Studi PGSD UNS

kan hasil belajar mereka daripada memahami dan mengomunikasikannya dengan baik. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2, 3) Dosen Program Studi PGSD UNS

Setelah dilakukan tes awal pada 37 siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016 diperoleh rata-rata keterampilan mengomunikasikan secara lisan 52,85. Berdasarkan hasil tes awal tersebut didapati siswa yang mencapai KKM ( 75) sebanyak 15 siswa (41%), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 22 siswa (59%). Sedangkan perolehan rata-rata nilai tes keterampilan mengomunikasikan secara tertulis 54,15. Berdasarkan hasil tes tersebut didapati siswa yang mencapai KKM( 75) sebanyak 16 siswa (43%), sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 21 (57%). Hal tersebut menunjukkan bahwa keterampilan mengomunikasikan siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016 masih rendah. Berdasar hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap keterampilan mengomunikasikan di kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016 juga didapati bahwapembelajaran keterampilan mengomunikasikan masihteacher centered. Berdasarkan pada permasalahan tersebut, maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan keterampilan mengomunikasikansiswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Salah satu upaya yang dilakukan guru adalah menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan mengomunikasikan siswa dan mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Model pembelajaran merupakan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut Winataputra (Sugiyanto, 2009: 3) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis yang berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran. Berdasarkan penjelasan tersebut melalui penerapan model pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan keterampilan mengomunikasikan dan aktivitas siswa. Model pembelajaran yang inovatif dapat membuat siswa aktif sehingga hasil pembelajaran akan meningkat. Salah satu model pembelajaran inovatif adalah model pembelajaranproject Based Learning (PjBL). Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Tujuannya adalah agar siswa mempunyai kemandirian dalam menyelesaikan tugas proyek yang dihadapinya (Hardini & Puspitasari, 2012: 127).- Menurut Majid dan Chaerul (2014: 164) beberapa kelebihan model pembelajaran Project Based Learning antara lain adalah: (1) meningkatkan motivasi belajar siswa; (2) meningkatkan kemampuan pemecahan masalah; (3) mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan mengomunikasikan; (4) membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah/problem-problem yang kompeks. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan mengomunikasikan melalui penerapan model pembelajaranproject Based Learning(PjBL) pada siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta Tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini memiliki asumsi bahwa melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan keterampilan mengomunikasikan pada siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016 dan dapat membuat guru lebih kreatif dalam mengembangkan model pembelajaran sehingga siswa menjadi aktif dan tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. METODE Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan pada siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015- /2016. Lokasi sekolah berada di Jalan Pisang 12 Kerten, Laweyan, Surakarta Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 37 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yaitu antara bulan Desember 2015 sampai Juli 2016.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua pertemuan di setiap siklusnya. Kegiatan pokok dalam penelitian ini adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes, wawancara, observasi/pengamatan, dan dokumentasi. Teknik validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif, yang terdiri dari tiga komponen yaitu re-duksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. HASIL Berdasarkan hasil observasi serta wawancara guru dan siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015- /2016 diketahui bahwa pembelajaran masih menggunakan pendekatan teacher centered. Hal ini menyebabkan siswa kurang tertarik pada pembelajaran dan hasil keterampilan mengomunikasikan siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2015/2016 rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil tes awal keterampilan mengomunikasikan secara lisan menunjukkan bahwa 22 siswa dari 37 siswa (59%)siswa belum mencapai KKM 75. Hal tersebut menunjukkan bahwa keterampilan mengomunikasikan siswa secara lisan masih rendah. Indikator keterampilanmengomunikasikan secara lisandalam penelitian ini adalah:(1) penyampaian; (2)penampilan; (3) komunikasi nonverbal; (4) komunikasi verbal; (5) tanggapan terhadap pernyataan; (6) isi. Indikator keterampilan mengomunikasikan secara tertulis dalam penelitian ini adalah: (1) karakteristik judul; (2) ketentuan isi dengan objek pengamatan; (3) keruntutan pemaparan; (4) ketepatan ejaan; (5) kosakata; (6) penggunaan kalimat; (7) kerapian tulisan siswa. Kurangnya pencapaian indikator kompetensi tersebut dapat dilihat melalui Tabel 1. Berdasar Tabel 1, dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan tindakan didapati bahwa pemerolehan rata-rata klasikal keterampilan mengomunikasikan siswa secara lisan yaitu 52,85. Siswa yang mencapai KKM sebanyak 15 siswa (41%), sedangkan 22 siswa (59%) belum mencapai KKM. Hal ini menunjukkan keterampilan mengomunikasikan secara lisan siswa masih rendah. Tabel 1. Nilai Keterampilan Mengomunikasikan Lisan Pratindakan Interval Frekuansi Nilai (fi) 1 21-29 2 5 2 30-38 13 35 3 39-47 6 16 4 48-56 1 3 5 57-65 0 0 6 66-74 0 0 7 75-83 15 41 Nilai rat-rata = 52,85 Siswa tuntas = 15 = 41% Siswa tidak tuntas = 22 = 59% Persentase (%) Hasil tes awal Keterampilan mengomunikasikan siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2015/2016 secara tertulis dapat dilihat pada Tabel 2. di bawah ini. Tabel 2. Nilai Keterampilan Mengomunikasikan Tertulis Pratindakan 1 27-34 4 11 2 35-42 13 35 3 43-50 4 11 4 51-58 0 0 5 59-66 0 0 6 67-74 0 0 7 75-82 16 43 Nilai rat-rata = 54,15 Siswa tuntas = 16 = 43% Siswa tidak tuntas = 21 = 57% Pada hasil tes awal keterampilan mengomunikasikan secara tertulis siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta menunjukkan bahwa 21 siswa (57%) dari 37 siswa belum mencapai KKM, sedangkan 16 siswa (43%) dari 37 siswa sudah mencapai KKM dengan pemerolehan nilai rata-rata klasikal sebesar 54,15. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan mengomunikasikan siswa masih rendah. Berdasarkan tabel 1 dan tabel 2, dapat diketahui keterampilan mengomunikasikan siswa masih rendah. Oleh karena itu peneliti melakukan tindakan untuk meningkatkanketerampilan

mengomunikasikan siswa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Penerapan model pembelajaran PjBL pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Nilai Keterampilan Mengomunikasikan Lisan Siklus I 1 55-59 1 3 2 60-64 2 5 3 65-69 1 3 4 70-74 5 14 5 75-79 9 24 6 80-84 13 35 7 85-89 6 16 Nilai rat-rata = 78 Siswa tuntas = 28 = 75,67% Siswa tidak tuntas = 9 = 24,33% Berdasarkan Tabel 3 di atas, diketahui bahwa adanya peningkatan pada siklus I. Pada siklus I menunjukkan bahwa siswa yang mencapai KKM 75 sebanyak 28 siswa (75,67%) dari 37 siswa, dan siswa yang masih di bawah KKM sebanyak 9 siswa (24,33%) dari 37 siswa dengan nilai rata-rata kelas yaitu 78. Nilai keterampilan mengomunikasikan secara tertulis juga mengalami peningkatan pada siklus I yang tertera pada Tabel 4 di bawah ini Tabel 4. Nilai Keterampilan Mengomunikasikan Tertulis Siklus I 1 60-64 3 8 2 65-69 1 3 3 70-74 4 11 4 75-79 13 35 5 80-84 11 30 6 85-89 5 13 Nilai rat-rata = 77 Siswa tuntas = 29 = 78,37% Siswa tidak tuntas = 8 = 21,63% Jumlah siswa yang mencapai KKM se-banyak 29 siswa (78,37%) dari 37 siswa, dan siswa yang masih di bawah KKM sebanyak 8 siswa (21,63%) dari 37 siswa, dengan rata-rata nilai klasikal sebesar 77. Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa keterampilan mengomunikasikan pada siswa secara tertulis mengalami peningkatan. Indikator kinerja pada penelitian ini adalah 85% dari 37 siswa tuntas atau mencapai nilai KKM 75. Dengan demikian, perlu direfleksi dan dilanjutkan pada siklus II. Adapun hasil penelitian pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai Keterampilan Mengomunikasikan Lisan Siklus II 1 65-69 0 0 2 70-74 2 5 3 75-79 3 8 4 80-84 7 19 5 85-89 11 30 6 90-94 14 38 7 95-99 0 0 Nilai rat-rata = 86 Siswa tuntas = 35 = 94,59% Siswa tidak tuntas = 2 = 5,41% Berdasarkan Tabel 5 di atas, diketahui bahwa keterampilan mengomunikasikan secara lisan pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa yang tuntas meningkat menjadi 35 siswa (94,59%) dari 37 siswa dan nilai rata-rata keterampilan mengomunikasikan lisan siswa menjadi 86. Nilai keterampilan mengomunikasikan tertulis siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada tabel 6. Berdasarkan data pada Tabel 6 di bawah ini, dapat diketahui bahwa keterampilan mengomunikasikan siswa secara tertulis mengalami peningkatan pada siklus II, yaitu jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 34 siswa (91,89%) dengan rata-rata kelas 85. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja penelitian, yaitu sebanyak 85% dari 37 siswa mencapai nilai KKM 75 telah terpenuhi. Dengan demikian, tindakan yang diberikan selama penelitian

dikatakan telah berhasil. Nilai keterampilan mengomunikasikan secara tertulis siklus II dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Nilai Keterampilan Mengomunikasikan Tertulis Siklus II 1 60-64 0 0 2 65-69 1 3 3 70-74 2 5 4 75-79 4 11 5 80-84 9 24 6 85-89 14 38 7 90-95 7 19 Nilai rat-rata = 85 Siswa tuntas = 34 = 91,89% Siswa tidak tuntas = 3 = 8,11% PEMBAHASAN Keterampilan mengomunikasikan pada siswa siklus I dan siklus II mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan keterampilan mengomunikasikan siswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah Surakarta tahun ajaran 2015/ 2016. Hal tersebut didukung pendapat Majid dan Chaerul (2014: 164) bahwa Project Based Learning (PjBL) dapat mendorong siswa untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa untuk memahami, mempresentasikan atau mengomunikasikan hasil belajar siswa. Apabila dikaitkan dengan penelitian relevan yang dilaksanakan oleh Imada Khairunisa (2015) yang merupakan penelitian yang relevan dalam penelitian ini. Model pembelajaran Project Based Learning (Pj- BL) dalam Khairunisa (2015) yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep sistem pemerintahan pusat siswa kelas IV SD Negeri 2 Wergu We-tan Kota Kudus Tahun Ajaran 2014/2015 berhasil dengan baik. Pembelajaran siklus I dan siklus II dengan menerapkan model PjBL memperlihatkan bahwa keterampilan mengomunikasikan pada siswamengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata ketuntasan klasikal setiap siklus. Perkembangan nilai rata-rata keterampilan mengomunikasikan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Perkembangan Nilai Keterampilan Mengomunikasikan secara Lisan Kriteria Kondisi Awal Siklus I Siklus II Nilai Terendah 28 56 70 Nilai Tertinggi 78 89 94 Nilai Rata-rata 52,85 78 86 Siswa Tuntas 15 28 35 Siswa Tidak Tuntas 22 9 2 Persentase Ketuntasan 41% 75,67% 94,59% Tertulis Lisan dan Tertulis Kondisi Kriteria Siklus Awal Siklus I II Nilai Terendah 32 64 68 Nilai Tertinggi 75 87 87 Nilai Rata-rata 54,15 77 85 Siswa Tuntas 16 29 34 Siswa Tidak Tuntas 21 8 3 Persentase Ketuntasan 43% 78,37% 91,89% Berdasarkan pada Tabel 7 keterampilan mengomunikasikan secara lisan pada kondisi awal hanya ada 15 siswa yang mencapai KKM, dan pada keterampilan mengomunikasikan secara tertulis hanya ada 16 siswa yang mencapai KKM. Hal ini dikarenakan pembelajaran mengomunikasikan di kelas masih bersifat teacher centered. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I, siswa yang mencapai KKM pada keterampilan mengomunikasikan secara lisan mencapai 28 siswa (75,67%) dan pada keterampilan mengomunikasikan secara tertulis siswa yang mencapai KKM sebanyak 29 siswa (78,37%). Meskipun terdapat peningkatan pada keterampilan mengomunikasikan siswa, tetapi ketuntasan siswa be-

lum mencapai indikator penelitian yang diharapkan. Hal tersebut terjadi karena ada kendala pada kinerja guru dan aktivitas siswa. Kendala dari guru yaitu pada kegiatan prapembelajaran kurang menarik perhatian siswa. Guru juga belum maksimal dalam menerapkan strategi pembelajaran yang sudah dirancang, selain itu penggunaan media juga kurang dikuasai oleh guru. Kendala dari aktivitas siswa adalah siswa belum dapat bekerjasama dengan baik dengan teman atau kelompoknya, selain itu keaktifan siswa dalam kegiatan berkelompok juga menjadi kendala karena masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kelompok. Perhatian siswa untuk memperhatikan guru juga kurang maksimal, hal ini dikarenakan kegiatan prapembelajaran oleh guru kurang menarik sehingga, siswa cenderung ramai. Kendala tersebut terjadi karena guru dan siswa baru pertama kali menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada pembelajaran keterampilan mengomunikasikan. Kekurangan pada siklus I diperbaiki pada siklus II dengan mempersiapkan pembelajaran sebaik-baiknya agar pembelajaran berlangsung dengan baik. Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pada siklus II dibandingkan dengan siklus I dan indikator penelitian sudah terpenuhi. Pada siklus II, siswa yang tuntas dalam keterampilan mengomunikasikan lisan sebanyak 35 siswa atau mencapai 94,59%, dan pada keterampilan mengomunikasikan secara tertulis siswa yang tuntas sebanyak 34 siswa atau mencapai 91,89%, pada akhir siklus II masih ada 2 siswa yang belum tuntas pada keterampilan mengomunikasikan secara lisan, dan 3 siswa pada keterampilan mengomunikasikan secara tertulis hal ini disebabkan karena proses penerimaan pelajaran pada siswa tergolong kurang se-hingga dalam kasus ini peneliti dan guru kelas IV B akan memberikan bimbingan khusus pada saat jam pelajaran tambahan. PENUTUP Berdasarkan data-data yang diperoleh selama tindakan yang dilaksanakan dalam siklus I, dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan keterampilan mengomunikasikansiswa kelas IV B SDIT Nur Hidayah tahun ajaran 2015/2016. Peningkatan tersebut dapat diketahui dengan adanya peningkatan nilai keterampilan mengomunikasikan pada setiap siklus yaitu sebelum tindakan (prasiklus) keterampilan mengomunikasikan lisan hanya 41%, siklus I 75,67%, siklus II 94,- 59%. Keterampilan mengomunikasikan tertulis sebelum tindakan (prasiklus) 43%, siklus I 78,37%, siklus II 91,89%. Selain itu penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam peningkatan keterampilan mengomunikasikan menjadikan siswa aktif dan guru lebih kreatif dalam pembelajarandan dalam mengembangkan model pembelajaran yang digunakan, sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Bundu, Patta. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia. Khairunisa, Imada. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sistem Pemerintahan Pusat Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Wergu Wetan Kota Kudus Tahun Ajaran 2014/2015.Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Majid, A. & Chaerul, R. (2014). Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Puspitasari, D. & Hardini, A. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep, & Implementasi). Yogyakarta: Familia. Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Mata Padi Presindo.