SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta Telp/Fax /

dokumen-dokumen yang mirip
Kinerja Ekspor Nonmigas Januari-April Lampui Target *Sinyal bahwa FTA/EPA Semakin Efektif dan Pentingnya Diversifikasi Pasar

Ekspor Nonmigas 2010 Mencapai Rekor Tertinggi

Kinerja Ekspor Nonmigas Bulan Februari 2011 Terus Menguat Menuju Pencapaian Target Ekspor

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Kinerja Ekspor Non-migas Awal 2011: Memberikan Sinyal Positif yang Berlanjut untuk Mencapai Target 2011

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Ekspor Indonesia Masih Sesuai Target 2008: Pemerintah Ambil Berbagai Langkah Guna Antisipasi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Ekspor Nonmigas Agustus 2010 Mencapai US$ 11,8 Miliar, Tertinggi Sepanjang Sejarah

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

Ekspor Bulan Juni 2011 Mencapai Rekor Baru Mendukung Tercapainya US$ 200 Miliar Tahun 2011

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Didorong oleh ekspor non-migas yang kuat, ekspor Indonesia bulan Oktober 2010 mencetak rekor tertinggi sebesar US$14,2 miliar

Kinerja Ekspor Nonmigas November 2010 Memperkuat Optimisme Pencapaian Target Ekspor 2010

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

Kinerja Ekspor Nonmigas Periode Juli 2011 Tetap Kuat, Namun Perlu Mewaspadai Pelemahan Perekonomian Global

Neraca Perdagangan Januari-Oktober 2015 Surplus USD 8,2 M, Lebih Baik dari Tahun Lalu yang Defisit USD 1,7 M. Kementerian Perdagangan

Kinerja Ekspor Bulan Agustus Mencapai Rekor Tertinggi di Tengah Kekhawatiran Dampak Krisis Global

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2015

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Selama Januari-Februari 2018 Tumbuh 26,1%

Kinerja Perdaganan Indonesia

Ekspor Bulan Juni 2014 Menguat. Kementerian Perdagangan

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2017*

Surplus Neraca Perdagangan September 2010 Melonjak 68 Persen Mencapai US$ 2,5 Miliar

DAMPAK PERDAGANGAN BEBAS ASEAN CINA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA (Studi Kasus : Dampak pada Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia (TPT))

Ekspor Non Migas Indonesia ke Jepang Triwulan I 2018 Tumbuh 21,1%, Melampaui Ekspektasi Pencapaian Target Ekspor Triwulan Pertama

Kinerja Perdaganan Indonesia

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2017*

No. 31/06/94/Th.XVII, 15 Juni 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Timur

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2015

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Kinerja Ekspor Indonesia

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI 2016

Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia Bulan September 2011 Masih Menguat, Naik 35% Dibanding September 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN AGUSTUS 2017*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN APRIL 2017*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2017*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JULI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA MEI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN OKTOBER 2016

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN OKTOBER 2016*

Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut di Bulan April 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JANUARI 2017

SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT JULI 2017

Perkembangan Ekspor dan Impor Kalimantan Barat Agustus 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN SEPTEMBER 2015

No.05/01/94/Th. XVIII, 16 Januari 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016*

BPS PROVINSI JAWA BARAT

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR NOVEMBER 2016

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

Kinerja Ekspor Indonesia

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JANUARI 2017*

BPS PROVINSI JAWA BARAT

SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

BAB VI DAMPAK ASEAN PLUS THREE FREE TRADE AREA TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT MEI 2013

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SUMATERA UTARA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MEI 2016

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN BARAT APRIL 2010

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Analisis Kinerja Perdagangan Indonesia: Defisit Neraca Perdagangan Mei 2012 Dapat Ditekan

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JAWA TIMUR JUNI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2017*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR RIAU AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN JULI 2016*

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KALIMANTAN SELATAN BULAN MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Kinerja Ekspor Indonesia

Indeks Unit Value Ekspor

Transkripsi:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-23528400/23528456 www.depdag.go.id Menteri Ekonomi ASEAN dan India Menandatangani Persetujuan Perdagangan Barang Menuju Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN - India Bangkok, 13 Agustus 2009 - Pertemuan ke-41 Tingkat Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) menjadi forum bersejarah bagi ASEAN dan India dengan ditandatanganinya Persetujuan Perdagangan Barang yang diharapkan akan meningkatkan hubungan ekonomi kedua belah pihak untuk masa yang akan datang. Persetujuan ini merupakan bagian dari kerangka pembentukan kawasan perdagangan bebas ASEAN-India atau biasa disebut dengan free trade area (FTA). Penandatanganan persetujuan ini memiliki arti yang sangat penting bagi ASEAN selain karena telah melalui proses negosiasi yang cukup memakan waktu dan tenaga sejak tahun 2005, juga memperhatikan posisi India yang selama ini dikenal sebagai salah satu pasar dengan struktur tarif yang tinggi, rata-rata tingkat tarif bea masuk impornya diatas 30%-40% dan bahkan banyak komoditi yang memiliki tarif 80-90%, kata Menteri Perdagangan Mari Pangestu. Bagi Indonesia sebagai negara anggota ASEAN, persetujuan ini akan melengkapi berbagai kerjasama FTA yang selama ini telah berjalan sejak beberapa tahun lalu. Target yang diharapkan dengan terbentuknya ASEAN-India Free Trade Area (AIFTA) adalah meningkatnya hubungan perdagangan ASEAN dan India secara signifikan dengan saling menguntungkan. Khusus bagi Indonesia dan India, keduanya telah sepakat untuk mentargetkan nilai perdagangan bilateral kedua negara agar dapat menembus angka 2 digit atau US$ 10 miliar pada tahun 2010, ungkap Mendag disela-sela pertemuan AEM. Lebih lanjut Mendag menambahkan, Mudah-mudahan AIFTA memberikan peluang lebih besar bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke India, karena bila melihat realisasi dagang pada tahun 2008 yang telah mencapai US$ 9,57 miliar dengan posisi surplus di pihak kita sebesar US$ 4,6 miliar, artinya target US$ 10 miliar pada tahun 2010 sudah tercapai pada tahun 2008. Dari kepentingan ofensif perdagangan Indonesia, kesepakatan yang dicapai dalam AIFTA memberikan arti yang strategis bagi peningkatan ekspor berbagai komoditi unggulan di tanah air. Hal ini tercermin dari komitmen India yang akan menurunkan dan menghapuskan sebagian besar tarifnya (±85% dari total pos tarifnya) dalam kurun waktu 2010-2019. Sebagai gambaran, akses pasar ekspor ke India akan meningkat secara tajam dengan adanya program penghapusan tarif atas 70,18% dari total pos tarifnya pada tahun 2013 dan akan terus meningkat menjadi 79,35% pada tahun 2016. Menurut Mendag, AIFTA akan membuka peluang bagi peningkatan ekspor Indonesia khususnya untuk komoditi-komoditi seperti sayuran, buah-buahan, lemak dan minyak nabati, coklat, pupuk, bahan samak dan celup, plastik, produk karet, produk kulit, kertas, tekstil dan produk tekstil, batubara, biji tembaga, kaca, perkakas, mesin, otomotif dan lainlain.

Bagi Indonesia, AIFTA memiliki arti penting karena India bersedia untuk menurunkan tarif bea masuk komoditi CPO dan RPO yang selama ini tidak pernah berhasil disepakati untuk diturunkan baik dalam kerangka perundingan bilateral ataupun regional. Dengan adanya AIFTA maka bea masuk produk yang cukup sensitif di India tersebut akan diturunkan secara bertahap menjadi 37,5% dan 45% pada tahun 2019 (saat ini bound tariffs India untuk kedua komoditi ini adalah 80% dan 90%). Demikian pula untuk batubara, yang merupakan komoditi ekspor utama kedua Indonesia ke pasar India, Indonesia akan menikmati tarif 0% mulai 1 Januari 2013. Mendag menjelaskan, Dari kepentingan defensif yang selama ini dikhawatirkan oleh banyak kalangan di dalam negeri, Indonesia hanya memberikan komitmen pembukaan akses pasar komoditi impor asal India sebesar 42,5% hingga tahun 2013 dari total pos tarif nasional. Sebagian besar lainnya akan berada dalam kelompok sensitive track yang umumnya hanya diturunkan tarifnya menjadi 5% dengan batas waktu terakhir tahun 2019. Hal tersebut berarti akan ada cukup waktu untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang diperlukan. Mendag juga menambahkan bahwa posisi defensif Indonesia diatas diperuntukkan bagi kelompok produk yang cukup sensitif antara lain tekstil produk tekstil (TPT), besi dan baja, mesin, otomotif, produk aneka, kimia dan produk kimia serta beberapa komoditi pertanian seperti daging, produk perikanan dan buah-buahan. Informasi lebih lanjut hubungi: --selesai-- Robert James Bintaryo Kepala Pusat Humas Departemen Perdagangan Telp/Fax: 021-23528400/021-23528456 Email: pusathumas@depdag.go.id Iman Pambagyo Direktur Kerjasama Regional Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Departemen Perdagangan Telp/Fax: 021-3858203 Email: dirkr-kpi@depdag.go.id

COST AND BENEFIT AIFTA

Tinjauan Umum AIFTA Perundingan perdagangan barang telah diselesaikan pada bulan Mei 2009 dan direncanakan untuk ditandatangani pada AEM 41 di Bangkok Perundingan perdagangan jasa dan investasi telah dimulai bulan Oktober 2008, namun saat ini ditunda hingga persetujuan AI-TIG ditandatangani. Tingkat liberalisasi perdagangan barang dalam AIFTA tidak setinggi liberalisasi perdagangan barang yang dicapai antara ASEAN dengan mitra FTA lainnya. Namun kedua pihak sepakat untuk meningkatkan komitmen liberalisasi melalui proses review setelah perjanjian diimplementasikan

India merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia dalam beberapa tahun terakhir Ekspor Indonesia meningkat tajam, dari US$ 2,1 miliar di tahun 2004 menjadi US$ 7,06 miliar di tahun 2008, atau meningkat 34,24%. Impor Indonesia pada tahun 2004 sebesar US$1,05 miliar meningkat menjadi US$ 2,51 miliar, atau meningkat sebesar 24,62% Sedangkan neraca perdagangan Indonesia India pada tahun 2004 sebesar US$1,05 miliar meningkat menjadi US$ 4,55 miliar atau meningkat sebesar 41,73% India merupakan mitra dagang ketujuh terbesar bagi ASEAN. Dari sisi investasi, FDI dari India ke ASEAN pada tahun 2008 mencatat nilai USD 440,6 juta. Hubungan Ekonomi Indonesia-India India Pengusaha India melakukan investasi di beberapa sektor penting di Indonesia, seperti tekstil, automotive, kimia dan petro-kimia, serta sektor jasa-jasa

Category Komitmen Indonesia Number of Tariff Lines (10 digits)* % Tariff Lines INA Import Value from INDIA (US$) Y 2005** % INA Import from INDIA Normal Track (NT) 4.749 42.56 618.718.811 59.21 - NT-1 4.180 37.46 548.452.688 52.49 - NT-2 569 5.10 70.266.123 6,72 Sensitive Track 6.410 57.44 426.152.113 40.79 - SL 4.810 43.10 253.726.409 24.28 ---Standstill (4% to be eliminate by 2019) 403 3.61 0 0.00 ---Standstill (50TL @6digit) 81 0.73 24.937.233 2.39 ---Standstill MOP 25% by 2019 937 8.40 177.524.155 16.99 -HSL 894 8.01 90.492.700 8.66 --- HSL C (MOP 25%) 880 7.89 90.341.488 8.65 --- HSL B (MOP 50%) 14 0.13 151.212 0.01 - Exclusion 706 6.33 81.933.004 7.84 Total 11,159 100 1.044.870.924 100 * Indonesia menggunakan HS 10 digit untuk akurasi dan kepastian ** Data perdagangan tahun 2005 sebagai tahun dasar negosiasi

Komitmen India Category Number of Tariff Lines (6 digits) % Tariff Lines India Import Value from INA (US$) Y 2005 % India Import from INA Normal Track (NT) 4.145 79.35 1.521.100.000 53.44 - NT-1 (2013) 3.666 70.18 1.455.690.000 51.14 - NT-2 (2016) 479 9.17 65.410.000 2.30 Sensitive Track 1.079 20.66 1.325.400.000 46.56 - SL 585 11.20 196.060.000 6.89 - HSL/SP 5 0.10 980.000.000 34.43 - Exclusion 489 9.36 149.340.000 5.25 Total 5.224 100 2.846.500.000 100.00

Manfaat AIFTA bagi Indonesia Komitmen Indonesia dalam AIFTA memberikan perlindungan cukup signifikan bagi industri nasional, karena hanya 46,17% pos tarip Indonesia yang akan dihapuskan hingga tahun 2018 (meskipun sesuai kesepakatan akan di-review bersama secara timbal-balik) Sebaliknya, Indonesia akan menikmati penghapusan bea masuk atas 70,18% pos tarip India (3.666 tariff lines) hingga tahun 2013 dan meningkat menjadi 79,35% pos tarip (4.145 tariff lines) pada tahun 2016 USD 6,2 miliar atau 94,75% ekspor Indonesia ke India (nilai proyeksi berdasarkan data perdagangan thn 2008) akan menikmati peningkatan akses pasar dalam 10 tahun ke depan, termasuk CPO dan RPO yang merupakan komoditi utama Indonesia ke pasar India India secara bertahap akan menurunkan bea masuk atas CPO dan RPO masing-masing dari 80% dan 90% menjadi 37,5% dan 45% selama periode 2010-2019 Batubara sebagai komoditi utama ke-2 Indonesia ke pasar India juga akan menikmati bea masuk 0% pada 1 Januari 2013

Langkah-Langkah Antisipasi 2010-2019 2019 Kebijakan dan Fasilitasi dampak FTA untuk sektorsektor industri tertentu, terutama kelompok UMKM yang diperkirakan dapat mengalami dampak negatif dari AI-FTA Sosialisasi Terpadu Mengenai Manfaat dan Peluang AI- FTA Forum Dialog Interaktif di kalangan Lembaga Pemerintahan untuk memonitor implementasi dan dampak AI-FTA, melibatkan dunia usaha Langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan daya saing Indonesia (e.g menurunkan biaya ekonomi tinggi, efisiensi logistics, dll)

Beberapa Contoh Produk Ekspor Utama Indonesia ke India Nama Produk Eliminasi Kacang mete dalam kulit 0% 1 Jan 2010 Batubara; briket, avoid dan bahan bakar padat semacam itu dibuat dari batubara 0% 1 Jan 2013 Bijih tembaga dan konsentratnya 0% 1 Jan 2013 Kertas koran 0% 1 Jan 2013 Mesin dan elektronik 0% 1 Jan 2010 Pengikat untuk acuan atau inti penuangan logam; produk dan preparat kimia dari industri kimia 0% 31 Des 2013 Karet alam, balata, getah perca,dll 0% 31 Des 2013 Kaca: Barang kaca untuk keperluan laboratorium, higienis atau farmasi; barang lain dari kaca 0% 1 Jan 2010 Pulp kayu kimia, soda atau sulfat, selain mutu larut 0% 1 Jan 2013 8

Beberapa Contoh Produk Impor Utama Indonesia dari India Nama Produk Benang kekuatan tinggi dari nilon atau poliamida lainnya dari oth aramids Eliminasi 0% 31 Desember 2016 Minyak bungkil kacang kedele dan residu padat lainnya 0% 2010 Kaca dalam bentuk bola (selain mikrosfir) 0% 1 Jan 2013 Produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan, dengan lebar 600mm atau lebih 5% 1 Jan 2014 Kapas, tidak digaruk atau disisir 0% 2010 Ayam dari spesies Gallus domesticus 0% 1 Jan 2013 Produk setengah jadi dari besi atau baja bukan paduan 0% 31 Des 2019 Tembaga dimurnikan dan panduan tembaga, tidak ditempa 0% 31 Des 2019 Serat staple sintetis, tidak digaruk 0% 31 Des 2019 9

NERACA PERDAGANGAN INDONESIA - INDIA URAIAN 2004 2005 2006 2007 2008 TREND(%) Jan-Apr PERUB(%) 2004-2008 2008 2009 2009/2008 TOTAL PERDAGANGAN 3.272.938,5 3.930.507,7 4.798.214,1 6.553.512,8 10.065.188,5 31,76 2.973.863,2 2.858.086,0-3,89 MIGAS 94.812,4 74.752,3 160.091,8 64.149,5 494.009,9 37,00 55.102,6 123.045,35 123,30 NON MIGAS 3.178.126,2 3.855.755,4 4.638.122,3 6.489.363,3 9.571.178,6 31,33 2.918.760,7 2.735.040,7-6,29 EKSPOR 2.170.506,8 2.878.347,7 3.390.790,2 4.943.906,0 7.163.336,2 34,03 2.031.630,7 2.237.415,8 10,13 MIGAS 55.279,8 12.944,7 64.340,1 58.945,1 102.483,7 31,66 22.010,4 59.948,3 172,36 NON MIGAS 2.115.227,0 2.865.403,0 3.326.450,1 4.884.960,9 7.060.852,6 34,24 2.009.620,2 2.177.467,5 8,35 IMPOR 1.102.431,8 1.052.160,0 1.407.423,8 1.609.606,8 2.901.852,2 26,63 942.232,5 620.670,2-34,13 MIGAS 39.532,6 61.807,6 95.751,7 5.204,4 391.526,2 23,51 33.092,1 63.097,1 90,67 NON MIGAS 1.062.899,2 990.352,4 1.311.672,2 1.604.402,4 2.510.326,1 24,62 909.140,4 557.573,1-38,67 NERACA PERDAGANGAN 1.068.075,0 1.826.187,7 1.983.366,4 3.334.299,2 4.261.484,0 40,07 1.089.398,1 1.616.745,6 48,41 MIGAS 15.747,2-48.862,9-31.411,6 53.740,7-289.042,5 0,00-11.081,7-3.148,8-71,59 NON MIGAS 1.052.327,8 1.875.050,6 2.014.778,0 3.280.558,5 4.550.526,5 41,73 1.100.479,8 1.619.894,4 47,20