BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sekaran Semarang. Manuscript

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya.

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUALITAS SELAMA MASA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat agar dapat menerima pembentukan Norma Keluarga Kecil Bahagia. dan Sejahtera (NKKBS) (Manuaba, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

sangat berlebihan dan juga tidak realistik, seperti selalu memanggil petugas kesehatan walaupun demamnya tidak tinggi (Youssef et al, 2002).

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

HUBUNGAN POLA SEKSUAL IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

GAMBARAN TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN IBI HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sikap Primigravida Pranikah terhadap Kehamilannya di Wilayah Kerja Puskesmas Taman-Sidoarjo

BAB 1 PENDAHULUAN. Tindak kekerasan merupakan pelanggaran hak azasi manusia dan kejahatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, perempuan usia 15-19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

KECEMASAN SUAMI DALAM HUBUNGAN SEKSUAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI RUMAH SAKIT RIDOS MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah kesehatan merupakan masalah penting yang tengah dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. orang umumnya mulai berpikir untuk berumah tangga dan memiliki

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

PENGALAMAN SEKSUALITAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS PONDOK AREN TANGERANG (Sexuality Experience in Pregnant Woman at Pondok Aren Tangerang Health Center)

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai kesehatan yang optimal (Manuaba, 1998, hlm.158). 1. Primigravida adalah wanita yang hamil pertama kalinya

BAB I PENDAHULUAN. dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat disebabkan oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesuburan atau infertilitas (Agarwa et al, 2015). Infertil merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seksual adalah hubungan intim yang tidak hanya alat kelamin saja, akan tetapi perasaan psikologi serta emosi ikut berperan dalam mencapai kepuasan (Komandoko, 2010). Seksual juga merupakan tindakan yang dilakukan oleh sepasang manusia dengan menggabungkan alat reproduksi ke alat reproduksi pasangannya. Seksual dalam arti yang lebih luas juga menggambarkan tentang bagaimana cara atau tindakan tindakan lain yang berhubungan dengan tindakan sanggama (Vorvick, 2010). Perilaku seksual merupakan cara seseorang untuk mengekspresikan hubungan seksualnya. Perilaku seksual ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah nilai nilai budaya, interpretasi agama, adat tradisi dan kebiasaan dalam suatu masyarakat (muhammad, mulia, & wahid, 2011). Kondisi ibu pada waktu hamil juga sangat mempengaruhi perilaku seksual dalam dirinya, tetapi berkurangnya perilaku seksual serta aktivitas seksual pada ibu selama kehamilan dan setelah persalinan merupakan hal yang wajar (Zawid, 2005). Pada saat hamil, keinginan untuk berhubungan seksual menjadi berkurang yang disebabkan oleh pertumbuhan perut ibu, apalagi pada ibu dengan hamil tua (Manuaba, 2009). Pada trimester pertama umumnya ibu mengalami penurunan libido, yang dapat mengakibatkan ibu tidak bergairah melakukan apapun termasuk berhubungan seksual. Sedangkan trimester kedua umumnya ibu sudah terbiasa dengan kondisi tidak enak tersebut, akan tetapi suami biasanya mengalami penurunan gairah karena khawatir melakukan hubungan seksual dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin. Pada trimester ketiga biasanya ibu mengalami penurunan libido yang sangat drastis dibanding trimester pertama, karena perubahan bentuk fisik, serta rasa mual muntah. Pada trimester ini kecemasan dan kekhawatiran akan 1

2 meningkat karena ketidaktahuan ibu tentang hubungan seksual di akhir trimester. Rasa khawatir akan muncul pada ibu karena beranggapan hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai janin serta menyebabkan pertumbuhannya terganggu (Suryoprajogo, 2008). Selain itu menurut Zawid dalam Potter dan Perry (2005) pada pasangan suami istri juga akan mengalami berbagai emosi untuk menghadapi peran sebagai calon orang tua. Rasa tidak nyaman pada fisik dan takut akan cidera merupakan kekuatiran utama yang membatasi aktivitas seksual. Kekhawatiran dan kecemasan menjadi bertambah, karena pasangan suami istri pada umumnya mempercayai mitos mitos yang beredar di masyarakat seperti berhubungan seksual pada trimester pertama menyebabkan keguguran atau bayi lahir cacat, sedangkan pada kehamilan tua menyebabkan infeksi. Faktanya efek yang terjadi pada saat melakukan hubungan seksual hanya dapat menyebabkan kontraksi ringan, hal ini karena sperma yang keluar saat orgasme mengandung prostaglandin. Sebenarnya berhubungan seksual selama hamil tidak boleh dilakukan apabila ibu mengalami kehamilan berisiko, atau salah satu pasangan memiliki penyakit kelamin (Suryoprajogo, 2008). Penting sekali pada saat hamil menjalin keharmonisan dengan pasangan karena hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi hubungan rumah tangga, sering kali suami cenderung bermasturbasi sendiri untuk melepaskan gairah seksualnya yang tidak terpenuhi saat istri sedang hamil (Suryoprajogo, 2008). Suami juga bisa menjadi bosan dirumah, tidak betah dan selalu keluar rumah karena istri yang sedang hamil dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan seksualnya. Meskipun bukan satu satunya cara untuk menjaga keharmonisan dan kerukunan dalam rumah tangga, ketidakpuasan dalam memenuhi hasrat seksual dapat menimbulkan perbedaan pendapat, perselisihan dan akhirnya terjadi perceraian (Manuaba, 2009). Penelitian yang dilakukan oleh Wright (2012), faktor stres pada ibu juga mempengaruhi keadaan perkembangan janin pada sistem kekebalannya, ibu yang mengalami stres diwaktu kehamilannya cenderung anaknya setelah lahir

3 akan mudah terkena alergi dan asma. Penelitiannya juga menyebutkan bahwa ibu yang paling stres selama kehamilan adalah ibu yang sering melahirkan bayi dengan kadar immunoglobulin E tinggi. Penelitian yang dilakukan Progestian dan Junizap (2007), menyimpulkan adanya penurunan fungsi seksual wanita selama hamil dalam berhubungan seksual sebelum dan selama hamil. Sebelum hamil dalam satu bulan hubungan seksual dilakukan 3-4 kali (54%), 4-5 kali (23%) dan 7-8 kali (23%), sedangkan selama hamil dalam satu bulan hubungan seksual dilakukan 3-4 kali (43,5%), 5-6 kali (14,5%), 7-8 kali (6,5%) serta ada 2,5 % tidak melakukan hubungan seksual selama hamil. Pada saat hamil responden umumnya berhubungan seksual pada trimester 1 (65%), trimester II (28%), trimester III (7%) (Santi & Sari, 2012). Penelitian lain yang dilakukan menghasilkan tingkat pengetahuan yang cukup dalam hal pola hubungan seksual selama kehamilan. Penelitian ini dilakukan dengan responden terbanyak berumur antara 21-35 tahun (66,7%). Ditinjau berdasarkan umur, pendidikan dan paritas, mayoritas ibu hamil trimester III memiliki tingkat pengetahuan tentang pola hubungan seksual selama kehamilan dengan kategori cukup. Pengetahuan cukup didominasi oleh ibu dengan rentang usia 21-35 (33,3%), berpendidikan dasar (SD/SMP) sebesar 33,3% dan berparitas multipara sebesar 72,7% (Annissa, 2012). Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari kantor KUA gunungpati semarang, didapatkan data sejumlah 83 istri menceraikan suaminya. Survei awal yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data 109 orang ibu hamil trimester III memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sekaran dari bulan Mei sampai Juli 2013, peneliti menemui 10 ibu hamil dan dilakukan wawancara. Diperoleh 7 dari 10 ibu hamil tidak mengetahui tentang perilaku seksual selama kehamilan trimester III, 3 diantaranya mengetahui perilaku seksual selama kehamilan.

4 Berdasarkan uraian data latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Sekaran B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah tentang Bagaimana hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di pukesmas sekaran. Tujuan Khusus a. Untuk mendiskripsikan pengetahuan seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran. b. Untuk mendiskripsikan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran. c. Untuk menganalisis tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil trimester III di puskesmas sekaran. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Meningkatkan wawasan peneliti tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil. Peneliti juga dapat menerapkan teori yang didapat tentang hal hal yang berkaitan dengan seksual pada ibu hamil. 2. Bagi Ibu Hamil Dapat memberikan informasi kepada ibu hamil tentang pengetahuan dan perilaku seksual pada ibu hamil.

5 3. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya yang bekaitan dengan pengetahuan dan perilaku seksual pada ibu hamil. 4. Bagi Tenaga Kesehatan ( Perawat Khususnya ) Dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang pengetahuan dan perilaku seksual. 5. Bagi Penelitian Selanjutnya Sebagai acuan serta masukan untuk penelitian selanjutnya terhadap ibu hamil tentang pengetahuan dan perilaku seksual. E. Bidang Ilmu Bidang ilmu yang diteliti adalah keperawatan maternitas.

6 F. Keaslian Penelitian Penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku seksual pada ibu hamil menurut sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Terdapat beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain terkait penelitian yang dilakukan penulis, antara lain : Tabel 1.1 No Nama Peneliti Tahun Penelitian Variabel yang Diteliti Desain Penelitian Hasil Penelitian 1. Vike Dwi Hapsari 2. Utami Febrina Sandy, Tria Puspita Sari 2011 Pengalaman Seksualitas Ibu Hamil Di Puskesmas Pondok Aren Tangerang 2012 Gambaran tentang tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan Kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi Deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan waktu longitudinal Terdapat variasi frekuensi hubungan seksual ibu hamil selama masa kehamilan. Responden menyatakan terjadi penurunan frekuensi kehamilan pada awal kehamilan, meningkat pada pertengahan kehamilan, kemudian turun lagi pada akhir kehamilan. Pengetahuan ibu hamil dengan tingkat pendidikan SMP cukup, sebesar 16 orang (53,3%)

7 No Nama Peneliti Tahun Penelitian Variabel yang Diteliti Desain Penelitian Hasil Penelitian 3. Nanang Syahid, Adin Mu afiro, Kiaonarni, Irine Christian y, Dian Shofiya 4. Zarra Ozzi Annissa 2011 Deskripsi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Trimester Pertama Di Puskesmas Krembangan Surabaya 2012 Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Pola Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di Puskesmas Pandak II Bantul Yogyakarta Deskriptif Sebesar 86% Ibu hamil di wilayah puskesmas krembangan paham tentang tanda bahaya melakukan hubungan seksual selama kehamilan pada trimester 1, serta sebesar 14% ibu hamil memiliki pengetahuan cukup. Deskriptif Sebesar 48,5% ibu kuantitatif, hamil trimester III di pendekatan waktu puskesmas pandak Cross sectional II, Bantul, Yogyakarta mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup mengenai pola hubungan seksual selama kehamilan