PENGALAMAN SEKSUALITAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS PONDOK AREN TANGERANG (Sexuality Experience in Pregnant Woman at Pondok Aren Tangerang Health Center)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGALAMAN SEKSUALITAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS PONDOK AREN TANGERANG (Sexuality Experience in Pregnant Woman at Pondok Aren Tangerang Health Center)"

Transkripsi

1 PENGALAMAN SEKSUALITAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS PONDOK AREN TANGERANG (Sexuality Experience in Pregnant Woman at Pondok Aren Tangerang Health Center) Vike Dwi Hapsari*, Sari Sudarmiati* *Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRACT Introduction: Pregnancy is an important event in women life. Various physical and psychological changes may affect pregnant women, particularly on sexuality. Along with the growing size of uterus in pregnant women, it can lead to discomfort and diffi culty for sexual intercourse. The aimed of this tudy was to understand sexuality experience among pregnant women. Method: This was qualitative research with phenomenological approach. Five participants involved in this study using purposive sampling. Data was collected with an indepth interview and then was analyzed with Colaizzi s. This research was emerged six themes. The meaning of sexuality, changes of sexuality, cause of sexuality changes in intimate relationship, the reason for doing intercourse, partner caring, and myth about sexuallity in pregnan women. Result: The results showed pregnant women have difefrence sexuality experience from the step trimester. Discussion: This research concludes that a nurse needs to give information to women and their family especially her husband regarding sexuality changes in pregnant women. Keywords: sexuallity, pregnant women PENDAHULUAN Kehamilan merupakan salah satu peristiwa yang penting dalam kehidupan perempuan. Proses yang diawali dari konsepsi hingga pengeluaran bayi dari dalam rahim membawa perubahan-perubahan yang menuntut adanya adaptasi dari ibu hamil dan orang-orang terdekatnya. Berbagai perubahan fisik dan psikis dapat memengaruhi kehidupan seorang ibu hamil, khususnya mengenai seksualitasnya. Seiring dengan membesarnya ukuran uterus pada ibu hamil dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan kesulitan dalam melakukan hubungan seks (Pangkala, 2001). Ibu hamil mungkin merasa lekas lelah, pusing, mual, muntah atau nyeri pada payudara sehingga libidonya menurun. Masalah dari perubahan fisik yang sering menggangu ibu hamil saat berhubungan seksual adalah kesulitan untuk berbaring telentang pada saat hamil tua. Begitu pula dengan psikis ibu hamil yang berubah karena pengaruh dari kehamilannya. Faktor lain yang turut memengaruhi ketidaknyamanan ibu hamil untuk melakukan hubungan seksual adalah faktor psikologi. Beberapa ibu hamil memang mengalami variasi yang sangat berbeda dalam keinginan seksual. Faktor emosi merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan ini (De Judicibus dan McCabe, 2002). Bagi sebagian ibu hamil, kehamilan justru meningkatkan dorongan seksual, tetapi bagi sebagian lain tidak berpengaruh. Sementara bagi ibu hamil yang lain, kehamilan justru menekan atau menurunkan dorongan seksual (Alfiben, Wiknjosastro, dan Elvira, 2000). Perbedaan pengaruh terhadap dorongan seksual ini ditentukan oleh sejauh mana perubahan fisik dan psikis yang terjadi selama kehamilan berpengaruh terhadap kesehatan dan fungsi seksual ibu hamil tersebut. Biasanya perbedaan dorongan seksual ini berdasarkan kehamilan pada berbagai trimester. Tiap-tiap trimester ibu hamil mempunyai gairah seksual yang berbedabeda (Pangkahila, 2001). 76

2 Pengalaman Seksualitas Ibu Hamil (Vike Dwi Hapsari) Pada trimester pertama gairah seksual ibu hamil umumnya menurun karena mengalami morning sickness, muntah, mual dan kelelahan, sehingga akan memengaruhi semangat, hasrat dan libido mereka untuk berhubungan seksual (Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, 2005). Memasuki trimester kedua, umumnya libido timbul kembali, hal ini disebabkan tubuh telah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan, sehingga ibu hamil dapat menikmati aktivitas dengan lebih leluasa daripada trimester pertama. Berbeda pada trimester ketiga, libido dapat turun kembali. Data yang diperoleh di Puskesmas Pondok Aren Tangerang dari sebanyak 100 orang ibu hamil, 60% merupakan ibu hamil anak pertama. Hasil wawancara kepala puskesmas didapatkan pasangan muda yang suaminya kerja dari pagi hingga malam yang menjadikan ibu hamil datang untuk memeriksakan kehamilannya seorang diri. Ibu hamil juga banyak yang menanyakan tentang masalah hubungan seksualitas pada masa kehamilannya karena mereka tidak memiliki waktu untuk mendiskusikan masalah ini pada pasangannya masing-masing. Survei awal yang dilakukan peneliti dan dapat disimpulkan hasil yang memprihatinkan bahwa sekitar 50% ibu hamil tidak menemukan kebahagiaan saat berhubungan intim. Umumnya ibu hamil khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai bayinya dan orgasme bisa menyebabkan keguguran. Data memaparkan banyaknya pengalaman hubungan seksualitas yang berbeda-beda dari ibu hamil dari tiap-tiap trimester di puskesmas tersebut, karena dengan banyaknya perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada ibu hamil. Fenomena tersebut merupakan suatu hal yang sangat menarik bagi peneliti karena walaupun sedang hamil dan mengalami perubahan fisik dan psikis ibu hamil tetap terpenuhi hubungan seksualitas. Dampak secara fisik bila pasangaan tidak melakukan hubungan seksual akan mengalami perubahan fisik seperti lemah, lesu, tidak bersemangat dalam pekerjaan dan tidak bergairah Secara psikis, pasangan dapat mengalami stress, membawa dampak negatif pada rumah tangganya seperti perselingkuhan karena merasa istri tidak dapat melayani suaminya atau sebaliknya. Peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang pengalaman seksualitas ibu hamil dari persepsi ibu hamil tentang seksualitas, persepsi ibu hamil mengenai cara mengungkapkan kasih sayang, cinta, dan perhatian, persepsi pasangan mengenai hubungan seks selama kehamilan, persepsi ibu hamil mengenai posisi melakukan hubungan seks selama kehamilan, dan faktorfaktor yang memengaruhi pasangan khususnya ibu hamil dalam melakukan hubungan seks selama kehamilan. BAHAN DAN METODE Desain dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 5 responden, yaitu satu ibu hamil trimester pertama, dua orang ibu hamil trimester dua, dan dua orang ibu hamil trimester tiga yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Pondok Aren Tangerang. Prosedur pengumpulan data menggunakan in-depth interview dilengkapi dengan catatan lapangan. Analisa data menggunakan metode colaizzi s. HASIL Penelitian ini menghasilkan enam (6) tema. Masing-masing tema dibentuk dari kategori dan kata kunci yang didapat dari pernyataan partisipan, yaitu: arti seksualitas, perubahan seksualitas, penyebab perubahan hasrat dalam melakukan hubungan seksual, suami lebih perhatian kepada istri saat hamil, alasan istri melakukan hubungan seksual saat hamil, dan mitos atau kepercayaan tentang hubungan seksual saat hamil dari Suku Jawa. Tema pertama yaitu arti seksualitas, seksualitas diartikan sebagai hubungan fisik dan hubungan psikis. Pada katagori pertama yaitu hubungan fisik, seluruh partisipan menyatakan bahwa hubungan seksualitas adalah hubungan suami istri, hubungan badan, hubungan yang dimulai dari berciuman sampai memasukan alat kelamin. Berikut pernyataan partisipan: "Hubungan badan antara saya dan suami" (P2) 77

3 Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 April 2011: Tabel 1. Proses pembentukan tema No. Kata Kunci Kategori Sub Tema Tema 1 Hubungan suami istri Hubungan fisik Arti 2 Hubungan badan seksualitas 3 Hubungan yang dimulai dari berciuman hingga memasukkan alat kelamin 4 Pembuktian cinta, kasih sayang Hubungan psikis 5 Seminggu 4 7 kali Frekuensi sebelum Perubahan frekuensi Perubahan hamil hubungan seksual seksualitas 6 Awal kehamilan tidak melakukan hubungan seks sama sekali 7 Peningkatan frekuensi di trimester kedua dibandingkan dengan trimester pertama Frekuensi saat hamil trimester ke-1 Frekuensi saat hamil trimester ke-2 8 Trimester kedua lancar 9 Absen mulai trimester ke-3 Frekuensi saat hamil trimester ke-3 10 Trimester ke-3, satu kali dalam seminggu 11 Menurunnya di awal kehamilan Penurunan hasrat diawal kehamilan 12 Trimester ke-2 meningkat Peningkatan hasrat pada kehamilan lanjut 13 Tuanya kehamilan makin Penurunan hasrat menurun diakhir kehamilan 14 Hasrat suami meningkat Peningkatan hasrat suami pada saat istri hamil 15 Posisi miring Jenis-jenis posisi 16 Istri di atas dan dipangku suami saat berhubungan 17 Membelakangi suami seksual Perubahan hasrat istri dalam melakukan hubungan seksual Perubahan hasrat suami dalam melakukan hubungan seksual Perubahan posisi dalam melakukan hubungan seksual 18 Mual pada saat hubungan seks Perubahan fisik Penyebab 19 Pinggang pegal dan sakit perubahan 20 Tidak nyaman karena perut hasrat dalam tertekan melakukan 21 Sesak nafas pada trimester ke-3 hubungan seksual 78

4 Pengalaman Seksualitas Ibu Hamil (Vike Dwi Hapsari) Lanjutan Tabel 1. No. Kata Kunci Kategori Sub Tema Tema 22 Perhatian suami bertambah Bentuk perhatian Suami lebih 23 Jarang mengambil lembur perhatian 24 Tiap malam cium-cium perut kepada istri istri saat hamil 25 Memuji istri saat hamil tambah cantik dan menarik 26 Melarang istri bepergian terlalu jauh 27 Melarang istri bekerja terlalu capek 28 Takut suami marah Ketakutan istri Alasan istri 29 Takut suami selingkuh melakukan 30 Takut suami mengira istri tidak hubungan mau melayani seksual saat hamil 31 Hamil tidak boleh melakukan hubungan seks sama sekali 32 Nanti bayinya kenapa-kenapa bila melakukan hubungan seks 33 Bayi bisa keguguran Alasan tidak melakukan hubungan seksual saat hamil Mitos atau kepercayaan tentang hubungan seksual saat hamil dari suku Jawa "Hubungan yang dimulai dari ketertarikan lalu berdekatan berpelukan, berciuman sampai memasukan alat kelamin" (P3) Kategori kedua yaitu hubungan psikis. Tiga dari lima informan juga mengatakan bahwa hubungan seksualitas adalah pembuktian cinta dan kasih saying. Berikut pernyataan partisipan: "Setelah hubungan seks kita sudah dapat membuktikan rasa cinta dan kasih sayang seberapa besarnya" (P3) Tema yang kedua adalah perubahan seksualitas, perubahan seksualitas terdiri dari empat subtema yaitu yang pertama perubahan frekuensi hubungan seksual, terdapat perubahan frekuensi hubungan seksual sebelum dan setelah kehamilan. Sebelum hamil, seluruh partisipan menyatakan melakukan hubungan seksual 4 hingga 7 kali dalam seminggu. Setelah hamil, terdapat penurunan frekuensi. Empat partisipan menyatakan tidak melakukan hubungan seksual sama sekali pada awal kehamilan. Empat partisipan menyatakan lancar melakukan hubungan seksual pada trimester ke- 2. Sedangkan pada trimester ke-3, 2 partisipan menyatakan absen melakukan hubungan seksual. Berikut pernyataan partisipan: " bila tidak hamil sih setiap hari mba, 7 kali dalam seminggu" (P1) " 2 hari sekali seminggu 4 5 kali " (P2) Pas pertama-tama saya hamil tidak hubungan seks tuh mba" (P4) " lancar mba, Trimester ke-2 ini" (P4) " sudah absen pas masuk Trimester ke-3 ini untuk melakukan hubungan seksual" (P1) Hasrat istri melakukan hubungan seksual selama kehamilan mengalami perubahan. Menurun di awal kehamilan, meningkat di kehamilan lanjut serta penurunan kembali di kehamilan akhir (trimester III). Berikut pernyataan partisipan: " hasrat tuh bener-bener menurun pas awal kehamilan " (P2) "Kalau masalah hasrat atau kepengen yaitu mba, pas pertengahan Trimester ke-2" (P5) " hamil tua gini mba, hasrat atau kepengen melakukan hubungan seksualnya menurun." (P1) 79

5 Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 April 2011: Seluruh partisipan menyatakan hasrat suami semakin meningkat saat istri sedang hamil. Suami sering istri mengajak untuk melakukan hubungan seks setiap hari, merayu, dan membujuk istri untuk mau melakukan hubungan seks. Berikut pernyataan partisipan: "Suami hasratnya meningkat deh mba, rayurayu saya terus." (P2) "Meningkat mba kalau kepengen tiap ada kesempatan pasti mau hubungan terus." (P3) Seluruh partisipan menyatakan posisi dalam melakukan hubungan seksual saat hamil berubah. Sebelum hamil, rata-rata pasangan melakukan posisi konvensional/misionaris. Setelah hamil, terdapat perubahan posisi menjadi miring, membelakangi ataupun didepan suami. Berikut pernyataan partisipan: "Saya tuh lebih nyaman miring mba." (P1) "Biasanya kalau hamil gini saya diatas suami mba." (P1) "Waah kalau saya posisi dipangku suami." (P5) "Kalau membelakangi suami juga biasanya saya coba mba." (P2) Tema yang ketiga adalah penyebab perubahan hasrat dalam melakukan hubungan seksual, Perubahan hasrat disebabkan perubahan fisik dan psikologis. Seluruh partisipan menyatakan perubahan hasrat hubungan seksual disebabkan oleh perubahan fisik yang dialami oleh ibu hamil seperti, pinggang terasa sakit, perut tertekan ataupun sesak nafas. Terdapat satu partisipan yang menyatakan hasrat hubungan seksual dipengaruhi alasan psikologis. Partisipan menyatakan merasa mual saat hendak melakukan hubungan seksual. Berikut pernyataan partisipan: "Mual rasanya mba kalau mau berhubungan sama suami nggak tahu kenapa." (P3) "Tidak kuatnya dipinggang mba sakit, pegel macem-macem lah." (P5) " perutnya tertekan " (P1). "Sesak nafas " (P5) Tema keempat yaitu suami lebih perhatian kepada istri saat hamil, seluruh partisipan menyatakan bahwa suami lebih memberikan perhatian kepada mereka. Perhatian yang diberikan seperti memanjakan istri, mengantar istri kemana saja, lebih sering menemani istri di rumah, lebih mengkhawatirkan kesehatan istri, serta memberikan pujian kepada istri. Berikut pernyataan partisipan: " perhatian banget mba, kalau saya sedang hamil makanan apa yang saya mau dibeliin.. Suami jadi khawatir banget mba." (P1) " tiap jam hubungi saya mengantar saya kemana saja." (P2) " tidak pernah ambil lembur lagi " (P2) " kata suami, saya tambah seksi tambah cantik." (P1) Tema kelima adalah alasan istri melakukan hubungan seksual saat hamil seluruh partisipan menyatakan takut suami marah ataupun selingkuh bila menolak melakukan hubungan seksual saat hamil. Selain itu, partisipan juga takut tidak dapat melakukan tugas sebagai istri dengan baik. Berikut pernyataan partisipan: "Suami marah mba saya takut kalau dia marah gara-gara saya tidak mau melayani dia." (P5) "Takut kalau saya tidak melaksanakan tugas menjadi istri yang baik yaitu melayani suami." (P3) "Saya takut suami selingkuh " (P4) Tema keenam adalah mitos atau kepercayaan tentang hubungan seksual saat hamil dari Suku Jawa. Seluruh partisipan menyatakan bahwa terdapat kepercayaan bahwa hubungan seksual saat kehamilan dapat mengakibatkan keguguran. Berikut pernyataan Partisipan: "Kalau hubungan seks nanti bayinya bisa keguguran mba." (P1) PEMBAHASAN Tema pertama yaitu arti seksualitas, seluruh informan menjawab hubungan seksualitas dilakukan oleh suami istri. Arti hubungan seksualitas yang mereka maksudkan adalah hubungan yang wajib harus dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah menikah untuk memperoleh keturunan. Oruc, et al., (2003) menyatakan hubungan seksualitas diartikan sebagai sebuah indentitas masing-masing individu untuk membina 80

6 Pengalaman Seksualitas Ibu Hamil (Vike Dwi Hapsari) rasa kepercayaan kepada pasangannya masingmasing. Tiga partisipan mengatakan persepsi seksualitas adalah hubungan badan yang menggunakan badan atau anggota tubuh untuk mencapai suatu kepuasaan yang dirasakan para pasangan. Andrew (1998) mengatakan bahwa hubungan seksualitas adalah hubungan badan. Dua partisipan menyatakan seksualitas adalah hubungan yang dimulai dari berciuman sampai memasukan alat kelamin. Kelly (2001) dan Winkosastro menyatakan bahwa siklus respon seksual wanita dimulai dari fase gairah, terangsang, hingga fase resolusi. Sedangkan partisipan lain mengartikan seksualitas adalah cara pembuktian seberapa besar rasa cinta dan kasing sayang terdapat suaminya. Hubungan seksualitas bertujuan untuk membangun suatu kepercayaan, nilai, minat, daya tarik dan tingkah laku kepada pasangannya (Pangkahila, 2001). Tema kedua tentang Perubahan Seksualitas, Selama kehamilan ibu hamil merasakan perubahan dengan hubungan seksnya yang meliputi: perubahan frekuensi seksualitas selama masa kehamilan, perubahan hasrat atau keinginan untuk berhubungan seks, perubahan posisi selama hamil yang dirasakan berhubungan dengan hubungan seks saat hamil yang dapat membawa dampak pada perubahan hubungan seks saat hamil. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat variasi frekuensi hubungan seksual ibu hamil selama masa kehamilan. Mayoritas ibu hamil dalam penelitian ini menyatakan bahwa penurunan frekuensi hubungan seksual semenjak awal kehamilan, meningkat pada pertengahan dan turun kembali bahkan semakin menurun dengan tuanya masa kehamilan. Hal tersebut bisa disebabkan karena kehamilan merupakan masa transisi dalam siklus kehidupan di mana terjadi perubahan baik secara fisik dan psikis yang harus diadaptasikan oleh ibu hamil. Brelin dan Lucas (2003), menguatkan kondisi tersebut dengan menyatakan bahwa kehamilan merupakan suatu kondisi yang bisa menimbulkan perubahan dalam kehidupan seksual suami istri. Perubahan hasrat atau keinginan dalam berhubungan seks saat hamil sangat mengalami perubahan didukung dengan pernyataan tiga informan, mengatakan hasrat menurun, dan tidak ada keinginan untuk melakukan hubungan seks pada saat awal kehamilan. Pada Trimester pertama atau awal-awal kehamilan gairah seks memang menurun karena kondisi yang lemah dari ibu seperti mual-muntah, nafsu makan yang menurun akan membuat ibu hamil lemah dan keinginan seksualnya menurun (De Judicibus dan McCabe, 2002). Masuk ke trimester ke-2 ibu hamil mengalami peningkatan keinginan yang dinyatakan empat informan mengatakan mengalami peningkatan keinginan pada Trimester ke-2. Memasuki Trimester ke-2, umumnya libido yang sempat menurun atau bahkan hilang pada trimester ke-1 muncul kembali, hal ini disebabkan tubuh ibu hamil telah dapat menerima dan terbiasa dalam kondisi kehamilan, sehingga ibu dapat menikmati aktivitas seksualnya dengan lebih leluasa (Eisenberg, Murkof, dan Halloway, 2009). Pada kehamilan tua atau Trimester ke-3, dua informan menyatakan hasrat atau hubungan seks menurun. Libido turun kembali pada trimester ke-3 dikarenakan adanya faktor fisiologis yang sangat terlihat. Yaitu kehamilan yang sudah membesar, serta adanya peningkatan cairan tubuh, akibatnya cairan vagina juga bertambah, sehingga kontak seksual menjadi kurang memuaskan. Hasrat atau keinginan istri yang berubahubah pada tiap trimester, ternyata tidak sebanding dengan hasrat atau keinginan suami pada saat istri hamil. Semua informan menjawab bahwa hasrat suami bertambah dilihat dari suami sering mengajak, merayu istri untuk melakukan hubungan intim setiap hari. Hasrat suami untuk melakukan hubungan intim tidak mengalami perubahan ketika istri hamil. Para suami merasa lebih bergairah melihat istri yang sedang hamil sehingga motivasi dan hasrat untuk hubungan intim meningkat (Pangkahila, 2001). Berdasarkan pernyataan yang dituturkan diatas tentang perubahan hasrat, penelitian ini menunjukkan adanya variasi hasrat atau gairah ibu hamil dalam melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil mengalami penurunan hasrat melakukan hubungan seksual selama masa kehamilan. Keadaan ini menggambarkan bahwa perubahan 81

7 Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 April 2011: diri selama masa kehamilan berdampak besar terhadap keinginan ibu hamil untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Kondisi hamil, posisi sangat berpengaruh dalam melakukan hubungan intim. Didapat dua pernyataan informan yang mengatakan posisi miring kesamping atau menyamping. Posisi yang dimaksudkan informan adalah posisi yang memberikan peluang untuk melakukan penetrasi yang dangkal. Suami dapat melakukan penetrasi dari belakang yang tidak menyebabkan tekanan pada perut (Kelly, 2001). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seiring peningkatan usia kehamilan ibu hamil memilih untuk merubah posisi hubungan seksual menjadi miring, ataupun berada di atas. Posisi man on top yang sering kali digunakan sebelum masa kehamilan, pada masa kehamilan mengalami penurunan. Posisi miring dan posisi ibu hamil di atas memberikan lebih banyak keuntungan bagi ibu hamil. Ibu hamil akan merasakan lebih nyaman dalam melakukan hubungan seksual karena perut yang sudah membesar akan terbebas dari penekanan. Selain itu dengan posisi membelakangi suami ibu hamil akan mampu untuk mengatur kenyamanannya sendiri. Tema ketiga adalah Penyebab perubahan hasrat dalam melakukan hubungan seksual. Keluhan-keluhan fisik yang dirasakan ibu hamil sangat memegang peranan penting dalam melakukan hubungan seks. Dua pernyataan informan mengatakan mual saat mau memulai hubungan seks. Dua informan yang masih dalam tahap awal kehamilan memang masih risiko mendapatkan serangan mual yang terjadi pada waktu tertentu. Pada waktu yang tidak tenang atau masih ada keluhan mual tidak bisa ibu hamil dipaksakan untuk melakukan hubungan seks (Bobak dan Jensen, 2005). Hasil penelitian menunjukan beberapa kondisi yang bisa menurunkan hubungan seksual ibu hamil. Kondisi tersebut di antaranya mual muntah, pinggang terasa sakit sampai perut tertekan dan merasakan sesak nafas. Hasil penelitian ini sejalan dengan studi literatur yang menyatakan bahwa terdapat berbagai faktor yang menyebabkan timbulnya penurunan hasrat seksual pada ibu hamil di antaranya faktor biomedis. Faktor biomedis berupa kondisi fisik ibu hamil yang kurang optimal seperti mual, muntah, pusing pada trimester pertama serta perubahan ukuran perut dan meningkatnya kelelahan di akhir trimester ke-3. Tema keempat yaitu perhatian suami kepada istri saat hamil. Saat istri hamil kepedulian suami menjadi peran yang sangat penting, istri hamil yang mengalami banyak perubahan menjadi sangat sensitif. Lima informan menyatakan bahwa perhatian suami terhadap istri hamil bertambah dilihat dari seringnya memanjakan istri, menuruti semua keinginan istri, menghubungi istri setiap waktu dan mengantar istri kemana saja. Pernyataan informan tersebut dapat disimpulkan bahwa suami ibu hamil tersebut sangat memperhatikan kondisi istri, kewajiban suami harus peduli pada istri apalagi istri yang sedang hamil karena efek bila keinginan istri dan perhatian suami yang kurang dapat berefek samping pada janin yang dikandungnya. Kepedulian suami, perhatian suami merupakan salah satu ekspresi kasih sayang yang penting selama kehamilan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhatian tersebut ditunjukkan suami dalam bentuk peduli kondisi istri, pemenuhan nutrisi, memanjakan istri, sentuhan mesra suami. Berbagai bentuk perhatian tersebut sering dipilih suami untuk mengekspresikan seksualitasnya karena sering kali ibu hamil merasa tidak nyaman dalam melakukan hubungan seksualitasnya. Ketakutan suami pada istri hamil, kekhawatiran suami akan terjadi apa-apa pada istri saat suami tidak bersamanya. Semua informan mengatakan suami melarang istri berpergian terlalu jauh tanpa didampinginya. Maksud dari pernyataan semua informan ini adalah suami tidak mau istri yang sedang hamil berpergian sendiri karena sangat bahaya. Suami melarang istri yang sedang hamil adalah tindakan yang wajar karena suami tidak ingin istrinya yang sedang hamil terancam jiwanya. Diperkuat juga dengan pernyataan dua informan yang takut bila istri terjatuh dan tiga pernyataan yang melarang istri beres-beres rumah yang akan menyebabkan istri kecapekan. Kecemasan suami saat istri hamil akan mengalami perasaan yang bercampur aduk ketakutan dan kepedulian suami, pemikiran tentang tanggung jawab akan membuat suami cemas bila terjadi musibah 82

8 Pengalaman Seksualitas Ibu Hamil (Vike Dwi Hapsari) yang mengancam istri dan calon anaknya (Bitzer dan Alder, 2000). Hasil penelitian tersebut menjawab ketakutan suami akan kondisi istri pada saat hamil sangat besar. Sangat bervarian perubahan yang diperlihatkan suami dari mulai melarang istri pergi terlalu jauh tanpa didampinginya, takut istri terjatuh dari tangga, dan tidak ingin istri kecapean dalam mengurus rumah tangga. Tema kelima yaitu alasan istri melakukan hubungan seksual saat hamil. Kondisi psikis seorang ibu hamil memang tidak menentu. Hal ini disebabkan adanya ketakutan yang dialami ibu hamil, yaitu ketakutan seorang istri yang sedang hamil pada sangat wajar. Dilihat dari penelitian ini didapat semua informan mengatakan takut bila suami akan marah bila istri tidak mau melayaninya diperkuat dengan tiga informan yang mengatakannya, takut suami menyangka istri sengaja mencari alasan pada saat hamil untuk tidak melayani suami diperkuat dari dua pernyataannya, dan terakhir ketakutan istri suami akan melirik wanita lain saat istri tidak bisa melayaninya atau selingkuh yang diperkuat dari dua pernyataan informan. Pernyataan informan di atas membawa hasil penelitian ini pada perubahan psikis, emosi ibu hamil masih dalam rentang yang berubah-ubah. Ibu hamil seharusnya selalu berpikir positif karena bila berpikir negatif akan membahayakan kondisi janin yang ada didalam kandungannya. Dari lima informan yang bervarian didapat data ibu hamil pada tiap-tiap trimester mengalami kecemasaan dan kemarahan yang tidak didasari alasan yang jelas. Tema keenam adalah Mitos atau kepercayaan tentang hubungan seksual saat hamil. Hasil mitos atau kepercayaan berdasarkan wawancara ke-5 informan berbeda dengan literatur yang didapat peneliti. Literatur yang didapat bahwa mitos atau kepercayaan suku jawa berhubungan seksual saat hamil harus sering dilakukan, sedangkan informan menjawab tidak boleh dilakukan. Mitos atau kepercayaan informan tersebut tidak dilakukan karena dilihat dari beberapa pernyataan, bahwa walaupun mitos atau kepercayaan mereka melarang untuk berhubungan seksual tapi mereka tetap melakukannya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Persepsi seksualitas ibu hamil di Puskesmas Pondok Aren Tanggerang sudah cukup baik. Hal ini didapat dari data semua informan mengatakan bahwa hubungan seksualitas adalah hubungan yang dilakukan suami istri, hubungan badan yang menggunakan badan atau anggota tubuh untuk mencapai suatu kepuasaan yang dirasakan para pasangan. Perubahan hubungan seks saat hamil meliputi perubahan frekuensi hubungan seks saat hamil, perubahan hasrat keinginan ibu hamil hingga hasrat suami, dan sampai keluhan fisik yang dirasakan ibu hamil yang berdampak pada hubungan seksnya. Pada trimester pertama atau awal-awal kehamilan umumnya tidak melakukan hubungan seks karena libido menurun, tubuh belum dapat beradaptasi dengan perubahan fisik yang dirasakan. Pada trimester ke-2, umumnya frekuensi hubungan seks naik kembali karena libido mulai muncul kembali, tubuh sudah dapat beradaptasi dengan perubahan yang dialaminya. Dan pada trimester ke-3 umumnya turun kembali karena ibu hamil sudah merasakan kelelahan pada perut yang sudah membesar. Posisi hubungan seks dipengaruhi oleh tuanya usia kehamilan, bila usia tua umumnya ibu hamil lebih memilih posisi di atas suami agar dapat mengontrol kedalaman penetrasi. Keluhan fisik sangat berpengaruh dalam melakukan hubungan seksnya seperti mual pada saat hubungan seks, pinggang terasa pegal dan sakit, tidak nyaman karena perut tertekan dan menjadi sesak nafas. Perhatian suami pada saat istri hamil ditunjukkan dalam bentuk peduli kondisi istri, pemenuhan nutrisi, memanjakan istri, sentuhan mesra suami. Perubahan yang diperlihatkan suami dari mulai melarang istri pergi terlalu jauh tanpa didampinginya, takut istri terjatuh dari tangga, dan tidak ingin istri kecapean dalam mengurus rumah tangga. Mitos atau kepercayaan para informan yang bervarian dan sangat membawa anggapan bahwa ibu hamil di Puskesmas Pondok Aren Tanggerang masih menjujung tinggi nilai leluhur dari suku jawa. Ibu hamil yang 83

9 Jurnal Ners Vol. 6 No. 1 April 2011: mempercayai bahwa bila sedang hamil tidak boleh melakukan hubungan karena akan terjadi hal yang dapat membahayakan bayi. Saran Belum banyak penelitian di Indonesia tentang aspek seksualitas terutama di masa kehamilan, sehingga perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut. Seksualitas dari sisi suami belum tergali banyak dalam penelitian ini, sehingga implikasi penelitian selanjutnya agar mengeksplorasi lebih jauh tentang pengalaman seksualitas suami saat istri hamil. Diharapkan penelitian yang terus dikembangkan akan meningkatkan khasanah keilmuan keperawatan. DAFTAR PUSTAKA Alfiben, Wiknjosastro, dan Elvira, S.D., Efektivitas peningkatan dukungan suami dalam menurunkan terjadinya depresip postpartum. Majalah Obstetri Ginekologi Indonesia. Bitzer, J., dan Alder, J., Sexuality during pregnancy and the postpartum period. Journal of Sex Education and Therapy. Bobak, Lowdermilk, dan Jensen, Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. De Judicibus, M.A., dan Mccabe, M.P., Psychological factors and sexuality of pregnant and postpartum women. The Journal of Sex Research. Eisenberg, A., Murkoff, H.E., dan Halloway, S.E., Kehamilan Apa yang Anda Hadapi Bulan Perbulan. Edisi ke-4. Jakarta: EGC Fogel, C.I., dan Lauver, D., Sexual health promotion. Philadelphia: Saunders. Kelly, G.F., Sexuality today the Human Perspective. New York: The Dushkin Publishing Group Inc. Holloway, Immy, dan Stephanic, Qualitative Research for Nurses. United kingdom: Blackwell Science. Harvey, H., Wenzel, A., dan Sprecher, S., The Handbook of Sexuality in Closerelationship. Now. Jersey: Law rence Eribaum Associates, Inc Publisher. Lestari, S., dan Anganthi, N., Pola komunikasi seksualitas pada pasangan suami istri. Journal Ilmiah Psikologis Indigeneous. Pangkahila, W., Seks yang Indah. Jakarta: Penerbit buku kompas. Saifudin, A.B., Diagnosa Kehamilan, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka. Stoppard, M., Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan Modern. Yogyakarta: KDT. Sukri, S.S., dan Sofwan, R., Perempuan dan Seksualitas dalam Tradisi Jawa. Yogyakarta: Gama media. Walsh, I.P., Midwifery Community Based Care During the Childbearing. London: WB Sauders Company. Wiknjosatro, H., et al., Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. 84

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan perempuan. Suatu peristiwa yang dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai keluarnya hasil konsepsi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan perempuan. Proses yang diawali dari konsepsi hingga pengeluaran bayi merupakan periode krisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seksual adalah hubungan intim yang tidak hanya alat kelamin saja, akan tetapi perasaan psikologi serta emosi ikut berperan dalam mencapai kepuasan (Komandoko, 2010).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Hubungan seksual yang dilakukan terutama bersama pasangan

Lebih terperinci

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil. SEKS SELAMA KEHAMILAN Selain perubahan fisik, wanita yang sedang hamil biasanya memiliki perubahan kebutuhan akan perhatian dan keintiman dalam hubungan dengan pasangannya. Dari sisi emosianal, wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan siklus yang normal dalam kehidupan perempuan dan pasangan untuk melanjutkan keturunan. Proses tersebut sering dianggap sebagai simbol dari feminitas

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Klinik Bersalin Ramini Medan Tahun apabila anda tidak bersedia maka saya akan tetap mengahargainya. LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Desy Maisyarah Harahap Nim : 095102057 Judul : Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Terhadap Seksualitas Selama Kehamilan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut

BAB I PENDAHULUAN. akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, akan tetapi, kehamilan merupakan sesuatu yang berharga karena wanita tersebut harus menyiapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh dunia, baik bagi penduduk-penduduk yang paling primitif, maupun bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan tentang reaksi dan tingkah laku seksual manusia yang sifatnya universal dan multidisipliner, yang sekarang dinamakan seksologi, tidak mempunyai definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Mufdlilah, 2009, p.41). Masa kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik maupun emosional. Semakin bertambahnya usia, individu akan mengalami berbagai macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA SAAT MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PERUBAHAN POLA SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN (Studi Penelitian di Klinik Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Panti Wilasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus menerus dimulai dari bayi baru lahir, masa anak-anak, masa dewasa dan masa tua. Dalam pertumbuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah. Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan terutama pada trimester pertama

Lebih terperinci

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA PARITY RELATIONSHIP WITH ANXIETY LEVEL TRIMESTER PREGNANT WOMEN AT III IN HEALTH TEGALREJO YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL

PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL Media Ilmu Kesehatan Vol. 5, No. 1, April 2016 47 PERAN SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL PERSIAPAN PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL Happy Mahmudah 1, Liberty Barokah 1 1 Program Studi Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu periode transisi pada kehidupan seorang wanita dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum (Lowdermilk et

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakikat pembangunan nasional adalah menciptakan manusia Indonesia seutuhnya serta membangun seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mengalami suatu tahap perkembangan dalam kehidupannya, dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa dalam tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istirahat dan tidur suatu faktor bagi pemulihan kondisi tubuh setelah sehari penuh melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat

Lebih terperinci

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JATIBARANG KABUPATEN BREBES LAELATUL MUBASYIROH INTISARI Kehamilan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Yessi Yuliani Ismuningtias NIM : 201210104269 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal ialah 280

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara berkembang. Berdasarkan angka tersebut, diperkirakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Adapun 99 persennya terjadi di negara berkembang.

Lebih terperinci

Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan

Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dalam Melakukan Hubungan Seks Pada Ibu Hamil di Klinik Bersalin Mariani Medan Factors Associated In Having Sex Relations In Pregnant Women at Maternity Clinic Mariani Medan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan untuk mencapai Indonesia sehat 2010-1015, dilakukan pembangunan dibidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Untuk itu pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu kondisi maternal berkembangnya fetus di dalam tubuh (DeCherney et al., 2007). Kehamilan dibagi menjadi trimester pertama yang berlangsung dari

Lebih terperinci

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan hasil penulisan world bank atau bank dunia tahun 2008 menunjukkan angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia mengalami peningkatan. Direktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa embrio (fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu mulai waktu menstruasi terakhir

Lebih terperinci

Jurnal Kesehatan Kartika 1

Jurnal Kesehatan Kartika 1 TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI POLIKLINIK KANDUNGAN RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG Oleh : Tri Ardayani STIK Immanuel Bandung ABSTRAK Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

Lebih terperinci

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK PENGARUH KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER I TERHADAP MUNCULNYA GANGGUAN MORNING SICKNESS DI WILAYAH KERJA PUSKESMA KUSUMA BANGSA KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3

Lebih terperinci

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK Media Ilmu Kesehatan Vol. 6, No. 3, Desember 2017 239 PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK Iin Setiyani 1*, Reni Merta Kusuma 2 1*,2 Program

Lebih terperinci

GAMBARAN TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN IBI HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN

GAMBARAN TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN IBI HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN GAMBARAN TENTANG TINGKAT PENGETAHUAN IBI HAMIL TRIMESTER III TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN Utami Febrina Sandy dan Tria Puspita Sari Akbid PKU Muhammadiyah Surakarta Jl. Tulang Bawang Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran

Lebih terperinci

DEDE ATING MA Intisari

DEDE ATING MA Intisari HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN TENTANG BERHUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN DI BPS BIDAN S KELURAHAN CIMULU KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA DEDE ATING MA0712007 Intisari Hubungan

Lebih terperinci

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan kaum laki-laki. Sehingga tidak jarang kehamilan

Lebih terperinci

KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA MASA KEHAMILAN DI RSUD dr. WAHIDINSUDIRO HUSODO MOJOKERTO

KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA MASA KEHAMILAN DI RSUD dr. WAHIDINSUDIRO HUSODO MOJOKERTO KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA MASA KEHAMILAN DI RSUD dr. WAHIDINSUDIRO HUSODO MOJOKERTO TRIA SITI ROCHMATUN KHASANAH 1211010038 Subject :Kecemasan, hubungan seksual, kehamilan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita

BAB I PENDAHULUAN. bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi Negara-negara berkembang. Di negara miskin, Sekitar 20-50% kematian Wanita usia subur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http:

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia angka kematian maternal di Indonesia mengalami. kehamilan atau persalinan (Sujudi, , http: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian maternal di Indonesia dewasa ini masih tinggi dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Berdasarkan data dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam menyatakan perasaan kasih sayang, rasa aman dan tenang, kebersamaaan dan kedekatan perasaan dalam hubungan

Lebih terperinci

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X KORELASI PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KEPUASAN SEKSUAL SUAMI R. Nety Rustikayanti *, Ira Kartika 2, Yanti Herawati 3 1,2,3 STIKes Dharma Husada Bandung, Jln. Terusan Jakarta no.75, Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran (Kemenkes RI, 2014). Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran (Kemenkes RI, 2014). Lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan taraf hidup dan Umur Harapan Hidup (UHH) atau Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan indikator dari keberhasilan pembangunan. Akan tetapi peningkatan UHH tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari orang-orang yang bisa diandalkan, menghargai dan menyayangi kita yang berasal dari teman, anggota

Lebih terperinci

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa kita dapat dengan mudah mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari menegenai peristiwa

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III (Motivation and Obedience of Antenatal Care (ANC) Visit of 3rd Trimester Pregnant Mother) Ratna Sari Hardiani *, Agustin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,

Lebih terperinci

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi HUBUNGAN PARITAS DAN PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HUBUNGAN SEKSUAL PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DI RS. KIA KOTA BANDUNG BULAN SEPTEMBER 2011 Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita, dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan seperti perubahan fisik dan mental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin

Gambaran Pengetahuan Suami Tentang Pendamping Persalinan di RSUD. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin GAMBARAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG PENDAMPING PERSALINAN DI RSUD H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN Mawadatur Rohmah*, Sismeri Dona 1, Dini Akbari Husna 2 1 AKBID Sari Mulia 2 AKBID Sari Mulia *Korespondensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan bagi seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesempurnaan seorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistik (BPS) Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Statistik (BPS) Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berdasarkan sensus penduduk terbaru yang dilaksanakan pada tahun 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia melaporkan bahwa Indonesia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy)

LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy) LEBIH DEKAT & SEHAT DENGAN HYPNOTHERAPY *Oleh : Suci Riadi Prihantanto, CHt (Indigo Hypnosis & Hypnotherapy) Apakah hipnoterapi Itu? Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses atau peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu yang didefinisikan sebagai penyatuan sperma dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual dalam rentang sakit sampai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas

BAB I PENDAHULUAN. petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Sifat khas remaja mempunyai keingintahuan

Lebih terperinci

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN

FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN FAKTOR PEMILIHAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA TANPA INDIKASI MEDIS DI RSU BUNDA THAMRIN MEDAN Intan Salfariani M*, Siti Saidah Nasution** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara **Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Cinta dan seksual merupakan salah satu permasalahan yang terpenting yang dialami oleh remaja saat ini. Perasaan bersalah, depresi, marah pada gadis yang mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Gangguan Psikologi Masa Kehamilan

ABSTRAK. Kata Kunci: Asuhan Kebidanan, Gangguan Psikologi Masa Kehamilan Mengalami Gangguan psikologis Terhadap Perubahan Fisik pada Masa Kehamilan di RSU. Restu Ibu Ruth Donda Eleonora Panggabean, S.Pd Lilis Indriwati Sinaga ABSTRAK Gangguan psikologi merupakan gangguan kejiwaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN. kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi dimana pada masa itu remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sedang mencari jati diri, emosi labil serta butuh pengarahan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa nifas atau postpartum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135). 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan dan persalinan bukanlah suatu penyakit. Mempunyai bayi adalah kodrat wanita, dan selalu menjadi bagian hidup perempuan. Kebanyakan wanita menginginkan hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja kota besar khususnya Jakarta semakin berani melakukan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Remaja kota besar khususnya Jakarta semakin berani melakukan hubungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja kota besar khususnya Jakarta semakin berani melakukan hubungan seksual pranikah. Hal ini terbukti berdasarkan hasil survey yang dilakukan Bali Post

Lebih terperinci

Dampak Tindakan Brakiterapi Terhadap Disfungsi seksual Pada Pasien Kanker Serviks

Dampak Tindakan Brakiterapi Terhadap Disfungsi seksual Pada Pasien Kanker Serviks 1 Dampak Tindakan Brakiterapi Terhadap Disfungsi seksual Pada Pasien Kanker Serviks Endang Murwaningsih 1,2*, Dewi Gayatri.3 1. Rumah Sakit Kanker Dharmais,Instalasi Radioterapi, Jl.Let.Jend.S.Parman kav

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Remaja adalah mereka yang berusia diantara tahun dan merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Remaja adalah mereka yang berusia diantara 10-24 tahun dan merupakan salah satu kelompok populasi terbesar yang apabila dihitung jumlahnya berkisar 30% dari jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang perempuan yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum perempuan menganggap kehamilan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan adalah peristiwa pengeluaran semua hasil konsepsi (janin, plasenta, dan membran) melalui jalan lahir (Varney, 2007). Berbagai perubahan terjadi pada sistem

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012 HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012 1 *Dewi Riastawati, 2 Dian 1 STIKes Prima Prodi DIII Kebidanan 2 STIKes Prima Prodi D-IV Bidan Pendidik

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sekaran Semarang. Manuscript

Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sekaran Semarang. Manuscript Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sekaran Semarang Manuscript Oleh: Anugrah L Putra NIM : G2A009015 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan. sosial yang bersifat sementara (Santrock, 1996).

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan. sosial yang bersifat sementara (Santrock, 1996). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Banyak orang mengatakan masa-masa sekolah adalah masa yang paling menyenangkan. Apalagi pada masa-masa sekolah menengah atas. Banyak alasan pembahasan mengenai masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika presentase kejadian

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI

TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI TINGKAT KECEMASAN SUAMI SAAT ISTRI MENJALANI PERSALINAN NORMAL DI PONEK RSUD Dr. MOEWARDI Nur Fitri Utami, Annisa Andriyani Prodi D 3 Keperawatan Stikes Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Pendahuluan; Persalinan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG Sri Rahayu Universitas Singaperbangsa Karawang 1,2 Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe

Lebih terperinci

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur) Hubungan antara pendampingan..( Abd. Halim, Fajar, Nur) HUBUNGAN ANTARA PENDAMPING PERSALINAN, UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENJELANG PERSALINAN DI KLINIK KESEHATAN IBU

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SEKS SELAMA KEHAMILAN DENGAN MELAKUKAN HUBUNGAN SEKS SELAMA MASA KEHAMILAN Fitriana Ikhtiarinawati Fajrin* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi konflik pada diri seseorang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Foundation for Woman s Cancer (2013) kanker serviks adalah kanker yang dimulai di leher rahim, bagian dari rahim atau rahim yang membuka ke dalam vagina.

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK RAMINI MEDAN TAHUN 2009

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK RAMINI MEDAN TAHUN 2009 PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP SEKSUALITAS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK RAMINI MEDAN TAHUN 2009 DESY MAISYARAH HARAHAP NIM : 095102057 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIKFAKULTAS KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan Suyati 1, Ninik Azizah 2, Siti Robiatul Adawiyah 3 Prodi D-III Kebidanan FIK UNIPDU suyatinanang@ymail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah salah satu fase kehidupan yang pasti akan dilewati oleh semua manusia. Fase ini sangat penting, karena pada saat remaja seseorang akan mencari jati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu kanker yang paling sering menyerang perempuan dan menjadi ancaman berbahaya bagi para perempuan di

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN. pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang 35 BAB III METODA PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN KECEMASAN IBU DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN HUBUNGANN SEKSUAL PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SRI URPIANA 201310104275 PROGRAM STUDI D

Lebih terperinci

PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI SIAGA DALAM PENDAMPINGAN KEHAMILAN

PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI SIAGA DALAM PENDAMPINGAN KEHAMILAN PENELITIAN DUKUNGAN SUAMI SIAGA DALAM PENDAMPINGAN KEHAMILAN Di BPS (Bidan Praktik Swasta) Di Desa Polorejo Babadan Ponorogo Oleh : NORMALIA NOVA MONICASARI NIM: 12612213 PRODI D III KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

: Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan

: Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan 1 Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan Jahidin 1, Imami Nur Rachmawati 2 Program Sarjana Reguler, Fakultas Ilmu Keperawatan,, Kampus FIK UI Depok, 16424. Telp (085780828736). Email: jahidin.indonesia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan menciptakan wanita sebagai makhluk yang terlahir dengan keindahan dan kelembutan. Setiap wanita akan menjaga keindahan yang telah dikaruniakan Tuhan

Lebih terperinci

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia, menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal seorang wanita dan suatu proses alamiah.

Lebih terperinci