BAB I PENDAHULUAN. menarik serta terlihat nyaman dalam menjalankan tugas (Shaw, 2010). mengambil suatu tindakan (Kathleen, 2010).

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENAMPILAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mutu pelayanan keperawatan merupakan salah satu keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh.

KUESIONER TENTANG HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KRAKATAU MEDIKA HOSPITAL

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan di Instalasi Rawat Inap Ruang B2 THT & Kulit Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

No Pernyataan Jawaban. 1 Menurut saya, perawat bersikap santai dan tidak kaku 2 Menurut saya, perawat tidak membedabedakan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung

PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PERAWAT PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan. Pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra sebuah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan proses belajar seumur hidup bagi perawat. Perawat terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan profesional kesehatan lain, serta perawat dan komunitas. Proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan peluang bagi rumah sakit itu sendiri (Luck, 2000 dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (2013), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kelas Menengah di Yogyakarta, Kontekstualita, (Vol. 30, No. 2, 2015), hlm. 140.

BAB I PENDAHULUAN. insulin atau keduanya (American Diabetes Association [ADA] 2010). Menurut

BAB 5 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana perkembangan teknologi dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan kondisi mobil. Service Clinic Car merupakan perusahaan yang

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan. Tanpa perawat, kondisi pasien akan terabaikan. dengan pasien yang dimana pelayanan keperawatan berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuknya perilaku dapat dibedakan menjadi perilaku tertutup dan terbuka

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk memenuhi hak masyarakat terkait dengan apa yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Mutu Pelayanan Keperawatan. spiritual pasien (Suarli dan Bahtiar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

ABSTRAK STUDI KASUS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR GRATIS DI KOTA BANJAR. Andini Dwikenia Anjani, 2008, Pembimbing : Felix Kasim, dr.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Responden pada umumnya pada kelompok umur 18 tahun, lebih dari

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

HUBUNGAN STATUS AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN

PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PERAWAT DI RUANG MPKP DAN BUKAN MPKP DI RSUD KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

KUALITAS PELAYANAN YANG DITERIMA PASIEN BPJS DAN NON BPJS DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2017

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SALON ANGGI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain cross-sectional deskriptif. Pengumpulan data resep obat off-label

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan oleh pelaksana pelayanan kesehatan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai seorang perawat profesional, penampilan sangatlah penting. Penampilan perawat merupakan salah satu hal utama yang diperhatikan pasien saat komunikasi interpersonal, sehingga sebagai seorang tenaga kesehatan yang profesional, perawat harus menciptakan penampilan yang baik, bersih, menarik serta terlihat nyaman dalam menjalankan tugas (Shaw, 2010). Penampilan perawat merupakan cerminan kepribadian serta konsep diri sebagai seorang tenaga kesehatan yang berkaitan dengan sifat dan sikap dalam mengambil suatu tindakan (Kathleen, 2010). Penampilan perawat yang baik dapat memberikan kesan positif pada pasien. Kesan positif pada pasien dapat membantu meningkatkan status kesehatan pasien sehingga kondisi pasien akan menjadi lebih stabil, selain itu juga dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat maupun rumah sakit. Kesan pertama pasien timbul dalam 20 detik sampai 4 menit pertama, dan 84% kesan yang timbul berdasarkan penampilan. Selain hal tersebut, penampilan perawat yang baik juga dapat menunjang kepercayaan diri serta kesuksesan dalam pekerjaan. Penampilan merupakan komunikasi non-verbal yang dapat dilihat secara visual dan sangat penting dalam memproyeksikan citra profesional oleh karena itu seorang perawat harus 1

2 berpenampilan baik sesuai dengan standar penampilan perawat profesional (Shaw, 2010; Coluccio & Meenk, 2012). Standar penampilan perawat yang terdapat dalam Nurses and Midwife Dress Code Guideline (2013) diantaranya perawat tidak diperkenankan menggunakan jeans selama bertugas, rok atau celana yang digunakan tidak boleh terlalu pendek, tidak diperbolehkan menggunakan pakaian casual, dan atasan harus dipastikan tidak terlalu rendah saat bersandar. Uniform policy (Cheshire, 2012) juga menjelaskan bahwa semua petugas kesehatan harus menjaga kebersihan diri, rambut dan kuku harus rapi, tidak menggunakan perhiasan, serta tidak menggunakan parfum dan make-up yang berlebihan. Begitu juga dalam Islam. Islam memiliki standar tersendiri dalam berpenampilan. Penampilan perempuan dalam Islam diantaranya harus menutup aurat seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah, busana yang digunakan tidak boleh terlalu tipis yang dapat memperlihatkan kulit, serta busana yang longgar dan tidak boleh ketat yang dapat menampakkan bentuk tubuh. Sedangkan standar penampilan laki-laki ialah laki-laki juga diwajibkan menutup aurat, (Boulanouar, 2009). Standar pakaian diatas juga sejalan sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-A raf ayat 26 :

3 Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kalian pakaian untuk menutup aurat dan perhiasan bagi kalian. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan mereka ingat. (Al-Quran dan terjemahan, 2000). Kepuasan pasien dapat dilihat dari beberapa hal. Barry and Parasuraman (2001) (dalam Nursalam, 2011) menjelaskan terdapat lima kelompok karakteristik yang digunakan untuk melihat kepuasan pasien dalam menilai mutu jasa pelayanan, yaitu: bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan dan perhatian. Otani (2011) (dalam Oman Medical Journal, 2013) menjelaskan bahwa kepuasan pasien menjadi tolak ukur dalam peningkatan kualitas mutu pelayanan. Mutu pelayanan memiliki beberapa indikator. Salah satu indikator dalam mutu pelayanan yaitu penampilan, sehingga penampilan perawat yang baik dapat memberikan nilai yang positif terhadap kepuasan pasien. Dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 12 Desember 2015 ke pasien di RS PKU Muhammadiyah tentang kepuasan pasien terhadap penampilan perawat, didapatkan data bahwa 7 dari 10 pasien mengatakan puas dengan penampilan perawat, dan 3 lainnya mengatakan

4 sangat puas dengan penampilan perawat yang bertugas di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, mengingat begitu penting penampilan perawat terhadap kepuasan pasien, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan Penampilan Perawat dengan Kepuasan Pasien di PKU Muhammadiyah Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakanng di atas, dapat disusun rumusan masalah : Adakah hubungan penampilan perawat dengan kepuasan pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penampilan perawat dengan kepuasan pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui karakteristik penampilan perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. b. Mengetahui kepuasan pasien dan penampilan perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

5 c. Menganalisis hubungan antara penampilan perawat dengan kepuasan pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dalam dunia pendidikan serta dapat digunakan sebagai bacaan atau referensi terkait dengan mutu pelayanan keperawatan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam hubungannya dengan jasa pelayanan kesehatan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan penampilan perawat guna memenuhi kepuasan pasien yang dapat menciptaan kepercayaan pasien dalam memilih rumah sakit. b. Bagi Perawat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam menjaga serta meningkatkan perawat dalam berpenampilan baik penampilan secara fisik maupun secara non-verbal. E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan telah banyak dilakukan, namun penelitan mengenai kepuasan

6 pasien terhadap penampilan perawat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sepanjang pengetahuan peneliti belum pernah diteliti. Adapun penelitian yang berhubungan dengan kepuasan pasien yang pernah dilakukan : 1. Nova (2010), meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap pada rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 pasien dengan pengambilan sample menggunakan teknik penelitian proportional random sampling, dengan klasifikasi jawaban (1-1,8) sangat rendah, (>1,8-2,6) rendah, (>2,6-3,4) sedang, (>3,4-4,2) tinggi, (>4,2-5) sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukan variabel Tangibel sebesar (5), variabel Responsiveness sebesar (4,8), variabel Reliability sebesar (4,05), variabel Emphaty sebesar (1,9) dan variabel Assurance sebesar (4,2) yang berarti bahwa semua variabel dari dimensi kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Persamaan penelitian ini adalah pada variabel kepuasan pasien. Perbedaan penelitian ini adalah peneliti berfokus pada dimensi kualitas yang difokuskan pada penampilan perawat, sedangkan peneliti Nova meneliti dimensi kualitas secara keseluruhan. Lokasi penelitian ini adalah d RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, sedangkan peneliti Nova di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

7 2. Khairani (2011), dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien rawat jalan RSUD Pasaman Barat. Dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 92 responden dengan pengambilan sampel secara estimasi proporsi. Hasil penelitian menunjukan bahwa 73% responden puas dengan variabel bukti fisik, 67,4% responden puas dengan variabel kehandalan, 58,7% responden puas dengan variabel ketanggapan, dan 71,7% responden puas dengan variabel perhatian. Persamaan penalitian meneliti tentang kepuasan pasien. Perbedaan penelitian ini bertempat di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan pengambilan sampel secara accidental sampling. 3. Widyastuti (2013), melakukan penelitian tentang hubungan antara mutu pelayanan tenaga keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap puskesmas wonosegoro 1. Penelitian widyastuti menggunakan sampel penelitian sebanyak 82 responden dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan perawat dengan kepuasan pasien di puskesmas 1 Wonosegoro Boyolali. Persamaan penelitian yaitu meneliti tentang kepuasan pasien rawat inap. Perbedaan penelitian yaitu penelitian yang oleh Widyastuti dilakukan dilakukann di puskesmas Wonosegoro Boyolali, sedangkan peneliti melakukan penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.