Pembekuan. Shinta Rosalia Dewi

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBEKUAN. AINUN ROHANAH Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Program Studi Mekanisasi Universitas Sumatera Utara

PEMBEKUAN PEMBEKUAN Tujuan

PEMBEKUAN PEMBEKUAN PEMBEKUAN 10/4/2012

PEMBEKUAN PEMBEKUAN PEMBEKUAN 10/15/2012

Pengeringan. Shinta Rosalia Dewi

Satuan Operasi dan Proses TIP FTP UB

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Eksergi Proses Pembekuan

FISIKA TERMAL Bagian I

2016 ACARA I. BLANCHING A. Pendahuluan Proses thermal merupakan proses pengawetan bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Proses thermal digunak

12/3/2013 FISIKA THERMAL I

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

FISIKA TERMAL(1) Yusron Sugiarto

KESETIMBANGAN ENERGI

SIFAT SIFAT TERMIS. Pendahuluan 4/23/2013. Sifat Fisik Bahan Pangan. Unit Surface Conductance (h) Latent heat (panas laten) h =

HASIL DAN PEMBAHASAN

Referensi. Penilaian. Pokok Bahasan 9/12/2012. Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc. Quiz 20% Tugas 20% UTS 20% UAS 20% Praktikum 20%

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

Referensi. Penilaian. Pokok Bahasan 9/26/2012. Dewi Maya Maharani, STP, M.Sc. Quiz 20% Tugas 20% UTS 20% UAS 20% Praktikum 20%

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

III ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)

Air. Shinta Rosalia Dewi

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014

perubahan baik fisik maupun kimiawi yang dikehendaki ataupun yang tidak dikehendaki. Di samping itu, setelah melalui proses pengolahan, makanan tadi

KAJIAN EKSPERIMENTAL NILAI KONDUKTIVITAS THERMAL DAN PANAS SPESIFIK BEBERAPA JENIS IKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Heat Transfer Nur Istianah-THP-FTP-UB-2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi jenis ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) secara sepintas

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

P I N D A H P A N A S PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut

Blansing kemudian pembekuan Ditambahkan saus, keuntungannya : - memperbaiki flavor - menutupi off flavor - mencegah oksidasi - menambah kemudahan

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TUGAS AKHIR PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA

BAB II LANDASAN TEORI

KESETIMBANGAN ENERGI

Panas berpindah dari objek yang bersuhu lebih tinggi ke objek lain yang bersuhu lebih rendah Driving force perbedaan suhu Laju perpindahan = Driving

BAB III PERANCANGAN.

1 BAB I. PENDAHULUAN

Heat Transfer Nur Istianah-THP-FTP-UB-2015

METODOLOGI PENELITIAN

SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

E V A P O R A S I PENGUAPAN

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan:

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

9/17/ KALOR 1

Pengolahan dan Pengawetan Ikan

BAB I PENDAHULUAN I.1.

TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN Interaksi Bahan dan Teknologi Pengemasan

EKSPERIMEN 1 FISIKA SIFAT TERMAL ZAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2006 Waktu 1,5 jam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR EKSPERIMEN HEAT TRANSFER PADA DEHUMIDIFIER DENGAN AIR DAN COOLANT UNTUK MENURUNKAN KELEMBABAN UDARA PADA RUANG PENGHANGAT

Pengolahan dengan Suhu Tinggi

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

ANALISA DESAIN DAN PERFORMA KONDENSOR PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI UNTUK KAPAL PERIKANAN

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

= Perubahan temperatur yang terjadi [K]

10/6/2013 PENDAHULUAN. Sifat termal bahan pangan meliputi : A. Panas Jenis (Specific Heat) = C p

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

PENGARUH VARIASI FLOW DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU PENGUAPAN TETESAN PADA LARUTAN AGAR-AGAR SKRIPSI

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

HEAT TRANSFER METODE PENGUKURAN KONDUKTIVITAS TERMAL

WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Pengujian

LABORATORIUM TERMODINAMIKA DAN PINDAH PANAS PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

TINJAUAN PUSTAKA. Proses pembuatan kopra dapat dilakukan dengan beberapa cara: 1. Pengeringan dengan sinar matahari (sun drying).

1/14/2014 FREEZE DRYING PROSES PENGERINGAN BEKU

PENGERINGAN SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya

Mochamad Nurcholis, STP, MP. Food Packaging and Shelf Life 2013

BAB II PERANCANGAN PRODUK. : Sebagai bahan baku pembuatan ammonia, plastik,

Sifat Koligatif Larutan

BAB SUHU DAN KALOR. Dengan demikian, suhu pelat baja harus ( ,3 0 C) = 57,3 0 C.

METODE BEDA HINGGA DALAM PENENTUAN DISTRIBUSI TEKANAN, ENTALPI DAN TEMPERATUR RESERVOIR PANAS BUMI FASA TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

MENGAMATI ARUS KONVEKSI, MEMBANDINGKAN ENERGI PANAS BENDA, PENYEBAB KENAIKAN SUHU BENDA DAN PENGUAPAN

BAB IV PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

PERANCANGAN DAN ANALISA PERFORMANSI COLD STORAGE

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban

BAB I PENDAHULUAN. Sistem refrigerasi telah memainkan peran penting dalam kehidupan

TUGAS AKHIR ANALISA PENGKONDISIAN UDARA PADA PESAWAT HAWKER 900 XP

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

ITP530 PEMBEKUAN PANGAN (Freezing of Foods)

Transkripsi:

Pembekuan Shinta Rosalia Dewi

Pembekuan Pembekuan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan dengan cara membekukan bahan pada suhu di bawah titik beku pangan tersebut. Dengan membekunya sebagian kandungan air bahan atau dengan terbentuknya es (ketersediaan air menurun), maka kegiatan enzim dan jasad renik dapat dihambat atau dihentikan sehingga dapat mempertahankan mutu bahan pangan. Mutu hasil pembekuan masih mendekati buah segar walaupun tidak dapat dibandingkan dengan mutu hasil pendinginan.

Tujuan Pengawetan, penyimpanan dan distribusi bahan pangan yang rentan rusak Mencegah deteriorasi produk pangan Mempertahankan mutu produk pangan Memperpanjang daya simpan

Mekanisme Mekanisme Pembekuan : 1. Panas bahan diambil suhu turun hingga titik beku 2. Energi panas terus dilepaskan air dan bahan pangan membeku 3. Energi panas terus dilepaskan hingga suhu yang dikehendaki (suhu eutektik)

Tahapan pembekuan Proses pembekuan terjadi secara bertahap dari permukaan sampai pusat bahan. Pada pemukaan bahan, pembekuan berlangsung cepat sedangkan pada bagian yang lebih dalam, proses pembekuan berlangsung lebih lambat. Pada awal proses pembekuan, terjadi fase precooling dimana suhu bahan diturunkan dari suhu awal ke suhu titik beku. Pada tahap ini semua kandungan air bahan berada pada keadaan cair. Setelah tahap precooling terjadi tahap perubahan fase, pada tahap ini terjadi pembentukan kristal es

Penurunan suhu pembekuan 1 1 R T T g A0 A ln X A X A m A m M A A MA m Si M Si X A = fraksi mol R g = konstanta gas umum T A = temperatur kesetimbangan pendinginan λ = panas molar laten campuran m = massa m Si = massa komponen produk M = massa molekul relatif L = 333,2 kj/(kg K) L.M

Contoh soal Komposisi jus jeruk adalah 88,3% air, protein 0,7%, karbohidrat 10,4% (monosakarida 5,7%; disakarida 4,5%; fiber 0,2%), Lemak 0,2%, dan 0,4% abu. Perkirakan penurunan dari suhu beku kesetimbangan dari produk, berdasarkan komposisi! (T A0 = 0 o C, R = 8,314 J/molK )

Jawaban

Jawaban

Komposisi raspberry adalah 90,95% air, protein 0,67%, karbohidrat 7,68% ( monosakarida 3,36%; disakarida 4,32%), Lemak 0,3%, dan 0,4% abu. Perkirakan penurunan dari suhu beku kesetimbangan dari produk, berdasarkan komposisi! (T A0 = 0 o C, R = 8,314 J/mol.K)

Sifat makanan beku Sifat produk makanan yang harus dipertimbangkan dalam proses pembekuan (kapasitas dan waktu simpan) meliputi : densitas panas spesifik Konduktivitas termal entalpi panas laten.

Sifat makanan beku Pengaruh pembekuan terhadap densitas produk makanan relatif kecil. Perubahan yang terjadi dapat diprediksi dengan : ρ = densitas m Si = massa komponen produk

Sifat makanan beku Panas spesifik produk Konduktivitas termal merupakan fungsi dari kadar air dan sifak fisik bahan

Sifat makanan beku Entalpi Pembekuan tergantung pada energi termal yang dikandung atau entalpi produk Entalpi atau energi termal yang terkandung adalah nol pada -40 C temperatur referensi bagi refrigeran. Entalpi produk makanan dapat diprediksi, berdasarkan suhu acuan -40 C, dengan rumus :

Ti = initial freezing temperature TF = freezing temperature of the product mu = unfrozen water fraction cpu = specific heat of unfrozen water ms = solid fraction

Sifat makanan beku Difusivitas termal mempengaruhi transfer panas.

Waktu pembekuan waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu dari suhu awal produk tersebut menjadi suhu yang diinginkan

Waktu pembekuan t F L Pa Ra F T T h k F c ρ= densitas bahan beku L F = besarnya panas laten T F = temperatur pembekuan (K) T = temperatur udara (K) P dan R = konstanta a = luas permukaan (m 2 ) h c =koefisien pindah panas konveksi (W/m 2 K) k = konduktivitas termal (W/mK) 2

Konstanta P = 1/2, R = 1/8 infinite plate P = 1/4, R = 1/16 infinite cylinder P = 1/6, R = 1/24 sphere Panas Laten Bahan: L f = m m L L = 333,2 kj/(kg K)

Latihan A spherical food product is being frozen in an air-blast freezer. The initial product temperature is 10 C and the cold air -40 C. The product has a 7cm diameter with density of 1000 kg/m 3, the initial freezing temperature is -1,25 C, the thermal conductivity of the frozen product is 1,2 W/(m K), the convective heat transfer coefficient is 50 W/(m 2 K) and the latent heat of fusion is 250 kj/kg

Laju pembekuan Laju pembekuan tidak saja menentukan struktur akhir produk beku, tetapi juga mempengaruhi lama pembekuan Menurut Lembaga Refrigerasi International (1971), Laju pembekuan ialah pengukuran waktu yang dibutuhkan titik yang paling lambat membeku pada produk, untuk menurunkan suhu dari 0 o C menjadi 5 o C. Heldman dan Singh (1981) mengatakan laju pembekuan ialah pengukuran waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan suhu produk pada titik yang paling lambat menjadi dingin atau beku, dihitung dari saat tercapainya titik beku awal sampai tercapainya tingkat suhu yang diinginkan di bawah titik beku produk tersebut.

q = laju pembekuan A = luas permukaan TF = suhu pembekuan TA = suhu udara luar h = koefisien konveksi k = konduktivtas termal Laju pembekuan q A ( ) T 1 h F kf T x A

Langsung Sistem pembekuan Air-blast freezing Fluidized-bed freezing Immersion freezing (nitrogen, carbon dioxide, and Freon)

Tak langsung Plate freezing Partial freezing of liquid foods (Scrapedsurface heat exchanger)

Pemilihan metode Mutu produk dan tingkat pembekuan yang didinginkan. Tipe dan bentuk produk, pengemasan, dan lain-lain. Fleksibilitas yang dibutuhkan dalam operasi pembekuan. Biaya pembekuan untuk teknik alternatif.

Pengaruh pembekuan Pengaruh Pembekuan terhadap Jaringan Terjadi kerusakan sel dan struktur yang irreversible yang mengakibatkan mutu menjadi jelek setelah pencairan (khususnya sebagai hasil pembentukan kristal es yang besar dan perpindahan air selama pembekuan dari dalam sel ke bagian luar sel yang dapat mengakibatkan kerusakan sel karena pengaruh tekanan osmotis). Pembekuan yang cepat dan penyimpanan dengan fluktuasi suhu yang tidak terlalu besar, akan membentuk kristal-kristal es kecil di dalam sel dan akan mempertahankan jaringan dengan kerusakan minimum pada membran sel.

Pengaruh pembekuan Pengaruh Pembekuan terhadap Protein Selama penyimpanan beku jika seandainya enzim tidak diinaktifkan, proteolisis mungkin terjadi di dalam jaringan hewan

Pengaruh pembekuan Pengaruh Pembekuan terhadap Enzim Pembekuan menghentikan aktivitas mikrobiologis. Aktivitas enzim hanya dihambat oleh suhu pembekuan. Pengendalian enzim yang termudah dapat dikerjakan dengan merusak dengan perlakuan pemanasan yang pendek sebelum pembekuan dan penyimpanan

Pengaruh pembekuan Pengaruh Pembekuan terhadap Lemak Deteriorasi oksidatif lemak dan minyak bukanlah hal yang asing lagi pada bahan pangan. Lemak dalam jaringan ikan cenderung lebih cepat menjadi tengik daripada lemak dalam jaringan hewan. Pada suhu 10 o C ketengikan yang berkembang dalam jaringan berlemak yang beku sangat berkurang Pembekuan merupakan pencegahan yang sangat baik hampir pada semua makanan berlemak.

Pengaruh pembekuan Pengaruh Pembekuan terhadap Vitamin Umumnya kehilangan vitamin C terjadi bilamana jaringan dirusak dan terkena udara. Selama penyimpanan dalam keadaan beku kehilangan vitamin C akan berlangsung terus. Makin tinggi suhu penyimpanan makin besar terjadinya kerusakan zat gizi. Dalam bahan pangan beku kehilangan yang lebih besar dijumpai terutama pada vitamin C daripada vitamin yang lain. Pemanasan pendek untuk menginaktifkan enzim adalah penting untuk melindungi tidak hanya vitamin-vitamin akan tetapi juga kualitas bahan pangan beku pada umumnya. Secara komersial sudah lama dilakukan penambahan asam askorbat pada buah-buahan sebelum pembekuan guna melindungi kualitas

Pengaruh pembekuan Pengaruh Pembekuan terhadap Parasit Pembekuan bahan pangan mempunyai keuntungan dalam mematikan parasit. Contoh yang terbaik dalam hal ini kita jumpai dalam mematikan Trichinella spiralis dengan pembekuan. Penurunan suhu bahan pangan yang terkena infeksi sampai 0 o F atau lebih rendah akan mematikan semua tingkatan kehidupan organisme tersebut.

The difference between a successful person and others is not a lack of strength, not a lack of knowledge, but rather in a lack of will." Vincent T. Lombardi