ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan:
|
|
- Sugiarto Suhendra Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ENTROPI PERUBAHAN ENTROPI GAS IDEAL Untuk satu mol atau unit massa suatu fluida yang mengalami proses reversibel dalam sistem tertutup, persamaan untuk hukum pertama termodinamika menjadi: [35] Diferensiasi dari persamaan untuk entalpi, H=U+PV akan menghasilkan: [36] Dengan mensubtitusikan persamaan du akan menghasilkan persamaan: [37] Atau [38] Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan: [39] Jika persamaa 33 disubtitusikan ke persamaan diatas, maka akan diperoleh: [40] Dimana S adalah entropi molar gas ideal. Integrasi dari kondisi awal T o dan P o ke kondisi akhir T dan P akan menghasilkan: [41] Contoh 1. Suatu vesel bervolume 0,06 m 3 berisi gas ideal dengan Cv=(5/2)R, berada pada suhu 500K dan tekanan 1 bar. a. Jika panas sebesar J ditransfer ke gas tersebut, tentukan perubahan entropinya b. Jika vesel tersebut dipasangi dengan pengaduk yang diputar oleh sebuah poros sehingga kerja sebesar J diberikan kepada gas tersebut, berapa
2 perubahan entropi gas tersebut jika prosesnya adiabatis. Berapa pula entropi totalnya. 2. Suatu gas ideal dengan kapasitas panas konstan mengalami perubahan dari kondisi T 1 dan P 1 ke kondisi T 1 dan P 1. Tentukan perubahan entalpi dan entropi untuk kasuskasus berikut: a. T 1 =300 K, P 1 = 1,2 bar, T 2 =450 K, P 2 = 6 bar, Cp/R = 7/2 b. T 1 =300 K, P 1 = 1,2 bar, T 2 =500 K, P 2 = 6 bar, Cp/R = 7/2 c. T 1 =450 K, P 1 = 10 bar, T 2 =300 K, P 2 = 2 bar, Cp/R = 7/2 d. T 1 =400 K, P 1 = 6 bar, T 2 =300 K, P 2 = 1,2 bar, Cp/R = 7/2 e. T 1 =500 K, P 1 = 6 bar, T 2 =300 K, P 2 = 1,2 bar, Cp/R = 7/2 Seringkali guna menyederhanakan perhitungan perubahan entropi gas ideal, diambil asumsi bahwa kapasitas panas spesifik gas dianggap konstan. Persamaan perubahan entropi dengan menggunakan asumsi panas spesifik konstan adalah sebagai berikut: atau Perbedaan hasil perhitungan perubahan entropi menggunakan asumsi panas spesifik konstan dengan perhitungan menggunakan panas spesifik tidak konstan biasanya tidak signifikan untuk range temperatur yang tidak lebih dari beberapa ratus derajat. Nilai C v,avg, C p,avg dan R u dapat dilihat pada Tabel A-2b (Chengel and Boles) Contoh Udara dikompresi dari keadaan awal 100 kpa dan suhu 17 0 C ke keadaan akhir 600 kpa dan 57 0 C. Tentukan perubahan entropi menggunakan panas spesifik rata-rata Jawab T avg = 37 0 C, Dengan menggunakan data-data pada tabel A-2b, maka ( )
3 Latihan soal 7 66 Oxygen gas is compressed in a piston cylinder device from an initial state of 0.8 m 3 /kg and 25 C to a final state of 0.1 m 3 /kg and 287 C. Determine the entropy change of the oxygen during this process. Assume constant specific heats A 1.5-m 3 insulated rigid tank contains 2.7 kg of carbon dioxide at 100 kpa. Now paddle-wheel work is done on the system until the pressure in the tank rises to 150 kpa. Determine the entropy change of carbon dioxide during this process. Assume constant specific heats 7 71E A mass of 15 lbm of helium undergoes a process from an initial state of 50 ft 3 /lbm and 80 F to a final state of 10 ft 3 /lbm and 200 F. Determine the entropy change of helium during this process. PERSAMAAN MATEMATIS HUKUM TERMODINAMIKA II Bila ada dua reservoir panas, dengan suhu reservoir pertama T H dan suhu reservoir kedua T C. Sejumlah panas Q dipindahkan dari reservoir bersuhu tinggi ke reservoir bersuhu rendah. Perubahan entropi reservoir yang bersuhu T H dan T C adalah: dan [42] Dua perubahan entropi ini ditambahkan untuk mendapatkan perubahan entropi total: ( ) [43] Karena T H > T C, perubahan entropi total dari proses irreversibel akan selalu posiitf. Dan juga ΔS total akan semakin kecil saat perbedaan T H - T C semakin kecil. Ketika T H hanya
4 sedikit lebih besar dari T C, maka proses perpindahan panasnya adalah reversibel dan ΔS total akan mendekati nol. Untuk heat engine yang mengambil panas Q H dari reservoir panas bersuhu T H dan membuang panas Q C dari reservoir panas pada suhu T C, kerja dinyatakan dengan persamaan W= Q H - Q C. Eliminasi dan subtitusi dengan persamaan akan menghasilkan persamaan berikut: ( ) [44] Contoh Soal 40 kg baja (C P =0,5 kl kg -1 K -1 ) pada temperatur C di quenching dalam 150 kg minyak (C P =2,5 kl kg -1 K -1 ) bersuhu 25 0 C. Jika tidak ada panas yang hilang, berapa perubahan entropi a. Baja b. Minyak dan c. Total Penyelesaian: Temperatur akhir dari minyak dan baja dapat ditentukan dari persamaan kesetimbangan energi. (40)(0,5)(t-450)+ (150)(2,5)(t-25)=0 T= 46,52 0 C a. Perubahan entropi pada baja =-16,33 kj.k -1 b. Perubahan entropi pada minyak =26,13 kj.k -1 c. Perubahan entropi total ΔS total =-16,33+26,13 =9,80 kj.k -1 Latihan Smith van Ness edisi 3, problem 5.4
5 KESETIMBANGAN ENTROPI UNTUK SISTEM TERBUKA Seperti halnya dengan kesetimbangan energi yang dapat ditulis untuk proses dimana fluida masuk, keluar atau mengalir dengan volume yang terkontrol, maka demikian juga halnya dengan kesetimbangan entropi. Namun demikian ada perbedaan yang penting yakni entropi tidak dapat disimpan. Hukum termodinamika kedua menyatakan bahwa perubahan entropi total yang diasosiasikan dengan semua proses harus bernilai positif, dengan nilai batas nol untuk proses reversibel. Nilai-nilai batas tersebut ikut dipertimbangkan dengan menuliskan baik neraca entropi untuk sistem maupun lingkungan dan dengan menyertakan generasi entropi untuk proses irreversibel. Untuk proses reversibel ΔS total =0. Jika prosesnya irreversibel maka ketiga term diatas dijumlahkan. Pernyataan neraca entropi, diekspresikan dalam bentuk laju adalah: ( ) ( )+( ) ( ) Persamaan neraca entropinya adalah: [45] Laju panas yang ditransfer oleh suatu permukaan diasosiasikan dengan Tσ,j dimana tanda subscript σ,j mewakili suhu lingkungan sekitar. Sehingga laju perubahan entropi lingkungan sebagai akibat dari transfer panas udara sekitar menjadi. Sehingga term ketiga pada persamaan 45 dinyatakan sebagai [46] Oleh karena itu persamaan 45 dapat dinyatakan sebagai berikut: [47]
6 Untuk proses alir tunak, massa dan entropi fluida dalam sistem volume terkontrol adalah konstan, sehingga =0. Persamaan 47 menjadi: [48] Jika dalam sistem hanya ada satu aliran masuk dan satu aliran keluar, dengan sama untuk kedua arus aliran, maka persamaan diatas menjadi: yang [49] Semua term dalam persamaan 49 berdasarkan suatu jumlah fluida yang mengalir melalui sistem volume terkontrol. Contoh soal Dalam suatu proses alir tunak, 1 mol s -1 udara bersuhu 600 K dan 1 atm secara terus menerus dicampur dengan 2 mol s -1 udara bersuhu 450 K dan 1 atm. Aliran produk bersuhu 400 K dan 1 atm. Skema yang merepresentasikan proses tersebut tersaji pada gambar dibawah. Tentukan laju perpindahan panas dan laju generasi entropi untuk proses diatas. Asumsikan bahwa udara adalah gas ideal dengan Cp=(7/2)R, lingkungan sekitar bersuhu 300 K dan bahwa perubahan energi kinetik dan potensial diabaikan. Penyelesaian Dengan menggunakan persamaan 2.30 pada buku Smith Van Ness, dengan mengganti dengan
7 [ ] =(7/2)(8,314)[1( )+(2)( ]=-8.729,7 Js -1 Dengan persamaan 48, dengan mengganti dengan, ( ) KERJA IDEAL Dalam semua proses alir tunak yang memerlukan kerja, ada sejumlah kerja minimum yang harus dipenuhi guna mencapai perubahan keadaan bagi fluida yang mengalir dalam sistem volume terkontrol. Dalam proses yang menghasilkan kerja, ada sejumlah kerja maksimal yang dapat dihasilkan dari proses perubahan keadaan fluida yang mengalir dalam sistem volume terkontrol. Nilai batas tersebut dapat dicapai dengan menganggap suatu proses berjalan secara reversibel. Untuk proses tersebut, generasi entropi adalah nol dan persamaan 48 untuk suhu lingkungan Tσ menjadi: atau [50] Subtitusi dengan persamaan neraca energi (persamaan 2.30, Smith Van Ness) akan menghasilkan: [2.30] [51] Kerja shaft (rev) merupakan kerja dari proses reversibel. Jika (rev) dinamai dengan kerja ideal, ideal, maka persamaan 51 dapat ditulis menjadi: [52]
8 Dalam hampir semua proses kimia, energi kinetik dan potensial diabaikan, sehingga persamaan 52 menjadi; [53] Untuk kasus dengan aliran tunggal, persamaan diatas dapat diekspresikan sebagai laju atau dengan membagi dengan dalam basis sejumlah unit fluida yang mengalir melalui sistem volume terkontrol. Sehingga [54] [55] Kerja aktual dapat dibandingkan dengan kerja ideal. Ketika nilai bernilai positif, ini merupakan kerja minimum yang harus dipenuhi guna mencapai perubahan keadaan bagi fluida yang mengalir dalam sistem volume terkontrol dan nilainya lebih kecil dari. Dalam hal ini efisiensi thermodinamika didefinisikan sebagai rasio kerja ideal dan kerja aktual: [56] Ketika nilai bernilai negatif, ini merupakan kerja maksimum yang dapat dihasilkan dari proses perubahan keadaan fluida yang mengalir dalam sistem volume terkontrol dan nilainya lebih besar dari. Dalam hal ini efisiensi thermodinamika didefinisikan sebagai rasio kerja aktual dan kerja ideal: [57] KERJA YANG HILANG (W LOSS ) Kerja yang dibuang sebagai hasil dari irreversibilitas suatu proses disebut kerja yang hilang atau loss work (W LOSS ) dan didefinisikan sebagai perbedaan antara kerja aktual dan kerja ideal. Sehingga dengan definisi diatas, W LOSS dinyatakan sebagai: [58] Dan dalam bentuk laju [59] Kerja aktual dinyatakan oleh persamaan 2.30 dan kerja ideal dinyatakan oleh persamaan 52.
9 [2.30] [52] Dengan mensubtitusikan persamaan diatas untuk di persamaan 59 akan menghasilkan persamaan: [60] Untuk kasus temperatur lingkungan tunggal, persamaan 48 menjadi: [61] Jika dikalikan dengan, maka akan diperoleh persamaan: [62] Sisi kanan persamaan 60 dan 62 adalah identik sehingga [63] Untuk kasus aliran tunggal yang mengalir dalam sistem volume terkontrol: [64] [65] [66] [67] Persamaan 65 dan 67 dikombinasikan untuk mendapatkan [68] Contoh soal Dua tipe utama HE dicirikan oleh pola alirnya: cocurrent dan countercurrent. Dua tipe HE tersebut diilustrasikan pada gambar berikut.
10 Dalam aliran cocurrent, panas ditransfer dari aliran panas, mengalir dari kiri ke kanan menuju ke arus dingin yang mengalir dengan arah yang sama, sebagaimana diindikasikan oleh anak panah. Dalam aliran countercurrent, arus dingin, mengalir dari kiri ke kanan, menerima panas dari arus panas yang mengalir dengan arah yang berlawanan. Bila T H,1 =400 K, T H,2 =350 K, T C,1 =300 K, dan =1 mol s -1 Dan perbedaan temperatur minimum dari aliran arus adalah 10 K, dan asumsi bahwa kedua arus adalah gas ideal dengan Cp = (7/2)R. Hitung untuk kedua kasus dengan mengambil asumsi bahwa =300K. Penyelesaian Persamaan berikut dapat diaplikasikan untuk kedua kasus. Asumsikan perubahan energi kinetik dan potensial diabaikan. Demikian juga Ws=o, sehingga persamaan 2.30: atau [A] Laju perubahan entropi total dari arus aliran adalah: Dengan menggunakan persamaan 41( ), dengan asumsi perubahan tekanan diabaikan, maka: [B] Dan dengan persamaan 60, dengan asumsi tidak ada panas yang ditransfer ke lingkungan, maka [C]
11 Kasus 1. Aliran cocurrent, dengan persamaan A, B dan C ( ) Kasus 1. Aliran cocurrent, dengan persamaan A, B dan C ( ) Soal latihan (Smith van Ness) 3. Untuk 1 kg air a. Suhu awalnya 0 0 C, dipanaskan hingga suhunya mencapai C dengan cara mengkontakkan air tersebut dengan reservoir panas bersuhu C. Tentukan berapa perubahan entropi air, reservoir panas dan berapa perubahan entropi totalnya b. Suhu awalnya 0 0 C, dipanaskan hingga suhunya mencapai 50 0 C dengan cara mengkontakkan air tersebut dengan reservoir panas bersuhu 50 0 C, dan kemudian dipanaskan hingga suhunya mencapai C dengan cara mengkontakkan air tersebut dengan reservoir panas bersuhu C. Tentukan berapa perubahan entropi totalnya c. Jelaskan bagaimana cara seharusnya air dipanaskan hingga suhunya mencapai C sehingga perubahan entropi totalnya sama dengan nol 4. Gas ideal dengan Cp=(7/2)R dipanaskan dalam HE dari suhu 70 0 C hingga mencapai C oleh aliran gas ideal yang lain yang masuk pada suhu C. Laju alir kedua arus adalah sama dan panas yang hilang diabaikan a. Hitung perubahan entropi molar kedua aliran gas untuk aliran paralel dan countercurrent b. Berapa perubahan entropi total untuk kedua kasus
12 c. Ulangi pertanyaan a dan b untuk aliran countercurrent jika arus pemanas masuk pada suhu C PERUBAHAN ENTROPI SENYAWA MURNI Entropi merupakan suatu properti termodinamika, sehingga nilai dari entropi adalah tertentu untuk keadaan sistem yang tertentu. Dengan menggunakan suatu keadaan sebagai referensi atau standar, entropi suatu senyawa dapat ditabulasikan dalam suatu tabel atau grafik (Gambar 14). Dalam steam tabel, entropi cair jenuh s f pada suhu 0,01 0 C diambil sebagai nilai entropi nol. Untuk refrigerant 134a, nilai nol diambil pada cair jenuh dengan suhu C. Nilai entropi menjadi negatif pada suhu dibawah nilai referensinya. Gambar 14. Diagram T-s suatu senyawa murni Nilai entropi pada suatu keadaan dapat ditentukan seperti halnya properti termodinamika yang lain. Dalam daerah cair (compressed liquid) dan uap superpanas (superheated vapor), nilainya dapat ditentukan langsung dari tabel maupun grafik. Dalam daerah campuran, nilai entropi ditentukan dengan persamaan: [69]
13 Dimana x adalah kualitas dan nilai dapat dibaca dari tabel. Perubahan entropi suatu senyawa dengan massa tertentu dalam sistem tertutup dihitung menggunakan persamaan: [70] Contoh soal Suatu tangki berisi 5 kg refrigeran 134a. Suhu awalnya adalah 20 0 C dan tekanan awal 140 kpa. Refrigerant tersebut selanjutnya didinginkan hingga tekanannya turun hingga 100 kpa. Tentukan perubahan entropi selama proses. Penyelesaian Keadaan 1. P 1 =140 kpa, T 1 =20 0 C, s 1 =1,0624 kj/kg.k, v 1 =0,16544 m 3 /kg Keadaan 2. P 2 =100 kpa, v 1 = v 2, v f =0, m 3 /kg v g =0,19254 m 3 /kg Mengingat v f < v 2 < v g maka dapat disimpulkan bahwa refrigeran berada pada kondisi campuran uap cair. Oleh karena itu kita harus menentukan kualitas, x, terlebih dahulu. =0,859 Sehingga = 0, (0,859) (0,87995) = 0,8278 kj/kg.k Perubahan entropi refrigeran selama proses adalah: = (5 kg) (0,8278 kj/kg.k-1,0624 kj/kg.k)=-1,173 kj/kg.k Latihan soal Kerjakan latihan soal dari buku Thermodynamic An Engineering Approach: Problems 7.37, 7.53 dan E A piston cylinder device contains 2 lbm of refriger-ant-134a at 120 psia and 100 F. The refrigerant is now cooled at constant pressure until it exists as a liquid at 50 F. Determine the entropy change of the refrigerant during this process An insulated piston cylinder device contains 5 L of saturated liquid water at a constant pressure of 150 kpa. An electric resistance heater inside the cylinder is now turned on, and 2200 kj of energy is transferred to the steam. Determine the entropy change of the water during this process.
14 7 53 A 50-kg copper block initially at 80 C is dropped into an insulated tank that contains 120 L of water at 25 C. Deter-mine the final equilibrium temperature and the total entropy change for this process. The density and specific heat of water at 25 C are ρ = 997 kg/m 3 and cp = 4.18 kj/ kg. C. The specific heat of copper at 27 C is cp = kj/ kg. C (Table A-3) 7 54 A 25-kg iron block initially at 350 C is quenched in an insulated tank that contains 100 kg of water at 18 C. Assuming the water that vaporizes during the process con-denses back in the tank, determine the total entropy change during this process. The specific heat of water at 25 C is cp= 4.18 kj/ kg. C. The specific heat of iron at room temperature is cp = 0.45 kj/kg. C (Table A-3) 7-46 A piston cylinder device contains 1 kg of refrigerant 134-a at 0,8 Mpa and 50 0 C. The refrigerant is now cooled at constant pressure until it exist as a liquid at 20 0 C. Determine the entropy change of the refrigerant during this process.
TERMODINAMIKA LANJUT: ENTROPI
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT (SPEED) Termodinamika Lanjut Brawijaya University 2012 TERMODINAMIKA LANJUT: ENTROPI Dr.Eng Nurkholis Hamidi; Dr.Eng Mega Nur Sasongko Program Master
Lebih terperinciAZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KESETIMBANGAN ENERGI Konsep dan Satuan Perhitungan Perubahan Entalpi Penerapan Kesetimbangan Energi Umum
Lebih terperinciLTM TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA Pemicu
NERACA ENERGI DAN EFISIENSI POMPA Oleh Rizqi Pandu Sudarmawan [0906557045], Kelompok 3 I. Neraca Energi Pompa Bila pada proses ekspansi akan menghasilkan penurunan tekanan pada aliran fluida, sebaliknya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciIntroduction to Thermodynamics
Introduction to Thermodynamics Thermodynamics adalah ilmu tentang energi, termasuk didalamnya energi yang tersimpan atau hanya transit. Prinsip kekekalan energi : Energi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang
Lebih terperinciLTM TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA Pemicu
EFEK P&T, TITIK KRITIS, DAN ANALISI TRANSIEN Oleh Rizqi Pandu Sudarmawan [0906557045], Kelompok 3 I. Efek P dan T terhadap Nilai Besaran Termodinamika Dalam topik ini, saya akan meninjau bagaimana efek
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciCara Menggunakan Tabel Uap (Steam Table)
Cara Menggunakan Tabel Uap (Steam Table) Contoh : 1. Air pada tekanan 1 bar dan temperatur 99,6 C berada pada keadaan jenuh (keadaan jenuh artinya uap dan cairan berada dalam keadaan kesetimbangan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling
Lebih terperinciHUKUM 1 THERMODINAMIKA. Agung Ari Wibowo S.T., M.Sc Politeknik Negeri Malang
HUKUM 1 THERMODINAMIKA Agung Ari Wibowo S.T., M.Sc Politeknik Negeri Malang Jumlah energi yang diperlukan untuk menaikan 1 derajat satuan suhu suatu bahan yang memiliki massa atau mol 1 satuan massa atau
Lebih terperinciHUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
MAKALAH TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA Disusun Oleh : Kelompok : 12 Nama Mahasiswa : Hari Purnama (1206202015) Hendrik (1206261264) Rahganda (1206261182) Siti Zunuraen (1206202072)
Lebih terperinciBAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan
BAB Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan. Pengenalan Hal-hal yang berkaitan dengan neraca energi : Adiabatis, isothermal, isobarik, dan isokorik merupakan proses yang digunakan dalam menentukan suatu
Lebih terperinciV Reversible Processes
Tujuan Instruksional Khusus: V Reersible Processes Mahasiswa mampu 1. menjelaskan tentang proses-proses isothermal, isobaric, isochoric, dan adiabatic. 2. menghitung perubahan energi internal, perubahan
Lebih terperinciRANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN) Kode MK/SKS : TM 322/2 SKS
RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (SATUAN ACUAN PERKULIAHAN) Mata Kuliah : Thermodinamika Teknik Kode MK/SKS : TM 322/2 SKS Pokok Bahasan dan Sub Tujuan Instruktusional Umum (TIU) Bantuk Alat Bantu Bahan
Lebih terperinciPENENTUAN BANYAKNYA UAP YANG DILEPASKAN KE UDARA DARI SUATU CAIRAN YANG TERSIMPAN DI TANGKI SIMPAN DENGAN PENDEKATAN TEORI NERACA ENERGI
PENENTUAN BANYAKNYA UAP YANG DILEPASKAN KE UDARA DARI SUATU CAIRAN YANG TERSIMPAN DI TANGKI SIMPAN DENGAN PENDEKATAN TEORI NERACA ENERGI Oleh : Arluky Novandy * ABSTRAK Isu lingkungan tentang clean production
Lebih terperinciMAKALAH TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA
MAKALAH TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA PEMICU I : SIFAT PVT Kelompok 3 Nahida Rani (1106013555) Nuri Liswanti Pertiwi (1106015421) Rizqi Pandu Sudarmawan (0906557045) Sulaeman A S (0906557051) Sony Ikhwanuddin
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air
Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Arif Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang E-mail : arifqyu@gmail.com Abstrak. Pada bagian mesin pendingin
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Properti Termodinamika Refrigeran Untuk menduga sifat-sifat termofisik masing-masing refrigeran dibutuhkan data-data termodinamik yang diambil dari program REFPROP 6.. Sedangkan
Lebih terperinciII HUKUM THERMODINAMIKA I
II HUKUM THERMODINAMIKA I Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan hukum thermodinamika I tentang konservasi energi, serta mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
Lebih terperinciIII ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE)
III ZAT MURNI (PURE SUBSTANCE) Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu 1. menjelaskan karakteristik zat murni dan proses perubahan fasa 2. menggunakan dan menginterpretasikan data dari diagram-diagram
Lebih terperinciMaka persamaan energi,
II. DASAR TEORI 2. 1. Hukum termodinamika dan sistem terbuka Termodinamika teknik dikaitkan dengan hal-hal tentang perpindahan energi dalam zat kerja pada suatu sistem. Sistem merupakan susunan seperangkat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1 Latar Belakang Pengkondisian udaraa pada kendaraan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini bertujuan bukan saja sebagai penyejuk
Lebih terperinciKunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 W NET
Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 1. Sebuah mesin mobil mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 136 hp dengan efisiensi termal 30% bila dipasok dengan bahan bakar yang
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2007 Mei 2008 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Kampus IPB, Bogor. 2. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. massa (m ) kg lbm 1 lbm = 0,454 kg. panjang (L) m ft 1 ft = 0,3048 m. gaya N lbf 1N=1kg m /s 2. kerja J Btu 1 J = 1 Nm
Yosef Agung Cahyanta : Termodinamika I 1 BAB I KONSEP DASAR PENDAHULUAN Thermodinamika mempelajari energi dan perubahannya. ENERGI : Kemampuan untuk melakukan kerja atau perubahan. Hk. I. Thermodinamika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH
ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciExercise 1c Menghitung efisiensi
Exercise 1 In a Rankine cycle, steam leaves the boiler 4 MPa and 400 C. The condenser pressure is 10 kpa. Determine the cycle efficiency & Simplified flow diagram for the following cases: a. Basic ideal
Lebih terperinciHUKUM TERMODINAMIKA II Thermodynamics: An Engineering Approach, 5th edition by Yunus A. Çengel and Michael A. Boles
HUKUM ERMODINAMIKA II hermodynamics: An Engineering Approach, 5th edition by Yunus A. Çengel and Michael A. Boles Hukum ermodinamika II Sistem a. Suatu benda pada temperatur tinggi, yang mengalami sentuhan
Lebih terperinciTERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari
TERMODINAMIKA (II) Dr. Ifa Puspasari PV Work Irreversible (Pressure External Constant) Kompresi ireversibel: Kerja = Gaya x Jarak perpindahan W = F x l dimana F = P ex x A W = P ex x A x l W = - P ex x
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Energy balance 1 = Energy balance 2 EP 1 + EK 1 + U 1 + EF 1 + ΔQ = EP 2 + EK 2 + U 2 + EF 2 + ΔWnet ( 2.1)
BAB II DASAR TEORI 2.1 HUKUM TERMODINAMIKA DAN SISTEM TERBUKA Hukum pertama termodinamika adalah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan. Energi
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA.1 Teori Pengujian Sistem pengkondisian udara (Air Condition) pada mobil atau kendaraan secara umum adalah untuk mengatur kondisi suhu pada ruangan didalam mobil. Kondisi suhu yang
Lebih terperinciBAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT
BAB 4 UAP JENUH DAN UAP PANAS LANJUT 4-1. Temperatur Jenuh Ketika temperatur benda cair naik sampai pada titik dimana adanya penambahan panas pada benda cair yang menyebabkan sebagian benda cair itu menguap,
Lebih terperinciANALISA TERMODINAMIKA PADA SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP DENGAN VARIASI PEMBEBANAN DI UNIT PEMBANGKIT TENAGA UAP PT
ANALISA TERMODINAMIKA PADA SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP DENGAN VARIASI PEMBEBANAN DI UNIT PEMBANGKIT TENAGA UAP PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP SKRIPSI Skripsi yang Diajukan untuk Melengkapi
Lebih terperinciPENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR
PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR Arif Kurniawan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang; Jl.Raya Karanglo KM. 2 Malang 1 Jurusan Teknik Mesin, FTI-Teknik Mesin
Lebih terperinciPengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin
Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Suction Line terhadap Kinerja Mesin Pendingin BELLA TANIA Program Pendidikan Fisika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya May 9, 2013 Abstrak Mesin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 21 Mesin Refrigerasi Secara umum bidang refrigerasi mencakup kisaran temperatur sampai 123 K Sedangkan proses-proses dan aplikasi teknik yang beroperasi pada kisaran temperatur
Lebih terperinciKESETIMBANGAN ENERGI
KESETIMBANGAN ENERGI Landasan: Hukum I Termodinamika Energi total masuk sistem - Energi total = keluar sistem Perubahan energi total pada sistem E in E out = E system Ė in Ė out = Ė system per unit waktu
Lebih terperinciPROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN
PROSES ADIABATIK PADA REAKSI PEMBAKARAN MOTOR ROKET PROPELAN DADANG SUPRIATMAN STT - JAWA BARAT 2013 DAFTAR ISI JUDUL 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan
Lebih terperinciDengan mengalikan kedua sisi persamaan dengan T akan dihasilkan
Hukum III termodinamika Hukum termodinamika terkait dengan temperature nol absolute. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu system mencapai temperature nol absolute, semua proses akan berhenti dan
Lebih terperinciDiktat TERMODINAMIKA DASAR
Bab III HUKUM TERMODINAMIKA I : SISTEM TERTUTUP 3. PENDAHULUAN Hukum termodinamika pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
Lebih terperinciBAB IV PERCOBAAN, ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN
BAB IV PERCOBAAN, ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN Proses analisa alat uji pada sistem organic rankine cycle ini menggunakan data Reference Fluid Thermodynamic and Transport Properties dan perhitungan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara adalah suatu proses mendinginkan atau memanaskan udara sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. P = Pc = P 3 = P 2 = Pg P 5 P 4. x 5. x 1 =x 2 x 3 x 2 1
III. LANDASAN TEORI 3.1 Diagram suhu dan konsentrasi Hubungan antara suhu dan konsentrasi pada sistem pendinginan absorpsi dengan fluida kerja ammonia air ditunjukkan oleh Gambar 6 : t P = Pc = P 3 = P
Lebih terperinciBab 4 Termodinamika Kimia
Bab 4 Termodinamika Kimia Kimia Dasar II, Dept. Kimia, FMIPA-UI, 2009 Keseimbangan Pada keseimbangan Tidak stabil Stabil secara lokal Lebih stabil 2 2 Hukum Termodinamika Pertama Energi tidak dapat diciptakan
Lebih terperinciXpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan
Xpedia Fisika Kapita Selekta Set 07 Doc. Name: XPFIS0107 Doc. Version : 2011-06 halaman 1 01. Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan... (A) Panas (B) Suhu
Lebih terperinci...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.
Cooling Tower Menara pendingin adalah suatu menara yang digunakan untuk mendinginkan air pendingin yang telah menjadi panas pada proses pendinginan, sehingga air pendingin yang telah dingin itu dapat digunakan
Lebih terperinciPERHITUNGAN NERACA PANAS
PERHITUNGAN NERACA PANAS Data-data yang dibutuhkan: 1. Kapasitas panas masing-masing komponen gas Cp = A + BT + CT 2 + DT 3 Sehingga Cp dt = Keterangan: Cp B AT T 2 2 C T 3 = kapasitas panas (kj/kmol.k)
Lebih terperinciPenyelesaian: x 1. Dik : x 2. =0,8m. K=100 N m. Dit : Q=? Jawab : ΣW =ΣQ. Usaha yang dilakukan pegas : dx x1. = F Pegas.
Contoh Soal 4.1 Sebuah pegas diregangkan sejauh 0,8 m dan dihubungkan ke sebuah roda dayung (Gbr 4-2). Roda dayung tersebut kemudian berputar sehingga pegas menjadi tidak teregang lagi. Hitunglah besarnya
Lebih terperinciMULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng
MULTIREFRIGERASI SISTEM Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng SIKLUS REFRIGERASI Sistem refrigerasi dengan siklus kompresi uap Proses 1 2 : Kompresi isentropik Proses 2 2 : Desuperheating Proses 2 3 : Kondensasi
Lebih terperinciTermodinamika II FST USD Jogja. TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 2007/2008
TERMODINAMIKA II Semester Genap TA 007/008 Siklus Kompresi Uap Ideal (A Simple Vapor-Compression Refrigeration Cycle) Mempunyai komponen dan proses.. Compressor: mengkompresi uap menjadi uap bertekanan
Lebih terperinciDepartemen Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya
Ahmad Zaki Mubarok Maret 2012 Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya Sub topik: Prinsip Umum Deskripsi Sistem Heat (Panas) Sifat Saturated dan Superheated Steam Soal-soal Beberapa proses
Lebih terperinciA. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart a. Terminologi a) Humid heat ( Cs
A. Pengertian Psikometri Chart atau Humidty Chart Psikrometri adalah ilmu yang mengkaji mengenai sifat-sifat campuran udara dan uap air yang memiliki peranan penting dalam menentukan sistem pengkondisian
Lebih terperinciTRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK
TRANSFER MOMENTUM FLUIDA DINAMIK Fluida dinamik adalah fluida dalam keadaan bergerak atau mengalir. Syarat bagi fluida untuk mengalir adalah adanya perbedaan besar gaya antara dua titik yang dijalani oleh
Lebih terperinciMakalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair
Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair Kelompok 3 Nahida Rani (1106013555) Nuri Liswanti Pertiwi (1106015421) Rizqi Pandu Sudarmawan (0906557045) Sony Ikhwanuddin (1106052902) Sulaeman
Lebih terperinciRefrigerant. Proses pendinginan atau refrigerasi pada hakekatnya merupakan proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam ruangan tersebut.
TEKNIK PENDINGIN Refrigerant Proses pendinginan atau refrigerasi pada hakekatnya merupakan proses pemindahan energi panas yang terkandung di dalam ruangan tersebut. Untuk keperluan pemindahan energi panas
Lebih terperinciPENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA
1 PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP Oleh BAYU AGUNG PERMANA JASIRON NENI SUSANTI (0615021007) TEKNIK MESIN UNILA (0715021012)
Lebih terperinciTURBIN UAP. Penggunaan:
Turbin Uap TURBIN UAP Siklus pembangkitan tenaga terdiri dari pompa, generator uap (boiler), turbin, dan kondenser di mana fluida kerjanya (umumnya adala air) mengalami perubaan fasa dari cair ke uap
Lebih terperinciFISIKA 2. Pertemuan ke-4
FISIKA 2 Pertemuan ke-4 Teori Termodinamika Bila suatu campuran memenuhi sifat ideal, baik fasa gas dan fasa cairannya, maka hubungan keseimbangannya dapat dinyatakan dengan Hukum Raoult dan Dalton: dengan
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts
ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and
Lebih terperinciBAB 2 Pengenalan Neraca Energi pada Proses Tanpa Reaksi
BAB Pengenalan Neraca Energi pada Prses Tanpa Reaksi Knsep Hukum Kekekalan Energi Ttal energi pada sistem dan lingkungan tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan..1 Neraca Energi untuk Sistem Tertutup
Lebih terperinciBAB IV TERMOKIMIA A. PENGERTIAN KALOR REAKSI
BAB IV TERMOKIMIA A. Standar Kompetensi: Memahami tentang ilmu kimia dan dasar-dasarnya serta mampu menerapkannya dalam kehidupan se-hari-hari terutama yang berhubungan langsung dengan kehidupan. B. Kompetensi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik
Lebih terperinciBAB 9. Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya
BAB 9 Kurva Kelembaban (Psychrometric) dan Penggunaannya a. Terminologi Kelembaban Ҥ (specific humidity) merupakan massa uap air (dalam lb atau kg) per unit massa udara kering (dalam lb atau kg) (beberapa
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Pendahuluan. 2.2 Turbin [6,7,]
BAB II DASAR TEORI 2.1. Pendahuluan Bab ini membahas tentang teori yang digunakan sebagai dasar simulasi serta analisis. Bagian pertama dimulasi dengan teori tentang turbin uap aksial tipe impuls dan reaksi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya
BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal
Lebih terperinciIII.11 Metode Tuning BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN IV.1 Alat Penelitian IV.2 Bahan Penelitian IV.3 Tata Laksana Penelitian...
DAFTAR ISI SKRIPSI... i PERNYATAAN BEBAS PLAGARIASME... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN TUGAS... iv KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMBANG DAN
Lebih terperinciHukum Termodinamika II
ukum Termodinamika II Definisi ukum Termodinamika II, memberikan batasan-batasan tentang arah yang dijalani suatu proses, dan memberikan kriteria apakah proses itu reversible atau irreversible dan salah
Lebih terperinci2.1 HUKUM TERMODINAMIKA DAN SISTEM TERBUKA
BAB II DASAR TEORI 2.1 HUKUM TERMODINAMIKA DAN SISTEM TERBUKA Hukum pertama termodinamika adalah hukum kekekalan energi. Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dilenyapkan. Energi
Lebih terperinci4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses
4. Hukum-hukum Termodinamika dan Proses - Kesetimbangan termal -Kerja - Hukum Termodinamika I -- Kapasitas Panas Gas Ideal - Hukum Termodinamika II dan konsep Entropi - Relasi Termodinamika 4.1. Kesetimbangan
Lebih terperinciFisika Dasar I (FI-321)
Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini Hukum Termodinamika Usaha dan Kalor Mesin Kalor Mesin Carnot Entropi Hukum Termodinamika Usaha dalam Proses Termodinamika Variabel Keadaan Keadaan Sebuah Sistem Gambaran
Lebih terperinciPilihlah jawaban yang paling benar!
Pilihlah jawaban yang paling benar! 1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Fahrenheit C. Henry D. Kelvin E. Reamur 2. Dalam teori kinetik gas ideal, partikel-partikel
Lebih terperinciTERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur
TERMODINAMIKA TEKNIK Modul ke: HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir Fakultas 03TEKNIK Program Studi Teknik Mesin 1 Sistem termodinamika volume atur 2. Sistem volume
Lebih terperinciREAKTOR KIMIA NON KINETIK KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS CSTR R. PLUG R.BATCH
TUTORIAL 3 REAKTOR REAKTOR KIMIA NON KINETIK BALANCE R. YIELD R. STOIC EQUILIBRIUM R. EQUIL R. GIBBS KINETIK CSTR R. PLUG R.BATCH MODEL REAKTOR ASPEN Non Kinetik Kinetik Non kinetik : - Pemodelan Simulasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER
BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER 4.1 Spesifikasi boiler di PT. Kartika Eka Dharma Spesifikasi boiler yang digunakan oleh PT. Kartika Eka Dharma adalah boiler jenis pipa air dengan kapasitas 1 ton/ jam,
Lebih terperinciPembekuan. Shinta Rosalia Dewi
Pembekuan Shinta Rosalia Dewi Pembekuan Pembekuan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan dengan cara membekukan bahan pada suhu di bawah titik beku pangan tersebut. Dengan membekunya sebagian kandungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :
LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC Nama Praktikan : Utari Handayani NPM : 140310110032 Nama Partner : Gita Maya Luciana NPM : 140310110045 Hari/Tgl Percobaan
Lebih terperinciW = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai
Termodinamika Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas
BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
Lebih terperinciGbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT01 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK
25 Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, No. 3, Juni 207 ANALISIS KINERJA COOLING TOWER 8330 CT0 PADA WATER TREATMENT PLANT-2 PT KRAKATAU STEEL (PERSERO). TBK Hutriadi Pratama Siallagan Program Studi Teknik
Lebih terperinciKONSEP DASAR THERMODINAMIKA
KONSEP DASAR THERMODINAMIKA Kuliah 2 Sistem thermodinamika Bagian dari semesta (alam) di dalam suatu batasan/lingkup tertentu. Batasan ini dapat berupa: Padat, cair dan gas. Karakteristik makroskopis :
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
27 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Alat Penukar Panas Alat penukar panas yang dirancang merupakan tipe pipa ganda dengan arah aliran fluida berlawanan. Alat penukar panas difungsikan sebagai pengganti peran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Refrigeran merupakan media pendingin yang bersirkulasi di dalam sistem refrigerasi kompresi uap. ASHRAE 2005 mendefinisikan refrigeran sebagai fluida kerja
Lebih terperinciHeri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung
Heri Rustamaji Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung Optimasi mencakup dua proses : ❶ formulasi problem optimasi dalam bentuk persamaan matematis, ❷ penyelesaian problem matematis yang terbentuk Tujuan
Lebih terperinciBAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR
BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR Untuk mengenalkan aspek-aspek refrigerasi, pandanglah sebuah siklus refrigerasi uap Carnot. Siklus ini adalah kebalikan dari siklus daya uap Carnot. Gambar 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
8 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan energi pun terus meningkat Untuk dapat memenuhi
Lebih terperinciBUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR TERMODINAMIKA DASAR. oleh. Tim Dosen Mata Kuliah Termodinamika Dasar
BUKU RANCANGAN PENGAJARAN MATA AJAR TERMODINAMIKA DASAR oleh Tim Dosen Mata Kuliah Termodinamika Dasar Fakultas Teknik Universitas Indonesia Maret 2016 DAFTAR ISI PENGANTAR BAB 1 INFORMASI UMUM 4 BAB 2
Lebih terperinciEnergetika dalam sistem kimia
Thermodinamika - kajian sainstifik tentang panas dan kerja. Energetika dalam sistem kimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. iqmal@ugm.ac.id I. Energi: prinsip dasar A. Energi Kapasitas untuk melakukan kerja Ada
Lebih terperincimenurun dari tekanan kondensasi ( Pc ) ke tekanan penguapan ( Pe ). Pendinginan,
menurun dari tekanan kondensasi ( Pc ) ke tekanan penguapan ( Pe ). Pendinginan, adsorpsi, dan penguapan (4 1) : Selama periode ini, sorber yang terus melepaskan panas ketika sedang terhubung ke evaporator,
Lebih terperinciPerhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator
Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata adalah sebesar (P in ) = 18 kg/ cm² G ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah dengan
Lebih terperinciHukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom
Hukum Termodinamika 1 Adhi Harmoko S,M.Kom Apa yang dapat anda banyangkan dengan peristiwa ini Balon dicelupkan ke dalam nitrogen cair Sistem & Lingkungan Sistem: sebuah atau sekumpulan obyek yang ditinjau
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PROTOTYPE POWER GENERATION
LAPORAN TUGAS AKHIR PROTOTYPE POWER GENERATION (Interpretasi Saturated Burning Zone ditinjau dari Flame Temperatur pada Steam Power Generation Closed Cycle System) Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan
Lebih terperinciTURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.
5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara
Lebih terperinciTHERMODINAMIKA. Oleh: Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan.
THERMODINAMIKA Oleh: Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan http://ydhermawan.wordpress.com/ PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UPN VETERAN YOGYAKARTA Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan Prodi.
Lebih terperinciBab IV. Pengolahan dan Perhitungan Data 57 Maka setelah di klik akan muncul seperti gambar dibawah ini, lalu klik continue.
Bab IV. Pengolahan dan Perhitungan Data BAB IV PENGOLAHAN DAN PERHITUNGAN DATA Hasil dari pengambilan data parabolic solar concentrator pada skripsi ini secara umum berhasil karena alat ini mampu memanaskan
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FT. USU GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : TERMODINAMIKA TEKNIK I KODE / SKS : TKM 205 / 4 SKS DESKRIPSI SINGKAT : Membicarakan konsep dan definisi termodinamika,temperature,
Lebih terperinci