BAB IV ANALISIS DATA. cukup signifikan untuk menemukan jawaban yang akan diteliti oleh peneliti,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KOTA SURABAYA. berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh peneliti.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB I PENDAHULUAN. di rumah tangga, tempat kerja, masyarakat atau di manapun manusia berada. menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dilakukan manusia setiap harinya untuk berinteraksi antar sesama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan disertai dengan adanya tantangan tantangan yang semakin luas dan

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB IV ANALISA DATA. yang telah dipilih selama penelitian berlangsung. Selain itu juga berguna untuk

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan adanya sistem pasar global dimana

ABSTRAK. Kata kunci: stakeholder, pelanggan, proses komunikasi interpersonal, tahapan penetrasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

# kedua belah pihak tersebut harus ada two-way-communications yang berarti komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik. Hal ini memerlukan kerjas

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor diantaranya lingkungan, keluarga dan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Alasan utama mengapa perlu memahami komunikasi didalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Berkembangnya zaman yang semakin maju dan didukung oleh

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

: Communication Coordinator. WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak?

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

Produksi Media PR AVI

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten/kota di jawa barat. Penilitian ini dilakukan pada perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP. menghasilkan temuan-temuan penelitian yang sudah dilakukan.

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB V POLA KOMUNIKASI ANTARA FORUM JURNALIS SALATIGA DENGAN PEMERINTAH KOTA SALATIGA Pola Komunikasi FJS dan Pemerintah Kota Salatiga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak di bidang suplai material khususnya di batu kapur,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang memadai dan efektif pada setiap tahapan manajemen public relations

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. bagi anggota organisasi. Adanya komunikasi yang efektif dalam organisasi

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

BAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial, komunikasi tidak saja digunakan sebagai alat melakukan kontak

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan jasa

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari luar

BAB IV INTEPRETASI HASIL PENELITIAN. Analisa data merupakan tahap pertengahan dari serangkaian tahap dalam

2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pembagian daerah di Indonesia pada dasarnya diatur dalam undangundang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperhatikan kebutuhan dan kepentingan customer. Hal ini bisa

MEMBANGUN JEJARING DAN KEMITRAAN TKSK

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian berlangsung. Analisis data ini, sebagaimana dijelaskan pada bab. Selama proses penelitian ditemukan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai

BAB I PENDAHULUAN. yang baik, banyak aspek yang perlu diperhatikan oleh seorang Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki pintu gerbang perdagangan bebas persaingan bisnis antar perusahaan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif peneliti membutuhkan pendekatan yang cukup signifikan untuk menemukan jawaban yang akan diteliti oleh peneliti, dan berusaha menggali data dan informasi, melakukan partisipasi dilapangan dengan informan agar mendapat kefalitan data yang akan dijadikan bahan kajian untuk memperdalam fenomena yang terjadi. Selain itu juga berguna untuk menjelaskan dan memastikan kebenaran temuan penelitian. Adapun penelitian yang telah dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa temuan yang menggambarkan tentang peran stakeholder dalam membangun citra perusanaan EO Satubasa. 1. Hubungan Stakeholder dengan Perusahaan Satubasa Hubungan perusahaan dengan stakeholder yang terjadi di masingmasing perusahaan akan berbeda satu dengan yang lain, tergantung perusahaan itu sendiri bagaimana cara membangun hubungan dengan para stakeholdernya. Sedangkan keberlangsungan dan kesuksesan sebuah organisasi sangat tergantung dari pihak-pihak yang terkait dan salah satunya adalah stakeholder. Bentuk-bentuk hubungan yang dilakukan oleh pihak perusahaan Satubasa ialah : a. Saling ketergantungan dan saling mengisi Hubungan saling ketergantungan dan saling mengisi disini telah dijelaskan bahwasannya antara stakeholder dan perusahaan sama-sama 69

70 saling membutuhkan satu dengan yang lain. Tidak dapat dipungkiri semua perusahaanpun mereka saling membutuhkan satu dengan lain, baik dengan stakeholder internal maupun stakeholder external. Semisal Satubasa memberikan output kepada stakeholder external, sedangkan stakeholder memberikan input kepada Satubasa. Jadi Satubasa memberikan service nya dan dari stakeholder baik dari internal maupun external akan memberikan masukan-masukan atau feedback dari sajian yang telah diberikan.client membutuhkan kinerja dari perusahaan berupa sajian yang kreatif, inovatif, begitu pula dengan perusahaan yang membutuh feedback berupa masukan atau ide-ide lain yang mereka punya agar perusahaan tau tentang apa kekurangan dan kelebihan mereka. Dari situlah perusahaan juga akan berkembang dengan baik. b. Saling mendukung Pada dasarnya setiap stakeholder memiliki kebutuhan yang berbeda, kecuali dalam hal pelayanan, dimana stakeholder memiliki kebutuhan yang sama, yaitu mengharapkan mereka dilayani dengan jujur, terbuka, penuh tanggung jawab,wajar, berkualitas, dan adil. Banyak keterlibatan pihak dari luar itupun juga peran sangat penting bagi Satubasa. Perusahaan juga membutuhkan dukungan baik dari pihak stakeholder internal mapun stakeholderexternal agar dapat menjalankan servicenya dengan baik. Contoh kecil, semisal dengan akan diadakannya event, sebelum berjalannya event semua pihak yang terlibat akan mengadakan briefing

71 tanpa terkecuali dari pihak client. Semua akan mengeluarkan semua ideidenya yang akan dijalankan, begitu pun dengan client yang akan mendukung keputusan dari perusahaan, tetapi tidak akan membatasi jika client juga ikut ambil keputusan. Disitulah perusahaan akan melakukan pekerjaannya dengan senang hati jika semua pihak yang saling mendukung. c. Kekeluargaan Yang paling diutamakan dalam Satubasa ialah rasa kekeluargaan. Perusahaan mengedepankan sistem kekeluargaan, jadi lebih santai, rilex. Tapi yang terpenting adalah bagaimana profesionalisme outputnya. Seperti halnya diwaktu senggang, para karyawan pun santai dengan ngobrol-ngobrol, nongkrong-nongkrong santai. Sama halnya juga ke client atau bisa dikatakan stakeholder external, jadi hubungan personalnya menjadi teman atau keluarga. Dari situlah timbul sinergi yang baik, Cuma tetap pada prosedur keprofesionalismenya, sehingga kalau outputnya baik dan hasil kerja maksimal, Satubasa bisa diberi kepercayaan untuk menjalankan kinerjanya. Satubasa juga tidak pernah membedakan dan tidak pernah memandang sebelah mata baik itu dari karyawan freelance, karyawan tetap, maupun client, tetap diperlakukan sama semua dengan sistemnya yang kekeluargaan.

72 Tidak jarang pihak Satubasa mengadakan liburan bareng, bahkan ada dari salah satu client juga sering mengadakan liburan bersama agar tetap terjalin sistem kekeluargaannya. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat bahwasaanya Satubasa memang benar-benar lebih mengedepankan dan mengutamakan sistem kekeluargaannya. Jadi semua menjalankan peranannya sesuai tugasnya masing-masing, sehingga terjalin hubungan yang erat dan baik antara stakeholder internal maupun stakeholder external. Dan kegiatan yang dilakukanpun berjalan dengan lancar. 2. Membangun Citra Perusahaan Melalui Peran Stakeholder Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan, dalam hal ini citra bersifat abstrak, wujudnya tidak dapat dilihat akan tetapi dampak dari citra dapat dirasakan dan sangat besar sekali pengaruhnya bagi perkembangan sebuah perusahaan. Semua perusahaan menginginkan perusahaan mendapatkan citra yang positif, sama halnya dengan Satubasa yang menginginkan citra perusahaanya baik dan positif dimata public. Tetap dalam konteks namnya yaitu SATUBASA, perusahaan ingin SATUBASA ini yang SATU BAHASA yaitu selaras, serasi, kompak dipandang orang-orang luar. Dalam artian mereka bisa memenuhi kebutuhan apapun dan siapan dibidang yang digeluti. Jadi Satubasa ingin memberikan citra bahwa mereka diperusahaan ini fleksibel dan tapi juga kreatif, dan juga kita mmemberi kontribusi maksimal keperusahaan yang mempercayainya.

73 Peran stakeholder dalam membangun citra perusahaan sangatlah penting. Salah satunya menjaga hubungan baik dengan para jajaran stakeholder baik dari stakeholder internal maupun stakeholder external. Karena peranan stakeholder sangat penting dalam perusahaan, apalagi dalam membangun citra perusahaan yang positif dimata public. Dengan melakukan berbagai macam banyak kegiatan untuk pencitraan perusahaan, menjadikan Satubasa memiliki rasa kekeluargaan, rasa kekerabatan dengan para stakeholdernya. Selain itu citra positif, memberikan peluang perusahaan menjadi cepat berkembang dengan adanya laba perusahaan yang berlimpah. Selain itu Satubasa juga mempunyai kegiatan semacam evaluasi dengan semua pihak yang terlibat, tanpa terkecuali karyawan, dan client. Evaluasi sering dilakukan setelah berjalannya event, dilakukannya evaluasi agar pihak perusahaan tau akan kekurangan atau kelebihan dan ketidak cocokan dari hasil kinerja yang telah dijalankan. Menjaga hubungan baik dengan para stakeholder merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan untuk kepentingan membangun citra positif dimata public. Komunikasi personal yang terjadi akan menjadi kebutuhan masing-masing, Satubasa tidak hanya melakukan komunikasi dengan para karyawan saja, tapi dengan pihak-pihak yang bersangkutan pun dilakukan. Misalnya, seperti sebelum melakukan event berlangsung, Satubasa melakukan komunikasi dengan client apa yang akan

74 diinginkan dalam event tersebut. Kemudian perusahaan akan menjalankannya dengan semaksimal mungkin sesuai yang telah diinginkan. Berhubungan dengan para stakeholder langsung, disitulah peran membangun citra perusahaan sangat penting. Apalagi dengan para client, Satubasa akan memberikan servicenya yang terbaik dan semaksimal mungkin. Dan selalu berusaha mengerti apa keinginan client. Sebagai salah satu stakeholder, client juga mempunyai peran penting dalam membangun citra perusahaan. Semisal client juga memberikan ide-ide kreatifnya, dan memberikan sajian yang terbaik untuk para konsumennya. Sehingga para konsumen tidak kecewa dengan apa yang telah disajikan oleh pihak event maupun SATUBASA yang melaksanakannya. Secara otomatis jika sajian yang telah diberikan tidak memberi kesan kecewa pada konsumen, baik dari pihak yang mengadakan event dan pihak perusahaan akan mendpatkan nilai citra yang positif. Selain peran stakeholder yang sangat penting dalam membangun citra perusahaan, perusahaan juga memiliki peran yang kuat dalam menjaga citra yang sudah dibangun. Dengan menjaga hubungan baik, menjaga komunikasi, melaksanakan event dengan sebaik-baiknya, terus memberikan ide-ide kreatif dengan harga yang kompetitif. Membangun kerjasama yang baik dan memberikan kepuasaan terbaik dengan keprofesionalismenya yang sesuai dengan visi Satubasa juga menjadi salah satu cara agar menjaga citra perusahaan yang positif.

75 Keberhasilan hubungan baik antara perusahaan dengan para stakeholdernya akan mempertahankan citra positif di mata public. Jadi banyaknya berita positif dan berita netral, pubic akan bisa menilai jika hubungan stakeholder dengan perusahan itu sangat baik. Meskipun hubungan perusahaan dengan para stakeholder ini sudah terjalin dengan erat, ini tidak akan mempengaruhi keprofesionalan mereka dalam bekerja. Satubasa tetap bekerja dengan professional dan dengan hati. Dan terus mengeluarkan ide-ide yang kreatif dengan harga yang kompetitif. Meskipun terjadi citra yang negatif, perusahaan tidak akan pernah menutupi dari public, mereka akan tetap bertanggung jawab atas semua kesalahannya. Dengan adanya hubungan yang terjalin dengan baik, maka pemberitaan tentang perusahaan pun bisa dikontrol mengenai baik buruknya melalui bagaimana SATUBASA memberikan service.adanya umpan balik atau feedback yang diberikan kepada perusahaan juga dapat dijadikan perusahaan lebih meningkatkan kinerja dan sebagai pelajaran juga. Banyak cara dan strategi perusahan agar dapat membangun citra yang posotif dimata public. Karena perusahaan ini adalah perusahaan kreatif, mereka mengeluarkan outputnya berupa konsep yang kreatif, dengan mengeluarkan ide-ide semaksimal mungkin agar client bisa terpenuhi kebutuhannya. Satubasa juga mempunyai beberapa divisi-divisi yg juga mensupport perusahaan, seperti divisi sound system, lighting, contractor, media, bahkan Satubasa juga mencari vendor-vendor yang

76 terbaik dan termurah, guna agarperusahaan memberikan harga yang kompetitif kepada client. Satubasa juga menjaga citra positifnya dengan tidak melakukan halhal yang negatif, semacam dugem, dunia gemerlap atau yang lain. Akan tetapi namanya juga bisnis, yang berhubungan dengan banyak orang. Satubasa juga pernah mendapatkan kerikil-kerikil atau berita yang negatif, tapi tergantung bagaimana perusahaan menyikapi dan pertanggung jawabannya. Maka citra yang positif akan dapat kembali semula. Citra memang sesuatu yang abstrak, akan tetapi dampak dari citra wujudnya dapat kita lihat. Menjaga citra yang sudah ada lebih berat dari pada memunculkannya.selain itu untuk menjaga citra perusahaan ini, terkadang juga membutuhkan pendekatan dengansemua pihak-pihak stakeholder baik internal maupun stakeholder external. Seperti halnya yang dilakukan Satubasa, mereka rela mengeluarkan budget lebih untuk liburan dengan para karyawan. Bahkan dari pihak client pun ada yang sering dan hampir setiap tahun mengajak Satubasa liburan bersama, guna untuk tetap terjalin hubungan baik, dan menjaga citra perusahaan dimata public. Peran stakeholder dalam membangun citra perusahaan sangatlah penting diantaranya: a. Menjaga Hubungan Baik Menjaga hubungan baik dengan para jajaran stakeholder baik dari stakeholder internal maupun stakeholder external. Karena peranan

77 stakeholder sangat penting dalam perusahaan, apalagi dalam membangun citra perusahaan yang positif dimata public. Dengan melakukan berbagai macam banyak kegiatan untuk pencitraan perusahaan, menjadikan Satubasa memiliki rasa kekeluargaan, rasa kekerabatan dengan para stakeholdernya. Selain itu citra positif, memberikan peluang perusahaan menjadi cepat berkembang dengan adanya laba perusahaan yang berlimpah. Selain itu Satubasa juga mempunyai kegiatan semacam evaluasi dengan semua pihak yang terlibat, tanpa terkecuali karyawan, dan client. Evaluasi sering dilakukan setelah berjalannya event, dilakukannya evaluasi agar pihak perusahaan tau akan kekurangan atau kelebihan dan ketidak cocokan dari hasil kinerja yang telah dijalankan. Menjaga hubungan baik dengan para stakeholder merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh perusahaan untuk kepentingan membangun citra positif dimata public. b. Menjaga Komunikasi Menjaga dan melakukan komunikasi personal akan menjadi kebutuhan masing-masing, Satubasa tidak hanya menjaga dan melakukan komunikasi dengan para karyawan saja, tapi dengan pihakpihak yang bersangkutan pun dilakukan. Misalnya, seperti sebelum melakukan event berlangsung, Satubasa melakukan komunikasi dengan client apa yang akan diinginkan dalam event tersebut. Kemudian perusahaan akan menjalankannya dengan semaksimal mungkin sesuai

78 yang telah diinginkan. Perusahaan juga akan terus menjaga komunikasi saat an sebelum event berjalan agar tidak terjadi mis communication. Berhubungan dengan para stakeholder langsung, disitulah peran membangun citra perusahaan sangat penting. Apalagi dengan para client, Satubasa akan memberikan servicenya yang terbaik dan semaksimal mungkin. Dan selalu berusaha mengerti apa keinginan client. Sebagai salah satu stakeholder, client juga mempunyai peran penting dalam membangun citra perusahaan. Semisal client juga memberikan ide-ide kreatifnya, dan memberikan sajian yang terbaik untuk para konsumennya. Sehingga para konsumen tidak kecewa dengan apa yang telah disajikan oleh pihak event maupun Satubasa yang melaksanakannya. Secara otomatis jika sajian yang telah diberikan tidak memberi kesan kecewa pada konsumen, baik dari pihak yang mengadakan event dan pihak perusahaan akan mendpatkan nilai citra yang positif.

79 c. Menjaga Kepercayaan Selain peran stakeholder yang sangat penting dalam membangun citra perusahaan, perusahaan juga memiliki peran yang kuat dalam menjaga citra yang sudah dibangun. Dengan menjaga hubungan baik, menjaga komunikasi, dan menjaga kepercayaan para client untuk melaksanakan event dengan sebaik-baiknya, terus memberikan ide-ide kreatif dengan harga yang kompetitif. Membangun kerjasama yang baik dan memberikan kepuasaan terbaik dengan keprofesionalismenya yang sesuai dengan visi SATUBASA juga menjadi salah satu cara agar menjaga citra perusahaan yang positif. Keberhasilan hubungan baik antara perusahaan dengan para stakeholdernya akan mempertahankan citra positif di mata public. Jadi banyaknya berita positif dan berita netral, pubic akan bisa menilai jika hubungan stakeholder dengan perusahan itu sangat baik. Meskipun hubungan perusahaan dengan para stakeholder ini sudah terjalin dengan erat, ini tidak akan mempengaruhi keprofesionalan mereka dalam bekerja. Satubasa tetap bekerja dengan professional dan dengan hati. Dan terus mengeluarkan ide-ide yang kreatif dengan harga yang kompetitif. Meskipun terjadi citra yang negatif, perusahaan tidak akan pernah menutupi dari public, mereka akan tetap bertanggung jawab atas semua kesalahannya. Dengan adanya hubungan yang terjalin dengan baik, maka pemberitaan tentang perusahaan pun bisa dikontrol mengenai baik

80 buruknya melalui bagaimana Satubasa memberikan service. Adanya umpan balik atau feedback yang diberikan kepada perusahaan juga dapat dijadikan perusahaan lebih meningkatkan kinerja dan sebagai pelajaran juga. Banyak cara dan strategi perusahan agar dapat membangun citra yang posotif dimata public. Karena perusahaan ini adalah perusahaan kreatif, mereka mengeluarkan outputnya berupa konsep yang kreatif, dengan mengeluarkan ide-ide semaksimal mungkin agar client bisa terpenuhi kebutuhannya. Satubasa juga mempunyai beberapa divisidivisi yang juga mensupport perusahaan, seperti divisi sound system, lighting, contractor, media, bahkan Satubasa juga mencari vendorvendor yang terbaik dan termurah, guna agar perusahaan memberikan harga yang kompetitif kepada client. Satubasa juga menjaga citra positifnya dengan tidak melakukan hal-hal yang negatif, semacam dugem, dunia gemerlap atau yang lain. Akan tetapi namanya juga bisnis, yang berhubungan dengan banyak orang. Satubasa juga pernah mendapatkan kerikil-kerikil atau berita yang negatif, tapi tergantung bagaimana perusahaan menyikapi dan pertanggung jawabannya. Maka citra yang positif akan dapat kembali semula. Citra memang sesuatu yang abstrak, akan tetapi dampak dari citra wujudnya dapat kita lihat. Menjaga citra yang sudah ada lebih berat dari pada memunculkannya. Selain itu untuk menjaga citra perusahaan ini,

81 terkadang juga membutuhkan pendekatan dengan semua pihak-pihak stakeholder baik internal maupun stakeholder external. Seperti halnya yang dilakukan Satubasa, mereka rela mengeluarkan budget lebih untuk liburan dengan para karyawan. Bahkan dari pihak client pun ada yang sering dan hampir setiap tahun mengajak Satubasa liburan bersama, guna untuk tetap terjalin hubungan baik, dan menjaga citra perusahaan dimata public. B. Konfirmasi Temuan dengan Teori Dalam penelitian upaya perusahaan dalam pencitraan melalui peran stakeholder, penelti menfokuskan kajian penelitiannya pada bagaimana upaya yang dilakukan perusahaan dalam pencitraan melalui peran stakeholder. Dalam hal ini peneliti menemukan hal yang terkait dengan focus penelitian. Terdapat keterkaitannya yaitu : 1. Hubungan Stakeholder dengan Perusahaan SATUBASA dengan Model Two Way Symmetrical Two way symmetrical model merupakan salah satu dari model dalam manajemen komunikasi yang dilakukan Humas, baik secara konseptual maupun secara praktisi. Dalam model ini, Humas melakukan kegiatan berdasarkan penelitian dan menggunakan teknik komunikasi untuk mengelola konflik dan memperbaiki pemahaman publik secara strategik. Model ini lebih dapat diterima dan dianggap lebih etis dalam hal penyampaian pesan, informasi, komunikasi yang dapat membujuk untuk

82 membangun saling pengertian, pemehaman, dan mempercayai antara kedua pihak belah pihak. 1 Perusahaan Satubasa sangat mengutamakan rasa kekeluargaan, saling ketergantungan, saling mengisi, dan saling mendukung. Secara otomatis mereka saling keterbukaan satu sama lain. Dan tidak ada hal yang ditutup-tutupi dalam masalah keinerja perusahaan. Hal ini sesuai dengan model Two Way Symmetrical bahwasannya suatu organisasi dibutuhkan komunikasi yang strategis untuk mendukung citra yang diiginkan perusahaan. Keterbukaan perusahaan, dan saling mempercayai dalam hal informasi merupakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan agar citra yang didapatkan bukan semata-mata setting yang dibuat oleh perusahaan, melainkan dari hasil kinerja perusahaan. Jadi berjalan sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi. Untuk mewujudkan hal tersebut Satubasa dengan para stakeholder baik internal maupun external harus memiliki rasa saling menghargai, mendukung satu sama lain dan saling mempercayai. Agar hubungan yang terjalin tetap harmonis sesuai yang diingin perusahaan. 1 Rini Darmastuti, media relation: konsep, strategi,aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), 132-133

83 2. Membangun Citra Perusahaan Melalui Peran Stakeholder dengan Model Two Way Symmetrical Model Two Way Symmetrical memandang bahwasannya pola komunikasi antara dua lembaga bersifat saling melengkapi, menghindari terjadinya konflik untuk mencapai tujuan bersama. Pada model hubungan ini, komunikasi yang dilakukan antara public relation dengan media masa adalah komunikasi dalam dua arah dengan efek yang seimbang. Komuniktor dan komunikan memberikan dan menerima informasi dengan porsi yang seimbang. 2 Melalui prinsip-prinsip dalam menjalin hubungan yang baik dengan para stakeholder, menjaga komunikasi, dan menjaga kepercayaan akan tercipta suatu hubungan symbiosis mutualisme, yakni hubungan yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Dengan demikian stakeholder memiliki peranan yang sangat penting untuk membangun komunikasi timbal balik. Dalam hal ini perusahaan menjadi komunikator yang menyampaikan informasi yang ada kepada para stakeholder agar dapat menjalan tugasnya masing-masing dengan semaksimal mungkin. Komunikasi personal akan menjadi kebutuhan masing-masing, Satubasa tidak hanya melakukan komunikasi dengan para karyawan saja, tapi dengan pihak-pihak yang bersangkutan pun dilakukan. Bahkan perusahaan mengkomunikasikan segala sesuatunya lewat kemasan yang 2013), 132 2 Rini Darmastuti, media relation: konsep, strategi,aplikasi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

84 kekeluargaan, Misalnya kepada client, perusahaan selalu melakukan komunikasi dengan client apa yang akan diinginkan. Kemudian perusahaan akan menjalankannya dengan semaksimal mungkin sesuai yang telah diinginkan. Satubasa mempunyai kegiatan semacam evaluasi dengan semua pihak yang terlibat, tanpa terkecuali karyawan, dan client. Evaluasi sering dilakukan setelah berjalannya event, dilakukannya evaluasi agar pihak perusahaan tau akan kekurangan atau kelebihan dan ketidak cocokan dari hasil kinerja yang telah dijalankan. Dari situ antara perusahaan dengan stakeholder saling membutuhkan, untuk itu Satubasa selalu menjga hubungan baik dengan para stakeholder, untuk mendapatkan citra yang positif dimata public. Hal ini sesuai dengan model two way symmetrical, bahwa citra yang tersampaikan (shared images) memungkinkan hubungan saling ketergantungan antara organisasi dengan para stakeholder. Adanya sifat saling membutuhkan juga dapat dilihat ketika SATUBASA memberikan service nya dan dari stakeholder baik dari internal maupun external akan memberikan masukan-masukan atau feedback dari sajian yang telah diberikan. Client membutuhkan kinerja dari perusahaan berupa sajian yang kreatif, inovatif, begitu pula dengan perusahaan yang membutuh feedback berupa masukan atau ide-ide lain yang mereka punya agar perusahaan tau tentang apa kekurangan dan kelebihan mereka.

85 Pemeliharaan citra adalah proses yang berkelanjutan yang membutuhkan komunikasi dengan para stakeholder. Demi keberhasilan maintenance, organisasi harus mencari feedback dari stakeholder lalu menyesuaikan strategi komunikasi dengan kepentingan dan menyesuaikan strategi komunikasi mereka sesuai temuan tersebut. Hal ini oleh Massey disebut proses dialogis. Ketika organisasi secara strategis berkomunikasi dengan stakeholder dalam rangka mempengaruhi persepsi mereka, di sisi lain mereka membentuk ide-ide mereka sendiri tentang citra organisasi. Hubungan baik yang terjalin antara perusahaan dengan stakeholder, akan mempermudah terjalinnya komunikasi antar keduanya. Untuk menjalin hubungan baik itu, banyak sekali yang dilakukan oleh perusahaan Satubasa, ini merupakan salah satu bentuk perusahaan agar terjadi kejadian yang tidak diinginkan seperti missed communication antara perusahaan dengan para stakeholder. Seperti ketidakpuasaan terhadap kinerja perusahaan. Satubasa sebagai perusahaan dalam bidang komunikasi, perusahaan kreatif, jasa, khususnya dibidang EO. Jelas banyak keterlibatan pihak-pihak yang terkait, yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki sikap bergantung satu dengan yang lain. Untuk menjalankan sebagai organisasi perusahaan yang memiliki peran penting, komunikasi antar anggota merupakan hal yang paling penting untuk dijaga dan diperhatikan. Dan perusahaan lebih mengkomunikasikan segala sesuatunya lewat kemasan

86 kekeluargaan. Karena komunikasi disini juga mmempunyai peran yang sangat penting. Jika sebuah organisasi gagal untuk memantau dan menyesuaikan diri dengan feedback dari stakeholder, keberhasilan manajemen citra organisasi terancam gagal