DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH

Siapa Saja Bisa Motret! FB:

BERINGIN GROUP. Learn, Share and Profit HUMAN INTEREST. A. Pendahuluan

Komposisi dalam Fotografi

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS STREAM

PHOTOGRAPHY DEFINISI Photography adalah ilmu melukis dengan cahaya

DESKRIPSI KARYA SENI RUPA

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL. JUDUL KARYA : Sunset. PENCIPTA : Alit Kumala Dewi, S.Sn.,M.Ds

Dasar-Dasar Fotografi. Multimedia SMKN 1 Bojongsari

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

BAB III PROSES PENCIPTAAN

tersebut antara lain: garis, bentuk, warna, komposisi, kedalaman, keseimbangan, kesatuan/ keutuhan, kontras, dan fokus perhatian (focus of interest).

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) JURNALISTIK MEDIA ELEKTRONIK (FOTOGRAFI) 1 Kamaruddin Hasan 2

lighting with one light

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

SEKILAS TENTANG PHOTOGRAPHY

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perahu adalah salah satu alat transportasi bagi manusia yang berada di

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

Mengenal Karakter Cahaya Untuk Portraiture Outdoor oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia

Umang s Photography Bulletin. Terbit setiap akhir tahun. Edisi I. 2013

Basic Photography. Setting & Composition PART II

Pemanfaatan Cahaya Pada Fotografi

MODUL MATERI FOTOGRAFI Oleh: Drs. NandangRukanda, M.Pd NIDN :

concept&creation Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel. SUMBER Tips Jitu Memotret Hanya Dengan Kamera Ponsel

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIS DASAR PEMOTRETAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

LATIHAN BACA RASA UNTUK FOTO-FOTO DI MODUL 1

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Cara Motret dengan Teknik Panning Pagi Hari

A. TEKNIK FOTO JURNALISTIK

Pertemuan 4. Fotografi ACHMAD BASUKI

Lensa Tele (Telephoto)

PERTEMUAN 7! Hal-Hal yang Perlu Dimiliki Seorang Pewarta Foto. 1. Naluri Berita. 2. Rasa Ingin Tahu. 3. Pantang Menyerah. 4. Perilaku yang Baik

Jurus Komposisi dan Lensa

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

SMK INFORMATIKA PUGER MODUL FOTOGRAFI

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

Foto landscape natural lebih menampakkan tempat apa adanya tanpa adanya perubahan maupun imajinasi yang aneh bagi mata manusia.

PERTEMUAN 13 STUDIO FOTO

PRAKTIKUM FOTOGRAFI TAHAP I

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI

Karena ada yang menanyakan apa itu Bukaan Diafragma di kotak komentar pada blog ini, maka bersama ini saya coba menjelaskannya, semoga bermanfaat.

Supaya Foto Tidak Blur

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

Foto Pegawai Arsip IPB 2015 (1) Foto Pegawai Arsip IPB Tahun 2015 Sesi 1

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

2015 KREATIVITAS BERKARYA FOTOGRAFI KOMUNITAS LUBANG JARUM INDONESIA DI KABUPATEN SUBANG

MENJADI FOTOGRAFER DENGAN KAMERA SEDERHANA

IMPIAN FOTOGRAFER PEMULA

`PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS SIMULASI PADA STANDAR KOMPETENSI DASAR FOTOGRAFI. Reza Bagus A, I Made Wirawan

BAB I PENDAHULUAN. Fotografi merupakan bahasa Yunani yang dikenalkan oleh Sir John Herschel pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

Tujuan Instruksional Umum : Tujuan Instruksional Khusus :

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Aperture adalah bukaan pada lensa yang membenarkan cahaya melaluinya dan jatuh ke atas sensor.

a) Kamera film, sekarang juga disebut dengan kamera analog oleh beberapa orang.

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

APA ITU FOTOGRAFI menurut Evin Global

Pertemuan 14 Fotografi EDFAT ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

Setting Kamera. mengcapture gambar Freezing, Panning, Moving. Fotografi. berdasar Kondisi lapangan. Bayu Widiantoro. Unika SOEGIJAPRANATA

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber :

GELAR SENI MAHASISWA GUNADARMA (GSMG) 2018 KETENTUAN TANGKAI LOMBA LUKIS, DESAIN, KOMIK STRIP, FOTOGRAFI, FILM PENDEK

Mengapa belajar fotografi bersama Infofotografi.com?

Fotografi 2. Lighting. Pendidikan Seni Rupa UNY

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENCIPTAAN

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

BAB V PENUTUP. dengan tingginya pelanggan nail art pada tempat usaha narasumber. Pada

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan/atau afektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran (Peraturan Pemerintah, 2005: 80).

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL. Gambar 65. Diecast display tema jalan pegunungan 01 (Sumber: Dokumentasi pribadi)

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

INFOFOTOGRAFI.COM. Rukan Sentra Niaga Blok N-05 Green Lake City Jakarta Barat.

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

OBJEK, TEMA, SIMBOL DAN FAKTOR PENDUKUNG FOTO HUMAN INTEREST. Triyono Widodo

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

Fotografi Dasar. Bayu Widiantoro & Simon Dodit. Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum & Komunikasi Unika Soegijapranata

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

Rancang Teknik Fotografi

Komposisi dalam Foto Portrait

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Transkripsi:

DESKRIPSI KARYA FOTOGRAFI CHILD IN YELLOW WITH WATERMELON Jenis Karya Judul Ukuran Media/Teknik Tahuan Pembuatan Pencipta : Fotografi : Chid in Yellow with Watermelon : 40 cm x 60 cm : Fotografi : 2012 : Drs. Bambang Prihadi, M.Pd. A. Pendahuluan Bagi seniman berkarya seni rupa merupakan ekspresi diri dan dapat dilakukan dengan berbagai media, termasuk fotografi. Sebelum menjadi media ekspresi, fotografi 1

juga digunakan pelukis dalam merekam objek untuk dipindahkan ke dalam lukisan. Sejak akhir abad ke-19 fotografer mulai menyadari fotografi sebagai bentuk seni rupa yang sah (valid). Fotografi tidak dilihat sebagai versi seni lukis realistik, tetapi sebagai media yang mampu menjunjung (elevate) dan membuat ekspresif objek-objek biasa (Jones, 1992: 40). Dengan potensinya yang unik, fotografi mendapat pengakuan sebagai media ekspresi, meskipun menggunakan alat yang sangat sederhana (Honour dan Fleming, 1999: 19). Karya fotografi di atas berjudul Child in Yellow with Watermelon (Anak Berbaju Kuning dengan Semangka) dan berukuran 40 cm x 60 cm. Karya ini diciptakan pada tahun 2012 dan dipamerkan dalam Pameran Seni Rupa Warisan Nusantara di Universitas Negeri Semarang pada tanggal 18-19 Maret 2012 dan diikuti oleh perupa dari Indonesia dan beberapa negara seperti Malaysia, Polandia, dan Jepang. Deskripsi tentang karya forografi ini dimaksudkan untuk menjelaskan secara analitis ciri-ciri objek yang ditampilkan, bagaimana penampilan objek itu dilihat dari segi komposisi, bagaimana karya tersebut dihasilkan secara teknik dalam fotografi, serta pikiran dan perasaan apa yang ingin diungkapkan melalui karya fotografi tersebut. B. Fotografi Human Interest Tidak seperti karya seni rupa pada umumnya, karya fotografi bukan gambar yang dihasilkan dengan tangan, yang merupakan imitasi objek, tetapi merupakan jejak dari objek itu. Hasil fotografi dapat dipandang sebagai karya seni jika karya itu mengandung pemikiran di dalamnya dan didukung dengan kecakapan teknik dan artistik. Fotografi potret atau pemandangan yang mengagumkan jelas bukan sekedar hasil pemotretan biasa (contrastly.com). Orang dan setiap aspek kehidupannya merupakan tema yang menarik untuk fotografi. Istilah human interest berarti aspek cerita di media yang menarik perhatian orang karena cerita itu menggambarkan pengalaman atau perasaan orang (www.encyclopedia.com). Fotografi human interest adalah fotografi tentang manusia dan hubungannya dengan kebudayaan serta lingkungannya (www.photosafari.com). 2

Fotografi human interest dapat dibedakan dengan jenis foto lainnya, seperti foto landscape dan foto model. Dalam fotografi human interest dapat dirasakan sisi emosional dari objek foto yang diambil atau diperlihatkan sisi kehidupan yang tidak biasa, sehingga dapat membuat orang-orang tersentuh dan bersimpati. Biasanya foto human interest tidak diambil secara disengaja, dengan tujuan lebih membentuk sisi emosional yang asli dari kehidupan seseorang yang difoto (lspr.edu). Fotografi human interest adalah karya fotografi yang lebih menekankan pada aspek ceritanya dari pada aspek keindahan visualnya. Cerita tersebut harus bermakna, menyampaikan pesan tertentu kepada pengamat, sehingga bagi orang tersebut dapat tersentuh hatinya atau merasa terharu (Soelarko (1975: 9). Fotografi human interest merupakan foto yang menggambar orang atau orang-orang dalam suasana interaktif, emosional, dan tidak biasa, dan mencakup foto rekreasi dan kegiatan olah raga. Salah satu tekhnik yang digunakan dalam fotografi human interest adalah candid, yaitu memfoto orang secara diam-diam agar mendapat moment yang tepat. Namun, lebih baik jika fotografer dapat berinteraksi langsung dengan orang yang akan difoto, karena hal ini akan lebih memudahkannya untuk mengambil foto yang alami (lspr.edu). Untuk menghasilkan foto human interest yang bagus, orang yang akan difoto harus merasa nyaman dengan keberadaan fotografer dan kameranya. Foto human interest yang baik adalah yang dapat menginspirasi orang yang melihatnya, karena didalamnya terdapat cerita yang bermakna. Orang yang menjadi objek harus memiliki karakter yang kuat atau menarik, yaitu memiliki hubungan dengan lingkungan atau kegiatannya. Selain itu, foto human interest harus mewujudkan komposisi yang bagus untuk memperkuat cerita di dalam foto (optiik.ub.ac.id). C. Analisis Karya Fotografi Child in Yellow with Watermelon 1. Tema Tema atau dalam Bahasa Inggris subject matter adalah recognized objects depicted by the artist (Cleaver, 1966: 29). Kekuatan karya fotografi terletak pada pengambilan objek. Sesuai dengan judulnya, karya fotografi di atas mengambil objek 3

anak. Objek anak diangkat dalam berbagai bentuk karya seni karena anak memiliki daya pikat yang kuat dari segi fisik maupun segi sosial-kemanusiaan. Tema di sini merupakan objek figur anak dan gagasan yang terkait dengan objek itu. Bagi orang tua, anak merupakan tumpuhan kasih sayang, sehingga mendapatkan perhatian yang sangat besar. Bagi masyarakat dan bangsa, anak memiliki hak untuk dilindungi, dibesarkan, dan dididik untuk menyiapkannya menjadi manusia dewasa. Ciri-ciri yang melekat pada gambaran seorang anak antara lain lugu, belum berkembang dari segi pengetahuan, kemampuan, dan sikapnya dan innocent (tidak berdosa). Foto di atas diambil di sebuah desa bernama Tutup Ngisor, di kaki gunung Merapi, di daerah Magelang, Jawa Tengah. Secara kebetulan anak ini muncul di depan pintu gedung yang di dalamnya berlangsung perjamuan yang ramai, dengan hiburan tari-tarian dan musik gamelan yang mengasyikkan. Keluguan anak itu tampak pada penampilan dan sikapnya sebagai anak desa, bahkan dengan kakinya yang tanpa sandal atau sepatu. Dengan baju berwana cerah dan berenda serta rambut yang diikat sedemikian rupa, orang tuanya tentu bermaksud menyesuaikan penampilannya dengan sifat pesta yang formal. Penampilan anak ini seperti terisolasi, padahal sebenarnya foto ini diambil di pintu masuk gedung, sehingga banyak orang yang bisa melihatnya. Oleh karena itu, pandangan anak ini mengarah ke bawah tetapi tanpa fokus, dahinya sedikit mengernyit, kedua tangannya tampak memegangi potongan semangka yang dimakannya, dan kedua ujung kakinya merapat hingga ibu jarinya bertumpang tindih, sikap ini tentu menunjukkan rasa takutnya berada di antara banyak orang asing. Baju yang bagus, dandanan rambut, dan makanan semangka bagi anak desa ini cukup menunjukkan bahwa ia sedang berada di dalam suatu pesta. Peristiwa munculnya ini hanya berlangsung dalam waktu tidak lebih dari satu menit. Keunikan objek fotografi ini didukung oleh objek daun pintu yang merupakan ukiran kayu dan telah agak lapuk termakan usia, sehingga memberikan kesan etnis. 4

2. Komposisi Objek karya fotografi di atas sangat sederhana, satu figur anak dengan latar belakang bidang pintu, sehingga tidak banyak melibatkan unsur ruang. Seperti dalam seni lukisan realistik, komposisi merupakan susunan objek-objek dalam bidang foto. Komposisi ini dihasilkan dengan memilih sudut pandang dan pencahayaan tertentu berdasarkan prinsip-prinsip penyusunan. Secara keseluruhan, komposisi karya fotografi di atas menunjukkan keseimbangan yang kuat, karena didominasi oleh setting yang membentuk bidang warna keabu-abuan, dengan figur anak di tengah-tengahnya. Warna baju kuning yang sangat mencolok menjadikan figur anak sebagai pusat perhatian atau vocal point yang sangat kuat. Wajah anak sudah dengan sendirinya menjadi titik perhatian utama, apalagi di sini didukung oleh bentuk ukiran yang melingkupinya dan garis ukel yang mengarahkan perhatian padanya. Perpaduan warna kuning dan keabu-abuan (yang merupakan warna netral) serta keselarasan tekstur pada objek-objek berperan sebagai faktor utama dalam membentuk harmoni dalam komposisi foto ini. Di samping bentuk objeknya yang sederhana, komposisi karya fotografi ini menunjukkan sifat horisontalitas dan vertikalitas yang cukup kuat, sehingga memberikan kesan rasa tenang atau tenteram. Horisontalitas dan vertikalitas tersebut tampak kuat pada garis-garis dan bayangan pada pintu serta figur yang berdiri tegak, dengan garis-garis mendatar pada bajunya. 3. Teknik Karya fotografi di atas dihasilkan secara spontan atau snapshot. Kamera yang digunakan adalah kamera digital Nikon D3000, dengan lensa tele 55-200 mm. Pemotretan dilakukan pada tanggal 7 Desember 2012 pukul 14:30 WIB. Karena waktu yang sangat singkat, agar tidak kehilangan moment, pemotretan dilakukan dengan mode Program. Data teknis pemotretan menunjukkan F-stop = f/9, exposure time = 1/250 sec, ISO-400, focal length = 55 mm, metering mode = pattern, flash mode = no flash, dan white balance = manual. 5

Berdasarkan data di atas, bukaan lensa kecil yakni f/9, sehingga menghasilkan gambar yang cukup mendetail. Kecepatan rana 1/250 sec menghasilkan gambar yang jelas, tidak kabur. Jarak fokus 55 mm menghasilkan pemotretan yang normal. Dengan pemotretan tanpa lampu kilat dan setting white balance manual, hasil pemotretan menunjukkan warna dan gelap-terang atau pencahayaan yang alami. D. Simpulan Karya fotografi Child in Yellow with Watermelon merupakan karya fotografi human interest, yang menggambarkan penampilan seorang anak desa di balik sebuah pesta di lingkungan budaya Jawa. Meskipun dengan teknik snapshot, nilai estetik karya fotografi ini dicapai dengan pengambilan sudut pandang sedemikian rupa sehingga memenuhi prinsip-prinsip penyusunan. Meskipun pemotretan di sini tidak dilakukan dengan setting kamera yang ideal, gambar yang dihasilkan cukup efektif untuk menyampaikan pesan tentang kebersahajaan anak desa tersebut. Daftar Pustaka: [1] Honour, Hugh dan Fleming, John (1999). A wold history of art. London: Laurence and King. [2] Jones, Arthur F. (1992). Introduction through art. New York: HarperCollins. [3] Soelarko. Objek dan Tema, Foto Indonesia: Tahun VI-No. 37, Juli/Agustus 1975. [4] http://www.encyclopedia.com/doc/1o999-humaninterest.html [5] http://www.photosafari.com.my/articles/10-practical-tips-on- how-to-take-betterhuman-interest-photos/ [6] http://lspr.edu/studentleague/?project=foto-human-interest [7] http://optiik.ub.ac.id/apa-fotografi-human-interest-hi/ 6