KOMPLIKASI PHLEBOTOMY

dokumen-dokumen yang mirip
PHLEBOTOMY. Oleh. Novian Andriyanti ( ) PSIK Reguler 2. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Pusat Hiperked dan KK

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Faktor-faktor yang mempengaruhi Phlebotomy. 2. Tempat phlebotomy yang dilakukan.

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage bertujuan

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

Obat Untuk Diabetes Dengan Komplikasi Neuropati Perifer

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

Obat Penyakit Diabetes dan Berbagai Komplikasi Neuropati

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

3 KUESIONER PENELITIAN

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

BAHAN AJAR PENYAKIT JANTUNG HIPERTENSIF DAN

GLUKOMA PENGERTIAN GLAUKOMA

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Sunat Perempuan. Penyelenggaraan. Pengawasan.

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

PERSAMAAN PERSEPSI TUTORIAL SISTEM UROGENITALIA 13 APRIL Program Studi Pendidikan Dokter FKK UMJ

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

P3K Posted by faedil Dec :48

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI I PENGAMBILAN DARAH VENA DAN DARAH KAPILER

Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

Lampiran Kuesioner KUESIONER GAMBARAN PERILAKU PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS NANGGALO TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

Stroke: Pertolongan Pertama

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT INFEKSI DAN TROPIS

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

DIABETES MELITTUS APAKAH DIABETES ITU?

BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

Diabetes dan Penyakit Mata

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di

STROKE Penuntun untuk memahami Stroke

- Seluruh perilaku, gerak dan aktivitas kita dikontrol oleh otak, yang terdiri dari bermilyard-milyard sel otak.

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

A. DEFINISI Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusakatau hilang. Ketika luka tim

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

3. Jenis kelamin 4. Obesitas. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : Data Penyakit Kardiovaskuler

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

!" # $ % ! "# $ %&&' ( ) " $( ***# ) $+++ ( "" & $%, &&' /0 1 '-(-2 3 #45 6. (. (-/ 7 -( $ $%, &&&' % * '!*% % +, " () % %!( 0 (.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. deformitas sendi progresif yang menyebabkan disabilitas dan kematian dini

Nyeri. dr. Samuel Sembiring 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

Anita's Personal Blog Glaukoma Copyright anita handayani

NEONATUS BERESIKO TINGGI

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PEMBINA PMR PMI SE- KABUPAATEN TEGAL

SURAT PERNYATAAN JANGAN DILAKUKAN RESUSITASI ( DO NOT RESUCITATE )

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI : DIC (DISSEMINATED INTRAVASCULAR COAGULATION) BY : HASRAT JAYA ZILIWU, S.Kep

Derajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Obat Diabetes Melitus Dapat Menghindari Komplikasi Mata Serius

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

BAB I PENDAHULUAN. hemoragik di Jawa Tengah adalah 0,03%. Sedangkan untuk stroke non

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Transkripsi:

NAMA NIM/SMT : HALUMMA FADHILAH : P17434113014/ IVA ANALIS KOMPLIKASI PHLEBOTOMY A. Pendarahan Komplikasi pendarahan lebih sering terjadi pada pengambilan darah alteri. Pengambilan darah kapiler lebih kurang resikonya. Pendarahan yang berlebihan ( atau sukar berhenti ) terjadi karma terganggunya system kouglasi darah pasien. Hal ini bisa terjadi karena : 1. Pasien mengalami pengobatan dengan obat antikougulan sehingga menghambat pembekuan darah. 2. Pasien menderita gangguan pembekuan darah ( trombositopenia, defisiensi factor pembeku darah (misalnya hemofilia ) 3. Pasien mengidap penyakit hati yang berat ( pembentukan protrombin, fibrinogen terganggu ) Cara mengatasi: 1. Tekan tempat pendarahan 2. Panggil perawat/dokter untuk penanganan selanjutnya 1. Perlu anamnesis ( wawancara) yang cermat denga pasien 2. Setelah pengambilan darah, penekanan tempat penusukan jarum perlu ditekan lebih lama Pendarahan yang berlebihan terjadi karena terganggunya sistem koagulasi darah pada pasien. Hal ini bisa terjadi karena : Pasien melakukan pengobatan dengan obat antikoagulan sehingga menghambat pembekuan darah, pasien menderita gangguan pembekuan darah dan

pasien mengidap penyakit hati kronis sehingga pembentukan protrombin dan fibrinogennya terganggu. 3. Cara mengatasi : Menekan kuat pada tempat pendarahan dan memanggil dokter untuk penanganan selanjutnya B. Pingsan (Syncope) Pingsan adalah keadaan dimana pasien kehilangan kesadaran beberapa saat karena penurunan tekanan darah. Gejala dapat berupa rasa pusing, keringat dingin, pengelihatan kabur, nadi cepat, bahkan bisa sampai muntah. Pingsan dapat disebabkan karena pasien mengalami rasa takut yang berlebihan atau karena pasien puasa terlalu lama. Sebelum dilakukan phlebotomi hendaknya seorang phlebotomis menanyakan apakah pasien memiliki kecenderungan untuk pingsan saat dilakukan pengambilan darah. Jika benar maka pasien diminta untuk berbaring. Phlebotomis hendaknya memberikan pengertian kepada pasien agar pasien merasa nyaman dan tidak takut. Agar pasien tidak takut, phlebotomist sebaiknya mengajak pasien berbicara agar perhatiannya teralihkan. Pengambilan darah vena pada orang pingsan harus diberi oksigen agar pembuluh darah membuka sebab pada orang pingsan pembuluh darahnya menutup. Cara Mengatasi : Hentikan pengambilan darah Pasien dibaringkan di tempat tidur, kepala dimiringkan ke salah satu sisi Tungkai bawah ditinggikan (lebih tinggi dari posisi kepala) Longgarkan baju dan ikat pinggang pasien Minta pasien untuk menarik nafas panjang Minta bantuan kepada dokter Jika pasien belum sempat dibaringkan, minta pasien menundukkan kepala diantara kedua kakinya dan menarik nafas panjang C. Hematoma Hematoma dalah terkumpulnya massa darah dalam jaringan ( dalam Hal Flebotomijaringan dibawah kulit ) sebagai akibat robeknya pembuluh darah. Faktor penyebab terletak pada teknik pengambilan darah : 1. Jarum terlalu menungkik sehingga menembus dinding vena

2. Penusukan jarum dangkal sehingga sebagian lubang jarum berada diluar vena 3. Setelah pengambilan darah, tempat penusukan kurang ditekan atau kurang lama ditekan 4. Pada waktu jarum ditarik keluar dari vena, tourniquet ( tourniket) belum dikendurkan 5. Temapat penusukan jarum terlalu dekat dengan tempat turniket. Cara mengatasi Jika dalam proses pengambilan darah terjadi pembengkakan kulit disekitar tempat penusukan jarum segera 1. Lepaskan turniket dan jarum 2. Tekan tempat penusukan jarum dengan kain kasa 3. Angkat lengan pasien lebih tinggi dari kepala (+- 15 menit) 4. Kalau perlu kompres untuk mengurangi rasa nyeri D. Alergi Alergi bisa terjadi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam flebotom, misalnya terhadap zat antiseptic/ desinfektan, latex yang ada pada sarung tangan, turniket atau plester. Gejala alergi bisa ringan atau berat, berupa kemerahan, rhinitis, radang selaput mata; kadangkadang bahkan bisa (shock) Cara mengatasi : 1. Tenangkan pasien, beri penjelasan 2. Panggil dokter atau perawat untuk penanganan selanjutnya 1. Wawan cara apa ada riwayat allergi 2. Memakai plester atau sarung-tangan yang tidak mengandung latex E. Trombosis

Terjadi karena pengambilan darah yang berulang kali ditempat yang sama sehingga menimbulkan kerusaka dan peradangan setempat dan berakibat dengan penutupan ( occlusion ) pembuluh darah. Hal ini juga terlihat pada kelompok pengguna obat ( narcotics ) yang memakai pembuluh darah vena. 1. Hindari pengambilan berulang ditempat yang sama 2. Pembinaan pengidap narkotika F. Komplikasi neuologis Komplikasi neurologist dapat bersifat local karena tertusuknya syaraf dilokasi penusukan, dan menimbulkan keluhan nyeri atau kesemutan yang menjalar ke lengan, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Walaupun jarang, serangan kejang ( seizures) dapat pula terjadi. Penanganan : Pasien yang mengalami serangan saat pengambilan darah harus dilindungi dari perlukaan. Hentikan pengambilan darah, baringkan pasien dengan kepala miringkan ke satu sisi, bebaskan jalan nafas, hindari agar lidah tidak tergigit. Segera mungkin aktifkan perlengkapan keselamatan, hubungi dokter Lakukan penekanan secukupnya di daerah penusukan sambil membatasi pergerakan pasien.