PERANANAN KEPEMIMPINAN HUKUM TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DESA DI DESA PAKUURE KINAMANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh : JELLY MAMANGKEY (NIM : 100813057, JUR : ILMU PEMERINTAHAN) ABSTRAKSI Dalam peraturan pemerintah No 72 Tahun 2005 tentang desa Pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang partisipatif dan dapat beradaptasi dalam proses ini dengan tenang, menyenangkan dan mudah diajak berdiskusi. Seorang pemimpin yang baik harus memahami bahwa apa yang dikerjakan untuk diri sendiri dilakukan juga untuk orang lain. Ada berbagai masalah di dalam kepemimpinan hukum tua desa Pakuure Kinamang yaitu kurangnya kebersamaan yang di bangun oleh hukum tua selaku pemimpin dengan perangkat desa selaku bawahan. Sehingga sering terjadi hubungan komunikasi kurang baik yang terjalin antara hukum tua dan perangkat desa. Dalam hal ini perangkat desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik apabila hukum tua bisa berperan aktif dalam pemberian dukungan, motivasi, dan sikap yang tegas kepada setiap perangkat desa yang lalai menjalankan tanggung jawab agar tercipta kedisiplinan dalam menjalankan tugas masing-masing. Oleh sebab itu, Hukum tua dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis yang dapat mendorong atau menimbulkan motivasi kerja yang tinggi. Adapun lingkungan yang dapat menimbulkan motivasi kerja seorang perangkat desa adalah hubungan antara atasan dan bawahan yang lazim disebut hubungan vertikal dan hubungan antara sesama bawahan atau sering disebut hubungan horizontal. Jika hubungan tersebut terjalin dengan baik, dapat dikatakan pelayanan kerja perangkat yang ada akan lebih tinggi, tetapi bilamana hukum tua tidak dapat menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan maka produktivitas perangkat akan menurun. Tujuan lain dari pelayanan adalah untuk mencapai efisiensi dengan produktivitas yang tinggi. Efisiensi dan produktivitas yang tinggi dapat dicapai bila pimpinan berperan secara efektif dalam mengkoordinasikan semua bawahan dilingkungannya sehingga bisa meningkatkan kemampuan perangkat yang ada. Hukum tua selaku panutan dan abdi masyarakat harus mampu meningkatkan kinerjanya, agar fungsi dari lembaga pemerintah berjalan dengan baik, dengan mempraktekkan prinsipprinsip kerja yang efektif dan efisien. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Dalam konteks sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang membagi daerah Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk dan susunan tingkat
pemerintahan terendah adalah desa atau kelurahan. Pemerintah desa sebagai ujung tombak dalam sistem pemerintahan daerah akan berhubungan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Karena itu sistem dan mekanisme penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat didukung oleh pemerintah desa sebagai bagian dari Pemerintah Daerah. Khususnya pemerintah desa harus diarahkan untuk dapat menciptakan pemerintahan yang peka terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Desa sebagai instansi pelayanan publik dituntut untuk memperbaiki serta mengantisipasi perkembangan masyarakat yang terjadi dalam rangka meningkatkan kinerja dan kerja instansi pemerintah dan menunjang terciptanya pemerintahan yang baik (Good Governance). Seorang pemimpin adalah seorang yang memimpin orang lain dengan cara memberikan petunjuk, atau dengan dimaknai secara lebih formal, bahwa dalam menjalankan kepemimpinan seorang tersebut memberikan perintah-perintah. Dengan pengertian ini maka kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pemimpin sebagai subyek yang menjalankan peran untuk memimpin tersebut menjadi sangat penting. Pemahaman kepemimpinan ini terletak pada proses. Proses tersebut menunjukkan interaksi antar pemimpin dan bawahan dalam rangka mencapai tujuan bersama. Tercapainya suatu organisasi Pemerintahan yang baik dibutuhkan hubungan yang baik antara hukum tua dan perangkat desa, Peranan dari hukum tua sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan terutama berkaitan dengan kinerja Hukum Tua terhadap perkembangan pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat desa. Dalam hal ini perangkat desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik apabila hukum tua bisa berperan aktif dalam pemberian dukungan, motivasi, dan sikap yang tegas kepada setiap perangkat desa yang lalai menjalankan tanggung jawab agar tercipta kedisiplinan dalam menjalankan tugas masing-masing. Kepemimpinan yang baik sesuai dengan harapan bawahan yaitu bisa memenuhi harapan bawahan sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik, maka hukum tua hendaknya mampu memberikan motivasi namun sekaligus juga mendisiplinkannya agar dapat bekerja sebaik mungkin.
METODE PENELITIAN Jenis Penenelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalm keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya dengan tidak berubah dalam simbol-simbol atau bilangan. Sebagaimana dikemukakan diatas, salah satu kekuatan dari penelitian kualitatif adalah membangun penjelasan-penjelasan kausal (Maxwell, 1996),walaupun penjelasan kausal yang di bangun berbeda dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek, atau bidang pada obyeknya (Nawawi, 1994: 104-106). Adapun yang menjadi alasan bagi penulis untuk menggunakan metode kualitatif dalam pengumpulan data, adalah metode kualitatif dapat memberikan deskripsi secara luas serta memuat penjelasan tentang proses aktivitas yang terjadi dalam keseharian. Miles dan Huberman (1982:1) menyatakan bahwa dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Adapun karakteristik yang membedakannya terletak pada asumsi-asumsi terhadap realitas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Peranan Kepemimpinan Hukum Tua Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis dan wawancara bebas dilapangan dengan perangakat desa yang ada di desa pakuure kinamang, ada beberapa masalah dalam kinerja dan peranan kepemimpinan hukum tua dalam meningkatkan tugas dan fungsi perangkat desa. Diantaranya hubungan hukum tua dan perangkat desa yang tidak terjalin dengan baik, ini disebabkan karena kurangnya pendekatan atau komunikasi yang dibangun oleh hukum tua sebagai seorang pimpinan dan juga rendahnya pendidikan yang di tempuh setiap perangkat desa dan pemberian jabatan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang ada pada setiap perangkat desa. Dari hasil penelitian, ada beberapa informan yang mengatakan bahwa dalam kepemimpinan hukum tua masih terdapat kekurangan. Informan pertama Bapak O.L mengatakan sebagai perangkat desa tugas dan fungsi telah diberikan namun kelemahannya adalah kebersamaan dari hukum tua yang tidak tercipta, beliau mengatakan walaupun tugas dan fungsi telah diberikan tapi tetap dibutuhkan pendekatan dan motivasi dari hukum tua agar perangkat desa bisa menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. Disisi lain ada juga informan yaitu Bapak S.M yang mengatakan sebagai seorang perangkat desa mereka telah memahami tugasnya dan mereka menyatakan bertanggung jawab melaksanakan suatu pekerjaaan tetapi mereka selalu mengharapkan adanya dukungan dari hukum tua selaku pimpinan dalam menumbuh kembangkan tanggung jawab mereka. Berbicara tentang kepemimpinan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan ada juga informan yaitu Bapak Y.R mengatakan Seorang pemimpin siapapun dia tidak terlepas dari kekurangan, yang dilihat dari kinerja kepemimpinan dari hukum tua desa pakuure kinamng yaitu kurangnya motivasi kepada perangkat desa. Yang diharapkan oleh beliau adalah Pemotivasian seorang pemimpin agar lebih ditingkatkan lagi agar perangkat desa yang ada lebih mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing.
PEMBAHASAN Suatu kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Gibson ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : 1) Faktor Individu : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2) Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja. 3) Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system). Berdasarkan pemikiran Gibson akan dilihat faktor-faktor tersebut mempengaruhi. Untuk faktor individu atau sumber daya manusia, sesuai dengan pengamatan yang dilihat bahwa, untuk pendidikan dari hukum tua sendiri sampai jenjang S1. Sedangkan perangkat desa sendiri cukup bervariasi, dimulai dari pendidikan SMP sampai SMA. Untuk pengalaman kerja, ada beberapa perangkat desa yang sudah berapa periode menjalankan tugasnya. Untuk faktor psikologis atau perilaku sesuai dengan penelitian dimana sebagai hukum tua dan perangkat desa memiliki perilaku yang berbeda. Peran dan motivasi yang dirasa belum cukup atau masih kurang akan menimbulkan hubungan dan kerja sama yang tidak baik dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. Untuk faktor organisasi dapat dilihat dimana sebenarnya terdapat struktur yang jelas mulai dari pimpinan sampai perangakat yang ada, akan tetapi persoalannya adalah tentang kepemimpinan yang diterapkan hukum tua. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebagai seorang pimpinan ketika menjalankan tugasnya harus menciptakan hubungan yang baik antara seorang pimpinan dan bawahan contonya dalam pemberian motivasi atau pengarahan ini sangat diperlukan dalam kepemimipinan seorang hukum tua agar perangkat desa yang lebih giat melaksanakan tugas dan fungsi yang telah di berikan. Dalam penelitian juga dari perangkat desa mengatakan agar kebersamaan harus ada dalam diri hukum tua, karena dalam setiap kegiatan desa khusunya acara kedukaan hukum tua kadang memberi diri untuk bersama-sama dengan perangkat desa yang ada sehingga terjadi penurunan pelaksanaan kerja dari setiap perangkat desa. Sikap yang tegas juga harus di terapkan kepada setiap perangkat desa agar perangkat desa lebih memahami tugas dan fungsinya,menurut penelitian karena tidak adanya ketegasan dari
hukum tua sehingga ada perangkat desa yang lain tidak disiplin atau lalai dalam menjalankan tugasnya contohnya saling berharap muncul di tengah-tengah organisasi pemerintahan ini, di karenakan ketegasan yang kurang di tengah perangkat desa. Dan ini memicu masalah bukan di tengah hubungan hukum tua dan perangkat desa namun antara perangkat desa yang ada. Ini harus di tunjukan keseriusan sikap dari hukum tua yang ada, karena hukum tua sangatlah berpengaruh dalam memberikan peran kepada perangkat desa. Hukum tua selaku panutan dan abdi masyarakat harus mampu meningkatkan kinerjanya, agar fungsi dari lembaga pemerintah berjalan dengan baik, dengan mempraktekkan prinsipprinsip kerja yang efektif dan efisien. Rendahnya kemampuan kerja dari perangkat desa itu juga disebabkan karena kualitas pendidikan dan kurangnya pengalaman yang dimiliki dari setiap perangkat desa. Sebagai hukum tua seharusnya mampu melihat dan harus bijaksana dalam memberikan tugas kepada perangkat desa, dimana tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan yang di miliki. PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian hasil analisis data penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam penyelenggaraan pemerintahan sering terjadi hubungan yang tidak baik antara hukum tua selaku pimpinan dan perangkat desa selaku bawahan disebabkan karena kurangnya kebersamaan dari hukum tua sendiri. 2. Peranan kepemimpinan yang diterapkan hukum tua untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat desa belum efektif dan efisien karena kurangnya motivasi atau pengarahan dari hukum tua. 3. Rendahnya kemampuan kerja dari perangkat desa karena kurangnya motivasi dari hukum tua dan kualitas pendidikan yang di miliki oleh perangkat desa. 4. Masalah disiplin. Faktor disiplin juga merupakan penghambat dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan. Apabila perangkat desa tidak memiliki disiplin dalam
pelaksanaan tugasnya maka secara langsung akan sangat mempengaruhi peran pemerintah dalam meningkatkan kinerjanya. Apabila diamati keadaan disiplin pemerintah dan perangkat desa di Pakuure Kinamang, sebenarnya sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan sebab masih ada perangkat desa yang melakukan pelanggaran terhadap kedisiplinan. B. SARAN Agar kegiatan pemerintahan berlangsung dengan baik dan juga untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai perangkat desa, perlu memperhatikan : 1. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Hukum tua harus lebih meningkatakan koordinasi dalam kinerja pemerintahan. Hukum tua harus banyak berkoordinasi dengan bawahan agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dengan melihat kemampuan atau kelebihan dari setiap anggota perangkat desa yang ada agar supaya kinerja pemerintahan berjalan secara efektif dan efisien. 2. Pemotivasian dan pengarahan harus lebih di perhatikan oleh hukum tua agar perangkat desa yang ada lebih memahami tugas dan fungsi masing masing. 3. Ketegasan juga harus lebih ditingkatkan mengingat rendahnya kemampuan kerja dan ada sebagian perangkat desa yang masih lalai dalam menjalankan tugas 4. Dibutuhkan juga kesadaran dari setiap perangkat desa agar lebih ditingkatkan kemampuan kerja dalam menjalankan tugas dan fungsi sehingga tidak menimbulkan hubungan yang tidak baik antara perangkat desa yang ada. DAFTAR PUSTAKA Kaelola, Akbar. 2009. Kamus Istilah Politik Kontemporer. Yogyakarta : Cakrawala. Mardalis. 2007. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan proposal. Jakarta : Bumi Aksara. Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : Alfabet Poerwadarminta, W. J. S. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Rivai, Veithzal, 2003, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Sarwono, Jonatahan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar Teguh, 2008, Kepemimpinan Profesional : Pendekatan Leadership Games. Yogyakarta: Gava Media. Thoha, Miftha, 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.