Oleh : JELLY MAMANGKEY (NIM : , JUR : ILMU PEMERINTAHAN)

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN Latar Belakang

TESIS. Oleh Oleh : Edy Pramono NIM : P

PERILAKU HUKUM TUA DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN (SUATU STUDI DI DESA KANONANG I KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT KABUPATEN MINAHASA) Oleh DAVID V.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP TRI MURTI KECAMATAN PAKISAN KABUPATEN MALANG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI DI KELURAHAN SUNGAI PINANG DALAM KECAMATAN SUNGAI PINANG KOTA SAMARINDA

BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN KARYAWAN PADA CREDIT UNION MURA KOPA BALAI KARANGAN

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal

BAB I PENDAHULUAN. dalam segala bidang kehidupan, termasuk perubahan di dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kotabumi Kota Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

P E N D A H U L U A N

Struktur Kepengurusan Jurnal i Pengantar Redaksi ii Daftar Isi v

SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PANDAWA JAYA CABANG SURAKAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang semakin maju dan moderen saat ini

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS LISNA WULANDARI ABSTRAK

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. tentang Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Iklim Organisasi

PENGARUH DISIPLIN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 6 TOLANGOHULA KABUPATEN GORONTALO ARTIKEL OLEH NURUL HIDAYAH NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif, yaitu pengujian insentif. Data yang dikumpulkan lebih

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

PENGARUH PENGAWASAN PEMIMPIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. yang memadai agar warga negara terhindar dari kebodohan. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG KOTA SAMARINDA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan bergulirnya era reformasi, maka tuntutan akan. membutuhkan adanya kepastian dalam menerima pelayanan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan perusahaan yang lemah akan mengalami kemunduran dan

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

Kata Kunci: Evaluasi Penyelenggaraan, Pemerintahan Desa

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

PERANAN KEPEMIMPINAN LURAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI KELURAHAN HARAPAN BARU KECAMATAN LOA JANAN ILIR. Lisva Apriani 1 ABSTRAK

BAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

Perilaku Individu dalam Pelayanan Izin mendirikan Bangunan Di Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Kepulauan Sangihe

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

I. PENDAHULUAN. semakin berat. Dikalangan organisasi pemerintahan baik pemerintah pusat maupun

BAB I PENDAHULUAN. PDAM Tirta Kerta Raharja merupakan Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

PERAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA GUNUNG BAYAN KECAMATAN MUARA PAHU KABUPATEN KUTAI BARAT. Sunarsih 1

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

MOTIVASI PEGAWAI DI KANTOR CAMAT Pegaruh Motivasi Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Kantor Camat Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur

BAB I PENDAHULUAN. penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan. Guru mempunyai posisi

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 LAHEWA KECAMATAN LAHEWA KABUPATEN NIAS UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam

PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (Suatu Studi pada Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro)

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

PERAN HUKUM TUA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DI BIDANG PEMBANGUNAN (Suatu Studi Di Desa Pakuure Kecamatan Tenga Kabupaten Minahasa Selatan)

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

BAB I PENDAHULUAN. Di era reformasi yang telah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu,

PERANAN MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN SILIAN RAYA DALAM PELAKSANAAN (GOOD GOVERNANCE) O l e h : DOLFI AKAY

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DESA MUARA BENGKAL ULU KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan yang dilakukan oleh. tata cara dan aturan pokok yang telah ditetapkan.

Kata Kunci : pelayanan publik, kinerja pegawai, KTP elektronik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Pada Sidang Paripurna DPR RI 29 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Malayu S.P

PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT DI KECAMATAN SANGATTA UTARA DAN KECAMATAN SANGATTA SELATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. berlaku atau yang diharapkan harus berlaku sebagai landasan etik kehidupan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidilam Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

KEPEMIMPINAN WALI NAGARI SE-KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DIATEH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. digunakan untuk dapat berhubungan dengan orang lain adalah melalui

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

MANFAAT PEMBERIAN INSENTIF DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI PERPUSTAKAAN UNIKA DE LA SALLE MANADO

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

PERANANAN KEPEMIMPINAN HUKUM TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DESA DI DESA PAKUURE KINAMANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN Oleh : JELLY MAMANGKEY (NIM : 100813057, JUR : ILMU PEMERINTAHAN) ABSTRAKSI Dalam peraturan pemerintah No 72 Tahun 2005 tentang desa Pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang partisipatif dan dapat beradaptasi dalam proses ini dengan tenang, menyenangkan dan mudah diajak berdiskusi. Seorang pemimpin yang baik harus memahami bahwa apa yang dikerjakan untuk diri sendiri dilakukan juga untuk orang lain. Ada berbagai masalah di dalam kepemimpinan hukum tua desa Pakuure Kinamang yaitu kurangnya kebersamaan yang di bangun oleh hukum tua selaku pemimpin dengan perangkat desa selaku bawahan. Sehingga sering terjadi hubungan komunikasi kurang baik yang terjalin antara hukum tua dan perangkat desa. Dalam hal ini perangkat desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik apabila hukum tua bisa berperan aktif dalam pemberian dukungan, motivasi, dan sikap yang tegas kepada setiap perangkat desa yang lalai menjalankan tanggung jawab agar tercipta kedisiplinan dalam menjalankan tugas masing-masing. Oleh sebab itu, Hukum tua dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis yang dapat mendorong atau menimbulkan motivasi kerja yang tinggi. Adapun lingkungan yang dapat menimbulkan motivasi kerja seorang perangkat desa adalah hubungan antara atasan dan bawahan yang lazim disebut hubungan vertikal dan hubungan antara sesama bawahan atau sering disebut hubungan horizontal. Jika hubungan tersebut terjalin dengan baik, dapat dikatakan pelayanan kerja perangkat yang ada akan lebih tinggi, tetapi bilamana hukum tua tidak dapat menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan maka produktivitas perangkat akan menurun. Tujuan lain dari pelayanan adalah untuk mencapai efisiensi dengan produktivitas yang tinggi. Efisiensi dan produktivitas yang tinggi dapat dicapai bila pimpinan berperan secara efektif dalam mengkoordinasikan semua bawahan dilingkungannya sehingga bisa meningkatkan kemampuan perangkat yang ada. Hukum tua selaku panutan dan abdi masyarakat harus mampu meningkatkan kinerjanya, agar fungsi dari lembaga pemerintah berjalan dengan baik, dengan mempraktekkan prinsipprinsip kerja yang efektif dan efisien. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Dalam konteks sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia yang membagi daerah Indonesia atas daerah-daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk dan susunan tingkat

pemerintahan terendah adalah desa atau kelurahan. Pemerintah desa sebagai ujung tombak dalam sistem pemerintahan daerah akan berhubungan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Karena itu sistem dan mekanisme penyelenggaraan pemerintahan daerah sangat didukung oleh pemerintah desa sebagai bagian dari Pemerintah Daerah. Khususnya pemerintah desa harus diarahkan untuk dapat menciptakan pemerintahan yang peka terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Desa sebagai instansi pelayanan publik dituntut untuk memperbaiki serta mengantisipasi perkembangan masyarakat yang terjadi dalam rangka meningkatkan kinerja dan kerja instansi pemerintah dan menunjang terciptanya pemerintahan yang baik (Good Governance). Seorang pemimpin adalah seorang yang memimpin orang lain dengan cara memberikan petunjuk, atau dengan dimaknai secara lebih formal, bahwa dalam menjalankan kepemimpinan seorang tersebut memberikan perintah-perintah. Dengan pengertian ini maka kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pemimpin sebagai subyek yang menjalankan peran untuk memimpin tersebut menjadi sangat penting. Pemahaman kepemimpinan ini terletak pada proses. Proses tersebut menunjukkan interaksi antar pemimpin dan bawahan dalam rangka mencapai tujuan bersama. Tercapainya suatu organisasi Pemerintahan yang baik dibutuhkan hubungan yang baik antara hukum tua dan perangkat desa, Peranan dari hukum tua sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan terutama berkaitan dengan kinerja Hukum Tua terhadap perkembangan pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat desa. Dalam hal ini perangkat desa dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik apabila hukum tua bisa berperan aktif dalam pemberian dukungan, motivasi, dan sikap yang tegas kepada setiap perangkat desa yang lalai menjalankan tanggung jawab agar tercipta kedisiplinan dalam menjalankan tugas masing-masing. Kepemimpinan yang baik sesuai dengan harapan bawahan yaitu bisa memenuhi harapan bawahan sehingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik, maka hukum tua hendaknya mampu memberikan motivasi namun sekaligus juga mendisiplinkannya agar dapat bekerja sebaik mungkin.

METODE PENELITIAN Jenis Penenelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, maka penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik, bahwa datanya dinyatakan dalm keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya dengan tidak berubah dalam simbol-simbol atau bilangan. Sebagaimana dikemukakan diatas, salah satu kekuatan dari penelitian kualitatif adalah membangun penjelasan-penjelasan kausal (Maxwell, 1996),walaupun penjelasan kausal yang di bangun berbeda dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek, atau bidang pada obyeknya (Nawawi, 1994: 104-106). Adapun yang menjadi alasan bagi penulis untuk menggunakan metode kualitatif dalam pengumpulan data, adalah metode kualitatif dapat memberikan deskripsi secara luas serta memuat penjelasan tentang proses aktivitas yang terjadi dalam keseharian. Miles dan Huberman (1982:1) menyatakan bahwa dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Adapun karakteristik yang membedakannya terletak pada asumsi-asumsi terhadap realitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Peranan Kepemimpinan Hukum Tua Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis dan wawancara bebas dilapangan dengan perangakat desa yang ada di desa pakuure kinamang, ada beberapa masalah dalam kinerja dan peranan kepemimpinan hukum tua dalam meningkatkan tugas dan fungsi perangkat desa. Diantaranya hubungan hukum tua dan perangkat desa yang tidak terjalin dengan baik, ini disebabkan karena kurangnya pendekatan atau komunikasi yang dibangun oleh hukum tua sebagai seorang pimpinan dan juga rendahnya pendidikan yang di tempuh setiap perangkat desa dan pemberian jabatan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang ada pada setiap perangkat desa. Dari hasil penelitian, ada beberapa informan yang mengatakan bahwa dalam kepemimpinan hukum tua masih terdapat kekurangan. Informan pertama Bapak O.L mengatakan sebagai perangkat desa tugas dan fungsi telah diberikan namun kelemahannya adalah kebersamaan dari hukum tua yang tidak tercipta, beliau mengatakan walaupun tugas dan fungsi telah diberikan tapi tetap dibutuhkan pendekatan dan motivasi dari hukum tua agar perangkat desa bisa menjalankan tugas dan fungsi dengan baik. Disisi lain ada juga informan yaitu Bapak S.M yang mengatakan sebagai seorang perangkat desa mereka telah memahami tugasnya dan mereka menyatakan bertanggung jawab melaksanakan suatu pekerjaaan tetapi mereka selalu mengharapkan adanya dukungan dari hukum tua selaku pimpinan dalam menumbuh kembangkan tanggung jawab mereka. Berbicara tentang kepemimpinan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan ada juga informan yaitu Bapak Y.R mengatakan Seorang pemimpin siapapun dia tidak terlepas dari kekurangan, yang dilihat dari kinerja kepemimpinan dari hukum tua desa pakuure kinamng yaitu kurangnya motivasi kepada perangkat desa. Yang diharapkan oleh beliau adalah Pemotivasian seorang pemimpin agar lebih ditingkatkan lagi agar perangkat desa yang ada lebih mengetahui tugas dan fungsinya masing-masing.

PEMBAHASAN Suatu kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Gibson ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja : 1) Faktor Individu : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2) Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan kerja. 3) Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system). Berdasarkan pemikiran Gibson akan dilihat faktor-faktor tersebut mempengaruhi. Untuk faktor individu atau sumber daya manusia, sesuai dengan pengamatan yang dilihat bahwa, untuk pendidikan dari hukum tua sendiri sampai jenjang S1. Sedangkan perangkat desa sendiri cukup bervariasi, dimulai dari pendidikan SMP sampai SMA. Untuk pengalaman kerja, ada beberapa perangkat desa yang sudah berapa periode menjalankan tugasnya. Untuk faktor psikologis atau perilaku sesuai dengan penelitian dimana sebagai hukum tua dan perangkat desa memiliki perilaku yang berbeda. Peran dan motivasi yang dirasa belum cukup atau masih kurang akan menimbulkan hubungan dan kerja sama yang tidak baik dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. Untuk faktor organisasi dapat dilihat dimana sebenarnya terdapat struktur yang jelas mulai dari pimpinan sampai perangakat yang ada, akan tetapi persoalannya adalah tentang kepemimpinan yang diterapkan hukum tua. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebagai seorang pimpinan ketika menjalankan tugasnya harus menciptakan hubungan yang baik antara seorang pimpinan dan bawahan contonya dalam pemberian motivasi atau pengarahan ini sangat diperlukan dalam kepemimipinan seorang hukum tua agar perangkat desa yang lebih giat melaksanakan tugas dan fungsi yang telah di berikan. Dalam penelitian juga dari perangkat desa mengatakan agar kebersamaan harus ada dalam diri hukum tua, karena dalam setiap kegiatan desa khusunya acara kedukaan hukum tua kadang memberi diri untuk bersama-sama dengan perangkat desa yang ada sehingga terjadi penurunan pelaksanaan kerja dari setiap perangkat desa. Sikap yang tegas juga harus di terapkan kepada setiap perangkat desa agar perangkat desa lebih memahami tugas dan fungsinya,menurut penelitian karena tidak adanya ketegasan dari

hukum tua sehingga ada perangkat desa yang lain tidak disiplin atau lalai dalam menjalankan tugasnya contohnya saling berharap muncul di tengah-tengah organisasi pemerintahan ini, di karenakan ketegasan yang kurang di tengah perangkat desa. Dan ini memicu masalah bukan di tengah hubungan hukum tua dan perangkat desa namun antara perangkat desa yang ada. Ini harus di tunjukan keseriusan sikap dari hukum tua yang ada, karena hukum tua sangatlah berpengaruh dalam memberikan peran kepada perangkat desa. Hukum tua selaku panutan dan abdi masyarakat harus mampu meningkatkan kinerjanya, agar fungsi dari lembaga pemerintah berjalan dengan baik, dengan mempraktekkan prinsipprinsip kerja yang efektif dan efisien. Rendahnya kemampuan kerja dari perangkat desa itu juga disebabkan karena kualitas pendidikan dan kurangnya pengalaman yang dimiliki dari setiap perangkat desa. Sebagai hukum tua seharusnya mampu melihat dan harus bijaksana dalam memberikan tugas kepada perangkat desa, dimana tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan yang di miliki. PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian hasil analisis data penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam penyelenggaraan pemerintahan sering terjadi hubungan yang tidak baik antara hukum tua selaku pimpinan dan perangkat desa selaku bawahan disebabkan karena kurangnya kebersamaan dari hukum tua sendiri. 2. Peranan kepemimpinan yang diterapkan hukum tua untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas dan fungsi perangkat desa belum efektif dan efisien karena kurangnya motivasi atau pengarahan dari hukum tua. 3. Rendahnya kemampuan kerja dari perangkat desa karena kurangnya motivasi dari hukum tua dan kualitas pendidikan yang di miliki oleh perangkat desa. 4. Masalah disiplin. Faktor disiplin juga merupakan penghambat dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan. Apabila perangkat desa tidak memiliki disiplin dalam

pelaksanaan tugasnya maka secara langsung akan sangat mempengaruhi peran pemerintah dalam meningkatkan kinerjanya. Apabila diamati keadaan disiplin pemerintah dan perangkat desa di Pakuure Kinamang, sebenarnya sudah cukup baik namun masih perlu ditingkatkan sebab masih ada perangkat desa yang melakukan pelanggaran terhadap kedisiplinan. B. SARAN Agar kegiatan pemerintahan berlangsung dengan baik dan juga untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai perangkat desa, perlu memperhatikan : 1. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, Hukum tua harus lebih meningkatakan koordinasi dalam kinerja pemerintahan. Hukum tua harus banyak berkoordinasi dengan bawahan agar semua pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dengan melihat kemampuan atau kelebihan dari setiap anggota perangkat desa yang ada agar supaya kinerja pemerintahan berjalan secara efektif dan efisien. 2. Pemotivasian dan pengarahan harus lebih di perhatikan oleh hukum tua agar perangkat desa yang ada lebih memahami tugas dan fungsi masing masing. 3. Ketegasan juga harus lebih ditingkatkan mengingat rendahnya kemampuan kerja dan ada sebagian perangkat desa yang masih lalai dalam menjalankan tugas 4. Dibutuhkan juga kesadaran dari setiap perangkat desa agar lebih ditingkatkan kemampuan kerja dalam menjalankan tugas dan fungsi sehingga tidak menimbulkan hubungan yang tidak baik antara perangkat desa yang ada. DAFTAR PUSTAKA Kaelola, Akbar. 2009. Kamus Istilah Politik Kontemporer. Yogyakarta : Cakrawala. Mardalis. 2007. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan proposal. Jakarta : Bumi Aksara. Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan Birokrasi. Bandung : Alfabet Poerwadarminta, W. J. S. 1993. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Rivai, Veithzal, 2003, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada. Sarwono, Jonatahan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sulistiyani, Ambar Teguh, 2008, Kepemimpinan Profesional : Pendekatan Leadership Games. Yogyakarta: Gava Media. Thoha, Miftha, 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.