BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penetuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca. GPS tergabung dalam sistem navigasi global GNSS dimana pada saat ini 2 sistem navigasi global yang telah beroperasi yaitu GPS dan Glonass milik Rusia sedangkan sistem navigasi Galileo milik Uni Eropa dan Compass milik Cina sedang dalam pengembangan. Penggunaan GPS untuk penentuan posisi, survey, dan pemetaan di indonesia dimulai sekitar akhir tahun 1988. Setelah itu, penggunaan GPS mulai berkembang meliputi berbagai bidang seperti pemantauan deformasi, studi geodinamika bumi, administrasi tanah, serta bidang transportasi dan rekreasi. BIG (Badan Informasi Geospasial) secara bertahap telah melakukan survey GPS untuk memperbaiki dan mengembangkan jaring kontrol geodetik nasional di Indonesia. Dalam pembangunan jaring geodetik nasional, BIG bertanggung jawab untuk membangun jaring geodetik orde 0 dan orde 1, dimana sekarang jaring ini telah memiliki 950 stasiun GPS di seluruh Indonesia. CORS (Continuously Operating Reference Station) adalah salah satu teknologi berbasis GNSS yang dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi terkait penentuan posisi. CORS merupakan jaring kerangka geodetik aktif berupa stasiun permanen yang dilengkapi dengan receiver yang dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan satelit GNSS lainnya, yang beroperasi secara kontinyu selama dua puluh empat jam. Dalam pemanfaatannya CORS dapat menyediakan data penentuan posisi secara real time ataupun post-processing dan menyediakan jaringan terbuka agar data-data posisi yang dihasilkan dapat diakses secara aktif oleh pengguna. Sistem serupa di seluruh dunia memiliki istilah berbagai macam istiliah yang berbeda untuk setiap negara. Penggunaan sistem CORS ini akan memudahkan penentuan posisi dengan menggunakan NRTK ( Network Real time Kinematic), karena dimanapun dan pengukuran dengan receiver GNSS rover dilakukan di dalam cakupan jaringan 1
CORS, pengguna dapat menerima koreksi NRTK tanpa harus memasang base station atau stasiun referensi sendiri. CORS di Indonesia sendiri pertama kali dioperasikan oleh BIG pata tahun 1996, yang terdiri dari 3 stasiun di Cibinong, Medan, dan Parepare. Setelah itu, BIG meluaskan jaringan CORS dan pada bulan Oktober 2009 telah terdapat 51 stasiun CORS. Jaringan CORS milik BIG ini disebut juga Indonesian Permanent GNSS Station Network (IPGSN), dimana tujuan utama dibangunnya IPGSN adalah untuk membuat sebuah kerangka referensi geodetik di seluruh wilayah Indonesia yang akurat dan presisi. Selain itu, IPGSN juga digunakan untuk melakukan pemantauan geodinamika dan deformasi bumi, studi tentang meteorologi dan ionosfer, pemantaun ketinggian muka air laut dan juga berbagai macam aplikasi pemetaan dan survey lainnya. Selain BIG, BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) juga sedang mengembangkan jaringan CORS miliki mereka sendiri.lipi berkolaborasi dengan California Institute of Technology (Caltech) dan Earth Obeservatory of Singapore (EOS) telah membangun jaringan CORS di Sumatera bernama SUGAR (Sumatera GPS Array) yang bertujuan untuk mempelajari potensi gempa di Pulau Sumatera. Sementara BPN juga telah menjalankan percobaan untuk memungkinkan penggunaan CORS dengan mendirikan 3 buah stasiun disekitar wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bogor yang nantinya berfungsi untuk mempercepat proses administrasi tanah di Indonesia. 93 stasiun CORS telah dibangun oleh BPN di Pulau Jawa dan Bali serta beberap wilayah yang strategis diluar Pulau Jawa dan Bali. Beberapa sektor swasta dan universitas juga mulai mengembangkan CORS milik mereka. Aplikasi penggunaan CORS di Indonesia terus berkembang dan memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mencakup seluruh area di Indonesia. terbentuknya jaringan ini akan meningkatkan kemampuan Indonesia dalam meneliti dinamika bumi dan fenomena fenomena yang terdapat di daerah dan juga meningkatkan ketelitian kerangka referensi spasial nasional yang digunakan untuk berbagai macam aplikasi dan kebutuhan yang berkaitan dengan penentuan posisi, navigasi, serta kegiatan survey dan pemetaan di wilayah Indonesia. Terbentuknya jaringan CORS nasional yang baik tentu harus memperhatikan aspek teknis dan non teknis yang tentu harus menjadi perhatian bagi pemerintah serta akan menjadi hal 2
yang sangat baik jika jaringan CORS milik BIG, BPN, dan LIPI dapat terintegrasi dengan baik sehingga nantinya dapat mempercepat pembangunan jaringan CORS di Indonesia. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penulisan tugas akhir ini adalah : Mengetahui pembangunan dari infrastruktur jaringan dan persebaran titik CORS yang dibangun oleh BIG dan BPN. Mengetahui kinerja dari sistem CORS IPGSN dan BPN dalam hal komunikasi data, layanan sistem, dan manajemen sistem CORS serta permasalahan teknis dan non-teknis yang dihadapi untuk membangun jaringan CORS yang dapat mencakup seluruh wilayah Indonesia. Mengetahui perbandingan layanan, manajemen sistem, dan aplikasi penggunaan antara sistem CORS di Indonesia dengan sistem CORS di beberapa negara lain di dunia yaitu IGS, EPN, SWEPOS, TUSAGA- Aktif, GEONET, CORSnet-NSW, dan MyRTKnet untuk mengetahui kualitas dari sistem CORS di Indonesia. 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan dari penulisan tugas akhir ini adalah : Perkembangan sistem CORS di Indonesia dan juga sistem CORS lainnya yang terdapat didunia serta rencana pengembangan jaringan CORS Indonesia di masa depan. Sistem kerja jaringan CORS dari BIG dan BPN. Permasalahan yang ada dalam pembangunan sistem CORS yang dapat mencakup seuruh wilayah Indonesia. Manfaat sistem CORS di Indonesia bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia. 3
1.4 Metodologi Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam penulisan tugas akhir tentang sistem CORS ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : Studi literatur dari jurnal ilmiah dan beberapa literatur lainnya yang berhubungan dengan CORS, sistem CORS di Indonesia, dan aspek aspek yang harus diperhatikan dalam pembangunan CORS di Indonesia. Menentukan komponen komponen yang diperlukan untuk membanngun jaringan CORS yang mencakup seluruh wilayah di Indonesia dan memahami kinerja dan permasalahan sistem CORS di Indonesia. Melakukan Identifikasi terhadap beberapa jaringan CORS di negara lain di dunia yaitu jaringan IGS, EPN, SWEPOS, TUSAGA-Aktif, GEONET, CORSnet-NSW, dan MyRTKnet. Melakukan analisis terhadap jaringan CORS yang ada di Indonesia dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada serta melakukan perbandingan antara jaringan CORS di Indonesia dengan beberapa jaringan di dunia. Membuat kesimpulan dari seluruh penelitian yang telah dilakukan. Secara skematis, metodologi penelitian tugas akhir ini ditunjukan pada Gambar 1.1. 4
Gambar 1.1. Diagram Alir Metodologi Penelitian 5
1.5 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini akan mengikuti sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan dari tugas akhir ini. BAB II DASAR TEORI Bab ini membahasa tentang prinsip prinsip dasar dari sistem CORS. BAB III JARINGAN CORS DI INDONESIA DAN DI BEBERAPA NEGARA LAIN DI DUNIA Bab ini akan menjelaskan tentang CORS, sejarah perkembangan jaringan CORS di Indonesia saat ini, rencana pengembangan CORS di Indonesia, sistem kerja dan komponen pembentuk jaringan CORS di Indonesia, permasalahan yang dihadapai dalam pengembangan jaringan CORS yang mencakup seluruh wilayah Indonesia,dan manfaat dibangunnnya sistem CORS di Indonesia bagi masyarakat dan pemerintah. Serta dijelaskan juga beberapa jaringan CORS yang terdapat di dunia. BAB IV ANALISIS Bab ini berisi tentang analisis dari penelitian yang telah dilakukan pada jaringan CORS. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang didapatkan dari tugas akhir dan saran-saran seperlunya yang dapat diberikan. 6
1.6 Jadwal Penulisan Tugas Akhir Penulisan Tugas Akhir dilaksanakan berdasarkan jadwal pada Tabel 1.1. Table 1.1 Jadwal Penulisan Kegiatan Persiapan Awal 2012 Maret April Mei Juni Juli Studi Literatur Pengumupulan Data Studi dan Penelitian Analisishasil penelitian Penulisan 7