Analisis Kinerja dan Tarif Angkutan Umum Bus Jurusan Surakarta-Yogyakarta: Studi Kasus pada Bus Langsung Jaya, Jaya Putra dan Sri Mulyo

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI PENGGUNA ANGKUTAN UMUM DAN SOLUSINYA BUS SURAKARTA YOGYAKARTA (STUDY KASUS BUS LANGSUNG JAYA, PUTRA JAYA, SRI MULYO)

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PERSEPSI PENUMPANG (STUDI KASUS ANGKUTAN UMUM BUS JURUSAN SURAKARTA YOGYAKARTA)

DESIGN OF AC SEMI-EXPRESS BUS ARMADAS REQUIREMENT, FARE SETTING BY INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM FOR BUSSES OF SURAKARTA-YOGYAKARTA ROUTE

THE NEED OF EVALUATION AND ESTABLISHING PRICE OF REGULAR BUS SURAKARTA-YOYAKARTA

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009/2010

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2010/2011

A. Indicator Pelayanan Angkutan Umum 18 B. Waktu Antara {Headway) 18 C. Faktor Muat (Loadfactor) 19

yang sebenarnya dalam setiap harinya. Faktor muat (loadfactor) sangat dipengaruhi

EVALUASI PERMINTAAN DAN PENYEDIAAN (DEMAND AND SUPPLY) ARMADA ANGKUTAN UMUM DI KOTA MALANG (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM JALUR AG ARJOSARI-GADANG)

Waktu Tunggu Angkutan Antar Bis Di Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PERDESAAAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus Trayek Sidoarjo - Krian)

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI TRAYEK PROBOLINGGO-MALANG

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

Sonny Budi Supriyanto

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

5. 2. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Pertemuan Kelima Prodi S1 TS DTSL FT UGM

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

EINDAH NURI YAMTINI N.H NIM : D NIRM :

Studi Kinerja Operasional Mikro Bus Rute KPAD- Antapani ABSTRAK

ANALISA KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN BUS PO. SRIMULYO JURUSAN SURAKARTA - YOGYAKARTA.

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN ANGKUTAN PEDESAAN KABUPATEN SLEMAN. ( Studi Kasus Jalur D6 )

penumpang yang dilakukan system sewa atau bayar. Termasuk dalam pengertian angkutan kota (bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air dan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

KAJIAN KOMPARATIF PELAYANAN ANGKUTAN UMUM ANTARA KOTA SEMARANG DAN KOTA SURAKARTA 1

STUDI PENENTUAN TARIF PENUMPANG ANGKUTAN BUS KECIL. ( Studi Kasus Trayek Medan-Tarutung ) TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

Pelayanan dan Tarif Speedboat Nusa Sebayang - Ruslan Effendie

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA PELAYANAN DAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus : Trayek Angkutan Kota T.01, Terminal Poris Plawad Jatake)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM PENUMPANG TRAYEK L1 KOTA BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang semakin cepat

EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM PEDESAAN (Studi Kasus Minibus PO. Garuda Tiga jurusan Baturetno - Wonogiri) Tugas Akhir

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Halaman Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar isi... iv. Daftar Tabel... vii. Daftar Gambar...

KAJIAN TARIF ANGKUTAN UMUM TRAYEK PAAL DUA POLITEKNIK DI KOTA MANADO

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

I-1 BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

ANALISIS KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK PARKIR DI TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI. SK.687/AJ.206/DRJD/2002 tentang tentang pedoman teknis penyelenggaraan

Tugas Akhir. disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. Disusun Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

BAB IV ANALISIS DATA. yang bertempat di Pool DAMRI jalan Tipar Cakung No. 39 Jakarta Timur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan mengunakan kendaraan (Munawar, 2011).

Kajian Reaktivasi Trayek Angkutan Kota di Kabupaten Subang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan mempergunakan satu sistem

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT

BAB III METODOLOGI. 3.1 Persiapan

EVALUASI TRAYEK ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DI WONOSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL NASKAH PUBLIKASI

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN (MOTOR AIR) JURUSAN SUNGAI BEMBAN-SUNGAI SELAMAT KECAMATAN KUBU RAYA KABUPATEN KUBU

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DI KOTA SORONG PAPUA BARAT (STUDI KASUS TRAYEK A)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM

ANALISIS KELAYAKAN PENAMBAHAN ARMADA BUS TIC DI TINJAU DARI INVESTASI

KINERJA ANGKUTAN UMUM BIS DAMRI DI BANDAR LAMPUNG

PERFORMANCE OF SERVICE AND USER PERCEPTION RURAL TRANSPORT

Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

BAB III METODE PENELITIAN

PERMASALAHAN DAN PENGEMBANGAN ANGKUTAN UMUM DI KOTA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR PEMENUHAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI KOTA JENIS MOBIL PENUMPANG UMUM DI TERMINAL TIRTONADI KOTA SURAKARTA. Oleh : GIAN WICAKSO I

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

MAHASISWA : DANANG IDETYAWAN DOSEN PEMBIMBING: IR HERA WIDIYASTUTI, MT.PHD ISTIAR, ST.MT

Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo

perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan

PERENCANAAN SISTEM OPERASIONAL ANGKUTAN WISATA DI KOTA DENPASAR

Analisis Kinerja Bus Trans Jogja (Studi Kasus Rute 4A dan 4B)

EVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA CILEGON (Trayek Cilegon Merak PP)

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 12, No.1, 1-9, Mei 2009 1 Analisis Kinerja dan Tarif Angkutan Umum Bus Jurusan Surakarta-Yogyakarta: Studi Kasus pada Bus Langsung Jaya, Jaya Putra dan Sri Mulyo (Performance and Tariff Analysis on Public Transport of Bus, Surakarta Yogyakarta Line: A Case Study on Langsung Jaya, Putra Jaya and Sri Mulyo Bus) SUWARDI ABSTRACT One of the supporting factors to improve connection between Surakarta and Yogyakarta, is the adequacy of public transportation. With the existence of adequate public transportation that meet the standard, especially Yogyakarta Surakarta buses, activities in the two cities can be expected to increase. The activities can be economic, politic, social, safety, scientific or the others. The existing public transportation between Surakarta Yogyakarta, needs to be evaluated because public might not satisfy the standard. The objective of the research is to analyse the operational cost and tariff of public buses serving Yogyakarta Surakarta line. The method of this research is descriptive analysis. In this research, public work on transportation in this region was analyzed in order to improve its condition in the future. Primary data include the number of passenger, travel time, departure and arrival time. Secondary data obtained from the bus companies consist of direct and indirect operational costs, as well as fixed and variable cost. The results show that the passenger tariff after yield analysis with headway 4 minutes and the average load factor of 55.83% is IDR 8,720. At headway of 4 minutes and passenger tariff of IDR 8,000 bus companies are still suffering from loss. If the headway changed to 6 minutes, the load factor became 83.75% and the passenger tariff of IDR 5,800. It is lower than the current passenger tariff of IDR 8,000. The changing of headway from 4 minutes to 6 minutes may increase bus company profit by 27%. Keywords: public transport, performance, tariff PENDAHULUAN Salah satu faktor pendukung kelancaran hubungan antar kota adalah adanya angkutan umum yang memadai. Dengan transportasi angkutan umum yang memadai, diharapkan dapat mendukung semua kegiatan kota di bidang ekonomi, politik, sosial, keamanan, pendidikan dan sebagainya. Untuk meningkatkan kinerja angkutan umum yang baik perlu dilakukan evaluasi terhadap angkutan umum itu sendiri. Dengan kinerja angkutan umum yang optimal diharapkan semua kegiatan akan berjalan lancar. Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi kinerja angkutan umum bus yang melayani penumpang jurusan Yogyakarta Surakarta, yang meliputi waktu tempuh, waktu antar kendaraan (headway), faktor muatan (load factor) dan analisis tarif. Dengan evaluasi ini diharapkan pengguna membayar ongkos yang tidak mahal, tetapi perusahaan masih mendapat untung. TINJAUAN PUSTAKA Terminologi Angkutan Umum Angkutan merupakan kegiatan perpindahan penumpang dan barang dari satu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi terdapat unsur pergerakan dan secara fisik terjadi perpindahan tempat atas barang atau penumpang dengan atau tanpa alat angkut ke tempat lain (Sistem Transportasi, 1997). Angkutan juga diartikan

2 sebagai sarana memindahkan barang dan orang dari satu tempat ke tempat lain. Prosesnya dapat dilakukan menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan (Warpani, 1990). Sarana transportasi adalah salah satu dari alat penghubung yang dimaksudkan untuk melawan jarak. Melawan jarak tidak lain adalah menyediakan sarana dan prasarana transportasi yaitu alat yang bergerak, menyediakan ruang untuk alat angkut tersebut, dan tempat berhenti untuk bongkar muat, mengatur bongkar muat transportasi, menentukan tempat lokasi pemberhentian untuk produksi dan konsumsi, untuk pengembangan selanjutnya (Tamin, 1997). Angkutan umum merupakan angkutan yang ditekankan pada jenis angkutan yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Yang dimaksud di dalamnya adalah angkutan kota (bus, minibus, dan sebagainya), kereta api, angkutan air dan angkutan udara. Tujuan keberadaan angkutan umum penumpang adalah menyelenggarakan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat. Ukuran pelayanan yang baik adalah aman, nyaman, cepat dan murah (Warpani, 1990). Beberapa Kajian Angkutan Umum Suwardi (2005a) melakukan analisis biaya operasional kendaraan dan penetapan tarif bus kota 10 jalur di Surakarta. Penelitian ini membahas tentang biaya operasional, load factor dan tarif. Dengan metode yang sama, Suwardi (2005b) melakukan analisis pada karakteristik angkutan umum jalur A dan B di Surakarta. Malkhamah (2005) menjalankan studi analisis persepsi masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum di Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan membahas mengenai kinerja angkutan umum menurut persepsi pengguna. Malkhamah (2006) telah melakukan evaluasi terhadap waktu tunggu dan jarak perjalanan penumpang pada perpindahan moda di Yogyakarta. Penelitian ini membahas tentang berapa lama penumpang bersedia untuk menunggu angkutan umum yang berkaitan dengan jarak perjalanan yang dilakukan pengguna terhadap waktu tunggu. Analisis Kinerja Angkutan Umum Menurut Ditjen Perhubungan Darat (1996), beberapa persamaan untuk perhitungan produksi per kilometer dijelaskan sebagai berikut: 1. Produksi per kilometer (kilometer tempuh) merupakan kilometer tempuh angkutan penumpang jalan raya yang diperoleh dari persamaan: jumlah bis (1) 2. Produksi per rit didapatkan dari persamaan: jumlah bis (2) 3. Produksi penumpang orang (penumpang yang diangkut) merupakan jumlah penumpang orang diperoleh dari persamaan: Produksi penumpang jumlah bis (3) 4. Produksi penumpang per km (seat-km) merupakan jumlah seat atau penumpang setiap kilometer yang diperoleh dari persamaan: (4) Menurut Ditjen Perhubungan Darat (1996), waktu sirkulasi dihitung dengan persamaan: (5)

3 dengan, (11) CTABA TAB TBA AB BA TTA TTB waktu sirkulasi dari A ke B, kembali ke A waktu perjalanan rata-rata dari A ke B waktu perjalanan rata-rata dari B ke A deviasi waktu perjalanan dari A ke B deviasi waktu perjalanan dari B ke A waktu henti kendaraan di A waktu henti kendaraan di B Jumlah armada per waktu sirkulasi yang diperlukan dihitung dengan persamaan (Ditjen Perhubungan Darat, 1996): (6) (12) dengan, n masa pengembalian pinjaman M modal R nilai residu Secara keseluruhan dan praktis total biaya operasi angkutan umum dapat mencakup operasional kendaraan (standing costs) ditambah biaya penyelenggaraan (running costs), yaitu karyawan dan pimpinan yang terlibat dalam kantor pengelola (overheads), sehingga biaya total operasi dapat didefinisikan sebagai: dengan, + (13) K jumlah kendaraan CT waktu sirkulasi (menit) H Headway (menit) fa faktor ketersediaan kendaraan (100%) METODE PENELITIAN Tarif angkutan umum penumpang merupakan hasil perkalian antara tarif pokok dan jarak (kilometer) rata-rata satu perjalanan (tarif BEP) dan ditambah 10% untuk jasa keuntungan perusahaan, dengan persamaan sebagai berikut (Ditjen Perhubungan Darat, 1996): (7) (8) (9) Pada penelitian ini, kegiatan yang dilakukan adalah observasi untuk menentukan setting fisik, pengumpulan data sekunder dan data primer. Selanjutnya data-data tersebut, dianalisis untuk mendapatkan parameter kinerja angkutan umum bus SurakartaYogyakarta. Data Primer Data primer yang digunakan dalam analisis ini adalah data penumpang dan data karakteristik kinerja bus jurusan Surakarta-Yogyakarta, yang meliputi: (1) Data waktu tempuh (2) Data jarak tempuh (3) Data penumpang naik turun setiap perusahaan bis yang digunakan dalam kajian ini. (4) Jumlah seluruh bus jurusan Surakarta Yogyakarta Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) dan kantor pengusaha bus yang meliputi: (10) (1) Data dari DLLAJ Surakarta dan DLLAJ Yogyakarta meliputi: data kondisi

4 eksisting dan rute bus Surakarta - Yogyakarta. (2) Data dari kantor pengusaha bus meliputi: data jumlah armada, biaya langsung dan biaya tak langsung, biaya tetap dan biaya tidak tetap dari pengusaha. Waktu Survai Survai jarak tempuh, waktu tempuh dan jumlah naik turun penumpang bus jurusan Surakarta Yogyakarta dilaksanakan hari Senin hingga Minggu, tanggal 2 sampai dengan 8 Maret 2009. Survai biaya operasional kendaraan yang meliputi: modal, bunga bank, pengeluaran terkait dengan operasional dilakukan di kantor perusahaan bus pada tanggal 9 hingga 15 Mei 2009. Analisis Data Analisis data primer dan sekunder, selanjutnya dapat diperoleh jumlah penumpang dan faktor muatan (headway), jumlah armada angkutan umum, dan biaya operasional kendaraan. Biaya operasional kendaraan meliputi: standing costs dan running costs yang digunakan untuk menentukan tarif angkutan umum kondisi lapangan dan kondisi analisis tarif angkutan umum setelah perubahan. Bagan alir penelitian selengkapnya diberikan pada Gambar 1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis dan kinerja bus Yogyakarta - Surakarta dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan Gambar 2 sampai dengan Gambar 7. Jumlah penumpang rata-rata bus Langsung Jaya Surakarta Yogyakarta sebanyak 27 penumpang dan untuk jurusan Yogyakarta Surakarta sebesar 30 penumpang. Faktor muatan (load factor) rata-rata bus jurusan Surakarta Yogyakarta dan Yogyakarta Surakarta didapatkan masing-masing sebesar 49 % dan 55 %, dengan load factor rata-rata penumpang setiap sirkulasi adalah 52 %. Mulai Desain Kebutuhan Data Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder dan Peta Jaringan Jalan Analisis Sesuai Kondisi Lapangan: Jumlah penumpang dan headway, load factor,waktu tempuh, jumlah armada, BOK kendaraan dan tarif kendaraan Analisis Setelah Perbaikan: Jumlah penumpang dan headway, load factor,waktu tempuh, jumlah armada, BOK kendaraan dan tarif kendaraan Hasil dan Pembahasan Selesai GAMBAR 1. Bagan alir penelitian

5 TABEL 1. Karakteristik bus Langsung Jaya, Jaya Putra dan Sri Mulyo jurusan Surakarta-Yogyakarta No Karakteristik Kendaraan Jumlah Satuan 1 Tipe kendaraan Besar 2 Jumlah pelayanan 22 bus 3 Km/sirkulasi 150 km 4 Frekuensi /hari 3 sirkulasi 5 Km tempuh/hari: 450 km/hari 6 Hari operasi 25 hr/bulan 7 Km tempuh/bln 11250 km/bulan 8 Km/tahun 135000 km/tahun TABEL 2. Hasil analisis untuk faktor muatan (load factor), waktu tempuh (headway) dan tarif Parameter Satuan Kondisi Lapangan Nilai Hasil Analisis PO Langsung Jaya Jumlah Penumpang/sirkulasi Penumpang/sirkulasi 57 86 Faktor muatan % 52,00 78,00 Headway 06.00-08.00 Menit 3,00 4,50 Headway 08.00-18.00 Menit 5,00 7,50 Biaya kendaraan tiap km Rp 3091,65 3091,65 Biaya 1 sirkulasi Rp 463.748 463.748 BOK Rp/Penumpang 8.136 5.393 TarifBOK +10 % BOK Rp/Penumpang 8.950 5.932 Batas bawah 75 X Rp. 76 Rp/Penumpang 5.800 5.800 Batas atas 75 x Rp. 114 Rp/Penumpang 8.650 8.650 PO Putra Jaya Jumlah Penumpang Penumpang/sirkulasi 60 90 Faktor muatan % 55,50 83,25 Headway 06.00-08.00 Menit 3,00 4,50 Headway 08.00-18.00 Menit 5,00 7,50 Biaya kendaraan tiap km Rp 3.168 3.168 Biaya 1 sirkulasi Rp 475.172 475.172 BOK Rp/Penumpang 7.920 5.280 TarifBOK +10 % BOK Rp/Penumpang 8.711 5.808 Batas bawah 75 X Rp. 76 Rp/Penumpang 5.800 5.800 Batas atas 75 x Rp. 114 Rp/Penumpang 8.650 8.650 PO Sri Mulyo Jumlah Penumpang Penumpang/sirkulasi 65 98 Faktor muatan % 60,00 90,00 Headway 06.00-08.00 Menit 3,00 4,50 Headway 08.00-18.00 Menit 5,00 7,50 Biaya kendaraan tiap km Rp 3.346 3.346 Biaya 1 sirkulasi Rp 501.960 501.960 BOK Rp/Penumpang 7.722 5.148 TarifBOK +10 % BOK Rp/Penumpang 8.494 5.663 Batas bawah 75 X Rp. 76 Rp/Penumpang 5.800 5.800 Batas atas 75 x Rp. 114 Rp/Penumpang 8.650 8.650 Tarif diharapkan pengguna Rp/Penumpang 7.000 7.000

6 60 50 Juml Penumpang Put 1 Juml Penumpang Put 2 Juml Penumpang Put 3 Jumlah Penumpang (Pnp) 40 30 20 10 0 Ad 1723BA AD 1743CA AD 1518DA AD1481NA AD1453DA AD1522Da Rata2 Kapasitas No Kendaraan GAMBAR 2. Jumlah penumpang rata-rata bus Surakarta Yogyakarta 60 Rata-Rata Penumpang Tiap Ruas JumlahPenumpang (Orang) 50 40 30 20 Penumpang Rata2 Tiap Ruas Putaran 1 Penumpang Rata2 Tiap Ruas Putaran 2 Penumpang Rata2 Tiap Ruas Putaran 3 10 0 AD1517 AF AD1437A AD1519AF AD2550AF AD 2761AF Kapasitas Nomor Bus GAMBAR 3. Jumlah penumpang rata-rata bus Yogyakarta Surakarta 100.00 90.00 80.00 Lood Faktor Sekarang Lood Faktor Setelah Perubahan Lood Faktor 70.00 LoodFaktor (%) 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 PO Langsung Jaya PO Putra Jaya PO Sri Mulyo Lood Faktor ata-rata Perusahaan GAMBAR 4. Faktor muatan (load factor) rata-rata bus Surakarta Yogyakarta 2.00 1.80 1.60 Waktu tempuh Waktu tempuh 1 Rit Surakarta - Yogyakarta Waktu tempuh 1 Rit Yogyakarta -Surakarta Waktu tempuh (jam) 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 Lang. Jaya Putra jaya Sri Mulyo Rata-rata Perusahaan GAMBAR 5. Waktu tempuh rata-rata bus Surakarta Yogyakarta

7 Jumlah penumpang rata-rata bus Putra Jaya jurusan Surakarta Yogyakarta adalah 31 penumpang dan Yogyakarta Surakarta adalah 29 penumpang, load factor rata-rata untuk jurusan Surakarta Yogyakarta sebesar 57 % dan Yogyakarta Surakarta adalah 54 %, dengan load factor rata-rata penumpang setiap sirkulasi sebesar 55,5 %. Untuk bus Sri Mulyo, jumlah penumpang rata-rata jurusan Surakarta Yogyakarta dan Yogyakarta Surakarta masing-masing sebanyak 33 penumpang dan 32 penumpang, load factor rata-rata jurusan Surakarta Yogyakarta sebesar 61 % dan Yogyakarta Surakarta sebesar 59 %, dengan faktor muatan rata-rata penumpang setiap sirkulasi sebesar 60 %. Analisis dari ketiga bus tersebut menunjukkan bahwa jumlah penumpang rata-rata setiap sirkulasi sebesar 30 penumpang dengan load factor sebesar 56 %. Gambar 5 menunjukkan bahwa waktu tempuh bus Langsung Jaya jurusan Surakarta Yogyakarta adalah 1,55 jam dan untuk Yogyakarta Surakarta sebesar 1,50 jam. Jam operasi untuk 3 sirkulasi sebesar 11 jam 6 menit. Waktu tempuh rata-rata bus Putra Jaya jurusan Surakarta Yogyakarta adalah 1,73 jam dan Yogyakarta Surakarta sebesar 1,73 jam. Jam operasi bus ini untuk 3 sirkulasi adalah sebesar 12 jam 57 menit. Untuk waktu tempuh bus Sri Mulyo jurusan Surakarta Yogyakarta didapatkan sebesar 1,58 jam, sedangkan untuk Yogyakarta Surakarta sebesar 1,40 jam. Jam operasi untuk 3 sirkulasi diperoleh 9 jam 48 menit. Waktu tempuh rata-rata dari ketiga bus jurusan Surakarta Yogyakarta ini adalah 1,62 jam, dan untuk Yogyakarta Surakarta sebesar 1,55 jam. Untuk jam operasi dari 3 sirkulasi diperoleh sebesar 11 jam 17 menit. Waktu antara (headway) semua bus jurusan Surakarta Yogyakarta Surakarta pukul 06.00 08.00 sebesar 3 menit dan pukul 08.00 18.00 sebesar 5 menit. Nilai rata-rata pada jam pengamatan diperoleh sebesar 4 menit. Hasil analisis headway selengkapnya diberikan dalam Gambar 6. Dari Tabel 2 dan Gambar 7 diketahui bahwa tarif penumpang bus Langsung Jaya, dengan headway rata-rata 4 menit dan faktor muatan rata-rata 52 % didapatkan tarif sebesar Rp. 8.950. Setelah diadakan perubahan dengan headway rata-rata 6 menit dan load factor 78 %, diperoleh tarif sebesar Rp. 5.932. Untuk tarif penumpang bus Putra Jaya dengan headway rata-rata 4 menit dan faktor muatan rata-rata 55,5 %, didapatkan tarif sebesar Rp. 8.711. Setelah diadakan perubahan dengan headway rata-rata 6 menit dan faktor muatan 83,25 % maka didapatkan tarif sebesar Rp. 5.808. Tarif penumpang bus Sri Mulyo, dengan headway rata-rata semua bis 4 menit dan load factor rata-rata 60 %, didapatkan tarif sebesar Rp. 8.494. Setelah diadakan perubahan dengan headway rata-rata 6 menit dan load factor 90 % maka diperoleh tarif sebesar Rp. 5.663. Headway (menit) 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Headway Lapangan Headway Headway Setelah Perubahan 06.00-08.00 Waktu 08.00-18.00 Rata2 GAMBAR 6. Perbandingan waktu antara kendaraan (headway) rata-rata sekarang dan setelah perubahan pada bus Surakarta Yogyakarta

8 12000.00 Tarif 10000.00 Tarif berdasar BOK Sekarang Tarif berdasar BOK Perubahan Headw ay Besarnya tarif (Rp) 8000.00 6000.00 4000.00 2000.00 0.00 PO Langsung Jaya PO Putra Jaya PO Sri Mulyo Tarif Rata-rata Tarif Lapangan Tarif Batas Atas Tarif Batas Perusahaan Baw ah GAMBAR 7. Tarif rata-rata, BOK, lapangan dan pemerintah bus Surakarta -Yogyakarta Berdasarkan biaya operasional kendaraan dengan headway rata-rata semua bus 4 menit diperoleh tarif penumpang rata-rata sebesar Rp. 8.720. Dengan tarif lapangan bus Surakarta Yogyakarta sebesar Rp. 8.000 maka pengusaha masih rugi. Apabila headway semua bus rata-rata diubah menjadi 6 menit maka tarif rata-rata menjadi Rp. 5.801 dan pengusaha masih mendapat keuntungan sebesar 27 %. KESIMPULAN 1. Jumlah penumpang rata-rata bus jurusan Surakarta Yogyakarta sebesar 30 penumpang dengan faktor muatan ratarata setiap sirkulasi 56 %. Waktu antara kendaraan (headway) rata-rata bus Surakarta Yogyakarta Surakarta adalah 4 menit. Waktu tempuh rata-rata bus Surakarta Yogyakarta diperoleh sebesar 1,62 jam, dan untuk Yogyakarta Surakarta adalah 1,55 jam. Jumlah jam operasi untuk 3 sirkulasi adalah 11 jam 17 menit. 2. Tarif lapangan bus Surakarta Yogyakarta sebesar Rp. 8.000 masih berada pada rentang tarif ketentuan pemerintah, yaitu batas bawah sebesar Rp. 5.800 dan batas atas sebesar Rp. 8.650. 3. Berdasarkan biaya operasional dengan headway rata-rata 4 menit didapatkan tarif penumpang sebesar Rp. 8.720. 4. Dengan adanya perubahan headway menjadi 6 menit tarif bisa diturunkan menjadi Rp. 5.800 dan pengusaha masih tetap mendapat keuntungan sebesar 27 %. DAFTAR PUSTAKA Ditjen Perhubungan Darat (1996). Perhitungan biaya operasional kendaraan. Jakarta: Penerbit Dirjen Perhubungan Darat Jakarta. Malkhamah, S. (2005). Analisis persepsi masyarakat terhadap pelayanan angkutan umum di Yogyakarta, Laporan Penelitian. UGM Yogyakarta. Malkhamah, S. (2006). Evaluasi terhadap waktu tunggu dan jarak perjalanan penumpang pada perpindahan moda di Yogyakarta, Laporan Penelitian. UGM Yogyakarta. Sistem Transportasi (1997). Jakarta: Penerbit Universitas Guna Darma Suwardi (2005a). Analisis Biaya Operasional Kendaraan dan Penetapan Tarif Bus Kota 10 Jalur di Surakarta, Laporan Penelitian. UMS Surakarta Suwardi (2005b). Analisis karakteristik angkutan umum jalur A dan B di Surakarta, Laporan Penelitian. UMS Surakarta. Tamin, O.Z. (1997). Perencanaan dan permodelan transportasi. Bandung: Penerbit ITB. Warpani S. (1990). Merencanakan sistem Perangkutan. Bandung: Penerbit ITB.

9 PENULIS: Suwardi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani, Pabelan, Kartosuro Tromol Pos 1, Jawa Tengah, Indonesia. Email: isma_chan@yahoo.co.id Diskusi untuk makalah ini dibuka hingga 1 April 2010 dan akan diterbitkan dalam jurnal edisi Mei 2010.