BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini sarana transportasi merupakan suatu bagian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

BAB 1 PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

LAMPIRAN. Universitas Esa Unggul

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

BAB III METODOLODI PENELITIAN. mendalam pertanyaan terfokus pada apa sebenarnya, objek penelitian ini? Irawan

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. penelitian yang berupa angket bersifat close-ended questionare (angket

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei. Menurut Kerlinger (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

LAMPIRAN 1. KUESIONER

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA UNIT TERMINAL PETIKEMAS PT PELABUHAN INDONESIA IV MAKASSAR. SUDIRMAN STIE-YPUP Makassar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

Tingkat kepuasan penumpang diketahui dengan membandingkan antara penilian

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SEJAHTERA CLURING BANYUWANGI

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR... xi

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

Oleh : Drs. Budi Rahardjo, MM. Abstrak

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja dan work life

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

ANALISIS KEPUASAN KONSEMEN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI KRL(KERETA LISTRIK) BOGOR-JAKARTA DALAM PELAYANAN KERETA listrik COMMUTERLINE

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Obyek penelitian ini dilakukan berisi tentang data di KAI TEGAL

BAB IV ANALISIS HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat pada saat ini, suatu

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

NAMA : AGUNG MAHENDRA NPM : KELAS : 3EA32 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN PEMBIMBING IRFAN ARDIANSYAH, SE.,MM

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menitikberatkan pada persepsi kualitas produk terhadap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu kota yang ada di Provinsi Lampung. Objek yang akan diambil ada pada PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bank Danamon Cabang Agus Salim.Tipe penelitian ini dititik beratkan pada kualitas

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

BAB IV METODE PENELITIAN

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

Transkripsi:

48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini di mulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai penelitian terdahulu tentang kepuasan konsumen karena penelitian ini merupakan penelitian ulang atau replikasi, selanjutnya mengidentifikasi variabel penelitian untuk memilih definisi dan mengenali konstrak psikologi variabel penelitian, khususnya mengenai faktor faktor yang akan di teliti. Kemudian membuat batasan kawasan terhadap variabel berdasarkan konstrak yang di defenisikan oleh teori yang bersangkutan, pembatasan ini di perjelas dengan menguraikan komponen-komponen atau dimensi-dimensi yang ada dalam atribut yang di maksud. Dengan mengenali batasan ukur dan adanya dimensi yang jelas maka instrument penelitian dapat mengukur secara komperhensif dan relevan, yang pada akhirnya akan menunjukkan validitas isi sebuah instrument atau alat ukur psikologi. Komponen atau atribut teoritik dari tiap-tiap variabel penelitian kemudian di defenisi operasionalkan ke dalam bentuk bentuk yang lebih konkrit, yaitu di rumuskan dalam bentuk indikator-indikator. Selanjutnya komponen-komponen 48

49 atribut dan indikator-indikator di sajikan sebagai bagian dari blue print skala psikologi. Blue print inilah yang nantinya akan di jadikan acuan dalam penulisan aitem-aitem. Setelah aitem-aitem alat ukur psikologi sudah dinyatakan siap, maka selanjutnya menentukan subyek penelitian. Subyek penelitian atau populasi ini adalah seluruh penumpang yang sedang mengantri di ruang tunggu stasiun Gubeng Surabaya yang tiap bulannyanya adalah sekitar 90.000 penumpang, dari populasi tersebut di atas maka di ambil beberapa responden yang di sebut sebagai sampel sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik insidental sampling. Pelaksanaan penelitian di mulai terhitung sejak tanggal 10 April hingga 20 Juni 2013. Satu bulan pertama di gunakan oleh peneliti untuk menggali data awal pada tempat penelitian serta mencari berbagai refrensi untuk penelitian dari berbagai sumber yang terkait. Setelah itu, tepat pada tanggal 10 15 juni 2013 di gunakan untuk menyebarkan kuisioner kepada para penumpang kereta api yang sedang mengantri di ruang tunggu Stasiun Gubeng. Selanjutnya sisa waktu penelitian yang masih ada di gunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang belum di peroleh oleh peneliti sekaligus penyusunan hasil laporan penelitian. Lebih jelasnya dapat di lihat pada table berikut ini:

50 Tabel 6 Pelaksanaan Penelitian No Tanggal Keterangan 1 1 25 April 2013 Penyusunan proposal 2 29 April 2013 Pengujian proposal 3 25 Mei 2013 Revisi proposal 4 1 10 Juni 2013 Pembuatan kuisioner, dan refrensi untuk penelitian 5 10-15 Juni 2013 Penyebaran kuisioner 6 20-25 Juni 2013 Scoring hasil penelitian 7 25-28 Juni 2013 Analisis data 8 01-10 Juli 2013 Menyusun hasil laporan penelitian B. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara factor tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy dengan kepuasan penumpang. Sebelum menentukan apakah hipotesis yang di ajukan peneliti di terima atau tidak, maka disini peneliti melakukan pengujian hipotesis menggunakan kaidah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansinya < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variable terikat.

51 Tabel 7 KMO and Bartlett s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..587 Approx. Chi-Square 201.825 Bartlett s Test of Sphericity Df 10 Sig..000 Hasil analisis statistik pada tabel 7 di atas dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows, di peroleh score dari Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy sebesar 0.587 yang berarti semua faktor dapat mengungkap kepuasan konsumen (Santoso, 2004). Pada tabel 7 di peroleh pula taraf signifikansi sebesar 0.000 dimana P < 0.05 yang artinya hipotesis nol (Ho) di tolak dan hipotesis alternatif (Ha) di terima. Tabel 8 Anti-image Matrics Tangible Reliability Responsiveness Assurance Empathy Anti- Image covariance Tangible.394.202 -.144 -.196.066 Reliability.202.688 -.062 -.105 -.098 Responsiveness -.144 -.062.872 3.080E-5.010 Assurance -.196 -.105 3.080E-5.233 -.186 Empathy.066 -.098.010 -.186.369 Anti- Image Tangible.521ª.388 -.245 -.660.173 Reliability.388.545ª -.081 -.267 -.194

52 Correlation Responsiveness -.245 -.081.662ª 6.976E-5.018 Assurance -.660 -.267 6.976E-5.560ª -.648 Empathy.173 -.194.018 -.648.590ª ª. Measure of Sampling Adequacy (MSA) Sedangkan hasil pada tabel 8 di peroleh angka anti-image correlation khususnya yang bertanda ª (arah diagonal dari kiri atas kanan bawah) dari masingmasing faktor menunjukkan hubungan yang kuat dengan angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) yang di berikan masing-masing faktor. Sebelum masuk pada nilai MSA harus ada kaidah yang menyatakan angka MSA tersebut layak di gunakan untuk menganalisis setiap variabel (Santoso, 2004) yakni sebagai berikut: - MSA = 1 variabel tersebut dapat di prediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang lain. - MSA > 0,5 variabel masih bisa di prediksi dan bisa di analisis lebih lanjut. - MSA < 0,5 variabel tidak bisa di prediksi dan tidak bisa di analisis lebih lanjut atau di keluarkan dari variabelnya. Kelima faktor setelah di analisis kemudian di sesuaikan dengan kaidah yang berlaku dan apabila di rangking di dapatkan hasil sebagai berikut: Responsiveness adalah faktor yang memiliki hubungan paling kuat di antara faktor yang lain

53 untuk mengungkap kepuasan konsumen dengan angka MSA sebesar 0,662. Empathy adalah faktor kedua yang memiliki hubungan kuat untuk mengungkap kepuasan konsumen yang memberikan angka MSA sebesar 0,590. Kemudian di susul dengan faktor Assurance yang memiliki hubungan yang kuat pula untuk mengungkap kepuasan konsumen dengan angka MSA sebesar 0,560. Selanjutnya adalah faktor Reliability yang memiliki hubungan cukup kuat untuk mengungkap kepuasan konsumen dengan angka MSA sebesar 0,545. Sedangkan tangible adalah faktor selanjutnya yang memiliki hubungan cukup kuat karena memberikan angka MSA di atas 0,5 yakni sebesar 0,521. C. Pembahsan Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy dengan kepuasan penumpang yang mana dari faktor-faktor tersebut memberikan angka MSA yang berbeda beda. Faktor tangible memberikan angka MSA sebesar 0,521, faktor reliability memberikan angka MSA sebesar 0,545, faktor assurance memberikan angka MSA sebesar 0,560, faktor empathy memberikan angka MSA sebesar 0,590, dan faktor responsibility memberikan nilai MSA sebesar 0,662. Kelima faktor tersebut memiliki angka di atas 0,5 yang mana nilai tersebut di anggap layak untuk mengungkapkan variable yang di teliti

54 (Santoso, 2004), variable yang di maksud disini adalah kepuasan penumpang (konsumen). Masing masing faktor memberikan konstribusi yang berbeda beda apabila di rangking, faktor yang konstribusinya paling tinggi adalah faktor responsiveness, di ikuti dengan faktor emphaty kemudian faktor assurance lalu faktor reliability dan yang terakhir adalah faktor tangible. Untuk menentukan dimensi kualitas pelayanan yang dominan terhadap kepuasan konsumen dapat di ketahui dari β pada masing-masing dimensi, yang di gunakan untuk membandingkan peranan penting dari masing-masing dimensi sebagai predicator Hasan 1994 (dalam Ekawati, 2002). Besarnya peranan variable bebas sebagai predicator dapat pula di ketahui dari nilai t hitungnya. Penelitian ini juga mendukung hasil temuan Wibowo (2001) dalam penelitiannya tentang kinerja produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan kesetiaan pelanggan, menemukan bahwa kinerja produk secara langsung dapat meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan, sedangkan kualitas pelayanan secara tidak langsung dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan melalui kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan. Produk dalam penelitian ini adalah layanan jasa transportasi kereta api, walaupun dalam penelitian in tidak di lakukan secara khusus menyangkut kinerja pelayanan dan kesetiaan pelanggan, tetapi secara umum bisa di simpulkan bahwa tingkat kepuasan yang

55 dialami/dirasakan oleh penumpang akan mendorong penumpang untuk menggunakan kembali jasa transportasi kereta api, bahkan mungkin menjadikan kereta api sebagai sarana transportasi pilihan pertama untuk melakukan perjalanan bepergian. Sehingga dapat di artikan secara ringkas kepuasan penumpang akan meningkatkan kesetiaan penumpang terhadap jasa transportasi kereta api. Kepuasan penumpang ini akan muncul apabila layanan yang di berikan sesuai dengan kualitas yang di harapkan penumpang. Kepuasan konsumen adalah hasil yang di rasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya (Kotler, 2000). Konsumen merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui. Konsumen yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraanya menguntungkan perusahaan. Dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen, produk atau jasa yang di tawarkan organisasi / perusahaan harus berkualitas. Kepuasan konsumen merupakan hasil evaluasi konsumen yang menggunakan barang atau jasa yang mana sesuai dengan harapan yang di inginkan oleh konsumen tersebut dan secara alami akan menggunakan barang atau jasa tersebut kembali. Hal ini kiranya benar adanya karena orang dapat di katakan puas apabila apa yang di dapatkan lebih besar dari apa yang di harapkan.

56 Bagi perusahaaan yang khususnya bergerak di bidang jasa, tidak ada salahnya memperhatikan faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, hal ini berguna untuk kepentingan perusahaan di masa yang akan datang. Pada penelitian ini menggunakan 5 faktor. Lima faktor tersebut kebanyakan telah mewakili faktorfaktor yang lain, di antaranya adalah bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati. Salah satu penelitian yang di jadikan acuan oleh peneliti adalah penelitian yang di lakukan oleh Yoga (2010) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Jasa Pengiriman Paket Logistik PT. KAI (Persero) DAOP IV Semarang yang mana tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh kualitas pelayanan bukti fisik terhadap tingkat kepuasan konsumen, (2) pengaruh kualitas pelayanan jaminan terhadap tingkat kepuasan konsumen, (3) pengaruh kualitas pelayanan daya tanggap terhadap tingkat kepuasan konsumen, (4) pengaruh kualitas pelayanan bukti fisisk, jaminan dan daya tanggap terhadap tingkat kepuasan konsumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang kesimpulannya di peroleh berdasarkan pada hasil analisis statistik. Penelitian ini mengambil lokasi di PT Kereta Api Indonesia (persero) Semarang. Sampel di ambil sebanyak 50 responden. Data yang di perlukan di peroleh melalui kuisioner yang telah di uji cobakan dan di uji validitas serta di uji reliabilitas. Teknik analisis data yang di gunakan adalah analisis regresi linier berganda memperoleh persamaan garis regresi: Y = 2,429 +

57 0,485.X1 + 0,340X2 + 0,288X3. Persamaan menunjukkan bahwa kepuasan konsumen di pengaruhi oleh faktor tangible, assurance dan responsiveness dalam kualitas pelayanan. Kesimpulan yang di peroleh adalah: (1) terdapat pengaruh positif terhadap faktor kualitas pelayanan bukti fisik terhadap tingkat kepuasan konsumen pada jasa pengiriman paket. Terbukti dari hasil uji t yang memperoleh nilai hitung > t table (4,162 > 2,021) di terima pada taraf signifikansi 5%. (2) terdapat pengaruh positif faktor kualitas pelayanan jaminan terhadap tingkat kepuasan konsumen pada jasa pengiriman paket. Terbukti dari hasil uji t yang memperoleh nilai hitung > t table (3,288 > 2,021) di terima pada taraf signifikansi 5%. (3) terdapat pengaruh positif faktor kualitas pelayanan daya tanggap terhadap tingkat kepuasan konsumen pada jasa pengiriman paket. Terbukti dari hasil uji t yang memperoleh nilai t hitung > t table (3,286 > 0,021) di terima pada taraf signifikansi 5%. (4) terdapat pengaruh positif faktor kualitas pelayanan tangible, assurance, dan responsiveness terhadap tingkat kepuasan konsumen pada jasa pengiriman paket logistic PT. kereta Api Indonesia (Persero) Semarang. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh F hitung > F table (59,431 > 2,84) di terima pada taraf signifikansi 5%. Variable tangible memberikan sumbangan efektif 34,9%, assurance memberikan sumbangan efektif 23,7%, dan responsiveness memberikan sumbangan efektif 20,9% terhadap kepuasan konsumen.

58 Sedangkan peneliti menggunakan 5 faktor untuk mengungkap variable kepuasan konsumen yang mana terdapat faktor tangible, responsibility, reliability, assurance dan empathy. Penelitian yang di lakukan oleh peneliti menghasilkan sumbangan efektif atau kontribusi dari kelima faktor dan masingmasing faktor tentunya memberikan konstribusi yang berbeda beda apabila di rangking, faktor yang konstribusinya paling tinggi adalah faktor responsiveness, di ikuti dengan faktor emphaty kemudian faktor assurance lalu faktor reliability dan yang terakhir adalah faktor tangible. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Wahyusaputri (2009) mengambil judul Kepuasan Konsumen terhadap Jasa Layanan PT Kereta Api Indonesia: Survey terhadap Konsumen Remaja di Malang dan Surabaya mengambil sample sebanyak 60, di lakukan di Malang dan Surabaya dengan membandingkan hasil kinerja pelayanan dengan harapan masyarakat yang ada disana. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian tersebut memberikan hasil penilaian rata-rata terhadap 15 indikator kinerja dan harapan terhadap jasa layanan PT KAI menunjukkan nilai kinerja lebih rendah dari harapan, hal ini menunjukkan para konsumen tidak puas terhadap jasa layanan PT KAI atau negative disconfirmation. Penelitian yang di lakukan oleh Wahyuningsih tersebut mendapatkan hasil negative atau konsumen merasa tidak puas terhadap pelayanan yang di berikan karena rata-rata tidak sesuai dengan harapan mereka. Sedangkan penelitian yang

59 di lakukan oleh peneliti memiliki hasil yang berbanding terbalik, karena konsumen merasa puas dengan pelayanan jasa yang di berikan oleh PT KAI DAOP 8 Surabaya, hasil tersebut di lihat dari faktor-faktor yang memberikan nilai MSA di atas 0,5 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut dapat di prediksi, artinya bahwa faktor-faktor tersebut dapat mengungkapkan kepuasan dari konsumen itu sendiri. Sebagai akhir dari pembahasan ini, peneliti menyadari bahwa pelaksanaan penelitian ini banyak keterbatasan-keterbatasan maupun kekurangan-kekurangan baik yang menyangkut masalah yang terkait dengan akademis teoritis maupun teknik lapangan. Keterbatasan maupun kekurangan tersebut secara signifikan akan sangat mempengaruhi terhadap hasil penelitian ini. Keterbatasan yang peneliti rasakan antara lain. 1. Pengembangan instrument atau alat ukur psikologis, hal ini di karenakan atribut psikologi bersifat laten (tidak kelihatan), dan juga pilihan jawaban responden yang banyak di pengaruhi oleh situasi dan kondisi sekitar. 2. Teknis lapangan yang di rasakan oleh peneliti cukup sulit, yakni pada saat penyebaran kuisioner peneliti harus mampu melihat calon subyek yang akan mendapatkan kuisioner karena tidak semua subyek mau menjawab di karenakan faktor individu yang bersangkutan.