PROFILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG



dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

LAPORAN KINERJA (LKj) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

G U B E R N U R J A M B I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Sejarah Berdirinya RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN PROFIL RSUD KARAWANG 2013

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. No. 269/MENKES/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 3 Tahun 2006 Seri D Nomor 13 Tahun 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 3 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah sakit Umum Daerah Mandailing Natal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

PROFILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARAWANG A. GAMBARAN UMUM Kabupaten Karawang terletak dibagian Utara Propinsi Jawa Barat dengan luas Wilayah 173.753 Ha atau 3,73% dari luas Propinsi Jawa Barat, yang secara Geografis terletak antara 17.2 BT 17.4 BT dan 5.56 LS -6.34 LS. Secara administratif Kabupaten Karawang mempunyai batasbatas wilayah sebagai berikut : 1. Sebelah utara batas alam yaitu Laut Jawa ; 2. Sebelah Timur Kabupaten Subang ; 3. Sebelah Tenggara Kabupaten Purwakarta; 4. Sebelah Selatan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur; 5. Sebelah Barat Kabupaten Bekasi Jumlah penduduk kabupaten Karawang tahun berdasarkan data BPS adalah 2.127 791 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 1.96 892 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.3.899 jiwa dengan sex ratio sebesar 16 yang berarti setiap 1. perempuan berbanding dengan 1.96 laki-laki. Tabel 1 Jumlah Penduduk Kabupaten Karawang Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Pangkalan 17.934 17.311 35.245 Tegal waru 17.647 16.54 34.154 Ciampel 19.542 19.798 39.34 Teluk Jambe Timur 66.958 59.658 126.616 Teluk Jambe Barat 25.322 23.481 48.83 Klari 79 143 76 193 155 336 Cikampek 55.7 52.13 17.2 Purwasari 32.153 31.121 63 274 Tirtamulya 22.658 21.616 44.274 Jatisari 36.971 35.32 72 3 Banyusari 26.123 24.889 51.12 Kotabaru 61.566 58.144 119.71 Cilamaya Wetan 39.13 36.215 75.318 Cilamaya Kulon 3.935 28.845 59.78 Lemah Abang 31.37 29.451 6.758 Telagasari 31.225 28.938 6 163 Majalaya 22.73 21313 44 16 Karawang Timur 61.643 56.358 118 1 Karawang Barat 79.923 75.548 155.471 Rawamerta 25.198 23.459 48.657 Tempuran 3.374 28.234 58.68 Kutawaluya 28.123 25.618 53.741 Rengasdengklok 53.793 5.71 14.494 Jayakerta 31.295 28.634 59.929 Pedes 36.389 33.779 7.168 Cilebar 2.539 18.882 39.421 Cibuaya 25 71 23.589 48.66 Tirtajaya 31.85 3 69 61.919 Batujaya 37.938 37.398 75.336 Pakisjaya 18.459 18 15 36.564 Jumlah 1.96 892 1.3 899 2.127 791 Sumber : BPS. Berdasarkan perhitungan proyeksi laju pertumbuhan penduduk (LPP) mengalami kenaikan pada tahun - sebesar.9% 1

B. SEJARAH RSUD KABUPATEN KARAWANG 1. Periode tahun 1952-196 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Karawang yang didirikan pada tanggal 29 Mei 1952, yang digunakan untuk merawat dan mengobati penderita cacar (barak cacar). Pada tahun 1954 rumah sakit ini menjadi rumah sakit umum yang dikepalai oleh seorang dokter umum yang bernama dr. Rd. Poedjono yang berlokasi di jalan Dr. taruno dengan luas tanah 2,8 Ha. Pada tahun 1957 kepemimpinan rumah sakit ini beralih dari dr. Rd. Poedjono ke dr. Chung Kun Man. dr. Chung ini mengepalai rumah sakit dari tahun 1957 sampai dengan tahun 196. 2. Periode 196 1974 Pada tahun 196 sampai dengan tahun 1972 rumah sakit ini dipimpin oleh seorang dokter umum yang bernama dr. J. Suteja. Setelah itu kemudian untuk tahun 1972-1974 dipimpin oleh seorang dokter spesialis THT yang bernama dr. Rahmat Soeriaatmadja. 1969 rumah sakit ini mengadakan kerjasama dengan rumah sakit Cipto mangunkusumo Jakarta. Kemudian pada tahun 1971 bertempat dikantor Pemda Tk.II Karawang ditandatangani Program kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta dengan Pemda Karawang yang berisi pemberian bantuan 4 dokter spesialis dasar. Mulai tahun 1973 rumah sakit umum Karawang digunakan untuk praktek siswi Aplikasi Perawat Bandung. 3. Periode 1974 1994 1974 kembali RSUD karawang mengadakan pergantian direktur, jabatan direktur RSUD Karawang beralih dari Dr. Rachmat Soeriaatmadja ke dr. H. Sambas Kartaatmadja, beliau menjabat dari tahun 1974 sampai bulan Juli tahun 1994. Pada tahun 1978 kerjasama antara RSUD Karawang dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berakhir, semua dokter spesialis ditarik kembali ke RSCM. Pada tahun yang sama RSUD Karawang mendapat dua tenaga dokter spesialis yaitu anak dan kebidanan yang merupakan tenaga Depkes yang dipekerjakan di RSUD Karawang dan pada tahun 1979 mendapat tenaga tambahan dekter spesialis bedah dari Depkes. Di 1979 Pemda Kabupaten Karawang mengadakan kerjasama dengan fakultas kedokteran UNPAD Bandung, Akademi Perawat Depkes Bandung dan Akademi Gizi Jakarta untuk menjadi lahan praktek bagi mahasiswa tingkat akhir. 1979 RSUD Karawang mendapat dana dari APBN untuk pembangunan gedung Gizi, Laundry, Gedung perawatan dan Gedung Klinik Rawat Jalan. Di tahun 1981 RSUD Karawang kembali mendapat dana APBN untuk membangun kamar bersalin dan kamar Jenazah. Rumah sakit ini terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan kabupaten Karawang, dengan terpenuhinya tenaga dokter spesialis sesuai dengan ketentuan 4 spesialis dasar yang bersedia tugas di RSUD Karawang, maka tanggal 11 Juni 1983 berdasarkan SK. Menkes No. 223-menkes/SK/FI/1983, RSUD Karawang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas C yang kemudian diperkuat dengan SK. Bupati tanggal 29 Agustus 1984. Untuk peningkatan kinerja RSUD Karawang, pada tahun 1993 dengan Peraturan Daerah No. 1 1993 RSUD Karawang menjadi Rumah Sakit Swadana yang dikukuhkan dengan SK. Bupati No. 91/SK.186-Huk/1993. 4. Periode 1994 26 Pada bulan Agustus Desember 1994 RSUD Karawang dipimpin sementara oleh dokter Mardhani Sutardjo yang awalnya adalah Wadir Pelayanan RSUD Karawang. Mulai tahun 1995 sampai dengan tahun 26 RSUD Karawang dipimpin oleh seorang direktur yang bernama Dr. H. Hanna Permana Subanegara. Beliau adalah dokter umum pindahan dari Rumah Sakit Umum Kabupaten Serang yang sedang menjalankan pendidikan S2 Administrasi Rumah Sakit di Universitas Indonesia. Tanggal 28 Oktober 1997 Visi RSUD Kabupaten Karawang untuk menjadi RSUD Kelas B terwujud dengan ditetapkannya RSUD Kelas B Non Pendidikan melalui SK. Menkes RI No. 123/Menkes/SK/X/1997, kemudian disahkan oleh Pemda Karawang melalui Perda No. 9 1999. Dalam mewujudkan Visi untuk mempunyai rumah sakit dengan sarana dan prasarana memadai dilaksanakan strategi pembuatan dan pengajuan proposal relokasi rumah sakit serta pengajuan permintaan alat-alat medis dan non medis kepada pemerintah pusat c/q Departemen Kesehatan secara bertahap selama 5 tahun, dengan memerlukan biaya sebesar Rp. 177 Milyar dan tanah seluas 6,6 Hektar. 21 pembangunan tahap pertama untuk relokasi mulai dilaksanakan. Relokasi menempati Lahan 6,6 Ha yang berlokasi di Desa Sukaharja Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang sekitar 4 Km dari lokasi lama. 22 pembangunan tahap pertama dan kedua selesai meliputi pembangunan gedung administrasi, rawat jalan, IGD, Instalasi Ibu dan Anak, Radiologi, farmasi dan ruang rawatan berkapasitas 66 tempat tidur. Tanggal 27 September 23, RSUD tersebut diatas diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI dan dioperasionalkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kabupaten Karawang dan sekitarnya, karena pembangunan belum selesai seluruhnya, RSUD Kabupaten 2

Karawang dalam kurun waktu 6 bulan beroperasi di dua tempat yaitu gedung lama meliputi Kamar Bedah, Ruang Perawatan dengan kapasitas 2 tempat tidur, Kamar Bersalin, Laundry, Gizi dan Kamar Jenazah. Penunjang pelayanan medis berupa Laboratorium, Farmasi dan Radiologi beroperasi ditempat lama dan tempat baru dengan resiko peralatan dan SDM terbagi dua. Pada tanggal 1 April 24 seluruh kegiatan operasional rumah sakit mulai dipindahkan di gedung baru dengan kapasitas 165 tempat tidur yang menggunakan peralatan medis dan non medis yang lama 5. Periode 26-28 26 terjadi pergantian direktur dari Dr. H. Hanna Permana S. MARS. ke Dr. H. Djoni Darmadjaja, Sp.MARS yang menjabat Wadir Pelayanan Medis diangkat menjadi Pelaksana Harian Direktur. Awal 27 Dr. H. Djoni Darmadjaja, Sp.B.MARS diangkat menjadi Direktur RSUD Karawang. Pelaksanaan pembangunan fisik dan pengadaan peralatan medis dan non medis dari tahun 21 sampai tahun 28 dari dana APBN sebesar Rp. 85.851.695.911 6. Periode 28 Pada bulan Januari 29, terjadi pergantian direktur dari Dr. H. Djoni Darmadjaja,Sp.B.,MARS, kepada Dr.V.Deddy Leto, MARS yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Pelayanan Medis. Pada Bulan Mei 29, RSUD Kelas B non Pendidikan Kabupaten Karawang ditetapkan sebagai Rumah Sakit yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat PPK BLUD dengan SK Bupati Nomor : 442/Kep.354-Huk/29 tanggal 7 Mei 29. 7. Periode sampai dengan sekarang Pada bulan Agustus terjadi pergantian direktur dari dr. H. V. Deddy Leto, MARS kepada dr. Hj. Wuwuh Utami Ningtyas, M.Kes yang sebelumnya menjabat sebagai wakil direktur pelayanan di Rumah Sakit Paru Bogor. C. DIREKTUR RSUD DARI MASA KE MASA Daftar Nama Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang Dari 1952 213 No Nama Ket 1 dr. Rd. Poedjono 1952 1957 2 dr. Rd. Chung Kun Man 1957 196 3 dr. Johanes Sutedja 196 1972 4 dr. Rachmat Soeriaatmadja 1972 1974 5 dr. H. Sambas Kartaatmadja 1974 1994 6 dr. H. Mardhani Sutardjo 1994 1994 7 dr. H. Hanna Permana S. MARS 1995 25 8 dr. H. Djoni Darmadjaja, Sp.B.MARS 26-28 9 dr. H.V Deddy Leto, MARS 29-1 dr. Hj. Wuwuh Utami Ningtyas, M.Kes - sekarang D. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Karawang Nomor 56 28 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan Kabupaten Karawang dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 27 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 27 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741), sebagaimana tercantum dalam 3able dibawah ini 3

Penjabaran Struktur Organisasi Direksi 1 Direktur Dr. Hj Wuwuh Utami Ningtyas M.Kes 2 Wakil Direktur Medik dan Keperawatan Drg. Suhartono, MKM 3 Wakil Direktur Administrasi Dan Keuangan Dr. Hj Ida Lisnurida MARS Staf Direksi 4 Kepala Bagian Sekretariat Kepala Sub.Bag Tata Usaha & Kepegawaian Kepala Sub.Bag Hukmas,Pemasaran & Promosi Kepala Sub.Bag RT. & Logistik 5 Kepala Bagian Perencanaan dan Anggaran Kepala Sub.Bag Pelaporan Program dan Informasi Kepala Sub.Bag Penyediaan Sarana Medik dan Non Medik Kepala Sub.Bag Perencanaan Program dan Anggaran 6 Kepala Bagian Keuangan Kepala Sub.Bag Mobilisasi Dana Kepala Sub.Bag Akuntansi dan Verifikasi Kepala Sub.Bag Perbendaharaan 7 Kepala Bidang Pelayanan Medik Kepala Seksi Perencanaan Pelayanan Medik Kepala Seksi Pengendali Operasional Pelayanan 8 Kepala Bidang Keperawatan Kepala Seksi Perencanaan dan Peningkatan Mutu Askep Kepala Seksi Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan Drs. H.Ateng Dermawan,SKM Eva Puspa Winayawati, SKM H.Ruchimin.SH Rahmat Fatah,S.Sos Ani Muthia,SKM,MARS - Farida Siahaan Heti Kurniawanti, SKM Tata Suhartadinata,SE Munir, SE Edi Suryadi Abdul Kodir, SE Yeti Supriatain dr. Dwi Susilo dr. Pramiadi Dr. Widi Atmoko Drs. H. Hasan Permana, MM.Kes Kurniasih,S.Kep Hj. Mulyati, SKM 9 Kepala Bidang Penunjang Medik Kepala Seksi Perencanaan Penunjang Medik dan Fasilitas Medik Kepala Seksi Pengendalian Pelayanan Penunjang Medik dan Fasilitas Medik H. Endang Kaharudin,MMKes Dr.Irwan Hermawan Joko Wiyono,SKM E. TUPOKSI 1. Tugas Pokok Membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dalam melaksanakan sebagaian kewenangan daerah di bidang pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan, yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan pelayanan rujukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Fungsi Pengaturan dan perumusan kegiatan teknis operasional pengelolaan pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan pelayanan rujukan berdasarkan kebijakan Bupati. Pengurusan program dan pembinaan pengelolaan pelayanan kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan pelayanan rujukan. Pengelolaan pelayanan kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan pelayanan rujukan. F. VISI DAN MISI 1. Visi Sebagai organisasi untuk menjawab tantangan di masa depan, RSUD Kabupaten Karawang mempunyai Visi, yaitu : RUMAH SAKIT PILIHAN UTAMA YANG KOMPETITIF DAN MENYENANGKAN. 2. Misi Misi yang diemban Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karawang sebagai berikut : a. Mengembangkan kompetensi SDM yang meliputi skill, pengetahuan dan ketrampilan pada seluruh lini pelayanan.. b. Mengembangkan bangunan dan peralatan yang atraktif dan siap pakai. c. Mengembangkan sistem-sistem manajemen dan sistem pelayanan di rumah sakit. 4

d. Memberikan pelayanan yang responsif dan santun. e. Berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sesuai dengan misi pemerintah daerah kabupaten karawang. f. Mengembangkan rumah sakit sebagai pusat pendidikan, pelatihan dan penelitian di tingkat regional. G. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Dari berbagai permasalahan yang dapat diidentifikasi,maka untuk pencapaian misi harus ditetapkan tujuan yang ingin dicapai untuk mewujudkan misi RSUD Kab.Karawang adapun tujuan yang ingin dicapai tersebut yaitu : a. Meningkatnya kemampuan dan ketrampilan SDM (dari misi 1) b. Tersedianya bangunan yang atraktif,unik dan nyaman bagi seluruh pelanggan (dari misi 2) c. Tersedianya peralatan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan siap pakai (dari misi 2) d. Tersedianya sisitem pelayanan manajemen,pelayanan medis dan pelayanan keuangan (dari misi 3) e. Meningkatnya customer loyality,delight customer dan cuatomer satisfaction (dari misi 4) f. Adanya konstribusi nyata rumah sakit terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang (dari misi 5) g. Terciptanya transformasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pendidikan,pelatihan dan penelitian yang mampu mewujudkan rumah sakit menjadi centre of excellent (dari misi 6) 2. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 213 adalah sebagai berikut : Dari Tujuan Pertama,Misi pertama a. Terlaksananya pendidikan formal sesuai bidang keahlian secara bekesinambungan,dengan indikator sebagai berikut : 1) Jumlah karyawan yang telah lulus pendidikan formal 1% 2) IKK (index Kepuasan Konsumen) 9% b. Terlaksananya pelatihan sesuai dengan kompetensi secara berkesinambungan,dengan indikator sebagai berikut : Jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan (2 jam/orang/tahun) c. Terlaksananya pembelajaran SDM dengan indikator sebagai berikut : 1) Persentase kesalahan tugas (zerro deffect) 2) Tidak terjadi komplain sebesar 99% Dari tujuan kedua, misi kedua Tertatanya bangunan yang menarik,bersih nyaman dan menyenangkan dengan indikator sebagai berikut a. Kepuasan pelanggan 9% b. Tidak terjadi komplain dari fasilitas pelayanan 9% Dari Tujuan Ketiga misi Kedua Terselenggaranya perencanaan peralatan utilisasi peralatan kalibrasi peralatan dan pemeliharaan peralatan dengan indikator sebagai berikut a. Tersedianya anggaran kalibrasi dan pemeliharaan peralatan 1% b. Jumlah proposal kebutuhan peralatan yang diajukan 1% Dari Tujuan Keempat,Misi Ketiga a. Tersusunnya sistem-sistem pelayanan manajemen,sistem pelayanan medis dan sistem pelayanan keuangan dengan indikator sebagai berikut: 1) Jumlah pelayanan baru,minimal 1 jenis pelayanan baru/tahun 2) Jumlah perusahaan yang bekerjasama meningkat dari tahun lalu b. Terselenggaranya perencanaan Informasi Teknologi, pemanfaatan Informasi Teknologi dan pemeliharaan Informasi Teknologi 1) Laporan tepat waktu 1% 2) Tercapainya indikator kinerja 95% Dari Tujuan Kelima, Misi Keempat a. Terselenggaranya pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas,dengan indikator sebagai berikut 1) Laporan tepat waktu 1% 2) Tercapainya indikator kinerja 95% b. Terselenggaranya pelayanan yang transparan,berkualitas,santun dan tanggap dengan indikator sebagai berikut : 1) Time respon 5

2) Waktu tunggu 3) Customer loyality 4) Customer satisfation 5) Delight customer c. Terselenggaranya pembiayaan sesuai rencana anggaran,dengan indikator sebagai berikut : Kepatuhan Anggaran Dari Tujuan Keenam,Misi Kelima Terselenggaranya pelayanan yang berorientasi kepada penurunan kematian ibu dan bayi di rumah sakit dengan indikator : a. Tidak terjadinya kematian ibu dan bayi 99% b. Tidak terjadinya kematian ibu karena pendarahan 99% Dari Tujuan Ketujuh,Misi Terselenggaranya pendidikan dan pelatihan serta penelitian di rumah sakit dengan indikator : a. Hasil penelitian 1 (satu) dokumen penelitian pertahun b. Jumlah MOU dengan institusi pendidikan bertambah 1 MOU pertahun. H. SUMBER DAYA MANUSIA 1. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD Jumlah Karyawan pada tahun mengalami penurunan sebagaimana tercamtum dalam tabel dibawah ini : Jumlah Karyawan RSUD dari - Uraian Jumlah Karyawan RSUD 954 952 985 Jumlah Karyawan tahun mengalami peningkatan sebesar 3,47 % dibandingkan dengan tahun. Secara rinci Karyawan RSUD menurut Status PNS/NON PNS dapat dilihat pada table dibawah ini : Status Karyawan RSUD - Uraian Jml. % Jml % Jml % PNSD 538 56 537 56,4 516 52,4 Tenaga Kontrak 259 27 257 26,9 287 29,1 Out Sourcing 157 16 158 16,5 182 18,5 Jumlah Total 954 1 952 1 985 1 Jumlah karyawan RSUD Karawang secara keseluruhan pada tahun mengalami kenaikan sebesar 3,4%, dimana untuk PNSD mengalami penurunan sebesar 3,9 %, hal ini dikarenakan adanya PNS yang pensiun. Tenaga Kontrak mengalami kenaikan sebesar 11,6 %, dikarenakan adanya pengembangan layanan, sementara untuk Out Sourcing naik 15,1%. 2. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD Diperinci Menurut Status Pendidikan dan Profesi Jenis Pendidikan Karyawan yang ada di RSUD Karawang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : 6

Jumlah Pegawai RSUD Berdasarkan Satatus Pendidikan dan Profesi No Kualifikasi Pendidikan PNS Honor Jumlah I Tenaga Medis 1 Dokter Umum 22 4 26 2 Dokter Spesialis Bedah 3 1 4 3 Dokter Spesilais Penyakit Dalam 4 1 5 4 Dokter Spesialis Kes. Anak 4-4 5 Dokter Spesialis Obgyn 5-5 6 Dokter Spesialis Radiologi 1 1 7 Dokter Spesialis Anestesi 2-2 8 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1-1 9 Dokter Spesialis Jiwa - 1 1 1 Dokter Spesialis Mata 2-2 11 Dokter Spesialis THT 1 1 2 12 Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1-1 13 Dokter Spesialis Kardiologi 2-2 14 Dokter SpesialisParu 1 1 2 15 Dokter Spesialis Syaraf 2-2 16 Dokter Spesialis Bedah Syaraf 1-1 17 Dokter Spesialis Bedah Orthopedi 2-2 18 Dokter Spesialis Urologi 2-2 19 Dokter SpesialisPatologi Anatomi 1-1 2 Dokter SpesialisPatologi Forensik - 1 1 21 Dokter Spesialis lainnya - - - 22 Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1-1 23 Dokter Gigi 3 3 24 Dokter Gigi Spesialis 1-1 Sub Total 6 11 71 II Tenaga Keperawatan 1 Sarjana Keperawatan 17 1 18 2 Akper/ D3 Keperawatan 174 137 311 3 Perawat Kesehatan ( SPK/SPR) 11-11 4 Perawat Bidan 21 59 8 Sub Total 223 197 42 III Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 S1 kesehatan Masyarakat 17-17 2 D3 Sanitarian 2-2 3 Tenaga kesehatan Masy lainya 1 3 4 Sub total 22 3 25 IV Tenaga Kefarmasian 1 Apoteker 4 2 6 2 Sarjana Farmasi - 3 D3 Farmasi - - - 4 Asisten Apoteker 14 9 23 Sub Total 18 12 31 V Tenaga Gizi 1 Akademi/D3 Gizi 6-6 2 Tenaga Gizi lainya 1-1 3 S1 Gizi - - 4 S2 Gizi - - - Sub Total 7-7 VI Tenaga Keteknisan Medis 1 Radiografer 13 1 14 2 Pengatur rawat gigi 4-4 3 Teknisi Elektromedis 5-5 4 Analisis Kesehatan 14 8 22 5 Perekam Medis 8 2 1 6 Keteknisian Medis lainya 2 2 Sub Total 49 11 57 VII Tenaga Keterapian Fisik 1 Fisio Terapis 6-6 2 Okupasi terapis - 1 1 3 Terapis Wicara 1 1 Sub Total 7 1 8 7

4 Dokter MHA/MARS 3-3 5 Dokter S2/S3 Kes Masy 2-2 VIII Tenaga non Kesehatan 1 Sarjana Psikologi 1 1 2 Sarjana Ekonomi/Akutansi 6 6 12 3 Sarjana Hukum 4-4 4 Sarjana Tehnik 1-1 5 Sarjana kesejahtraan sosial 3 1 4 6 Sarjana Komputer 1 2 3 7 Sarjana lainya 6 4 1 Sub Total 22 13 35 IX Sarjana Muda /D3 1 D3 Ekonomi Akutansi 4 3 7 2 D3 Komputer 1 1 2 2 D3Penata Anestesi 7 7 3 D3 lainya 2 3 5 Sub Total 18 7 25 X Sekolah Menengah Tingkat Atas 1 SMA /SMU 89 26 115 2 SMTP 7 1 8 3 SD 3 2 5 Sub Total 16 26 132 XI Tenaga Outsourching 1 Satpam - 42 42 2 Cleaning service - 148 148 3 Washrei - Sub Total - 19 19 TOTAL 542 443 985 Jenis Pendidikan yang terbanyak adalah D3 Keperawatan 339 orang 3. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD Menurut Peningkatan Status Pendidikan Peningkatan status pendidikan karyawan RSUD Kabupaten Karawang dari tahun - dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No Peningkatan Status Pendidikan Karyawan Jenjang Pendidikan 1 Dari SD ke SLTP - 2 Dari SLTP ke SLTA - 3 Dari SLTA ke S1 Adm. Negara - 4 Dari SLTA ke D3 Analis - 5 Dari SLTA ke D3 Rekam Medis - 6 Dari SPK ke AKPER/ D3 Keperawatan 4 4 4 7 Dari Bidan Ke D3 Kebidanan 6 2 2 8 Dari Akper Ke S1 Kes.Mas. - 6 6 9 Dari Akper ke S1 Keperawatan 7 2 2 1 Dari S1 ke S1 K3-11 Dari S1 ke S2 MARS - 12 Dari S1 Ke S2 Mutu & K3-13 Dari S1 ke S1 Hukum - 14 Dari S1 ke S2 Manajemen Kesehatan - 15 Dari S1 Kedokteran ke S1 Hukum Kesehatan - 16 Ke S1 Akuntansi - 17 Ke S2 IKM - 18 Dari SLTA ke S1 Ekonomi - 2 2 Jumlah 17 16 16 8

4. Jumlah Seluruh Karyawan RSUD Diperinci Menurut Status Yang Telah Mengikuti Pelatihan Jumlah Karyawan Yang Telah Mengikuti Pelatihan Dari 28 - TAHUN 28 29 NO JENIS PEGAWAI Inservice Off Service Inservice Off Service Inservice Off Service Inservice Off Service Inservice Off Service 1 Medis 56 28-14 23 61 4 64 94 24 2 Paramedis 1139 39 82 2 926 62 498 135 879 33 Keperawatan 3 Paramedis Non 456 2 311 63 22 29 54 14 148 3 Keperawatan 4 Non Medis 75 44 234 9 7 2 9 3 411 8 5 Direksi - - - - - - - - 26 1247 JUMLAH 533 2.451 132 1347 187 978 615 243 1.738 219 Jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan baik inservice maupun mencapai rata-rata 2,46 kali perorang pertahun offservice tahun I. SARANA FISIK BANGUNAN DAN PERALATAN 1. Fisik Bangunan RSUD Karawang relokasi pada tahun 23 dari RSUD lama Jl. Dr Taruno ke tempat baru di Jl. Galuh Mas Raya No 1 Desa Sukaharja, Teluk Jambe Timur Karawang. Luas lahan di lokasi baru seluas 6,6 hektar yang berasal dari hibah seluas 5 hektar dan dari Pemda seluas 1,6 hektar. Luas bangunan sampai tahun seluas 34.841,8 m². 2. Peralatan Jumlah peralatan medis yang ada di RSUD Karawang belum memenuhi standar Depkes. Untuk pemenuhannya dilakukan secara bertahap, tidak saja dari anggaran fungsional rumah sakit tapi juga mendapat bantuan dari APBD I, II dan APBN. J. PENCAPAIAN KINERJA 1. Penilaian Pelayanan Rumah Sakit Untuk menilai tingkat keberhasilan atau memberikan gambaran tentang keadaan pelayanan di rumah sakit serta memberikan informasi yang dapat bermakna dapat diketahui dari tingkat pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit yang didukung oleh beberapa indikator. Terdapat banyak sekali indikator yang dipakai untuk menilai suatu rumah sakit, yang diantarannya sering dipergunakan adalah : a. Bed Occupancy Rate (BOR) b. Average Length Of Stay (ALOS) c. Bed Turn Over (BTO) d. Turn Over Interval (TOI) e. Net Death Rate (NDR) f. Gross Death Rate (GDR) g. Rata-Rata Kunjungan Poliklinik per hari h. Kegiatan Klinik Unit Darurat i. Kegiatan Kebidanan/ Persalinan j. Kegiatan Pembedahan k. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium l. Kegiatan Keluarga Berencana Rumah Sakit m. Kegiatan Rujukan n. Cara Pembayaran 9

K. PELAYANAN MEDIS 1. Pelayanan Rawat Jalan a. Jumlah Kunjungan Poli Klinik Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Poli Klinik - No. Poli Klinik 1 Penyakit Dalam 15.934 16.337 16.114 2 Anak 1.111 8.171 7.638 3 Bedah Umum 9.348 133 11.33 4 Bedah Orthopedi 2.127 2.284 2.582 5 Bedah Urologi 3.531 3.769 4.164 6 Bedah Syaraf 544 77 599 7 Ginekologi 4.742 4.757 4.414 8 THT 9.135 8.438 8.17 9 Mata 1.79 12.387 11.695 1 Syaraf 8.964 8.697 9.84 11 Kulit Kelamin 9.447 8.973 7.532 12 Kardiologi 6.656 9.44 1.41 13 Paru 8.435 9.715 9.539 14 Gigi dan Mulut 5.87 4.964 4.635 15 Umum/Pegawai 2.214 2.277 1.953 16 ChekUp 954 765 855 17 Eksekutif 3.118 3.819 3.849 18 Akupunktur Medik - - 19 Alternatif 221 253 367 2 Lansia - - 21 Obstetri / Kebidanan 4.63 4.281 4.38 22 Bayi Sehat 496 343 33 23 Laktasi 1.1 1.16 984 24 Jiwa 994 1.474 2.291 Jumlah Kunjungan 118.479 123.251 122.87 Rata-rata perhari 49 59 488 Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa kunjungan Rawat Jalan pada tahun mengalami penurunan sebesar,9 % dibanding tahun. Penurunan terbesar pada Poli dalam, Ginekologi, Mata, Obsetri b. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan Jenis Pasien Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Pasien No. Jenis Pasien Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Pasien Umum 43,768 36.94 41,31 33.29 39,288 32.18 2 Pasien Askes 27,513 23.22 28,517 23.14 24,34 19.69 3 Pasien Perusahaan 16,541 13.96 14,974 12.15 14,617 11.97 4 Pasien Gakin 26,949 22.75 36,16 29.22 41,812 34.25 5 Lain lain 3,78 3.13 2,713 2.2 2,336 1.91 Jumlah 118,479 1. 123,251 1. 122,87 1. Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa jenis pasien terbanyak yang melakukan kunjungan ke Rawat Jalan pada tahun adalah Pasien Gakin sebanyak 41.812 atau sebesar 34,25%. 1

Grafik Komposisi Pasien Rawat Jalan Menurut Jenisnya TH. Pasien Gakin 23% Lain lain 3% Pasien Umum 37% Pasien Perusahaan 14% Pasien Askes 23% 2. Pelayanan Rawat Inap a. Kinerja Rawat Inap Kinerja Rawat Inap dapat dilihat dari pencapaian BOR, ALOS TOI, GTR, NDR, BTO seperti yang termuat dalam tabel berikut ini : No 1 2 3 4 5 6 BOR ALOS TOI GDR NDR BTO Tempat Tidur Kinerja Rawat Inap 2 TAHUN Standar Normal 66,36 4,43 2,29 53,36 28,65 62,58 373 65,46 3,99 2.12 59,54 31,55 59,57 373 2 7,43 4,1 1,74 57,49 32,44 62,21 387 (Barber- Johnson) 6-85% 6-9 Hari 1-3 Hari 45 /1 25 /1 4-5 kali / tahun Padaa tabel diatas dapat diperoleh gambaran bahwa pada tahun hanya BOR, ALOS dan TOI yang berada pada nilai ideal, sedangkan dan GDR, NDR dan BTO berada diatas nilai ideal. KINERJA RANAP 8 7 6 5 4 3 2 1 BOR ALOS TOI GDR NDR BTO 28 29 1 Grafik Kinerja Rawat Inap 11

b. Jumlah Hari Rawat Jumlah hari perawatan dan jumlah hari lama dirawat dapat dilihat pada tabel berikut ini : Jumlah Hari Lama Dirawat dan Hari Perawatan di RSUD Karawang - No TAHUN 1 Jumlah hari lama dirawat 85.959 88.65 96.579 2 Jumlah Hari Perawatan 86.679 89.122 99.758 3 Jumlah Pasien Masuk 2.28 22.242 21.428 4 Jumlah Pasien Keluar 2.28 26.142 24.75 Jumlah hari lamaa dirawat pada tahun mengalami peningkatann sebesar 8.9 % dibanding tahun, dan jumlah hari rawatan mengalami peningkatan sebesar 11,9 %, sedangkan jumlah pasien masuk dan pasien keluar mengalami penurunan masing masing sebesar 3,65% dan sebesar 7,9 %. c. Jenis Pasien Rawat Inap Jenis Pasien Rawat Inap dibedakan menjadi lima golongan seperti terlihat pada dibawah ini : tabel Jenis Pasien Rawat Inap di RSUD Karawang 2 No Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Gakin 1,546 52.66 12,27 55. 17 14,297 59.399 2 Umum 5,671 28.32 5,572 25.5 5,255 21.83 3 Perusahaan 1,41 7.4 1,557 7. 1,412 5.87 4 Askes 2,237 11.17 2,493 11.21 2,919 12.122 5 Lain-lain Jumlah 164 2,28.82 1. 35 22,242 1.57 1 192 24,75.8 1. JUMLAH PASIEN RAWAT INAP 14.297(59,38 %) 5255 (21,82%) 2919 (12,12%) 1412 (5,86%) UMUM ASKES PERUSAHAAN GAKIN LAINNYAA 12

d. Kelengkapan Pengisian Catatan Medik Kelengkapan pengisian catatan medik dari tahun ke tahun mengalami kenaikan seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel Kelengkapan Pengisian Catatan Medik No Jml % Jml % Jml % 1 Lengkap 17.931 9 21.428 96 23.94 99 2 Tidak Lengkap 2.88 1 792 4 171 1 Jumlah 2.19 1 22.22 1 24.75 1 3. Pelayanan Bedah Kegiatan Operasi dilakukan di Instalasi Bedah sentral yang mempunyai 8 Kamar Operasi, tetapi baru 5 kamar yang dapat dioperasionalkan secara sempurna. Jumlah Kegiatan Operasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Kegiatan Operasi Tindakan bedah tahun mengalami peningkatan dari 5.432 menjadi 5.995 atau mengalami peningkatan sebesar 1,3 %. Jenis tindakan bedah yang mengalami penurunan yaitu bedah urologi dan bedah gimul 4. Pelayanan Gawat Darurat a. Jumlah Kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah merupakan pintu gerbang rumah sakit, sebagai Instalasi yang menangani pasien gawat darurat. Jumlah Kunjungan di IGD dapat dilihat pada tabel dibawah ini : No NO Kelas OperasI I Bedah Obgyn 1885 2.185 2617 II Bedah Umum 2278 1.642 187 III Bedah Orthopedi 366 396 464 IV Bedah Urologi 317 41 226 V Bedah Mata 766 561 572 VI Bedah Tht 1734 33 36 VII Bedah Gimul 12 12 9 VII Bedah Syaraf 152 193 21 Jumlah Total 7964 5432 5.995 Tabel Jumlah Kunjungan IGD dari tahun s/d 1 KLL (Kecelakaan Lalulintas) 1.742 1.456 1.463 2 KIN (Kecelakaan Industri) 13 4 4 3 KRT (Kecelakaan Rumah Tangga) 47 17 29 4 INMK 54 79 19 5 Lain-Lain 16.115 16.665 19.13 Jumlah Kunjungan 17.971 18.221 2.735 Rata-Rata/ Hari 49 5 57 Jumlah kunjungan IGD tahun mengalami kenaikan 1,7% dari tahun,. Jumlah kujungan terbanyak pada tahun didominasi oleh pasien lain-lain, yakni pasien umum non kecelakaan b. Jumlah False Emergency False Emergency adalah pasien yang datang ke IGD tetapi bukan kasus gawat darurat. kasus false emergency sebanyak 4.669 pasien atau sebesar 25,98 % dari total kunjungan IGD. 13

Tabel Jenis Kasus di IGD No Jenis Kasus Ket. 1 Gawat Darurat 12.886 13.6 9.71 Pasien yang meninggal di 2. Non Gawat Darurat 4.669 4.769 1.498 IGD tidak termasuk DOA Dirujuk 172 129 167 4 Meninggal 244 263 36 Jumlah 17.971 18221 2.735 c. Respon Time Respon time merupakan indikator kinerja di IGD, standar respon time di IGD yaitu 15 menit. Rata-rata Pasien yang dilayani perawat untuk mendapatkan tindakan life saving adalah 3 menit dan oleh dokter jaga IGD 5 menit. Sedangkan dari pelayanan life saving sampai dengan pasien boleh pulang atau dirawat rata-rata 1,5 jam. 5. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Kegiatan Pelayanan di Instalasi Ibu dan Anak yaitu meliputi kegiatan ANC, Persalinan, Perawatan Ibu dan Bayi, serta Imunisasi. a. Jumlah Persalinan Tabel Kegiatan Persalinan Jumlah Persalinan 2.286 2.831 3,189 Jumlah Ibu Meninggal 16 31 24 Jumlah Bayi lahir Hidup 2.21 2.767 3.14 Jumlah Bayi Lahir mati 158 158 15 b. Antenatal Care Antenatal care adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibu selama kehamilan, kegiatan ini dapat terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel 11 Pemeriksaan Bumil Pemeriksaan Ibu Hamil 4.63 4.281 4.38 Jumlah pemeriksaan ibu hamil sejak tahun terus mengalami penurunan. c. Kunjungan Laktasi dan Imunisas Tabel Jumlah kunjungan Laktasi dan Imunisasi Laktasi 1.1 16 984 TT 1 133 112 59 TT 2 8 69 25 BCG 176 166 93 Polio 37 294 232 Hepatitis 272 271 217 DPT 139 113 74 Campak 27 31 22 Jumlah 2.135 2.62 1.722 Jumlah kunjungan laktasi dan imunisasi mengalami peningkatan masing-masing sebesar 7,98% dan 2,53% 14

d. Jumlah Bayi Resti dan BBLR Tabel Jumlah Bayi BBLR Jumlah bayi lahir Hidup Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) % BBLR 2.21 269 12,22 2.767 331 11,96 3.14 668 21,,27 Persentase BBLR tahun mengalami peningkatan sebesar 1,69 % 35 3 25 2 15 1 LAHIR HIDUP BBLR 5 28 29 2 Grafik Komposisi BBLR dibanding Bayi Lahir Hidup 6. Pelayanan Perawatan Kritis Jumlah Kunjungan pasien intensivee mengalami kenaikan sebesar 5% di tahun jika di bandingkan dengan tahun seperti terlihat pada tabel dibawah ini : Tabel Kunjungan Pasien Perawatan Kritis Jumlah pasien ICU Jumlah pasien Stroke unit Jumlah pasien Intermediate T O T A L 213 32 66 1.193 2 263 315 352 336 674 65 1.289 1.36 7. Pelayanan Haemodialisa Pelayanan Haemodialisa dilaksanakan sejak tahun 25 dimulai dengan 24 pasien, dan setiap tahun mengalami peningkatan jumlah kunjungan. Saat inii Instalasi Haemodialisa sudah mempunyai 17 mesin Haemodialisa yang berasal dari kerjasama dengan PT Sinar Roda (NIPRO) dan PT Fesenius, serta dari Peruri menghibahkan 3 mesin. Walau demikian masih banyak pasien yang belum dapat dilayani karena keterbatasan peralatan yang ada. Tabel Kunjungan Pasien Haemodialisaa Umum Askes Perusahaan Gakin Lainnya TOTAL 273 291 2.15 2,77 24 299 3647 5647 6.229 8.944 88 2.624 35 7.886 1.93 15

Pada tahun, pelayanan haemodialisa menambah peralatan/mesin haemodialisa sebanyak 4 (empat) unit sehingga pada tahun kapasitas haemodialisa meningkat dari 13 unit menjadi 17 unit, dengan demikian jumlah pasien yang dendapat pelayanan pun meningkat sebesar 21,9 %. Walaupun telah menambah kapasitas, tetapi mulai bulan oktober terjadi penumpukan pasien, sehingga terjadi daftar antri yang panjang, oleh sebabitu pada tahun 213, RSU akan berencana menambah kapasitas lagi sebanyak 3 unit. 8. Pelayanan Forensik Sejak tahun 29 RSUD Karawang mendapat dokter spesialiss Forensik, sehingga mulai 29 Kamar Mayat yang awalnya hanya sebagai Instalasi Pemulasaraan Jenazah berkembang menjadi Instalasi Forensik. Berikut hasil kegiatan di Instalasi Forensik Tabel Kegiatan Pelayanan Forensik Jenazah yang tdk dikenal di pulasara & di kubur Jenazah yang dikenal & dipulasara Jenazah yang dibawa pulang (tdk di pulasara) Jenazah dari ruangan Total Jenazah 83 6 12 1.4 1.195 69 41 17 187 66 9 1.416 1.817 1.689 2.14 L. PELAYANANN PENUNJANG MEDIS Pelayanan penunjang medis meliputi Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Sterilisasi, IRM dan Gizi. 1. Pelayanan Farmasi Instalasi merupakan revenue centre yang paling besar kontribusinya terhadap pendapatan rumah sakit. Jumlah Lembar Resep yang dilayani instansi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Jumlah Lembar Resep dan Resep serta Pendapatan Farmasi Lembar Resep Rata-Rata/hari Jumlah Resep Rata-rata/ hari 19.215 521 651.83 1.79 2 211.272 218.427 586 599 754.429 825.998 2.95 2.263 Pelayanan lembar resep pada tahun mengalami kenaikan sebesar 3,38% sedangkan jumlah resep juga mengalami kenaikan sebesar 9, 48% dibanding tahun. Time respon pelayanan resep masih melebihi waktu standar, sehingga pada tahun, kebijakan direktur, mensentralisasi pelayanan obat di apotik pusat dengan tujuan untuk memperpendek time respon, mengefisiensi tenaga serta mempermudah pengawasan stok obat. 1,4, 1,2, 1,, 8, 6, 4, 2, 28 29 2 Lembar Resep Rata Rata/hari Jumlah Resep Rata rata/ hari Grafik Komposisi Jumlah Lembar Resep dan Jumlah R/ 16

2. Pelayanan Laboratorium a. Laboratorium Klinik Jenis Pemeriksaan di Laboratorium Klinik terdiri dari pemeriksaan sederhana, sedang dan canggih. Adapun jumlah dari masing-masing pemeriksaan tersebutt dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Jumlah dan Jenis Pemeriksaan Laboratorium Klinik Jenis Pemeriksaan Sederhana Sedang Canggih Jumlah 23.772 113.813 5.686 188.271 43.275 127.555 53.429 224.259 46. 172 143. 192 62. 325 251..599 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium tahun mengalami kenaikan sebesar 12,19% di bandingkan dengan tahun 2, 15, 1, 5, Sederhanaa Sedang Canggih 28 29 Grafik Komposisi Jumlah Pasien Laboratorium Klinik b. Laboratorium Patologi Anatomi Tabel JumlahPemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi (Kelas Pemeriksaan) Sederhanaa Sedang 183 Canggih 2.615 Jumlah 2.798-147 2.891 3.38 111 2. 763 2. 874 Jumlah Pemeriksaan Patologi Anatomi padaa tahun jika dibandingkan dengan tahun mengalami penurunan 5. 39 % 17

3 25 2 15 1 5 28 29 Sederhana Sedang Canggih Grafik Komposisi Jumlah pasien Lab. P.A c. Pelayanan Bank Darah Pelayanan Bank darah sejak tahun 29 mulai dilaksanakan di RSUD Karawang, di bawah Instalasi Laboratorium. Pada tahun pelayanan bank darah di bawah Instalasi Bank Darah Tabel 2 Jumlah Pelayanan Bank Darah Golongan A B O AB Jumlah Labu darah Jumlah Pasien Rata-rata/pasien 1.777 1.728 2.155 58 6.168 4.745 1,3 2 2.18 2.813 2.248 2.798 2.795 3.461 66 832 7.326 9.962 5.71 6.842 1, 3 1,5 Jumlah pelayanan labu darah tahun mengalami peningkatan dimana rata- rata pemakaian labu darah perpasien 1,5 labu sebesar 35,98 %, 16, 14, 12, 1, 8, 6, 4, 2, 28 29 Jumlah Labu darah Jumlah Pasien Grafik Komposisi Pemakaian Labu darah dan Jumlah pasien 3. Pelayanan Radiologi Instalasi Radiologi merupakan Instalasi revenue Center, data kegiatannya sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini : 18

Tabel Jumlah Pemeriksaan Radiologii Jenis Pemeriksaan Sederhana Sedang Canggih USG CT Scan Jumlah 17.67 1.51 91 1.487 1.18 22.136 18.454 1.347 87 1332 1.56 23.563 2. 363 1. 733 943 1. 721 1. 496 26..256 RADIOLO OGY 25, 2, 15, 1, 5, 28 29 Sederhana Sedang Canggih USG CT Scan Grafik Komposisi Jumlah pasien Radiologi Jumlah pemeriksaan radiologi tahun mengalami kenaikan sebesar 11,42% dibandingkan tahun. CT Scan mengalami penurunan sebesar 4,1 %dikarenakann ada kerusakan sehingga tidak dapat beroperasional selama satu bulan yaitu di bulan nopember. 4. Pelayanan Sterilisasi Instalasi Sterilisasi Sentral merupakan instalasi cost center. Jumlah dan Jenis sterilisasi yang dilakukan di Instalasi Sterilisasi Sentral dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Jumlah Pelayanann Sterilisasi Instrumen (tromol) Gaas Linen Karet Jumlah 2.534 5.915 1.166 138 27.753 21.495-2.4 55 24.444 23. 88 - - 4. 38 27..918 Jumlah pelayanan sterilisasi tahun mengalami kenaikan sebesar 14,21 % jika dibandingkan dengan tahun. 5. Pelayanan Rehabilitasi Medis Kegiatan pelayanan Rehabilitasi Medis dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 19

Tabel Jumlah dan Jenis Pemeriksaan Rehabilitasi Medis Diathermi 6.994 3.818 4.15 Infra Red 4.445 1.62 962 Faradisasi 671 1.581 1.877 Ultra Sound 1.15 659 862 Traksi Cervikal 8 6 7 Traksi Lumbal 19 144 1 Exercise 96 647 71 Speak Therapi 52 552 615 Nebulizer 4.619 559 672 Parafin Bath 349 195 244 Okupasi Therapi 197 232 399 Psikologi 65 Total 19.959 9.455 1.654 Pelayanan Rehabilitasi Medis di tahun mengalami peningkatan sebesar 12,68 % 6. Pelayanan Gizi Kegiatan di Instalasi Gizi yaitu memberikan pelayanan makan kepada pasien dan karyawan secara selektif, serta melakukan penyuluhan dan konsultasi Gizi, jumlah dari kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Pelayanan Instalasi Gizi Porsi Makan Pasien 239.85 24.75 269844 Konsultasi Gizi 347 284 412 Porsi makan/ snack Pegawai 64.975 77.191 74133 Porsi makan pasien menurun sebesar 11,51 % karena jumlah pasien rawat inap mengalami penurunan. M. PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN 1. Sumber Dana Dalam menangani pelayanan pasien keluarga miskin RSUD mendapat bantuan dana yang bersumber dari APBN melalui Dinas Kesehatan, APBD I dan APBD II. 2. Jumlah Tagihan dan Pembayaran Jumlah biaya yang dikeluarkan oleh RSUD Kabupaten Karawang untuk pelayanan kesehatan keluarga miskin dibandingkan dengan dana yang diterima terjadi kekurangan sehingga terjadi selisih yang merupakan beban sosial RSUD Karawang, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel Selisih Biaya Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin tahun No Uraian Jumlah Biaya Jumlah Dibayar Selisih 1 Jamkesmas 35.537.978.43 32.613.211.376 2.924.767.26 2 jamkesda 24.862.82.421 23.763.639.188 1.98.443.232 Total 6.4.6.824 56.376.85.565 4.23.21.258 Selisih biaya yang menjadi biaya sosial dari pelayanan jamkesmas dan jamkesda pada tahun sebesar Rp. 4.23.21.258 atau 6% 2