BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca. Keterampilan menulis dan keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang produktif. Meskipun keterampilan menyimak merupakan keterampilan bahasa yang reseptif, tetapi berdasarkan pengalaman rekan sekelas dalam mata kuliah Hören ataupun dalam mata kuliah Arbeit mit Hörtexten, bahwa banyak mahasiswa kesulitan memahami apa yang sedang didengar atau disimak. Dalam pembelajaran bahasa Jerman mahasiswa harus dapat menyimak Telefonansagen. Menurut pengalaman penulis, dalam menyimak Telefonansagen ini sering ditemukan kesulitan terutama pada saat menentukan situasi di dalam Telefonansagen yang sedang disimak. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa dapat disebabkan berbagai faktor, misalnya, pengetahuan awal pembelajar berupa penguasaan tata bahasa dan kosakata. Menurut pengalaman penulis, masalah penguasaan kosakata yang terbatas dapat menjadi kendala dalam memahami Telefonansagen yang disimak karena mahasiswa pada awal, tengah atau akhir menyimak akan mendengar kata yang belum dikenalnya. Apabila pembelajar rajin membaca teks bahasa Jerman, kemungkinan besar mahasiswa tersebut memiliki kosakata yang luas dan dalam. Dengan demikian, pengetahuan awal yang diperolehnya melalui kegiatan 1
2 membaca teks bahasa Jerman dapat digunakannya pada saat memahami Telefonansagen yang sedang disimak. Pada kenyataannya, mahasiswa jarang mengaitkan perbendaharaan kosakata yang dimiliki dengan isi konsep Telefonansagen yang akan disimaknya. Seperti contoh soal menyimak yang dikutip dari buku Themen neu Kursbuch 2 (2004: 49). Contoh soal tersebut menceritakan seorang polisi yang memberhentikan seorang pengemudi mobil, lalu polisi itu memberitahukan kepada pengemudi itu bahwa keadaan lampu remnya rusak. Dalam contoh soal itu terdapat kata kunci yang harus diperhatikan oleh mahasiswa seperti funktioniert (berfungsi), Fahrlicht (lampu besar kendaraan), Bremslicht (lampu rem) dan kaputt (rusak). Pernyataan jawaban (1) di bawah ini adalah salah karena kata das Fahrlicht (lampu kendaraan) tidak memiliki arti yang sama dengan kata das Bremslicht (lampu rem). (1) Das Fahrlicht funktioniert nicht. Itu lampu besar kendaraan berfungsi tidak Lampu besar kendaraan itu tidak berfungsi Percakapan di bawah ini di kutip dari buku Themen neu 2 Lehrwerk für Deutsch als Fremdsprache (1995: 73). Percakapan yang didengar sebagai berikut: Fahrer : Ja.Bitte, wenn Sie meinen... Polizist : Sehen Sie. Das Bremslicht ist kaputt.. Das macht zehn Mark. Und dann fahren Sie mal schnell zu einer Tankstelle oder Werkstatt. Contoh soal di atas menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki perbendaharaan kata yang terbatas seperti pada kata das Bremslicht dan das Fahrlicht. Demikian juga dengan pengetahuan tata bahasa. Mahasiswa yang mampu menguasai tata bahasa secara reseptif belum tentu dapat menggunakan pengetahuannya pada saat menyimak, padahal kaitan antara tata bahasa dengan
3 konteks yang akan disimak sangat erat. Contohnya: dalam satu soal menyimak, mahasiswa diminta untuk menentukan apakah pernyataan jawaban berikut ini benar atau salah. (1) Der Vater will nicht im Büro essen. Itu ayah mau tidak di dalam kantor makan Ayah itu tidak mau makan di kantor Percakapan yang didengar seperti berikut ini: Mutter : Willst du jetzt essen? Ibu : Inginkah kamu sekarang makan Ibu : Apakah kamu mau makan sekarang Vater : Nein. Danke. Ich habe im Büro gegessen. Ayah : Tidak terima kasih saya telah di dalam kantor makan Ayah : Tidak. terima kasih. Saya telah makan di kantor Pernyataan (1) di atas, bila dikaitkan dengan soal menyimak yang berada di bawahnya adalah pernyataan yang salah karena pertanyaan Willst du jetzt essen? Situasi tersebut sangat berkaitan erat dengan tata bahasa. Berdasarkan pengalaman penulis, banyak kesulitan untuk menentukan kala suatu kalimat dalam menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman. Dari contoh soal di atas terlihat masalah pemahaman kosakata dan tata bahasa, dalam hal ini masalah verba essen yang dituturkan dalam kala kini dan kala lampau. Dalam mata kuliah Struktur und Wortschatz I, II dan III mahasiswa mempelajari tata bahasa yang meliputi: Präsens (kala kini), Perfekt (kala lampau), Futur (kala yang akan datang), Präteritum, Plusquamperfekt, dan lain-lain serta kosakata dalam berbagai tema yang menyangkut kehidupan sehari-hari seperti pengenalan benda-benda dalam rumah, alam dan lingkungan, fasilitas umum, berbelanja, perasaan, tanah air, liburan, pendidikan, kerja dan konsumsi. Namun
4 demikian, kesulitan memahami teks lisan yang disimak dalam mata kuliah Hören III masih menjadi kendala bagi banyak mahasiswa termasuk juga bagi penulis. Masalah ini menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian yang berbunyi: Hubungan Penguasaan Tata Bahasa dan Kosakata dengan Keterampilan Menyimak Telefonansagen dalam Bahasa Jerman. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dirumuskan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penguasaan tata bahasa mahasiswa pada semester tiga? 2. Bagaimana penguasaan kosakata mahasiswa pada semester tiga? 3. Upaya apa saja yang dilakukan mahasiswa untuk meningkatkan jumlah perbendaharaan kosakata? 4. Apakah ada hubungan penguasaan tata bahasa dan kosakata dengan keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman? 5. Seberapa besar kontribusi penguasaan tata bahasa dan kosakata dengan keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman? 1.3. Batasan Masalah Suatu penelitian mempunyai jalur pengembangan yang menyempit pada satu masalah. Dengan demikian, agar lebih terarah dan tidak meluas, maka ruang lingkup masalah dalam penelitian ini dibatasi pada tata bahasa dan kosakata yang telah dipelajari mahasiswa dari semester satu sampai semester tiga. Selain itu,
5 masalah terbatas pada bagian tata bahasa khususnya Perfekt (kala lampau), Modalverben (kata bantu), Imperative (kalimat perintah) dan Zahlen (angka). Kemudian masalah dibatasi pada keterampilan menyimak yang telah dipelajari mahasiswa dari semester satu sampai semester tiga, khususnya teks Telefonansagen dalam bahasa Jerman. 1.4. Rumusan Masalah Pada penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1) Apakah terdapat hubungan penguasaan tata bahasa dan kosakata dengan keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman? 2) Apabila ya, seberapa besar hubungan penguasaan tata bahasa dan kosakata dengan keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman? 1.5. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Hubungan penguasaan tata bahasa dan kosakata dengan keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman. 2. Seberapa besar hubungan penguasaan tata bahsa dan kosakat dengan keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman.
6 1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini penulis dapat memahami berbagai definisi tata bahasa, kosakata dan keterampilan menyimak. Selain itu, peneliti dapat mengulangi dan mendalami tata bahasa dan kosakata yang dipelajari mahasiswa pada semester satu sampai semester tiga. Sesuai dengan judul penelitian ini, peneliti dapat mempelajari dan mempraktekkan cara-cara menghitung hubungan dua variabel dengan menggunakan rumus hitungan statistik. Dengan bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing penulis dapat menyusun soal tes dalam penelitian ini yang diambil dari buku Fit fürs Goethe-Zertifikat A2 dan buku Themen neu Arbeitsbuch 1 dan 3. 2. Bagi Mahasiswa Dapat memberikan gambaran tentang hubungan penguasaan tata bahasa dan kosakata terhadap keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman. 3. Bagi Pendidikan Bahasa Jerman Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan informasi tentang peranan tata bahasa dan kosakata dalam keterampilan menyimak Telefonansagen dalam bahasa Jerman.