IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan SA Berbasis ISA Secara Proporsional. Sesuai Ukuran dan Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA PENERAPAN SPM 1 SECARA PROPORSIONAL SESUAI KARAKTERISTIK OPERASI DAN BESAR KECILNYA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

PENCANTUMAN IDENTITAS AP DAN KAP PADA LAPORAN KEUANGAN KLIEN

SKEPTISISME PROFESIONAL DALAM SUATU AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

ISU AUDIT TERKAIT ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

STANDAR PERIKATAN AUDIT

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

PERMINTAAN AKSES ATAS KERTAS KERJA AUDITOR OLEH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Standar Audit SA 800. Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan yang Disusun Sesuai dengan Kerangka Bertujuan Khusus

Standar Audit SA 510. Perikatan Audit Tahun Pertama Saldo Awal

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

Standar Audit SA 320. Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 580. Representasi Tertulis

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

STANDAR PENGENDALIAN MUTU 1 STANDAR PERIKATAN JASA 4410 PERIKATAN KOMPILASI

Standar Audit SA 450. Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Standar Audit SA 570. Kelangsungan Usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi

Standar Audit SA 540. Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Standar Audit SA 315. Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

Standar Audit (SA) 720. Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi Laporan Keuangan Auditan

Standar Audit SA 550. Pihak Berelasi

STANDAR AUDIT ( SA ) 720 TANGGUNG JAWAB AUDITOR ATAS INFORMASI LAIN DALAM DOKUMEN YANG BERISI LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

Standar audit Sa 500. Bukti audit

TATA CARA VERIFIKASI PENGALAMAN PRAKTIK OLEH IAPI & INFORMASI DOKUMEN YANG DISIAPKAN OLEH PEMOHON

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

Standar Audit SA 520. Prosedur Analitis

Kuliah Umum Terkait ISA FBE Jurusan Akuntansi Universitas Surabaya Pembicara: Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA Surabaya, 11 Dec

SPJ 4400: PERIKATAN UNTUK MELAKUKAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI ATAS INFORMASI KEUANGAN SPJ 4410: PERIKATAN KOMPILASI

AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

KOMUNIKASI ANTARA AUDITOR PENDAHULU DENGAN AUDITOR PENGGANTI

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB I PENDAHULUAN. dan kompetitif, bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

Standar Audit SA 560. Peristiwa Kemudian

2.1 Standar Audit 200 ( Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit )

Menyelesaikan Tahap Penilaian Risiko Tugas Matakuliah Auditing 1. Oleh : Nama : I anatun Nikmah NIM :

SURAT UNTUK PENJAMIN EMISI DAN PIHAK TERTENTU LAIN YANG MEMINTA

2.4 KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

STANdAR PENGENDALIAN MUTU 1 PENGENDALIAN MUTU BAGI KJA YANG MELAKSANAKAN PERIKATAN SELAIN PERIKATAN ASURANS

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

ATESTASI KEPATUHAN. SAT Seksi 500. S u m b e r : P S A T N o. 0 6 P E N D A H U L U A N D A N K E T E R T E R A P A N

Auditing 1. I Nyoman Darmayasa, SE., M.Ak., MM., Ak., BKP., CPMA., CPHR., CA. Politeknik Negeri Bali

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

PELAPORAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

Laporan keuangan bertujuan umum Kerangka bertujuan umum

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERTIMBANGAN ATAS PENGENDALIAN INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

BAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

STANDAR UMUM DAFTAR I SI. 201 Sifat Standar Umum Tanggal Berlaku Efektif 02

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan profesi auditor berbanding sejajar dengan

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

pt iapi manufaktur Suatu Ilustrasi Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia - Industri Manufaktur Edisi Februari 2017

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU DAN LAPORAN AUDIT TIDAK BAKU

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

Transkripsi:

PERTANYAAN DAN JAWABAN 01 IAPI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA Penerapan Berbasis I Secara Proposional Sesuai Ukuran Kompleksitas Suatu Entitas KOMITE ASISTENSI DAN IMPLEMENTASI STANDAR PROFESI INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA

ii Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

PENDAHULUAN Dewan Dewan Standar Standar Profesional Profesional Akuntan Akuntan Publik Publik ( ( DSPAP ) DSPAP ) Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia ( IAPI ) ( IAPI ) telah telah menerbitkan menerbitkan Standar Standar Audit Audit ( ) ( ) baru baru berlaku berlaku efektif efektif atas atas laporan laporan keuangan keuangan periode periode dimulai dimulai atau atau setelah setelah tanggal tanggal 1 Januari Januari 2013 2013 ( ( Emiten), Emiten), atau atau 1 Januari Januari ( ( selain selain Emiten). Emiten). Penerapan Penerapan d d dianjurkan dianjurkan selain selain Emiten. Emiten. tersebut tersebut bersumber bersumber dari dari International International Standards Standards on on Auditing Auditing ( I ). ( I ). Tanya-Jawab Tanya-Jawab () () 01 01 diterbitkan diterbitkan oleh oleh Komite Komite Asistensi Asistensi Implementasi Implementasi Standar Standar Profesi Profesi ( KAISP ) ( KAISP ) IAPI IAPI membahas membahas bagaimana bagaimana menerapkan menerapkan berbasis berbasis I I tersebut tersebut proporsional proporsional sesuai sesuai ukuran ukuran kompleksitas kompleksitas.. Sementara Sementara berlaku berlaku semua semua ukuran ukuran kompleksitas, kompleksitas, berfokus berfokus hal-hal hal-hal berhubungan berhubungan bisnis bisnis kecil kecil (EBK), (EBK), karaktersistik karakteristik utama utama mempunyai mempunyai kegiatan kegiatan transaksi transaksi bisnis, bisnis, pengendalian pengendalian internal, internal, sistem sistem informasi informasi relatif relatif sederhana. sederhana. bisa bisa membantu membantu menjelaskan menjelaskan efektif efektif penerapan penerapan berbasis berbasis I I bagi bagi pelaku pelaku bisnis bisnis EBK, EBK, or, or, pihak pihak lain lain berkepentingan berkepentingan atas atas laporan laporan keuangan. keuangan. tidak tidak mengubah mengubah atau atau mengganti mengganti,, teks-teks teks-teks otoritatif otoritatif diterbitkan diterbitkan oleh oleh DSPAP DSPAP IAPI IAPI regulasi regulasi lainnya. lainnya. 1 1 bukan bukan dimaksudkan dimaksudkan sebagai sebagai pengganti pengganti maupun maupun sebagai sebagai referensi referensi lengkap. lengkap. Pengguna Pengguna diharapkan diharapkan mengacu mengacu langsung langsung ke ke.. Pemahaman Pemahaman tentang tentang akan akan membantu membantu or or EBK EBK menerapkan menerapkan relevan relevan efektif efektif efisien. efisien. 1 Seluruh referensi terhadap adalah berlaku efektif atas laporan keuangan periode dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2013 ( emiten), atau 1 Januari ( selain Emiten) Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab 01 01 iii 1

iv Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

PENERAPAN BERBASIS I SECARA PROPORSIONAL SESUAI UKURAN DAN KOMPLEKSITAS SUATU ENTITAS Tanya-Jawab ( ) 01 01 disusun oleh Komite Asistensi Implementasi Standar Profesi ( KAISP ) Institut Akuntan Publik Indonesia ( IAPI ) membahas bagaimana menerapkan Standar Audit ( ) diterbitkan oleh Dewan Standar Profesi Akuntan Publik ( DSPAP ) IAPI mengacu ke International Standards on Auditing ( I ) dapat diterapkan proporsional sesuai ukuran kompleksitas. Jakarta, 16 Oktober Komite Asistensi Implementasi Standar Profesi ( KAISP ) Ketua: Anggota: Handoko Tomo Ahmad Sapudin Bambang Sulistiyanto Fahmi Heng Tanusdjaja Jumadi Mikail Jam an Rahmat Zuhdi Rakhmawan Tri Nugroho Sahat Pardede Wahyu Hidayat Widartoyo Zarya Nugroho Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab 01 01 2v

vi Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

DAFTAR DAFTAR ISI ISI T 1: 1: menangani menangani fakta fakta karakteristik karakteristik EBK EBK signifikan signifikan berbeda berbeda lebih lebih besar besar lebih lebih kompleks? kompleks? T2: T2: beban beban kerja kerja EBK EBK berbeda berbeda dari dari lebih lebih besar? besar? T3: T3: memberikan memberikan panduan panduan penerapan penerapan bagi bagi or or T4: T4: Apakah Apakah or or harus harus mematuhi mematuhi seluruh seluruh saat saat melakukan melakukan T5: T5: Apakah Apakah or or harus harus mematuhi mematuhi seluruh seluruh dari dari setiap setiap relevan relevan ketika ketika melakukan melakukan T6: T6: dokumentasi dokumentasi membantu membantu or or T7: T7: dapat dapat memberikan memberikan panduan panduan bagi bagi Auditor Auditor menerapkan menerapkan dokumentasi dokumentasi cara cara efektif efektif efisien? efisien? Halaman Halaman 1 4 2 5 2 5 4 7 5 8 6 9 6 9 Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab 01 01 vii 3

viii Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01

T1: menangani fakta karakteristik EBK signifikan T1: berbeda menangani fakta lebih besar karakteristik lebih kompleks? EBK signifikan berbeda lebih besar lebih kompleks? Tujuan or adalah sama atas berbeda ukuran Tujuan kompleksitas. or Namun, adalah hal sama tidak berarti atas setiap berbeda direncanakan ukuran kompleksitas. dilaksanakan Namun, cara hal persis tidak sama. berarti mengakui setiap direncanakan spesifik dilaksanakan dilakukan cara mencapai persis tujuan sama. or mengakui mematuhi spesifik dapat sangat dilakukan bervariasi, tergantung mencapai ukuran tujuan or kompleksitas mematuhi di. Oleh karena dapat sangat itu, bervariasi, tergantung berfokus ukuran hal-hal kompleksitas perlu diperhatikan di. or Oleh karena itu, biasanya tidak berfokus merinci hal-hal spesifik perlu diperhatikan seharusnya or dilaksanakan or. 2 biasanya tidak merinci spesifik seharusnya dilaksanakan or. 2 juga menjelaskan pendekatan tepat merancang melaksanakan juga menjelaskan lanjutan pendekatan tergantung tepat penilaian risiko merancang oleh or. melaksanakan Sebagai contoh, setelah memahami lanjutan tergantung lingkungannya, penilaian termasuk risiko pengendalian oleh or. Sebagai internal contoh, risiko setelah salah saji memahami material telah dlai, lingkungannya, or dapat termasuk menentukan pengendalian internal pendekatan risiko gabungan salah menggunakan saji material telah dlai, pengujian or pengendalian dapat menentukan substantif pendekatan adalah gabungan pendekatan menggunakan efektif menanggapi pengujian risiko pengendalian telah dlai substantif tersebut. 3 adalah Dalam kasus pendekatan lain, jika misalnya efektif or menanggapi tidak mengidentifikasi risiko telah banyak dlai tersebut. aktivitas 3 Dalam pengendalian, kasus or lain, jika dapat misalnya memutuskan or tidak akan mengidentifikasi lebih efisien banyak melaksanakan aktivitas pengendalian, or lanjutan dapat mengutamakan memutuskan akan substantif. lebih efisien 4 melaksanakan lanjutan mengutamakan substantif. 4 Hal juga penting dicatat adalah, penggunaan pertimbangan Hal profesional juga penting tepat merupakan dicatat adalah hal pokok melaksanakan, penggunaan pertimbangan professional layak. Pertimbangan tepat profesional merupakan diperlukan, hal pokok terutama melaksanakan membuat keputusan tentang layak. sifat, saat, Pertimbangan luas profesional diperlukan, digunakan terutama memenuhi membuat keputusan tentang sifat, mengumpulkan saat, luas bukti. 5 Namun, ketika digunakan or EBK memenuhi memerlukan penggunaan mengumpulkan pertimbangan profesional, bukti. 5 Namun, tidak berarti ketika or or EBK dapat memerlukan memutuskan penggunaan pertimbangan menyimpang dari profesional, tidak berarti kecuali or keadaan dapat luar biasa memutuskan sepanjang menyimpang or dapat dari melaksanakan kecuali alternatif keadaan mencapai luar biasa tujuan sepanjang or tersebut. dapat 6 melaksanakan alternatif mencapai tujuan tersebut. 6 2 200, Tujuan Keseluruhan Auditor Independen Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit, paragraf 19, mengharuskan or memahami keseluruhan teks memahami tujuan menerapkan 2 persyaratan 200, Tujuan Keseluruhan tepat. 200, Auditor paragraf Independen A59, menjelaskan, Pelaksanaan jika diperlukan, Audit Berdasarkan materi penerapan Standar Audit, penjelasan paragraf lain 19, mengharuskan menyediakan penjelasan or lebih lanjut memahami tentang keseluruhan teks panduan memahami melaksanakannya. tujuan menerapkan Secara persyaratan khusus, materi penerapan tepat. 200, penjelasan paragraf A59, lain dapat: menjelaskan, jika diperlukan, materi penerapan penjelasan lain menyediakan Menjelaskan penjelasan lebih lebih akurat lanjut apa tentang diharuskan oleh panduan apa melaksanakannya. hendak dicakup. Secara khusus, Mencakup materi contoh-contoh penerapan penjelasan lain mungkin dapat: tepat sesuai kondisinya. Meskipun Menjelaskan panduan tersebut lebih akurat tidak apa sendirinya diharuskan merupakan oleh, apa panduan hendak tersebut dicakup. relevan Mencakup penerapan contoh-contoh tepat atas mungkin tepat. sesuai Materi penerapan kondisinya. penjelasan lain juga dapat Meskipun menyediakan panduan latar belakang tersebut hal-hal tidak diatur sendirinya merupakan., panduan tersebut relevan 3 330, Respons penerapan Auditor Terhadap tepat atas Risiko Yang Telah Dlai. paragraf Materi penerapan A4. penjelasan lain juga dapat 4 menyediakan 330, paragraf latar A18. belakang hal-hal diatur. 3 5 200, 330, paragraf Respons A23. Auditor Terhadap Risiko Yang Telah Dlai paragraf A4. 4 6 200, 330, paragraf paragraf 23. A18. 5 200, paragraf A23. 6 200, paragraf 23. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab 01 01 41

T2: beban kerja EBK berbeda dari lebih besar? Sering kali, kegiatan EBK relatif sederhana transaksi bisnisnya, berarti menggunakan akan menjadi relatif lebih mudah umumnya. Sebagai ilustrasi, melaksanakan 315, or harus memperoleh pemahaman tentang lingkungannya. 7 Meskipun pertimbangan mendasari relevan baik besar maupun kecil, proses struktur EBK lebih sederhana, or dapat memperoleh pemahaman atas lingkungannya lebih mudah mendokumentasikannya cara lebih sederhana. Serupa di atas, pengendalian internal EBK dapat lebih sederhana. Hal ditekankan beberapa kali, misalnya: Entitas lebih kecil dapat menggunakan cara kurang terstruktur serta proses lebih sederhana mencapai tujuan mereka. 8 Sistem informasi proses bisnis terkait relevan pelaporan keuangan kecil kemungkinan tidak serumit hal sama lebih besar.... 9 Komunikasi mungkin saja kurang terstruktur lebih mudah dicapai kecil dari lebih besar. 10 Konsep mendasari aktivitas pengendalian kecil kemungkinan sama lebih besar, tetapi formalitas digunakan menjalankannya mungkin berbeda. 11 Meskipun perolehan pemahaman tentang pengendalian internal relevan adalah sama pentingnya EBK, or cenderung dapat memperoleh mendokumentasikan pemahaman diperlukan lebih mudah. T3: memberikan panduan penerapan bagi or Secara spesifik mengantisipasi penerapannya EBK. Sebagai contoh, kaitannya : 7 315, Pengindentifikasian & Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman Atas Entitas & Lingkungannya, paragraf 11. 8 315, paragraf A45. 9 315, paragraf A85. 10 315, paragraf A87. 11 315, paragraf A93. 2 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab 01 5

menentukan alternatif terkait pemahaman atas proses penilaian risiko ketika tersebut belum menetapkan proses tersebut atau memiliki proses khusus (umum terjadi di EBK). 12 menentukan pilihan berdasarkan kondisi tertentu (misalnya, pilihan atas respons terhadap risiko telah dlai terkait estimasi akuntansi 540, hal terdapat pilihan menggunakan bukti timbul dari peristiwa terjadi setelah tanggal laporan keuangan sering menjadi respon efektif EBK, ketika bukti-bukti tersebut relevan estimasi akuntansi terdapat jeda waktu panjang antara tanggal laporan posisi keuangan tanggal laporan or). 13 mengindikasikan mungkin tidak perlu dilakukan (kondisional) ketika pihak bertanggung jawab atas tata kelola manajemen adalah pihak sama (situasi sering terlihat di EBK). 14 Fakta juga mencakup panduan membantu or memahami atau menerapkan spesifik konteks EBK sangat relevan bagi or tersebut. Panduan tersebut telah tercakup seksi dari materi penerapan di di bawah subjudul, Pertimbangan Spesifik bagi Entitas Lebih Kecil. 15 Beberapa contoh dari jenis panduan tersedia tertera di bawah : Program standar atau checklist disusun asumsi hanya terdapat beberapa aktivitas pengendalian relevan, dapat digunakan rencana dari EBK tersebut dimodifikasi sesuai keadaan perikatan. 16 Karena informasi keuangan interim atau bulanan mungkin tidak terdapat di EBK tujuan analitis mengidentifikasi menilai risiko kesalahan penyajian material, or mungkin perlu merencanakan melaksanakan analitis ketika draft awal laporan keuangan tersedia. 17 Bukti unsur-unsur lingkungan pengendalian EBK mungkin tidak tersedia bentuk dokumen. Sebagai konsekuensinya, sikap, kesadaran, tindakan manajemen atau pemilik-pengelola merupakan hal penting bagi pemahaman or atas lingkungan pengendalian EBK. 18 Pertimbangan spesifik EBK juga menangani bagaimana menerapkan jika dilaksanakan seluruhnya oleh rekan perikatan, sebagai contoh, kaitannya rekan perikatan bertanggung jawab mengarahkan supervisi anggota tim perikatan. 19 12 315, paragraf 17. 13 540, Audit Atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai Wajar & Pengungkapan Ybs, paragraf 13. 14 260, Komunikasi Dengan Pihak Yang Bertanggung Jawab Atas Tata Kelola, paragraf 13. 15 Ketika panduan telah dikembangkan terutama tertutup, maka beberapa pertimbangan mungkin dapat berguna terbuka (tbk) yg lebih kecil. 16 300, Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan, paragraf A19. 17 315, paragraf A10. 18 315, paragraf A77-A78. 19 220, Pengendalian Mutu Untuk Audit Atas Laporan Keuangan, paragraf 15 300, paragraf A15. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab 01 01 63

Sebagai tambahan, pedoman lainnya mengindikasikan aspek-aspek tertentu dari akan bervariasi sesuai ukuran, kompleksitas, sifat, misalnya, berhubungan : Sifat luas aktivitas perencanaan or. 20 Pertimbangan or atas faktor-faktor risiko kecurangan relevan. 21 Proses komunikasi antara or pihak bertanggung jawab atas tata kelola, bentuk komunikasi tersebut. 22 Tingkat kerincian mengomunikasikan defisiensi signifikan pengendalian internal. 23 Pertimbangan apakah pengendalian relevan. 24 T4: Apakah or harus mematuhi seluruh saat melakukan Kewajiban dasar di adalah sebagai berikut: Auditor harus mematuhi seluruh relevan. Suatu relevan bila tersebut berlaku terdapat hal-hal diatur oleh tersebut. 25 Auditor tidak diperkenankan menyatakan kepatuhannya terhadap laporan or kecuali or telah mematuhi [ 200] seluruh lainnya relevan. 26 Namun, penting dicatat tidak seluruh dari mungkin relevan setiap yaitu saat berlaku kemungkinan tidak terdapat kondisi terkait tersebut di perikatan. Sejatinya, EBK, beberapa dari kemungkinan tidak relevan karena alasan tersebut. Sebagai contoh, beberapa tidak akan relevan EBK meliputi: 402, 27 jika EBK tidak menggunakan organisasi jasa. 510, 28 jika EBK berulang, bukan perikatan tahun pertama. 600, 29 jika perikatan EBK bukan bagian dari atas laporan keuangan grup. 610, 30 jika EBK tidak memiliki fungsi internal. 20 300, paragraf A1. 21 240, Tanggung Jawab Auditor Terkait Kecurangan Suatu Audit atas Laporan Keuangan, paragraf A26. 22 260, paragraf A30 A38. 23 265, Pengomunikasian Defisiensi Dlm Pengendalian Internal Kpd Pihak Yg Bertanggung Jawab Atas Tata Kelola & Manajemen, paragraf A15. 24 315, paragraf A61. 25 200, paragraf 18. 26 200, paragraf 20. 27 402, Pertimbangan Audit Terkait Dengan Entitas Yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa. 28 510, Perikatan Audit Tahun Pertama-Saldo Awal. 29 600, Pertimbangan Khusus-Audit Atas Laporan Keuangan Grup (Termasuk Pekerjaan Auditor Komponen). 30 610, Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal. 4 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab 01 7

800, 805, 810, 31 jika perikatan EBK pelaporan atas laporan keuangan bertujuan umum. Selanjutnya, beberapa, seperti 705 berhubungan modifikasi op or, kondisinya mungkin tidak relevan. 32 Auditor tidak perlu khawatir tidak relevan. Namun demikian, or perlu memahami ruang lingkup masing-masing menentukan apakah itu relevan atau tidak kondisinya. T5: Apakah or harus mematuhi seluruh dari setiap relevan ketika melakukan Meskipun relevan, tidak seluruh mungkin relevan kondisi tertentu saat. Jika nya adalah bergantung kondisi kondisi tersebut tidak terjadi, tidak perlu bagi or mematuhi tersebut. 33 Seringkali, hal itu jelas dari situasi perikatan apakah kondisi menentukan terdapatnya relevansi dari persyaratan kondisional. Beberapa contoh tidak perlu diterapkan jika tidak terdapat kondisi relevan, meliputi:: Mendiskusikan tim perikatan ditugaskan sebagai bagian dari aktivitas penilaian risiko jika tim hanya beranggota satu orang. 34 Melaksanakan substantif tertentu lainnya jika or belum mengidentifikasi pihak berelasi atau transaksi signifikan pihak berelasi tidak diidentifikasi atau diungkapkan sebelumnya. 35 Memperoleh bukti cukup tepat menentukan apakah terdapat ketidakpastian material jika or belum mengidentifikasi peristiwa atau kondisi dapat menyebabkan keraguan atas kemampuan mempertahankan kelangsungan usahanya. 36 Terdapat dokumentasi spesifik kondisi luar biasa ketika or mempertimbangkan perlu menyimpang dari spesifik. Ketentuan dokumentasi hanya diterapkan relevan kondisi tertentu. tidak mengharuskan kepatuhan terhadap tidak relevan kondisi. 37 31 800, Pertimbangan Khusus-Audit Atas Laporan Keuangan Yang Disusun Sesuai Dengan Kerangka Bertujuan Khusus; 805, Pertimbangan Khusus-Audit Atas Laporan Keuangan Tunggal & Suatu Unsur, Akun Atau Pos Tertentu Dalam Laporan Keuangan; 810, Perikatan Untuk Melaporkan Ikhtisar Laporan Keuangan. 32 705, Modifikasi Terhadap Op Laporan Auditor Independen. 33 200, paragraf 22. 34 315, paragraf 10. 35 550, Pihak Berelasi, paragraf 22. 36 570, Kelangsungan Usaha, paragraf 16. 37 200, paragraf A74; 230, Dokumentasi Audit, paragraf A19. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab 01 01 85

T6: dokumentasi membantu or Pada tahap awal, dokumentasi EBK membantu or perencanaan pelaksanakan. Hal membutuhkan supervisi riviu atas pekerjaan telah dilaksanakan oleh asisten, serta evaluasi bukti telah diperoleh kesimpulan ditarik sebelum laporan or difinalkan. Juga, menyimpan catatan atas hal-hal relevan berkelanjutan dapat mudah dimutakhirkan, dokumentasi menyediakan saldo awal memulai tahun berikutnya. pun, paling penting adalah dokumentasi dapat membantu meningkatkan kualitas hal kualitas pertimbangan or. Keputusan lebih baik seringkali ketika or menggunakan waktunya mendokumentasikan fakta-fakta hal signifikan alasan-alasan kesimpulan or; logika kejelasan berpikir umumnya meningkat. Oleh karena itu, dokumentasi membantu keseluruhan proses serta menyediakan catatan akan membantu otoritas pengawasan lainnya ketika mereviu berkas. T7: dapat memberikan panduan bagi Auditor menerapkan dokumentasi cara efektif efisien? Dokumentasi tepat seharusnya tidak memberatkan. banyak mendorong or menyiapkan dokumentasi dapat dimengerti efektif efisien. Pertama, dokumentasi di, menetapkan apa diharapkan dari or, dirancang menghasilkan dokumentasi cukup tepat sebagai dasar laporan or bukti-bukti telah direncanakan dilaksanakan sesuai serta hukum peraturan berlaku. 38 Untuk tujuan, 230 mengharuskan or menyusun dokumentasi memungkinkan seorang or berpengalaman, tidak memiliki keterkaitan sebelumnya tersebut, dapat memahami hal-hal spesifik. Hal menetapkan tolok ukur memandu or menentukan isi luasnya dokumentasi. Dalam konteks, 230 mengharuskan dokumentasi memasukkan hal-hal signifikan timbul selama proses pertimbangan profesional signifikan 38 230, paragraf A6 menyatakan: " Pada prinsipnya, kepatuhan terhadap akan menghasilkan dokumentasi cukup tepat sesuai kondisinya. lain berisi dokumentasi tertentu dimaksudkan mengklarifikasi penerapan kondisi tertentu lain tersebut. Ketentuan dokumentasi tertentu dari lain tidak membatasi penerapan. Lebih lanjut, ketiadaan dokumentasi tertentu tidak berarti tidak terdapat dokumentasi akan disiapkan sebagai akibat dari kepatuhan terhadap tersebut. 6 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab 01 9

dibuat mencapai kesimpulan-kesimpulan atas hal-hal signifikan tersebut. 39 Penekanannya adalah atas hal-hal signifikan pertimbangan profesional signifikan. menjelaskan satu faktor penting menentukan bentuk, isi, luas dokumentasi atas hal signifikan adalah luasnya pertimbangan profesional digunakan pelaksanaan pekerjaan evaluasi atas hasilnya. 40 Kedua, juga mengakui tidak realistis berharap setiap aspek dapat didokumentasikan. Oleh karena itu, 230 menjelaskan sebagai berikut:... tidak diperlukan atau tidak praktis bagi or mendokumentasikan atas setiap hal dipertimbangkan, atau pertimbangan professional dibuat. or tidak perlu mendokumentasikan terpisah. kepatuhan terhadap hal-hal kepatuhannya telah tercermin dokumentasi terdapat di folder. Sebagai contoh, keberadaan dokumen perencanaan memadai menunjukkan or telah merencanakan. 41 Ketiga, jelas mendorong or mempraktikkan pertimbangan profesional menentukan bentuk isi dari dokumentasi. juga mengakui bagaimana luasnya dokumentasi dapat bervariasi sesuai keadaan. Contohnya, seperti berikut, termasuk di 230 lainnya: Cara pendokumentasian or memenuhi 315 dilakukan menggunakan pertimbangan profesional. 42 Bentuk, isi, luas dokumentasi bergantung berbagai faktor, termasuk ukuran komplektisitas, 43 serta metodologi perangkat digunakan. Dokumentasi atas lebih kecil umumnya tidak seekstensif dokumentasi atas lebih besar. 44 Dokumentasi dapat berbentuk sederhana relatif ringkas. 45 Terakhir, membantu or lebih lanjut, memberikan contoh bagaimana dokumentasi EBK pendekatan efisien efektif. Sebagai contoh, disarankan sebagai berikut: Dapat memperoleh manfaat efisiensi mendokumentasikan beberapa aspek bersama-sama di satu dokumen, referensi silang ke kertas kerja pendukung memadai. 46 Dokumentasi pemahaman atas dapat dimasukkan sebagai bagian dari dokumentasi or atas strategi rencana keseluruhan. Sama halnya, 39 230, paragraf 8. 40 230, paragraf A9. 41 230, paragraf A7. 42 315, paragraf A131. 43 230, paragraf A2; 315, paragraf A131. 44 230, paragraf A16. 45 230, paragraf A17; 315, paragraf A132. 46 230, paragraf A17. Hak Hak Cipta Cipta Institut Institut Akuntan Akuntan Publik Publik Indonesia Indonesia Tanya Tanya Jawab Jawab 01 01 170

hasil penilaian risiko dapat didokumentasikan sebagai bagian dokumentasi or atas lebih lanjut. 47 Tidak perlu mendokumentasikan keseluruhan pemahaman or tentang EBK hal-hal berkaitan nya. 48 Suatu memorandum singkat dapat menjadi dokumentasi atas strategi. Pada tahap penyelesaian, memorandum singkat dapat dibuat dimutakhirkan menjadi strategi didokumentasi perikatan tahun berikutnya. 49 47 315, paragraf A131. 48 315, paragraf A132. 49 300, paragraf A11 A19. 8 Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Hak Cipta Institut Akuntan Publik Indonesia Tanya Jawab 01 Tanya Jawab 01 1 1