Bab 1. Pendahuluan. dapat menunjukkan dari lingkungan sosial seperti apa seseorang itu berasal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV KESIMPULAN. pergeseran joseigo dalam lagu berbahasa Jepang adalah sebagai berikut: 1. Pola pikir feminisme yang mempengaruhi gaya bahasa yang

BAB 5 RINGKASAN. memanggil atau menyebut lawan bicara yang sudah kita kenal ataupun yang belum kita

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. terdapat beberapa pronomina persona pertama dan kedua yang fungsinya berada di luar

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial dimana dalam kehidupan sehari-harinya

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang hidup dengan penuh semangat juang

Bab 4. Simpulan dan Saran. maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan partikel kashira dan kana dalam manga yang

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. serupa. Ragam bahasa menurut Pateda (1987:52) terbagi menjadi berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan sesama manusia baik dalam menyampaikan pesan, informasi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dunia global terus menerus berubah seiring dengan berubahnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan mendengar lirik maupun dengan melihat visualisasi dari video klip.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. struktural maupun jenisnya dalam kebudayaan.musik dapat mendamaikan hati yang

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu dari budaya pop Jepang yang terkenal ke mancanegara adalah industri

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

Bab 1. Pendahuluan. Jepang memiliki beraneka ragam seni kebudayaan seperti matsuri, odori, film,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab 5. Ringkasan. 5.1 Ringkasan Isi Skripsi Mengenai Konformitas Remaja Dalam Kelompok Yang Menjadi

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB 1 PENDAHULUAN. produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan membuatnya agar dapat

Bab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk kesenian universal yang dapat dinikmati

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan bahasa. Khususnya berbedaan-perbedaan (variasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pop melayu adalah salah satu genre musik asal Indonesia. Genre musik

BAB II KONSEP PRONOMINA PERSONA DAN PENERJEMAHAN

Pelajaran 12 HIDUP DI SINI DAN SEKARANG. Dasar yang Kokoh - Pilihan kedua. 23 Maret 2013

BAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

Pelajaran untuk Murid STUDENT LESSON HIDUP DI SINI DAN SEKARANG Dasar yang Kokoh Pilihan kedua 21 Maret 2015

menyaksikan pertunjukan musik tersebut secara langsung atau live.

BAB I PENDAHULUAN. mudah diterima oleh masyarakat tanpa ada batasan ruang dan waktu. Hal ini tidak

Bab 1. Pendahuluan. Dewasa ini musik telah menjadi budaya pop Jepang yang tak tergantikan. Industri

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. berada dari beberapa etnik yang ada di Sumatra Utara yaitu etnik Karo atau kalak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya (Coleridge

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia selain musik, drama, anime dan lain-lain, untuk mempelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

TALENTED ARTIST 2015

Kohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi

BAB I PENDAHULUAN. melainkan pasti akan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 EFEKTIVITAS DRAMA CD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK

Bab 1. Pendahuluan. terkadang kita mengabaikan betapa pentingnya, kompleksitasnya dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki gaya bahasa yang spesifik dan unik sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

Bab 1. Pendahuluan. kemampuan memori, kognisi, konsentrasi, dan kreativitas. lebih aman di kepala kita adalah dengan cara memakai musik.

BAB I PENDAHULUAN. sudah terancang kerangka keilmuan modern dalam rangka mengejar kesetaraan

BAB I PENDAHULUAN. lagu, sehingga oleh masyarakat baik para pekerja maupun para pelajar,

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah salah satu kebudayaan dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dan cara penyampaiannya. Dalam beberapa masyarakat, percakapan

Abstraksi. Kata kunci: Danjo, joseigo, danseigo

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

Bab 1. Pendahuluan. sesuatu, atau hal yang menimbulkan reaksi yang sama bila orang menanggapi (melihat,

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan kepada para remaja yang ingin mempelajari bahasa Korea/Hangeul

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui jaringan internet atau yang dikenal dengan istilah streaming.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Dewi (2009) dalam tesis yang berjudul Sapaan Bahasa Jepang : Bentuk,

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. kemunculannya sebuah kebudayaan baru yang kelihatan lebih atraktif,

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedwibahasaan atau bilingualisme (bilingualism) (Jendra, 1991:85), sedangkan

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis dan bahasa lisan. Variasi bahasa tulis tidak sedinamis variasi bahasa

Bab 1. Pendahuluan. Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BERCERITA PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. menikmati musik itu sendiri. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa yang selalu dinamis mengikuti perubahan jaman telah berkembang dengan pesat, seiring dengan berkembangnya masyarakat pengguna bahasa itu sendiri. Mengenai bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:88) yang berikutnya akan disingkat menjadi KBBI, mengemukakan Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dari pengertian tersebut dijelaskan bahwa bahasa bisa mengidentifikasi diri seseorang, bagaimana ia bertutur, bagaimana ia berprilaku, serta dapat menunjukkan dari lingkungan sosial seperti apa seseorang itu berasal. Dengan sifat bahasa yang selalu dinamis mengikuti perubahan zaman, bahasa Jepang membedakan pemakaian bahasanya berdasarkan gender dari orang yang memakai bahasa tersebut. Hal ini biasa dikenal dalam bahasa Jepang dengan sebutan danseigo (ragam bahasa laki-laki) dan joseigo (ragam bahasa wanita). Untuk dapat menentukan sebuah kalimat dalam bahasa Jepang itu adalah danseigo atau joseigo, kita dapat melihat salah satunya dengan persona pronomina (kata ganti orang) yang digunakan dalam kalimat tersebut. Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal persona pronomina dengan kata-kata seperti saya, aku, kamu, anda, kita, kalian, loe, gue, aing, dan sebagainya. Bahasa Jepang, juga memiliki banyak sekali kata yang dapat digunakan untuk menunjukkan diri seseorang tersebut, di antaranya watashi, atashi, washi, boku, ore, kimi, karera, kisama, aitsu, dan sebagainya. Persona pronomina bahasa Jepang tersebut, memiliki aturan yang jelas 1

dalam menentukan siapa yang lazim memakai persona pronomina tersebut. Misalnya persona pronomina boku dan ore yang hanya boleh dipakai oleh laki-laki sementara atashi dan atakushi hanya boleh dipakai oleh wanita. Lalu persona pronomina kimi yang hanya lazim digunakan oleh laki-laki, tidak lazim oleh wanita. Dewasa ini, tidak sedikit keadaan yang menunjukkan adanya penyimpangan di dalam pemakaian danseigo dan joseigo, terutama dalam pemakaian persona pronominanya. Banyak wanita Jepang yang sering menggunakan persona pronomina dalam danseigo. Biasanya wanita yang menggunakan persona pronomina danseigo ini adalah kalangan kaum muda di Jepang yaitu gadis-gadis seusia sekolah tingkat lanjutan. Begitu pula sebaliknya dengan para kaum laki-laki di Jepang. Banyak juga penyanyi wanita Jepang yang menulis lirik lagunya sendiri dengan menggunakan persona pronomina dalam danseigo. Salah satu di antaranya adalah Ratu POP Jepang (Queen Of J-pop), Ayumi Hamasaki. Penyanyi yang telah berkarier selama sepuluh tahun dalam dunia musik Jepang ini, sering menggunakan persona pronomina laki-laki dalam menulis lirik-lirik lagunya sendiri. Seperti lirik lagunya yang berjudul Humming 7/4, ia menggunakan kata boku 僕 dalam lirik 僕ははなうたでも (meski hanya bersenandung), di lagunya sendiri. Padahal hal tersebut merupakan persona pronomina yang seharusnya digunakan oleh laki-laki. Seharusnya Ayumi yang merupakan perwakilan dari gender wanita, menggunakan persona pronomina dari gendernya sendiri yaitu atashi dalam menulis lirik-lirik lagunya. Dengan melihat hal seperti ini, penulis menjadi bertanya, apa yang menjadi penyebab bagi Ayumi menggunakan persona pronomina laki-laki dalam menulis lirik lagunya? Apakah ia memiliki masa lalu yang sangat berpengaruh dalam hidupnya? 2

Melihat banyaknya wanita Jepang yang menggunakan danseigo terutama dalam segi persona pronomina, dan melihat juga kondisi Ayumi Hamasaki yang sering menggunakan persona pronomina laki-laki dalam lirik lagu yang ia ciptakan, maka tema skripsi ini menjadi menarik untuk diteliti. 1.1.1 Biografi Singkat Ayumi Hamasaki Terlahir di Fukuoka bagian selatan pulau Kyushu, ketika masih kecil, ayahnya pergi meninggalkan keluarga. Dibesarkan oleh seorang ibu dan seorang nenek. Dia memulai karir sebagai model lokal pada umur tujuh tahun, sebagai bagian dari upaya menafkahi keluarganya sendiri. Ayumi pindah ke Tokyo pada umur empat belas tahun untuk mengejar karir di bidang akting dan modelling. Setelah beberapa peran kecil di lima film berbudget rendah dan setumpuk drama TV, ia mulai malas untuk berakting. Karena tubuhnya yang kecil tidak mendukung di dunia modelling, ia dipecat oleh agency-nya. Lalu ia di drop-out dari kelas sepuluh. Ayumi menghabiskan waktunya untuk shopping di butik trendy di Shibuya dan malamnya menari di Nightclub besar Velfare di Roppongi. Lalu seorang teman yg bekerja di club, yang konon kepunyaan rumah rekaman Avex, mengundangnya keluar untuk berkaraoke. Temannya juga mengundang Masato Max Matsuura yang memperkenalkan dirinya pada Ayumi sebagai produser musik dari Avex. Mendengar Ayumi memiliki suara yang bagus saat berkaraoke, Max Matsuura menawarkan Ayumi untuk menjadi penyanyi di bawah naungan Avex. Namun Ayumi menolak tawaran tersebut. Karena ia tidak pernah mendengar sebelumnya kalau ada rumah rekaman Avex di dunia ini. Lalu Ayumi menolaknya juga karena ia menganggap ini hanya pancingan saja, mengingat sebelumnya Ayumi pernah ditawarkan oleh label 3

musik lain (Nippon Colombia) juga untuk bernyanyi dalam nuansa musik Rap, namun karena kurangnya promosi album ini tidak laku di pasaran, bahkan tidak ada yang tahu akan hadirnya album ini. Sepanjang tahun Max Matsuura tidak pernah menyerah akan tawarannya tersebut. Akhirnya Ayumi menerima tawaran itu dan mengikuti training vokal. Namun latihan vokal yang diberikan sangatlah membosankan ditambah gurunya yang galak. Keadaan itu mengingatkannya pada masa-masa sekolah yang dulu, dan ia pun mulai bolos untuk latihan. Ia tidak berani mengangkat telepon, karena takut Max akan menanyakan latihannya. Meskipun pada akhirnya ia mengaku kalau ia sering bolos latihan. Bukannya marah, Max lalu menawarkannya lagi untuk belajar vokal yang sesungguhnya di New York, Amerika. Masih dalam keadaan tidak percaya, Ayumi yang saat itu berusia tujuh belas tahun akhirnya terbang ke New York dan menetap di Manhattan selama tiga bulan untuk belajar bernyanyi Sekembalinya ke Jepang, Ayumi kembali mendapatkan tantangan untuk membuat lirik lagunya sendiri dengan syarat lirik lagunya harus sederhana namun memiliki makna yang dalam. Dua single pertama Ayumi yang berjudul Poker Face dan You hanya berhasil sampai tangga lagu Oricon Chart top nomor 20. Kedua single tersebut dimasukkan ke dalam album berjudul A Song For XX. Judul album yang juga merupakan judul salah satu lagu dalam album tersebut memiliki makna yang mendalam bagi Ayumi. Lagu ini mengisahkan masa-masa sulit yang dialaminya. Dari lirik lagu yang jujur dan apa adanya itu, ternyata banyak disukai, sehingga lewat album itu nama Ayumi menjadi terkenal di Jepang. 4

Ia memiliki empat ekor anjing untuk menghilangkan rasa kesepiannya. Nama empat ekor anjing tersebut adalah Crea, Melon, Ringgo, dan Marron. Ayumi terkadang suka membawa anjingnya ke tempat kerjanya bahkan saat di interview pun ia tampak asyik menggendongnya. Di antara keempatnya Ayumi paling menyayangi Crea karena dianggap mirip dengannya. Saking sayangnya Ayumi sampai sampai menggunakan nama Crea sebagai nama pena dalam albumnya. Album pertamanya laku keras di pasaran. Tidak lama setelah perilisan album pertamanya, bulan November 1999, Ayumi merilis album kedua Loveppears. Album ini memuat lagu love~destiny~ yang menduduki peringkat 1 dalam Oricon Chart. Sejak saat itu singlenya selalu menduduki posisi tiga besar tangga lagu Jepang. Sejak saat itu pula, album-album berikutnya juga sama sama meraih kesuksesan. 1.2 Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan dalam skripsi ini adalah latar belakang penggunaan persona pronomina pertama laki-laki formal oleh Ayumi Hamasaki ditinjau dari lirik-lirik lagu yang ia ciptakan. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkupnya adalah latar belakang penggunaan persona pronomina pertama laki-laki formal oleh Ayumi Hamasaki ditinjau dari lirik-lirik lagu yang ia ciptakan dari tahun 1998 2002, dihubungkan dengan psikologi keluarga Ayumi saat sebelum menjadi penyanyi. 5

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis latar belakang penyanyi Ayumi Hamasaki yang sering memakai persona pronomina laki-laki formal dalam menulis liriklirik lagunya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar bisa mengetahui dan memahami latar belakang Ayumi Hamasaki yang sering menggunakan persona pronomina laki-laki formal dalam lirik lagunya. 1.5 Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka penulis akan menggunakan metode deskriptif analitis, dengan menggunakan data-data kepustakaan yang ada. Sebelumnya penulis akan memilah lagu-lagu karya Ayumi tersebut dengan cara metode sampling yakni metode dengan cara menjelaskan materi penelitian berdasarkan lagu-lagu yang di dalamnya terdapat persona pronomina laki-laki. Misalnya persona pronomina laki-laki 僕 (boku), penulis akan memilah satu lagu yang di dalamnya terdapat kata tersebut setelah itu, penulis akan menghubungkan kondisi psikologi keluarga dari Ayumi itu sendiri tentunya dengan data-data dan teori yang telah penulis kumpulkan. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam bab 1 Pendahuluan, berisi gambaran tentang permasalahan secara umum dari topik yang akan diteliti. Dalam bab ini juga akan dijelaskan mengapa penulis mengambil 6

topik seperti ini untuk dijadikan penelitian. Selain itu bab ini juga berisi Biografi singkat dari Ayumi Hamasaki. Pada bab 2 Landasan teori, penulis menguraikan teori-teori yang dijadikan sebagai landasan atau dasar dalam membahas permasalahan penelitian. Selain uraian teoritis, bab ini juga akan mencantumkan kutipan-kutipan sisi pandang dari para pakar pada topik yang dipilih. Bab 3 merupakan Analisis Data penulis dari data-data yang sudah ada. Dalam bab ini, permasalahan penelitian akan dianalisis dengan teori-teori yang ada. Pada bab 4 Simpulan dan Saran, penulis menjabarkan simpulan dari hasil analisis data yang ada pada bab 3. Dalam bab ini berisi simpulan dan juga saran agar pihakpihak yang terkait dapat mengambil manfaat dari penelitian ini. Selain itu juga berisi saran untuk para peneliti selanjutnya sebagai suatu kelanjutan dari hasil penelitian. Bab 5 Ringkasan, berisi ulangan kembali secara ringkas dari latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, serta tujuan dan manfaat penelitian sampai hasil simpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang diangkat. 7