RINGKASAN BAKHTIAR SANTRI AJI.

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK MODEL HIDROLOGI ANSWERS DALAM MEMPREDIKSI EROSI DAN SEDIMENTASI

PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN DI TAMAN NASIONAL KERINCI SEBLAT KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMBAR HANDY RUSYDI

PEMETAAN PENYEBARAN POLUTAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA CILEGON BAKHTIAR SANTRI AJI

KEMAMPUAN SERAPAN KARBONDIOKSIDA PADA TANAMAN HUTAN KOTA DI KEBUN RAYA BOGOR SRI PURWANINGSIH

Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor SRI PURWANINGSIH

KONTRIBUSI INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI PROPINSI SUMATERA SELATAN ERNIES

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI (Studi Kasus : DKI JAKARTA)

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

DAMPAK KEGIATAN PERTAMBANGAN BATUBARA PT. TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (PT

ANALISIS MANFAAT RUANG TERBUKA HIJAU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS EKOSISTEM KOTA BOGOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIS ARIEV BUDIMAN A

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

PENENTUAN LUASAN OPTIMAL HUTAN KOTA SEBAGAI ROSOT GAS KARBONDIOKSIDA (STUDI KASUS DI KOTA BOGOR) HERDIANSAH

MODEL MATEMATIS PERUBAHAN KUALITAS AIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CISADANE. Oleh NURLEYLA HATALA F

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV KONDISI UMUM TAPAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN POHON PLUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT DENGAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Oleh MENDUT NURNINGSIH E

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMETAAN PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI PESISIR KOTA MEDAN DAN KABUPATEN DELI SERDANG

KAJIAN PERTUMBUHAN STEK BATANG SANGITAN (Sambucus javanica Reinw.) DI PERSEMAIAN DAN LAPANGAN RITA RAHARDIYANTI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

POTENSI KEBAKARAN HUTAN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO BERDASARKAN CURAH HUJAN DAN SUMBER API SELVI CHELYA SUSANTY

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL FINITE LENGTH LINE SOURCE UNTUK MENDUGA KONSENTRASI POLUTAN DARI SUMBER GARIS (STUDI KASUS: JL. M.H. THAMRIN, DKI JAKARTA)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

INVENTARISASI SERAPAN KARBON OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MALANG, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

ANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK RUANG TERBUKA HIJAU PADA KOTA PULAU DI INDONESIA (Studi Kasus Kota Batam, Kota Tarakan Dan Kota Ternate) HUDI WIDYARTA

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

HUBUNGAN ANTARA INDEKS LUAS DAUN DENGAN IKLIM MIKRO DAN INDEKS KENYAMANAN

3/30/2012 PENDAHULUAN PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

ANALISA DEGRADASI HUTAN MANGROVE PADA KAWASAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

KAJIAN SUMBERDAYA DANAU RAWA PENING UNTUK PENGEMBANGAN WISATA BUKIT CINTA, KABUPATEN SEMARANG, JAWA TENGAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

PAPER SIMULASI KECUKUPAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BOGOR BERDASARKAN EMISI CO2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI

Modul 1. Hutan Tropis dan Faktor Lingkungannya Modul 2. Biodiversitas Hutan Tropis

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

(Studi kasus : Taman Nasional Lore-Lindu, Sulawesi Tengah) MOCHAMMAD TAUFIQURROCHMAN ABDUL AZIZ ZEIN

Tabel 3 Kecamatan dan luas wilayah di Kota Semarang (km 2 )

METODE PENELITIAN. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 9. Peta Orientasi Wilayah Kecamatan Beji, Kota Depok

PEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

Tabel 28. Kesesuaian RUTRK untuk RTH terhadap Inmendagri No. 14 Tahun RUTRK Untuk RTH (ha)

PENDUGAAN EROSI DENGAN METODE USLE (Universal Soil Loss Equation) DI SITU BOJONGSARI, DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

KADAR AIR TITIK JENUH SERAT BEBERAPA JENIS KAYU PERDAGANGAN INDONESIA ARIF RAKHMAN HARIJADI

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pemukiman. Sebagaimana kota menurut pengertian Bintarto (1977:9)

Bab IV Gambaran Umum Daerah Studi

PENILAIAN POTENSI OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM SERTA ALTERNATIF PERENCANAANNYA DI TAMAN NASIONAL BUKIT DUABELAS PROVINSI JAMBI SIAM ROMANI

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

PEMBANGUNAN HUTAN KOTA DALAM STRATEGI PEMBANGUNAN PERKOTAAN PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab terjadinya hujan asam adalah senyawa Sulfur dan Nitrogen Oksida yang

ANALISIS LAJU EROSI DAN SEDIMENTASI DENGAN PROGRAM AGNPS

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK SEBAGAI PENGENDALI EROSI DI SUB DAS CIBOJONG KABUPATEN SERANG, BANTEN. Oleh: FANNY IRFANI WULANDARI F

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

PENGARUH JUMLAH SADAPAN TERHADAP PRODUKSI GETAH PINUS

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

STUDI PEMANFAATAN HASIL HUTAN OLEH MASYARAKAT SEKITAR TAMAN NASIONAL MANUSELA

AMELIORASI IKLIM MELALUI ZONASI HUTAN KOTA BERDASARKAN PETA SEBARAN POLUTAN UDARA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3Perubahan tutupan lahan Jakarta tahun 1989 dan 2002.

Analisis dan Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Zona Pendidikan (Studi Kasus : Wilayah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Universitas Jambi)

ANALISIS DAN STRATEGI PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT SANUDIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI SAMPAH DAN KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH LAMA WAKTU PENUMPUKAN KAYU KARET (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) TERHADAP SIFAT - SIFAT PAPAN PARTIKEL TRIDASA A SAFRIKA

KOMPOSISI DAN STRUKTUR VEGETASI HUTAN LOA BEKAS KEBAKARAN 1997/1998 SERTA PERTUMBUHAN ANAKAN MERANTI

Transkripsi:

PEMETAAN PENYEBARAN POLUTAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA CILEGON BAKHTIAR SANTRI AJI DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

RINGKASAN BAKHTIAR SANTRI AJI. Pemetaan Polutan sebagai Bahan Pertimbangan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Kota Cilegon. Dibimbing oleh Ir. Siti Badriyah Rushayati, MSi dan Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, MSc. Kota Cilegon terkenal dengan kota sejuta industri mempunyai perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan kota akan diikuti oleh peningkatan aktivitas sektor lainnya, salah satunya adalah sektor transportasi. Kota Cilegon adalah pintu keluar-masuk Pulau Jawa, hal ini menyebabkan tingginya arus transportasi. Tingginya dua sektor tersebut akan berdampak pada jumlah polutan udara yang dikeluarkan oleh keduanya. Peningkatan polutan memerlukan pengendalian agar konsetrasinya di udara tidak meningkat terlalu tinggi. Pengendalian dapat dilakukan dengan membangun area terbuka hijau yang berfungsi sebagai penyerap polutan. Pengukuran parameter udara dilakukan pada debu, hidrokarbon, kabon monoksida dan nitrogen dioksida. Pengambilan contoh udara dilakukan di 24 titik dalam Kota Cilegon. Pengolahan konsentrasi polutan dilakukan dengan cara interpolasi konsentrasi polutan antara titik. Berdasarkan analisis iklim unsur selama 18 tahun, arah angin dominan bertiup dari arah barat dan utara dengan kecepatan berkisar antara 3,4-3,9 km/jam. Suhu berkisar antara 26,2-27,3 o C, dengan suhu maksimal terjadi pada bulan Oktober. Menurut Schmidth Ferguson tipe iklim Kota Cilegon termasuk dalam tipe iklim B dengan ratarata jumlah bulan basah sebesar 9,6 bulan dan rata-rata jumlah bulan kering sebesar 1,6 bulan. Nilai Q yang didapatkan adalah 16,6 %. Tipe Iklim B berarti daerah basah dengan vegetasi tropika. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan nilai 326,2 mm. Mekanisme iklim saling berkaitan dan sangat mempengaruhi penyebaran polutan. Senyawa polutan yang dilakukan pemetaan adalah HC, debu, CO, NO 2. Hasil pemetaan terlihat bahwa akumulasi polutan tertinggi pada kawasan yang mempunyai aktivitas transportasi dan industri, sedangkan kawasan dengan penutupan vegetasi yang baik mempunyai konsentrasi polutan dibawah BMU. Angin lokal sangat mempengaruhi penyebaran polutan. Berdasarkan hasil rata-rata luas zona polutan (nilai konsentrasi diatas BMU) selama 2 triwulan pengukuran tahun 2004, zona polutan hidrokarbon terluas berada di Kecamatan Pulo Merak dengan luas area sebesar 2.374,865 Ha, sedangkan zona debu terluas berada di Kecamatan Cibeber dengan luas sebesar 3.217,916 Ha.

Berdasarkan penyebaran polutan dan dinamika arah angin, ruang terbuka hijau sangat diperlukan di Kecamatan Gerogol, Cibeber dan Citangkil. Pembuatan area ruang terbuka hijau di kawasan permukiman diharapkan dapat mengurangi dampak polutan terhadap mahluk hidup khususnya manusia. Pembangunan ruang terbuka hijau di Kecamatan Gerogol dikhususkan sebagai area pemecah angin.

PEMETAAN PENYEBARAN POLUTAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA CILEGON BAKHTIAR SANTRI AJI Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kota Tegal, Jawa Tengah pada tanggal 22 Maret 1983. Merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Mulyono dan Thoyibah. Pendidikan formal penulis dimulai pada tahun 1987 di TK Pertiwi Slawi dan lulus pada tahun 1989, kemudian penulis melanjutkan ke SD Negeri Slawi II dan lulus pada tahun 1995, kemudian melanjutkan pendidikan ke SLTP Negeri 1 Slawi dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke SMU Negeri 1 Slawi, lulus pada tahun 2001. Pendidikan perguruan tinggi ditempuh penulis di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) tahun 2001, dengan mengambil Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan. Selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Kehutanan, penulis pernah melakukan Praktek Pengenalan Umum Kehutanan di BKPH Rawa Timur, KPH Banyumas Barat dan BKPH Gunung Slamet Barat, KPH Banyumas Timur serta Praktek Pengelolaan Hutan di BKPH Getas, KPH Banyumas Barat tahun 2004, dan terakhir penulis menyelesaikan Praktek Kerja Lapang (PKLP) di Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi pada tahun 2005. Selain kegiatan praktek lapang, penulis telah mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi baik di dalam maupun di luar perguruan tinggi. Organisasi yang pernah diikuti penulis antara lain Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan (HIMAKOVA), Kelompok Pemerhati Goa Hira Kelompok Pemerhati Burung (KPB) Prenjak dan Fotografi Konservasi (FOKA). Kegiatan yang pernah di lakukan di luar kegiatan kampus diantaranya adalah Volunteer dalam acara Asia Europe Environment Forum (2005), Volunteer aksi kemanusiaan bencana alam tsunami Aceh, Sebagai salah satau syarat untuk meraih gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan IPB, penulis melakukan penelitian dengan judul Pemetaan Polutan sebagai Pertimbangan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau di Kota Cilegon dibawah bimbingan Ir. Siti Badriyah Rushayati, MSi dan Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo MSc.

KATA PENGANTAR Pembangunan kota yang sangat pesat akan meningkatkan pertumbuhan di segala bidang baik ekonomi maupun penduduk. Petumbuhan yang pesat akan memberikan manfaat dan dampak negatif. Permasalahan yang akan ditimbulkan salah satunya adalah di sektor lingkungan hidup khususnya pencemaran udara. Penelitian ini menggambil judul Pemetaan Konsentrasi Polutan sebagai Bahan Pertimbangan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Cilegon. Kota Cilegon merupakan kota industri besar. industri adalah kegiatan antropogenik yang banyak menyumbangkan polutan udara dalam jumlah yang besar. Pemetaan konsentrasi polutan dalam skala kota diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap penyebaran dan akumulasi polutan di wilayah Kota Cilegon, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan ruang terbuka hijaudi Kota Cilegon. Penulis menyadari karya ini masih banyak kekurangan. Penulis berharap hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat dan dapat menjadi pertimbangan dalam pengelolaan lingkungan hidup khususnya di Kota Cilegon. Bogor, Januari 2006 Penulis

DAFTAR ISI Teks Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... iii DAFTAR LAMPIRAN TABEL... iv DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian... 2 C. Manfaat Penelitian... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pencemaran Udara... 3 B. Iklim dan Penyebaran Polutan... 4 C. Ruang Terbuka Hijau... 6 D. Sistem Informasi Geografis (SIG)... 7 E. Penginderaan Jauh (Remote Sensing)... 8 F. Merancang Kawasan Perlindungan... 10 III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas... 11 B. Ketinggian Tempat dan Kemiringan Lahan... 11 C. Hidrogeologi... 11 D. Kondisi Iklim... 12 E. Jenis Batuan... 12 F. Jenis Tanah... 12 G. Sosial dan Ekonomi... 12 IV. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 14 B. Alat dan Bahan... 15 C. Jenis Data, Kegunaan dan Pengumpulannya... 15 D. Pengolahan Data... 17 E. Batasan Penelitian... 21 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Sumber Pencemar... 22 B. Evaluasi Kondisi Fisik... 25 C. Evaluasi Pengukuran Emisi Udara... 34 D. Penutupan Lahan Kota Cilegon... 56 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 59 Saran... 59 DAFTAR PUSTAKA... 60 LAMPIRAN... 62

DAFTAR GAMBAR No. Teks Halaman 1. Peta lokasi penelitian... 14 2. Lokasi pengambilan contoh udara... 16 3. Tahapan pembuatan peta penyebaran polutan... 18 4. Tahapan pembuatan peta arah angin... 19 5. Tahapan pembuatan peta penutupan lahan... 19 6. Sumber polutan di Kota Cilegon... 23 7. Peta penyebaran sumber polutan... 24 8. Peta kemiringan lahan Kota Cilegon... 26 9. Diagram rataan curah hujan bulanan... 28 10. Diagram rataan suhu bulanan... 29 11. Diagram rata-rata kecepatan angin bulanan... 31 12. Peta angin pada pengukuran triwulan I tahun 2004... 32 13. Peta angin pada pengukuran triwulan IV tahun 2004... 33 14. Lokasi pengambilan titik di Simpang Tiga Ramayana... 34 15. RTH di daerah pemukiman... 36 16. Peta penyebaran hidrokarbon (HC) triwulan I tahun 2004... 38 17. Kawasan industri di pinggir garis pantai... 39 18. Peta penyebaran debu triwulan I tahun 2004... 41 19. Jalur transportasi perkotaan... 42 20. Peta penyebaran karbon monoksida triwulan I tahun 2004... 44 21. Peta penyebaran nitrogen dioksida triwulan I tahun 2004... 46 22. Peta penyebaran hidrokarbon (HC) triwulan IV tahun 2004... 49 23. Peta penyebaran debu triwulan IV tahun 2004... 51 24. Peta penyebaran karbon monoksida (CO) triwulan IV tahun 2004... 53 25. Peta penyebaran nitrogen dioksida (NO 2 ) triwulan IV tahun 2004... 55 26. Peta penutupan lahan Kota Cilegon... 58

DAFTAR LAMPIRAN TABEL No. Teks Halaman 1. Keputusan pemerintah tentang baku mutu udara ambien nasional... 62 2. Data suhu rata rata bulanan... 63 3. Data arah angin bulanan... 63 4. Data kecepatan angin bulanan... 64 5. Data curah hujan bulanan... 64 6. Hasil pengukuran udara triwulan I tahun 2004... 65 7. Hasil pengukuran udara triwulan IV tahun 2004... 65 8. Hasil pengukuran udara triwulan III tahun 2005... 66 9. Luasan zona polutan debu (ha) pengukuran triwulan I tahun 2004... 67 10. Luasan zona polutan hc (ha) pengukuran triwulan I tahun 2004... 67 11. Luasan zona polutan karbon monoksida (ha) pengukuran triwulan I tahun 2004. 67 12. Luasan zona polutan nitrogen dioksida (ha) pengukuran triwulan I tahun 2004... 68 13. Luasan zona polutan debu (ha) pengukurantriwulan IV tahun 2004... 68 14. Luasan zona polutan hidrokarbon (ha) pengukuran triwulan IV tahun 2004... 69 15. Luasan zona polutan karbon monoksida (ha) pengukuran triwulan IV tahun 2004... 69 16. Luasan zona polutan nitrogen dioksida (ha) pengukuran triwulan IV tahun 2004... 70 17. Luas penutupan lahan setiap kecamatan (ha)... 71

DAFTAR LAMPIRAN GAMBAR No. Teks Halaman 1. Gambar windrose/mawar angin... 72 2. Diagram fluktuasi konsentrasi polutan di lokasi pengambilan contoh udara... 74