BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Negeri 2 Boyolali.

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. No Uraian Kegiatan Bulan

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

B. Model Penelitian Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin Model PTK Kemmis dan Mc Taggart

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

BAB III. Metodelogi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di kelas VIII-B SMP Negeri 10 Surakarta, yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diperlukan oleh penulis. Subjek penelitiannya yaitu siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana kegiatan yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

Oleh : Burhanah Farida SD Negeri 4 Tanggung ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pesawahan kecamatan Teluk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali yang terletak di Jln. Kates No. 8, Siswodipuran Boyolali Provinsi Jawa Tengah. Secara khusus penelitian dilakukan di kelas XI IIS 1 SMA N 1 Boyolali tahun ajaran 2015/2016. Alasan peneliti melakukan penelitian di SMA N 1 Boyolali dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Dari observasi awal diperoleh fakta bahwa pembelajaran masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah yang dilanjutkan dengan diskusi. Meskipun sudah menggunakan metode diskusi, siswa cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah. Hanya beberapa siswa saja yang mau aktif di dalam diskusi tersebut, sisanya hanya diam dan tidak berkontribusi di dalam kelompoknya. b. Guru sejarah di SMA Negeri 1 Boyolali sangat terbuka untuk memperbaiki pembelajaran, sehingga dapat bekerja sama dalam penelitian untuk meningkatkan keaktifan bertanya dan hasil belajar sejarah. c. Keaktifan bertanya dan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IIS 1 belum optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan penerapan strategi pembelajaran active knowledge sharing dengan harapan keaktifan bertanya dan hasil belajar sejarah siswa dapat meningkat. d. Peneliti telah melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negreri 1 Boyolali sehingga mendapatkan kemudahan dalam perijinan dan pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran sejarah yaitu Bapak Rachmadi yang membantu dalam pelaksanaan perencanaan, tindakan dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga validitas 40

41 hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang mengajar adalah Bapak Rachmadi, dan yang bertindak sebagai observer adalah peneliti. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas No Jadwal kegiatan 2015 2016 Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1 Penulisan proposal penelitian. 3 Penyusunan instrumen penelitian. 4 Pelaksanan penelitian (Pengumpulan data dan analis data). 6 Penulisan laporan penelitian. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini sendiri adalah siswa. Penelitian ini difokuskan pada kelas XI IIS 1, pada kelas tersebut ditemukan adanya permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran sejarah yaitu masih rendahnya keaktifan bertanya dan hasil belajar sejarah. Kelas ini memiliki 34 siswa, yang terdiri 7 siswa laki-laki dan 27 siswa perempuan pada tahun ajaran 2015/2016, sehingga sangat potensial sekali dengan menerapkan suatu strategi pembelajaran yang inovatif guna meningkatkan keaktifan bertanya untuk mencapai hasil belajar sejarah yang memuaskan dan dapat pula memperbaiki proses pembelajaran yang telah berlangsung.

42 C. Data dan Sumber Data Data yang dikumpulkan PTK berupa segala gejala atau peristiwa yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang telah diterapkan dalam pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber-sumber yang telah ditentukan. Data dan sumber dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : 1. Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif diperoleh dari data hasil observasi, kajian dokumen atau arsip, wawancara serta catatan lapangan dalam startegi pembelajaran active knowledge sharing. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keaktifan bertanya siswa dan hasil penilaian belajar sejarah berupa nilai yang diperoleh siswa dari penilaian keaktifan bertanya siswa dan penilaian kemampuan berupa aspek kognitif melalui ulangan harian prasiklus, tes evaluasi siklus I, tes evaluasi siklus II. 2. Sumber Data a. Informan Informan merupakan orang yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan rinci yang berkaitan dengan penelitian, sehingga dapat diperoleh data yang obyektif. Informan disini adalah guru mata pelajaran sejarah kelas XI IIS 1 tahun ajaran 2015/2016 yaitu bapak Rachmadi dan beberapa siswa. b. Dokumen dan arsip Dokumen dan arsip ini merupakan sumber data yang penting dalam penelitian yang akan dilaksanakan, dokumen maupun arsip ini dapat membantu penelitian dalam mengumpulkan data penelitian yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penelitian tindakan kelas ini, yaitu : silabus, RPP, serta arsip nilai siswa.

43 D. Pengumpulan Data Data yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah tingkat keaktifan bertanya siswa dan hasil belajar sejarah siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Boyolali. Metode yang dipakai oleh peneliti untuk mendapatkan data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Metode ini digunakan untuk mendapatkan data secara langsung dari siswa tentang bagaimana kesan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran active knowledge sharing. Selain itu, wawancara juga dilakukan terhadap guru mata pelajaran sejarah guna mendapatkan informasi yang menunjang dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini pihak yang diwawancarai adalah siswa kelas XI IIS 1 dan guru mata pelajaran sejarah. Wawancara dapat dilakukan berulang kali, karena semakin banyak informan yang diwawancarai akan semakin reliable data yang diperoleh. 2. Observasi Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi interaksi belajar mengajar. Peran guru sejarah dalam kegiatan ini adalah melaksanakan pembelajaran dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan berkolaborasi bersama peneliti yang berperan sebagai pengamat (observer) jalannya pembelajaran di kelas. Dalam hal ini pengamat mengambil tempat duduk di depan maupun di belakang, mengamati jalannya proses pembelajaran sambil mencatat segala sesuatu yang terjadi selama prose pembelajaran berlangsung serta membantu dalam mengkondisikan kelas. Observasi siswa difokuskan pada tingkat keaktifan bertanya siswa dan hasil belajar sejarah dalam pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran active knowledge sharing. Tingkat keaktifan bertanya siswa diukur dari jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada siswa lain dan jumlah pertanyaan yang diajukan siswa. Observasi terhadap siswa juga dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa di

44 dalam pembelajaran. Sedangkan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai tes evaluasi yang dilakukan di setiap siklus. Observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran active knowledge sharing. Hasil observasi didiskusikan bersama guru kelas untuk kemudian dianalisis bersama untuk mengetahui berbagai kelemahan ataupun kelebihan dalam penerapan strategi pembelajaran active knowledge sharing yang telah dilakukan untuk kemudian diupayakan solusinya untuk pembelajaran pada siklus II. 3. Tes Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan, tulisan atau dalam bentuk perbuatan (Sudjana, 2005). Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Hasil dari tes tersebut akan dijadikan sebagai rujukan pengambilan keputusan untuk menentukan berapa siklus yang diambil dalam penelitian, sehingga hasil dari tes tersebut dapat sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Metode tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan hasil belajar sejarah siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran active knowledge sharing sebagai evaluasi setelah proses pembelajaran berlangsung. Dalam evaluasi ini peneliti menggunakan tes tertulis. Tes tertulis merupakan bentuk dalam bahan tulisan baik soal maupun jawabannya. Tes dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berupa soal-soal uraian yang dibuat oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa. 4. Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data identitas siswa, silabus sejarah kelas XI, RPP, daftar nilai siswa kelas XI IIS 1 SMA Negeri 1 Boyolali sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran active knowledge sharing.

45 E. Uji Validitas Data Data yang telah didapatkan selama proses penelitian harus memiliki tingkat kebenaran yang valid, sehingga memberikan sebuah keilmiahan dari sebuah laporan penelitian. Dalam hal ini uji validitas data perlu untuk dilakukan sebagai upaya pencapaian kebenaran ilmiah tersebut. penelitian ini akan menggunakan teknik uji validitas data berupa triangulasi. Triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah triangulasi metode dan sumber. Triangulasi metode yaitu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Melalui triangulasi metode, dapat dibandingkan temuan penelitian yang diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data. Sedangkan triangulasi sumber adalah mencari data dari berbagai sumber yang berbeda. Pengumpulan data diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kebenaran informasinya. Skema uji validitas data yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.1 dan gambar 3.2 DATA WAWANCARA OBSERVASI TES DOKUMENTASI SUMBER DATA SAMA Gambar 3.1 Skema Uji Validitas Data dengan Trianguasi Metode (Sumber : Sugiyono, 2013 : 331) Guru Siswa Karyawan Sekolah Gambar 3.2 Skema Uji Validitas Data dengan Trianguasi Sumber (Sumber : Sutopo, 2006 : 94)

46 Dari gambar tersebut penulis menyimpulkan bahwa dalam pemeriksaan validitas data atau kebenaran data seorang peneliti tidak hanya mencari data dengan satu cara saja. Peneliti harus menggunakan teknik pengumpulan data lain, dalam gambar di atas disebutkan dengan wawancara, observasi, tes dan dokumentasi dengan sumber data yang sama. Dengan beberapa teknik pengumpulan data tersebut, maka semakin terbukti validitas data yang dihasilkan. F. Analisis Data Data penelitian tindakan kelas dapat meliputi data kualitatif dan data kuantitatif, kemudian data-data tersebut dianalisis dengan metode deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes dari awal kondisi, nilai tes setelah tindakan, yang kemudian direfleksi serta menganalisis proses belajar yang terjadi selama penelitian berlangsung. Kemudian dibandingkan pula data kualitatif yang berasal dari observasi dengan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan observasi dan refleksi dari tiap siklus. Data kuantitatif dianalisis degan membandingkan hasil hitung dari perolehan nilai yaitu persentase perolehan skor lembar observasi keaktifan bertanya dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tiap siklus. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menyusun rencana tindakan berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. G. Indikator Kinerja Penelitian 1. Guru mata pelajran sejarah mampu menerapkan strategi pembelajaran active knowledge sharing di dalam pembelajaran sejarah. 2. Peningkatan keaktifan bertanya siswa, sekurang-kurangnya jumlah pertanyaan yang diajukan siswa meningkat menjadi 80 pertanyaan, dan persentase siswa yang mengajukan pertanyaan meningkat dalam mengikuti proses pembelajaran sejarah mencapai 80%. 3. Peningkatan hasil belajar siswa, sekurang-kurangnya 90% siswa mendapat nilai 80.

47 Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang Diukur Kemampuan mengajar guru a. Persentase Keaktifan Siswa bertanya siswa b. Jumlah Pertanyaan Hasil belajar sejarah Persentase yang Ditargetkan Rata-rata alat penilaian kemampuan mengajar guru yang diperoleh mencapai 80% Rata-rata siswa yang aktif bertanya dalam proses pembelajaran di kelas mencapai 80% 80 Pertanyaan Rata-rata siswa yang tuntas mencapai 90% Cara Mengukur Diukur melalui observasi di dalam kelas dengan menggunakan lembar observasi kemampuan mengajar guru Diamati saat pembelajaran dan di hitung jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan. Diamati saat pembelajaran dan di hitung jumlah pertanyaan yang diajukan siswa. Diukur melalui hasil evaluasi pembelajaran sejarah di setiap siklus. H. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan proses pembelajaran. Model penelitian yang digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart (1988) dalam Maharani (2014 : 46) yaitu model spiral. Perencanaan Kemmis dan Taggart dimulai dengan rencana tindakan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing) dan )refleksi (reflecting). Adapun prosedur penelitian tindakan kelas untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam gambar 3.2 sebagai berikut :

48 Refleksi Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Gambar 3.3 Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (Sumber : Arikunto, 2010 : 137) Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan 1) Menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, buku paket sejarah dan LKS dengan materi kehidupan bangsa Indonesia pada masa penjajahan Jepang. 2) Membuat instrumen yang meliputi : a) Pedoman wawancara kepada guru dan siswa. b) Lembar observasi keaktifan bertanya. c) Lembar observasi kemampuan mengajar guru. d) Lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran.

49 e) Soal evaluasi. 3) Merancang pembelajaran sejarah dengan strategi pembelajaran active knowledge sharing, dilakukan dengan mambagi siswa menjadi 5 kelompok dan menyiapkan tugas untuk masing-masing kelompok. b. Pelaksanaan Tindakan Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP mata pelajaran sejarah yang dirancang dengan strategi pembelajaran active knowledge sharing. Dalam hal ini, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan dua kali pertemuan setiap siklusnya. Secara garis besar tindakan yang dilaksanakan dalam strategi pembelajaran active knowledge sharing adalah sbegai berikut : 1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok. 2) Guru memberi tugas berupa 15 soal kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan. 3) Masing-masing kelompok mendiskusikan soal yang diberikan oleh guru dan membagi soal tersebut kepada setiap anggota kelompoknya. 4) Siswa berkeliling kelas untuk meminta bantuan teman lain apabila kesulitan menjawab soal yang diberikan oleh guru. 5) Siswa saling bertukar pikiran dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru. 6) Siswa kembali ke kelompknya masing-masing dan mendiskusikan jawaban yang paling tepat dari soal yang diberikan oleh guru. 7) Siswa dan guru membahas jawaban dari soal-soal yang diberikan oleh guru. c. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati keaktifan bertanya siswa ketika mengikuti pembelajaran sejarah dengan menerapkan strategi pembelajaran active knowledge sharing. Tahap ini dilakukan pada proses pembelajaran atau pada tahap pelaksanaan tindakan. Observasi diarahkan pada jumlah pertanyaan yang diajukan siswa dan jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun kepada siswa lain.

50 Observasi juga dilakukan untuk mengamati kemampuan mengajar guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menerapkan strategi pembelajaran active knowledge sharing. d. Refleksi Refleksi dilakukan setelah megadakan pengamatan. Jika pembelajaran pada siklus I didapatkan suatu kendala yaitu kekurang-aktifan siswa dalam bertanya di dalam proses pembelajaran dan adanya nilai siswa yang belum mencapai hasil yang diharapkan atau tindakan belum tercapai secara optimal, maka perlu adanya perbaikan pada siklus II.