JURIA NIM : A B S T R A C T

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS.

Konsep dan Studi Kebijakan Publik

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

Universitas Diponegoro Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Kebijakaan Kesehatan 2015

KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) BAGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

ABSTRAK MANAJEMEN PENANGGULANGAN MALARIA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN

Kata kunci : (1) Pengembangan masyarakat, (2) Fungsi Badan Keswadayaan Masyarakat.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Peran Anggota Dewan dalam Pembuatan Kebijakan Publik

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

EVALUASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

Berdasarkan hasil analisis menggunakan data SUSDA Tahun 2006 yang dibandingkan dengan 14 indikator kemiskinan dari BPS, diperoleh bahwa pada umumnya

ABSTRACT. Key words: internal audit, internal control, independent, competent. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FUNGSI SOSIAL LEMBAGA AGAMA DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA EKONOMI LEMAH

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control Effectiveness Lending. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEDESAAN YANG PARTISIPATIF (STUDI KASUS DI DESA DOLOK MERAWAN) SKRIPSI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI SKRIPSI

KAJIAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

IMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F.

ABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics

Analisis Determinan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone

WEWENANG PEMERINTAH KOTA MEDAN DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA PRODUSEN DAN KONSUMEN BERDASARKAN UU NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

EVALUASI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI 1 TEGOREJO KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

DAFTAR ISI... JUDUL KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRACT...

ABSTRAK ASPEK PELAYANAN POSBINDU UNTUK USIA LANJUT DI PUSKESMAS PASIRKALIKI BANDUNG TAHUN 2009

dari sumber-sumber non-manusia. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model inter-aktif yang dikemukakan oleh Milles dan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN (PNPM MP) DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN.

PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PROGRAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DENGUE Dl DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

DAMPAK PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KABUPATEN KARANGANYAR

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

Kumalasari, et al., Evaluasi Implementasi Program...

ABSTRAK. Tresa Telfia

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ABSTRAK ANDREAS BOKA (E ), PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA (STUDI PT

HASBULLAH NPM

PERSEPSI STAKEHOLDERS

KINERJA INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS PADA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008

IDENTIFIKASI KEBERADAAN DAN PERKEMBANGAN KLASTER UKM FURNITUR DI JEPARA THE EXISTENCE AND DEVELOPMENT OF. SMEs FURNITURE CLUSTER IN JEPARA.

ABSTRACT. vii Universitas Kristen Maranatha

SKRIPSI ANALISIS KESIAPAN PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM IMPLEMENTASI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI KOTA MEDAN OLEH

EFEKTIVITAS SOSIALISASI PENYEDIAAN INFORMASI PERMODALAN DALAM PENGEMBANGAN UMKM DI SUKOHARJO

ABSTRAK PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. PINDAD)

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA OLEH PT. SARANA AGRO NUSANTARA BELAWAN SKRIPSI

KAJIAN UPAYA PROMOSI KESEHATAN (STUDI KASUS Dl PUSKESMAS KOTA MADIUN DAN KABUPATEN NGAWI)

SKRIPSI ANALISIS KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA MEDAN OLEH RIZKI AMALIA TAMBUNAN

Skripsi. Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk. Mencapai Gelar Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan

ABSTRACT. Keywords: controller rule, controlling sales, sales effectiveness. vii. Universitas Kristen Maranatha

Dari hasil pengamatan selama pelaksanaan otonomi daerah, khususnya di Kabupaten Raja

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

KINERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN UNTUK MEMINIMALISIR KOPERASI PASIF DI KOTA SURAKARTA

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI PT. CITRA BARU COMMERCIAL MEDAN. Diajukan. oleh TITIK HUSNA

EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL DAN RESTORAN

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN GROBOGAN SEBAGAI SENTRA PRODUKSI SAPI POTONG SKRIPSI DREVIAN MEITA HARDYASTUTI


TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM SAPU LIDI SEBAGAI PROGRAM PENATAAN PERUMAHAN PERMUKIMAN MASYARAKAT MISKIN KOTA PEKALONGAN

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN ATAS BAURAN PEMASARAN PADA SUPERMARKET MILLENIUM DI NATAR - LAMPUNG SELATAN

ABSTRAK. Kata kunci: Fungsi Manajemen,Anggaran,Efektifitas Penjualan. vii. Universitas Kristen Maranatha

Journal of Physical Education and Sports

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA TANJUNGPINANG.

KAJIAN KEBIJAKSANAAN PENUTUPAN PROPINSI LAMPUNG BAGI PROGRAM TRANSMIGRASI UMUM

STRATEGI PEMASARAN GAS ELPIJI DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENJUALAN TABUNG ELPIJI KEMASAN 5,5 KG

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Nur Oktapianti NIM :

TESIS OPTIMASI PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERT DAN CPM. Disusun Oleh : AMIRUDDIN HI. MUHAMMAD NPM : /MTS

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KESIAPAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN GIANYAR DALAM MENGHADAPI AKREDITASI TAHUN 2016

PENGAWASAN PEMANFAATAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 5 KABUPATEN TANGERANG

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH OLEH: YANIK SULISTIO NINGRUM NIM.

Andreas Setiawan Di bawah bimbingan Giyono dan Ranni Rahmayathi Z ABSTRACT

As'ari, et al., Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif...

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING TAHUN ANGGARAN 2009

ANALISIS KINERJA PENDAPATAN DAN BELANJA BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA TOMOHON

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Brand Image

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG INFRASTRUKTUR DI KELURAHAN ANDURING KOTA PADANG JURNAL

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

EFISIENSI TEKNIS DAN EKONOMIS TEKNOLOGI GEOMEMBRAN PADA PRODUKSI GARAM TAMBAK DI PT. GARAM II PAMEKASAN DAN PROSPEK PENGEMBANGAN DI TINGKAT PETANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

STUDI TENTANG INDUSTRI MAKANAN TRADISIONAL PINYARAM DI KORONG TITIAN PANJANG NAGARI KAYU TANAM KECAMATAN 2X11 KAYU TANAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

ANALISIS MANAJEMEN KEUANGAN PADA UMKM (USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH) KLASTER KONVEKSI DI WILAYAH KECAMATAN KOTA KABUPATEN KUDUS.

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi

ABSTRAK. Kata Kunci: Persepsi Masyarakat tentang perusahaan air minum daerah (PDAM)

KENDALA PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KINERJA GURU PEMBIMBING DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

EVALUASI PENERAPAN TAX PLANNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI PEMBAYARAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN DAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.

KAJIAN YURIDIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA DALAM PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN TESIS

ABSTRACT. Keywords: credit, MSME, Financial SAM, impact, poverty alleviation. iii

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

KEDUDUKAN GUBERNUR SUMATERA-UTARA SETELAH BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

Transkripsi:

EVALUASI PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DAERAH KABUPATEN BINTAN (Studi Kasus Pengembangan Usaha Mikro Tahun 2012) JURIA NIM : 090563201025 A B S T R A C T The alleviation of poverty became the agenda and the main priority in the National development. Various strategies, the policy, the program and the alleviation activity of poverty were drafted and carried out. In the implementation of the function of the government in the development field, the task of the government was to serve, protect, cultivate and develop the community's initiative. The implementation was in the area carried out with Empowerment of the Cooperative and Micro, Small and Middle Efforts that became the integral part in the purposeful national development brought about the just and prosperous community. The aim of the research that is to evaluate the implementation of the alleviation program of poverty especially in the development of micro efforts in the Department of Cooperation, Small Medium Efforts(SMEs), Industry and Trade of the Bintan Regency. The research method that was used was the descriptive research with the qualitative approach. The population in the research was all the official in Department of Cooperation, Small Medium Efforts (SMEs), Industry and Trade of the Bintan Regency with 42 people, and the technique of the sample that was used were purposive sampling, with 8 people, and Head of Department of Cooperation, Small Medium Efforts (SMEs), Industry and Trade of the Bintan Regency as the key informant.the results of this research is that the alleviation program of poverty through the development of these micro efforts to be not yet implemented well, this in accordance with the respondent's response from every item the question during the interview showed that the implementation of the development of micro efforts to still not go optimal.the conclusion of this research was seen from the dimension of input the respondent's believing trend was still being not yet optimal, whereas the dimension of the activity and the process has with the indicator that was used that is time still not yet sufficing in his implementation, but for the supervision had gone well. Whereas the dimension of output with the indicator grew and the micro efforts expansion, and the increase in the economy of the community have had the change. As for the suggestion that was given was to undertake all the alleviation programs of poverty with more optimal. Keywords: Alleviation of Poverty, Program Evaluation, SMEs.

A. Latar Belakang Masalah Evaluasi adalah suatu proses dari pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program dalam tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian program. Dalam hal ini evaluasi perlu dilakukan untuk melihat apakah pencapaian program telah tepat, terarah dan mencapai sasaran. Salah satu program yang akan dievaluasi adalah program pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha mikro di Kabupaten Bintan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan. Beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha mikro yang perlu mendapat perhatian adalah belum begitu terlihatnya dampak dari pelaksanaan program pengembangan usaha mikro bagi perekonomian masyarakat, masih minimnya dana untuk membiayai semua kegiatan yang telah ditetapkan, misalnya membuka outlet penjualan bagi industri rumah tangga serta tidak meratanya sosialisasi program tersebut kepada para pelaku usaha mikro. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (UKM) Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tanggal 19 Agustus 2008 tentang pembentukan struktur organisasi Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian

dan Perdagangan. Pelaksanaan program pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha mikro yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bintan perlu dilaksanakan dan pelaksanaannya perlu dilakukan evaluasi sehingga tumbuh dan berkembangnya unit usaha mikro di tengah masyarakat akan memberikan keuntungan dan dampak yang banyak bagi masyarakat baik itu dari segi peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja, perputaran uang maupun peningkatan pendapatan bagi daerah yang bersangkutan. B. Perumusan Masalah Identifikasi terhadap gejala-gejala dan permasalahan penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: Bagaimana evaluasi program pengentasan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan (Studi Kasus Pengembangan usaha mikro Tahun 2012)? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan program pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha mikro pada Dinas Koperasi UKM perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan.

2. Kegunaaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan, yaitu: a. Penerapan ilmu yang telah dipelajari khususnya dalam bidang Ilmu Administrasi Negara. b. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan yang melaksanakan pengembangan usaha mikro dalam upaya pengentasan kemiskinan. c. Sebagai referensi ataupun acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian terhadap permasalahan yang sama. D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian evaluatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut (Sugiyono 2012:9), Penelitian evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Dengan pendekatan deskriptif ini, peneliti hanya menggambarkan dan menjelaskan realita yang terjadi dalam suatu objek dan mencoba mengkaji secara mendalam untuk mengungkapkan berbagai gambaran dan permasalahan dalam evaluasi program pengentasan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan.

2. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian ini adalah di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, adapun alasan dasar mengambil penelitian di sini adalah daerah Kabupaten Bintan sebagai salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduknya paling banyak dan wilayah yang paling luas sehingga tanpa program pengentasan kemiskinan yang terencana dengan baik dan tersistematis, maka sulit untuk mengurangi angka kemiskinan Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Daerah Kabupaten Bintan. Sehingga penulis tertarik mengambil lokasi pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan. 3. Responden Responden yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pegawai yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan program pengembangan usaha mikro di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan sebanyak 8 orang. Sedangkan Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan dijadikan informan kunci. 4. Jenis Dan Sumber Data Jenis data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah:

1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yang menjadi sasaran penelitian yang meliputi data tentang evaluasi program pengentasan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan tidak melalui wawancara, namun bersumber dari dokumen-dokumen dan literatur, seperti data jumlah pegawai, sejarah singkat Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, data struktur organisasi, data uraian tugas dan fungsi, data uraian tugas unit kerja yang ada serta data sarana dan prasarana kerja yang dimiliki. 5. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi. Menurut Sugiyono (2005:166) mengemukakan bahwa teknik observasi merupakan suatu proses yang komplek dan sulit, yang tersusun dari pelbagai proses diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan ingatan. Dalam penelitian ini, observasi yang akan digunakan yaitu observasi terstruktur yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya (lokasinya) dengan menggunakan alat berupa Cek List.

b. Wawancara Soehartono (2002:67-68) berpendapat bahwa wawancara merupakan pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan oleh pewawancara kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. Wawancara dilakukan dengan pegawai Bidang koperasi, UKM, Perindustrian Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, serta dengan pimpinan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, dengan berpedoman kepada daftar pertanyaan yang telah disusun, mengenai evaluasi program pengentasan kemiskinan. Sedangkan alat pengumpul datanya adalah pedoman wawancara c. Dokumen Yaitu pengumpulan data melalui buku-buku ataupun literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Misalnya literatur tentang evaluasi dan pengembangan usaha mikro dan lainnya G. Teknik Analisis Data Dalam rangka memberikan gambaran yang jelas, logis dan akurat mengenai hasil pengumpulan data, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisa data Deskriptif kualitatif. Jadi teknis analisis kualitatif pada penelitian ini adalah teknis analisis yang digunakan untuk evaluasi program pengentasan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian

dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat. H. Konsep Teori 1. Evaluasi Evaluasi adalah suatu proses dari pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program dalam tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian program. Nugroho (2004:185) mengatakan bahwa evaluasi akan memberikan informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan yang telah dicapai melalui tindakan publik. Ada beberapa model yang dapat dicapai dalam melakukan evaluasi menurut Umar (2002:41-42), yaitu : 1. Sistem assessment yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang keadaan atau posisi suatu sistem. Evaluasi dengan menggunakan model ini dapat menghasilkan informasi mengenai posisi terakhir dari sauatu elemen program yang tengah diselesaikan. 2. Program planning yaitu evalusi yang membantu pemilihan aktivitas-aktivitas dalam program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhannya. 3. Program implementation yaitu evaluasi yang menyiapkan informasi apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat seperti yang telah direncanakan. 4. Program Improvement yaitu evaluasi orang memberikan informasi tentang bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja, bagaimana mengantisispasi masalahmasalah yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan kegiatan. 5. Program Certification yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai atau manfaat program.

2. Program Program adalah rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Program adalah satu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan : a. Realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan. b. Berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan c. Terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Menurut Tyler (1950) yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2009: 5), evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan program telah terealisasikan. Selanjutnya menurut Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971) yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar (2009: 5), evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Menurut pendapat Copton dalam Suyanto (1998:57) dimensi evaluasi program yaitu : a. Masukan (Input), dengan indikator ketersediaan tenaga pelaksana, ketersediaan sarana dan prasarana dan ketersediaan biaya untuk pelaksanaan program. b. Aktifitas dan Proses, dengan indikator jangka waktu pelaksanaan program dan pengawasan. c. Output (Hasil dari Program), dengan indikator tumbuh dan berkembangnya usaha mikro dan meningkatnya perekonomian masyarakat.

3. Kebijakan Carl Freidrich dalam Irfan Islami (2001:3), yang mendefinisikan kebijakan sebagai berikut : a proposed course of action of a person, group, or government within a given environment providing abstacles and opportunities which the policy was proposed to utilize and overcome in and effort to reach a goal or realize an objective or a purpose (.serangkaian tindakan yang yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu dengan menunjukkan hambatan-hambatan dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulam kebijakan untuk mencapai tujuan). 4. Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil Mikro (UKM) di Indonesia, pengertian industri kecil mikro yaitu usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp. 200 Juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1 Milyar. Dan Berdasarkan Surat Keputusan Menperindag RI No. 589/MPR/KEP/10/1999 usaha kecil adalah suatu kegiatan usaha industri yang memiliki nilai investasi sampai Rp. 200 Juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. I. Pembahasan 1. Masukan (Input) Untuk mengetahui bagaimana dimensi masukan (input) mempengaruhi evaluasi program pengentasan kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau pada Dinas

Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, maka dalam penelitian ini penulis telah menentukan ukuran yang akan digunakan dalam melihat dimensi masukan tersebut melalui indikator ketersediaan tenaga pelaksana, ketersediaan sarana dan prasarana dan ketersediaan biaya untuk pelaksanaan program. a. Ketersediaan Tenaga Pelaksana Ketersediaan tenaga pelaksana adalah tersedianya para pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, Jadi dengan tersedianya jumlah pegawai yang mencukupi, maka diharapkan pelaksanaan pekerjaan akan semakin cepat dan program-program kerja yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan semakin baik. Akan tetapi hal ini tidak seperti yang diharapkan, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa masih kurang tersedianya pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan. b. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Ketersediaan sarana dan prasarana kerja merupakan tersedianya peralatan kerja yang dibutuhkan pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, misalnya

komputer, printer, infokus, dan kendaraan operasional. Jadi dengan tersedianya sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan pegawai dalam melaksanakan program pengembangan usaha mikro ini, maka diharapkan program tersebut berjalan dengan efisien, efektif dan tepat sasaran. Akan tetapi hal ini tidak seperti yang diharapkan, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan yakni masih kurang memadainya sarana dan prasarana kerja yang dibutuhkan pegawai dalam pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan. c. Ketersediaan Biaya untuk Pelaksanaan Program Ketersediaan biaya pelaksana program merupakan tersedianya atau adanya anggaran yang mencukupi untuk melaksanakan program pengembangan usaha mikro pada Bidang Koperasi UKM, dan perindustrian Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan. Jadi dengan tersedianya dana atau biaya untuk pelaksanaan program pengembangan usaha mikro ini, maka diharapkan program dapat tersosialisasi dengan baik, program akan dapat mencapai semua pelaku usaha mikro, adanya promosi bagi produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha mikro, adanya ruang promosi untuk mempromosikan produk yang dihasilkan, terbantunya seluruh usaha mikro dan lainnya. Akan tetapi hal ini tidak seperti yang diharapkan, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa masih kurang mencukupinya biaya atau dana dalam

pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan sehingga kondisi ini tentu dapat berdampak kepada efisiensi dan efektivitas dari pelaksanaan program yang dilakukan. 2. Aktifitas atau Proses Aktifitas atau proses yaitu langkah-langkah atau hal-hal yang dilaksanakan oleh Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangna Daerah Kabupaten Bintan, dalam upaya pelaksanaan program pengembangan usaha mikro bagi pelaku usaha mikro di daerah Kabupaten Bintan. Indikator dari aktivitas atau proses ini, meliputi indikator jangka waktu pelaksanaan program dan pengawasan. a. Jangka Waktu Pelaksanaan Program Jangka waktu pelaksanaan program adalah lamanya waktu yang dibutuhkan Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan dalam pelaksanaan program pengembangan usaha mikro. Sebab dengan penggunaan waktu yang tepat, maka diharapkan program itu dapat terlaksana secara merata kepada seluruh pelaku usaha mikro yang ada di Daerah Kabupaten Bintan. Akan tetapi hal ini tidak seperti yang diharapkan, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa masih kurang mencukupinya waktu yang diberikan dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui pelaksanaan pengembangan usaha mikro pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan

Perdagangan Daerah Kabupaten bintan. Karena dalam pelaksanaan pengembangan usaha mikro banyak faktor yang mengakibatkan kegiatan ini tidak berjalan sesuai dengan rencana dilihat dari adanya beberapa kegiatan yang belum berjalan, dikarenakan adanya perubahan-perubahan terhadap rencana kerja yang akan dilakukan. b. Pengawasan Adanya pengawasan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan Bidang Koperasi UKM dan Bidang Perindustrian untuk mengetahui bahwa pelaksanaan program pengembangan usaha mikro, atau hasil kerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan dapat diketahui atau dapat ditanggulangi. Pengawasan dimaksudkan untuk mengetahui dan menunjukkan kelemahankelemahan tersebut. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa pengawasan sudah berjalan dengan baik, meskipun kekurangan tenaga pegawai, namun pengawasan tetap dilakukan agar program yang dijalankan dapat tercapai dengan hasil yang baik. 3. Hasil dari Program Hasil dari program yaitu manfaat atau kegunaan yang diperoleh dari pelaksanaan program pengembangan usaha mikro tersebut. Indikator manfaat atau output ini dapat dilihat dengan indikator tumbuh dan berkembangnya usaha mikro dan meningkatnya perekonomian masyarakat.

a. Tumbuh dan Berkembangnya Usaha Mikro Tumbuh dan berkembangnya usaha mikro adalah dengan dilaksanakannya program pengembangan usaha mikro pada Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan kepada para pelaku usaha mikro yang ada di Kabupaten Bintan. Maka diharapkan akan dapat menumbuh kembangkan produk usaha mikro, baik itu dalam hal peningkatan jumlah barang yang dihasilkan (Produksi), bertambahnya daerah pemasaran, adanya tempat promosi barang yang dihasilkan, semakin majunya teknologi kerja yang digunakan pelaku usaha mikro, serta produk yang dihasilkan dapat sesuai standar yang ditetapkan pemerintah, yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa sudah adanya hasil tumbuh dan berkembangnya usaha mikro sehubungan dengan pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan dilihat dari terdapat sebagian besar pelaku usaha mikro yang sudah dapat meningkatkan produksinya, pemasaran produknya, semakin banyaknya tempat promosi barang hasil produksi serta sudah adanya pelaku usaha mikro yang menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

b. Meningkatnya Perekonomian Masyarakat Meningkatnya perekonomian masyarakat yaitu dengan dilaksanakannya program pengembangan usaha mikro oleh Bidang Koperasi UKM dan Perindustrian, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan kepada para pelaku usaha mikro yang ada di Kabupaten Bintan. maka diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pelaku usaha mikro dan pekerjanya, serta bertambahnya lapangan usaha bagi masyarakat ditempat usaha mikro itu. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa sudah ada beberapa pelaku usaha mikro yang berhasil meningkatkan perekonomiannya. Hal ini dilihat dari sudah mampunya pelaku usaha mikro membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, meningkatnya pelaku usaha mikro yang baru dan adanya peningkatan pendapatan masyarakat. J. Kesimpulan Mengacu pada pendapat Copton dalam Suyanto (1998:57), dari penelitian yang telah penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa program pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha mikro masih belum begitu berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari: 1. Masukan (input), dilihat dari indikator ketersediaan pegawai pelaksana, sarana dan prasarana serta biaya, dalam melihat evaluasi pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan

Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, kebanyakan responden berpendapat masih belum memadai. 2. Aktifitas dan Proses, dilihat dari indikator waktu dan pengawasan, dalam melihat evaluasi pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan. untuk waktu kebanyakan responden menjawab masih belum mencukupi, sementara dalam pengawasan sudah berjalan dengan baik meskipun masih ada beberapa kendala. 3. Hasil dari Program, Ditelaah dari indikator tumbuh dan berkembangnya usaha mikro, dan meningkatnya perekonomian masyarakat, dalam melihat evaluasi pelaksanaan program pengembangan usaha mikro pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, meskipun belum secara menyeluruh, tapi sudah ada beberapa yang berhasil, baik itu dalam pengembangan usaha maupun perekonomiannya. K. Saran Berdasarkan data dan hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan khususnya pegawai yang melaksanakan program pengentasan kemiskinan melalui pengembangan usaha mikro maka saran yang dapat penulis sampaikan kepada pihak Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan antara lain sebagai berikut:

1. Perlunya pimpinan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan, untuk lebih mengoptimalkan lagi pengelolaan pegawai, sarana dan prasarana. Terutama dari segi penempatan pegawai. Sebab yang terjadi, banyak para pegawai yang bidang tugasnya tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan kurangnya pengalaman kerja yang dimiliki oleh para pegawai. Serta penting adanya pelatihan untuk menambah pengetahuan pegawai dalam melaksanakan program tersebut. Dan perlu diperhatikan lagi sarana dan prasarana yang ada, agar dapat menunjang proses kerja yang lebih efektif dan efisien. 2. Perlunya pimpinan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan untuk dapat lebih menyesuaikan lagi waktu yang diberikan dengan program kerja yang akan dijalankan, hal ini agar menghasilkan hasil yang optimal. Untuk pengawasan yang sudah berjalan, agar dapat ditingkatkan kembali sehingga hasil dari pengawasan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara baik. 3. Perlunya pimpinan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kabupaten Bintan untuk lebih meningkatkan lagi program pengembangan usaha mikro terhadap pelaku usaha mikro agar dapat menghasilkan para pelaku usaha mikro yang lebih kompeten. Baik itu dalam pengembangan usaha maupun dalam meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat. Agar program pengentasan yang telah direncana dapat berjalan dan menghasilkan hasil yang lebih optimal.